Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

(PDGK 4501)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA


MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET PADA SISWA
KELAS I SD NEGERI 032 TANAH GROGOT TAHUN
PELAJARAN 2020/2021

OLEH:

JUHAIRIAH
NIM: 858422058

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT SAMARINDA
POKJAR PASER
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama Mahasiswa : Juhairiah


NIM : 858422058
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN 032 Tanah Grogot
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 (Dua) Siklus
Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1
Hari Senin, tanggal 24 Mei 2021
Hari Kamis, tanggal 27 Mei 2021
Siklus 2
Hari Senin, tanggal 31 Mei 2021
Hari Kamis, tanggal 03 Mei 2021
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :
1. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I pada mata pelajaran
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan.
2. Melalui penggunaan media benda konkrit meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika kelas I SDN 032 Tanah Grogot.

Tanah Grogot, 07 Mei 2020

Menyetujui,
Supervisor 1 Mahasiswa,

Ngadiman, M.Pd Juhairiah


NIP.19800209 200502 1 004 Nim. 85422058
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada program S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumber secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau bagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.

Tanah Grogot, 10 Mei 2020


Yang membuat pernyataan

Juhairiah
Nim .858422058
KATA PENGANTAR

Segala rasa Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Taufik dan Hidayah serta Inayah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Perbaikan Pembelajaran sebagai laporan tugas praktek mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profisional (PKP) PDGK 4501.

Laporan ini di susun berdasarkan kemampuan penulis dalam menterjemahkan isi


buku Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Dalam penulisan ini tentunya
masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
dari semua pihak.

Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala UPBJJ-Universitas Terbuka Samarinda Pokjar Tanah Grogot yang


telah membantu penulis sehingga dapat mengikuti perkuliahan SI PGSD UT.
2. Seluruh pengelola UT Paser yang penulis tidak sebutkan namanya satu-
persatu.
3. Bapak Ngadiman M.Pd selaku Supervisor 1 yang telah banyak memberikan
bantuan, dorongan, serta petunjuk dan arahan kepada penulis.
4. Bu Islamiah S.Pd selaku supervisor 2 yang telah membantu dalam
menyimpulkan sehingga penyusun laporan ini selesai.
5. Bapak Harnawi S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 032 Tanah Grogot
yang telah berkenan membimbing,memberikan waktu dan tempat dalam
kegiatan perbaikan.
6. Orang tua dan keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan,
semangat, perhatian, dan do’a.
7. Rekan-rekan mahasiswa program studi PGSD dan seluruh pihak yang telah
banyak membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan,
semangat, dukungan, dan do’a dari kalian semua yang telah membantu baik
secara moril maupun materil dalam penyusunan Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran ini.
Akhirnya, harapan kami dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi
pelajaran kita semua untuk meningkatkan keprofesional guru khususnya guru SD
dalam mendidik anak-anak bangsa sehingga cit-cita untuk mewujudkan masa
depan bangsa yang baik dapat tercapai.

Tanah Grogot, 20 Mei 2020


Penulis,

Juhairiah
Nim. 858422058
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PERBAIKAN HASIL


PEMBELAJARAN MATEMATIKA ..................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT....................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. viii
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. viii
ABSTRAK.......................................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1
1. Identifikasi Masalah ...................................................................................2
2. Analisis Masalah ........................................................................................3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah .............................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ......................................................
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar.................................................................................................................6
B. Aktivitas Belajar ...............................................................................................7
C. Hasil Belajar .....................................................................................................9
D. Pengertian Metode Diskusi ...............................................................................9
E. Penerapan Metode Diskusi................................................................................11
F. Tinjauan Materi PKn Kelas IV SD....................................................................11
G. Materi Globalisasi di Kelas IV..........................................................................13

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN


A. Informasi Subyek Penelitian ............................................................................16
B. Deskripsi per Siklus...
.......................................................
................................17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Siklus.............................................................................................23
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus.........................................................................37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan …..................................................................................................39
B. Saran..................................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Daftar Nilai Rata-rata Peserta Didik Kelas IV Siklus I......................24
2. Tabel 4.2 Indikator Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I ….....................................26
3. Tabel 4.3 Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I.............…................26
4. Tabel 4.4 Daftar Nilai Rata-rata Peserta Didik Kelas IV Siklus II ....................30
5. Tabel 4.5 Indikator Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II..................................31
6. Tabel 4.6 Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II.............................32
7. Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Evaluasi Belajar Dari Sebelum Perbaikan
Sampai Siklus II......................................................................................34
8. Tabel 4.8 Indikator Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I,
Siklus II..............................................................................................35
9. Tabel 4.9 Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran dari Siklus I,
Siklus II.....................................................................................................36

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 4.1 Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I ….......................................... ........28


2. Grafik 4.2 Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II ….................................................33
3. Grafik 4.3 Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II..............................................37

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam penyelenggaraan PKP


2. Perencanaan PTK (identifikasi masalah,analisis masalah,alternatif pemecahan
masalah,rumusan masalah)
3. Berkas RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan Siklus II
4. Lembar Observasi / Pengamatan Kerja Guru
5. Jurnal Pembibingan dengan supervisor 2
6. Hasil Pekerjaan Peserta Didik yang terbaik dan terburuk per Siklus
7. Berkas hasil penilaian (APKG 1-PKP dan APKG 2-PKP
ABSTRAK

