Anda di halaman 1dari 79

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI


BELAJAR BAHASA D A E R A H B A L I S I S W A K E L A S X I M I P A 2
SEMESTER II SMA NEGERI 2 TABANAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

NAMA : NI PUTU DEWI LISTINA, S.Pd,.M.P.d


JABATAN : GURU BAHASA BALI

SMA NEGERI 2 TABANA 2019

1
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 2 Tabanan menerangkan
bahwa :

Nama : Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B,.M.Pd

Jabatan : Guru

Memang benar yang tersebut di atas telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas
dengan judul ”Penerapan Metode Role Playing Dalam Model Pembelajaran
Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas
XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Tabanan, 20 Mei 2019


Kepala SMA Negeri 2 Tabanan

Drs. I Dewa Gede Wijaya, M.Pd


NIP. 19631231 199303 1 141

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B,.M.Pd

Jabatan : Guru

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang


berjudul Penerapan metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif
untuk meningkatkan presatasi belajar bahasa daerah Bali siswa kelas XI MIPA 2
semester 2 tahun pelajaran 2019/2020, adalah asli hasil karya sendiri yang
dilakukan di tempat peneliti mengajar.
Karya penelitian ini bukan plagiat atau jiplakan, bukan merubah karya orang
lain. Karya tulis ini ditulis dengan niat baik dan niat jujur, jikapun ada kalimat
cuplikan peneliti sudah dicantumkan sumbernya di daftar pustaka. Jika dikemudian
hari diragukan keasliannya, maka siap dituntut sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Demikian surat pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat melengkapi
laporan PTK ini dan diyakini keasliannya.

Penulis

Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B,.M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karuniaNya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Penerapan
Metode Role Playing Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA
Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020” meskipun banyak hambatan yang
penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak, teman-
teman yang membantu dan mendukung langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan karya tulis ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada tenaga-tenaga
pendidik dari hasil karya tulis ini. Oleh karena itu penulis berharap karya tulis ini
dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan.

Tabanan, 21 Mei 2019


Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH ...................................................... ii
PERNYATAAN PERPUSTAKAAN ......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
ABSTRAK .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya ..................... 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Metode Role Playing ......................................................... 7
B. Model Pembelajaran Kooperatif ....................................... 8
C. Prestasi Belajar ................................................................. 9
D. Kerangka Berpikir ............................................................. 11
E. Hipotesis Tindakan............................................................ 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Setting/Lokasi Penelitian .................................................. 12
B. Rancangan Penelitian ........................................................ 12
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 13
D. Jadwal Penelitian ............................................................... 15

iv
E. Metode Pengumpulan Data ............................................... 15
F. Metode Analisis Data ........................................................ 15
G. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian .................................... 17
H. Indikator Keberhasilan Penelitian ..................................... 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ................................................................ 22
B. Pembahasan ...................................................................... 28

BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................... 31
B. Saran ................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Nama-Nama Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA N
2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 ................................. 14
Tabel 2. Jadwal Penelitian ................................................................... 15
Tabel 3. Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar ................................................ 16
Tabel 4. Prestasi Belajar Siklus I.......................................................... 25
Tabel 5. Prestasi Belajar Siklus II ........................................................ 27
Tabel 6. Rekapitulasi Prestasi Belajar Pada Kegiatan Awal, Siklus I
Dan Siklus II ......................................................................... 28

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis & Mc Taggart,
1988 (dalam Sukidin Basrowi, Suranto, 2002: 49) ............ 12
Gambar 2. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar pada Kegiatan Awal,
Siklus I dan Siklus II ........................................................... 29

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
ABSTRAK

Dewi Listina, Ni Putu. (2019). Penerapan Metode Role Playing Dalam Model
Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI
MIPA 2 Semester 2 SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020.

Kata Kunci : metode role playing, pembelajaran kooperatif, prestasi belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa


dengan Penerapan metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif siswa
kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 .
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 2, dengan jumlah siswa 20 orang,
yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Rumusan
masalahnya adalah apakah metode role playing dalam model pembalajaran
kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2
SMA Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis desktiptif
kuantitatif. Prestasi belajar siswa yang diperoleh pada pra siklus: Nilai terendah
adalah 40, nilai tertinggi adalah 80, nilai rata-rata adalah 68, katagori rata-rata
adalah cukup, nilai ketuntasan klasikal adalah 55%. Prestasi belajar siswa yang
diperoleh pada siklus I adalah: Nilai terendah adalah 50, nilai tertinggi adalah 80,
nilai rata-rata adalah 71.5, katagori nilai rata-rata adalah cukup , nilai ketuntasan
klasikal adalah 75%. Prestasi belajar siswa yang dicapai pada siklus II adalah: nilai
terendah adalah 70, nilai tertinggi adalah 95, nilai rata-rata adalah 80, katagori nilai
rata-rata adalah baik, nilai ketuntasan klasikal adalah 95%. Patokan ketuntasan
individu (KKM) adalah 70. Patokan ketuntasan klasikal berdasarkan katagori nilai
rata-rata adalah minimal baik. Patokan ketuntasan klasikal berdasarkan prosentase
ketuntasan adalah minimal 85%.

Berdasarkan data prestasi belajar siswa dari hasil penelitian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa metode role playing dalam model pembelajaran koperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2
Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020 Dengan demikian hipotesis yang berbunyi
metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun
pelajaran 2019/2020 dapat diterima.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai pendidik merupakan tugas yang begitu berat untuk meningkatkan kualitas
pendidikan itu sendiri, melihat realita seperti itu maka perlu dilakukan semacam kredit yang
harus dicicil sedikit demi sedikit, hal ini dilakukan karena suatu perubahan tidak dapat
tercapai sekaligus dalam jangka waktu yang singkat, sehingga untuk menuju perubahan
tersebut maka perlu dilakukan secara bertahap.
Tuntutan masyarakat semakin besar terhadap pendidikan itu sendiri, guru
diharuskan untuk mencoba dan mencari cara- cara dalam penyampaian materi-materi
pembelajaran dalam sebuah kelas yang di dalamnya terdapat siswa siswi selaku subjek
dalam pendidikan yang kemudian diharapkan sebuah proses pembelajaran yang
memberikan hasil maksimal sehingga mutu pendidikan semakin hari semaki meningkat.
Untuk mencapai tujuan tidak akan lepas dari hambatan-hambatan, baik dari segi
proses pembelajaran, ataupun metode yang digunakan guru dalam pembelajaran, sehingga
siswa muuah menyerap apa yang disampaikan oleh guru, dalam hal ini guru daharapkan
lebih kreatif, inovatif dalam mencari ide-ide yang tentunya bisa memberikan solusi terbaik
dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Mata pelajaran Bahasa Daerah Bali merupakan mata pelajaran yang mampu
membantu peserta didik memiliki kemampuan serta keterampilan sesuai harapan apabila
proses pembelajaran yang dilakukan tepat. Untuk itu sebagai seorang guru harus mampu
membina peserta didiknya, mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, mampu
meningkatkan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, mampu mengembangkan penalaran dan sarana pemahaman beragam
makna dalam menumbuhkan kemampuan peserta didiknya.
Agar tujuan tersebut dapat diupayakan, sebagai seorang guru harus memperlakukan
siswanya sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat, memberi kesempatan
berpartisipasi secara komunikatif dalam berbagai macam aktivitas, mengupayakan agar
memfokuskan pembelajaran kepada bentuk, keterampilan, mengupayakan agar materi yang
diajar berkembang sesuai kehidupan siswa sehari-hari.
Dalam Visi dan Misi SMA Negeri 2 Tabanan disebutkan sebagai berikut, visinya
yaitumMenjadikan SMA Negeri 2 Tabanan , sebagai sekolah yang semua warga sekolah
cerdas spiritual, cerdas intelektual, cerdas emosional, berwawasan budaya dan lingkungan.

9
Misi sekolah antara lain: 1) meningkatkan sikap disiplin yang tinggi dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban bagi seluruh warga sekolah pada semua kegiatan sekolah, 2)
Menerapkan manajemen partisipatif, transparan dan saling mengingatkan dan saling
menghormati sebagai wujud kebersamaan dalam perbedaan, transparan, akuntabel, dan
tanggung jawab baik secara horizontal maupun vertikal yang berorientasi pada potensi
sekolah, dan 3) Mengembangkan pendekatan, model, metode pembelajaran yang relevan,
dalam pembelajaran sehingga proses dan hasilnya optimal secara akademik maupun non
akademik.
Mengacu pada: 1) Undang-Undang N0. 14 Thaun 2005 tentang Guru dan Dosen, 2)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, 3) Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan , 4) Permen No. 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses, dan 5) Visi maupun Misi sekolah seperti yang sudah dipaparkan diatas
maka, peneliti sebagai guru di SMA Negeri 1 Penebel merasa termotivasi untuk melakukan
penelitian tindakan kelas agar bisa meningkatkan mutu proses pembelajaran sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dengan termotivasinya peneliti sebagai guru untuk mengadakan penelitian maka
peneliti mulai mengumpulkan data-data awal penelitian melalui komunikasi/wawancara
secara non formal dengan siswa tentang: pola pembelajaran di kelas, partisipasi siswa,
suasana belajar, prestasi belajar. Dari wawancara non formal dengan siswa diperoleh
informasi awal bahwa siswa: 1) Pola pembelajaran kurang menantang, 2) siswa kurang
aktif, 3) merasa kurang termotivasi, dan 3) Ternyata spontan banyak siswa itu beranggapan
bahwa materi bahasa Bali susah dipahami meski sudah dibaca dan dihafal berulang-ulang,
dengan berbagai alasan yang mereka sebutkan, diantaranya bahan pembelajaran tersebut
banyak teori, banyak hafalan, dan pola pembelajaran yang tidak mereka senangi.
Menindaklanjuti hasil dari komunikasi awal secara non formal itu, selanjutnya
peneliti melaksanakan pembelajaran pra siklus secara konvensional dengan metode
ceramah , di kelas XI MIPA 2, selama tiga kali tatap muka, dimana setiap tatap muka
waktunya 2x45 menit. Pada kegiatan pembelajaran di pra siklus, peneliti mendata siswa
yang mau bertanya atau menjawab pertanyaan setiap pertemuan, yaitu : pada pertemuan
pertama ada 8 orang siswa (23,53 % ) yg aktif, di pertemuan kedua ada 11 siswa ( 32,35%),
dan pertemuan ketiga ada 10 orang siswa (29,41%). Prosentase rata-rata siswa yang aktif
bertanya atau menjawab pada pra siklus adalah 38,43%. Dipertemuan keempat pada pra
siklus dilaksanakan evaluasi dengan tes pilihan ganda, diperoleh data hasil evaluasi sebagai
berikut: Nilai terendah adalah 40,0, nilai tertinggi adalah 80, nilai rata-rata prestasi belajar

10
siswa adalah 64 (lebih rendah dari KKM yaitu 70), dan ketuntasan belajar klasikal adalah
55 %, jauh lebih rendah dari tuntukan kurikulum yaitu ketuntasan klasikal minimal 85 %,
(Nilai data awal terlampir).
Berdasarkan data awal pada pra siklus yaitu keaktifan siswa hanya 38,43% dan
ketuntsasan kelas hanya 55 % seperti diatas, mendorong peneliti malakukan penelitian
tindakan kelas untuk meningkatkan kwalitas proses pembelajaran.
Mengacu pada fenomena tersebut, maka proses pembelajaran bahasa Bali,
hendaknya guru menggunakan sebuah metode yang dapat menunjang pembelajaran
tersebut, salah satu diantaranya dapat dilakukan guru dalam metode pembelajaran role
playing. Dimana metode role playing adalah suatu metode pembelajaran bermain peran
yang diharapkan dapat menghasilkan hasil yang positif bagi pembelajaran Bahasa Bali
khususnya bagi peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 SMA N 2 tabanan
maka peneliti menetapkan judul penelitian tindakan kelas adalah Penerapan metode role
playing dalam model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa
daerah Bali siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020
Dipilihnya metode role playing (bermain peran) dalam pembelajaran ini, karena
dengan bermain peran siswa dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dapat
berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, disamping juga pengalaman
yang menyenangkan dan sulit untuk dilupakan, dapat menghayati peristiwa yang
berlangsung dengan mudah dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di
dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri. Karena itulah peneliti memilih metode role
playing dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya


1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah Penerapan metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif untuk
meningkatkan prestasi belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II
SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020 ?

