Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI


STATISTIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING DI KELAS 12 MAN LAMANDAU
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh:
SODIKUN, S.Pd
NIP 198105042011011004

MADRASAH ALIYAH NEGERI LAMANDAU


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PENELITIAN : PENINGKATKAN HASIL BELAJAR


MATEMATIKA MATERI STATISTIKA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING DI KELAS 12
MAN LAMANDAU TAHUN PELAJARAN
2020/2021
PENULIS : Sodikun, S.Pd
JABATAN : Guru Matematika
TAHUN PELAJARAN : 2020/2021

Lamandau, 24 September 2020


Mengetahui
Kepala MAN Lamandau

Muslih, S.Ag
NIP. 197411042003121005
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena rahmat


dan hidayahNYA penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan
judul “PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
STATISTIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING DI KELAS 12 MAN LAMANDAU TAHUN PELAJARAN
2020/2021”
Penulisan laporan PTK ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi
siswa dalam masa pembelajaran daring dan meningkatkan motivasi siswa
untuk belajar mandiri.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PTK ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan dan kemajuan penyusunan laporan PTK ini
di masa yang akan datang. Terimakasih penulis ucapkan untuk semua pihak
yanng telah membantu dalam penyusunan laporan PTK ini.

Lamandau, 24 September 2020


Penulis,

Sodikun, S.Pd.
DAFTAR ISI

PENGESAHAN ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 1
C. Batasan Masalah ........................................................................ 2
D. Perumusan Masalah .....................................................................
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 2
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 3
A. Landasan Teori .......................................................................... 3
B. Penelitian yang Relevan ..............................................................
C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 4
D. Hipotesis .................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 6
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 6
B. Setting Penelitian (Lokasi, Waktu, Subjek dan Objek
Penelitian) .................................................................................. 6
C. Prosedur Penelitian .................................................................... 6
D. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen ............................... 6
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 7
F. Indikator Kerja........................................................................... 7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 8
A. Kedaan Sebelum Penelitian ...................................................... 8
B. Hasil Penelitian Pada Siklus I ................................................... 8
C. Hasil Penelitian Pada Siklus II ................................................ 10
D. Pembahasan ............................................................................. 14
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 15
A. Kesimpulan .............................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 dalam dunia pendidikan
Indonesia bertujuan memberikan ilmu pengetahuan secara utuh kepada
siswa dan tidak terpecah-pecah. Kurikulum ini menekankan pada keaktifan
siswa untuk menemukan konsep pelajaran dengan guru berperan sebagai
fasilitator. Alasan yang mendasari pemerintah mengembangkan dan
melaksanakan kurikulum terbaru ini adalah untuk menghadapi persaingan
global yang semakin maju.
Penerapan Kurikulum diiringi dengan penerapan model-model
pembelajaran inovatif dengan langkah pembelajaran bertumpu pada aktivitas
siswa Langkah-langkah pembelajaran yang sistematis diperlukan untuk
menjelaskan suatu konsep materi kepada siswa. Guru perlu menerapkan
konsep pembelajaran yang baik dalam setiap kegiatan belajar-mengajar.
Dengan adanya perancanaan yang sistematis pembelajaran diharapkan akan
mencapai tujuan yang dikehendaki kurikulum.
Di MAN Lamandau sudah melaksanakan kurikulum 2013 pada
beberapa tahun terakhir pada termasuk pada pembelajaran Matematika.
Dengan dilaksanakan Kurikulum 2013 maka pelaksanaan pembelajaran
Matematika dilakukan dengan model pembelajaran yang direkomendasikan
dari Buku Model pembelajaran Kurikulum 2013 untuk SMA/Ma
(Kemendikbud:2016) diantaranya adalah pembelajaran berbasis masalah
(Problem Base Learning), pembelajaran berbasis penemuan (Inquiry dan
Discovery Learning). Berdasarkan hasil refleksi diri penulis terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini, pelaksanaan model
pembelajaran yang direkomendasikan kurikulum 2013 belum optimal
dilaksanakan sehingga tujuan pembelajaran juga belum optimal dilaksanakan,
sehingga masih rendahnya prestasi belajar peserta didik seperti yang terjadi di
kelas 12 IPS Tahun Pelajaran 2019/2020, dimana hasil Ulangan Harian( UH)
1 pada materi Dimensi Tiga didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1 . Hasil Belajar UH 1 Matematika Kelas 12
Tabel 1. Hasil Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan Awal
Jumlah Persentase
Aspek/Penilian Rata-Rata
Tuntas Remidi Tuntas Remidi
Pengetahuan 72.46 11 15 42% 58%
Keterampilan 74.15 16 10 62% 38%

Berdasarkan data diatas dapat kita simpulkan masih rendahnya hasil


belajar peserta didik, karena baru 42% yang Tuntas batas KKM 75.00
dengan rata-rata hasil belajar 58.51 masih jauh dibawah KKM ketetapan
sekolah. Hasil pengamatan lanjutan pembelajaran Matematika dikelas 12
MAN Lamandau tersebut, diketahui sebagian besar peserta didik belum
terlibat aktif dalam pembelajaran, sebagian besar peserta didik hanya
berupaya mencontek tugas-tugas kawannya. Hasil konfirmasi pada peserta
didik, diketahui mereka tidak memiliki percaya diri dan beranggapan bahwa
pembelajaran matematika yang diberikan guru sangat sulit, sehingga mereka
malas dalam memecahkan masalah tersebut akhirnya bersifat acuh tak acuh,
kurangnya motivasi dalam menyelesaikan tugas pembelajaran. Kondisi ini
kalau dibiarkan akan menyebabkan semakin menurunnya motivasi belajar
peserta didik dalam pembelajaran sehingga pada akhirnya akan berdampak
rendahnya prestasi belajar peserta didik.
Dalam melaksanakan pembelajaran disekolah selalu melibatkan dua
peran yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pendidik harus meningkatkan
ketrampilan dan kemampuannya dalam mengajar baik dari segi materi
maupun pengelolaan kelas. Sedangkan siswa sebagai peserta didik harus
menerima dan mampu memahami materi yang diberikan oleh guru serta
berusaha untuk menguasai segala yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu
kedua peran ini harus saling memenuhi satu sama lain.
Berdasarkan permasalahan di atas maka model pembelajaran
sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Motivasi belajar yang
tumbuh dari siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
karena ketika mereka mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka prestasi
belajarnya juga akan bagus.
Adapun pemecahan dari permasalahan ini adalah guru harus
memilih model pembelajaran yang tepat untuk menciptakan pembelajaran
efektif, menyenangkan dan bermakna yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning. Menurut Bruner dalam Sugiyanto
(2010:132) mengatakan bahwa mengembangkan teori pembelajaran discovery
learning yaitu suatu model pembelajaran yang menekankan pentingnya
membantu siswa untuk memahami struktur atau ide- ide kunci suatu disiplin
ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar dan
keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery
(penemuan sendiri). Karena sesungguhnya pembelajaran sejati berasal dari
dirinya sendiri.
Model pembelajaran Discovery Learning. belum pernah diterapkan

dalam pembelajaran Matematika di kelas 12 MAN Lamandau. Oleh karena

itu sebagai guru penulis termotivasi untuk melaksanakan penerapannya

sekaligus melakukan penelitian tindakan kelas. Adapun judul yang

dikemukakan adalah: “Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi

Statistika Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning di Kelas 12

MAN Lamandau Tahun Pelajaran 2020/2021”

B. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran Matematika adalah
sebagai berikut:
1. Peserta didik Kelas 12 MAN merasa sulit dalam belajar Matematika
sehingga rendahnya aktivitas dan motivasi belajar peserta didik .
2. Rendahnya aktivitas dan motivasi belajar menyebabkan rendahnya hasil
belajar peserta didik, banyak peserta didik yang Tak Tuntas KKM
3. Model pembelajaran Discovery Learning selama ini, belum pernah
diterapkan guru dalam pembelajaran Matematika
C. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya cakupan pembahasan masalah, karena
adanya keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, pada penelitian ini
dibatasi:
1. Dampak pemberian tindakan Model pembelajaran Discovery Learning
dibatasi pada hasil belajar Matematika pada Test hasil belajar aspek
pengetahuan dan keterampilan
2. Kelas yang diterapkan tindakan pada kelas 12 MAN Lamandau
3. Ruang lingkup materi pembelajaran Matematika adalah materi Statistika
dengan alokasi waktu sesuai RPP 48 jam pembelajaran.
D. Perumusan Masalah
Apakah penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan
hasil belajar Matematika materi Statistika peserta didik Kelas 12 MAN
Lamandau semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar Matematika peserta didik Kelas 12 MAN Lamandau melalui
model Discovery Learning pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini sangat bermanfaat, baik bagi peserta
didik, guru, maupun guru lain serta sekolah.
1. Bagi peserta didik :
Dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Matematika .
2. Bagi guru :
a. Dapat meningkatkan keterampilan pengembangan pendekatan, metode
atau model dalam proses pembelajaran di kelas, sebagai upaya
peningkatan profesionalisme guru.
b. Dapat meningkatkan pemahaman tentang penelitian dan menumbuhkan
minat guru lainnya untuk melakukan penelitian.
3. Bagi sekolah :
a. Dapat meningkatkan prestasi akademik bagi keseluruhan peserta
didik dan mempunyai nilai tambah bagi kualitas suatu sekolah.
b. Menjadi bahan masukan untuk pengambilan kebijakan penentuan
strategi dan metode pembelajaran disekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hakekat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Istilah
hasil dalam artian Kamus Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Republik Indonesia (2016), adalah sesuatu yang
diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha. Sedangkan
belajar adalah menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah
dan mengumpulkan sejumlah informasi dan pengetahuan. Di sini hasil
belajar yang dikhususkan adalah pengetahuan yang menyangkut
masalah intelektual. peserta didik diberikan bermacam-macam pelajaran
untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, dengan cara baik itu
membaca, menghafalkan, menghitung, atau mengalami langsung.
Hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan mengadakan evaluasi,
dimana evaluasi merupakan bagian dari proses pembelajaran dan
digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran
menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. (Sujana:2001:22).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:4), hasil belajar adalah
hasil yang dicapai dalam bentuk angka – angka atau skor setelah
diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang
diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam
menerima materi pelajaran.
Dalam Permendikbud No 53 Tahun 2015 Pasal 1 ayat 1 penilaian
hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar. Lebih lanjut dalam pasal 3 ayat 1 Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil
belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah hasil usaha peserta didik yang dapat dicapai berupa penguasan
pengetahuan, kemampuan kebiasaan dan keterampilan serta sikap
setelah mengikuti proses pembelajaran dengan mendapatkan nilai
sebagai rumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai
kemajuan/prestasi belajar peserta didik selama masa tertentu dengan
memberikan angka – angka atau skor atau kategori setelah diberikan tes
hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran.
b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor kesulitan belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajar


sehingga berpengaruh pada prestasi belajarnya, selain itu dapat
dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku siswa seperti
berteriak-teriak didalam kelas, mengusik teman, berkelahi, dan tidak
masuk sekolah. Menurut Muhibbinsyah (1999:214) secara garis besar
faktor timbulnya kesulitan belajar ada dua macam yaitu faktor intern(
dari dalam siswa) dan faktor ekstern( dari luar siswa).
Pada faktor interen dari peserta didik meliputi : 1) kognitif ( ranah
cipta), yaitu rendahnya kapasitas intelektual siswa, 2) afektif (ranah
rasa), yaitu labilnya emosi dan sikap siswa, 3) psikomotor (ranah
karsa), yaitu terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengaran.
Sedangkan pada faktor Faktor Ekstern peserta didik meliputi; 1)
lingkungan keluarga, contohnya : ketidak harmonisan hubungan ayah
dan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga, 2) lingkungan
masyarakat, contohnya : lingkungan masyarakat kumuh, dan teman
sepermainan yang nakal dan 3) lingkungan sekolah , contohnya :
kondisi dan letak sekolah dekat dengan pasar, kondisi guru dan alat
belajar yang berkualitas rendah.
2. Pembelajaran Matematika
Matematika dalam bahasa Belanda disebut twiskunde atau ilmu
pasti yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama
matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran
sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam
matematika bersifat konsisten (Baharuddin, 2008 : 11). Menurut Hudojo
(1988:3) definisi matematika yaitu ide-ide atau konsep-konsep abstrak
yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif.
Dalam BSNP (2006:139) di jelaskan Matematika merupakan ilmu
universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika
diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan
diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Selanjutnya masih dalam BSNP (2006:139) Mata pelajaran
Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak
pasti, dan kompetitif.
Berdasarkan silabus semester ganjil pembelajaran Matematika
Wajib Kuriklum 2013 kelas 12 SMA/MA terdiri dari Ruang lingkup
pembelajaran matematika mencakup 2 bidang yaitu : 1) Geometri
Ruang, 2) Statistika. Lebih lanjut tentang uraian materi dapat dilhat
pada Tabel dihalaman berikut:
Tabel 2. Uraian materi matematika wajib kelas 12 Semester Ganjil
Materi Sub Materi
Geometri Ruang - Jarak antar Titik
- Jarak Titik ke Garis
- Jarak Titik ke Bidang
Statistik - Penyajian data
- Ukuran Pemusatan data
- Ukuran Penyebaran Data

