Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
limpah dan rahmat-Nya sehingga makalah tentang “Golongan IV Psikotropika”
ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan beberapa sumber yang
kami ambil, selain itu modul ini saya susun dengan agar dapat membantu
menambah pegetahuan bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna dan
lengkap, dan terbuka terhadap kritik dan saran demi penyempurnaan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Prikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan tingkah
laku.
Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati
gangguan jiwa (psyche). Berdasarkan Undang-Undang No.5 tahun 1997,
psikotropika dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan berdasarkan tinggi dan
rendahnya potensi yang dapat mengakibatkan ketergantungan, yakni psikotropika
golongan I, II, III dan IV (semiun, 2006)
Termasuk golongan ini antara lain adalah Diazepam (yang dikenal sebagai
Nipam, BK, Magadon), Klorasepam, Nitrazepam, Nordazepam, Estazolam,
Klobazam, dan lain-lain. (semiun, 2006)
C. Tujuan
1.1 Agar mahasiswa mengerti psikotropika
1.2 Agar mahasiswa mengerti golongan IV psikotropika
1.3 Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis IV psikotropika
BAB II
PEMBAHASAN
Termasuk golongan ini antara lain adalah Diazepam (yang dikenal sebagai
Nipam, BK, Magadon), Klorasepam, Nitrazepam, Nordazepam, Estazolam,
Klobazam, dan lain-lain.
1. Diazepam
2. Lorazepam
3. Nitrazepam
1. Kelompok depresan
penekan saraf pusat/penenang/obat tidur Contohnya adalah valium, BK,
rohipnol, mogadon, dan lain-lain Jika diminum, obat ini memberikan rasa
tenang, mengantuk, tentram, damai. Obat ini juga menghilangkan rasa
takut dan gelisah.
2. Kelompok stimulan
perangsang saraf pusat/antitidur Contohnya adalah amfetamin, ekstasi, dan
shabu. Ekstasi berbentuk tablet beraneka bentuk dan warna. Amfetamin
berbentuk tablet berwarna putih. Bila diminum, obat ini mendatangkan
rasa gembira, hilangnya rasa permusuhan, hilangnya rasa marah, ingin
selalu aktif, badan terasa fit, dan tidak merasa lapar. Daya kerja otak
menjadi serba cepat, namun kurang terkendali. Shabu berbentuk tepung
kristal kasar berwarna putih bersih seperti garam.
3. Kelompok halusinogen
Halusinogen adalah obat, zat, tanaman, makanan, atau minuman yang
dapat menimbulkan khayalan. Contohnya adalah LSD (Lysergic Acid
Diethyltamide), getah tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu
(misceline), dan ganja. Bila diminum, psikotropika ini dapat
mendatangkan khayalan tentang peristiwa-peristiwa yang mengerikan,
khayalan tentang kenikmatan seks, dsb. Kenikmatan didapat oleh pemakai
setelah ia sadar bahwa peristiwa mengerikan itu bukan kenyataan, atau
karena kenikmatan-kenikmatan yang dialami, walaupun hanya khayalan.
Zat adiktif lainnya adalah zat yang bukan obat dan yang masuk dalam
golongan ini adalah minuman beralkohol dan tembakau. Sesuai dengan Keputusan
Presiden RI No.3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman
Beralkohol, yang meminta minuman beralkohol adalah minuman yang
mengandung etanol yang diperlukan dari bahan hasil pertanian yang mengandung
gula dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik
dengan cara menyediakan sebelumnya atau tidak, menambahkan bahan lain atau
tidak, juga menggunakan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan
cara pengeceran minuman yang menggunakan etanol.
Minuman beralkohol dikelompokkan dalam golongan sebagai berikut:
1. Psilosibin dan Psilosin (diperoleh dari sejenis jamur yang tumbuh di Meksiko
dan efek yang dihasilkan sebagai meskalin. Di Indonesia pernah ditemukan
pada jamur tahi sapi);
2. LSD (berbicara tentang sejenis jamur ergot yang tumbuh di tanaman gandum
hitam atau gandum putih. Zat ini adalah halusinogen yang kuat yang
meningkatkan persepsi mengenai salah satu suara, warna, dan lain-lain. LSD
bergantung pada fisik, psikis, dan juga diterbitkan. Dapatkan di jalur hitam
dengan bentuk tablet atau stiker)
3. Meskalin (peyot) (diperoleh dari sejenis tanaman kaktus yang tumbuh di
Amerika Barat Daya. Meskalin diambil ilusi dan halusinasi sesuai fisik dan
psikis
4. kokain
5. Akhir-akhir ini yang banyak disalahgunakan sebagian besar di kelas anak-
anak berbagai macam "pelarut," seperti bensin, cat pencuri, lem (lem) yang
digunakan dengan cara menghirup uapnya melalui mulut dan mulut (inhalasi)
Dalam uraian ini,
- metode analisis
Penetapan kadar
Preparasi sampel :
Uji pendahuluan
Urine hasil preparasi diuji pendahuluan untuk mendeteksi ada atau tidaknya ganja
atua sabu-sabu dalam urine. uji pendahuluan ini menggunakan marquist test dan
fast blue test salt B.
Analisa GCMS
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Prikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan
perilaku.
Zat adiktif lainnya adalah zat yang bukan obat dan yang masuk dalam
golongan ini adalah minuman beralkohol dan tembakau.
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit:ESENSI.
Widjajanti,Nuraini..BUKU OBAT-OBAT.
Darman Flavianus,2006, mengenal jenis dan efek buruk narkoba, penerbit : visi
media. Hal 66