2. Pemecahan Masalah
Upaya maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran yang baik adalah cara yang
dilakukan dalam pemecahan masalah penelitian ini. Untuk itu metode role playing
dalam model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu dari banyak cara yang bisa

11
dilakukan guru dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Model ini mempunyai
langkah-langkah yang mendorong keaktifan siswa dalam belajar dengan cara
memberikan kesempatan bagi siswa untuk siap tampil dihadapan teman-temannya.
Untuk mampu tampil dihadapan orang banyak bukanlah hal yang mudah. Hal itu
memerlukan persiapan yang matang. Untuk persiapan yang matang ini, guru
memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya, guru memberi kesempatan agar siswa
menyiapkan sebaik-baiknya apa yang akan ditampilkan di hadapan siswa-siswa yang
lain. Metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif ini mampu merangsang
siswa untuk dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, menuntut persiapan yang
sangat matang, menuntut kemampuan yang matang dalam presentasi, menuntut
semangat yang tinggi untuk mengikuti pelajaran agar dapat mempersiapkan tampilan
yang diharapkan, menuntut sebab akibat dari pelaksanaan diskusi. Contoh sebab akibat
tersebut adalah, apabila siswa giat mengikuti pelajaran, akibatnya adalah mampu
memberi tampilan yang diharapkan. Siswa akan menjadi aktif akibat diberikan giliran
untuk berbicara di depan teman-temannya, yang sudah pasti akan menimbulkan
tuntutan-tuntutan kemampuan yang tinggi baik dalam penampilan maupun keilmuan.
Tanpa keilmuan yang mencukupi tidak akan mungkin tampilannya akan memuaskan,
dalam hal ini siswa tidak bisa sembarangan saja, mereka harus betul-betul mampu
menyimpulkan terlebih dahulu apa yang mereka akan bicarakan. Tuntunan langkah-
langkah, motivasi, interpretasi yang inovatif dipihak guru akan menentukan
keberhasilan pelaksanaan model ini.
Dari uraian singkat ini jelas bahwa metode role playing dalam model
pembelajaran kooperatif menuntut kemampuan siswa untuk giat mempelajari apa yang
disampaikan guru, mampu menampilkan dirinya di depan siswa-siswa yang lain.
Dipihak lain, untuk dapat menyelesaikan tuntutan tersebut, inovasi yang dilakukan guru
akan sangat menentukan. Inovasi tersebut berupa tuntunan-tuntunan, motivasi-
motivasi, interpretasi serta kemampuan implementasi yang tinggi. Cara inilah yang
dapat digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang ada.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun
Pelajaran 2019/2020 dengan Penerapan metode role playing dalam model pembelajaran
kooperatif dalam pembelajaran.

12
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini, prestasi belajar Bahasa Daerah Bali
akan dapat ditingkatkan. Disamping itu, guru/pengajar memiliki referensi model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lain
yang kemungkinan terjadi.

13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Role Playing


Menurut (Pujiono, 2009) Metode role plaing (bermain peran) adalah suatu cara
penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya
sebagai tokoh hidup atau benda mati.
Secara etimologis Ladousse (1997: 5) menyatakan bahwa “Role play comes from 2
word, role and play. Role means play a part in a specific situation. Play means the role is
taken on in safe environment in which students are inventive and play ful as possible”.
Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa role play berasal dari 2 kata role dan play. Role
berarti memainkan satu bagian dalam situasi yang berbeda. Play berarti peran yang
dibawakan dalam lingkungan yang aman dimana sebisa mungkin penuh daya cipta dan
bermain (Sari, 2009: 26).
Sedangkan Moedjiono dan Moh Dimyati (1991: 81) menyatakan bahwa : Bermain
peran (role playing), yakni memainkan peranan dari peran-peran yang sudah pasti
berdasarkan kejadian terdahulu, yang dimaksudkan untuk menciptakan kemungkinan-
kemungkinan kejadian masa yang akan datang, menciptakan peristiwa mutakhir yang dapat
dipercaya, atau mengkhayalkan situasi pada suatu tempat dan/atau waktu tertentu.
Bermain peran (Role Playing) diarahkan pada pemecahan masalah-masalah yang
menyangkut hubungan antarmanusia, terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.
Kelebihan metode Role Playing adalah sebagai berikut: 1. Melibatkan seluruh siswa dapat
berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam
bekerjasama. 2. Siswa dapat mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. 3.
Permainan merupakan penemuan yang mudah dan padat digunakan dalam situasi dan
waktu yang berbeda. 4. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui siswa
pada waktu melakukan permainan. 5. Permainan merupakan pengalaman belajar yang
menyenangkan bagi anak. Kelemahan dari metode ini adalah membutuhkan waktu yang
lama sehingga dapat mengganggu pelajaran yang lain maupun menunda materi lain yang
akan disampaikan. Dalam pembelajaran cerita pendek, dapat dilakukan dengan
menggunakan metode role play sehingga menjadikan siswa lebih aktif. (Mulyasa (2006)
(dalam Sari, 2009: 26).
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan

14
batasan metode role playing adalah suatu aktivitas pengajaran melalui pengembangan
imajinasi dan penghayatan siswa dengan memerankan suatu cerita yang diperankan dua
orang atau lebih tentang peranan yang berbeda-beda dalam keadaan tertentu sehingga
mampu membuat pemerannya memahami dan mendayagunakan apa yang diperankan.
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan cara berkelompok.

B. Model Pembelajaran Kooperatif


Model pembelajaran kooperatif mendorong harga diri individu dan menganjurkan
siswa untuk mengambil kendali dari belajarnya sendiri. Tuntutan ini melengkapi suatu
ringkasan dan strategi belajar kooperatif dan menunjukkan bagaimana guru-guru dapat
mengintegrasikan strategi-strategi tersebut dalam rencana pembelajaran mereka .Tujuan
utama dari belajar kooperatif adalah: (1) untuk membantu perkembangan kerjasama
akademik di antara siswa, (2) untuk menganjurkan hubungan kelompok yang positif, (3)
untuk mengembangkan harga-diri siswa, dan (4) untuk meningkatkan pencapaian
akademik (Hilke, 1998:3). Pada susunan kooperatif, kelompok siswa yang heterogen
bekerja bersama untuk menemukan tujuan. Masing-masing pribadi
mempertanggungjawabkan pem-belajarannya sendiri dan membantu yang lainnya.
Kekuatan yang dapat dicapai untuk setiap pribadi dalam kelompok. Keterampilan
komunikasi dan sosial yang baik dibutuhkan dalam urut-urutan perkembangan hubungan
kerja yang baik.“Dalam ke-lompok belajar kooperatif, di sana cenderung terjadi peraturan
teman sebaya, umpan balik, dukungan, dan anjuran belajar yang agak beragam. Dukungan
akademik teman sebaya demikian tidak tersedia pada situasi belajar kompetitif dan
individualistik” (Johnson and Johnson, 1987: 28).
Model pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan siswa, yaitu belajar dalam
kelompok kecil yang heterogen, di mana setiap siswa memiliki kesempatan untuk
memberikan atau menyampaikan argumentasinya, sehingga terjadi interaksi antara guru
dengan siswa, antara siswa dengan siswa lainnya, komunikatif dan bersifat multi arah.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ini, maka dapat meningkatkan
interaksi antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa lainnya, komunikatif,
dan bersifat multi arah.
Prestasi belajar sebagai hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar
.Kalau perubahan tingkah laku adalah tujuan yang mau dicapai dari aktivitas belajar, maka
perubahan tingkah laku itulah salah satu indikator yang dijadikan pedoman untuk

15
mengetahui kemajuan individu dalam segala hal yang diperolehnya di sekolah. Dengan
kata lain prestasi belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa
sebagai akibat perbuatan belajar atau setelah menerima pengalaman belajar, yang dapat
dikatagorikan menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah,
1994:23).
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan
batasan model pembelajaran kooperatif adalah Pembelajaran kooperatif merupakan suatu
pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta didik 2-5 orang dengan gagasan untuk
saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan
pembelajaran yang maksimal.

C. Prestasi Belajar
Menurut Sardiman (1988: 25) prestasi belajar sangat vital dalam dunia pendidikan,
mengingat prestasi belajar itu dapat berperan sebagai hasil penilaian dan sebagai alat
motivasi. Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan prestasi
siswa setelah melakukan aktivitas belajar. Ini berarti prestasi belajar tidak akan bisa
diketahui tanpa dilakukan penilaian atas hasil aktivitas belajar siswa. Fungsi prestasi belajar
bukan saja untuk mengetahui sejauhmana kemajuan siswa setelah menyelesaikan suatu
aktivitas, tetapi yang lebih penting adalah sebagai alat untuk memotivasi setiap siswa agar
lebih giat belajar, baik secara individu maupun kelompok. Dalam pembahasan ini akan
dibicarakan mengenai prestasi belajar sebagai hasil penilaian dan pada pembahasan
berikutnya akan dibicarakan pula prestasi belajar sebagai alat motivasi. Prestasi belajar
sebagai hasil penilaian sudah dipahami. Namun demikian untuk mendapatkan pemahaman,
perlu juga diketahui, bahwa penilaian adalah sebagai aktivitas dalam menentukan
rendahnya prestasi belajar itu sendiri.
Menurut Slamet (2003: 54-70) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak
jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor
ekstem. Faktor intern diklasifikasi menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah antara lain: kesehatan, cacat tubuh.
Faktor psikologis antara lain: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan. Faktor kelelahan antara lain: kelelahan jasmani dan rohani. Sedangkan faktor
ekstern digolongkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor
masyarakat. Faktor keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara keluarga,
suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor sekolah antara lain: metode

16
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah. Faktor masyarakat antara lain: kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa,
teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Peningkatan prestasi belajar yang penulis
teliti dalam hal ini dipengaruhi oleh faktor ekstern yaitu metode mengajar guru
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan
batasan prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah
laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian
diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah acuan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian
secara tepat dan benar. Untuk itu cara berpikirnya adalah Kemampuan menampilkan
sesuatu yang baik di depan orang lain bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan.
Hal ini memerlukan pelatihan-pelatihan yang perlu dimatangkan, dilatih, diulang serta
dicoba beberapakali tampilan. Kemampuan menampilkan sesuatu yang baik tentu
memerlukan bimbingan orang lain, dalam hal ini adalah bimbingan guru terhadap
siswanya. Apabila guru telah melakukan inovasi-inovasi untuk mematangkan siswanya
memperoleh kemampuan yang diharapkan dalam menampilkan sesuatu tentu dapat
diharapkan para siswa akan memiliki kebiasaan-kebiasaan, keterampilan-keterampilan
yang dibutuhkan. Untuk dapat terwujudnya apa yang diharapkan tersebut, inovasi langkah-
langkah yang diupayakan guru akan dapat memecahkan permasalahan yang ada. Langkah-
langkah Tipe Guided teaching tersebut meliputi: diskusi kelas yang terpusat pada siswa,
pemilihan tim belajar, pemilihan topik, pemilihan mini topik, persiapan mini topik,
presentasi mini topik, persiapan presentasi tim, presentasi tim, dan evaluasi. Dasar berpikir
inilah yang dijadikan acuan dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti.

E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori , pembelajaran dan hasil yang dapat dicapai dalam
penerapannya, maka peneliti dapat menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut bahwa,
metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif diduga meningkatkan prestasi
belajar Bahasa Daerah Bali siswa kelas XI MIPA 2 Semester II tahun pelajaran 209/2020.

17
18
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting/Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 2 Tabanan Keadaan lingkungan di SMA 2
Tabanan Penebel sangat nyaman, bersih, asri dan sejuk.