2. Model Pembelajaran Discovery Learning


a. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Model dan proses pembelajaran akan menjelaskan
makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pendidik selama
pembelajaran berlangsung. Menurut Sagala (2009: 175) model
diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan. Model pembelajaran
mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi metode atau
prosedur.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
merupakan suatu kerangka yang digunakan dalam pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan penerapan model
pembelajaran Discovery Learning materi atau bahan pelajaran
yang akan diberikan ke peserta dididik tidak disampaikan dalam
bentuk final, akan tetapi peserta didik sebagai peserta didik didorong
untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan
mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk
(konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam
suatu bentuk akhir.
Model pembelajaran discovery learningm menurut Bruner dalam
Sugiyanto (2010:132), akan membantu siswa untuk memahami
struktur atau ide ide kunci suatu disiplin ilmu, menyebabkan
keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar dan keyakinan bahwa
pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery (penemuan
sendiri), adanya keinginan menemukan sendiri menjadikan motivasi
belajar yang bersal dari dirinya sendiri.
Dalam mengaplikasikan model Discovery Learning dalam sebuah
bahan ajar pada suatu bidang studi tertentu maka tidak semua materi
pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dipresentasikan dalam
bentuk final, beberapa bagian Discovery Learning harus dicari dan
diidentifikasikan oleh peserta didik sendiri. Hal ini sesuai dengan
pendapat Slameto (2003 :24), yang menyatakan dalam pembelajaran
Discovery Learning pelajar mencari informasi sendiri.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learning
Kurniasih & Sani (2014: 68-71) mengemukakan langkah-langkah
operasional model discovery learning yaitu sebagai berikut:
1) Langkah persiapan model discovery learning
a)Menentukan tujuan pembelajaran.
b) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik .
c)Memilih materi pelajaran.
d) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik
secara induktif.
e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas, dan sebagainya untuk dipelajari peserta
didik .
2) Prosedur aplikasi model discovery learning
a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsang)
Pada tahap ini peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak
memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki
sendiri. Guru dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan,
anjuran membaca buku, dan belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah
b) Problem statemen (pernyataan/identifikasi masalah)
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian salah satunya dipilih/dirumuskan dalam
bentu hipotesi.
c) Data collection (pengumpulan data)
Tahap ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan
berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara, melakukan uji coba sendiri untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
d) Data processing (pengolahan data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan
informasi yang telah diperoleh peserta didik melalui wawancara,
observasi dan sebagainya. Tahap ini berfungsi sebagai
pembentukan konsep dan generalisasi, sehingga peserta didik
akan mendapatkan pengetahuan baru dari alternatif jawaban yang
perlu mendapat pembuktian secara logis.
e) Verification (pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melalakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
ditetapkan dengan temuan alternatif dan dihubungkan dengan
hasil pengolahan data.
f) Generalization (menarik kesimpulan)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan
berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama.
c. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Discovery
Learning

Kelebihan penerapan Discovery Learning (Hosnan, 2014 : 286)


yaitu sebagai berikut:
1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif.
2) Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan
masala.
3) Pengetahuan yang diperoleh melalui strategi ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer.
4) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
5) Strategi ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang
lainnya.
6) Berpusat pada siswa dan guru berperan bersam-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan.
7) Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.
8) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
Selain beberapa kelebihan diatas, metode discovery (penemuan)
juga memiliki kelemahan, di antaranya:
1) Membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan
dengan belajar menerima. Untuk mengurangi kelemahan tersebut,
bantuan guru diperlukan. Bantuan guru dapat dimulai dengan
mengajukan beberapa pertanyaan dan dengan memberikan
informasi secara singkat. Pertanyaan dan informasi tersebut dapat
dimuat dalam lembar kerjasiswa (LKS) yang telah dipersiapkan
oleh guru sebelum pembelajaran dimulai.
2) Mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang pandai
akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustasi.
3) Kurang berhasil untuk kelas besar karena habis waktu guru untuk
membantu siswa dalam kegiatan penemuannya.
4) Dalam pelajaran tertentu, fasilitas yang dibutuhkan untuk
mencoba ide-ide mungkin terbatas.
5) Terlalu mementingkan untuk memperoleh pengertian, sebaliknya
kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Romy Novianti (2015) yang berjudul: “Penggunaan Model
Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Dan Aktivitas Siswa Kelas VIIIB Mata Pelajaran Matematika
SMP Negeri 2 Sampung Pada Materi Operasi Aljabar”. disimpulkan
bahwa pembelajaran matematika melalui model discovery learning dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan aktivitas siswa kelas
VIIIB SMP N 2 Sampung Ponorogo dalam materi operasi aljabar.
2. Penelitian Yusem Ba’ru (2016) tentang pengaruh model pembelajaran
Discovery Learning terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari minat
siswa kelas VII SMP Negeri di kota Rantepao, hasil penelitian
menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi dari
pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model
pembelajaran langsung; hasil belajar matematika siswa yang memiliki
minat belajar tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa
yang memiliki minat belajar rendah.
C. Kerangka Berfikir
Dengan model pembelajaran sebelumnya, peserta didik sulit
melaksanakan pembelajaran, sebagian besar peserta didik acuh tak acuh
dalam pembelajaran dan rendahnya motivasi belajar peserta didik, rendahnya
motivasi belajar peserta didik menyebabkan banyak peserta didik yang Tak
Tuntas KKM dan rendahnya hasil belajar peserta didik.
Penerapan Discovery Learning dengan langkah memperoleh
pengetahuan melalui penemuan sehingga menimbulkan suatu motivasi yang
akan mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam belajar sehingga materi
pelajaran yang dipelajari akan mengendap dalam pemikiran peserta didik,
pengetahuan yang diperoleh peserta didik menjadi bermakna membuat efek
pembelajaran lebih baik. Sehingga saat dilakukan evaluasi belajar
akandidapatkan hasil belajar yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.
Dalam bentuk gambar kerangka pemikiran dapat dilihat sebagai
berikut:
Kondisi Awal :
- Siswa sulit mempelajari Menerapkan Model
matematika Pembelajaran
- Aktivitas dan motivasi Discovery Learning
Belajar Rendah
- Banyaknya siswa yang tak
tuntas KKM

Langkah-Langkah Pelaksanaan:
-Memperhatikan masalah yang disajikan oleh
guru.
-Mendikusikan Identifikasi Masalah
-Mengumpulkan informasi pemecahan
Peningkatan Hasil masalah
-Mengolah data
Belajar -Menganalisis data
-Membuat Kesimpulan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran penerapan Model Pembelajaran Discovery