Penelitian Pebaikan Pembelajaran ini berjudul “Meningkatkan Hasil


Belajar Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Penggunaan
Media Benda Konkret Pada Siswa Kelas I SD Negeri 032 Tanah Grogot Tahun
Pelajaran 2020/2021. Adapun masalah yang menjadi fokus kajian dalam
penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa melalui
penggunaan media benda konkret pada mata pelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bagi siswa kelas 1 SDN 032 Tanah Grogot
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan media benda konkret.
Penilaian ini dilakukan melalui proses pengkajian berdaur (PTK) yang meliputi
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari
hasil analisis data, kesimpulan yang diperoleh adalah penggunaan media benda
konkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari bukti
kuantitatif dan bukti kualitatif. Bukti Kuantitatif: Pada pembelajaran pra siklus
jumlah siswa yang mencapai KKM hanya ada 5 dari 20 siswa atau 25% dan yang
belum mencapai KKM ada 15 dari 20 siswa atau 75%. Pada perbaikan
pembelajaran siklus pertama jumlah siswa yang mencapai KKM 10 siswa atau
(50%) dari 20 orang siswa, jumlah anak kurang dari KKM 10 siswa (50%). Pada
siklus kedua nilai siswa mengalami peningkatan menjadi 100% dengan kata lain
pada siklus II semua siwa telah mencapai nilai KKM. Bukti kualitatif
menunjukan: (1) Siswa lebih antusias mengikuti pelajaran (2) siswa dapat
memahami materi yang disampaikan guru (3) suasana belajar lebih
menyenangkan. Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa penggunaan Media
benda konkrit dapat meningkatkan hasil belajar Peserta siswa I SDN 032 Tanah
Grogot pada mata pelajaran Matematika melalui materi Globalisasi.
Kata Kunci : Media benda konkrit, Pembelajaran Matematika, Hasil belajar.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Dari
hasil proses pembelajaran yang diikuti oleh para siswa diharapkan mengalami
perubahan pada bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan
sikap. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya berbagai perbaikan secara
bertahap dan sistematis.
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan isu pendidikan sangat
menarik untuk diikuti. Salah satu permasalahan yang berkaitan dengan isu
pendidikan yang berkembang saat ini adalah berhubungan dengan keterampilan
berhitung yang masih rendah. Rendahnya keterampilan berhitung yang terjadi
saat ini dapat dilihat capaian daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang
diwujudkan dalam laporan hasil belajar siswa yang diberikan berkala setiap
semester. Hasil belajar siswa pada suatu mata pelajaran tertentu merupakan
salah satu indikator kualitas pendidikan di suatu sekolah.
Ada beberapa mata pelajaran yang dapat dikelompokkan ke arah ranah
cognitive, salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di
Sekolah atau Madrasah adalah Mata Pelajaran Matematika, yang berfungsi
mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur, menurunkan dan
menggunakan rumus materi Aljabar, geometri, logika matematika, peluang dan
statistika. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan
mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa
kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.
Pelajaran matematika di sekolah dasar merupakan mata pelajaran pokok
yang selalu termuat pada setiap kurikulum yang berlaku. Matematika sebagai
disiplin ilmu turut andil dalam pengembangan dunia teknologi yang kini telah
mencapai puncak kecanggihan dalam mengisi berbagai dimensi kebutuhan
hidup manusia. Era global yang ditandai dengan kemajuan teknologi
informatika, industri otomotif, perbankan, dan dunia bisnis lainnya, menjadi
bukti nyata adanya peran matematika dalam revolusi teknologi.
2

Melihat betapa besar peran matematika dalam kehidupan manusia,


bahkan masa depan suatu bangsa, maka sebagai guru di sekolah dasar yang
mengajarkan dasar-dasar matematika merasa terpanggil untuk senantiasa
berusaha meningkatkan pembelajaran dan hasil belajar matematika. Apalagi
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika selalu
berada di tingkat bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Kondisi tersebut disebabkan oleh kenyataan sehari-hari yang
menunjukkan bahwa siswa kelihatannya jenuh mengikuti pelajaran
matematika. Pembelajaran sehari-hari menggunakan metode ceramah dan
latihan-latihan soal secara individual, dan tidak ada interaksi antar siswa yang
pandai, sedang, dan normal. Hal ini terbukti sebagian besar siswa mengeluh
apabila diajak belajar matematika. Sering jika diberi tugas tidak selesai tepat
waktu, dan lebih suka bermain dan mengobrol, alasannya pelajaran matematika
membosankan, memusingkan dan lain-lain.
Realita di lapangan menunjukkan banyak siswa merasa matematika
merupakan mata pelajaran yang sukar karena dalam prosesnya lebih banyak
menggunakan berbagai pendekatan ketrampilan proses untuk mengembangkan
keterampilan matematika. Sedangkan dalam prakteknya ketrampilan berhitung
aritmatika sering terabaikan oleh guru dalam mengajar. Kesulitan yang dialami
siswa juga disebabkan karena guru lebih sering menggunakan metode ceramah
dalam mengajar tanpa menggunakan media pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik siswa sehingga dapat membantu pemahaman siswa
terhadap konsep matematika secara menyeluruh.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang
dilakukan oleh sebagian besar guru, selama ini hanya berkisar penyampaian
materi dengan ceramah dan mencatat. Hal tersebut mengakibatkan siswa cepat
jenuh dan bosan dengan pembelajaran matematika, khususnya bagi siswa kelas
1 sekolah dasar yang cenderung menyukai variasi model pembelajaran
menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa
serta materi pokok yang disampaikan. Siswa kelas 1 sekolah dasar masih
membutuhkan model belajar yang kreatif dan interkatif dalam memahami suatu
3