B. Rancangan Penelitian
Untuk penelitian ini penulis memilih rancangan penelitian tindakan yang
disampaikan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti terlihat pada gambar berikut :

Plan
R 1
E
4 F
Plan
L
E
C
T
2
T
3 A

Plan
5

8 R
Plan
E
F
L
E
C 6
T
7
T
A

Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis & Mc Taggart, 1988 (dalam
Sukidin Basrowi, Suranto, 2002: 49)

Sebagai alur PTK, Kemmis dan Mc. Taggart memberi contoh sebagai berikut:

19
1. Siswa mengira bahwa sain sekedar mengingat fakta dan bukan proses inkuiri.
Bagaimana saya dapat merangsang inkuiri pada siswa? Apakah dengan mengubah
teknik bertanya? Teknik bertanya yang sama?
Prosedur yang dilakukan adalah:
Menukar strategi bertanya agar siswa dapat menggali jawaban atas pertanyaan sendiri.
1. Mencoba bertanya agar siswa mau mengatakan keinginannya
2. Catat pertanyaan dan respon
3. Pengendalian
4. Tujuan umum, kurangi pengendalian
5. Kendorkan pengendalian
6. Pertanyaan direkam dan dikendalikan
7. Inkuiri berkembang. Bagaimana mengajar tetap pada jalur
Dr. Hamzah B. Uno, dkk (2011: 69-70) menjelaskan, bagi Kemmis dan Taggart
perumusan masalah dan perencanaan tindakan menjadi langkah pertama yang
dilakukan peneliti secara bersamaan. Perumusan masalah dilakukan dengan
mengidentifikasi masalah-masalah yang berkembang di lapangan. Alternatif yang
paling mungkin untuk diterapkan menjadi rencana tindakan. Refleksi hasil pengamatan
merupakan langkah selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan
refleksi dapat dipahami kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama melaksanakan
tindakan. Dengan demikian, bila dampak tindakan belum sesuai dengan yang
diinginkan dapat dilakukan revisi terhadap ide atau gagasan sebelumnya yang tertuang
dalam perencanaan sehingga dapat dilakukan perencanaan kembali. Demikian
seterusnya.

C. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian
Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran
2019/2020, dengan Jumlah 20 orang siswa, terdiri atas 7 orang siswa perempuan dan 7
orang siswa laki-laki. Subjek Penelitian ini, seperti dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Nama-nama Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA N 2 TABANAN
tahun pelajaran 2019/2020
Nomor Subjek Jenis
Nama Anak Kelamin
Penelitian
1. GEDE RESIANA PUTRA L

20
Nomor Subjek Jenis
Nama Anak Kelamin
Penelitian
2. I GEDE PARACITA UTAMA L
3. I KADEK SATRIA JONATA L
YUDISTIRA
4. I MADE ANDI JAYA L
5. I PUTU PURNA WARDANA L
6. I WAYAN KERTHA MAHA L
PUTRA
7. NI KADEK SANISTYA P
DESIYANTI JUNIA DEWI
8. NI KADEK ADELIA PUTRI P
9. NI KADEK KARTIKA P
DARMAYANTI
10. NI KETUT NOBIANTARI P
11. NI KOMANG PRASTI GAYATRI P
12. NI LUH KOMANG AYU DIAN P
PRATIWI
13. NI LUH PUTU ASIH SETIATIN P
14. NI LUH PUTU CINTYA P
CANDRA DEWI
15. NI NYOMAN MURNI UPAYANI P
16. NI PUTU INTAN ALICIA P
WAHYUNI
17. NI PUTU MEITA SUBUDIASIH P
18. NI WAYAN PUTRI ANGGRAENI P
19. PUTU DINA RAHAYU UTAMI P
20. WAYAN TEDY WIJAYA L
TANGKAS

2. Objek Penelitian
Peningkatan prestasi belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas XI MIPA 2
Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020 setelah diterapkan
metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif pada proses pembelajaran.

D. Jadwal Penelitian
Bulan Januari sampai bulan Mei 2019 adalah waktu penelitian ini, seperti terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 2. Jadwal Penelitian

21
Minggu Ke
No Bulan / Tahun Kegiatan
I II III IV V
1 Juli/ 2019 pelaksanaan kegiatan awal

2 Agustus / 2019 Penyusunan proposal

3 Agustus / 2019 Perencanaan tindakan I

4 Agustus/ 2019 Pelaksanaan tindakan I

5 September/ 2019 Pengumpulan data I

6 September / 2019 Refleksi I

7 September / 2019 Perencanaan tindakan II

8 September / 2019 Pelaksanaan tindakan II

9 Oktober/ 2019 Pelaksanaan tindakan II

10 Oktober/ / 2019 Pengumpulan data II

11 Oktober/ 2019 Refleksi II

12 November / 2019 Penulisan laporan/ penjilidan

Jumlah tatap muka perminggu adalah 1 kali pertemuan dengan 2 jam pelajaran.

Hasil dari tes berupa skor atau bersifat interval

E. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data hasil penelitian ini dilakukan dengan tes prestasi belajar.

F. Metode Analisis Data


Setelah data dalam penelitian ini terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data, dengan
teknik analisis deskriptif kuantitatif. Agung (1997) mengemukakan metode analisis
deskriptif kuantitatif merupakan pengolahan data yang dilakukan dengan jalan penyusunan
secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan atau prosentase mengenai keadaan suatu
objek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan umum. Dalam penelitian ini hasil
prestasi belajar siswa yang menjadi ukuran keberhasilan pembelajaran adalah: 1)
Ketuntasan belajar siswa untuk menentukan keberhasilan belajar siswa secara individu, 2)
nilai terendah, 3) nilai tertinggi, 4) nilai rata-rata prestasi belajar siswa, dan 5) prosentase
ketuntasan secara klasikal.
Rumus untuk menghitung nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah:
X Keterangan :
M=
N
M (mean) = Skor rata-rata, ∑ X = Jumlah skor perolehan, dan N = Jumlah siswa
Selanjutnya, nilai rata-rata prestasi belajar siswa dibandingkan dengan Pedoman

22
Konversi Skala Lima sebagai berikut.
Tabel 3.2 Pedoman Konversi Skala Lima
Nilai rata-rata Kriteria
90 -100 Sangat Baik
75 – 89 Baik
65 – 74 Cukup
40 – 64 Kurang
0 – 39 Sangat Kurang
Sumber: Dantes (2008)
Untuk menghitung prosentase keberhasilan belajar secara kelasikal digunakan rumus:
M
M%= 100%
N
Keterangan :
M % = prosentase ketuntasan secara klasikal
M = jumlah siswa yang mencapai nilai minimal sesuai KKM.
N = jumlah siswa keseluruhan
Selanjutnya dibandingkan dengan patokan keberhasilan belajar secara klasikal yaitu
minimal 85 %. Pada penelitian ini ditentukan keberhasilan belajar individu, keberhasilan
belajar klasikal, dan keberhasilan belajar antara siklus I di bandingkan siklus II. Nilai
prestasi belajar siswa untuk menentukan keberhasilan belajar individu.

G. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian


1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Berikut ini merupakan kisi-kisi dari kebenaran pelaksanaan penelitian yang
diambil dari teori yang ada:
Tabel 3. Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar

Bentuk
No Kompetensi Dasar IPK Materi
Tes
1. Menganilis struktur dan Menjelaskan struktur teks Teks wacana pidaro Pilihan
kaidah waacana non pidato berbahasa Bali berbahasa Bali yagn Ganda
sastra pdiato dengan dengna tema “Kebersihan brtemakan
A berbagai tema Lingkungan” “Kebersihan
W Lingkungan” ke

23
Bentuk
No Kompetensi Dasar IPK Materi
Tes
A dalam kehidupan
L bermasyarakat

2. Menganalisis teks puisi Menganalisis teks puisi Teks wacana puisi Pilihan
Bali Tradisional terkait Ganda
Bali modern, puisi Bali Bali Tradisional
dengan uger-ugernya dan
Tradisional sekar alit ( fungsi serta manfaat sekar alit (pupuh
dalam kehidupan sehari-
A pupuh Durma) durma)
hari
W
Menyimpulkan hasil
A
analisis pupuh/sekar alit
L dalam hal ini geguritan
durma yang menggunakan
pupuh Durma terkait
dengan uger-uger, fungsi
dan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari

3. Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan Teks Pilihan


bentuk-bentuk lengkara Ganda
wacana pengetahuan wangun/struktur
Menentukan struktur
A Tata Bahasa Bali
lengkara sesuai bentuknya
W (Wangun kruna, sandi
A suara,Wewangsan kruna
L dan wangun Lengkara)
4. Memahami teks drama Menerangkan pengertian Punggelan naskah Pilihan
Ganda
Bali modern dan drama Drama Drama “Salah
S Bali Tradisional Mendiskusikan isi dan unsur Tampi”
intrinsik drama
I
Mendramatisasikan dialog
K
singkat dalam pementasan
LU
drama Bali tradisional
S
I
(1)
5. Memahami teks Menerangkan pengertian Naskah satua Satua Pilihan
Satua Ganda
S kesusastraan Bali Purwa “I Llutung Ngencak

24
Bentuk
No Kompetensi Dasar IPK Materi
Tes
I (Satua) Menyebutkan ciri-ciri Taluh
Satua
K
Mendiskusikan isi dan
L unsur intrinsik Satua
U
S
I
(2)
6. Memahami teks Menerangkan pengertian Naskah cerpen Luh Pilihan
Cerpen Ganda
S kesusastraan Bali Anyar Sunari
Menyebutkan ciri-ciri
I (Cerpen) Cerpen
Mendiskusikan isi dan
K
unsur intrinsik Cerpen
L
U
S
I
(3)
7. Mengalisis Kesusastraan Menemukan periodisasi Teks Kesusastraan Pilihan
kesusastraan Bali Purwa Ganda
S Bali dari segi Unsur- Bali Purwa
Mengapresiaasi
I unsur dan periodisasinta kesusastraran Bali Purwa
berdasarkan unsur-unsurnya
K
Menganalisis kesusastraan
L Bali Purwa
U
S
II
(1)
8. Mengalisis kesusastraan Menemukan nilai-nilai Cerita Pan Balang Pilihan
ganda
S Bali dari segi nilai-nilai yang trkadnung dari tamak
I yang terkandung di kesusastraan Bali (satua) “
K dalamnya Pan Balang Tamak”
L Mengapresiasi kesuastraan
U Bali Purwa berdasarkan

25
Bentuk
No Kompetensi Dasar IPK Materi
Tes
S unsur-unsurnya
II
(2)
9. Menganalisi Menenmukan amanat yang Naskah Geguritan Pilihan
Ganda
S kesusastraan Bali dar terkadnung dari Sampik Ingtae
I segi amanat yang kesusastraan Bali geguritan
K terkandung di dalamnya “Sampik Ingtae”
L Mengapresiasi kesusastraan
U Bali Purwa berdasarkan
S amanat yang terkandung di
II dalamnya
(3)

2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
tes prestasi belajar. Tes tersebut yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian
ini.

H. Indikator Keberhasilan Penelitian


Indikator keberhasilan penelitian ini, meliputi: 1) Indikator keberhasilan
individu siswa, 2) Indikator keberhasilan secara klasikal, dan 3) Indikator keberhasilan
proses pembelajaran kooperatif melalui role playing.
1) Untuk menentukan keberhasilan individu siswa yaitu dengan cara
membandingkan nilai prestasi belajar siswa dengan patokan KKMnya yaitu 70. Jika
nilai prestasi belajar siswa minimal mencapai KKM maka siswa tersebut dinyatakan
sudah memenuhi standar yang ditentukan dan siswa tersebut dinyatakan Tuntas.

