PERENCANAAN KEGIATAN
Dosen pembimbing :
Lilis Suminar
DIII KEBIDANAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu/Bapak Dosen selaku Dosen pembimbing dalam tugas ini karena telah membantu kelancaran dalam
pembuatan karya tulis ini. Kepada orang tua yang telah membantu dan bemberi pengertian dalam
melaksanakan tugas ini dan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Dalam rangka memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Komunitas, maka karya tulis ini dibuat
dengan judul “perencanaan kegiatan”. penulis berharap dengan adanya karya tulis ini dapat
meningkatkan budaya membaca bagi masyarakat.
Penlis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang……………………………………………………………………………………. i
Rumusan masalah…………………………………………………………………………….. ii
Tujuan……………………………………………………………………………………………..ii
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan………………………………………………………………………………… 5
Saran ………………………………………………………………………………………… 7
Daftar pustaka………………………………………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kebidanan komunitas adalah sebagian upaya yang dilakukan oleh bidan dikomunitas. Kegiatan
akan terlaksana dengan baik dan memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan jika
berdsarkan perencanaan.
Sebab itu program berdaya guna perlu dirancang dengan pendekatan partisipatif, yakni
pendekatan yang menekan pentingnya keterlibatan warga secara sukarela dalam upaya
pembangunan lingkungan, kehidupan dan diri mereka sendiri (mikkelsen, 2005 : 4) dalam
konteks ini masyarakat bukan dipandang sebagai objek pembangunan, tetapi lebih di anggap
sebagai subjek, aktif pada semua tahapan siklus proyek pembangunan mulai dari penilaian
kebutuhan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan demikian yang partisipasif dan juga
responsive gender perlu menerapkan prinsip-prinsip:
1. Mengutagamakan masyarakat
2. berbasis pengetahuan masyarakat
3. Melibatkan dan memberdayakan perempuan
Melalui perencanaan program yang partisipatif, maka masyarakat didorong bukan hanya mampu
menyuara kepentingannya. Tetapi juga mampu mengorganisie diri secara kolektif untuk terlibat
mulai dari melakukan perencanaan dan merancang kesehatannya sendiri.
Upaya kegiatan komunitas di Indonesia merupakan bagian pembangunan kesehatan. Oleh karena
itu perencanaan kebidanan komunitas mengikuti pada perencanaan pembangunan tersebut 2
Perencanaan berdasarkan wilayah.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui metode perencanan kebidanan komunitas
2. Untuk mengetahui aplikasi metode perencanaan kebidanan komunitas
3. Untuk mengkaji strategi dan langkah perencanaan dengan memberdayakan masyarakat
4. Untuk mengetahui implementasi kebidanan komunitas
5. Untuk mengetahui bagaimana monitoring evaluasi kebidanan komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
1. Deskripsi metode perencanaan kebidanan komunitas
Kebidanan komunitas adalah sebagian upaya yang dilakukan oleh bidan dikomunitas. Kegiatan
akan terlaksana dengan baik dan memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan jika
berdsarkan perencanaan.
Rencana adalah pola pikir yang sistematis untuk mewujudkan tujuan dengan
mengorganisasaikan dan mendaya gunakan sumber yang tersedia . perencenaan yang akan
disusun harus berdasarkan kegiatan yang sebelumnya. Berbagai program kesehatan yang sudah
dikembangkan dan dijalankan di masyarakat, mulai dari program KIA termasuk imunisasi,
reproduksi remaja, program pencegahan infeksi termasuk HIV/AIDS dll belum menjawab
kebutuhan masyarakat bahkan cendrung belum tanggap gender karena mengabaikan
kecendrungan di mungkinkan adanya perbedaan kondisi kesehatan antara laki-laki dan
perempuan. Misalnya remaja perempuan cendrung lebih anemia dari remaja laki-laki hal ini
dilatar belakangi prafktik budaya yang mentabuhkan makanan tertentu di konsumsi perempuan,
misalnya: telur,ikan tidak boleh dikonsumsi oleh perempuan.
Sebab itu program berdaya guna perlu dirancang dengan pendekatan partisipatif, yakni
pendekatan yang menekan pentingnya keterlibatan warga secara sukarela dalam upaya
pembangunan lingkungan, kehidupan dan diri mereka sendiri (mikkelsen, 2005 : 4) dalam
konteks ini masyarakat bukan dipandang sebagai objek pembangunan, tetapi lebih di anggap
sebagai subjek, aktif pada semua tahapan siklus proyek pembangunan mulai dari penilaian
kebutuhan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan demikian yang partisipasif dan juga
responsive gender perlu menerapkan prinsip-prinsip:
1. Mengutgamakan masyarakat
2. berbasis pengetahuan masyarakat
3. Melibatkan dan memberdayakan perempuan
Perencanan partisipatif
Melalui perencanaan program yang partisipatif, maka masyarakat didorong bukan hanya mampu
menyuara kepentingannya. Tetapi juga mampu mengorganisie diri secara kolektif untuk terlibat
mulai dari melakukan perencanaan dan merancang kesehatannya sendiri.
1. Menentukan tujuan
Menentukan tujuan berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi. Bila masalah yang ditemukan
tersebut banyak, maka bentuk-bentuk dari prioritasnya masalahnya berdasarkan:
.Menentukan kegiatan
Berdasarkan kegiatan pokok disusun program lebih rinci yang mencakup aktifitas-aktifitas,
dilakukan dengan target yang akan dicapai. Rencana kegiatan secara rinci mencakup latar
belakang disusunnya rencana. Tujuan yang akan dicapai:
3. Outputs
– Pengendalian (bobot dan pertumbuhan) masalah sosial
Kesimpulan
Bidan sebagai pelaksana utama yang memberikan pelayanan kebidanan, diharapkan mampu
memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Pelayanan kebidanan
adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah
terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Upaya kegiatan komunitas di Indonesia merupakan bagian pembangunan kesehatan. Oleh karena
itu perencanaan kebidanan komunitas mengikuti pada perencanaan pembangunan tersebut.
Kebidanan komunitas merupakan bagian kesehatan komunitas. Setiap kegiatan pokok yang
diarahkan kepada ibu dan anak dalam kaitan dengan kehamilan dan persalinan, keluarga
berencana, serta anak balita merupakan kegiatan terpadu di dalam kebidanan komunitas.