Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

DOSEN PENANGGUNGJAWAB:
La Ode Liaumin Azim, SKM., M.Kes. Epid

DISUSUN OLEH:
WA ODE NUR AISYAH
J1A121089
KELAS REGULER B

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
1. Jelaskan konsep penyebab penyakit model segitiga epidemiologi!
Jawab :
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi
gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yang berperan dalam terjadinya
penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Segitiga epidemiologi merupakan interaksi
antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan).
Menurut model ini perubahan salah satu komponen akan mengubah
keseimbangan interaksi ketiga komponen yang akhirnya berakibat bertambah atau
berkurangnya penyakit. Hubungan antara ketiga komponen tersebut digambarkan
seperti tuas pada timbangan. Host dan Agent berada di ujung masingmasing tuas,
sedangkan environment sebagai penumpunya. Interaksi Host, Agent, dan Lingkungan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Interaksi antara agent penyakit dan lingkungan
Keadaan dimana agent penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan
terjadi pada saat pre-patogenesis dari suatu penyakit. Misalnya: Viabilitas bakteri
terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin sayuran di ruang pendingin, penguapan
bahan kimia beracun oleh proses pemanasan.
2. Interaksi antara Host dan Lingkungan
Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada fase
pre-patogenesis. Misalnya: Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan
menyediakan makanan.
3. Interaksi antara Host dan Agent penyakit
Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat
merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit.
Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan kekebalan, atau
mekanisme pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh
sempurna, cacat, ketidakmampuan, atau kematian.
4. Interaksi Agent penyakit, Host dan Lingkungan
Keadaan dimana agent penyakit, manusia, dan lingkungan bersamasama saling
mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen
penyakit baik secara langsung atau tidak langsungmasuk ke dalam tubuh
manusia. Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat
menimbulkan Water Borne Disease.

Agent
Agent adalah penyebab penyakit, bisa bakteri, virus, parasite, jamur, atau
kapang yang merupakan agent yang ditemukan sebagai penyebab penyakit
infeksius. Pada penyakit, kondisi, ketidakmampuan, cedera, atau situasi kematian
lain, agent dapat berupa zat kimia, faktor fisik seperti radiasi atau panas, defisiensi
gizi, atau beberapa subtansi lain seperti racun ular berbisa. Satu atau beberapa
agent dapat berkontribusi pada suatu penyakit. Faktor agent juga dapat digantikan
dengan faktor penyebab, yang menyiratkan perlunya dilakukan identifikasi
terhadap faktor penyebab atau faktor etiologi penyakit, ketidakmampuan, cedera,
dan kematian. Sifat-sifat agent biologis yaitu :
a. Patogenesis : Kemampuan menimbulkan reaksi pada pejamu baik Subklinis
maupun klinis. Proporsi orang yang terinfeksi berkembang menjadi penyakit
klinis
b. Virulensi: derajat berat ringannya reaksi yang ditimbulkan oleh agen biologik.
Proporsi orang dengan penyakit klinis menjadi sakit yang berat atau mati
c. Imunogenitas: suatu kemampuan menghasilkan kekabalan /imunitas.
d. Infektivitas: kemampuan unsur penyebab / agent untuk masuk dan berkembang
biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu dan Patogenesis

Host (Pejamu)
Pejamu adalah organisme, biasanya manusia atau hewan yang menjadi
tempat persinggahan penyakit. Pejamu memberikan tempat dan penghidupan
kepada suatu patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) dan dia bisa saja
terkena atau tidak terkena penyakit. Efek yang ditimbulkan organisme penyebab
penyakit terhadap tubuh juga ditentukan oleh tingkat imunitas, susunan genetic,
tingkat pajanan, status kesehatan, dan kebugaran tubuh pejamu. Pejamu juga dapat
berupa kelompok atau populasi dan karakteristiknya.
Lingkungan (Environment)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi dan juga kondisi luar
manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit.
Faktor-faktor lingkungan dapat mencakup aspek biologis, sosial, budaya, dan
aspek fisik lingkungan. Lingkungan dapat berada di dalam atau di luar pejamu
(dalam masyarakat), berada di sekitar tempat hidup organisme dan efek dari
lingkungan terhadap organisme itu (Fannya, 2020).
Faktor agent, host, dan lingkungan saling terkait dalam berbagai cara yang
kompleks dalam menghasilkan penyakit. Penyakit yang berbeda memerlukan
keseimbangan dan interaksi yang berbeda dari ketiga komponen tersebut.