26
2) Untuk menentukan Keberhasilan pembelajaran secara klasikal yaitu: a)
dengan berpedoman pada katagori nilai rata-rata siswa, dan b) prosentase ketuntasan
kelas, ditinjau dari dua hal yaitu: dari katagori nilai rata-rata siswa dan dari nilai
ketuntasan klasikal. Jika Nilai rata-rata siswa berkatagori Baik atau sangat baik maka
secara klasikal dinyatakan tuntas. Ditinjau dari prosentase ketuntasan kelas dinyatakan
tuntas jika prosentase ketuntasan klasikalnya mencapai minimal 85 %. Jadi
pembelajaran klasikal dinyatakan tuntas jika nilai rata-rata berkatagori Baik, dan
prosentase ketuntasan kelas minimal 85 %.
3) Untuk menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran kooperatif
melalui role playing , dengan cara membandingkan antara prestasi belajar siswa pada:
pra siklus, siklus I dan siklus II. Yang dibandingkan adalah: nilai terendah, nilai
tertinggi, nilai rata-rata, dan prosentase ketuntasan klasikalnya. Jika terjadi peningkatan
prestasi belajar siswa pada siklus II dibandingkan dengan siklus I maupun pra siklus,
maka penerapan metode role playing dalam pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2
Tabanan tahun pelajaran 2019/2020

27
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Awal
Data awal yaitu dari 20 siswa di Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2
Tabanan Tahun Pelajaran 2016/2017 ada 10 siswa (50%) memperoleh nilai sama
dengan KKM, 1 (5%) orang diatas KKM sedangkan yang lainnya yang jumlahnya 9
orang (45%) belum mencapai ketuntasan belajar dimaksud. Data tersebut menunjukkan
rendahnya prestasi belajar Bahasa Daerah Bali di Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA
Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020 .
Rekapan data nilai prestasi belajar pada pra siklus seperti tabel berikut.
Tabel 4.1 Rekapan Nilai Prestasi belajar siswa pada Pra Siklus
No. Uraian Nilai Keterangan
1 Nilai Terendah 40,0
2 Nilai Tertinggi 80,0 KKM = 70
3 Jumlah nilai 1320
4 Nilai Rata-rata ( Mean ) 64 Katagori Cukup
6 Jumlah siswa remidi 9
7 Jumlah siswa pengayaan 11 Patokan Ketuntasan
8 Presentase Ketuntasan Kelas 55% minimal adalah 85%

2. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan I
Rencana yang disusun untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Daerah
Bali siswa kelas XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran
2019/2020 adalah :
1. Merencanakan jadwal pelaksanaan tindakan penelitian
2. Menyusun RPP, soal-soal tes pilihan ganda lengkap dengan kunci jawaban dan
penskorannya sebagai instrumen pengumpulan data
3. Menyiapkan daftar hadir siswa
4. Menyiapkan format nilai untuk mendata hasil prestasi belajar siswa

28
Merencanakan model pembelajaran yang paling tepat dan menarik bagi peserta
didik
5. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab siswa

6. Menyiapkan lembar kerja untuk menuliskan konsep-konsep sesuai pengertian


teknik role playing, dan merencanakan proses pembelajaran dalam 3x tatap
muka (pertemuan), dimana setiap pertemuan dilaksanakan selama 2x45 menit.

b. Pelaksanaan I
1. Menyiapkan kamera untuk pembuatan foto kegiatan
2. Mengecek kehadiran siswa.
3. Menyampaikan judul pokok bahasan dan tujuan pembelajaran, memotivasi
siswa, melakukan apersepsi
4. Mengecek kehadiran siswa
5. Menyampaikan judul pokok bahasan dan tujuan pembelajaran, memotivasi
siswa, melakukan apersepsi
6. Penjelasan diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan dan interaksi dengan
peserta didik. Guru memfokuskan perhatian pada siswa yang aktif terlebih
dahulu ditanamkan kemampuan memahami materi karena diharapkan mereka
nantinya menjadi pemandu bagi siswa lain.
7. Bimbingan terus giat diupayakan baik secara individual maupun secara
kelompok
8. Pada saat pembelajaran, siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal
9. Menyampaikan pertanyaan-pertanyaan sesuai tujuan pembelajaran untuk
memperluas pemahaman siswa dari konsep-konsep penting yang sudah dibuat
siswa dalam lembar kerja.
10. Melakukan kegiatan penutup dengan membantu siswa membuat kesimpulan
serta memberikan tugas rumah kepada siswa. Selanjutnya melaksanakan
evaluasi dengan melaksanakan tes pada pertemuan berikutnya selama 2x45
menit.

c. Hasil Tes Siklus I


Mengacu pada hasil penilaian yang telah disampaikan di atas guru
melaksanakan evaluasi. Hasil tersebut menunjukkan sejauh mana peningkatan

29
kemampuan peseta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil evaluasi pada
siklus I disampaikan pada tabel berikut.

Tabel 4. Nilai Tes Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Siklus I
Nomor Subjek Penelitian Nilai Keterangan
1 70 Tuntas
2 40 Tidak Tuntas
3 70 Tuntas
4 70 Tuntas
5 70 Tuntas
6 70 Tuntas
7 70 Tuntas
8 70 Tuntas
9 70 Tuntas
10 40 Tidak Tuntas
11 70 Tuntas
12 70 Tuntas
13 70 Tuntas
14 70 Tuntas
15 70 Tuntas
16 70 Tuntas
17 60 Tidak Tuntas
18 60 Tidak Tuntas
19 80 Tuntas
20 60 Tidak Tuntas
Nilai Terendah 40
Nilai Tertinggi 80
Jumlah Nilai 1340
Rata-rata (Mean) 67
Kriteria Ketuntasan Minimal 70
Jumlah Siswa yang mesti diremidi 5
Jumlah siswa yang perlu diberi pengayaan 15
Prosentase Ketuntasan Belajar 75%
d. Refleksi I
Hasil yang diperoleh pada Siklus I yang dilakukan adalah: baru 1 orang
(5%) yang memperoleh nilai di atas KKM, ada 14 orang (70%) nilainya sama
dengan KKM namun dari 20 siswa di kelas XI IPA 2 masih ada siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM yaitu 5 orang (25%). Dari penelitian tersebut

30
ketuntasan belajar yang dicapai baru 75%.
Refleksi pada siklus I: 1) siswa kurang mempunyai buku pelajaran sebagai
sumber bacaan terbukti ada banyak siswa yang tidak memilki buka penuntun atau
yang sejenisnya, 2) siswa sangat memerlukan bimbingan untuk bisa fokus baik
dalam proses pembelajaran maupun dalam proses evaluasi, dan 3) motivasi maupun
keaktifan siswa masih kurang maksimal tercermin dari setiap diberi pertanyaan
ternyata sangat sedikit siswa yang mau menjawab.

3. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan II
Indikator keberhasilan penelitian belum dapat dipenuhi pada siklus I, karena
pada siklus II ini, perencanaan disusun ulang mengacu pada kelemahan-kelemahan
sebelumnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) diberi penekanan pada
mengedepankan siswa yang belum aktif belajar, giat memotivasi mereka, memberi
apresiasi bagi mereka yang berhasil melakukan dengan baik apa yang disuruh,
membantu menghubungkan ingatan anak agar mampu menguasai materi dengan
cara penemuan agar materi yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Kelemahan
pada media Pembelajaran dipecahkan dengan menyiapkan media yang lebih banyak
berupa gambar-gambar dan rekaman video, agar dapat menarik perhatian siswa.
Kelemahan dalam penguasaan teori diupayakan dengan membeli lebih banyak buku
menyangkut langkah-langkah yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di siklus
II ini. Perbaikan juga dilakukan pada variasi metode dan strategi. Dengan persiapan
tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan prestasi belajar yang lebih maksimal.

b. Pelaksanaan II
Pelaksanaan pembelajaran sama dengan sebelumnya, anak-anak dibimbing
secara kelompok dan secara individual, memperkuat ingatan siswa dengan
penggunaan tanya jawab multi arah serta mengupayakan agar peserta didik dapat
berpresentasi di depan kelas secara bergiliran. Hal ini dimaksudkan untuk
mempercepat dukungan kepada anak lain yang masih tertinggal sebagai cara
pemecahan masalah terhadap kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus
sebelumnya.
Siklus II ini sudah diupayakan proses pembelajarannya dengan cukup baik.

31
c. Hasil Tes Siklus II
Evaluasi yang dilakukan mengacu pada kriteria penilaian yang telah
disampaikan. Hasil tersebut menunjukkan sejauh mana peningkatan prestasi belajar
peserta didik setelah diberikan tes prestasi belajar. Hasil evaluasi data pada siklus
II ini disampaikan pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Nilai Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Siklus II


Nomor Subjek Penelitian Nilai Keterangan
1 80 Tuntas
2 70 Tuntas
3 80 Tuntas
4 80 Tuntas
5 70 Tuntas
6 80 Tuntas
7 70 Tuntas
8 90 Tuntas
9 80 Tuntas
10 50 Tidak Tuntas
11 70 Tuntas
12 90 Tuntas
13 70 Tuntas
14 70 Tuntas
15 70 Tuntas
16 70 Tuntas
17 90 Tuntas
18 70 Tuntas
19 70 Tuntas
20 70 Tuntas
Jumlah Nilai 1490
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 70
Rata-rata (Mean) 74.5
Kriteria Ketuntasan Minimal 70
Jumlah Siswa yang mesti diremidi 1
Jumlah siswa yang perlu diberi pengayaan 9
Prosentase Ketuntasan Belajar 95%
d. Refleksi II
Pada siklus II dari 20 siswa yang diteliti ternyata hasilnya sudah sesuai dengan
harapan, prestasi belajar siswa terhadap materi yang diajarkan sudah mampu

32
diresapkan dengan baik. Pencapaian pada siklus ini dapat disampaikan, yaitu 9 siswa
(45%) mendapat nilai di atas KKM dan 10 siswa (10%) mendapat nilai sama dengan
KKM namun masih terdapat 1 siswa (5%) memperoleh nilai di bawah KKM.
Rekapitulasi peningkatan prestasi belajar dari kegiatan awal, siklus I dan siklus
II dalam bentuk tabel dan grafik sebagai berikut:

Tabel 6. Rekapitulasi prestasi belajar pada kegiatan awal, siklus I dan siklus II

Kurang dari KKM Sama dengan Lebih dari KKM


Uraian
(70) KKM (70) (70)
Kegiatan Awal 9 10 1
Siklus I 5 14 1
Siklus II 1 10 9

Gambar 2. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar pada Kegiatan Awal, Siklus I dan Siklus II

14
12
10
8 Kurang dari KKM (75)
6 Sama dengan KKM (75)
4
Lebih dari KKM (75)
2
0
Kegiatan Siklus I Siklus II
Awal

B. Pembahasan
1. Pembahasan hasil yang didapat dari data awal

Pada pra siklus: nilai terendah siswa adalah 40, nilai tertinggi adalah 80, nilai
rata-rata prestasi belajar siswa adalah 64 dengan katagori cukup, dan prosentase
ketuntasan klasikal adalah 55%. Jadi berdasarkan nilai rata-rata siswa dan ketuntasan
klasikal maka pembelajaran pada pra siklus dinyatakan tidak tuntas. karena dinyatakan
tuntas jika katagori nilai rata-rata adalah minimal baik dan prosentase ketuntasan
klasikal minimal 85 %.

33
2. Pembahasan hasil yang didapat dari data siklus I
Pada Siklus I diperoleh data dari hasil pelaksanaan tindakan yaitu 1 orang (5%)
memperoleh nilai di atas KKM, 14 orang (70%) mencapai nilai KKM dan 5 orang
(25%) belum mencapai nilai KKM. Data ini belum sesuai dengan harapan indikator
keberhasilan penelitian yang dicanangkan yaitu minimal 85% siswa mampu mencapai
keberhasilan sesuai kriteria ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Daerah Bali di
SMA Negeri 1 Penebel.
Data yang diperoleh pada siklus I ini menunjukkan bahwa persentase
pencapaian peningkatan prestasi belajar siswa belum memenuhi harapan sesuai
indikator keberhasilan penelitian sehingga penelitian ini masih perlu untuk dilanjutkan
ke siklus berikutnya.

3. Pembahasan hasil yang didapat dari data siklus II


Pada Siklus ke II ini diperoleh data dari hasil penelitian adalah adanya 9 orang
(45%) mampu mencapai nilai di atas KKM, ada 10 orang (50%) yang baru mampu
mencapai batas minimal KKM dan 1 orang (5%) belum mencapai nilai KKM. Data
tersebut membuktikan bahwa indikator keberhasilan penelitian yang menuntut 85%
atau lebih anak sudah pada tingkat mampu melakukan sudah tercapai. Oleh karenanya
penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya, dan peneliti tidak melanjutkan ke
siklus 3 karena melihat terbatasnya waktu pengajaran.