permasalahan. Hal ini dikarenakan siswa kelas 1 sekolah dasar baru dalam
tahap perkembangan berpikir kognitif dengan berbagai pendekatan media yang
konkret bukan abstrak.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. penggunaan media secara
kreatif memungkinkan siswa belajar lebih baik dan meningkatkan pemahaman
mereka sesuai dengan yang ingin dicapai. Sedang alat peraga adalah alat bantu
pembelajaran, sehingga hal hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk
model-model benda konkret yang dapat dilihat, didengar, diputarbalikan
sehingga mudah dipahami siswa. Media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan
dan minat siswa, dengan harapan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Dari ulangan harian yang dilaksanakan, diperoleh informasi bahwa hasil
belajar siswa di Kelas 1 untuk mata pelajaran matematika materi penjumlahan
dan pengurangan masih sangat rendah, hal ini diketahui dari hasil ulangan
harian siswa masih banyak yang memperoleh nilai dibawah KKM ( Kriteria
Ketuntasan Minimal) dari 20 siswa hanya 5 siswa yang tuntas sedangkan yang
15 siswa sisanya belum tuntas. Kekurangan dalam pembelajaran Matematika
ini dikarenakan guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik
dan menantang keaktifan siswa. Rendahnya perolehan nilai tersebut
dikarenakan beberapa faktor yang menjadi penyebab, antara lain yaitu : Kelas
1 merupakan masa peralihan dari masa-masa bermain di Taman Kanak-Kanak
ke masa belajar, sehingga mereka belum dapat berkonsentrasi secara penuh,
terbukti pada saat pembelajaran masih banyak anak yang suka bermain-main
sendiri ataupun bergurau terus dengan temannya. Karena itu membutuhkan
kegiatan yang digabung dengan permainan. Untuk meningkatkan hasil belajar
matematika pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan, penulis
menggunakan media pembelajaran benda konkret. Dengan penggunaan media
4

benda konkret yang ada disekitar, diharapkan siswa akan lebih mudah
mencerna apa yang disampaikan guru sehingga pembelajaran akan lebih
menyenangkan dan fariatif serta materi mudah dipahami siswa dan hasil yang
diperoleh akan lebih optimal. Media benda kongkret yang akan digunakan
dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas 1 Mata pelajaran Matematika
pokok bahasan Penjumlahan dan pengurangan yaitu Batu kerikil.
Melalui media pembelajaran ini diharapkan prestasi belajar matematika
pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan angka dapat ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Penggunaan Media
Benda Konkret Pada Siswa Kelas I SD Negeri 032 Tanah Grogot Tahun
Pelajaran 2020/2021
1. Identifikasi masalah :
Selama proses pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa kurang
antusias mengikuti pelajaran matematika hal ini terlihat dari sikap siswa
masih banyak yang suka bermain-main sendiri ataupun bergurau dengan
teman sebangkunya dan ketika diberikan soal ulangan harian masih
banyak nilai siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini terjadi karena para
siswa belum memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru. Hasil tes
yang diperoleh dari jumlah siswa sebanyak 20 anak hanya 5 siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM yaitu 75 keatas sedangkan 15 siswa
nilainya dibawah KKM yaitu 75 ke bawah.
Dari Hasil ulangan harian tersebut tidak sesuai apa yang diharapkan
karena msih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, hal ini
mengartikan bahwa tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
masih rendah. Berdasarkan hal tersebut kami mencoba untuk
mengidentifikasi faktor penyebab kurang berhasilnya proses pembelajaran
yang sudah dilaksanakan sehingga hasil belajar rendah Ada beberapa
masalah yang terjadi pada proses pembelajaran yaitu:
5

 Sebagian besar siswa kurang antusias mengikuti pelajaran matematika


hal ini terlihat dari beberapa siswa yang suka bermain sendiri ataupun
bergurau dengan teman sebangkunya.
 Media yang digunakan masih belum tepat sehigga banyak siswa kurang
memahami pelajaran matematika khususnya pada materi penjumlahan
dan pengurangan.
 Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran hal ini
terlihat dari hasil tes ulangan harian yang dilakukan bahwa masih
banyak siswa yang nilainya dibawah standar KKM atau belum tuntas.
2. Analisis masalah :
Berdasarkan data dan fakta yang telah penulis uraikan telah ditemukan
beberapa faktor penyebab siswa kurang memahami mata pelajaran
matematika khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan yang
telah diajarkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika pada siswa
kelas 1 SDN 032 Tanah Grogot sebagai berikut: Guru belum menggunakan
media pembelajaran yang menarik dan menantang keaktifan siswa,
pelaksanaan pembelajaran kurang menyenangkan bagi siswa, kurangnya
latihan-latihan yang diberikan oleh guru.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
a. Berdasarkan analisis masalah diatas pemecahan masalah untuk
memperbaiki proses pembelajaran maka ada beberapa alternatif
pemecahan masalah diantaranya: penggunaan media benda konkret
yang ada disekitar, diharapkan siswa akan lebih mudah mencerna apa
yang disampaikan guru sehingga pembelajaran akan lebih
menyenangkan dan variatif serta materi mudah dipahami siswa dan
hasil yang diperoleh akan lebih optimal.
b. Membiasakan siswa aktif bertanya bila ada materi yang belum
dipahaminya.
6

B). Rumusan masalah:

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka perumusan


masalah secara umum dari penelitian ini adalah
a. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan media
benda konkret pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bagi siswa kelas 1 SDN. 032 Tanah Grogot?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan dengan
menggunakan media benda konkret.
D. Manfaat Penelitian
Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran di kelas. Secara khusus, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap :
1) Bagi siswa
a. Dapat mempermudah siswa dalam memahami mata pelajaran
matematika dan juga dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar
khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan.
2). Bagi Guru
a. Menumbuhkembangkan kreatifitas guru dalam bervariasi menggunakan
media pembelajaran yang lebih baik dan menarik.
b. Dapat dijadikan pertimbangan dalam peningkatan pembelajaran dikelas,
khususnya mata pelajaran matematika pokok bahasan Penjumlahan dan
Pengurangan.

