oleh:
Feterly Oktaria.SE
NIP. 198210032010012009
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tindakan kelas yang
berjudul, “PENGGUNAAN MODEL PjBL_STEAM UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI MATERI
PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA
SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 13 MERANGIN SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2020/2021”. ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tujuan penyusunan laporan PTK ini adalah untuk pengembangan profesi
guru. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bahwa secara teoritis, maupun secara praktis, sehingga dapat berguna bagi semua
pihak.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan PTK ini jauh
dari sempurna, baik dalam penulisan, isi maupun tata bahasanya. Hal ini semata-
mata dikarenakan keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan yang
penulis miliki, untuk itu dengan hati yang lapang penulis menerima kritik dan
saran ke arah perbaikan PTK ini.
Semoga amal baik yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang
berlipat ganda dari Allah SWT.
Penyusunan
iii
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan Penelitian.........................................................................
D. Manfaat Penelitian.......................................................................
............................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Model Project Based Learning (PjBL)........................................
B. Science,Engineering, Art, Mathematics (TEAM).......................
C. Model PjBL_STEAM..................................................................
D. Hasil Belajar................................................................................
E. Keaktifan Belajar.........................................................................
F. Materi Pokok...............................................................................
G. Kerangka Berpikir.......................................................................
H. Hipotesis......................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian .......................................................................
B. Setting Penelitian.........................................................................
C. Subjek Penelitian ........................................................................
D. Alat Pengumpulan Data ..............................................................
E. Instrumen Penelitian ...................................................................
F. Teknik Analisis Data ..................................................................
G. Indikator Keberhasilan ...............................................................
H. Prosedur Penelitian .....................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal..............................................................
B. Hasil Penelitian............................................................................
C. Pembahasan.................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka dapat ditarik suatu
rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana model pembelajaran PjBL-STEAM
dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi Materi Pendapatan Nasional dalam
pembelajaran daring Pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 13 Merangin Semester
II Tahun Pelajaran 2020/2021?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran PjBL-
STEAM dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi Materi Pendapatan Nasional
dalam pembelajaran daring Pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 13 Merangin
Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021.
a. Fase 1: Reflection
Tujuan dari tahap pertama untuk membawa siswa ke dalam konteks masalah
dan memberikan inspirasi kepada siswa agar dapat segera mulai
menyelidiki/investigasi. Fase ini juga dimaksudkan untuk menghubungkan apa
yang diketahui dan apa yang perlu dipelajari.
b. Fase 2: Research
Tahap kedua adalah bentuk penelitian siswa. Guru memberikan pembelajaran
sains, memilih bacaan, atau metode lain untuk mengumpulkan sumber
informasi yang relevan. Proses belajar lebih banyak terjadi selama tahap ini,
kemajuan belajar siswa mengkonkritkan pemahaman abstrak dari masalah.
Selama fase research, guru lebih sering membimbing diskusi untuk menentukan
apakah siswa telah mengembangkan pemahaman konseptual dan relevan
berdasarkan proyek.
c. Fase 3: Discovery
Tahap penemuan umumnya melibatkan proses menjembatani research dan
informasi yang diketahui dalam penyusunan proyek. Ketika siswa mulai belajar
mandiri dan menentukan apa yang masih belum diketahui. Beberapa model dari
STEM PjBL membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk menyajikan solusi
yang mungkin untuk masalah, berkolaborasi, dan membangun kerjasama antar
teman dalam kelompok. Model lainnya menggunakan langkah ini dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam membangun habit of mind dari
proses merancang untuk mendesain.
d. Fase 4: Application
Pada tahap aplikasi tujuannya untuk menguji produk/solusi dalam memecahkan
masalah. Dalam beberapa kasus, siswa menguji produk yang dibuat dari
ketentuan yang ditetapkan sebelumnya, hasil yang diperoleh digunakan untuk
memperbaiki langkah sebelumnya. Di model lain, pada tahapan inisiswa belajar
konteks yang lebih luas di luar STEM atau menghubungkan antara disiplin
bidang STEM.
e. Fase 5: Communication
Tahap akhir dalam setiap proyek dalam membuat produk/solusi dengan
mengkomunikasikan antar teman maupun lingkup kelas. Presentasi merupakan
langkah penting dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan
keterampilan komunikasi dan kolaborasi maupun kemampuan untuk menerima
dan menerapkanumpan balik yang konstruktif. Seringkali penilaian dilakukan
berdasarkan penyelesaian langkah akhir dari fase ini.
