Dosen Pengampu :
(Roslinawati,AM.Keb,M.kes)
Di susun oleh :
Kelompok 1
1. Adillia Zahwa
11. Nabila Husna
2. Aura Amelia
12. Niki Febriyanti
3. Bety Indriastuti
13. Nurazizah
4. Cici Widia
14. Qorri Nurzannah
5. Elya Tiana Rahayy
15. Rina Ainisyifa
6. Fitra Anjani
16. Rizka Mutiara
7. Gita Sri Wahyuni
17. Satiana Fitri Anisa
8. Herawati Lisa Utami
18. Sindi Amelia
9. Inka Fuji Yuniar
19. Vira Siva Ardiyani
10. Lilis Suminar
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan hidayah yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah ASUHAN
KEBIDANAN KOMUNITAS ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Roslinawati,AM.Keb,M.kes
selaku dosen pembimbing dalam penyusunan makalah ASUHAN KEBIDANAN
KOMUNITAS ini yang merupakan tugas semester yang harus kami selesaikan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya baik
berupa penulisan serta isi. Untuk itu kami mengharap saran yang membangun dari
pembaca sebagai penyempurnaan dari makalah yang kami susun. Semoga makalah
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengembangkan pengetahuan tentang Askeb V Kebidanan Komunitas,
khususnya pada pembahasan tentang pembinaan dukun bayi, pemberitahuan ibu hamil
untuk bersalin di tenaga kesehatan (promosi bidan siaga).
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pengertian promosi bidan siaga.
b. Mengetahui pengertian dan pembagian dukun bayi.
c. Menjelaskan tentang tujuan serta upaya pembinaan dukun bayi.
d. Memberikan promosi kesehatan pada ibu untuk bersalin dengan tenaga kesehatan.
e. Mengetahui langkah-langkah pembinaan dukun bayi.
f. Mengetahui hambatan-hambatan dalam pembinaan dukkun bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Promosi Bidan Siaga
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi
orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk
barang atau jasa yang dipasarkannya. (Rita Yulifah, Tri Johan Agus Y. 2009 : 133)
Promosi Kesehatan adalah proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran,
kemampuan, dan kemauan, serta pengembangan lingkungan sehat. Sasaran promosi kesehatan
adalah individu, keluarga, masyarakat, dan petugas pelaksana program. (Syafrudin, 2009 :
192)
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh
negara serta memperoleh kodifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan
wilayah itu. (Rita Yulifah, Tri Johan Agus Y. 2009 : 133)
Bidan siaga adalah seorang bidan yang telah dipercaya dan diberi kepercayaan yang lebih
dari pemerintah/ negara untuk membantu masyarakat. (Rita Yulifah, Tri Johan Agus Y.
2009 : 133). Promosi Bidan Siaga merupakan salah satu cara untuk melakukan promosi bidan
siaga, yaitu dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada di desa untuk bekerja
sama dalam pertolongan persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan jasa yang sesuai
apabila dukun menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat bidan. Dukun bayi dapat
dilibatkan dalam perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL). (Rita Yulifah, Tri Johan Agus Y. 2009 :
133)
Apabila cara tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka dengan kesadaran, dukun akan
memberitahukan ibu hamil untuk melakukan persalinan di tenaga kesehatan ( bidan ). Ibu dan
bayi selamat, derajat kesehatan ibu dan bayi diwilayah tersebut semakin meningkat. (Rita
Yulifah, Tri Johan Agus Y. 2009 : 133)
3. Sosial Ekonomi
Masyarakat denagn sosial ekonomi rendah atau miskin dengan pendidikan yang rendah
cenderung mencari pertolongan persalinan pada dukun. Masyarakat yang demikian
beranggapan bahwa dukun adalah seorang pahlawan, karena melahirkan di dukun lebih
murah, dukun bersedia di bayar dengan barang, dan pembayarannya dapat di angsur.
Solusi:
Sosialisasikan atau apabila di butuhkan musyawarahkan dengan masyarakat tentang
biaya persalinan di tenaga kesehatan (bidan). Bidan harus dapat bekerja sama dengan
masyarakat mengenai persalinan, berdayakan masyarakat dalam upaya meningkatkan
kesehatan ibu dan bayi dengan pertolongan persalinan di tenaga kesehatan. Bidan dapat
bekerja sama dengan masyarakat untuk melakukan pemetaan ibu hamil, membentuk tabungan
ibu bersalin (Tabulin), donor darah berjalan, dan ambulan desa.