3). Bagi Sekolah


a. Dapat memberikan masukan kepada seluruh warga sekolah untuk
meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan
dan pembelajaran.
7

b. Dapat meningkatkan prestasi belajar matematika yang akan


meningkatkan citra sekolah dimata masyarkat umum.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. ( Slameto, 1991).
Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku akibat
interaksi individu dengan lingkungannya. Proses perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang
dengan sendirinya yang terjadi karena proses kematangan (Depdiknas.2006).
Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa
mengenal batas usia dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha
yang dilakukan seorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk
mengubah perilakunya (Depdiknas. 2006).
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka diambil
kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan tinggkah laku dari individu dan
lingkungannya sebagai hasil pengalaman sendiri serta perubahan itu
didapatkan karena usaha.
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai
berikut:
a. Perubahan terjadi secara sadar.
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan terjadi perubahan itu atau
sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam
dirinya, misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah. Jadi,
perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak
sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar, karena orang yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.Perubahan dalam belajar
bersifat berkesinambungan dan fungsional. Perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Berikutnya
akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan-perubahan ini senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian belajar itu
dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
c. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk
beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan
sebagainya, tadak dapat di golongkan sebagai perubahan dalam arti belajar.
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat
menetap.
d. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang
benar-benar disadari.
e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
2. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang diberikan
pada pembelajaran dalam situasi belajar yang mengajar. Aktivitas belajar ini
didesain agar memungkinkan siswa memperoleh muatan yang ditentukan,
sehingga berbagai tujuan yang ditetapkan, terutama maksud dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai (Hamalik, 2007:89).
Aktivitas belajar adalah proses kegiatan belajar. Menuntut kegiatan kognitif,
belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi
yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan
informasi (Damyati dan Mujiono, 2009:44). Belajar bukanlah berproses
dalam kehampaan tidak pernah sepi dari berbagai aktivitas. Aktivitas belajar
behubungan dengan kegiatan belajar menulis, mencatat, memandang,
membaca, mengingat, berfikir, latihan atau praktek dan sebagainya. Dalam
belajar seseorang tidak dapat menghindarkan diri dari suatu situasi
(Djamarah, 2011:38).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajar adalah kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Aktivitas
yang dilakukan oleh peserta didik harus seimbang antara otak kanan dan kiri.
Untuk mencapai hal tersebut, sebaiknya kegiatan pembelajaran tidak hanya
dilaksanakan dengan metode konvensional tetapi juga dengan metode media
serta alat peraga pembelajran lain yang dapat merangsang keaktifan belajar
peserta didik.
Adapun jenis-jenis aktivitas dalam belajar yang digolongkan oleh
Paul.Bdiedrick (dalam Sardiman, 2011:101) adalah sebagai berikut: (1)
Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar, demontarsi, serta percobaan. (2) Oral activities, yang
termasuk didalamnya misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, berpendapat, diskusi. (3) Listening activities, misalnya mendengarkan :
uraian, percakapan, diskusi, pidato. (4) Writing activities, misalnya menulis
cerita, karangan, laporan, menyalin. (5) Drawing activities, misalnya
menggambar, membuat grafik, diagram. (6) Mental activities, misalnya
menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, mengambil
keputusan. (7) Emotional activities, misalnya merasa bosan, gugup, melamun,
berani dan tenang.
3. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan
menurut Horwart Kingsley membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1)
keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan
cita-cita (Sudjana, 2004:22). Dari situs indramunawar.blogspot.com menurut
Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang
dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru (Indra, 2009). Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Menurut Oemar Hamalik, hasil
belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar
dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif,
afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Ranah afektif berkenaan dengan
sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu
menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi, dan karakterisasi
dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Ranah psikomotor meliputi
keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, dan koordinasi
neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif
lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun
hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil
penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk 5 dijadikan
ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat
tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
B. Media Benda konkrit
a. Pengertian media
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga
mendorong proses belajar pada dirinya.
b. Pengertian Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang
konkrit yakni dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik,
dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan
peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami, sehingga
lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat
dipertanggung jawabkan. (Mulyadi: 2011)
c. Pengertian benda konkrit
Benda Konkrit merupakan benda yang digunakan dalam pembelajaran
yang sangat mirip dengan aslinya, Sungkono (2007: 28)
Mulyani sumantri, (2004: 178) bahwa secara umum media konkrit
berfungsi sebagai :
a. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
b. Bagian integral dan keseluruhan situasi mengajar
c. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dan konsep yang abstrak
sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
mengembangkan motivasi belajar peserta didik
d. Mempertinggi mutu belajar mengajar
Media benda konkrit yang dimaksud disini adalah benda yang nyata
yang dapat dilihat dan dipegang langsung serta dapat digunakan sebagai
media belajar bagi siswa contoh: Batang korek api, batu kerikil, lidi dan
lain sebagainya.
C. Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan
Matematika menurut sudjono (dalam Abdul Halim Fathani, 2009 : 19)
merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisasi secara
sistematik. Selain itu juga metematika diartikan sebagai ilmu pengetahuan
tentang penalaran yang logis dan masalah yang berhubungan dengan
bilangan.
Penjumlahan adalah suatu kegiatan menghitung atau menambahkan
suatu bilangan dengan bilangan yang lain sehingga ditemukan suatu bilangan
