Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH VIROLOGI

COVID-19

DISUSUN OLEH :
Nama : Yunita aras (1734022)
Dosen pembimbing : dr. Hotman Sinaga SP.PK

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN
KATA PENGANTAR

Pemeriksaan laboratorium virus merupakan pemeriksaan yang ada pada pelayanan


kesehatan seperti rumah sakit dan praktek dokter. makalah ini dibuat dengan maksud dapat
digunakan COVID-19

Makalah ini dibuat untuk menjelaskan tentan COVID-19, pada bab pertama
dijelaskan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan, pada bab kedua dijelaskan isi dan
pembahasan, dan pada bab ketiga dijelaskan kesimpulan dan saran yang ingin diberikan

Penulis telah berusaha maksimal agar makalah ini dapat memberikan informasi yang
lengkap mengenai COVID-19. namun jika ada kesalahan atau banyak kekurangan dalam
makalah ini, oleh karena itu saran dari para pembaca sangat diharapkan untuk makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap semua pihak yang membaca
makalah ini, semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Palembang, April 2020

penulis
DAFTAR ISI
Halaman Depan......................................................................................... 0
Kata Pengantar .......................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................... 2
Abstrak....................................................................................................... 3
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 5
1.3 Tujuan........................................................................................ 6
1.4 Manfaat...................................................................................... 7
Bab 2 pembahasan
2.1 Pengertian COVID-19............................................................... 8
2.2 gejala COVID-19....................................................................... 9
2.3 cara penularan COVID-19......................................................... 10
2.4 Jenis-jenis pemeriksaan laboraturium untuk COVID-19.......... 11
2.5 cara pencegahan COVID-19 ................................................... 12
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 13
Daftar Pustaka........................................................................................... 14
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada akhir abad 19 diketahui terdapat mikroorganisme lain, yang lebih kecil dari pada
bakteri, yang disebut virus. Mikroorganisme tersebut pertama kalinya dinamakan sebagai
“virus yang tembus saringan”. Karena mereka tidak dapat ditahan oleh saringan yang
diperuntukkan bagi bakteri.
Virus merupakan jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi (hidup) didalam sel hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel tersebut
karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Virus
merupakan parasit obligat intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA atau RNA
sajatetapi tidak kombinasi keduanya, dan yang diselubungi oleh bahan pelindung terdiri atas
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Virus berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi
hanya mengandung RNA atau DNA saja. partikelnya secara utuh disebut virion yang terdiri
dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid, dan virus
resisten terhadap antibiotic.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai mahluk hidup karena dia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Oleh karna karakteristiknya yang khas ini,
virus selalu teasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (mis : virus HIV, DHF ),
pada hewan (mis : virus flu burung), atau pada tanaman (mis: virus mozaik tembakau/TMV ).
Seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1883, Adolf Meyer, menemukan bahwa penyakit
tersebut dapat menular ketika tanaman yang ditelitinya menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah dari tanaman yang sakit. Dari hasil penelitiannya, Meyer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat
dilihat dengan mikroskop.
Dimitri Ivanowsky pada tahun 1892 yang berasal dari Rusia menemukan bahwa getah
daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit bakteri, lalu ia menyimpulkan bahwa bakteri tersebut berbentuk lebih kecil,
sehingga masih dapat melewati penyaring yang dipakainya, atau bakteri tersebut
mengeluarkan toksin yang masih dapat menembus saringannya.
Pada tahun 1897 penelitian ini dilanjutkan oleh peneliti Belanda yang bernama Martinus
Beijerinck, ia menyatakan bahwa agens infeksi yang ada dalam getah yang sudah disaring
tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang
meskipun telah ditransfer beberapa kali antar tanaman. Akhirnya disimpulkan bahwa patogen
mosaik tembakau bukan merupakan bakteri tetapi merupakan sejenis cairan hidup pembawa
penyakit. Pada.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu COVID-19 ?
 Gejala apa saja yang ditimbulkan akibat COVID-19?
 Apa saja pemeriksaan pada laboraturium yang bisa dilakukan untuk COVID-19?
 Bagaimana cara pencegahan terhadap COVID-19?

