Anda di halaman 1dari 7

PERAN SERTA KELUARGA DALAM KESELAMATAN PASIEN DI

RUMAH SAKIT

Ade Herawati Sahputri


adehera92@gmail.com

Latar Belakang menimpa pasien. Ada banyak penyebab

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem kecelakaan dirumah sakit. Seperti tindakan

yang membuat asuhan pasien lebih aman, yang kurang tepat dari petugas kesehatan.

meliputi asesmen risiko, identifikasi dan Kesalahan pemberian obat dll.

pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan Tentu saja hal tersebut bukan kemauan
analisis insiden, kemampuan belajar dari pasien. Bisa saja terjadi karna petugas
insiden dan tindak lanjutnya, serta kesehatan tidak sengaja dikarenakan beban
implementasi solusi untuk meminimalkan kerja yang berat sehingga mereka
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya kelelahan. Tetapi kecelakaan merugikan
cedera yangdisebabkan oleh kesalahan yang dialami pasien bisa diminimalkan oleh
akibat melaksanakan suatu tindakan atau adanya kehadiran keluarga pasien.
tidak mengambil tindakan yang seharusnya
Kelurga merupakan unit terkecil yang
diambil. ( Permenkes, 2011 )
sangat berpengaruh pada kesehatan
Apabila berbicara tentang keselamatan keluarganya. Keluarga memegang peranan
pasien, maka selalu identik dan dikaitkan penting dalam keselamatan pasien. Seperti
dengan fasilitas kesehatan yang merupakan yang kita ketahui ada beberapa tugas
sarana prasarana terjadinya pelayanan keluarga diantaranya yaitu menjaga dan
kesehatan. Salah satu fasilitas pelayanan merawat kondisi anggota keluarga agar
kesehatan yang paling besar adalah rumah tetap dalam keadaan optimal dan produktif,
sakit. Rumah sakit merupakan sarana memperthankan dan meningkatkan status
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya mental, mengantisipasi adanya perubahan
orang sakit maupun sehat serta sosial dan ekonomi, memotivasi dan
memungkinkan terjadinya pencemaran memfasilitasi untuk memenuhi kebutuhan
lingkungan dan gangguan kesehatan. spiritual (Darwinto, dkk 2013). Oleh karena

Berada di rumah sakit membuat kita tak itu, kelurga sangat berpengaruh sebagai

luput dari trjadinya kecelakaan. Kita sering sistem pendukung utama menjaga

mendengar terjadinya kecelakaan yang keselamatan keluarganya di rumah sakit.


Metode dan semua orang yang bekerja di sistem
kesehatan berkomitmen untuk merawat,
Metode yang digunakan dalam kajian ini
membantu, menghibur dan merawat pasien
adalah metode literature review yaitu
dan memiliki keunggulan dalam
metode dengan cara membaca dari berbagai
penyediaan layanan kesehatan untuk semua
sumber seperti jurnal online, skripsi, dan e-
orang yang membutuhkannya. Khususnya
book serta membandingkan isi dari
keluarga mempunyai peranan yang penting
berbagai sumber yang dibaca dan
dalam menjaga keselamatan pasien saat
menyimpulkan dalam hasil kajian yang
berada dirumah sakit.
didapatkan pada jurnal, skripsi, e-book
tentang peran serta keluarga dalam Keluarga merupakan unit pelayanan dasar