baru sebagai hasil dari penggabungan sebagai hasil dari penggabungan
bilangan pertama dan bilangan kedua.
Pengurangan adalah suatu kegiatan mengurangi atau mengambil suatu
bilangan dari bilangan yang lain dan menemukan bilangan baru sebagai hasil
dari pengurangan tersebut.
D. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Menurut Preston, anak usia sekolah dasar mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Anak merespons (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek
dari dunia sekitarnya. Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap
kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada di sekitarnya. Mereka
memiliki minat yang luas dan tersebar di sekitar lingkungannya.
2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu,
mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat.
4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau
terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna.
5. Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam
pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS
sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat
dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.
Masa sekolah dasar atau sering disebut sebagai masa-masa intelektual
atau masa keserasian sekolah. Pada masa ini, secara relatif anak-anak lebih
mudah didik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Menurut pendapat ini,
masa keserasian bersekolah dibagi dua fase yaitu: (1) masa kelas rendah
sekolah dasar (6 tahun sampai usia sekitar 8 tahun). Pada usia tersebut
termasuk dalam kelas 1 sampai dengan kelas 3. (2) masa kelas tinggi sekolah
dasar ( 9 tahun sampai kira-kira 12 tahun). Dalam tingkatan kelas disekolah
dasar, pada usia tersebut termasuk dalam kelas 4 sampai dengan kelas 6.
E. Karakteristik anak SD kelas rendah
Anak SD yang berada dikelas rendah adalah anak yang berada pada
rentang usia dini. Masa usia ini ini merupakan masa perkembangan anak yang
pendek tetapi masa yang sangat penting bagi kehidupannya, oleh karena itu
seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong agar potensi anak akan
berkembang secara optimal. Perkembangan dan karakteristik anak pada usia
SD berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya, karakter
anak pada kelas rendah berbeda dengan karakter anak kelas tinggi hal ini dapat
dilihat dalam proses pembelajaran usia sekolah dasar utamanya yang ada di
kelas rendah belum dapat mengembangkan keterampilan kognitifnya secara
penuh, akan tetapi anak di kelas rendah belum dapat mengembangkan
keterampilan kognitifnya secara penuh, akan tetapi anak di kelas tinggi sudah
dapat berfikir, berkreasi secara luas.
Berikut adalah karakter anak SD kelas rendah serta implikasinya terhadap
pembelajaran :
1. Kongkrit, siswa sd kelas rendah salah satu karakteristiknya yaitu belajar
dari hal-hal yang konkrit dan secara bertahap menuju kearah yang abstrak.
Kongkrit maksudnya belajar dari hal –hal yang nyata , misalnya dapat
dilihat, didengar, dibaui, diraba bahkan diotak atik, itu disebabkan karena
anak sd kelas rendah belum bisa menggambarkan atau membayangkan
sesuatu berdasarkan penjelasan atau teori. Oleh karena itu pembelajaran
ips harus diusahakan ada media atau alat peraga sesuai dengan
tujuan  materi yang diajarkan..memanfaatkan lingkungan sekitar dalam
proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar yang lebih
bernilai.
2. Integratif , yaitu pada tahap anak sd kelas rendah anak masih memandang
sesuatu sebagai satu keutuhan, mereka belum bisa memisahkan suatu
konsep ke bagian demi bagian.oleh karena itu dalam pembelajaran ips
harus dilakukan secara bertahap,dari hal-hal umum yang mudah dipahami
ke hal-hal yang lebih khusus.
3. Hierarkis, yaitu cara belajar anak yang berkembang secara bertahap dari
hal yang sederhana ke hal yang lebih kompleks. oleh karena itu
pembelajaran ips materi atau ilmu yang diajarkan hrus logis atau masuk
akal, agar mudah dimengerti oleh siswa.
4. Suka bermain dan lebih suka bergembira / riang (Basset, Jacka, dan
Logan:1983) , anak SD kelas rendah masih suka bermain dan suka
bergembira  disebabkan karena mereka berada pada tahap peralihan dari
TK yang penuh dengan permainan.implikasinya terhadap pembelajaran
ips, guru harus menciptakan suasana belajar yang nyaman dan penuh
ceriah dengan merancang model pembelajaran yang serius tapi santai.
5. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi
sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak
kegagalan. (Basset, Jacka, dan Logan:1983).
6. Karakteristik anak SD kelas rendah adalah senang merasakan atau
melakukan / memperagakan sesuatu secara langsung ditinjau dari teori
perkembangan kognitif anak SD memasuki tahap opersional kongkrit.
Impliklasinya yaitu guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
7. Siswa masih senang belajar bersama temannya atau berkelompok karena
pergaulannya dengan kelompok sebaya . karakteristik ini membawa
implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak  untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Karena
anak pada usia ini cenderung ingin mengajar anak-anak lainnya.
8. sebagian siswa tertentu misalnya yang paling kecil, besar, gemuk/ kurus
ataupun kecacatan fisik lainnya biasanya suka mencari perhatian
seperlunya, oleh karena itu pembelajarannya hendaknya diberikan
perhatian khusus seperlunya dan diberikan kasihsayang tampak pamrih
9. Siswa usia ini sedang mengalami masa peka / sangat cepat untuk meniru ,
mendapat contoh / figure dari guru yang dipavoritkannya.karena itu di
dalam pembelajarannya guru hendaknya  bersikap baik dan bisa menjadi
contoh bagi murid-muridnya.
10. Bahasa yang digunakan anak usia ini masih dipengaruhi oleh usia ibu
Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sederhana tidak
kompleks.
11. Rasa ingin tahu yang tinggi, anak-anak SD usia ini sangat kritis mereka
sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan diluar dugaan jadi alam
pembelajaran
F. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK adalah gabungan dari kata “penelitian, tindakan, dan kelas.”
Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan menggunakan
kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi
peneliti dan orang lain demi kepentingan bersama (Arikunto dalam Maharani,
2014).
Penelitian tindakan sebagai “systematic inquiry” yang dilakukan oleh
guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi
tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk
meningkatkan persepsi serta mengembangkan “reflective practice” yang
berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk
memperbaiki hasil belajar siswa (Milis dalam Wardhani, 2014:1.4).
Berdasarkan pengertian dari beberapa pemahaman mengenai PTK di atas
dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu
pengamatan yang menerapkan tindakan di dalam kelas dengan menggunakan
aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa
periode atau siklus.
PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-
penelitian lainya. Adapun beberapa karakter tersebut adalah sebagai berikut :
a. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri
guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai
masalah yang perlu diselesaikan.
b. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri.
c. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan
siswa dalam melakukan interaksi.
PTK bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan
secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan.
(Wardhani,2014:1.7).
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu, Serta Pihak Yang Membantu Penelitian