1.3 Tujuan
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah virologi
 Untuk mengetahui pengertian dari COVID-19
 Agar dapat menjelaskan keseluruhan tentang COVID-19 dan pencegahannya
 pertahanan tubuh terhadap serangan COVID-19
 Untuk mengetahui pemeriksaan apa saja yang bisa dilakukan terhadap COVID-19

1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah agar pembaca bisa memahami pengertian dari
COVID-19 dan pemeriksaan laboraturium yang dapat dilakukan untuk menegakkan
diagnosis terhadap COVID-19
BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian COVID-19


Coronavirus merupakan keluarga besar virus. Bentuknya kurang lebih berbentuk bulat
telur. Pemberian nama Coronavirus dikarenakan duri yang ada di permukaanya membentuk
semacam mahkota. Virus ini ditemukan pada tahun 1960-an di rongga hidung pasien dengan
filek, dengan gejala yang paling sering ditemukan ialah demam dan radang tenggorokan akut,
coronavirus juga kadang-kadang dapat menyebabkan pneumonia.

Gambar coronavirus 2.1

Coronavirus (CoV) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit


mulai dari gejala ringan hingga berat. Setidaknya ada dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Novel
coronavirus (2019-nCoV) ialah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia. Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke
manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar
pada hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia.
MERS-CoV merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona
Virus.Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus (Novel Corona Virus).
Virus SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok virus Corona dan dapat menimbulkan
pneumonia berat akan tetapi berbeda dari virus MERS-CoV . MERS-CoV adalah penyakit
sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan
mulai dari yg ringan sampai yang berat.

Jenis-jenis Coronavirus yang dapat menginfeksi manusia diketahui :


1. 229E (alpha Coronavirus )
2. NL63 (alpha Coronavirus )
3. OC43 (alpha Coronavirus )
4. MKUI (alpha Coronavirus )
5. MERS-CoV (beta Coronavirus)
6. SARS-CoV (beta Coronavirus)
7. Covid-19 (Coronavirus baru)

2.2 GAMBARAN KLINIS


Biasanya gejala umum yang timbul ailah bersifat akut, demam, batuk, sulit bernafas,
nafas pendek dan berlanjut dengan pneumonia berat. Banyak diantaranya disertai gejala pada
saluran cerna dan diare atau gagal ginjal. Sekitar setengah dari penderita yang terinfeksi
dengan MERS-CoV meninggal.
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan.
Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut
seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah demam, dengan
beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat
pneumonia luas di kedua paru-paru. Menurut hasil penyelidikan epidemiologi awal, sebagian
besar kasus di Wuhan memiliki riwayat bekerja, menangani, atau pengunjung yang sering
berkunjung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan. Sampai saat ini, penyebab penular masih
belum diketahui secara pasti.

2.3 Cara penularan MERS-CoV


Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi
penularan antar manusia secara luas dan bekelanjutan. Mekanisme penularan belum
diketahui.
Kemungkinan penularannya dapat melalui :
- Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
- Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
Virus ini ditularkan melalui kontak langsung atau dengan percikan dari saluran
pernapasan orang yang terinfeksi (cairan yang keluar melalui hidung bersin dan batuk).
Seseorang juga dapat terinfeksi karena menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus ini
lalu menyentuh wajah (misalkan, mata, hidung, dan mulut) virus covid-19 dapat bertahan
selama beberapa jam tetapi virus ini juga dapat dibunuh menggunakan desinfektan.

Jenis spesimen :