keselamatan pasien di rumah sakit. di masyarakat yang juga merupakan


perawat utama dalam anggota keluarga.
Hasil
Keluarga dipandang sebagai suatu sistem,
Hasil yang saya dapatkan setelah membaca dimana keluarga mempengaruhi seluruh
dan membandingkan jurnal, skripsi, dan e- keluarga dan sebaliknya keluarga
book adalah Keselamatan pasien mempengaruhi status kesehatan anggota
merupakan disiplin ilmu di sektor keluarga yang lain (Friedman, 1998).
perawatan kesehatan yang menerapkan
Dalam upaya peningkatan derajat
metode ilmu keselamatan menuju tujuan
kesehatan dan mengatasi masalah
mencapai sistem penyampaian layanan
kesehatan anggota keluarganya, keluarga
kesehatan yang dapat dipercaya.
harus mampu melaksanakan fungsi
Keselamatan pasien juga merupakan atribut
perawatan kesehatan keluarga. Fungsi
sistem perawatan kesehatan; Ini
perawatan kesehatan keluarga dapat
meminimalkan kejadian dan dampak, dan
berfungsi dengan baik jika keluarga dapat
memaksimalkan pemulihan dari efek
melaksanakan tugas keluarga di bidang
samping.
kesehatan dengan baik pula.
Keselamatan pasien dan kualitas pasien
Kesanggupan keluarga melaksanakan
adalah jantung dari penyampaian layanan
fungsi perawatan kesehatan keluarga dapat
kesehatan. Untuk setiap pasien, yang
dilihat dari lima tugas keluarga di bidang
merawat, anggota keluarga dan profesional
kesehatan yang dilaksanakan. Pelaksanaan
kesehatan, keselamatan sangat penting
lima tugas keluarga dibidang kesehatan
untuk penegakan diagnosa, tindakan
tersebut meliputi mengenal masalah
kesehatan dan perawatan. Dokter, perawat
kesehatan keluarga, mengambil keputusan berupa Near Miss atau Adverse Event
mengenai tindakan kesehatan yang tepat (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
bagi keluarga, merawat keluarga yang
Near Miss atau Nyaris Cedera (NC)
mengalami gangguan kesehatan,
merupakan suatu kejadian akibat
memodifikasi lingkungan keluarga untuk
melaksanakan suatu tindakan (commission)
menjamin kesehatan keluarga dan
atau tidak mengambil tindakan yang
memanfaatkan fasilitas pelayanan
seharusnya diambil (omission), yang dapat
kesehatan di sekitarnya bagi keluarga
mencederai pasien, tetapi cedera serius
(Setyowati, 2008).
tidak terjadi, karena keberuntungan
Pembahasan (misalnya,pasien terima suatu obat kontra
indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat),
Hampir setiap tindakan medik menyimpan
pencegahan (suatu obat dengan overdosis
potensi risiko. Banyaknya jenis obat, jenis
lethal akan diberikan, tetapi staf lain
pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah
mengetahui dan membatalkannya sebelum
pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup
obat diberikan), dan peringanan (suatu obat
besar, merupakan hal yang potensial bagi
dengan overdosis lethal diberikan,
terjadinya kesalahan medis (medical
diketahui secara dini lalu diberikan
errors). Menurut Institute of Medicine
antidotenya).
(1999), medical error didefinisikan sebagai:
Artinya kesalahan medis The failure of a Adverse Event atau Kejadian Tidak

planned action to be completed as intended Diharapkan (KTD) merupakan suatu

(i.e., error of execusion) or the use of a kejadian yang mengakibatkan cedera yang

wrong plan to achieve an aim (i.e., error of tidak diharapkan pada pasien karena suatu

planning). didefinisikan sebagai: suatu tindakan (commission) atau tidak

kegagalan tindakan medis yang telah mengambil tindakan yang seharusnya

direncanakan untuk diselesaikan tidak diambil (omission), dan bukan karena

seperti yang diharapkan (yaitu kesalahan “underlying disease” atau kondisi pasien.

tindakan) atau perencanaan yang salah Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap
untuk mencapai suatu tujuan (yaitu diagnostik seperti kesalahan atau
kesalahan perencanaan). Kesalahan yang keterlambatan diagnosa, tidak menerapkan
terjadi dalam proses asuhan medis ini akan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan
mengakibatkan atau berpotensi cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai
mengakibatkan cedera pada pasien, bisa atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan
atau observasi; tahap pengobatan seperti 6. Mendidik staf tentang keselamatan
kesalahan pada prosedur pengobatan, pasien
pelaksanaan terapi, metode penggunaan
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf
obat, dan keterlambatan merespon hasil
untuk mencapai keselamatan pasien
pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap
preventive seperti tidak memberikan terapi Untuk poin nomor 2 Standarnya adalah

provilaktik serta monitor dan follow up fasilitas pelayanan kesehatan harus

yang tidak adekuat; atau pada hal teknis mendidik pasien dan keluarganya tentang

yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kewajiban dan tanggung jawab pasien

