Disusun oleh:
Dosen Pembimbing:
1. Pengertian bakteri
Bakteri adalah satu dari mikroorganisme yang memiliki ukuran yang relatif kecil dan
merupakan organisme uniseluler (sel tunggal). Bakteri juga termasuk kelompok organisme
prokariotik, karena materi genetiknya tidak diselubungi oleh membran inti. Bakteri memiliki
berbagai macam bentuk, umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu bentuk basil (seperti batang),
bentuk kokus (seperti bola atua oval) dan bentuk spiral.
Bakteri adalah mikroorganisme yang sangat sederhana yang tidak bernukleus dan
sifatnya berbeda dengan organisme yang mempunyai inti sel. Selain itu bakteri merupakan
organisme yang sangat kecil (yang berukuran mikroscopis) akibatnya pada mikroskop tidak
tampak jelas dan sukar untuk melihat morfologinya maka dari itu dilakukan pewarnaan
bakteri yang biasa disebut pengenceran baketri. Pada umumnya larutan-larutan zat warna
yang digunakan adalah larutan encer yang lebih dari satu persen.
2. Pewarnaan Bakteri
Tiga jenis pewarnaan mikrobiologis yang menggunakan pewarnaan asam dan atau
basa, yaitu teknik pewarnaan sederhana, diferensial dan pewarnaan khusus.
1. Pewarnaan sederhana
Pewarnaa yang digunakan satu pewarna tunggal dalam berbentuk cairan atau terlarut
dalam alkohol. Pada pewarnaan ini hanya dapat untuk melihat bentuk selular dan
bentuk dasar bakteri.
2. Pewarnaan diferensial
Pewarnaan diferensial pewarnaan bereaksi sacara berbeda degan berbagai macam
bakteri yang berbeda, tergantung komponen utama yang terwarnai dari bakteri,
sehingga dapat untuk membedakannya.
3. Pewarnaan khusus
Teknik ini berfungsi untuk mewarnai dan dapat juga sebagai sarana untuk mengisolasi
bagian tertentu mikroorganisme, seperti endospora, flagella, dan kapsul.
1. Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan yang menggunakan pewarnaan tunggal.
Pewarnaan tunggal yang biasanya digunakan dalam pewarnaan sederhana adalah metilen
blue, karbon fuchsin, dan kristal violet.
Pewarnaan sederhana sering digunakan untuk melihat bentuk ukuran dan penataa pada
mikroorganisme bakteri pada bakteri dikenal bentuk yang bulat (coccus), basil (batang) dan
spiral.
2. pewarnaan diferensial
a. Pewarnaan gram
Pewarnaan ini paling banyak digunakan karena bakteri diklasifikasikan ke dalam
dua kelompok besar, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
3. Pewarnaan khusus
a. Pewarnaan negatif untuk kapsul
Pewarnaan kapusla lebih sulit dibandingkan prosedur pewarnaan lainnya,
dikarenakan material kapsula terlarut dalam air atau mengelupas saat pencucian.
Unutk mewarnai kapsula diperlukan campuran larutan yang mengandung suspensi
koloidal yang bagus, biasanya digunakan tinta india atau negrosin sebagai
pewarnaan latar belakang. Dilanjutkan pewarnaan sederhana bakteri, biasanya
menggunakan safranin. Kapsul tidak bisa diwarnai menggunakan pewarna
biologis, sehingga bakteri dibawah mikroskop nampak berwarna merah yang
dikelilingi halo transparan, dengan latar belakang hitam.
Pewarnaan menggunakan satu pewarna safranin. Diperoleh hasil bakteri
berwarna merah dengan latar kemerahan apabila digunakan pewarnaan tinta
china/india maka bakteri berwarna hitam, dengan latar belakang kehitaman.
Bahan
- Malasit hijau
- Safranin
2. prosedur kerja
- Setelah preparat apusan difiksasi
- Kemudian ditetesi dengan malasit hijau sebagai pewarna pertama,
- preparat dipanaskan selama 5 menit untuk membantu pewarna masuk kedalam
dinding spora.
- Preparat dicuci kemudian ditetesi dengan safranin selama 30 detik,
- kemudian bilas dengan air mengalir kemudian keringkan
c. Pewarnaan flagella
Flagella bakteri merupakan struktur yang berfungsi unutk lokomosi dan sangat
kecil untuk dapat dilihat menggunakan mikroskop.
1. Alat dan bahan
Alat
i) Objek glass
j) Pipet tetes
k) Lampu Bunsen
l) Mikroskop
m) Tissue
n) Kertas lensa
o) Rak tabung
p) Ose bervolume
Bahan
I. Metode Gray
Larutan mordant/ pemantek
Larutan jenuh potassium alum/ KAI (SO4)2 (5 ml)
Asam Tonat 20% dalam air (2 ml)
Mercury Clorida jenuh dalam air (2 ml) campurkan hingga
homogeny
Laturan jenuh fuchsin dalam alcohol (0,4 ml)
Carbol fuchsin (ZNA)
Oil imersi
Kultur bakteri
II. Metode leifson
Larutan leifson A
Fuchsin 0,5 gram
Alcohol 95% 50 ml
Larutan leifson B
Tannic acid 1,5 gram
Sodium chloride 0,75 gram
Aquadest 100 ml
Oil imersi
Kultur bakteri
3. Cara kerja
Metode Gray
1) Siapkan objek glass yang bersih dan bebas lemak.
2) Di teteskan satu tetes kultur bakteri/suspensi bakteri pada salah satu ujung
objek glass, tegakkan pada rak sehingga terjadi aliran ke bawah, biarkan
kering di udara.
3) Di genangi dengan larutan mordant. Diamkan selama 5-10-15 menit.
4) Cat di buang di bilas dengan air mengalir.
5) Di genangi dengan carbol fuchsin (ZNA). Diamkan 5-10 menit.
6) Cat di buang, di bilas air mengalir. Biarka kering..
7) Di periksa di bawah mikroskop menggunakan obyektif 100X dan oil imersi.
Metode Leifson
1) Di siapkan objek glass yang bersih dan bebas lemak.
2) Di teteskan satu tetes kultur bakteri/suspensi bakteri pada salah satu ujung
objek glass, tegakkan pada rak sehingga terjadi aliran ke bawah. Biarkan
kering di udara.
3) Di genangi dengan campuran cat A dan B, diamkan selama 5 menit, sampai
terlihat warna kehijauan pada tetepi tetesan.
4) Cat di buang, di bilas dengan air mengalir. Keringkan.
5) Di lihat di bawah mikroskop menggunakan perbesaran 100X dan oil imersi.
DAFTAR PUSTAKA