Learning

D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian relevan maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah, “Penerapan Model pembelajaran Discovery
Learning dapat meningkatkan Hasil belajar Matematika peserta didik
Kelas 12 MAN Lamandau”
.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Penelitian tindakan kelas atau sering (disingkat dengan
PTK) menurut Iskandar (2012) merupakan suatu kegiatan penelitian ilmiah
yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris, reflektif terhadap
berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru/dosen atau tenaga pendidik serta
kolaborator, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap
tindakan nyata didalam kelas yang berupa tindakan belajar mengajar untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan.
B. Setting Penelitian (Lokasi, Waktu, Subjek dan Objek Penelitian)
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MAN Lamandau yang
beralamat Jln. Bukit Baka Komplek Perkantoran Pemnda Kab
Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dimulai persiapan
Minggu III dan IV bulan Agustus 2021, penelitian tanggal 1
September s.d 31 November 2021 dan penyelesaian Laporan pada bulan
November sampai dengan Desember 2021.
3. Subjek Penelitian.
Subjek Penelitian adalah peserta didik kelas 12 MAN Lamandau,
Semester Ganjl Tahun Pelajaran 2020/2021 sebanyak 23 orang peserta
didik yang terdiri 15 orang perempuan dan 8 orang laki-laki.
4. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah model pembelajaran Discovery Learning
pada mata pelajaran Matematika dengan materi pokok Statitika.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian diperkirakan 2 (dua) siklus. Setiap siklus menggunakan langkah-
langkah: Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting).Observasi (observing)
dan Refleksi (reflecting). Sebagai gambaran dapat dilihat gambar dihalaman
berikut :

Gambar 2. Tahap Penelitian (Sumber Hopkins, 1993)

1. Perencanaan (planning)
Kegiatan dalam Siklus perencanaan ini meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a Studi pendahuluan terhadap motivasi dan prestasi belajar peserta
didik .Merencanakan pembelajaran dengan membuat Silabus, RPP.
b Membuat intrumens penelitian, angket motivasi, lembar observasi
dan Soal Test.
c Merencanakan pembentukan kelompok heterogen untuk model
pembelajaran Discovery Learning
2. Pelaksanaan/implementasi tindakan (acting)
Siklus pelaksanaan/implementasi tindakan merupakan Siklus
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Pada Siklus tindakan, tim
peneliti melakukan kegiatan pembelajaran seperti yang telah
direncanakan yaitu kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning Pelaksanaan tindakan pada tiap
siklus, siklus I dan Siklus II
3. Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan oleh teman sejawat. Lembar pengamatan


digunakan untuk mengamati motivasi dan Sikap belajar peserta didik
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Langkah selanjutnya
adalah mengumpulkan data hasil belajar peserta didik peserta didik
berdasarkan hasil tes akhir siklus dan pelaksanaan tugas yang diberikan
oleh peneliti.
4. Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi


dilaksanakan segera setelah Siklus implementasi/tindakan dan
observasi selesai. Pada Siklus ini peneliti dan teman sejawat
mendiskusikan hasil yang meliputi kelebihan dan kekurangan pada
pembelajaran. Hasil refleksi ini akan digunakan sebagai perbaikan
dalam pelaksanaan siklus berikutnya.
D. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi metode:
dokumentasi, observasi, angket, dan Test Hasil Belajar. Berkaitan dengan
instrumen yang digunakan untuk pengambilan secara singkat diuraikan
sebagai berikut:
1. Dokumen
Dokumen digunakan untuk memperoleh gambaran awal peserta didik
yang akan mengikuti pembelajaran. Dokumen diperoleh dari daftar nilai
yang diperoleh oleh peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti
pembelajaran. Dengan demikian dokumen digunakan oleh guru untuk
mendapatkan gambaran awal pemehaman peserta didik terhadap materi
yang akan dipelajari.
2. Tes
Tes dilaksanakan setelah peserta didik memperoleh pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru dikelas. Tes dilaksanakan dalam rangka
mengetahui hasil belajar peserta didik sesudah dan sebelum mengikuti
pembelajaran dengan tindakan pembelajaran model Discovery Learning
Instrument tes ini disusun dengan prosedur penilaian dalam RPP.
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis Tes Hasil Belajar
a. Rumus untuk menghitung nilai rata-rata Hasil belajar setiap siklusnya
adalah sebagai berikut :
Keterangan :

x
X x = Nilai rata-rata
n
X = Jumlah semua nilai peserta didik

n = Jumlah peserta didik

b. Rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar adalah


sebagai berikut :

P
siswa yangtuntas belajar
siswa Keterangan : ∑ = Jumlah
Penghitungan presentase Ketuntasan peserta didik yang tuntas
berpedoman pada KKM Matematika = 75.00
F. Indikator Keberhasilan Penelitian
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran dengan
penerapan model pembelajaran Discovery Learning diharapkan adanya
peningkatan hasil belajar peserta didik. Indikator keberhasilan yang
ditetapkan adalah minimal 80 % dari jumlah peserta didik yang mencapai
nilai ketuntasan belajar (KKM =75.00 )
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kedaan Sebelum Penelitian
Sebelum dilaksanakan model pembelajaran Discovery Learning pada
Kelas 12 MAN Lamandau, hasil belajar pada Ulangan Harian (UH) 1 materi
Dimensi Tiga adalah sebagai berikut
1. Hasil Belajar Peserta didik Sebelum Penelitian
Tabel 3. Data Hasil Belajar Peserta didik Sebelum Penelitian
Aspek Penilaian Kognitif Keterampilan
Nilai Rata Rata 72.46 74.15
Jumlah Peserta didik Tuntas 11 16
Jumlah Peserta didik Tak Tuntas 15 10
Peresentase Ketuntasan 42% 62%
Persentase Remedi 58% 38%

Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, hasil belajar peserta


didik aspek kognitif (pengetahuan) memiliki nilai rata-rata 72.46 yang
masih jauh di bawah KKM ketetapan sekolah yaitu 75.00, sedangkan
pada aspek Keterampilan nilai rata-rata mencapai 74.15. Jumlah peserta
didik yang tuntas pada penilaian aspek kognitif baru 11 orang (42%)
dan pada aspek Keterampilan sebanyak 16 orang (62%), ini berarti
jumlah peserta didik yang tidak tuntas (remidi) penilaian aspek kognitif
15 orang (58%) dan pada aspek Keterampilan sebanyak 10 orang (38%)
2. Refleksi Awal
Pada kondisi awal hasil observasi hasil belajar peserta didik secara
rata-rata baik pada penilaian aspek kognitif dan keterampilan masih
dibawah KKM 75.00, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas atau
harus mengikuti remidi penilaian aspek kognitif 15 orang (58%) dan
pada aspek Keterampilan sebanyak 10 orang (38%). Hasil pengamatan
lain juga diketahui masih rendahnya aktivitas dan motivasi belajar siswa.
Oleh karena itu dilakukanlah tindakan penerapan model pembelajaran
Discovery Learning karena menurut kajian teori dapat meningkatkan
aktivitas dan motivasi belajar
B. Hasil Penelitian Pada Siklus I
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada mata
pelajaran Matematika , dilakukan pada Kompetensi Dasar (KD) 3.2
Menentukan dan menganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data yang
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram, KD 4.2
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil
pengukuran dan pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan histogram
Pada Siklus I dengan 12 Jam pembelajaran (4) kali pertemuan diimulai
tanggal 6 September sampai dengan 19 September 2021
1. Penerapan Pembelajaran Discovery Learning Siklus I
Langkah-langkah umum pembelajaran pada siklus I hasil pengamatan
rekan guru observer/kolaburator dapat dirangkum sebagai berikut:
Tabel 4 Deskripsi Aktivitas Mengajar Guru Pada Siklus I
No Aktivitas Mengajar Guru Terlaksana Tidak

