RUMAH SAKIT
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem kecelakaan dirumah sakit. Seperti tindakan
yang membuat asuhan pasien lebih aman, yang kurang tepat dari petugas kesehatan.
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan Tentu saja hal tersebut bukan kemauan
analisis insiden, kemampuan belajar dari pasien. Bisa saja terjadi karna petugas
insiden dan tindak lanjutnya, serta kesehatan tidak sengaja dikarenakan beban
implementasi solusi untuk meminimalkan kerja yang berat sehingga mereka
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya kelelahan. Tetapi kecelakaan merugikan
cedera yangdisebabkan oleh kesalahan yang dialami pasien bisa diminimalkan oleh
akibat melaksanakan suatu tindakan atau adanya kehadiran keluarga pasien.
tidak mengambil tindakan yang seharusnya
Kelurga merupakan unit terkecil yang
diambil. ( Permenkes, 2011 )
sangat berpengaruh pada kesehatan
Apabila berbicara tentang keselamatan keluarganya. Keluarga memegang peranan
pasien, maka selalu identik dan dikaitkan penting dalam keselamatan pasien. Seperti
dengan fasilitas kesehatan yang merupakan yang kita ketahui ada beberapa tugas
sarana prasarana terjadinya pelayanan keluarga diantaranya yaitu menjaga dan
kesehatan. Salah satu fasilitas pelayanan merawat kondisi anggota keluarga agar
kesehatan yang paling besar adalah rumah tetap dalam keadaan optimal dan produktif,
sakit. Rumah sakit merupakan sarana memperthankan dan meningkatkan status
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya mental, mengantisipasi adanya perubahan
orang sakit maupun sehat serta sosial dan ekonomi, memotivasi dan
memungkinkan terjadinya pencemaran memfasilitasi untuk memenuhi kebutuhan
lingkungan dan gangguan kesehatan. spiritual (Darwinto, dkk 2013). Oleh karena
Berada di rumah sakit membuat kita tak itu, kelurga sangat berpengaruh sebagai
luput dari trjadinya kecelakaan. Kita sering sistem pendukung utama menjaga
(i.e., error of execusion) or the use of a kejadian yang mengakibatkan cedera yang
wrong plan to achieve an aim (i.e., error of tidak diharapkan pada pasien karena suatu
seperti yang diharapkan (yaitu kesalahan “underlying disease” atau kondisi pasien.
tindakan) atau perencanaan yang salah Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap
untuk mencapai suatu tujuan (yaitu diagnostik seperti kesalahan atau
kesalahan perencanaan). Kesalahan yang keterlambatan diagnosa, tidak menerapkan
terjadi dalam proses asuhan medis ini akan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan
mengakibatkan atau berpotensi cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai
mengakibatkan cedera pada pasien, bisa atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan
atau observasi; tahap pengobatan seperti 6. Mendidik staf tentang keselamatan
kesalahan pada prosedur pengobatan, pasien
pelaksanaan terapi, metode penggunaan
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf
obat, dan keterlambatan merespon hasil
untuk mencapai keselamatan pasien
pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap
preventive seperti tidak memberikan terapi Untuk poin nomor 2 Standarnya adalah
yang tidak adekuat; atau pada hal teknis mendidik pasien dan keluarganya tentang
yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kewajiban dan tanggung jawab pasien
kegagalan alat atau system yang lain. dalam asuhan pasien.Kriterianya adalah
keselamatan dalam pemberian pelayanan
Dalam kenyataannya masalah medical error
dapketerlibatan pasien yang merupakan
dalam sistem pelayanan kesehatan
partner dalam proses pelayanan. Karena itu,
mencerminkan fenomena gunung es,
di fasilitas pelayanan kesehatan harus ada
karena yang terdeteksi umumnya adalah
sistem dan mekanisme mendidik pasien dan
adverse event yang ditemukan secara
keluarganya tentang kewajiban dan
kebetulan saja. Sebagian besar yang lain
tanggung jawab pasien dalam asuhan
cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat,
pasien.
atau justru luput dari perhatian kita semua
Dengan pendidikan tersebut diharapkan
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri
pasien dan keluarga dapat:
dari tujuh standar yaitu :
a. Memberikan informasi yang benar, jelas,
1. Hak pasien
lengkap dan jujur
2. Mendidik pasien dan keluarga
b. Mengetahui kewajiban dan tanggung
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan jawab pasien dan keluarga
pelayanan
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan untuk hal yang tidak dimengerti
kinerja untuk melakukan evaluasi dan
d. Memahami dan menerima konsekuensi
program peningkatan keselamatan pasien pelayanan