Pelaksanaan perbaikan dilakukan pada mata pelajaran Matematika
dengan materi penjumlahan dan pengurangan bagi siswa kelas I SD Negeri 032
Tanah Grogot, dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 7
anak perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rantau panjang di SDN
032 Tanah Grogot pada tahun ajaran 2020/2021.
Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada semester II tahun ajaran
2020/2021 selama 2 minggu, dengan rincian siklus I pertemuan 1 tanggal 24
Mei 2021 dan pertemuan 2 tanggal 27 Mei 2021. Siklus II pertemuan 1 tanggal
31 Mei 2021 dan pertemuan 2 tanggal 03 Juni 2021. Kegiatan penelitian
tersebut meliputi persiapan penelitian, koordinasi persiapan tindakan,
pelaksanaan (perencanaan, pengamatan, observasi dan refleksi) serta
penyusunan laporan dan pengiriman laporan. Dikarenakan ada dampak
pandemik covid-19 maka pembelajaran berlangsung secara daring (online).
Pihak yang membantu dan terlibat dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah :
1. Supervisor 2 atau pengamat : Islamiyah, S.Pd
2. Kepala Sekolah SDN 032 Tanah Grogot : Harnawi, S.Pd
3. Dosen pembimbing : Ngadiman, M.Pd
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan
kelas. Adapun kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus
dan diuraikan dalam bagan berikut :
Refleksi awal pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan
Siklus 1

Refleksi

Siklus selanjutnya
Perencanaan
Ulang

Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan

Pengamatan

Terselesaikan

Deskripsi Per Siklus


Penelitian pada pembelajaran Matematika kelas I SDN 032 Tanah Grogot
terdiri dari dua siklus.
1. Siklus I
Siklus I secara terperinci akan dipaparkan sebagai berikut :
a) Perencanaan
Pada tahap observasi dan wawancara di sekolah, peneliti dapat
menyimpulkan beberapa perencanaan tindakan yang akan dilakukan dalam
menangani kendala yang ada di sekolah tersebut terutama permasalahan di
kelas I. Oleh karena itu, peneliti telah merencanakan tindakan yang akan
dilakukan pada kegiatan pembelajaran.
Berikut ini merupakan tahapan perencanaan tindakan yang akan
dilakukan oleh peneliti, yaitu :
1. Mendiskusikan dengan guru mata pelajaran matematika tentang
permasalahan pembelajaran dan tindakan yang direncanakan, serta
meminta guru mata pelajaran matematika untuk menjadi mitra dalam
pelaksanaan tindakan.
2. Menyusun rencana pembelajaran (RPP) untuk siswa, menyiapkan bahan
pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan soal tes
latihan, serta menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa.
b) Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan. Setiap siklus terdiri dari dua kali
pertemuan.
Adapun rincian pelaksanaan pada siklus I pertemuan I dengan
menggunakan media benda konkrit adalah sebagai berikut:

Pada pertemuan sebelumnya guru menugaskan siswa membawa batu kerikil

1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak.


2. Berdoa dan menanyakan kehadiran peserta didik.
3. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.
4. Guru menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan dengan satu
bilangan.
5. Guru mencontohkan bentuk penjumlahan dan pengurangan satu bilangan
dipapan tulis.
6. Guru mencontohkan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan
menggunakan batu kerikil.
7. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait dengan penjumlahan
dan pengurangan.
8. Anak mempraktekkan cara menghitung penjumlahan dan penjumlahan
satu bilangan dengan menggunakan batu kerikil.
9. Dengan tanya jawab guru dan siswa menyimpulkan tentang materi yang
telah dipelajari.
10. Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan siswa.