Keterangan :
 Dalam keadaan seimbang manusia tidak mudah menderita sakit
 Bila keseimbangan ke-3 faktor terganggu maka akan terjadi penyakit

Keterangan : Model diatas merupakan model Gordon


Model gordon menggambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat.
Model ini dinamakan sesuai dengan nama pencetusnya, seorang dokter, John
Gordon. Ia memodelkan/ menggambarkan/ menganalogikan terjadinya penyakit
sebagai adanya sebatang pengungkit, yang mempunyai titik tumpu ditengah-
tengahnya, yakni lingkungan (L), pada kedua ujung batang terdapat pemberat
yakni A dan H. Ketiga unsur ini berperan dalam interaksi sehingga terjadi
keadaan sehat ataupun sakit.
A= agent/ penyebab penyakit
H= Host/ penjamu/ populasi berisiko tinggi
L=lingkungan
 Keadaan (1)kasus ini terjadi apabila H atau penjamu memberatkan
keseimbangan, sehingga pengungkit miring ke arah H. Keadaan seperti ini
dimungkinkan apabila H menjadi peka terhadap suatu penyakit. Misalnya
apabila jumlah penduduk menjadi muda atau proporsi jumlah penduduk balita
bertambah besar, maka sebagian besar populasi menjadi relatif peka terhada
penyakit anak dan terdapat banyak (lebih dari normal dalam waktu yang
singkat) penyakit anak, keseimbangan terganggu
 Keadaan (2)A memberatkan keseimbangan sehingga batang pengungkit
miring ke arah A. Contoh agent/ penyebab penyakit mendapat kemudahan
menimbulkan penyakit pada host, misalnya terjadi mutasi virus influenza.
Virus influenza sudah dikenal suka bermutasi dalam periode tertentu. Oleh
karenanya ia menjadi virus baru, sehingga semua populasi belum
mengenalnya atau belum punya atau belum pernah membuat zat imun
terhadapnya, dan bila terinfeksi kemungkinan besar sebagian besar (banyak)
masyarakat akan sakit atau keseimbangan terganggu
 Keadaan (3)ketidakseimbangan tejadi karena pergeseran titik tumbu atau
kualitas lingkungan berubah, sehingga memberatkan keseimbangan atau H
menjadi sangat peka terhadap A Contohnya : terjadi pencemaran udara dengan
SO2 yang menyebabkan saluran udara paru-paru populasi menyempit (agar
tidak banyak racun yang masuk) tetapi akibatnya tubuh kekurangan oksigen,
dan menjadi lemah dan kelainan paru-paru yang telah ada menjadi parah
karenanya ; ataupun kelainan jantung yang telah ada menjadi parah karena
terjadi kontriksi/ penyempitan pembuluh darah paru-paru, yang mengharuskan
jantung memompa darah dengan lebih kuat/ keras karena tahan yang
bertambah. Apabila jantung sudah elmah, maka keadaan ini dapat terjadi
memperberat keadaan penyakit yang ada, dan dapat terjadi gagal jantung
 Keadaan (4)beda dengan keadaan 2, penyebab ketidakseimbangan yaitu
bergesernya titik tumpu. Hal ini menggambarkan terjadinya pergeseran
kualitas lingkungan sedemikian rupa sehingga A memberatkan keseimbangan.
Artinya pergeseran kualitas lingkungan memudahkan A memasuki tubuh H
dan menimbulkan penyakit . Contohnya : terjadi
banjirleptospiraleptospirosis (Ira, 2022).