3. Kelebihan dan Kelemahan PjBL_STEAM
Menurut (Kurniasih dalam Nurfitriyanti, 2016) Keunggulan penerapan model
PjBL yaitu:
a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu
dihargai.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-
problem yang kompleks.
d. Meningkatkan kolaborasi.
e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
g. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara
kompleks dan dirancang berkembang sesuai dunia nyata
i. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki.
D. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar (Anni, 2009). Menurut Dimyati dan Mudjiono
(2006) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua
sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Ditinjau dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Ditinjau dari sisi guru,
hasil belajar merupakan tindak mengajar yang diakhir dengan proses evaluasi hasil
belajar.
Sudjana (2010: 22) berpendapat ”hasil belajar adalah kemampuankemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan ini
diperoleh setelah siswa mengalami proses belajar”. Berdasar pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan pola pikir dan tingkah laku pelajar
yang berlangsung secara terus menerus sampai memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan hal-hal baru yang bermanfaat.
Bloom dalam Anni (2009: 86) menyampaikan tiga taksonomi yang disebut
dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Ranah kognitif berisi tentang hasil pengetahuan, kemampuan dan kemahiran
intelektual. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Ranah
psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan
syaraf, manipulasi obyek dan koordinasi syaraf.
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Tetapi diantara
ketiganya ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai para guru karena berkaitan
dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi pelajaran dan hasil berupa
pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Peristiwa belajar dalam diri
siswa dapat diamati dari perbedaan perilaku atau kinerja sebelum dan setelah proses
pembelajaran. Untuk mengetahui perbedaan tersebut harus terlebih dahulu dilakukan
pengukuran mengenai kemampuan apa dan seberapa banyak kemampuan baru itu
telah dimiliki oleh siswa.
Menurut Suprijono (2011) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilanketerampilan. Merujuk
pemikiran Gagne dalam Anni (2009: 90) tujuan belajar peserta didik :
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan bahasa, baik
lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap
rangsangan spesifik.
2) Keterampilan intelektual yaitu ketrampilan mempresentasikan konsep dan
lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan menegosiasi,
kemampuan analitis-sintetis, fakta - konsep dan mengembangkan prinsip-
prinsip keilmuan.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
4) Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak j asmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan
eksternalisasi nilai-nilai.
C. Keaktifan Belajar
Keaktifan yang diamaksud pada penelitian ini adalah keaktifan belajar siswa.
Belajar tidaklah cukup hanya dengan duduk dan mendengarkan atau melihat sesuatu.
Belajar memerlukan keterlibatan fikiran dan tindakan siswa sendiri. Keaktifan belajar
terdiri dari kata “Aktif” dan kata “Belajar”. Keaktifan berasal dari kata aktif yang
mendapat imbuhan ke-an menjadi keaktifan yang berarti kegiatan, kesibukan.
Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan dengan giat
belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2008) keaktifan belajar adalah suatu keadaaan
atau hal dimana sisawa dapat aktif.