Pendahuluan (orientasi)
1 Menyiapkan kondisi kelas √
2 Berdo’a bersama peserta didik √
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
No Aktivitas Mengajar Guru Terlaksana Tidak

4 Membagi peserta didik duduk dalam kelompok √


Kegiatan Inti
1 Orientasi peserta didik kepada masalah √
2 Membimbing penyelidikan individu dan √
kelompok
3 Membimbing peserta didik mengumpulkan dan √
menganalisis data
4 Membimbing Peserta didik berdiskusi untuk √
menyimpulkan pada kelompok kecil
5 Membimbing peserta didik mengembangkan dan √
menyajikan hasil tugas /karya
Penutup
1 Mengarahkan peserta didik merumuskan √
kesimpulan kegiatan kelompok
2 Refleksi dan Tindak lanjut √
3 Melakukan Evaluasi √
Jumlah 11 1
Persentase Keterlaksanaan 92%

Dari hasil observasi kolaburator terhadap pelaksanaan pembelajaran


dengan model Discovery Learning pada Siklus I dengan persentase
keterlaksanaan 92%, dimana belum dilaksanakan refleksi tindak lanjut.
Hasil konvirmasi guru, karena mempertimbangkan kalau diadakan
refleksi tindak lanjut waktu tidak cukup, karena hanya ada sisa waktu
untuk kegiatan evaluasi pembelajaran.

2. Hasil Belajar Peserta didik Siklus I


Tabel 5 Hasil Belajar Peserta didik Siklus I
Aspek Penilaian Kognitif Keterampilan
Nilai Rata Rata 76.85 79.23
Jumlah Peserta didik Tuntas 18 19
Jumlah Peserta didik Tak Tuntas 8 7
Peresentase Ketuntasan 69% 73%
Persentase Remedi 31% 27%

Setelah dilakukan tindakan dengan penerapan pembelajaran


discovery learning, dilakukan Test berupa Ulangan Harian (UH) dengan
hasil belajar peserta didik aspek kognitif (pengetahuan) memiliki nilai
rata-rata 76.85, sedangkan pada aspek Keterampilan nilai rata-rata
mencapai 79,23 yang sudah melewati batas KKM (75.00). Jumlah
peserta didik yang tuntas pada penilaian aspek kognitif adalah 18
orang (69%) dan pada aspek Keterampilan sebanyak 19 orang (73%), ini
berarti jumlah peserta didik yang tidak tuntas (remidi) penilaian aspek
kognitif 8 orang (31%) dan pada aspek Keterampilan sebanyak 7 orang
(27%)
3. Refleksi Siklus I
Pada pelaksanaan Tindakan Siklus I, pelaksanaan pembelajaran oleh
guru sudah mencapai 92% dari langkah-langkah yang direncanakan.
Hasil belajar peserta didik secara rata-rata baik pada penilaian aspek
kognitif dan keterampilan sudah diatas KKM 75.00, dengan jumlah
siswa yang tidak tuntas atau harus mengikuti remidi penilaian aspek
kognitif 8 orang (69%) dan pada aspek Keterampilan sebanyak 7 orang
(27%). Hasil belajar matematika ini sudah terjadi peningkatan, namun
masih belum mencapai indikator keberhasilan 80%, dengan demikian
perlu dilaksanakan penelitian siklus berikutnya.
Dari hasil catatan rekan observer, sebagain siswa masih belum
terbiasa dengan model pembelajaran discovery learning, upaya yang
akan dilakukan meningkatkan bimbingan pada siswa yang belum terbiasa
dengan memberdayakan teman sekelompoknya.
C. Hasil Penelitian Pada Siklus II
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada mata
pelajaran Matematika pada Siklus II., dilakukan pada KD 3.2 Menentukan
dan menganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data yang disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram, KD 4.2
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil
pengukuran dan pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan histogram
dengan alokasi waktu 12 jam pemebelajaran dengan 4 x pertemuan, mulai
tanggal 26 September sampai dengan tanggal 17 Oktober 2018
1. Pelaksanaan Perbaikan pada Siklus II.
Berdasarkan hasil refleksi Siklus I, maka pada tindakan Siklus II
dalam langkah-langkah pembelajaran terutama pada kegiatan inti
dilakukan arahan supaya peserta didik lebih tekun belajar, dan kepada
peserta didik yang mempunyai kemampuan lebih diharapkan membantu
memberikan penjelasan kepada teman sekelompok yang kurang
memahami materi yang sedang dipelajari.
Sedangkan pelaksanaan penerapan model Discovery Learning oleh
guru berdasarkan observasi kolaburator pada Siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 6 Deskripsi Aktivitas Mengajar Guru Pada Siklus II
No Aktivitas Mengajar Guru Terlaksana Tidak

Pendahuluan (orientasi)
1 Menyiapkan kondisi kelas √
2 Berdo’a bersama peserta didik √
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4 Membagi peserta didik duduk dalam kelompok √
Kegiatan Inti
1 Orientasi peserta didik kepada masalah √
No Aktivitas Mengajar Guru Terlaksana Tidak

2 Membimbing penyelidikan individu dan √


kelompok
3 Membimbing peserta didik mengumpulkan dan √
menganalisis data
4 Membimbing Peserta didik berdiskusi untuk √
menyimpulkan pada kelompok kecil
5 Membimbing peserta didik mengembangkan dan √
menyajikan hasil tugas /karya
Penutup
1 Mengarahkan peserta didik merumuskan √
kesimpulan kegiatan kelompok
2 Refleksi dan Tindak lanjut √
3 Melakukan Evaluasi √
Jumlah 12 -
Persentase Keterlaksanaan 100%