Jenis spesimen Bahan Suhu penyimpana Keterangan


pengambilan pengiriman n
Usap Swab dacron 4°C ≤5 hari: 4°C Kedua swab WAJIB
nasopharing atau flocked ˃5hari: harus DIAMBIL
atau orofaring swab +virus -70°C ditempatkan di
transport tabung yang
medium sama untuk
(VTM) meningkatkan
viral load.
Sputum Kontainer 4°C ≤48jam: Pastikan WAJIB
steril 4°C sputum berasal DIAMBIL
˃48jam: dari saluran
-70°C pernapasan
(bukan liur)
Bronchoalveeo Kontainer 4°C ≤48jam:
lar lavage steril + virus 4°C
transport ˃48jam:
medium -70°C
(VTM)
Tracheal Kontainer 4°C ≤48jam:
aspirate, steril + virus 4°C
nasopharyngea transport ˃48jam:
l aspirate atau medium -70°C
nasal wash (VTM)
Jaringan biopsi Kontainer 4°C ≤24 jam:
atau autopsi steril + saline 4°C
termasuk dari ˃24jam:
paru-paru -70°C
Serum (2 Serum 4°C ≤5 hari: 4°C Pengambilan WAJIB
sampel yaitu seperator ˃5 hari: dua sampel: DIAMBIL
aku dan tubes -70°C - Akut-
konvalesen) (dewasa 3-4 minggu
UNTUK ml whole pertama
SEROLOGI bloood) saat sakit
- Konvalesen
2 s.d 3
minggu
setelahnya

Pengambilan Spesimen
Sebelum melakukan kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, yang harus
diperhatikan universal precaution atau kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit dari pasien ke paramedis maupun lingkungan sekitar. Hal tersebut
meliputi:
1. Selalu mencuci tangan menggunakan sabun/desinfektan SEBELUM dan SESUDAH
tindakan.
2. Menggunakan APD ( alat pelindung diri )
Melihat situasi saat ini, mekanisme penularan masih dalam investigasi maka APD
yang digunakan untuk pengambilan spesimen adalah APD lengkap dengan
menggunakan masker minimal N95.

Bahan Pengambilan spesimen:


1. Form Pengambilan Spesimen Dapat ditambah daftar nama pasien (supaya saat
pengambilan tidak terjadi kesalahan) jika pasien lebih dari satu.
2. Spesimen Saluran Pernapasan Bawah (Lower Respiratory Tract)
a. Virus Transport Media (VTM)
b. Dapat digunakan dengan beberapa merk komersil yang sudah siap pakai atau
dengan mencampur beberapa bahan (Hanks BBS; Antifungal dan Antibiotik
dengan komposisi tertentu) untuk disatukan dalam 1 wadah steril.
c. Swab Dacron atau Flocked Swab
d. Tongue Spatel
e. Kontainer Steril untuk Sputum
f. Parafil
g. Plastik Klip
h. Marker atau Label
Bahan Pengepakan/Pengiriman Spesimen
a. Ice pack dan Cold Box (diutamakan sudah menggunakan Sistem tiga lapis)
b. Label Alamat
c. Lakban/Perekat
Spesimen Darah/Serum :
a. Spuit disposable 3ml atau 5 ml atau Sistem Vacutainer
b. Wing needle (jika diperlukan)
c. Kapas alkohol 70
d. Kapas Kering
e. Vial 1,8 ml atau tabung tutup ulir (wadah Spesimen Serum)
f. Marker atau Label
Cara Pengambilan Spesimen Sputum :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Pasien berkumur terlebih dahulu dengan air,
c. kemudian pasien diminta mengeluarkan dahaknya dengan cara batuk yang dalam.
d. Sputum ditampung pada wadah steril yang anti bocor.
e. Pengambilan sampel sputum dengan cara induksi dapat menimbulkan risiko
infeksi tambahan bagi petugas kesehatan.
Cara Pengambilan Spesimen Serum :
a. Sampel serum berpasangan diperlukan untuk konfirmasi, dengan serum awal
b. dikumpulkan di minggu pertama penyakit dan serum yang kedua idealnya
dikumpulkan 2-3 minggu kemudian.
c. Jika hanya serum tunggal yang dapat dikumpulkan, ini harus diambil setidaknya
14 hari setelah onset gejala untuk penentuan kemungkinan kasus.
d. Anak-anak dan dewasa: dibutuhkan darah whole blood (3-5 mL) dan disentrifus
untuk mendapatkan serum sebanyak 1,5-3 mL. Sedangkan untuk bayi: Minimal 1
ml whole blood diperlukan untuk pemeriksaan pasien bayi. Jika memungkinkan,
mengumpulkan 1 ml serum.
Pengepakan Spesimen :
a. Spesimen pasien dalam pengawasan, probabel atau dikonfirmasi harus dilakukan
b. tatalaksana sebagai UN3373, "Substansi Biologis, Kategori B", ketika akan
c. diangkut/ditransportasikan dengan tujuan diagnostik atau investigasi. Semua spesimen
harus
d. dikemas untuk mencegah kerusakan dan tumpahan. Adapun sistem yang digunakan
adalah
e. dengan menggunakan tiga lapis (Three Layer Pacakging) sesuai dengan pedoman dari
WHO
f. dan International Air Transport Association (IATA).