Bentuk-Bentuk Keaktifan Belajar Siswa Setiap siswa memiliki gaya belajar
yang berbeda-beda. Karena itu setiap siswa perlu mendapatkan bimbingan belajar
yang berbeda pula sehingga seluruh siswa dapat berkembang seuai dengan tingkat
kemampuanya. Keaktifan siswa dapat kita lihat dari keterlibatan siswa dalam setiap
proses pembelajaran, seperti pada saat mendengarkan penjelasan materi, berdiskusi,
membuat laporan tugas dan sebagainya. Keaktifan belajar siswa menurut Nana
Sudjana (2016) dapat dilihat berikut ini:
a. Turut sertanya dalam mengerjakan tugas.
b. Terlibat dalam proses pemecahan masalah
c. Bertanya kepada teman satu kelompok atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang sedang dihadapinya.
d. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. e. Mampu
mempresentasikan hasil kerjanya.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berfikir
kritis dan serta dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Nana Sudjan (2016) menyatkan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi
kekatifan belajar, yakni:
a. Stimulus Belajar.
b. Perhatian dan Motivasi.
c. Respon yang dipelajarinya.
d. Penguatan.
e. Pemakaian dan Pemindahan.
Yaitu dengan menjumlahkan nilai produksi tiap-tiap sektor ekonomi atau dengan
menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua
kegiatan ekonomi yang dihasilkan perusahaan. BPS (Badan Pusat Statistik) pada
tahun 2014 melakukan penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan
produksi yang terdiri atas 17 sektor ekonomi berikut:
Pendapatan per kapita dapat juga diartikan sebagai nilai atau jumlah suatu
barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara selama satu
periode tertentu. Secara matematis, pendapatan per kapita dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Nilai Rasio Indeks Gini / Koefisien Gini dapat digambarkan dalam bentuk
kurva yang disebut Kurva Lorenz sebagaimana yang tampak pada gambar di
bawah ini
Kurva Lorenz adalah kurva yang menujukkan perbandingan persentase
pendapatan yang diperoleh dengan persentase jumlah penduduk. Jika garis Kurva
Lorenz mendekati garis diagonal, maka distribusi pendapatan semakin merata, artinya
pendapatan nasional yang diterima suatu negara dapat secara merata dirasakan oleh
masyarakat. Sebaliknya semakin menjauh garis Kurva Lorenz dari garis diagonal,
semakin tidak merata distribusi pendapatan.
2. Kriteria Bank Dunia dalam menghitung persentase distribusi pendapatan,
menurut Kriteria Bank Dunia yang menjadi patokan adalah 40% penduduk
termiskin kriterianya sebagai berikut.
a. Jika 40% penduduk termiskin menikmati < 12% pendapatan nasional
maka ketimpangan tinggi.
b. Jika 40% penduduk termiskin menikmati 12% - 17% pendapatan
nasional, maka ketimpangan sedang.
c. Jika 40% penduduk termiskin menikmati > 17% pendapatan nasional,
maka ketimpangan rendah.
H. Kerangka Berpikir
Guru menggunakan
Tindakan
model PjBL_STEAM
Siklus II
Gambar I
Kerangka Berpikir
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research), karena penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang lebih sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi guru, meningkatkan kualitas pembelajaran,
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, serta mencapai tujuan pembelajaran atau
pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan
kelas (classroom action research) yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart,
dengan komponen tindakannya adalah perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
atau Classroom Action Research yang merupakan bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kematangan rasional
dari tindakan-tindakan dalam melakukan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi tempat praktik
pembelajaran tersebut dilakukan.
Dalam penelitian ini memakai penelitian tindakan kelas karena merupakan
bentuk kajian yang bersifat reflektif. Pada penelitian ini disamping untuk memantau
permasalahan belajar yang dihadapi siswa juga membantu guru dalam upaya
memperbaiki cara mengajarnya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional
dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran
sendiri.
B. Subyek Penelitian
Penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 13 Merangin, semester II, tahun pelajaran 2020/2021. Jumlah siswa
kelas XI IPS 2 seluruhnya ada 26 siswa, Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS 2
SMA Negeri 13 Merangin, untuk mata pelajaran Ekonomi pada materi Pendapatan
Nasional dan dilaksanakan pada bulan Mei 2021 sampai dengan bulan Juli 2020.