Pada Siklus II penelitian pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran


sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan (100%).
2. Keadaan Hasil Belajar Peserta didik Siklus II
Tabel 7 Hasil Belajar Siklus II
Aspek Penilaian Kognitif Keterampilan
Nilai Rata Rata 79.58 80.19
Jumlah Peserta didik Tuntas 24 25
Jumlah Peserta didik Tak Tuntas 4 1
Peresentase Ketuntasan 92% 96%
Persentase Remedi 8% 4%

Pada Siklus II peserta didik yang tuntas pada aspek penilain Kognitif
(pengetahuan) adalah 24 orang (92%) dengan rata-rata hasil belajar
79.58, hanya 4 orang (8%) mengikuti kegiatan Remedi. Sedangkan pada
aspek penilaian keterampilan adalah 25 orang (96%) yang tuntas dengan
rata-rata hasil belajar 80.19 dan hanya 1 orang (4%) mengikuti kegiatan
Remedi.
2. Refleksi Siklus II
Pada Siklus II penelitian hasil belajar peserta didik aspek
pengetahuan dan keterampilan secara umum sudah meningkat dan sudah
diatas KKM (75.00) dengan ketuntasan 92% pada penilaian Aspek
kognitif dan 96% pada penilaian aspek Keterampilan. Kondisi ini sudah
memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yang ditetapkan adalah
minimal 80 % dari jumlah peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan
belajar (KKM =75.00). Oleh karena penelitian dapat dihentikan di
Siklus II ini.
D. Pembahasan
1. Kecendrungan Perubahan Hasil Belajar Peserta didik dengan
penerapan Model Discovery Learning

Perubahan Hasil belajar peserta didik meliputi nilai rata-rata,


Persentae dan jumlah ketuntasan serta remedi dengan diterapkannya model
pembelajaran Discovery Learning selama penelitian dimulai Kondisi awal
adalah seperti yang ditampilkan dihalaman berikut:
a. Hasil Belajar Aspek Kognitif
Tabel 8. Perubahan Hasil Belajar Keterampilan Selama Penelitian
Pra Siklus Peningkatan
Periode Penelitian Siklus II
Penelitian I Awal-Akhir
Nilai Rata-rata 72.46 76.85 79.58 7.12
Jumlah Tuntas 11 18 24 13
Jumlah Remedi 15 8 2 -13
% Ketuntasan 42% 69% 92% 50%
% Remedial 58% 31% 8% -50%

Dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning selama


penelitian terjadi peningkatan hasil belajar aspek kognitif dilihat dari rata-
rata hasil belajar pada kondisi awal nilai rata-rata 72.46 menjadi 76.58 pada
Siklus I dan 79,58 pada siklus II (Peningkatan= 7.12), sedangkan
Ketuntasan belajar pada kondisi awal baru 11 orang (42%) menjadi 18
orang(69%) pada Siklus I dan 18 orang (69 %) , selanjutnya pada siklus II
atau hanya 1 orang (4%) yang tak tuntas (Peningkatan ketuntasan 50%).
Dalam bentuk tampilan grafik peningkatan prestasi belajar selama penelitian
dapat dilihat sebagai
berikut:

Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Selama Penelitian

100 92
90 76.85 79.58
80 72.46 69
70 58
60
50 42
40 31
24
30 18 15
11 8
20 8
10 2
0
Nilai Rata- Jumlah Tuntas Jumlah % Ketuntasan % Remedial
rata Remedi

Pra Penelitian Siklus I Siklus II

Gambar 3 . Grafik Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif

b. Hasil Belajar Aspek Keterampilan


Tabel 9. Perubahan Hasil Belajar Kognitif Selama Penelitian
Pra Siklus Peningkatan
Periode Penelitian Siklus II
Penelitian I Awal-Akhir
Nilai Rata-rata 74.15 79.23 80.19 13.61
Jumlah Tuntas 16 19 25 12
Jumlah Remedi 10 7 1 -12
% Ketuntasan 62% 73% 96% 36
% Remedial 38% 27% 4% -36
Dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning
selama penelitian terjadi peningkatan hasil belajar dilihat dari rata-rata
hasil belajar pada kondisi awal nilai rata-rata 74.15 menjadi 79.23 pada
Siklus I dan 80.19 pada siklus II (Peningkatan= 6.04), sedangkan
Ketuntasan belajar pada kondisi awal baru 16 orang (62%) menjadi 19
orang(73%) pada Siklus I dan 19 orang (73%) pada siklus II atau hanya
1 orang (4%) yang tak tuntas (Peningkatan ketuntasan 34%). Dalam
bentuk tampilan grafik peningkatan hasil belajar aspek keterampilan
selama penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Selama


Penelitian
96
100
79.23 80.19
73
80 74.15
62
60
38
40 25 27
16 19
20 10 7
1 4
0
Nilai Rata- Jumlah Jumlah % Ketuntasan % Remedial
rata Tuntas Remedi

Pra Penelitian Siklus I Siklus II

Gambar 5. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Aspek Keterampilan


Berdasarkan pembahasan diatas terjadinya peningkatan keterampilan
setelah diterapkan pembelajaran Discovery Learning pada Siklus II,
rata-rata hasil belajar sudah semakin baik yaitu 80.19. Jumlah peserta
didik yang tuntas adalah 25 orang (96%).dan hanya 1 orang peserta didik
tak tuntas (4%) dan kepadanya dilakukan remedial.
Dari hasil analisis data penelitian dapat diketahui dengan
diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning pada
pembelajaran Matematika dengan langkah pembelajaran melalui kegiatan
penemuan sehingga menimbulkan suatu motivasi dari dalam diri yang
akan mengarahkan peserta didik untuk aktif mencari informasi berkaitan
materi pembelajaran, adanya aktivitas belajar dengan menemukan sendiri
dilanjutkan dengan berdiskusi di kelompok kecil untuk menambah rasa
percaya diri bagi peserta didik. Selanjutnya kegiatan mempresentasikan
hasil tugas belajar juga menambah motivasi bagi diri peserta didik.
Tahapan-tahapan langkah pembelajaran tersebut merupakan proses
pengulangan dan peningkatan pemahaman sehingga materi pelajaran yang
dipelajari akan mengendap dalam pemikiran siswa, pengetahuan yang
diperoleh siswa menjadi bermakna membuat efek pembelajaran lebih
baik. Saat dilakukan penilaian hasil belajar tentu saja hasilya menjadi
lebih meningkat dibandingkan pembelajaran sebelumnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya, Dengan
diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran
Matematika kelas 12 MAN Lamandau dapat disimpulkan:
1. Adanya tahapan aktivitas pembelajaran siswa untuk memperoleh
pengetahuan dengan melakukan penemuan akan meningkatkan aktivitas
belajar sekaligus meningkatkan motivasi. Hal ini dibuktikan dari
perubahan rata-rata motivasi kondisi awal 54% (Kurang Sekali) berubah
menjadi 75% (Cukup) di Siklus I dan berubah menjadi 87% (Baik) di
Siklus II.
2. Peningkatan motivasi belajar berdampak pada peningkatan prestasi
belajar, dimana nilai rata – rata kondisi Awal 58.41 naik menjadi 76.97
pada Siklus I dan menjadi 81.44 pada Siklus II.
3. Peningkatan prestasi belajar juga meningkatkan ketuntasan belajar peserta
didik yang pada awalnya hanya 8 orang (23%) naik menjadi 23 orang
(66%) pada Siklus I dan 34 orang (97%) pada Siklus II
4. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar Matematika kelas 12 MAN Lamandau .
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan yang diperoleh,
dapat dikemukakan saran:
1. Rekan-rekan guru dapat menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning pada pembelajaran kelas masing-masing, karena terbukti dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajark peserta didik.
2. Untuk menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dalam
pembelajaran sebaiknya guru mempersiapkan Lembaran Kinerja Peserta
Didik (LKPD) terkait penerapan langkah-langkah pembelajaran, supaya
peserta didik lebih terarah dalam penerapan pembelajaran tersebut.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya melanjutkan penelitian dampak
model pembelajaran Discovery Learning pada aspek keterampilan, supaya
lebih menambah wawasan dalam penerapan model pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta : Bumi.