34
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, dapat disampaikan
simpulan sebagai berikut : Pembelajaran dengan metode role playing dalam model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Daerah Bali siswa di
SMA Negeri 2 Tabanan yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam
setiap siklus Berdasarkan data hasil penelitian prestasi belajar siswa pada: pra siklus, siklus
I, dan siklus II, ternyata terjadi peningkatan perestasi belajar siswa secara signifikan, baik
ditinjau dari peningkatan nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata kelas, maupun
berdasarkan prosentase ketuntasan klasikalnya. Pada pra siklus: nilai rata-rata kelas 64
dengan ketuntasan kelas 55% ( 11 siswa tuntas dari 20 siswa), pada siklus I nilai rata-rata
67 dengan ketuntasan kelas 75% ( 15 siswa tuntas dari 20), dan siklus II nilai rata-rata 74.5
(19 siswa tuntas dari 20 siswa).
Disimpulkan bahwa metode role playing dalam pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2 Tabanan
tahun pelajaran 2019/2020. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi Jika
penerapan metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dengan
baik maka dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Daerah Bali siswa kelas XI MIPA
2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020, dinyatakan dapat
diterima.

B. Saran
1. Bagi Siswa
Siswa agar terbiasa bertanya, tampil di depan kelas, melakukan persentasi-persentasi
dan mengeluarkan pendapat-pendapatnya, serta meningkatkan interaksi dan
partisipasinya dalam pembelajaran sehingga prestasi belajarnya meningkat baik secara
individu maupun klasikal.
2. Bagi Guru
- Untuk bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik, diperlukan persiapan yang
matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar
bisa diterapkan dengan Penerapan metode role playing dalam model pembelajaran

35
kooperatif sehingga diperoleh hasil yang optimal
- Guru makin mampu melakukan peneltian tindakan kelas, selalu berinovasi dan
berkreasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar.
- Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih
mengupayakan agar unit-unit kecil dikuasai dengan baik terlebih dahulu, karena pada
bagian ini siswa dapat memahami dan menemukan pengetahuan baru, memperoleh
konsep dan keterampilan, sehingga akhirnya siswa berhasil atau mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya secara keseluruhan
3. Bagi Sekolah
Kepala sekolah dalam mengambil kebijakan hendaknya selalu mendukung upaya-
upaya positif guru maupun siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga
tujuan pendidikan sekolah bisa tercapai.

36
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: BSNP.

Djamarah, Syaful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional.

Jatiman. Penerapan Metode "Guided Teaching" Dalam Pembelajaran Kooperatif Guna


Meningkatkan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMKN 2 Madiun. Jurnal Pendidikan.
2010, vol. 16, no. 2

Sardiman, A.M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman bagi Guru dan
Calon Guru.Jakarta: Rajawali Pers.

Slamet, PH. 2004. MBS, Life Skill, KBK, CTL dan Saling Keterkaitannya. Makalah yang
Disampaikan pada Semiloka DBEP di NTB dan Bali.

Sukidin, Basrowi, Suranto. 2002. Menajemen Penelitian Tindakan Kelas. Penerbti: Insan
Cendekia ISBN: 979 9048 33 4.

37
LAMPIRAN 1. RPP AWAL (1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP
Mata Pelajaran : Bahasa Daerah Bali
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Jurusan : Semua Jurusan
Alokasi waktu : 2 x 45 menit.
Tahun Pelajaran : 2019/2020

A.Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mematuhi norma-norma
keagamaan, serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan Bahasa dan Sastra Bali sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sosial dan alam
serta memiliki sikap positif terhadap Budaya, Bahasa dan Sastra Bali sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Bali
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian ilmu pengetahuan, seni, budaya, humaniora
dan teknologi (IPTEK) dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Bali secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan terkait.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa, 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah
aksara dan sastra Bali serta menggunakannnya sesuai kegiatan
dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan 1.1.2 Aktif dan ikhlas dalam melakukan

38
bangsa dan melestarikan budaya Bali. kegiatan keagamaan

2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung 2.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan
jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa, perilaku jujur dalam
aksara dan sastra Bali untuk menyusun dan menyampaikan berbagai informasi
memaparkan hasil observasi dalam proses pembelajaran
2.2.2 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran
2.2.3 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2.2.4 Peserta didik dapat menunjukkan
prilaku proaktif dalam mengikuti
proses pembelajaran
3.1 Menganalisis struktur dan kaidah wacana non sastra 3.1.1 Menjelaskan struktur teks pidato
pidato dengan berbagai tema berbahasa Bali dengan tema
“Kebersihan Lingkungan”
3.1.2 Mendiskusikan ide pokok
wacana non sastra pidato
berbahasa Bali dengan tema
“Kebersihan Lingkungan”

4.1 Memproduksi naskah pidato berbahasa Bali dengan 4.1.1 Membuat naskah pidato berbahasa
tema bebas sesuai dengan struktur dan kaidah teks Bali dengan tema bebas sesuai dengan
pidato struktur dan kaidah pidato

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran konvensional ini peserta didik dapat menjelaskan struktur
dan ide pokok pidarta di setiap paragraf dengan penuh semangat

D. Materi Pembelajaran

Dimensi Materi
Pengetahuan
Fakta Teks wacana pidato berbahasa Bali yang bertemakan
“Kebersihan Lingkungan” kedalam kehidupan bermasyarakat
konsep Mendiskusikan dan menjelaskan struktur dan ide pokok
wacana pidato berbahasa Bali yang bertemakan “Kebersihan
Lingkungan” kedalam kehidupan bermasyarakat
Prosedur Menggali kata yang sulit dimengerti wacana pidato berbahasa
Bali yang bertemakan “Kebersihan Lingkungan” kedalam
kehidupan bermasyarakat

E. Pendekatan/ Model/ Metode Pembelajaran


Pendekatan : Pendekatan Saintifik ( Scientific )

39
pembelajaran
Model pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian
tugas

F. Media/ Alat dan bahan:


1. Media/ alat : Papan tulis/ White Board, Laptop, LCD
2. Bahan : Lembar kerja, power point

G. Sumber belajar :
a. Suardiana, I Wayan. dkk. (2017). Udiana Sastra Kelas XI SMK/SMA.
Denpasar: Disdikpora
b. Artini I Gusti Ayu Ngurah dkk (2016) Diksha XI SMK/SMA
c. Internet

H. Kegiatan Pembelajaran

N Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


o Dengan model pembelajaran Konvensional
1 Pendahuluan 10 menit
Pendahuluan:
• Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah
Tuhan dan saling mendoakan.
• Guru mengecek kehadiran sisswa
• Guru megecek kebersihan dan kerapian siswa dan kelas
• Guru Mulai menyampaikan materi awal terkait dengan
kaitan pidarta dengan kehidupan sehari-hari dan latar
belakangnya, dan Peserta didik memperhatikan dengan
seksama informasi yang disampaikan oleh guru tentang
materi yang akan diajarkan

Kegiatan Inti: 55 menit

40
Fase I Menyampaiakn tujuan dan menyiapkan siswa

- Guru menyampaian tujuan pembelajaran terkait dengan


materi Pidarta (Pidato).
- Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait dengan
materi pidarta (pidato)

Fase II Mendemonstrasikan pengetahuan atau


keterampilan
• Guru menyampaikan materi tentang Pidarta dengan metode
ceramah, tahap demi tahap dan peserta didik mendengarkan
dengan baik,
• Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang ada di dalam
buku

Fase III Membimbing pelatihan


- Peserta didik berdiskusi membahas pertanyaan yang ada di
buku, guru memberikan bimbingan mengenai materi yang
sulit

- Dan guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap dan


keterampilan peserta didik
Fase IV Mengecek pemahaan dan memberikan umpan
balik
- Guru mengecek apakah peserta didik sudah berhasil
melakukan tugas dengan baik, dan memberikan umpan
balik.

Fase V Memberikan kesempatan untuk pelatihan


selanjutnya dan penerapan

- Guru mempersiapkan pelatihan lanjutan dengan perhatian


khusus untuk penerapan yang lebih komplek dan dalam
kehidupan sehari-hari

3 Penutup

• Peserta didik membuat rangkuman/ simpulan atau 25 menit


refleksi pembelajaran
• Peserta didik merespon umpan balik
• Peserta didik menerima tugas yang diberikan oleh guru
(mempelajari persiapan pembelajaran selanjutnya).

41
• Peserta didik menerima rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya
• Peserta didik membalas salam mengakhiri pembelajaran

I. Penilaian
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan
b. Bentuk Penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen Penilaian : jurnal terlampir
2. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/ teknik tes : Tes Tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : unjuk kerja, porto folio
b. Instrumen Penilaian : terlampir

B. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes/non tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
C. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tabanan Guru Mata Pelajaran,

Drs. I Dewa Gede Wijaya, M.Pd Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.b., M.Pd
NIP. 19631231 199303 1 141

42
LAMPIRAN 1. RPP AWAL (2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP

Mata Pelajaran : Bahasa Daerah Bali


Kelas/ Semester : XI/ Genap
Jurusan : Semua Jurusan
Alokasi waktu : 1 x 45 menit.
Tahun Pelajaran : 2017/2018

A.Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyadengan mematuhi norma-norma


keagamaan, serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan Bahasa dan Sastra Bali sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sosial dan alam
serta memiliki sikap positif terhadap Budaya, Bahasa dan Sastra Bali sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


danmetakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan bahasa dan sastra
Bali serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian ilmu pengetahuan, seni, budaya,
humaniora dan teknologi (IPTEK) dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk
mengembangkanilmu pengetahuan bahasa dan sastra Balisecara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan terkait.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa, 1.1.1Berdoa sebelum dan sesudah
aksara dan sastra Baliserta menggunakannnya sesuai kegiatan
dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan 1.1.2 Aktif dan ikhlas dalam melakukan

43
bangsa dan melestarikan budaya Bali. kegiatan keagamaan

2.2.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan
dan proaktif dalam menggunakan bahasa, aksara dan perilaku jujur dalam
sastra Bali untuk menyusun dan memaparkan hasil menyampaikan berbagai informasi
observasi dalam proses pembelajaran
2.2.2 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran
2.2.3 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2.2.4 Peserta didik dapat menunjukkan
prilaku proaktif dalam mengikuti
proses pembelajaran

3.1 Menganalisis teks puisi Bali modern, puisi Bali 3.1.1 Menganalisis teks puisi Bali Tradisional
Tradisional sekar alit ( pupuh Durma, ) terkait dengan uger-ugernya dan fungsi serta
manfaat dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menyimpulkan hasil analisis pupuh/sekar
alit dalam hal ini geguritan durma yang
menggunakan pupuh Durma terkait dengan uger-
uger, fungsi dan manfaat dalam kehidupan
sehari-hari

4.1 .Memproduksi conto sekar alit (pupuh Durma) sesuai 4.1.1 Menciptakan kembali teks puisi Bali
dengan uger-ugernya tradisional sekar alit (pupuh durma)

J. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model konvensional ini dengan menggunakan
pendekatan Saintifik peserta didik dapat menjelaskan, mengaplikasikan, dan mempraktekkan
puisi bali purwa (pupuh durma)

K. Materi Pembelajaran

Dimensi Materi
Pengetahuan
Fakta - Teks wacana puisi Bali Tradisional sekar alit (pupuh durma) dan
konsep -mengamati, menanyakan, dan menanggapipuisi Bali Tradisional
sekar alit (pupuh durma)
Prosedur - Langkah-langakah untuk melatih membawakan puisi Bali Tradisional
sekar alit (pupuh durma)

L. Pendekatan/ Model/Metode Pembelajaran


Pendekatan : Pendekatan Saintifik ( Scientific )
pembelajaran
Model pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian

44
tugas

M. Media/Alat dan bahan:


1. Media/ alat :Papan tulis/ White Board, Laptop, LCD
2. Bahan : Lembar kerja, power point

N. Sumber belajar :
a. Suardiana, I Wayan. dkk. (2017). Udiana Sastra Kelas XI SMK/SMA. Denpasar:
Disdikpora
b. Artini I Gusti Ayu Ngurah dkk (2016) Diksha XI SMK/SMA
c. Internet

O. Kegiatan Pembelajaran

No Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


Dengan model pembelajaran Konvensional
1 Pendahuluan 10 menit
• Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah
Tuhan dan saling mendoakan.
• Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang kehadirannya.
• Peserta didik merespon petanyaan guru yang mengarah pada
materi pembelajaran (tanya jawab):
1. Napike alit-alite naenin mirengang bebaosan indik pupuh /
sekar alit?