C. Peran dan Posisi Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai, perencana, pelaksana, serta
pembuat laporan dalam PTK yang dilaksanakan. Adapun peran dan posisi peneliti
dijelaskan berikut ini :
1. Pelaksana Tindakan
Dalam hal ini, disepakati bahwa peneliti sendiri, yang menjadi pelaksana
tindakan perbaikan yang direncanakan. Peneliti terlibat penuh dalam upaya
peningkatan hasil belajar Pendapatan Nasional dengan menggunakan model
PjBL_STEAM siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 13 Merangin. Peneliti
berperan sekaligus sebagai instrumen penelitian, yaitu sebagai alat
pengumpulan data dan validasi data yang dikumpulkan.
D. Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes dan observasi.
1. Tes
Tes dalam penelitian ini adalah tes individu yang merupakan tes tertulis dan
dilaksanakan satu kali yaitu pada pertemuan pada setiap siklusnya. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.
2. Observasi
Sukmadinata, Nana Syaodih (2012:220) mengatakan “Observasi (observation)
atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan
jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”.
Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mendapatkan data tentang
keaktifan belajar siswa yang menggunakan model PjBL_STEAM. Lembar
observasi diisi oleh observer yang mengamati keaktifan belajar siswa kelas XI
IPS 2 SMA Negeri 13 Merangin selama mengikuti proses pembelajaran.
Observer pada penelitian ini yaitu rekan sesama guru di SMA Negeri 13
Merangin
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan salah satu faktor yang menentukan bermutu
atau tidaknya penulisan yang dilakukan, karena instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan penulis dalam melakukan penelitian. Arikunto, Suharsimi (2013:203)
berpendapat “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
1. Tes Hasil Belajar
Instrumen yang akan digunakan adalah tes tertulis. Instrumen ini disusun
berdasarkan rumusan dan tujuan pembelajaran. Tes yang diberikan sesuai
dengan materi yang telah dipelajari yaitu Pendaptan Nasional.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk membantu observer dalam mengamati
keaktifan belajar siswa selama kegiatan pembelajaran. Observasi keaktifan
belajar siswa terdiri atas 3 Indikator indikator pengamatan. Keaktifan belajar
siswa yang diamati yaitu: frekuensi bertanya, frekuensi memberi tanggapan,
memberi penjelasan anggota dalam kelompok ahli atau asal.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Sebagai tindak lanjut dari proses pembelajaran dan nilai yang
diperoleh siswa dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi pada kondisi
awal yang sangat rendah, maka peneliti melakukan proses pembelajaran
siklus I. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan, proses pembelajaran siklus I
dilakukan pada hari Rabu, 1 Juni 2021.
Siklus I pada penelitian ini melalui empat tahap kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setelah melalui tahap
refleksi peneliti melakukan revisi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan penelitian siklus I sebagai
berikut;
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tes tertulis dan lembar observasi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model PjBL_STEAM. Tes
digunakan untuk mengetahui ketuntasan dalam meningkatkan hasil belajar
Ekonomi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan belajar
siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama dua pertemuan. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang
ada pada rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan model model
PjBL_STEAM. Berikut ini langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model PjBL_STEAM.