4. Tingkat pendidikan
Kebanyakan di masyarakat, dukun adalah orang tua yang harus di hormati dan
mempunyai latar belakang pendidikan rendah. Oleh karena dukun memliki latar belakang
pendidikan rendah, sehingga tidak jarang dukun sulit untuk menerima pemahaman dan
pengetahuan baru.
Solusi:
Bidan harus memiliki ketrampilan komunikasi interpersonal dan memahami tradisi
setempat untuk melakukan pendekatan dan pembinaan ke dukun – dukun. Lakukan
pendekatan sesuai dengan tingkat pendidikan dukun, sehingga mereka dapat memahami dan
menerima pengetahuan serta pemahaman baru khususnya mengenai kehamilan, persalinan,
nifas, dan bayi baru lahir.
(Rita Yulifah, Tri Johan Agus Y. 2009 : 136 - 138)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk
menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat. (Dep Kes RI.
1994 : 2).
Tujuan pembinaan adalah untuk meningkatkan status dukun, maka di lakukan upaya
pelatihan dan pembinaan dukun dengan tujuan : Agar mereka memiliki pengetahuan dan ide
baru yang dapat di sampaikan dan diterima oleh anggota masyarakat, memperbesar peran
dukun bayi dalam program KB dan pendidikan kesehatan di berbagai aspek kesehatan
reproduksi dan kesehatan anak, untuk memperbaiki kegiatan – kegiatan yang sebenarnya
sudah dilakukan oleh dukun, seperti memberikan, saran tentang kehamilan, melakukan
persalinan bersih dan aman, serta mengatasi masalah yang mungkin muncul pada saat
persalinan, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat dikurangi atau di cegah sedini
mungkin. (Rita Yulifah, Tri Johan Agus Y. 2009 :133).
Promosi Bidan Siaga merupakan salah satu cara untuk melakukan promosi bidan siaga,
yaitu dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada di desa untuk bekerja sama
dalam pertolongan persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan jasa yang sesuai apabila
dukun menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat bidan. Dukun bayi dapat dilibatkan
dalam perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL).
Peran Dukun Bayi dalam Memberikan Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil untuk
Bersalin dengan Tenaga Kesehatan:
a. Dukun bayi mampu memberikan penyuluhan promosi kesehatan tentang
tanda bahaya selama kehamilan.
b. Dukun bayi mampu memberikan penyuluhan promosi kesehatan tentang
ketidaknyamanan selama kehamilan serta cara mengatasinya.
c. Dukun bayi mampu memberi penyuluhan promosi kesehatan tantang
pentingnya menjaga personal hygiene.
d. Dukun bayi mampu memberikan penyuluhan tentang pentingnya tablet Fe
pada ibu hamil yang anemia, atas pengawasan bidan.
e. Dukun bayi mampu mendeteksi dini resiko persalinan dengan harapan
dapat membantu tenaga kesehatan untuk membantu resiko persalinan yang
terjadi.
3.2 Saran
1. Saran untuk Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya lebih giat belajar lagi terutama memahami perannya sebagai
calon bidan siaga yang terjun langsung di masyarakat untuk meningkatkan derajad kesehatan
masyarakat itu sendiri.
2. Saran untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat memahami setiap wawasan/ pengetahuan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan terutama mengenai resiko persalinan yang ditolong oleh non tenaga
kesehatan, sehingga masyarakat mengerti bagaimana menjaga keselamatan ibu dan bayi
dengan bersalin di tenaga kesehatan.
3. Saran untuk Tenaga Kesehatan
Meningkatkan peran bidan pada fungsi sebagai pelaksana kebidanan lebih meningkatkan
kemampuan serta keterampilan yang dimiliki.
4. Saran untuk Institusi
Insitusi diharapkan membantu mahasiswa dalam menyediakan referensi guna menunjang
proses study demi meningkatkan kualitas mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan yang
kompeten.
DAFTAR PUSTAKA