2 Kegiatan Inti: 55 menit

Fase I Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa

D. Guru menyampaikan tujuan terkait dengan


materi Puisi bali purwa (Pupuh Durma), terkait
dengan uger-uger, fungsi dan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari
E. Guru menggali pengetahuan peserta didik
terkait dengan materi Puisi Bali Purwa (Pupuh
Durma)

Fase II Mendemonstrasikan pengetahuan atau


keterampilan
• Guru menyampaikan materi tentang Puisi Bali Purwa
(Pupuh Durma) terkait dengan uger-uger, fungsi dan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari dengan metode
ceramah, tahap demi tahap dan peserta didik
mendengarkan dengan baik,
• Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang ada di
dalam buku

Fase III Membimbing pelatihan

45
- Peserta didik berdiskusi membahas pertanyaan yang
ada di buku, guru memberikan bimbingan mengenai
materi yang sulit
- Dan guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap
dan keterampilan peserta didik
Fase IV Mengecek pemahaan dan memberikan
umpan balik
- Guru mengecek apakah peserta didik sudah berhasil
melakukan tugas dengan baik, dan memberikan
umpan balik.

Fase V Memberikan kesempatan untuk pelatihan


selanjutnya dan penerapan

- Guru mempersiapkan pelatihan lanjutan dengan


perhatian khusus untuk penerapan yang lebih
komplek dan dalam kehidupan sehari-hari

F.
3 Penutup

• Peserta didik membuat rangkuman/ simpulan atau 25 menit


refleksi pembelajaran
• Peserta didik merespon umpan balik
• Peserta didik menerima tugas yang diberikan oleh
guru (mempelajari persiapan pembelajaran
selanjutnya).
• Peserta didik menerima rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
• Peserta didik membalas salam mengakhiri
pembelajaran

P. Penilaian
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan
b. Bentuk Penilaian : lembarpengamatan
c. Instrumen Penilaian : jurnal terlampir
4. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/ teknik tes : Tes Tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
5. Penilaian Keterampilan
c. Teknik Penilaian : unjuk kerja, porto folio
d. Instrumen Penilaian : terlampir

G. Remedial
d. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas

46
e. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes/non tes.
f. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
H. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
c. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
d. Siswa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


Bahasa Bali

Drs. I Dewa Gede Wijaya,M.Pd. Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B,.M.Pd


NIP. 19631231 199303 1 14

47
LAMPIRAN 3. RPP AWAL (3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP

Mata Pelajaran : Bahasa Daerah Bali


Kelas/ Semester : XI/ Genap
Jurusan : Semua Jurusan
Alokasi waktu : 1 x 45 menit.
Tahun Pelajaran : 2017/2018

A.Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyadengan mematuhi norma-norma


keagamaan, serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan Bahasa dan Sastra Bali sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sosial dan alam
serta memiliki sikap positif terhadap Budaya, Bahasa dan Sastra Bali sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


danmetakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan bahasa dan sastra
Bali serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian ilmu pengetahuan, seni, budaya,
humaniora dan teknologi (IPTEK) dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk
mengembangkanilmu pengetahuan bahasa dan sastra Balisecara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan terkait.

48
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa, 1.1.1Berdoa sebelum dan sesudah
aksara dan sastra Baliserta menggunakannnya sesuai kegiatan
dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan 1.1.2 Aktif dan ikhlas dalam melakukan
bangsa dan melestarikan budaya Bali. kegiatan keagamaan

2.2.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan
dan proaktif dalam menggunakan bahasa, aksara dan perilaku jujur dalam
sastra Bali untuk menyusun dan memaparkan hasil menyampaikan berbagai informasi
observasi dalam proses pembelajaran
2.2.2 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran
2.2.3 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2.2.4 Peserta didik dapat menunjukkan
prilaku proaktif dalam mengikuti
proses pembelajaran

3.1 Menganalisis teks puisi Bali modern, puisi Bali 3.1.1 Menganalisis teks puisi Bali
Tradisional sekar alit ( pupuh Durma, ) Tradisional terkait dengan uger-ugernya
dan fungsi serta manfaat dalam kehidupan
sehari-hari

3.1.2 Menyimpulkan hasil analisis


pupuh/sekar alit dalam hal ini geguritan
durma yang menggunakan pupuh Durma
terkait dengan uger-uger, fungsi dan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari

4.1 .Memproduksi conto sekar alit (pupuh Durma) sesuai 4.1.1 Menciptakan kembali teks puisi Bali tradisional sekar
alit (pupuh durma)
dengan uger-ugernya

Q. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model konvensional ini dengan menggunakan


pendekatan Saintifik peserta didik dapat menjelaskan, mengaplikasikan, dan mempraktekkan
puisi bali purwa (pupuh durma)

49
R. Materi Pembelajaran

Dimensi Materi
Pengetahuan
Fakta - Teks wacana puisi Bali Tradisional sekar alit (pupuh durma) dan

konsep -mengamati, menanyakan, dan menanggapipuisi Bali Tradisional


sekar alit (pupuh durma)
Prosedur - Langkah-langakah untuk melatih membawakan puisi Bali
Tradisional sekar alit (pupuh durma)

S. Pendekatan/ Model/Metode Pembelajaran


Pendekatan : Pendekatan Saintifik ( Scientific )
pembelajaran
Model pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian
tugas

T. Media/Alat dan bahan:


1. Media/ alat :Papan tulis/ White Board, Laptop, LCD
2. Bahan : Lembar kerja, power point

U. Sumber belajar :
a. Suardiana, I Wayan. dkk. (2017). Udiana Sastra Kelas XI SMK/SMA. Denpasar:
Disdikpora

b. Artini I Gusti Ayu Ngurah dkk (2016) Diksha XI SMK/SMA

c. Internet

V. Kegiatan Pembelajaran

No Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


Dengan model pembelajaran Konvensional
1 Pendahuluan 10 menit
• Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah
Tuhan dan saling mendoakan.
• Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang
kehadirannya.
• Peserta didik merespon petanyaan guru yang mengarah
pada materi pembelajaran (tanya jawab):
2. Napike alit-alite naenin mirengang bebaosan indik
pupuh / sekar alit?

50
2 Kegiatan Inti: 55 menit

Fase I Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa

I. Guru menyampaikan tujuan terkait dengan


materi Puisi bali purwa (Pupuh Durma), terkait
dengan uger-uger, fungsi dan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari

J. Guru menggali pengetahuan peserta didik


terkait dengan materi Puisi Bali Purwa (Pupuh
Durma)

Fase II Mendemonstrasikan pengetahuan atau


keterampilan
• Guru menyampaikan materi tentang Puisi Bali Purwa
(Pupuh Durma) terkait dengan uger-uger, fungsi dan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari dengan metode
ceramah, tahap demi tahap dan peserta didik
mendengarkan dengan baik,
• Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang ada di
dalam buku

Fase III Membimbing pelatihan

- Peserta didik berdiskusi membahas pertanyaan yang


ada di buku, guru memberikan bimbingan mengenai
materi yang sulit
- Dan guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap
dan keterampilan peserta didik
Fase IV Mengecek pemahaan dan memberikan
umpan balik
- Guru mengecek apakah peserta didik sudah berhasil
melakukan tugas dengan baik, dan memberikan
umpan balik.

Fase V Memberikan kesempatan untuk pelatihan


selanjutnya dan penerapan

- Guru mempersiapkan pelatihan lanjutan dengan


perhatian khusus untuk penerapan yang lebih
komplek dan dalam kehidupan sehari-hari

K.

3 Penutup

51
• Peserta didik membuat rangkuman/ simpulan atau 26 menit
refleksi pembelajaran
• Peserta didik merespon umpan balik
• Peserta didik menerima tugas yang diberikan oleh
guru (mempelajari persiapan pembelajaran
selanjutnya).
• Peserta didik menerima rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
• Peserta didik membalas salam mengakhiri
pembelajaran

W. Penilaian

A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan
b. Bentuk Penilaian : lembarpengamatan
c. Instrumen Penilaian : jurnal terlampir
6. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/ teknik tes : Tes Tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
7. Penilaian Keterampilan
e. Teknik Penilaian : unjuk kerja, porto folio
f. Instrumen Penilaian : terlampir

L. Remedial
g. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
h. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes/non tes.
i. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.

52
M. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
e. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
f. Siswa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


Bahasa Bali

Drs. I Dewa Gede Wijaya,M.Pd. Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B,.M.Pd


NIP. 19631231 199303 1 14

53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP

Mata Pelajaran : Bahasa Daerah Bali


Kelas/ Semester : XI/ Genap
Jurusan : Semua Jurusan
Alokasi waktu : 1 x 45 menit.
Tahun Pelajaran : 2016/2017

A.Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mematuhi norma-norma
keagamaan, serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan Bahasa dan Sastra Bali sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sosial dan alam
serta memiliki sikap positif terhadap Budaya, Bahasa dan Sastra Bali sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Bali
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian ilmu pengetahuan, seni, budaya, humaniora
dan teknologi (IPTEK) dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Bali secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan terkait.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa, 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah
aksara dan sastra Bali serta menggunakannnya sesuai kegiatan
dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan 1.1.2 Aktif dan ikhlas dalam melakukan
bangsa dan melestarikan budaya Bali. kegiatan keagamaan

2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung 2.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan
jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa, perilaku jujur dalam

54
aksara dan sastra Bali untuk menyusun dan menyampaikan berbagai informasi
memaparkan hasil observasi dalam proses pembelajaran
2.2.2 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran
2.2.3 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2.2.4 Peserta didik dapat menunjukkan
prilaku proaktif dalam mengikuti

3. 1 Mengklasifikasikan wacana pengetahuan Tata Bahasa Bali 3.1.1 Mengklasifikasikan bentuk-bentuk


(Wangun kruna, sandi suara,Wewangsan kruna dan wangun lengkara
Lengkara) 3.1.1 Menentukan struktur lengkara sesuai
bentuknya

4.1 Mengaplikasikan wangun lengkara dalam kehidupan 4.1.1 Menggunakan wangun lengkara dalam
kehidupan .

X. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Konvensional dengan menggunakan
pendekatan Saintifik secara kritis dan kreatif peserta didik mampu,
1. Mengklasifikasikan bentuk-bentuk lengkara

2. Menentukan struktur lengkara sesuai bentuknya

3. Mengaplikasikan wangun lengkara dalam kehidupan dengan penuh rasa tanggung jawab,
kerjasama dan jujur

Y. Materi Pembelajaran

Dimensi Materi
Pengetahuan
Fakta - Teks wangun lengkara .

konsep - Definisi lengkara dan wangun lengkara


Prosedur - Langkah-langakah dan teknik membuat lengkara sesuai
bentuknya.

Z. Pendekatan/ Model/ Metode Pembelajaran


Pendekatan : Pendekatan Saintifik ( Scientific )
pembelajaran
Model pembelajaran : Konvensional

55
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian
tugas

AA. Media/ Alat dan bahan:


1. Media/ alat : Papan tulis/ White Board, Laptop, LCD
2. Bahan : Lembar kerja, power point

BB. Sumber belajar :


a. Suardiana, I Wayan. dkk. (2017). Udiana Sastra Kelas XI SMK/SMA. Denpasar:
Disdikpora

b. Artini I Gusti Ayu Ngurah dkk (2016) Diksha XI SMK/SMA

c. Suwija, I Nyoman dkk (2018) Widya Sari XI SMA/SMK

d. Internet

CC. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

N Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


o Dengan model pembelajaran Problem Based Learning
1 Pendahuluan 10 menit
• Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah
Tuhan dan saling mendoakan.
• Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang kehadirannya.
• Peserta didik merespon petanyaan guru yang mengarah pada
materi pembelajaran (tanya jawab):

2 Kegiatan Inti: 55 menit


Fase I Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa

• Guru menyampaikan tujuan terkait dengan materi bentuk,


wangun dan struktur lengkara serta fungsi dan manfaat
dalam kehidupan sehari-hari

• Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait dengan


materi bentuk, wangun dan struktur lengkara

Fase II Mendemonstrasikan pengetahuan atau


keterampilan
• Guru menyampaikan materi tentang bentuk, wangun dan
struktur lengkara serta fungsi dan manfaat dalam kehidupan

56
sehari-hari dengan metode ceramah, tahap demi tahap dan
peserta didik mendengarkan dengan baik,
• Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang ada di dalam
buku

Fase III Membimbing pelatihan

- Peserta didik berdiskusi membahas pertanyaan yang ada di


buku, guru memberikan bimbingan mengenai materi yang
sulit
- Dan guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap dan
keterampilan peserta didik
Fase IV Mengecek pemahaan dan memberikan umpan
balik
- Guru mengecek apakah peserta didik sudah berhasil
melakukan tugas dengan baik, dan memberikan umpan
balik.

Fase V Memberikan kesempatan untuk pelatihan


selanjutnya dan penerapan

- Guru mempersiapkan pelatihan lanjutan dengan perhatian


khusus untuk penerapan yang lebih komplek dan dalam
kehidupan sehari-hari

3 Penutup
• Peserta didik membuat rangkuman/ simpulan atau refleksi 25 menit
pembelajaran
• Peserta didik merespon umpan balik
• Peserta didik menerima tugas yang diberikan oleh guru
(mempelajari persiapan pembelajaran selanjutnya).
• Peserta didik menerima rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
• Peserta didik membalas salam mengakhiri pembelajaran

DD. Penilaian

A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan
b. Bentuk Penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen Penilaian : jurnal terlampir
8. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/ teknik tes : Tes Tertulis

57
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
9. Penilaian Keterampilan
g. Teknik Penilaian : unjuk kerja, porto folio
h. Instrumen Penilaian : terlampir

N. Remedial
j. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
k. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes/non tes.
l. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
O. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
g. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
h. Siswa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


Bahasa Bali

Drs. I Dewa Gede Wijaya,M.Pd. Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B,.M.Pd

58
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA/K
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester :X/1
Mata Pelajaran : Bahasa Bali

POS/
HARI/ KEJADIAN/ BUTIR TINDAK
NO NAMA NEG
TGL PERILAKU SIKAP LANJUT
+/_
1. Wayan Sering terlambat datang Disiplin _
ke sekolah.
2. Made Sering terlambat Tanggung
mengumpulkan tugas. Jawab
3. Nyoman Sering menyontek saat Kejujuran
tes
4. Ketut Selalu menggunakan Santun
kata kasar saat
berkomunikasi dengan
teman di kelas.
5. Rai Kurang aktif saat Pro-aktif
pembelajaran
6.

A. PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI-KISI PENILAIAN PERTEMUAN 1


KD IPK MATERI INDIKATOR BENTUK BUTIR
SOAL SOAL SOAL
PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

SOAL PENGETAHUAN PERTEMUAN 1


1. Napi sane kabaos wangun kruna?

2. Napi sane kabaos wangsan kruna?

3. Indayang tlatarang wangun kruna kadagingin conto soang-soang pada asiki!

4. Indayang tlatarang wangsan kruna kadagingin conto soang-soang pada asiki!

5. Indayang rereh wangun lan wangsan krunane kruna-kruna ring sor puniki:

- Meja

- Sameton

59
- Selae

- Kunang-kunang

- Kacang lindung

SOAL KETERAMPILAN PERTEMUAN 1


1. Indayang makarya peta konsep indik wangun kruna lan wangsan kruna ring kertas
double polio!

KUNCI JAWABAN PENGETAHUAN PERTEMUAN 1

KISI-KISI PENILAIAN PERTEMUAN 2


KD IPK MATERI INDIKATOR BENTUK BUTIR
SOAL SOAL SOAL
PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

SOAL PENGETAHUAN PERTEMUAN 2


1. Indayang tlatarang teges sandi suara!

2. Indayang tlatarang soroh sandi suara!

3. Indayang papalihan sandi suara!

4. Indayang parak kruna ring sor:

- Sameton

- Narendra

- Parameswari

- Tajen

- Mahottama

SOAL KETERAMPILAN PERTEMUAN 2


1. Indayang makarya ringkesan indik materi sandi suara!

KUNCI JAWABAN PENGETAHUAN PERTEMUAN 2

KISI-KISI PENILAIAN PERTEMUAN 3

60
KD IPK MATERI INDIKATOR BENTUK BUTIR
SOAL SOAL SOAL
PENGETAHUAN
Test 1
tertulis
(Uraian )

2,3

4,5
KETERAMPILAN
- Test
tertulis

SOAL PENGETAHUAN PERTEMUAN 3


1. Indayang baosang napi teges lengkara punika!

2. Indayang tlatarang napi sane kabaos wangun lengkara!

3. Indayang tlatarang soroh wangun lengkara punika kadagingin conto soang-soang pada
kakalih!

SOAL KETERAMPILAN PERTEMUAN 3


1. Indayang makarya lengkara nganutin wangunipun soang-soang pada lelima!

KUNCI JAWABAN PENGETAHUAN PERTEMUAN 3

Rubrik/Pedoman Penskoran test uraian


Soal Skor
10 Jika jawabannya benar dan lengkap
7-9 Jika jawabannya benar tapi tidak
lengkap
4-6 Jika menjawab salah
0 Jika tidak menjawab
10 Jika jawabannya benar dan lengkap
7-9 Jika jawabannya benar tapi tidak
lengkap
4-6 Jika menjawab salah
0 Jika tidak menjawab

Nilai = Jumlah skor X 100


Jumlah skor maksimal

61
LEMBAR PENGAMATAN PRESENTASI

ASPEK PENILAIAN
Teknik Pengua JML. NIL PRED
NO. KELOMPOK Kesesuai Penggunaa
penyajia saan SKOR AI IKAT
an mater n bahasa
n materi
1.
2.
3.

Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor Indikator
91-100 Materi sangat sesuai
80-90 Materi sesuai
Kesesuaian materi / isi
60-79 Materi cukup sesuai
0-59 Materi kurang sesuai
91-100 Sangat sistimatis dan terarah
80-90 Sistimatis dan terarah
Teknik penyajian
60-79 Cukup sistimatis dan terarah
0-59 Kurang sistimatis dan tidak terarah
91-100 Penggunaan bahasa sangat tepat dan santun
Penggunaan berbahasa dalam 80-90 Penggunaan bahasa tepat dan santun
penyajian 60-79 Penggunaan bahasa cukup tepat dan santun
0-59 Penggunaan bahasa kurang tepat dan tidak santun
91-100 Sangat menguasai materi
80-90 Menguasai materi
Penguasaan materi
60-79 Cukup menguasai materi
0-59 Tidak menguasai materi

Skor Predikat
A
91-100
B
80-90
60-79 C
D
0-59

Keterangan Nilai :
Skor yang diperoleh
Nilai = 4
Skor maksimal (16 )

B. PENILAIAN KETRAMPILAN
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Tugas :
KD 3.1.

62
KD 4.1.
Kelas :X
Semester/ Tahun Pelajaran : 1/ 2018 - 2019

Tanda Tangan Ket.


Nama Peserta Tugas
No Nilai (Tgl
didik KD Peserta
Guru Pengumpulan)
Didik

PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan 4
lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian 3
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun 2
sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas 1
yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan 0
karena tidak pernah mengumpulkan tugas

Program Remedial dan Pengayaan


Program remidi dilaksanakan apabila hasil ulangan peserta didik belum tuntas.
1. 20% dilaksanakan remidi pribadi (per-orangan)
2. 20s.d.50% dilaksanakan remidi kelompok
3. > 50% dilaksanakan pelajaran ulang tentang KD itu.
Kegiatan
Pemeblajaran Jika
Peserta
Penulisan Ket.

Pembelajaran

No KOMPETENSI Penilaian
Kelompok
20%-50%

INDIKATOR Penilaian
Individu

. DASAR Ket.
< 20%

Tugas

Tugas
>50%

Ulang

63
1) KD KI3

2) KD KI 4

Program Pengayaan
Kegiatan
Pembelajaran
diambil dari

PEMANTAPA
Soal UAS / UN

Buku Paket /
Penilaian

Olimpiade
No. Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Ket.

LKS
dan

N
1 KD KI 4

Lembar Kerja (LK) dalam pertemuan 1, 2, dan 3


1. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………

2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………

3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………

4. …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

5. …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

64
LAMPIRAN 4. KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN 1 (PADA KEGIATAN PRA SIKLUS)

KD IPK MATERI INDIKATOR BENTU BUTIR


SOAL K SOAL SOAL

Menganalisis Menjelaskan struktur - Teks pidato Disajikan Pilihan 1


struktur dan teks pidato berbahasa berbahasa pertanyaan Ganda
kaidah wacana Bali dengan tema Bali tentang
non sastra pidato “Kebersihan pamahbah
“Kebersihan
dengan berbagai Ligkungan” pidato, peserta
tema Lingkungan” didik dapat
menentukan
Mendiskusikan ide
unsur yang
pokok wacana non
membentuknya
sastra pidato
berbahasa Bali
Disajikan Pilihan
dengan tema
contoh kalimat gana 2
“Kebersihan
yang terkait
Lingkungan”
dengan
pertanyaan,
peserta didik
dapat
menentukan
jenis unsur yang
membangun
pidato

Disajikan
punggelan teks Pilihan
piato, peserta ganda 3
didik dapat
menentukan
struktur pidato

Disajikan
sebuah kalimat Pilihan
tentang isi dari ganda 4
salah satu
struktur pidato,
peserta didik
dapat
menentukan
ciri-cirinya

Menganalisis teks puisi


Disajikan
sekilas tentang 5
Bali Tradisional terkait

65
Menganalisis dengan uger-ugernya Teks wacana sekar alit yaitu Pilihan
teks puisi Bali dan fungsi serta puisi Bali pupuh, peserta ganda
modern, puisi manfaat dalam Tradisional didik dapat
Bali Tradisional kehidupan sehari-hari sekar alit menentukan arti
sekar alit ( pupuh (pupuh durma) lain dari pupuh
Durma, ) Menyimpulkan hasil
analisis pupuh/sekar Disajikan
alit dalam hal ini uraian tentang
geguritan durma yang pembagian 6
menggunakan pupuh pupuh yang Pilihan
Durma terkait dengan ada, peserta ganda
uger-uger, fungsi dan didik apat
manfaat dalam menentukan
kehidupan sehari-hari pada lingsa
salahs atu
pupuh yaitu
pupuh Durma

Disajikan
beberapa
contoh bagian 7
dari pada Pilihan
lingsa, peserta ganda
didik dapat
menetukan
uger-uger paa
lingsa
Mengklasifikasikan
bentuk-bentuk
Disajikan
lengkaraMenentukan deskripsi
Mengklasifikasika struktur lengkara sesuai lengkara, 8
n wacana bentuknya Teks wangun peserta didik Pilihan
pengetahuan Tata lengkara . dapat Ganda
Bahasa Bali menentukan
(Wangun kruna,
pengertiannya
sandi
suara,Wewangsan
kruna dan wangun
Lengkara) Disajikan
beberapa
deskripsi 9
tentang bagian- Pilihan
bagian struktur ganda
lengkara,
peserta didik
dapat
mengklasifiaksi
kan struktur
lengakara
dengan tepat

66
Disajikan
deskripsi
tentang jejering 10
lengkara, Pilihan
peserta didik ganda
dapat
menentukan
jenis lengkara

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


Bahasa Bali

Drs. I Dewa Gede Wijaya,M.Pd. Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B,.M.Pd

67
LAMPIRAN 5

JURNAL PENILAIAN SIKAP


Nama Satuan pendidikan : SMA/K
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI / 1
Mata Pelajaran : Bahasa Bali

POS/
HARI/ KEJADIAN/ BUTIR TINDAK
NO NAMA NEG
TGL PERILAKU SIKAP LANJUT
+/_
7. Wayan Sering terlambat datang Disiplin _
ke sekolah.
8. Made Sering terlambat Tanggung
mengumpulkan tugas. Jawab
9. Nyoman Sering menyontek saat Kejujuran
tes
10. Ketut Selalu menggunakan Santun
kata kasar saat
berkomunikasi dengan
teman di kelas.
11. Rai Kurang aktif saat Pro-aktif
pembelajaran
12.

C. PENILAIAN PENGETAHUAN
KISI-KISI PENILAIAN PERTEMUAN 1
KD IPK MATERI INDIKATOR BENTUK BUTIR
SOAL SOAL SOAL
PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

SOAL PENGETAHUAN PERTEMUAN 1


Napi sane kabaos wangun kruna?
6. Napi sane kabaos wangsan kruna?
7. Indayang tlatarang wangun kruna kadagingin conto soang-soang pada asiki!
8. Indayang tlatarang wangsan kruna kadagingin conto soang-soang pada asiki!
9. Indayang rereh wangun lan wangsan krunane kruna-kruna ring sor puniki:
- Meja
- Sameton
- Selae
- Kunang-kunang
- Kacang lindung

SOAL KETERAMPILAN PERTEMUAN 1

68
2. Indayang makarya peta konsep indik wangun kruna lan wangsan kruna ring kertas
double polio!

KUNCI JAWABAN PENGETAHUAN PERTEMUAN 1

KISI-KISI PENILAIAN PERTEMUAN 2


KD IPK MATERI INDIKATOR BENTUK BUTIR
SOAL SOAL SOAL
PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

SOAL PENGETAHUAN PERTEMUAN 2


1. Indayang tlatarang teges sandi suara!
2. Indayang tlatarang soroh sandi suara!
3. Indayang papalihan sandi suara!
4. Indayang parak kruna ring sor:
- Sameton
- Narendra
- Parameswari
- Tajen
- Mahottama

SOAL KETERAMPILAN PERTEMUAN 2


1. Indayang makarya ringkesan indik materi sandi suara!

KUNCI JAWABAN PENGETAHUAN PERTEMUAN 2

KISI-KISI PENILAIAN PERTEMUAN 3


KD IPK MATERI INDIKATOR BENTUK BUTIR
SOAL SOAL SOAL
PENGETAHUAN
Test 1
tertulis
(Uraian )

2,3

4,5
KETERAMPILAN
- Test
tertulis

SOAL PENGETAHUAN PERTEMUAN 3


4. Indayang baosang napi teges lengkara punika!
5. Indayang tlatarang napi sane kabaos wangun lengkara!

69
6. Indayang tlatarang soroh wangun lengkara punika kadagingin conto soang-soang pada
kakalih!

SOAL KETERAMPILAN PERTEMUAN 3


2. Indayang makarya lengkara nganutin wangunipun soang-soang pada lelima!

KUNCI JAWABAN PENGETAHUAN PERTEMUAN 3

Rubrik/Pedoman Penskoran test uraian


Soal Skor
10 Jika jawabannya benar dan lengkap
7-9 Jika jawabannya benar tapi tidak
lengkap
4-6 Jika menjawab salah
0 Jika tidak menjawab
10 Jika jawabannya benar dan lengkap
7-9 Jika jawabannya benar tapi tidak
lengkap
4-6 Jika menjawab salah
0 Jika tidak menjawab

Nilai = Jumlah skor X 100


Jumlah skor maksimal

LEMBAR PENGAMATAN PRESENTASI

ASPEK PENILAIAN
Teknik Pengua JML. NIL PRED
NO. KELOMPOK Kesesuai Penggunaa
penyajia saan SKOR AI IKAT
an mater n bahasa
n materi
1.
2.
3.

Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor Indikator
91-100 Materi sangat sesuai
80-90 Materi sesuai
Kesesuaian materi / isi
60-79 Materi cukup sesuai
0-59 Materi kurang sesuai
91-100 Sangat sistimatis dan terarah
Teknik penyajian
80-90 Sistimatis dan terarah

70
60-79 Cukup sistimatis dan terarah
0-59 Kurang sistimatis dan tidak terarah
91-100 Penggunaan bahasa sangat tepat dan santun
Penggunaan berbahasa dalam 80-90 Penggunaan bahasa tepat dan santun
penyajian 60-79 Penggunaan bahasa cukup tepat dan santun
0-59 Penggunaan bahasa kurang tepat dan tidak santun
91-100 Sangat menguasai materi
80-90 Menguasai materi
Penguasaan materi
60-79 Cukup menguasai materi
0-59 Tidak menguasai materi

Skor Predikat
A
91-100
B
80-90
60-79 C
D
0-59

Keterangan Nilai :
Skor yang diperoleh
Nilai = 4
Skor maksimal (16 )

D. PENILAIAN KETRAMPILAN
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Tugas :
KD 3.1.
KD 4.1.
Kelas :X
Semester/ Tahun Pelajaran : 1/ 2018 - 2019

Tanda Tangan Ket.


Nama Peserta Tugas
No Nilai (Tgl
didik KD Peserta
Guru Pengumpulan)
Didik

71
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan 4
lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian 3
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun 2
sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas 1
yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan 0
karena tidak pernah mengumpulkan tugas

Program Remedial dan Pengayaan


Program remidi dilaksanakan apabila hasil ulangan peserta didik belum tuntas.
4. 20% dilaksanakan remidi pribadi (per-orangan)
5. 20s.d.50% dilaksanakan remidi kelompok
6. > 50% dilaksanakan pelajaran ulang tentang KD itu.
Kegiatan
Pemeblajaran Jika
Peserta
Penulisan Ket.

No KOMPETENSI Pembelajaran Penilaian


Kelompok
20%-50%

INDIKATOR Penilaian
Individu

. DASAR Ket.
< 20%

Tugas

Tugas
>50%

Ulang

1) KD KI3

2) KD KI 4

Program Pengayaan
Kegiatan
Penilaian
No. Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Penilaian
Ket.
diambil dari

72
PEMANTAPA
Soal UAS / UN

Buku Paket /
Olimpiade

LKS
dan

N
1 KD KI 4

Lembar Kerja (LK) dalam pertemuan 1, 2, dan 3


6. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………
7. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………
8. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………
9. …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
10. …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

73
Lampiran 8 . Nilai Tes Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Pada Pra Siklus

Nomor Subjek Penelitian Nilai Keterangan


1 80 Tuntas
2 50 Tidak Tuntas
3 80 Tuntas
4 80 Tuntas
5 80 Tuntas
6 80 Tuntas
7 80 Tuntas
8 80 Tuntas
9 80 Tuntas
10 40 Tidak Tuntas
11 80 Tuntas
12 80 Tuntas
13 80 Tidak Tuntas
14 50 Tidak Tuntas
15 60 Tidak Tuntas
16 50 Tidak Tuntas
17 80 Tuntas
18 40 Tidak Tuntas
19 70 Tidak Tuntas
20 70 Tidak Tuntas
Nilai Terendah 40
Nilai Tertinggi 80
Jumlah Nilai 1370
Rata-rata (Mean) 68,5
Kriteria Ketuntasan Minimal 75
Jumlah Siswa yang mesti diremidi 9
Jumlah siswa yang perlu diberi pengayaan 11
Prosentase Ketuntasan Belajar 45%

74
75
LAMPIRAN 9. DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS AWAL

DAFTAR HADIR SISWA PADA PRA SIKLUS

Mata Pelajaran Bahasa Daerah Bali Kelas / Semester : XII MIPA 2 /2


Sub Pokok Bahasan Thn. Pelajaran : 2016/2017
1. Struktur pidarta
2. Kesusastraan Bali Purwa (Pupuh Durma)
3. Struturk Lengkara

Tanggal Pertemuan
NO NAMA SISWA Ket.
17/01/2017 24/01/2017 31/01/2017 07/02/2017
1 Gede Resiana Putra
2 I Gede Paracita Utama
3 I Kadek Satria Jonata Yudistira
4 I Made Andi Jaya
5 I Putu Purna Wardana
6 I Wayan Kerha Maha Putra
NI Kadek Desy Sanistya Junia Dewi
7
8 NI Kadek Adelia Putri
9 Ni Kadek Kartika Damayanti
10 Ni Ketut Nobiantari
11 NI Komang Prasti Gayatri
12 NI Luh Komang Ayu Dian Pratiwi
13 NI Luh Putu Asih Setiatin
14 NI Luh Putu Cintya Candra Dewi
15 NI Nyoman Murna Upayani
16 NI Putu Intan Alicia Wahyuni
17 NI Putu Meita Subudi Asih
18 NI Wayan Putri Anggareni
19 Putu Dina Rahyu Utami

20 Wayan Tedy Wijaya Tangkas


Guru Mata Pelajaran Bahasa Daerah Bali

Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B.,M.Pd

76
DAFTAR HADIR SISWA PADA SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Daerah Bali Kelas / Semester : XI IPA 2 /2


Sub Pokok Bahasan Thn. Pelajaran : 2016/2017
1.Membaca punggelan drama sehingga ditemukan unsur-unsur instrinsiknya
2.Membahas dan mendiskusikan hasil karya sastra (makna dan nilai cerita dalam satua)
3. Mendengarkan kutipan cerpen atau novelsehingga ditemukan unsur-unsur instriksnya

Tanggal Pertemuan
NO NAMA SISWA Ket.
14/01/2017 21/02/2017 38-02-2017 07/03/3017
1 Gede Resiana Putra
2 I Gede Paracita Utama
3 I Kadek Satria Jonata Yudistira
4 I Made Andi Jaya
5 I Putu Purna Wardana
6 I Wayan Kerha Maha Putra
NI Kadek Desy Sanistya Junia Dewi
7
8 NI Kadek Adelia Putri
9 Ni Kadek Kartika Damayanti
10 Ni Ketut Nobiantari
11 NI Komang Prasti Gayatri
12 NI Luh Komang Ayu Dian Pratiwi
13 NI Luh Putu Asih Setiatin
14 NI Luh Putu Cintya Candra Dewi
15 NI Nyoman Murna Upayani
16 NI Putu Intan Alicia Wahyuni
17 NI Putu Meita Subudi Asih
18 NI Wayan Putri Anggareni
19 Putu Dina Rahyu Utami

20 Wayan Tedy Wijaya Tangkas

Guru Mata Pelajaran

Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B.,M.Pd

77
DAFTAR HADIR SISWA PADA SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Daerah Bali Kelas / Semester : XI MIPA 2 /2


Sub Pokok Bahasan Thn. Pelajaran : 2016/2017
1. Membaca dan menganalisis berbagai karya sastra prosa drama (unsur intrinsik cerita)
2. Menemukan amanat dalam cerita
3. Membahasa dan mendiskusikan hasil karya sastra ( geguritan)
Tanggal Pertemuan
NO NAMA SISWA Ket.
16/03/2017 23/03/2017 30/03/2017 20/04/2017
1 Gede Resiana Putra
2 I Gede Paracita Utama
3 I Kadek Satria Jonata Yudistira
4 I Made Andi Jaya
5 I Putu Purna Wardana
6 I Wayan Kerha Maha Putra
NI Kadek Desy Sanistya Junia Dewi
7
8 NI Kadek Adelia Putri
9 Ni Kadek Kartika Damayanti
10 Ni Ketut Nobiantari
11 NI Komang Prasti Gayatri
12 NI Luh Komang Ayu Dian Pratiwi
13 NI Luh Putu Asih Setiatin
14 NI Luh Putu Cintya Candra Dewi
15 NI Nyoman Murna Upayani
16 NI Putu Intan Alicia Wahyuni
17 NI Putu Meita Subudi Asih
18 NI Wayan Putri Anggareni
19 Putu Dina Rahyu Utami
20 Wayan Tedy Wijaya Tangkas

Guru Mata Pelajaran

Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.B.,M.Pd

78

Anda mungkin juga menyukai