Pendahuluan
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Tabel 4.4
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Tabel 4.5
Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I
Tabel 4.6
Persentase Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Tabel 4.8
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Tabel 4.9
Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II
Rasa Ingin
Kerjasama Toleransi
No NAMA Tahu Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Achi Valupi Putri √ √ √ 10
2 Agustina Pakpahan √ √ √ 9
3 Anggi Pratama √ √ √ 12
4 Bectiar √ √ √ 10
5 Della Mahagisa √ √ √ 12
6 Deva Fernanda √ √ √ 11
7 Evin Oktafian R √ √ √ 12
8 Fadil Rizki Azmi √ √ √ 10
Rasa Ingin
Kerjasama Toleransi
No NAMA Tahu Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
9 Indah Sulfia √ √ √ 9
10 Ira Rosmalinda √ √ √ 12
11 Khairul Anggi Ade S √ √ √ 10
12 Merlyna Merdiana √ √ √ 9
13 Mesa Meilani √ √ √ 12
14 Mita Sukmawati √ √ √ 10
15 Ngatipah √ √ √ 12
16 Niko Abdi Gustian √ √ √ 11
17 Rahuldi Pratama √ √ √ 12
18 Roby Puji Rahayu √ √ √ 10
19 Roy Firmansyah √ √ √ 9
20 Septima Dwi Putri √ √ √ 12
21 Susi √ √ √ 10
22 Ulfatun Nikmah √ √ √ 11
23 Vemas Wahyu K √ √ √ 10
24 Virdha Permana √ √ √ 10
25 Wulan Rhamadhani √ √ √ 10
26 Yesi Putri √ √ √ 12
Jumlah 277
Skor Maksimal Ideal 312
Skor Akhir 88,78
Tabel 4.10
Persentase Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II
120.00%
100.00%
80.00%
60.00% Tuntas
40.00% Belum Tuntas
20.00%
0.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Diagram 4.1
Hasil belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Selain itu, keaktifan belajar siswa juga diamati selama proses
pembelajaran berlangsung. Keaktifan belajar siswa yang diamati meliputi tiga
indikator yaitu rasa ingin tahu, kerjasama dan toleransi. Dengan menggunakan
model PjBL_STEAM, keaktifan belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada
siklus I keaktifan belajar siswa mencapai 70,51% Sedangkan pada kegiatan siklus
II keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 88,78%. Peningkatan keaktifan
belajar siswa dapat dilihat dalam diagram berikut:
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
Keaktifan Siswa
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II
Diagaram 4.2
Persentase Keaktifan belajar siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 13 Merangin
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model
PjBL_STEAM dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi materi
Pendapatan Nasional dalam Pembelajaran Daring pada siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 13 Merangin tahun pelajaran 2020/2021. Sebelum dilakukan
penelitian, persentase ketuntasan hasil belajar Ekonomi siswa hanya
mencapai 38,46%. Pada siklus I hasil belajar Ekonomi siswa meningkat
menjadi 73,07% dengan rata-rata sebesar 75,27 dan pada siklus II mencapai
96,15% dengan rata-rata sebesar 81,34.
Selain itu, model PjBL_STEAM juga dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa selama proses pembelajaran. Indikator keaktifan belajar siswa
yang diamati adalah frekuensi bertanya, frekuensi menanggapi dan frekuensi
member penjelasan. Keaktifan belajar siswa pada siklus I dan siklus II
masing-masing mencapai 70,51% dan 88,78%.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan dengan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Bagi siswa, hendaknya lebih giat belajar sehingga hasil belajar dan keaktifan
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ekonomi dapat meningkat.
2. Bagi guru, dalam proses pembelajaran sebaiknya menggunakan model dan
pendekatan yang sesuai dengan meteri yang diajarkan.
3. Bagi sekolah, pembelajaran perlu dikembangkan lagi agar kualitas siswa dan
sekolah dapat terus meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Afriana, J. 2015. Project Based Learning (PjBL) Makalah untuk Tugas Mata Kuliah
Pembalajaran IPA Terpadu. https://www.researchgate.net/. Diakses 12
November 2019.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Ejiwale, J.A. (2012). Facilitating teaching and learning across STEM fields. Journal
of STEM
Tseng, et al. 2013; dan Capraro, et al.2013, dalam Afriana, et al.,
2016).
Gottlieb, E. 2014. STEM Art Learning Outcomes. The STEAM Journal. 1(2): 1-3.
Kemmis, S. & Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria: Deakin
University Press
Lewin, K. 1990. Research and Action Minority Problems. The Action Research
Reader. Geelong, Victoria: Deakin University.
Tseng, K.H., Chang, C.C., Lou, S.J., dan Chen, W.P. 2013. Attitudes towards
science, technol- ogy, engineering and mathematics (STEM) in a project
based learning (PjBL) environment. International Journal Technology and
Design Edu- cation, 23: 87–102
4.
Foto Kegiatan Seminar