Aksara
Djamarah. 1994,Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Pustaka Ilmu
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar mengajar
Jakarta: PT. Rineka. Cipta
Gunarso, Arif. 1993. Bagaimana Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah.
Surabaya: Usaha Nasional. BNSP
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. REFERENSI (GP Press
Group).
Kurniasih, dan Sani, B. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep &
penerapan. Surabaya: Kata Pena
Probo Retno Ari Palupi. 2017, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar
Peserta didik Pada Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa,Skripsi.
Malang: Fakultas Matematika , Universitas Negeri Malang
Ratna Wilis ,2006,. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali
Pers.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta: Jakarta.
Surya Asmig Afriani. 2015, Penerapan Metode Discovery Learning untuk
meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta didik pada Materi
Aljabar kelas VIII SMP Negeri1 Siman Tahun Pe lajaran 2015/2016.
Skripsi. Ponorogo: Prodi Matematika Universitas Muhammadiyah
Ponorogo
Sagala, Syaiful,. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sumadi Suryabrata, 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Winkel, W. S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta:Gramedia
Kemendikbud,2017. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Pembinaan
SMA. Dirjen dikdasmen

:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MAN Lamandau


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Materi : XII/Ganjil
Materi Pokok : Statistika (Pertemuan 1)
Alokasi Waktu : 2x 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021

I. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning
yang dipadukan melalui pendekatan saintifik yang menuntut peserta didik
untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas,peserta didik dapat
mengidentifikasi fakta dan mendiskripsikan Nilai Mutlak. Selain itu, peserta
didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Nilai Mutlak ,
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran
II. Langkah-langkah Pembelajaran
Taha Langkah Alokasi
p pembelajaran Waktu
PENDAHULUAN 5menit
Peserta didik bersama-sama
mereview materi prasyarat
dan guru memberitahu
manfaat materi
yang akan dipelajari
1. Stimulation INTI 10menit
Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi
Memahami konsep nilai mutlak
2. Problem Statement Guru memberikan kesempatan 15menit
pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar
3. Data Collection Peserta didik mengumpulkan 15menit
informasi yang
relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah
diidentifikasi
4. Data Processing Peserta didik dalam 15menit
kelompoknya berdiskusi
mengolah data hasil pengamatan
5. Verification Peserta didik mendiskusikan 15menit
hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil
pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku
sumber
6. Generalization Peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
menyimpulkan
PENUTUP 5 menit
Peserta didik dibimbing guru
menyimpulkan hasil diskusi
III. Penilaian
1. Penilaian Sikap: Observasi di kelas
2. Pengetahuan: Tes Tertulis (PG dan Uraian)
3. Keterampilan : Portofollio
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan 1X di akhir
BAB

Lamandau, 7 Juli 2020


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel

Muslih, S.Ag Sodikun, S.Pd


NIP19741042003121005 NIP 198105042011011004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MAN Lamandau


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Materi : XII/Ganjil
Materi Pokok : Statistika (Pertemuan 2)
Alokasi Waktu : 2x 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2020/2021

I. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning
yang dipadukan melalui pendekatan saintifik yang menuntut peserta didik
untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas,peserta didik dapat
mengidentifikasi fakta dan mendiskripsikan Nilai Mutlak. Selain itu, peserta
didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Nilai Mutlak ,
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran
II. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Langkah pembelajaran Alokasi
Waktu
PENDAHULUAN 5menit
Peserta didik bersama-sama
mereview materi prasyarat
dan guru memberitahu
manfaat materi
yang akan dipelajari
1. Stimulation INTI 10menit
Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi
Memahami konsep nilai mutlak
2. Problem Statement Guru memberikan kesempatan 15menit
pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar
3. Data Collection Peserta didik mengumpulkan 15menit
informasi yang
relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah
diidentifikasi

4. Data Processing Peserta didik dalam 15menit


kelompoknya berdiskusi
mengolah data hasil pengamatan
5. Verification Peserta didik mendiskusikan 15menit
hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil
pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku
sumber
6. Generalization Peserta didik berdiskusi untuk 10 menit
menyimpulkan
PENUTUP 5 menit
Peserta didik dibimbing guru
menyimpulkan hasil diskusi
III. Penilaian
1. Penilaian Sikap: Observasi di kelas
2. Pengetahuan: Tes Tertulis (PG dan Uraian)
3. Keterampilan : Portofollio
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan 1X di akhir
BAB

Lamandau, 7 Juli 2020


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel

Muslih, S.Ag Sodikun, S.Pd


NIP19741042003121005 NIP 198105042011011004
A. PENILAIAN KETERAMPILAN
Sekolah : MAN Lamandau
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Materi : XII/Ganjil
SK/KD
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil
pengukuran dan pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan histogram)
IPK
4.2.1 Merancang penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penyajian data
hasil pengukuran dan pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan histogram)
SOAL
Tentukan Mean, Median dan Modus dari data pada histogram berikut !