kegagalan alat atau system yang lain. dalam asuhan pasien.Kriterianya adalah
keselamatan dalam pemberian pelayanan
Dalam kenyataannya masalah medical error
dapketerlibatan pasien yang merupakan
dalam sistem pelayanan kesehatan
partner dalam proses pelayanan. Karena itu,
mencerminkan fenomena gunung es,
di fasilitas pelayanan kesehatan harus ada
karena yang terdeteksi umumnya adalah
sistem dan mekanisme mendidik pasien dan
adverse event yang ditemukan secara
keluarganya tentang kewajiban dan
kebetulan saja. Sebagian besar yang lain
tanggung jawab pasien dalam asuhan
cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat,
pasien.
atau justru luput dari perhatian kita semua
Dengan pendidikan tersebut diharapkan
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri
pasien dan keluarga dapat:
dari tujuh standar yaitu :
a. Memberikan informasi yang benar, jelas,
1. Hak pasien
lengkap dan jujur
2. Mendidik pasien dan keluarga
b. Mengetahui kewajiban dan tanggung
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan jawab pasien dan keluarga
pelayanan
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan untuk hal yang tidak dimengerti
kinerja untuk melakukan evaluasi dan
d. Memahami dan menerima konsekuensi
program peningkatan keselamatan pasien pelayanan