c). Pengamatan
Setelah melaksanakan pembelajaran selanjutnya mengobservasi didalam
kegiatan belajar.
Adapun tujuan observasi adalah :
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.
Pengamatan dengan cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu
dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.
Data yang dikumpulkan dapat berupa instrumen yang terdiri dari Lembar
Pengamatan Pembelajaran dan Lembar Observasi. Hasil berupa kekurangan
guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang dicatat dan
dikonsultasikan pada pembimbing, hasilnya adalah masih belum sepenuhnya
mencapai ketuntasan yang diharapkan.
d). Refleksi
Dari hasil observasi guru mengadakan refleksi untuk mengetahui
kekurangan, hambatan dan kendala pada proses pembelajaran. Data yang
diperoleh digunakan sebagai dasar dan acuan bagi guru untuk mengevaluasi
guru dan peserta didik selama proses kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis
data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses
dan hasil yang telah dicapai.
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau
belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal itu terjadi, dan apa yang perlu
dilakukan selanjutnya.
Pada refleksi I kegiatan penelitian membandingkan hasil belajar yang
diperoleh siswa setelah dan sebelum guru menggunakan media benda konkrit
dalam materi penjumlahan dan pengurangan
Bila hasil kurang memuaskan, penulis akan menyempurnakan rancangan
pembelajaran secara optimal. Hal ini dijadikan sebagai dasar perbaikan dalam
perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II.
2. Siklus II
Siklus II dapat dilakukan setelah pemahaman siswa dari siklus I
terdeteksi dan siklus II ini digunakan guna memperbaiki pembelajaran
pada siklus I. Siklus II juga memiliki beberapa tahapan, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Kegiatan pada tahap ini meliputi:
1) Merancang kembali rencana pembelajaran
2) Mempersiapkan media yang diperlukan adapun media benda konkrit yang
digunakan pada siklus 2 yaitu berupa lidi
3) Menyusun kembali lembar kerja evaluasi
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Rencana pembelajaran yang telah disusun pada tahap
perencanaan dilaksanakan sepenuhnya pada tahap ini. Kegiatan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini adalah:
1) Mengucapkan salam kepada siswa dan doa bersama yang dipimpin oleh
guru.
2) Mengecek kehadiran siswa. Kemudian Guru menanyakan kepada siswa
apakah sudah sarapan dan siap mengikuti pembelajaran hari ini,
3) Melakukan apersepsi dengan bertanya ke anak-anak seperti anak-anak
masih ingatkah kalian apa itu penjumlahan dan pengurangan, bagaimana
cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan.
4) Agar siswa lebih bersemangat dalam proses belajar maka kemudian guru
mengajak siswa menyanyikan lagu yang berjudul satu ditambah satu
secara bersama sama.
5) Kemudian guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran.
6) Guru mengajak siswa mengingat kembali tentang konsep penjumlahan dan
pengurangan kemudian.
7) Guru menjelaskan kembali kepada siswa cara menghitung penjumlahan
dan pengurangan menggunakan media yaitu lidi.
8) Guru menulis contoh penjumlahan dan pengurangan menggunakan papan
tulis kecil kemudian anak menjawab secara bergantian.
9) Siswa memperaktekkan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda (Lidi).
10) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok dan guru memerintahkan
siswa menyiapkan buku tema.
11) Siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku tema tersebut secara
berkelompok
12) Guru meminta perwakilan satu orang dari masing-masing kelompok
membacakan hasilnya melalui grup whats up.
13) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang masih kurang
paham dengan materi yang diberikan.
14) Memberikan tes soal latihan kepada siswa.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini guru berdiskusi tentang hasil pembelajaran
yang dilaksanakan dengan menganalisis beberapa instrumen yang terdiri dari
lembar pengamatan pembelajaran, lembar tes dan lembar observasi. Hasil
berupa kekurangan guru dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
yang dicatat kepada pembimbing.
Dengan menggunakan media benda konkret hasil dari pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berkategori cukup baik. Untuk
lembar observasi siswa diperoleh hasil 100 % siswa sudah bisa menghitung
penjumlahan dan pengurangan sendiri. Hal ini berarti kemampuan siswa
menghitung penjumlahan dan pengurangan sudah meningkat dengan
menggunakan benda konkrit. Dan berdasarkan hasil evalusi yang dilaksanakan
oleh guru nilai siswa rata-rata sudah diatas KKM.
d). Refleksi
Hasil dari observasi/pengamatan yang dilakukan sebanyak dua kali
pertemuan penggunaan media benda konkrit ini sudah terlaksana sesuai
dengan yang diharapkan. Dari hasil tes ulangan harian yang dilaksanakan pada
siklus 2 diperoleh data bahwa hasil meningkat sebesar 100% dari siklus 1 yaitu
sebanyak 20 siswa yang nilainya sudah diatas standar KKM, artinya semua
siswa telah tuntas, selain itu siswa juga sangat antusias mengikuti
pembelajaran..

Pengumpulan data dilakukan bersama dengan pelaksanaan penelitian pada


saat pembelajaran. Penelitian mengumpulkan data yang berhubungan dengan
perilaku guru dan peserta didik pada saat pembelajaran. Instrumen yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah Lembar Pengamatan dan Lembar
Observasi. Hasil pengamatan diperoleh dari pengamatan terhadap perilaku
guru dan siswa, sedangkan Observasi dari analisis lembar Observasi.
Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II diperoleh
data sebagai berikut :
1. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran.
2. Siswa berani bertanya dan dapat menjawab pertanyaan guru.
3. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
4. Nilai rata-rata kelas meningkat.
5. Jumlah nilai siswa yang tuntas meningkat
6. Kualitas mengajar semakin baik.
C. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini ada dua jenis data yaitu data yang berbentuk
kuantitatif dan data yang berbentuk kualitatif. Metode analisis data yang
digunakan yaitu dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum
dilakukan tindakan dengan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Data
dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai rata-rata atau persentase hasil belajar awal untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar. Mencari nilai rata-rata siswa hasil
menurut suharsimi (2009:264) dapat digunakan rumus sebagai berikut:

M=
∑X
N

Keterangan :
M : nilai rata-rata (mean)
∑ : jumlah nilai seluruh siswa
N : jumlah seluruh siswa
2. Menghitung ketuntasan belajar siswa
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa siswi dapat dilihat
dari perbandingan hasil persentase nilai siswa siklus 1 dan 2, Nilai standar
KKM yang ditetapkan disekolah SDN 032 Tanah Grogot adalah 75, Dan
cara menghitung ketuntasan belajar siswa secara klasikal menurut sudjana
(2009 :131)
Digunakan rumus berikut:

F
DP = x
N
100
Keterangan :
DP : nilai presentase atau hasil
F : jumlah siswa yang tuntas
N : jumlah seluruh siswa
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada Siklus I yaitu
proses pembelajaran matematika dengan materi penjumlahan dan
pengurangan dengan menggunakan media benda konkrit sebagai media
pembelajaran. Pada proses pembelajaran berlangsung para siswa sudah
mulai antusias untuk mengikuti pelajaran tersebut. Alat evaluasi yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pelajaran
matermatika yaitu soal–soal evaluasi berupa latihan yang berkaitan
dengan materi pengurangan dan penjumlahan.