2. Tuliskan karakteristik Host yang mempengaruhi kejadian suatu penyakit!


Jawab :
Host adalah manusia atau mahluk hidup lainnya, faktor host yang berkaitan
dengan terjadinya penyakit menular berupa umur, jenis kelamin, ras, etnik, anatomi
tubuh,dan status gizi. Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya
penyakit dan tergantung pada karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing
individu. Karakteristik tersebut antara lain:
a) Umur
Menyebabkan adanya perbedaan penyakit yang diderita seperti penyakit campak
pada anak-anak, penyakit kanker pada usia pertengahan dan penyakit
aterosklerosis pada usia lanjut.
b) Jenis Kelamin
Frekuensi penyakit pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada wanita dan
penyakit tertentu seperti penyakit pada kehamilan serta persalinan hanya terjadi
pada wanita sebagaimana halnya penyakit hipertrofi prostat hanya dijumpai pada
laki-laki.
c) Ras
Hubungan antara ras dan penyakit tergantung pada tradisi, adat istiadat dan
perkembangan kebudayaan. Terdapat penyakit tertentu yang hanya dijumpai
pada ras tertentu seperti fickle cell anemia pada ras Negro.
d) Genetik
Ada penyakit tertentu yang diturunkan secara herediter seperti mongolisme,
fenilketonuria, buta warna, hemofilia dan lain-lain.
e) Pekerjaan Status pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit akibat
pekerjaan seperti keracunan, kecelakaan kerja, silikosis, asbestosis dan lainnya.
f) Status Nutrisi
Gizi yang buruk mempermudah sesorang menderita penyakit infeksi seperti
TBC dan kelainan gizi seperti obesitas, kolesterol tinggi dan lainnya.
g) Status Kekebalan
Reaksi tubuh terhadap penyakit tergantung pada status kekebalan yang dimiliki
sebelumnya seperti kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan
seumur hidup. contoh : campak
h) Adat-Istiadat
Ada beberapa adat-istiadat yang dapat menimbulkan penyakit seperti kebiasaan
makan ikan mentah dapat menyebabkan penyakit cacing hati.
i) Gaya hidup
Kebiasaan minum alkohol, narkoba dan merokok dapat menimbulkan gangguan
pada kesehatan.
j) Psikis
Faktor kejiwaan seperti emosional, stres dapat menyebabkan terjadinya penyakit
hipertensi, ulkus peptikum, depresi, insomnia dan lainnya (Irwan, 2017).

3. Tuliskan karakteristik Agen yang mempengaruhi kejadian suatu penyakit!


Jawab :
Agent (Penyebab) adalah unsur organisme hidup, atau kuman infeksi, yang
menyebabkan terjadinya suatu penyakit. beberapa penyakit agen merupakan
penyebab tunggal (single) misalnya pada penyakit menular, sedangkan pada
penyakit tidak menular biasanya terdiri dari beberapa agen contohnya pada penyakit
kanker. Berikit ini yang termasuk kedalam karakteristik faktor agen :
a) Faktor Nutrtisi : Bisa dalam bentuk kelebihan gizi, misalnya tinggi kolesterol,
atau kekurangan gizi baik itu protein, lemak atau vitamin.
b) Penyebab Kimiawi : Misalnya zat-zat beracun (karbon monoksida), asbes,
kobalt, atau allergen.
c) Penyebab Fisik : Misalnya radiasi dan trauma mekanik (pukulan, tabrakan)
d) Penyebab Biologis
 Metazoa : cacing tambang, cacing gelang, cshistosoma,
 Protozoa : Amoeba, malaria
 Bakteri : Siphilis, typhoid, pneumonia syphilis, tuberculosis,
 Fungi (jamur) : Histosplasmosis, taenea pedis
 Rickettsia : Rocky Mountain spot fever
 Virus : Cacar, campak, poliomyelitis (Irwan, 2017).

REFERENSI :
Fannya, P. (2020). Modul epidemiologi. In Esa Unggul.
Ira, M. A. (2022). Konsep Penyebab Penyakit.
Irwan. (2017). Epidemiologi Penyakit Menular. In Pengaruh Kualitas Pelayanan…
Jurnal EMBA (Vol. 109, Issue 1). CV. ABSOLUTE MEDIA.

Anda mungkin juga menyukai