5. Peran kepemimpinan dalam e. Mematuhi instruksi dan menghormati


meningkatkan keselamatan pasien peraturan fasilitas pelayanan kesehatan
f. Memperlihatkan sikap menghormati dan memodifikasi lingkungan keluarga untuk
tenggang rasa menjamin kesehatan keluarga dan
memanfaatkan fasilitas pelayanan
g. Memenuhi kewajiban finansial yang
kesehatan di sekitarnya bagi keluarga
disepakati
(Setyowati, 2008).
Keluarga merupakan matriks dari perasaan
Peran keluarga dalam merawat pasien
beridentitas dari anggota-anggotanya
adalah pemeliharaan kesehatan yaitu
merasa memiliki dan berbeda. Tugas
mempertahankan keadaan kesehatan klien
utamanya adalah memelihara pertumbuhan
lanjutan agar tetap memiliki produktivitas
psikososial anggota-anggotanya dan
tinggi. Keluarga mempunyai peran
kesejahteraan selama hidupnya secara
kesehatan dalam merawat klien stroke
umum. Keluarga juga membantu
lanjutan antara lain: Pertama, mengenal
pertumbuhan dan perkembangan
masalah kesehatan keluarga. Kedua,
anggotanya, mengambil keputusan untuk
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
melakukan tindakan yang tepat, dan
bagi keluarga. Ketiga, merawat keluarga
memberikan perawatan kepada anggota
yang mengalami gangguan kesehatan.
keluarga yang sakit (Effendy, 1998).
Keempat, memodifikasi lingkungan
Tugas kesehatan keluarga merupakan keluarga untuk menjamin kesehatan
cerminan dari kemampuan keluarga dalam keluarga. Kelima, memanfaatkan fasilitas
mempertahankan dan meningkatkan status pelayanan kesehatan disekitar keluarga.
kesehatan keluarga. Keluarga memiliki Kelima hal tersebut menunjukkan bahwa
fungsi dalam menjalankan perawatan keluarga berperan penting dalam proses
kesehatan. Kesanggupan keluarga penyembuhan kembali pada klien
melaksanakan fungsi perawatan kesehatan (Suprajitno, 2004
keluarga dapat dilihat dari lima tugas
Peran keluarga dalam perawatan
keluarga di bidang kesehatan yang
diantaranya yaitu menjaga dan merawat
dilaksanakan. Pelaksanaan lima tugas
kondisi anggota keluarga agar tetap dalam
keluarga dibidang kesehatan tersebut
keadaan optimal dan produktif,
meliputi mengenal masalah kesehatan
memperthankan dan meningkatkan status
keluarga, mengambil keputusan mengenai
mental, mengantisipasi adanya perubahan
tindakan kesehatan yang tepat bagi
sosial dan ekonomi, memotivasi dan
keluarga, merawat keluarga yang
memfasilitasi untuk memenuhi kebutuhan
mengalami gangguan kesehatan,
spiritual (Darwinto, dkk 2013).Peran
keluarga sesuai dengan tuga-tugas keluarga sangat penting dalam keselamatan pasien di
dalam bidang kesehatan salah satunya rumah sakit. Tugas kesehatan keluarga
adalah memberikan perawatan kepada memiliki hubungan positif dan sangat kuat
anggota keluarga yang sakit dan yang tidak dengan tingkat kemandirian keluarga.
dapat membantu dirinya sendiri karena Semakin baik keluarga dalam menjalankan
cacat atau usianya terlalu muda. Peran tugas kesehatan keluarga, semakin baik
keluarga tersebut meliputi juga tingkat kemandirian keluarga. Perawat
mengingatkan/memonitor waktu minum perlu meningkatkan pengetahuan, sikap dan
obat, mengontrol persediaan obat, keterampilan keluarga dalam
mengantarkan penderita kontrol, melaksanakan tugas kesehatan keluarga.
memisahkan alat-alat penderita dengan Sumber-sumber pendukung dalam keluarga
anggota keluarga lain, meningkatkan merupakan faktor yang meningkatkan
kesehatan lingkungan penderita, dan kemandirian dalam keluarga, sehingga
pemenuhan kebutuhan psikologis agar perawat perlu memaksimalkan potensi
penderita tidak merasa terisolir dalam positif dalam keluarga
lingkungannya (Friedman, 1998).
Daftar Pustaka
Setiap keluarga mempunyai pola tersendiri Afriyani, Intan. 2011. HUBUNGAN
dalam mengatasi masalah yang dihadapi PERAN KELUARGA DALAM
MERAWAT PASIEN STROKE
oleh anggota keluarga termasuk masalah
LANJUTAN DENGAN KONSEP
kesehatan pada lansia. Terkadang keluarga DIRI PENDERITA DI
menyatakan telah melakukan tugas dengan POLIKLINIK SYARAF RS PKU
MUHAMMADIYAH
baik dan telah memenuhi kebutuhan lansia YOGYAKARTA. Skripsi. Tidak
sebagai anggota keluarga. Namun harus diterbitkan. PROGRAM STUDI
ILMU KEPERAWATAN.
disadari bahwa lansia dengan penurunan
SEKOLAH TINGGI ILMU
fungsi yang dialami akan mengalami KESEHATAN ‘AISYIYAH :
banyak perubahan yang tentunya YOGYAKARTA
membutuhkan perlakuan yang berbeda atau Ahsan dkk.2016. HUBUNGAN
PELAKSANAAN TUGAS
perlakuan yang spesifik sesuai dengan
KELUARGA DALAM
kondisi yang dialami. KESEHATAN DENGAN
KEMANDIRIAN LANSIA DALAM
Penutup PEMENUHAN AKTIVITAS
SEHARI-HARI.
Hal yang dapat saya simpulkan disini J.K.Mesencephalon, 3 (3). 158, 160
adalah kelurga memegang peranan yang - 161
AYUNINGTIYAS, PUTRI YUNIAR. Kesehatan Republik Indonesia :
2019. GAMBARAN PERAN Jakarta
KELUARGA DALAM MERAWAT
Simamora, R. H. (2019). Buku ajar
ANGGOTA KELUARGA YANG
pelaksanaan identifikasi
MENGALAMI OSTEOARTRITIS
pasien. Uwais Inspirasi Indonesia.
DI DESA JETIS. Skripsi. Tidak
diterbitkan. FAKULTAS ILMU Tutiany dkk. 2017. Manajemen
KESEHATAN. UNIVERSITAS Keselamatam Pasien. Kementerian
MUHAMMADIYAH : Kesehatan Repblik Indonesia :
SURAKARTA Jakarta
Juniarti, Nanda Han dkk. 2018.
PENERAPAN STANDAR
KESELAMATAN PASIEN DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT. Jurnal Kesehatan Poltekkes
Ternate. 11 (2). 93-108
Kamil, Hajjul. Patient Safety. Idea Nursing
Journal. 1(1). 1- 8
Kelen, Agnesia Priska L dkk. 2016. TUGAS
KELUARGA DALAM
PEMELIHARAAN KESEHATAN
DENGAN MEKANISME KOPING
LANSIA. Jurnal Care. 4 (1). hal. 60
Kertapati, Yoga. 2019. Tugas Kesehatan
Keluarga dan Tingkat Kemandirian
Keluarga di Wilayah Pesisir Kota
Surabaya. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Stikes Hang Tuah
Surabaya. 14 (1).1-8
Mulia, Madepan. 2018. PELAKSANAAN
TUGAS KELUARGA DI BIDANG
KESEHATAN: MENGENAL
MASALAH HIPERTENSI
TERHADAP KEJADIAN
HIPERTENSI PADA LANSIA DI
KELURAHAN TIMBANGAN
KECAMATAN INDRALAYA
UTARA KABUPATEN OGAN ILIR.
ADI HUSADA NURSING
JOURNAL . 4 (2). 19 – 21
Rejeki, Sri. 2016. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Kementerian

Anda mungkin juga menyukai