Sumber: WHO-Guidance on regulations for the transport of infectious substances 2019–


2020

Spesimen dari pasien yang diduga novel coronavirus, harus disimpan dan dikirim
pada suhu yang telah ditentukan. Spesimen harus tiba di laboratorium segera setelah
pengambilan. Penanganan spesimen dengan tepat saat pengiriman merupakan hal yang sangat
penting. Sangat disarankan pada saat pengiriman spesimen tersebut ditempatkan di dalam
cool box dengan kondisi suhu 2-80°C atau bila diperkirakan lama pengiriman lebih dari tiga
hari spesimen dikirim dengan menggunakan es kering (dry ice).
Konfirmasi Laboratorium
Spesimen yang tiba di laboratorium, harus segera diproses untuk dilakukan
pemeriksaan. Pemeriksaan laboratorium terhadap pasien dalam pengawasan 2019-nCoV
dilakukan dengan menggunakan metode RT-PCR. Apabila hasil pemeriksaan terdapat positif
etiologi virus yang lain tetapi negatif 2019-nCoV dan memiliki hubungan epidemiologi yang
kuat dengan kontak erat atau riwayat perjalanan dari wilayah terjangkit maka harus dilakukan
pemeriksaan ulang. Karena kemungkinan terjadinya infeksi sekunder belum diketahui.
Hasil pemeriksaan laboratorium dikirimkan oleh laboratorium pemeriksa ke Dirjen
P2P cq. PHEOC untuk kemudian diteruskan ke Emergency Operation Center (EOC) Pusat
Krisis Kesehatan. PHEOC mengirimkan hasil pemeriksaan ke Dinas Kesehatan dan Rumah
Sakit yang merawat kasus. Pelaporan satu pintu ini diharapkan dapat lebih memudahkan
berbagai pihak terkait agar dapat berkoordinasi lebih lanjut. Jika hasil pemeriksaan
laboratorium positif, IHR Nasional Fokal Poin memberikan notifikasi ke WHO dalam 1x24
jam

2.4 PENCEGAHAN COVID-19


Sebaiknya standar untuk mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan secara
teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, memasak daging dan telur sampai matang.
Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti
batuk dan bersin.
Seperti infeksi saluran pernapasan lain seperti flu atau batuk filek, tindakan menjaga
kesehatan bersama penting untuk memperlambat penyebaran penyakit ini. Adapun beberapa
tindakan menjaga kesehatan seperti :
1. Tidak meninggalkan rumah saat sakit
2. Menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tissu saat batuk atau bersin.
Buanglah tissue tersebut dengan segera.
3. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air
4. Membersihkan permukaan dan benda yang sering disentuh.

menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) meliputi:


- Melakukan kebersihan tangan rutin sebelum memegang mulut, hidung dan mata serta
setelah memegang instalasi publik.
- Mencuci tangan dengan air dan sabun cair bilas setidaknya dengan 6 langkah sekitar
20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika
tidak ada fasilitas cuci tangan, bisa menggunakan alkohol 70-80% atau handrub.
- Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.
- Ketika terdapat gejala saluran pernapas, gunakan masker dan segera berobat.

Pesan yang perlu disampaikan kepada masyarakat umum di negara yang bersiap menghadapi
wabah coronavirus:
- Mengenali 2019-nCoV (penyebab, gejala, tanda, penularan, pencegahan dan pengobatan)
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Health Advice:
- Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan
mata; serta setelah memegang instalasi publik.
- Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci
dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada
fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
- Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu, atau sisi
dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah dan cuci tangan
setelahnya.
- Ketika meiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan
kesehatan.
Travel Advice
- Hindari kontak dengan hewan (baik hidup maupun mati).
- Hindari mengonsumsi produk hewan mentah atau setengah matang.
- Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan.
- Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
- Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
- Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau
batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
- Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam
atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk
mencegah penularan penyakit.
3.1 kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai