1
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 2 Tabanan menerangkan
bahwa :
Jabatan : Guru
Memang benar yang tersebut di atas telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas
dengan judul ”Penerapan Metode Role Playing Dalam Model Pembelajaran
Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas
XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020”.
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Jabatan : Guru
Penulis
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karuniaNya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Penerapan
Metode Role Playing Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA
Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020” meskipun banyak hambatan yang
penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak, teman-
teman yang membantu dan mendukung langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan karya tulis ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada tenaga-tenaga
pendidik dari hasil karya tulis ini. Oleh karena itu penulis berharap karya tulis ini
dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH ...................................................... ii
PERNYATAAN PERPUSTAKAAN ......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
ABSTRAK .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya ..................... 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 5
iv
E. Metode Pengumpulan Data ............................................... 15
F. Metode Analisis Data ........................................................ 15
G. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian .................................... 17
H. Indikator Keberhasilan Penelitian ..................................... 20
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................... 31
B. Saran ................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Nama-Nama Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA N
2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 ................................. 14
Tabel 2. Jadwal Penelitian ................................................................... 15
Tabel 3. Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar ................................................ 16
Tabel 4. Prestasi Belajar Siklus I.......................................................... 25
Tabel 5. Prestasi Belajar Siklus II ........................................................ 27
Tabel 6. Rekapitulasi Prestasi Belajar Pada Kegiatan Awal, Siklus I
Dan Siklus II ......................................................................... 28
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis & Mc Taggart,
1988 (dalam Sukidin Basrowi, Suranto, 2002: 49) ............ 12
Gambar 2. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar pada Kegiatan Awal,
Siklus I dan Siklus II ........................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
ABSTRAK
Dewi Listina, Ni Putu. (2019). Penerapan Metode Role Playing Dalam Model
Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI
MIPA 2 Semester 2 SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis desktiptif
kuantitatif. Prestasi belajar siswa yang diperoleh pada pra siklus: Nilai terendah
adalah 40, nilai tertinggi adalah 80, nilai rata-rata adalah 68, katagori rata-rata
adalah cukup, nilai ketuntasan klasikal adalah 55%. Prestasi belajar siswa yang
diperoleh pada siklus I adalah: Nilai terendah adalah 50, nilai tertinggi adalah 80,
nilai rata-rata adalah 71.5, katagori nilai rata-rata adalah cukup , nilai ketuntasan
klasikal adalah 75%. Prestasi belajar siswa yang dicapai pada siklus II adalah: nilai
terendah adalah 70, nilai tertinggi adalah 95, nilai rata-rata adalah 80, katagori nilai
rata-rata adalah baik, nilai ketuntasan klasikal adalah 95%. Patokan ketuntasan
individu (KKM) adalah 70. Patokan ketuntasan klasikal berdasarkan katagori nilai
rata-rata adalah minimal baik. Patokan ketuntasan klasikal berdasarkan prosentase
ketuntasan adalah minimal 85%.
Berdasarkan data prestasi belajar siswa dari hasil penelitian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa metode role playing dalam model pembelajaran koperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2
Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020 Dengan demikian hipotesis yang berbunyi
metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2 Tabanan tahun
pelajaran 2019/2020 dapat diterima.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai pendidik merupakan tugas yang begitu berat untuk meningkatkan kualitas
pendidikan itu sendiri, melihat realita seperti itu maka perlu dilakukan semacam kredit yang
harus dicicil sedikit demi sedikit, hal ini dilakukan karena suatu perubahan tidak dapat
tercapai sekaligus dalam jangka waktu yang singkat, sehingga untuk menuju perubahan
tersebut maka perlu dilakukan secara bertahap.
Tuntutan masyarakat semakin besar terhadap pendidikan itu sendiri, guru
diharuskan untuk mencoba dan mencari cara- cara dalam penyampaian materi-materi
pembelajaran dalam sebuah kelas yang di dalamnya terdapat siswa siswi selaku subjek
dalam pendidikan yang kemudian diharapkan sebuah proses pembelajaran yang
memberikan hasil maksimal sehingga mutu pendidikan semakin hari semaki meningkat.
Untuk mencapai tujuan tidak akan lepas dari hambatan-hambatan, baik dari segi
proses pembelajaran, ataupun metode yang digunakan guru dalam pembelajaran, sehingga
siswa muuah menyerap apa yang disampaikan oleh guru, dalam hal ini guru daharapkan
lebih kreatif, inovatif dalam mencari ide-ide yang tentunya bisa memberikan solusi terbaik
dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Mata pelajaran Bahasa Daerah Bali merupakan mata pelajaran yang mampu
membantu peserta didik memiliki kemampuan serta keterampilan sesuai harapan apabila
proses pembelajaran yang dilakukan tepat. Untuk itu sebagai seorang guru harus mampu
membina peserta didiknya, mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, mampu
meningkatkan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, mampu mengembangkan penalaran dan sarana pemahaman beragam
makna dalam menumbuhkan kemampuan peserta didiknya.
Agar tujuan tersebut dapat diupayakan, sebagai seorang guru harus memperlakukan
siswanya sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat, memberi kesempatan
berpartisipasi secara komunikatif dalam berbagai macam aktivitas, mengupayakan agar
memfokuskan pembelajaran kepada bentuk, keterampilan, mengupayakan agar materi yang
diajar berkembang sesuai kehidupan siswa sehari-hari.
Dalam Visi dan Misi SMA Negeri 2 Tabanan disebutkan sebagai berikut, visinya
yaitumMenjadikan SMA Negeri 2 Tabanan , sebagai sekolah yang semua warga sekolah
cerdas spiritual, cerdas intelektual, cerdas emosional, berwawasan budaya dan lingkungan.
9
Misi sekolah antara lain: 1) meningkatkan sikap disiplin yang tinggi dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban bagi seluruh warga sekolah pada semua kegiatan sekolah, 2)
Menerapkan manajemen partisipatif, transparan dan saling mengingatkan dan saling
menghormati sebagai wujud kebersamaan dalam perbedaan, transparan, akuntabel, dan
tanggung jawab baik secara horizontal maupun vertikal yang berorientasi pada potensi
sekolah, dan 3) Mengembangkan pendekatan, model, metode pembelajaran yang relevan,
dalam pembelajaran sehingga proses dan hasilnya optimal secara akademik maupun non
akademik.
Mengacu pada: 1) Undang-Undang N0. 14 Thaun 2005 tentang Guru dan Dosen, 2)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, 3) Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan , 4) Permen No. 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses, dan 5) Visi maupun Misi sekolah seperti yang sudah dipaparkan diatas
maka, peneliti sebagai guru di SMA Negeri 1 Penebel merasa termotivasi untuk melakukan
penelitian tindakan kelas agar bisa meningkatkan mutu proses pembelajaran sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dengan termotivasinya peneliti sebagai guru untuk mengadakan penelitian maka
peneliti mulai mengumpulkan data-data awal penelitian melalui komunikasi/wawancara
secara non formal dengan siswa tentang: pola pembelajaran di kelas, partisipasi siswa,
suasana belajar, prestasi belajar. Dari wawancara non formal dengan siswa diperoleh
informasi awal bahwa siswa: 1) Pola pembelajaran kurang menantang, 2) siswa kurang
aktif, 3) merasa kurang termotivasi, dan 3) Ternyata spontan banyak siswa itu beranggapan
bahwa materi bahasa Bali susah dipahami meski sudah dibaca dan dihafal berulang-ulang,
dengan berbagai alasan yang mereka sebutkan, diantaranya bahan pembelajaran tersebut
banyak teori, banyak hafalan, dan pola pembelajaran yang tidak mereka senangi.
Menindaklanjuti hasil dari komunikasi awal secara non formal itu, selanjutnya
peneliti melaksanakan pembelajaran pra siklus secara konvensional dengan metode
ceramah , di kelas XI MIPA 2, selama tiga kali tatap muka, dimana setiap tatap muka
waktunya 2x45 menit. Pada kegiatan pembelajaran di pra siklus, peneliti mendata siswa
yang mau bertanya atau menjawab pertanyaan setiap pertemuan, yaitu : pada pertemuan
pertama ada 8 orang siswa (23,53 % ) yg aktif, di pertemuan kedua ada 11 siswa ( 32,35%),
dan pertemuan ketiga ada 10 orang siswa (29,41%). Prosentase rata-rata siswa yang aktif
bertanya atau menjawab pada pra siklus adalah 38,43%. Dipertemuan keempat pada pra
siklus dilaksanakan evaluasi dengan tes pilihan ganda, diperoleh data hasil evaluasi sebagai
berikut: Nilai terendah adalah 40,0, nilai tertinggi adalah 80, nilai rata-rata prestasi belajar
10
siswa adalah 64 (lebih rendah dari KKM yaitu 70), dan ketuntasan belajar klasikal adalah
55 %, jauh lebih rendah dari tuntukan kurikulum yaitu ketuntasan klasikal minimal 85 %,
(Nilai data awal terlampir).
Berdasarkan data awal pada pra siklus yaitu keaktifan siswa hanya 38,43% dan
ketuntsasan kelas hanya 55 % seperti diatas, mendorong peneliti malakukan penelitian
tindakan kelas untuk meningkatkan kwalitas proses pembelajaran.
Mengacu pada fenomena tersebut, maka proses pembelajaran bahasa Bali,
hendaknya guru menggunakan sebuah metode yang dapat menunjang pembelajaran
tersebut, salah satu diantaranya dapat dilakukan guru dalam metode pembelajaran role
playing. Dimana metode role playing adalah suatu metode pembelajaran bermain peran
yang diharapkan dapat menghasilkan hasil yang positif bagi pembelajaran Bahasa Bali
khususnya bagi peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 SMA N 2 tabanan
maka peneliti menetapkan judul penelitian tindakan kelas adalah Penerapan metode role
playing dalam model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa
daerah Bali siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020
Dipilihnya metode role playing (bermain peran) dalam pembelajaran ini, karena
dengan bermain peran siswa dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dapat
berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, disamping juga pengalaman
yang menyenangkan dan sulit untuk dilupakan, dapat menghayati peristiwa yang
berlangsung dengan mudah dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di
dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri. Karena itulah peneliti memilih metode role
playing dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Pemecahan Masalah
Upaya maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran yang baik adalah cara yang
dilakukan dalam pemecahan masalah penelitian ini. Untuk itu metode role playing
dalam model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu dari banyak cara yang bisa
11
dilakukan guru dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Model ini mempunyai
langkah-langkah yang mendorong keaktifan siswa dalam belajar dengan cara
memberikan kesempatan bagi siswa untuk siap tampil dihadapan teman-temannya.
Untuk mampu tampil dihadapan orang banyak bukanlah hal yang mudah. Hal itu
memerlukan persiapan yang matang. Untuk persiapan yang matang ini, guru
memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya, guru memberi kesempatan agar siswa
menyiapkan sebaik-baiknya apa yang akan ditampilkan di hadapan siswa-siswa yang
lain. Metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif ini mampu merangsang
siswa untuk dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, menuntut persiapan yang
sangat matang, menuntut kemampuan yang matang dalam presentasi, menuntut
semangat yang tinggi untuk mengikuti pelajaran agar dapat mempersiapkan tampilan
yang diharapkan, menuntut sebab akibat dari pelaksanaan diskusi. Contoh sebab akibat
tersebut adalah, apabila siswa giat mengikuti pelajaran, akibatnya adalah mampu
memberi tampilan yang diharapkan. Siswa akan menjadi aktif akibat diberikan giliran
untuk berbicara di depan teman-temannya, yang sudah pasti akan menimbulkan
tuntutan-tuntutan kemampuan yang tinggi baik dalam penampilan maupun keilmuan.
Tanpa keilmuan yang mencukupi tidak akan mungkin tampilannya akan memuaskan,
dalam hal ini siswa tidak bisa sembarangan saja, mereka harus betul-betul mampu
menyimpulkan terlebih dahulu apa yang mereka akan bicarakan. Tuntunan langkah-
langkah, motivasi, interpretasi yang inovatif dipihak guru akan menentukan
keberhasilan pelaksanaan model ini.
Dari uraian singkat ini jelas bahwa metode role playing dalam model
pembelajaran kooperatif menuntut kemampuan siswa untuk giat mempelajari apa yang
disampaikan guru, mampu menampilkan dirinya di depan siswa-siswa yang lain.
Dipihak lain, untuk dapat menyelesaikan tuntutan tersebut, inovasi yang dilakukan guru
akan sangat menentukan. Inovasi tersebut berupa tuntunan-tuntunan, motivasi-
motivasi, interpretasi serta kemampuan implementasi yang tinggi. Cara inilah yang
dapat digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang ada.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun
Pelajaran 2019/2020 dengan Penerapan metode role playing dalam model pembelajaran
kooperatif dalam pembelajaran.
12
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini, prestasi belajar Bahasa Daerah Bali
akan dapat ditingkatkan. Disamping itu, guru/pengajar memiliki referensi model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lain
yang kemungkinan terjadi.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
14
batasan metode role playing adalah suatu aktivitas pengajaran melalui pengembangan
imajinasi dan penghayatan siswa dengan memerankan suatu cerita yang diperankan dua
orang atau lebih tentang peranan yang berbeda-beda dalam keadaan tertentu sehingga
mampu membuat pemerannya memahami dan mendayagunakan apa yang diperankan.
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan cara berkelompok.
15
mengetahui kemajuan individu dalam segala hal yang diperolehnya di sekolah. Dengan
kata lain prestasi belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa
sebagai akibat perbuatan belajar atau setelah menerima pengalaman belajar, yang dapat
dikatagorikan menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah,
1994:23).
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan
batasan model pembelajaran kooperatif adalah Pembelajaran kooperatif merupakan suatu
pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta didik 2-5 orang dengan gagasan untuk
saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan
pembelajaran yang maksimal.
C. Prestasi Belajar
Menurut Sardiman (1988: 25) prestasi belajar sangat vital dalam dunia pendidikan,
mengingat prestasi belajar itu dapat berperan sebagai hasil penilaian dan sebagai alat
motivasi. Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan prestasi
siswa setelah melakukan aktivitas belajar. Ini berarti prestasi belajar tidak akan bisa
diketahui tanpa dilakukan penilaian atas hasil aktivitas belajar siswa. Fungsi prestasi belajar
bukan saja untuk mengetahui sejauhmana kemajuan siswa setelah menyelesaikan suatu
aktivitas, tetapi yang lebih penting adalah sebagai alat untuk memotivasi setiap siswa agar
lebih giat belajar, baik secara individu maupun kelompok. Dalam pembahasan ini akan
dibicarakan mengenai prestasi belajar sebagai hasil penilaian dan pada pembahasan
berikutnya akan dibicarakan pula prestasi belajar sebagai alat motivasi. Prestasi belajar
sebagai hasil penilaian sudah dipahami. Namun demikian untuk mendapatkan pemahaman,
perlu juga diketahui, bahwa penilaian adalah sebagai aktivitas dalam menentukan
rendahnya prestasi belajar itu sendiri.
Menurut Slamet (2003: 54-70) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak
jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor
ekstem. Faktor intern diklasifikasi menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah antara lain: kesehatan, cacat tubuh.
Faktor psikologis antara lain: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan. Faktor kelelahan antara lain: kelelahan jasmani dan rohani. Sedangkan faktor
ekstern digolongkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor
masyarakat. Faktor keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara keluarga,
suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor sekolah antara lain: metode
16
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah. Faktor masyarakat antara lain: kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa,
teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Peningkatan prestasi belajar yang penulis
teliti dalam hal ini dipengaruhi oleh faktor ekstern yaitu metode mengajar guru
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan
batasan prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah
laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian
diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah acuan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian
secara tepat dan benar. Untuk itu cara berpikirnya adalah Kemampuan menampilkan
sesuatu yang baik di depan orang lain bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan.
Hal ini memerlukan pelatihan-pelatihan yang perlu dimatangkan, dilatih, diulang serta
dicoba beberapakali tampilan. Kemampuan menampilkan sesuatu yang baik tentu
memerlukan bimbingan orang lain, dalam hal ini adalah bimbingan guru terhadap
siswanya. Apabila guru telah melakukan inovasi-inovasi untuk mematangkan siswanya
memperoleh kemampuan yang diharapkan dalam menampilkan sesuatu tentu dapat
diharapkan para siswa akan memiliki kebiasaan-kebiasaan, keterampilan-keterampilan
yang dibutuhkan. Untuk dapat terwujudnya apa yang diharapkan tersebut, inovasi langkah-
langkah yang diupayakan guru akan dapat memecahkan permasalahan yang ada. Langkah-
langkah Tipe Guided teaching tersebut meliputi: diskusi kelas yang terpusat pada siswa,
pemilihan tim belajar, pemilihan topik, pemilihan mini topik, persiapan mini topik,
presentasi mini topik, persiapan presentasi tim, presentasi tim, dan evaluasi. Dasar berpikir
inilah yang dijadikan acuan dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori , pembelajaran dan hasil yang dapat dicapai dalam
penerapannya, maka peneliti dapat menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut bahwa,
metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif diduga meningkatkan prestasi
belajar Bahasa Daerah Bali siswa kelas XI MIPA 2 Semester II tahun pelajaran 209/2020.
17
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting/Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 2 Tabanan Keadaan lingkungan di SMA 2
Tabanan Penebel sangat nyaman, bersih, asri dan sejuk.
B. Rancangan Penelitian
Untuk penelitian ini penulis memilih rancangan penelitian tindakan yang
disampaikan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti terlihat pada gambar berikut :
Plan
R 1
E
4 F
Plan
L
E
C
T
2
T
3 A
Plan
5
8 R
Plan
E
F
L
E
C 6
T
7
T
A
Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis & Mc Taggart, 1988 (dalam
Sukidin Basrowi, Suranto, 2002: 49)
Sebagai alur PTK, Kemmis dan Mc. Taggart memberi contoh sebagai berikut:
19
1. Siswa mengira bahwa sain sekedar mengingat fakta dan bukan proses inkuiri.
Bagaimana saya dapat merangsang inkuiri pada siswa? Apakah dengan mengubah
teknik bertanya? Teknik bertanya yang sama?
Prosedur yang dilakukan adalah:
Menukar strategi bertanya agar siswa dapat menggali jawaban atas pertanyaan sendiri.
1. Mencoba bertanya agar siswa mau mengatakan keinginannya
2. Catat pertanyaan dan respon
3. Pengendalian
4. Tujuan umum, kurangi pengendalian
5. Kendorkan pengendalian
6. Pertanyaan direkam dan dikendalikan
7. Inkuiri berkembang. Bagaimana mengajar tetap pada jalur
Dr. Hamzah B. Uno, dkk (2011: 69-70) menjelaskan, bagi Kemmis dan Taggart
perumusan masalah dan perencanaan tindakan menjadi langkah pertama yang
dilakukan peneliti secara bersamaan. Perumusan masalah dilakukan dengan
mengidentifikasi masalah-masalah yang berkembang di lapangan. Alternatif yang
paling mungkin untuk diterapkan menjadi rencana tindakan. Refleksi hasil pengamatan
merupakan langkah selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan dan observasi. Dengan
refleksi dapat dipahami kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama melaksanakan
tindakan. Dengan demikian, bila dampak tindakan belum sesuai dengan yang
diinginkan dapat dilakukan revisi terhadap ide atau gagasan sebelumnya yang tertuang
dalam perencanaan sehingga dapat dilakukan perencanaan kembali. Demikian
seterusnya.
20
Nomor Subjek Jenis
Nama Anak Kelamin
Penelitian
2. I GEDE PARACITA UTAMA L
3. I KADEK SATRIA JONATA L
YUDISTIRA
4. I MADE ANDI JAYA L
5. I PUTU PURNA WARDANA L
6. I WAYAN KERTHA MAHA L
PUTRA
7. NI KADEK SANISTYA P
DESIYANTI JUNIA DEWI
8. NI KADEK ADELIA PUTRI P
9. NI KADEK KARTIKA P
DARMAYANTI
10. NI KETUT NOBIANTARI P
11. NI KOMANG PRASTI GAYATRI P
12. NI LUH KOMANG AYU DIAN P
PRATIWI
13. NI LUH PUTU ASIH SETIATIN P
14. NI LUH PUTU CINTYA P
CANDRA DEWI
15. NI NYOMAN MURNI UPAYANI P
16. NI PUTU INTAN ALICIA P
WAHYUNI
17. NI PUTU MEITA SUBUDIASIH P
18. NI WAYAN PUTRI ANGGRAENI P
19. PUTU DINA RAHAYU UTAMI P
20. WAYAN TEDY WIJAYA L
TANGKAS
2. Objek Penelitian
Peningkatan prestasi belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Kelas XI MIPA 2
Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020 setelah diterapkan
metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif pada proses pembelajaran.
D. Jadwal Penelitian
Bulan Januari sampai bulan Mei 2019 adalah waktu penelitian ini, seperti terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 2. Jadwal Penelitian
21
Minggu Ke
No Bulan / Tahun Kegiatan
I II III IV V
1 Juli/ 2019 pelaksanaan kegiatan awal
Jumlah tatap muka perminggu adalah 1 kali pertemuan dengan 2 jam pelajaran.
22
Konversi Skala Lima sebagai berikut.
Tabel 3.2 Pedoman Konversi Skala Lima
Nilai rata-rata Kriteria
90 -100 Sangat Baik
75 – 89 Baik
65 – 74 Cukup
40 – 64 Kurang
0 – 39 Sangat Kurang
Sumber: Dantes (2008)
Untuk menghitung prosentase keberhasilan belajar secara kelasikal digunakan rumus:
M
M%= 100%
N
Keterangan :
M % = prosentase ketuntasan secara klasikal
M = jumlah siswa yang mencapai nilai minimal sesuai KKM.
N = jumlah siswa keseluruhan
Selanjutnya dibandingkan dengan patokan keberhasilan belajar secara klasikal yaitu
minimal 85 %. Pada penelitian ini ditentukan keberhasilan belajar individu, keberhasilan
belajar klasikal, dan keberhasilan belajar antara siklus I di bandingkan siklus II. Nilai
prestasi belajar siswa untuk menentukan keberhasilan belajar individu.
Bentuk
No Kompetensi Dasar IPK Materi
Tes
1. Menganilis struktur dan Menjelaskan struktur teks Teks wacana pidaro Pilihan
kaidah waacana non pidato berbahasa Bali berbahasa Bali yagn Ganda
sastra pdiato dengan dengna tema “Kebersihan brtemakan
A berbagai tema Lingkungan” “Kebersihan
W Lingkungan” ke
23
Bentuk
No Kompetensi Dasar IPK Materi
Tes
A dalam kehidupan
L bermasyarakat
2. Menganalisis teks puisi Menganalisis teks puisi Teks wacana puisi Pilihan
Bali Tradisional terkait Ganda
Bali modern, puisi Bali Bali Tradisional
dengan uger-ugernya dan
Tradisional sekar alit ( fungsi serta manfaat sekar alit (pupuh
dalam kehidupan sehari-
A pupuh Durma) durma)
hari
W
Menyimpulkan hasil
A
analisis pupuh/sekar alit
L dalam hal ini geguritan
durma yang menggunakan
pupuh Durma terkait
dengan uger-uger, fungsi
dan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari
24
Bentuk
No Kompetensi Dasar IPK Materi
Tes
I (Satua) Menyebutkan ciri-ciri Taluh
Satua
K
Mendiskusikan isi dan
L unsur intrinsik Satua
U
S
I
(2)
6. Memahami teks Menerangkan pengertian Naskah cerpen Luh Pilihan
Cerpen Ganda
S kesusastraan Bali Anyar Sunari
Menyebutkan ciri-ciri
I (Cerpen) Cerpen
Mendiskusikan isi dan
K
unsur intrinsik Cerpen
L
U
S
I
(3)
7. Mengalisis Kesusastraan Menemukan periodisasi Teks Kesusastraan Pilihan
kesusastraan Bali Purwa Ganda
S Bali dari segi Unsur- Bali Purwa
Mengapresiaasi
I unsur dan periodisasinta kesusastraran Bali Purwa
berdasarkan unsur-unsurnya
K
Menganalisis kesusastraan
L Bali Purwa
U
S
II
(1)
8. Mengalisis kesusastraan Menemukan nilai-nilai Cerita Pan Balang Pilihan
ganda
S Bali dari segi nilai-nilai yang trkadnung dari tamak
I yang terkandung di kesusastraan Bali (satua) “
K dalamnya Pan Balang Tamak”
L Mengapresiasi kesuastraan
U Bali Purwa berdasarkan
25
Bentuk
No Kompetensi Dasar IPK Materi
Tes
S unsur-unsurnya
II
(2)
9. Menganalisi Menenmukan amanat yang Naskah Geguritan Pilihan
Ganda
S kesusastraan Bali dar terkadnung dari Sampik Ingtae
I segi amanat yang kesusastraan Bali geguritan
K terkandung di dalamnya “Sampik Ingtae”
L Mengapresiasi kesusastraan
U Bali Purwa berdasarkan
S amanat yang terkandung di
II dalamnya
(3)
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
tes prestasi belajar. Tes tersebut yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian
ini.
26
2) Untuk menentukan Keberhasilan pembelajaran secara klasikal yaitu: a)
dengan berpedoman pada katagori nilai rata-rata siswa, dan b) prosentase ketuntasan
kelas, ditinjau dari dua hal yaitu: dari katagori nilai rata-rata siswa dan dari nilai
ketuntasan klasikal. Jika Nilai rata-rata siswa berkatagori Baik atau sangat baik maka
secara klasikal dinyatakan tuntas. Ditinjau dari prosentase ketuntasan kelas dinyatakan
tuntas jika prosentase ketuntasan klasikalnya mencapai minimal 85 %. Jadi
pembelajaran klasikal dinyatakan tuntas jika nilai rata-rata berkatagori Baik, dan
prosentase ketuntasan kelas minimal 85 %.
3) Untuk menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran kooperatif
melalui role playing , dengan cara membandingkan antara prestasi belajar siswa pada:
pra siklus, siklus I dan siklus II. Yang dibandingkan adalah: nilai terendah, nilai
tertinggi, nilai rata-rata, dan prosentase ketuntasan klasikalnya. Jika terjadi peningkatan
prestasi belajar siswa pada siklus II dibandingkan dengan siklus I maupun pra siklus,
maka penerapan metode role playing dalam pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2
Tabanan tahun pelajaran 2019/2020
27
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Awal
Data awal yaitu dari 20 siswa di Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2
Tabanan Tahun Pelajaran 2016/2017 ada 10 siswa (50%) memperoleh nilai sama
dengan KKM, 1 (5%) orang diatas KKM sedangkan yang lainnya yang jumlahnya 9
orang (45%) belum mencapai ketuntasan belajar dimaksud. Data tersebut menunjukkan
rendahnya prestasi belajar Bahasa Daerah Bali di Kelas XI MIPA 2 Semester II SMA
Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020 .
Rekapan data nilai prestasi belajar pada pra siklus seperti tabel berikut.
Tabel 4.1 Rekapan Nilai Prestasi belajar siswa pada Pra Siklus
No. Uraian Nilai Keterangan
1 Nilai Terendah 40,0
2 Nilai Tertinggi 80,0 KKM = 70
3 Jumlah nilai 1320
4 Nilai Rata-rata ( Mean ) 64 Katagori Cukup
6 Jumlah siswa remidi 9
7 Jumlah siswa pengayaan 11 Patokan Ketuntasan
8 Presentase Ketuntasan Kelas 55% minimal adalah 85%
2. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan I
Rencana yang disusun untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Daerah
Bali siswa kelas XI MIPA 2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran
2019/2020 adalah :
1. Merencanakan jadwal pelaksanaan tindakan penelitian
2. Menyusun RPP, soal-soal tes pilihan ganda lengkap dengan kunci jawaban dan
penskorannya sebagai instrumen pengumpulan data
3. Menyiapkan daftar hadir siswa
4. Menyiapkan format nilai untuk mendata hasil prestasi belajar siswa
28
Merencanakan model pembelajaran yang paling tepat dan menarik bagi peserta
didik
5. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab siswa
b. Pelaksanaan I
1. Menyiapkan kamera untuk pembuatan foto kegiatan
2. Mengecek kehadiran siswa.
3. Menyampaikan judul pokok bahasan dan tujuan pembelajaran, memotivasi
siswa, melakukan apersepsi
4. Mengecek kehadiran siswa
5. Menyampaikan judul pokok bahasan dan tujuan pembelajaran, memotivasi
siswa, melakukan apersepsi
6. Penjelasan diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan dan interaksi dengan
peserta didik. Guru memfokuskan perhatian pada siswa yang aktif terlebih
dahulu ditanamkan kemampuan memahami materi karena diharapkan mereka
nantinya menjadi pemandu bagi siswa lain.
7. Bimbingan terus giat diupayakan baik secara individual maupun secara
kelompok
8. Pada saat pembelajaran, siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal
9. Menyampaikan pertanyaan-pertanyaan sesuai tujuan pembelajaran untuk
memperluas pemahaman siswa dari konsep-konsep penting yang sudah dibuat
siswa dalam lembar kerja.
10. Melakukan kegiatan penutup dengan membantu siswa membuat kesimpulan
serta memberikan tugas rumah kepada siswa. Selanjutnya melaksanakan
evaluasi dengan melaksanakan tes pada pertemuan berikutnya selama 2x45
menit.
29
kemampuan peseta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil evaluasi pada
siklus I disampaikan pada tabel berikut.
Tabel 4. Nilai Tes Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Siklus I
Nomor Subjek Penelitian Nilai Keterangan
1 70 Tuntas
2 40 Tidak Tuntas
3 70 Tuntas
4 70 Tuntas
5 70 Tuntas
6 70 Tuntas
7 70 Tuntas
8 70 Tuntas
9 70 Tuntas
10 40 Tidak Tuntas
11 70 Tuntas
12 70 Tuntas
13 70 Tuntas
14 70 Tuntas
15 70 Tuntas
16 70 Tuntas
17 60 Tidak Tuntas
18 60 Tidak Tuntas
19 80 Tuntas
20 60 Tidak Tuntas
Nilai Terendah 40
Nilai Tertinggi 80
Jumlah Nilai 1340
Rata-rata (Mean) 67
Kriteria Ketuntasan Minimal 70
Jumlah Siswa yang mesti diremidi 5
Jumlah siswa yang perlu diberi pengayaan 15
Prosentase Ketuntasan Belajar 75%
d. Refleksi I
Hasil yang diperoleh pada Siklus I yang dilakukan adalah: baru 1 orang
(5%) yang memperoleh nilai di atas KKM, ada 14 orang (70%) nilainya sama
dengan KKM namun dari 20 siswa di kelas XI IPA 2 masih ada siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM yaitu 5 orang (25%). Dari penelitian tersebut
30
ketuntasan belajar yang dicapai baru 75%.
Refleksi pada siklus I: 1) siswa kurang mempunyai buku pelajaran sebagai
sumber bacaan terbukti ada banyak siswa yang tidak memilki buka penuntun atau
yang sejenisnya, 2) siswa sangat memerlukan bimbingan untuk bisa fokus baik
dalam proses pembelajaran maupun dalam proses evaluasi, dan 3) motivasi maupun
keaktifan siswa masih kurang maksimal tercermin dari setiap diberi pertanyaan
ternyata sangat sedikit siswa yang mau menjawab.
3. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan II
Indikator keberhasilan penelitian belum dapat dipenuhi pada siklus I, karena
pada siklus II ini, perencanaan disusun ulang mengacu pada kelemahan-kelemahan
sebelumnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) diberi penekanan pada
mengedepankan siswa yang belum aktif belajar, giat memotivasi mereka, memberi
apresiasi bagi mereka yang berhasil melakukan dengan baik apa yang disuruh,
membantu menghubungkan ingatan anak agar mampu menguasai materi dengan
cara penemuan agar materi yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Kelemahan
pada media Pembelajaran dipecahkan dengan menyiapkan media yang lebih banyak
berupa gambar-gambar dan rekaman video, agar dapat menarik perhatian siswa.
Kelemahan dalam penguasaan teori diupayakan dengan membeli lebih banyak buku
menyangkut langkah-langkah yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di siklus
II ini. Perbaikan juga dilakukan pada variasi metode dan strategi. Dengan persiapan
tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan prestasi belajar yang lebih maksimal.
b. Pelaksanaan II
Pelaksanaan pembelajaran sama dengan sebelumnya, anak-anak dibimbing
secara kelompok dan secara individual, memperkuat ingatan siswa dengan
penggunaan tanya jawab multi arah serta mengupayakan agar peserta didik dapat
berpresentasi di depan kelas secara bergiliran. Hal ini dimaksudkan untuk
mempercepat dukungan kepada anak lain yang masih tertinggal sebagai cara
pemecahan masalah terhadap kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus
sebelumnya.
Siklus II ini sudah diupayakan proses pembelajarannya dengan cukup baik.
31
c. Hasil Tes Siklus II
Evaluasi yang dilakukan mengacu pada kriteria penilaian yang telah
disampaikan. Hasil tersebut menunjukkan sejauh mana peningkatan prestasi belajar
peserta didik setelah diberikan tes prestasi belajar. Hasil evaluasi data pada siklus
II ini disampaikan pada tabel berikut ini.
32
diresapkan dengan baik. Pencapaian pada siklus ini dapat disampaikan, yaitu 9 siswa
(45%) mendapat nilai di atas KKM dan 10 siswa (10%) mendapat nilai sama dengan
KKM namun masih terdapat 1 siswa (5%) memperoleh nilai di bawah KKM.
Rekapitulasi peningkatan prestasi belajar dari kegiatan awal, siklus I dan siklus
II dalam bentuk tabel dan grafik sebagai berikut:
Tabel 6. Rekapitulasi prestasi belajar pada kegiatan awal, siklus I dan siklus II
Gambar 2. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar pada Kegiatan Awal, Siklus I dan Siklus II
14
12
10
8 Kurang dari KKM (75)
6 Sama dengan KKM (75)
4
Lebih dari KKM (75)
2
0
Kegiatan Siklus I Siklus II
Awal
B. Pembahasan
1. Pembahasan hasil yang didapat dari data awal
Pada pra siklus: nilai terendah siswa adalah 40, nilai tertinggi adalah 80, nilai
rata-rata prestasi belajar siswa adalah 64 dengan katagori cukup, dan prosentase
ketuntasan klasikal adalah 55%. Jadi berdasarkan nilai rata-rata siswa dan ketuntasan
klasikal maka pembelajaran pada pra siklus dinyatakan tidak tuntas. karena dinyatakan
tuntas jika katagori nilai rata-rata adalah minimal baik dan prosentase ketuntasan
klasikal minimal 85 %.
33
2. Pembahasan hasil yang didapat dari data siklus I
Pada Siklus I diperoleh data dari hasil pelaksanaan tindakan yaitu 1 orang (5%)
memperoleh nilai di atas KKM, 14 orang (70%) mencapai nilai KKM dan 5 orang
(25%) belum mencapai nilai KKM. Data ini belum sesuai dengan harapan indikator
keberhasilan penelitian yang dicanangkan yaitu minimal 85% siswa mampu mencapai
keberhasilan sesuai kriteria ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Daerah Bali di
SMA Negeri 1 Penebel.
Data yang diperoleh pada siklus I ini menunjukkan bahwa persentase
pencapaian peningkatan prestasi belajar siswa belum memenuhi harapan sesuai
indikator keberhasilan penelitian sehingga penelitian ini masih perlu untuk dilanjutkan
ke siklus berikutnya.
34
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, dapat disampaikan
simpulan sebagai berikut : Pembelajaran dengan metode role playing dalam model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Daerah Bali siswa di
SMA Negeri 2 Tabanan yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam
setiap siklus Berdasarkan data hasil penelitian prestasi belajar siswa pada: pra siklus, siklus
I, dan siklus II, ternyata terjadi peningkatan perestasi belajar siswa secara signifikan, baik
ditinjau dari peningkatan nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata kelas, maupun
berdasarkan prosentase ketuntasan klasikalnya. Pada pra siklus: nilai rata-rata kelas 64
dengan ketuntasan kelas 55% ( 11 siswa tuntas dari 20 siswa), pada siklus I nilai rata-rata
67 dengan ketuntasan kelas 75% ( 15 siswa tuntas dari 20), dan siklus II nilai rata-rata 74.5
(19 siswa tuntas dari 20 siswa).
Disimpulkan bahwa metode role playing dalam pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 2 Tabanan
tahun pelajaran 2019/2020. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi Jika
penerapan metode role playing dalam model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dengan
baik maka dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Daerah Bali siswa kelas XI MIPA
2 Semester II SMA Negeri 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020, dinyatakan dapat
diterima.
B. Saran
1. Bagi Siswa
Siswa agar terbiasa bertanya, tampil di depan kelas, melakukan persentasi-persentasi
dan mengeluarkan pendapat-pendapatnya, serta meningkatkan interaksi dan
partisipasinya dalam pembelajaran sehingga prestasi belajarnya meningkat baik secara
individu maupun klasikal.
2. Bagi Guru
- Untuk bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik, diperlukan persiapan yang
matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar
bisa diterapkan dengan Penerapan metode role playing dalam model pembelajaran
35
kooperatif sehingga diperoleh hasil yang optimal
- Guru makin mampu melakukan peneltian tindakan kelas, selalu berinovasi dan
berkreasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar.
- Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih
mengupayakan agar unit-unit kecil dikuasai dengan baik terlebih dahulu, karena pada
bagian ini siswa dapat memahami dan menemukan pengetahuan baru, memperoleh
konsep dan keterampilan, sehingga akhirnya siswa berhasil atau mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya secara keseluruhan
3. Bagi Sekolah
Kepala sekolah dalam mengambil kebijakan hendaknya selalu mendukung upaya-
upaya positif guru maupun siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga
tujuan pendidikan sekolah bisa tercapai.
36
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: BSNP.
Djamarah, Syaful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional.
Sardiman, A.M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman bagi Guru dan
Calon Guru.Jakarta: Rajawali Pers.
Slamet, PH. 2004. MBS, Life Skill, KBK, CTL dan Saling Keterkaitannya. Makalah yang
Disampaikan pada Semiloka DBEP di NTB dan Bali.
Sukidin, Basrowi, Suranto. 2002. Menajemen Penelitian Tindakan Kelas. Penerbti: Insan
Cendekia ISBN: 979 9048 33 4.
37
LAMPIRAN 1. RPP AWAL (1)
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mematuhi norma-norma
keagamaan, serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan Bahasa dan Sastra Bali sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sosial dan alam
serta memiliki sikap positif terhadap Budaya, Bahasa dan Sastra Bali sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Bali secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan terkait.
38
bangsa dan melestarikan budaya Bali. kegiatan keagamaan
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung 2.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan
jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa, perilaku jujur dalam
aksara dan sastra Bali untuk menyusun dan menyampaikan berbagai informasi
memaparkan hasil observasi dalam proses pembelajaran
2.2.2 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran
2.2.3 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2.2.4 Peserta didik dapat menunjukkan
prilaku proaktif dalam mengikuti
proses pembelajaran
3.1 Menganalisis struktur dan kaidah wacana non sastra 3.1.1 Menjelaskan struktur teks pidato
pidato dengan berbagai tema berbahasa Bali dengan tema
“Kebersihan Lingkungan”
3.1.2 Mendiskusikan ide pokok
wacana non sastra pidato
berbahasa Bali dengan tema
“Kebersihan Lingkungan”
4.1 Memproduksi naskah pidato berbahasa Bali dengan 4.1.1 Membuat naskah pidato berbahasa
tema bebas sesuai dengan struktur dan kaidah teks Bali dengan tema bebas sesuai dengan
pidato struktur dan kaidah pidato
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran konvensional ini peserta didik dapat menjelaskan struktur
dan ide pokok pidarta di setiap paragraf dengan penuh semangat
D. Materi Pembelajaran
Dimensi Materi
Pengetahuan
Fakta Teks wacana pidato berbahasa Bali yang bertemakan
“Kebersihan Lingkungan” kedalam kehidupan bermasyarakat
konsep Mendiskusikan dan menjelaskan struktur dan ide pokok
wacana pidato berbahasa Bali yang bertemakan “Kebersihan
Lingkungan” kedalam kehidupan bermasyarakat
Prosedur Menggali kata yang sulit dimengerti wacana pidato berbahasa
Bali yang bertemakan “Kebersihan Lingkungan” kedalam
kehidupan bermasyarakat
39
pembelajaran
Model pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian
tugas
G. Sumber belajar :
a. Suardiana, I Wayan. dkk. (2017). Udiana Sastra Kelas XI SMK/SMA.
Denpasar: Disdikpora
b. Artini I Gusti Ayu Ngurah dkk (2016) Diksha XI SMK/SMA
c. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
40
Fase I Menyampaiakn tujuan dan menyiapkan siswa
3 Penutup
41
• Peserta didik menerima rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya
• Peserta didik membalas salam mengakhiri pembelajaran
I. Penilaian
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan
b. Bentuk Penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen Penilaian : jurnal terlampir
2. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/ teknik tes : Tes Tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : unjuk kerja, porto folio
b. Instrumen Penilaian : terlampir
B. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes/non tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
C. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tabanan Guru Mata Pelajaran,
Drs. I Dewa Gede Wijaya, M.Pd Ni Putu Dewi Listina, S.Pd.b., M.Pd
NIP. 19631231 199303 1 141
42
LAMPIRAN 1. RPP AWAL (2)
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sosial dan alam
serta memiliki sikap positif terhadap Budaya, Bahasa dan Sastra Bali sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk
mengembangkanilmu pengetahuan bahasa dan sastra Balisecara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan terkait.
43
bangsa dan melestarikan budaya Bali. kegiatan keagamaan
2.2.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan
dan proaktif dalam menggunakan bahasa, aksara dan perilaku jujur dalam
sastra Bali untuk menyusun dan memaparkan hasil menyampaikan berbagai informasi
observasi dalam proses pembelajaran
2.2.2 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran
2.2.3 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2.2.4 Peserta didik dapat menunjukkan
prilaku proaktif dalam mengikuti
proses pembelajaran
3.1 Menganalisis teks puisi Bali modern, puisi Bali 3.1.1 Menganalisis teks puisi Bali Tradisional
Tradisional sekar alit ( pupuh Durma, ) terkait dengan uger-ugernya dan fungsi serta
manfaat dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menyimpulkan hasil analisis pupuh/sekar
alit dalam hal ini geguritan durma yang
menggunakan pupuh Durma terkait dengan uger-
uger, fungsi dan manfaat dalam kehidupan
sehari-hari
4.1 .Memproduksi conto sekar alit (pupuh Durma) sesuai 4.1.1 Menciptakan kembali teks puisi Bali
dengan uger-ugernya tradisional sekar alit (pupuh durma)
J. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model konvensional ini dengan menggunakan
pendekatan Saintifik peserta didik dapat menjelaskan, mengaplikasikan, dan mempraktekkan
puisi bali purwa (pupuh durma)
K. Materi Pembelajaran
Dimensi Materi
Pengetahuan
Fakta - Teks wacana puisi Bali Tradisional sekar alit (pupuh durma) dan
konsep -mengamati, menanyakan, dan menanggapipuisi Bali Tradisional
sekar alit (pupuh durma)
Prosedur - Langkah-langakah untuk melatih membawakan puisi Bali Tradisional
sekar alit (pupuh durma)
44
tugas
N. Sumber belajar :
a. Suardiana, I Wayan. dkk. (2017). Udiana Sastra Kelas XI SMK/SMA. Denpasar:
Disdikpora
b. Artini I Gusti Ayu Ngurah dkk (2016) Diksha XI SMK/SMA
c. Internet
O. Kegiatan Pembelajaran
45
- Peserta didik berdiskusi membahas pertanyaan yang
ada di buku, guru memberikan bimbingan mengenai
materi yang sulit
- Dan guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap
dan keterampilan peserta didik
Fase IV Mengecek pemahaan dan memberikan
umpan balik
- Guru mengecek apakah peserta didik sudah berhasil
melakukan tugas dengan baik, dan memberikan
umpan balik.
F.
3 Penutup
P. Penilaian
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan
b. Bentuk Penilaian : lembarpengamatan
c. Instrumen Penilaian : jurnal terlampir
4. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/ teknik tes : Tes Tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
5. Penilaian Keterampilan
c. Teknik Penilaian : unjuk kerja, porto folio
d. Instrumen Penilaian : terlampir
G. Remedial
d. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
46
e. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes/non tes.
f. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
H. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
c. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
d. Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
47
LAMPIRAN 3. RPP AWAL (3)
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sosial dan alam
serta memiliki sikap positif terhadap Budaya, Bahasa dan Sastra Bali sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk
mengembangkanilmu pengetahuan bahasa dan sastra Balisecara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan terkait.
48
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
2.2.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan
dan proaktif dalam menggunakan bahasa, aksara dan perilaku jujur dalam
sastra Bali untuk menyusun dan memaparkan hasil menyampaikan berbagai informasi
observasi dalam proses pembelajaran
2.2.2 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran
2.2.3 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2.2.4 Peserta didik dapat menunjukkan
prilaku proaktif dalam mengikuti
proses pembelajaran
3.1 Menganalisis teks puisi Bali modern, puisi Bali 3.1.1 Menganalisis teks puisi Bali
Tradisional sekar alit ( pupuh Durma, ) Tradisional terkait dengan uger-ugernya
dan fungsi serta manfaat dalam kehidupan
sehari-hari
4.1 .Memproduksi conto sekar alit (pupuh Durma) sesuai 4.1.1 Menciptakan kembali teks puisi Bali tradisional sekar
alit (pupuh durma)
dengan uger-ugernya
Q. Tujuan Pembelajaran
49
R. Materi Pembelajaran
Dimensi Materi
Pengetahuan
Fakta - Teks wacana puisi Bali Tradisional sekar alit (pupuh durma) dan
U. Sumber belajar :
a. Suardiana, I Wayan. dkk. (2017). Udiana Sastra Kelas XI SMK/SMA. Denpasar:
Disdikpora
c. Internet
V. Kegiatan Pembelajaran
50
2 Kegiatan Inti: 55 menit
K.
3 Penutup
51
• Peserta didik membuat rangkuman/ simpulan atau 26 menit
refleksi pembelajaran
• Peserta didik merespon umpan balik
• Peserta didik menerima tugas yang diberikan oleh
guru (mempelajari persiapan pembelajaran
selanjutnya).
• Peserta didik menerima rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
• Peserta didik membalas salam mengakhiri
pembelajaran
W. Penilaian
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan
b. Bentuk Penilaian : lembarpengamatan
c. Instrumen Penilaian : jurnal terlampir
6. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/ teknik tes : Tes Tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
7. Penilaian Keterampilan
e. Teknik Penilaian : unjuk kerja, porto folio
f. Instrumen Penilaian : terlampir
L. Remedial
g. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
h. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes/non tes.
i. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
52
M. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
e. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
f. Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mematuhi norma-norma
keagamaan, serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan Bahasa dan Sastra Bali sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sosial dan alam
serta memiliki sikap positif terhadap Budaya, Bahasa dan Sastra Bali sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Bali secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan terkait.
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung 2.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan
jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa, perilaku jujur dalam
54
aksara dan sastra Bali untuk menyusun dan menyampaikan berbagai informasi
memaparkan hasil observasi dalam proses pembelajaran
2.2.2 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran
2.2.3 Peserta didik dapat menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2.2.4 Peserta didik dapat menunjukkan
prilaku proaktif dalam mengikuti
4.1 Mengaplikasikan wangun lengkara dalam kehidupan 4.1.1 Menggunakan wangun lengkara dalam
kehidupan .
X. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Konvensional dengan menggunakan
pendekatan Saintifik secara kritis dan kreatif peserta didik mampu,
1. Mengklasifikasikan bentuk-bentuk lengkara
3. Mengaplikasikan wangun lengkara dalam kehidupan dengan penuh rasa tanggung jawab,
kerjasama dan jujur
Y. Materi Pembelajaran
Dimensi Materi
Pengetahuan
Fakta - Teks wangun lengkara .
55
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian
tugas
d. Internet
Pertemuan I
56
sehari-hari dengan metode ceramah, tahap demi tahap dan
peserta didik mendengarkan dengan baik,
• Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang ada di dalam
buku
3 Penutup
• Peserta didik membuat rangkuman/ simpulan atau refleksi 25 menit
pembelajaran
• Peserta didik merespon umpan balik
• Peserta didik menerima tugas yang diberikan oleh guru
(mempelajari persiapan pembelajaran selanjutnya).
• Peserta didik menerima rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
• Peserta didik membalas salam mengakhiri pembelajaran
DD. Penilaian
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan
b. Bentuk Penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen Penilaian : jurnal terlampir
8. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/ teknik tes : Tes Tertulis
57
b. Bentuk : uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
9. Penilaian Keterampilan
g. Teknik Penilaian : unjuk kerja, porto folio
h. Instrumen Penilaian : terlampir
N. Remedial
j. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
k. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes/non tes.
l. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
O. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
g. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
h. Siswa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
58
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA/K
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester :X/1
Mata Pelajaran : Bahasa Bali
POS/
HARI/ KEJADIAN/ BUTIR TINDAK
NO NAMA NEG
TGL PERILAKU SIKAP LANJUT
+/_
1. Wayan Sering terlambat datang Disiplin _
ke sekolah.
2. Made Sering terlambat Tanggung
mengumpulkan tugas. Jawab
3. Nyoman Sering menyontek saat Kejujuran
tes
4. Ketut Selalu menggunakan Santun
kata kasar saat
berkomunikasi dengan
teman di kelas.
5. Rai Kurang aktif saat Pro-aktif
pembelajaran
6.
A. PENILAIAN PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
5. Indayang rereh wangun lan wangsan krunane kruna-kruna ring sor puniki:
- Meja
- Sameton
59
- Selae
- Kunang-kunang
- Kacang lindung
KETERAMPILAN
- Sameton
- Narendra
- Parameswari
- Tajen
- Mahottama
60
KD IPK MATERI INDIKATOR BENTUK BUTIR
SOAL SOAL SOAL
PENGETAHUAN
Test 1
tertulis
(Uraian )
2,3
4,5
KETERAMPILAN
- Test
tertulis
3. Indayang tlatarang soroh wangun lengkara punika kadagingin conto soang-soang pada
kakalih!
61
LEMBAR PENGAMATAN PRESENTASI
ASPEK PENILAIAN
Teknik Pengua JML. NIL PRED
NO. KELOMPOK Kesesuai Penggunaa
penyajia saan SKOR AI IKAT
an mater n bahasa
n materi
1.
2.
3.
Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor Indikator
91-100 Materi sangat sesuai
80-90 Materi sesuai
Kesesuaian materi / isi
60-79 Materi cukup sesuai
0-59 Materi kurang sesuai
91-100 Sangat sistimatis dan terarah
80-90 Sistimatis dan terarah
Teknik penyajian
60-79 Cukup sistimatis dan terarah
0-59 Kurang sistimatis dan tidak terarah
91-100 Penggunaan bahasa sangat tepat dan santun
Penggunaan berbahasa dalam 80-90 Penggunaan bahasa tepat dan santun
penyajian 60-79 Penggunaan bahasa cukup tepat dan santun
0-59 Penggunaan bahasa kurang tepat dan tidak santun
91-100 Sangat menguasai materi
80-90 Menguasai materi
Penguasaan materi
60-79 Cukup menguasai materi
0-59 Tidak menguasai materi
Skor Predikat
A
91-100
B
80-90
60-79 C
D
0-59
Keterangan Nilai :
Skor yang diperoleh
Nilai = 4
Skor maksimal (16 )
B. PENILAIAN KETRAMPILAN
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Tugas :
KD 3.1.
62
KD 4.1.
Kelas :X
Semester/ Tahun Pelajaran : 1/ 2018 - 2019
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan 4
lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian 3
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun 2
sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas 1
yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan 0
karena tidak pernah mengumpulkan tugas
Pembelajaran
No KOMPETENSI Penilaian
Kelompok
20%-50%
INDIKATOR Penilaian
Individu
. DASAR Ket.
< 20%
Tugas
Tugas
>50%
Ulang
63
1) KD KI3
2) KD KI 4
Program Pengayaan
Kegiatan
Pembelajaran
diambil dari
PEMANTAPA
Soal UAS / UN
Buku Paket /
Penilaian
Olimpiade
No. Kompetensi Dasar Indikator Penilaian
Ket.
LKS
dan
N
1 KD KI 4
2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………
4. …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
64
LAMPIRAN 4. KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN 1 (PADA KEGIATAN PRA SIKLUS)
Disajikan
punggelan teks Pilihan
piato, peserta ganda 3
didik dapat
menentukan
struktur pidato
Disajikan
sebuah kalimat Pilihan
tentang isi dari ganda 4
salah satu
struktur pidato,
peserta didik
dapat
menentukan
ciri-cirinya
65
Menganalisis dengan uger-ugernya Teks wacana sekar alit yaitu Pilihan
teks puisi Bali dan fungsi serta puisi Bali pupuh, peserta ganda
modern, puisi manfaat dalam Tradisional didik dapat
Bali Tradisional kehidupan sehari-hari sekar alit menentukan arti
sekar alit ( pupuh (pupuh durma) lain dari pupuh
Durma, ) Menyimpulkan hasil
analisis pupuh/sekar Disajikan
alit dalam hal ini uraian tentang
geguritan durma yang pembagian 6
menggunakan pupuh pupuh yang Pilihan
Durma terkait dengan ada, peserta ganda
uger-uger, fungsi dan didik apat
manfaat dalam menentukan
kehidupan sehari-hari pada lingsa
salahs atu
pupuh yaitu
pupuh Durma
Disajikan
beberapa
contoh bagian 7
dari pada Pilihan
lingsa, peserta ganda
didik dapat
menetukan
uger-uger paa
lingsa
Mengklasifikasikan
bentuk-bentuk
Disajikan
lengkaraMenentukan deskripsi
Mengklasifikasika struktur lengkara sesuai lengkara, 8
n wacana bentuknya Teks wangun peserta didik Pilihan
pengetahuan Tata lengkara . dapat Ganda
Bahasa Bali menentukan
(Wangun kruna,
pengertiannya
sandi
suara,Wewangsan
kruna dan wangun
Lengkara) Disajikan
beberapa
deskripsi 9
tentang bagian- Pilihan
bagian struktur ganda
lengkara,
peserta didik
dapat
mengklasifiaksi
kan struktur
lengakara
dengan tepat
66
Disajikan
deskripsi
tentang jejering 10
lengkara, Pilihan
peserta didik ganda
dapat
menentukan
jenis lengkara
67
LAMPIRAN 5
POS/
HARI/ KEJADIAN/ BUTIR TINDAK
NO NAMA NEG
TGL PERILAKU SIKAP LANJUT
+/_
7. Wayan Sering terlambat datang Disiplin _
ke sekolah.
8. Made Sering terlambat Tanggung
mengumpulkan tugas. Jawab
9. Nyoman Sering menyontek saat Kejujuran
tes
10. Ketut Selalu menggunakan Santun
kata kasar saat
berkomunikasi dengan
teman di kelas.
11. Rai Kurang aktif saat Pro-aktif
pembelajaran
12.
C. PENILAIAN PENGETAHUAN
KISI-KISI PENILAIAN PERTEMUAN 1
KD IPK MATERI INDIKATOR BENTUK BUTIR
SOAL SOAL SOAL
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
68
2. Indayang makarya peta konsep indik wangun kruna lan wangsan kruna ring kertas
double polio!
KETERAMPILAN
2,3
4,5
KETERAMPILAN
- Test
tertulis
69
6. Indayang tlatarang soroh wangun lengkara punika kadagingin conto soang-soang pada
kakalih!
ASPEK PENILAIAN
Teknik Pengua JML. NIL PRED
NO. KELOMPOK Kesesuai Penggunaa
penyajia saan SKOR AI IKAT
an mater n bahasa
n materi
1.
2.
3.
Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor Indikator
91-100 Materi sangat sesuai
80-90 Materi sesuai
Kesesuaian materi / isi
60-79 Materi cukup sesuai
0-59 Materi kurang sesuai
91-100 Sangat sistimatis dan terarah
Teknik penyajian
80-90 Sistimatis dan terarah
70
60-79 Cukup sistimatis dan terarah
0-59 Kurang sistimatis dan tidak terarah
91-100 Penggunaan bahasa sangat tepat dan santun
Penggunaan berbahasa dalam 80-90 Penggunaan bahasa tepat dan santun
penyajian 60-79 Penggunaan bahasa cukup tepat dan santun
0-59 Penggunaan bahasa kurang tepat dan tidak santun
91-100 Sangat menguasai materi
80-90 Menguasai materi
Penguasaan materi
60-79 Cukup menguasai materi
0-59 Tidak menguasai materi
Skor Predikat
A
91-100
B
80-90
60-79 C
D
0-59
Keterangan Nilai :
Skor yang diperoleh
Nilai = 4
Skor maksimal (16 )
D. PENILAIAN KETRAMPILAN
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Tugas :
KD 3.1.
KD 4.1.
Kelas :X
Semester/ Tahun Pelajaran : 1/ 2018 - 2019
71
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan 4
lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian 3
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun 2
sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas 1
yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan 0
karena tidak pernah mengumpulkan tugas
INDIKATOR Penilaian
Individu
. DASAR Ket.
< 20%
Tugas
Tugas
>50%
Ulang
1) KD KI3
2) KD KI 4
Program Pengayaan
Kegiatan
Penilaian
No. Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Penilaian
Ket.
diambil dari
72
PEMANTAPA
Soal UAS / UN
Buku Paket /
Olimpiade
LKS
dan
N
1 KD KI 4
73
Lampiran 8 . Nilai Tes Prestasi Belajar Bahasa Daerah Bali Siswa Pada Pra Siklus
74
75
LAMPIRAN 9. DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS AWAL
Tanggal Pertemuan
NO NAMA SISWA Ket.
17/01/2017 24/01/2017 31/01/2017 07/02/2017
1 Gede Resiana Putra
2 I Gede Paracita Utama
3 I Kadek Satria Jonata Yudistira
4 I Made Andi Jaya
5 I Putu Purna Wardana
6 I Wayan Kerha Maha Putra
NI Kadek Desy Sanistya Junia Dewi
7
8 NI Kadek Adelia Putri
9 Ni Kadek Kartika Damayanti
10 Ni Ketut Nobiantari
11 NI Komang Prasti Gayatri
12 NI Luh Komang Ayu Dian Pratiwi
13 NI Luh Putu Asih Setiatin
14 NI Luh Putu Cintya Candra Dewi
15 NI Nyoman Murna Upayani
16 NI Putu Intan Alicia Wahyuni
17 NI Putu Meita Subudi Asih
18 NI Wayan Putri Anggareni
19 Putu Dina Rahyu Utami
76
DAFTAR HADIR SISWA PADA SIKLUS I
Tanggal Pertemuan
NO NAMA SISWA Ket.
14/01/2017 21/02/2017 38-02-2017 07/03/3017
1 Gede Resiana Putra
2 I Gede Paracita Utama
3 I Kadek Satria Jonata Yudistira
4 I Made Andi Jaya
5 I Putu Purna Wardana
6 I Wayan Kerha Maha Putra
NI Kadek Desy Sanistya Junia Dewi
7
8 NI Kadek Adelia Putri
9 Ni Kadek Kartika Damayanti
10 Ni Ketut Nobiantari
11 NI Komang Prasti Gayatri
12 NI Luh Komang Ayu Dian Pratiwi
13 NI Luh Putu Asih Setiatin
14 NI Luh Putu Cintya Candra Dewi
15 NI Nyoman Murna Upayani
16 NI Putu Intan Alicia Wahyuni
17 NI Putu Meita Subudi Asih
18 NI Wayan Putri Anggareni
19 Putu Dina Rahyu Utami
77
DAFTAR HADIR SISWA PADA SIKLUS II
78