LANGKAH KERJA :
a. Menyiapkan kertas folio untuk menganalisis.
b. Diberikan soal mengenai pertidaksamaan linear satu variabel yang
memuat nilai mutlak
c. Menganalisis permasalahan perjalanan bekicot terkait pertidaksamaan
linear satu varibel yang memuat nilai mutlak.
d. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai masalah yang
diberikan
RUBRIK PENILAIAN KINERJA
No. Nama Skor untuk Jumlah Nilai
Persiapan Pelaksanaan Hasil
1
2
3
4
5
KRITERIA SKORENILAIAN
Kriteria Skor Indikator
Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat
(skor maks 3) 2 Pemilihan alat atau bahan kurang tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan
Pelaksanaan 3 Menyusun keterangan dan gambar tepat dan rapi

Kriteria Skor Indikator


Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat
(skor maks 3) 2 Pemilihan alat atau bahan kurang tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan
(skor maks 7) 2 Menyusun keterangan dan gambar kurang tepat atau kurang rapi
1 Menyusun keterangan dan gambar tidak tepat dan tidak rapi
0 Tidak menyusun
2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan kurang tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
2 Memperhatikan kerapihan dan kebersihan
1 Kurang memperhatikan kerapihan atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan kerapihan dan kebersihan
Hasil 3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
(skor maks 6) 2 Mencatat atau mengolah data kurang tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data
3 Menyampaikan simpulan dengan tepat
2 Menyampaikan simpulan kurang tepat
1 Menyampaikan simpulan tidak tepat
0 Tidak menyampaikan kesimpulan
Keterangan:
3 =100 – 86
2 =85 – 75
1 =74 – 65
0 =< 65
PENILAIAN
B. PENILAIAN PENGETAHUAN
Sekolah : MAN Lamandau
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Materi : XII/Ganjil
SK/KD
3.2 Menentukan dan menganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
histogram
Bahan
No No.
Kompetensi Dasar Kelas / Materi Indikator Soal Bentuk Soal
Urut Soal
Smt
- Mampu menentukan ukuran
pemusatan data berkelompok dari
3.2. Menentukan dan menganalisis ukuran pemusatan Pilihan Ganda 1-6
sebuah tabel distribusi frekuensi
1 dan penyebaran data yang disajikan dalam XII/1 Statistika
- Mampu menentukan ukuran
bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram ESSAY 7-10
pemusatan data berkelompok dari
sebuah tabel distribusi frekuensi
POST TES STATISTIKA
1. Mean dari distribusi frekuensi di bawah ini adalah ….
Berat Badan Frekuensi A. 58
50 – 52 4 B. 57,5
53 – 55 5 C. 57,15
56 – 58 3 D. 56,5
59 – 61 2 E. 56,15
62 – 64 6

2. Median dari data nomor 1 adalah ….


A. 52,5 B. 54,5 C. 55,25 D. 55,5 E. 56,5
3. Modus dari data nomor 1 adalah . . . .
A. 56,15 B. 56,5 C. 57,15 D. 57,5 E. 58
4. Perhatikan tabel berikut:
Umur Frekuensi Nilai Q3 data tersebut adalah.....
30 – 39 1 A. 76,24
40 – 49 4
50 – 59 14 B. 76,34
60 – 69 20 C. 77,24
70 – 79 22 D. 77,34
80 – 89 12 E. 77,44
90 – 99 2
5.
Frek Rataan hitung histogram disamping
adalah 59. Nilai p adalah ….
p A. 8
B. 9
7 C. 10
6 4 D. 11
3 E. 12
Ukuran

45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5

6. Dari hasil ujian 30 siswa diperoleh data sebagai berikut :

Nilai ujian Frekuensi


21 – 30 1 Siswa yang dinyatakan lulus bilamana nilai lebih
31 – 40 1 daripada 60. Jika banyaknya siswa yang lulus adalah 16
41 – 50 a orang, maka a.b adalah ….
51 – 60 9 a. 18 d. 25
61 – 70 b b. 20 e. 30
71 – 80 6 c. 24
81 – 90 2
7. Untuk data pada tabel berikut, hitunglah :
Ukuran frekuensi a. Median
50 – 54 4 b. Modus
55 – 59 8
60 – 64 14
65 – 69 35
70 – 74 26
75 – 79 10
80 - 84 3
8. Untuk data pada tabel berikut, hitunglah : No. Berat Frekuensi
1. 35 – 39 1
a. Rata-rata hitung 2. 40 – 44 5
b. Simpangan Rata – rata 3. 45 – 49 4
c. Variansi 4. 50 – 54 7
d. Simpangan baku 5. 55 – 59 19
6. 60 - 64 14
9. Dari data berikut, tentukan nilai D8 dan P70 !

Berat (kg) F
50 – 59 5
60 – 69 10
70 – 79 12
80 – 89 7
90 – 99 6

10. Modus dari data dibawah ini adalah 51,5, tentukan :


Nilai Frekuensi a. nilai p
34 – 38 5 b. rataan dengan menggunakan rataan sementara
39 – 43 9
44 – 48 14
49 – 53 p
54 – 58 16
59 – 63 6
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN
HASIL PENELITIAN
Pada hari ini : Sabtu
Tanggal : 26 September 2020
Pukul : 08.30 – 10.30
Bertempat di ruang : Ruang Kelas X
Pada Sekolah : MAN Lamandau
Dengan alamat : Komplek Perkantoran Pemda Kab. Lamandau
Nomor Telphon/Fax :
e - mail :

Telah diselenggarakan acara Seminar Hasil Penelitian:


Dengan Judul : Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi
Statistika Dengan Model Pembelajaran discovery
learning di kelas 12 MAN Lamandau tahun
pelajaran 2020/2021
Hasil Karya : Sodikun, S.Pd
NIP : 198105042011011004
Jabatan : Guru Matematika

Pada Acara Seminar tersebut :


Sebagai Penyaji : Sodikun, S.Pd.
Susunan acara seminar :
(a) Pembukaan,
(b) Sambutan Kepala Sekolah
(c) Pemaparan Singkat Laporan Hasil Penelitian
(d) Tanggapan, pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar
(e) Penutup.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Mengetahui
Kepala MAN Lamandau,

Muslih, S.Ag
NIP. 197411042003121005
DAFTAR HADIR ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Dengan Judul : Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi
Statistika Dengan Model Pembelajaran discovery
learning di kelas 12 MAN Lamandau tahun
pelajaran 2020/2021
Hasil Karya : Sodikun, S.Pd.
NIP : 198105042011011004
Pada hari/ Tanggal : Sabtu,26 September 2020
Pukul : 08.300 – 10.30
Bertempat di ruang : Ruang Kelas
Pada Sekolah : MAN Lamandau
Peserta yang hadir sbb. :

Mengetahui
Kepala MAN Lamandau,

Muslih, S.Ag
NIP. 197411042003121005
FOTO KEGIATAN SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Judul : Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi


Statistika Dengan Model Pembelajaran Discovery
Learning di kelas 12 MAN Lamandau tahun
pelajaran 2020/2021

Hasil Karya : Sodikun, S.Pd.


Pada Hari Ini : Sabtu
Tanggal : 26 September 2020
Bertempat di ruang : X IPS
Instansi : MAN Lamandau

Anda mungkin juga menyukai