Siklus I pembelajaran I dilaksanakan pada hari Senin, 24 Mei 2021


dan pembelajaran II dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Mei 2021 di SD
032 Tanah Grogot. Dengan langkah-langkah pembelajaran I pada siklus
I yang dilakukan adalah sebagai berikut. Memberi salam dan
menanyakan keadaan anak-anak, berdoa dan menanyakan kehadiran
peserta didik, menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran, guru
menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan dengan satu
bilangan, guru mencontohkan bentuk penjumlahan dan pengurangan
satu bilangan dipapan tulis, guru mencontohkan cara menghitung
penjumlahan dan pengurangan menggunakan batu kerikil, guru
memberikan pertanyaan kepada siswa terkait dengan penjumlahan dan
pengurangan, anak mempraktekkan cara menghitung penjumlahan dan
penjumlahan satu bilangan dengan menggunakan batu kerikil, dengan
tanya jawab guru dan siswa menyimpulkan tentang materi yang telah
dipelajari, kemudian guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan
siswa.
b. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan pada saat kegiatan belajar berlangsung dari
awal sampai akhir. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengamati
jalannya proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Dari pengamatan
ini, peneliti mampu menyimpulkan beberapa kendala yang dialami oleh
siswa tentang tingkat pemahaman mereka pada pembelajaran
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan yang disampaikan
oleh guru.
c. Refleksi
Semua yang telah ditemukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung di diskusikan dengan untuk mengetahui presentase
pelaksanaan Siklus I dan hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk
menentukan jenis tindakan pada Siklus II. Hasil dari Siklus I masih
belum optimal seperti yang penulis harapkan disebabkan masih ada
beberapa peserta didik yang kurang antusias dan kurang aktif dalam
pembelajaran, hal ini disebabkan masih kurang maksimalnya dalam
penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran tersebut.
Berikut adalah tabel nilai rata-rata peserta didik pada pembelajaran
Siklus.

Tabel 4.1
Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Peserta Didik Kelas I Pembelajaran
Siklus I

No Ketuntasan
Nama Peserta didik Nilai
. Tuntas Belum Tuntas
1. Adam Ibnu Malik 70 √
2. Ahmad Safar 60 √
3. Charma Inara Neva 90 √
4. Jamiatul Awwaliyah 90 √
5. Joy Sandi Pranata 85 √
6. Kevin Pratama 65 √
7. Khoirul Azzam 70 √
8. M. Akbar Al Kafi 65 √
9. M. Ardian 80 √
10. M. Maulana 85 √
11. M. Nasywan 70 √
12. M.Rhafli Prasetiyo 65 √
13. M. Riski Aditiya 65 √
14. M. Wahyu Sahputra 80 √
15. Piranur Alpaidah 65 √
16. Sakina 80 √
17. Siti Assyifa 60 √
18. Syafaat Mukmin 75 √
19. Kirana Tsabilah 75 √
20. Widia Muthmain’ah 80 √
Jumlah nilai 1475
Nilai rata-rata 73,75
Nilai terendah 60
Nilai tertinggi 90
Nilai tuntas 50% 10
Nilai belum tuntas 50% 10
KKM 75

Tabel 4.2
Indikator Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I

No. Indikator Keterangan

1. Jumlah nilai tertinggi 90


2. Jumlah nilai terendah 60
3. Jumlah nilai 1475
4. Nilai rata-rata 73.75
5. Banyak peserta didik dengan nilai lebih dari 10
75
6. Banyak peserta didik dengan nilai kurang dari 10
75
7. Prosentase peserta didik dengan nilai lebih 50%
dari 75
8. Prosentase peserta didik dengan nilai kurang 50%
dari 75

Tabel 4.2 menunjukkan 10 orang peserta didik yang mendapatkan


nilai 75 keatas dan 10 peserta didik yang mendapat nilai 75 kebawah.
Jika diperinci hasil evaluasi Pembelajaran Siklus I seperti pada tabel 4.3
berikut.
Tabel 4.3
Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I

Jumlah Peserta
No. Rentang Nilai Presentase
didik

1. 0-10 - -
2. 11-20 - -
3. 21-30 - -
4. 31-40 - -
5. 41-50 - -
6. 51-60 2 10%
7. 61-70 8 40%
8. 71-80 6 30%
9. 81-90 4 20%
10. 91-100 - -
Jumlah 20 100%

Dari tabel 4.3 terlihat Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I


bahwa dari 20 siswa tidak seorang pun yang mendapatkan nilai 41
sampai 50, nilai 51 sampai 60 sebanyak 2 siswa, nilai 61 sampai 70
sebanyak 8 siswa, nilai 71 sampai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 81 sampai
90 sebanyak 4 siswa, dan tidak satu pun siswa yang mendapatkan nilai
lebih dari 91. Apabila hasil evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I
ditampilkan dalam bentuk diagram maka akan terlihat seperti diagram
4.1 berikut ini.

20-
Banyaknya Siswa

15-

10-

5-

0-
31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai
Diagram 4.1 : Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I

Dari hasil analisis di atas tes formatif Siklus I pada gambar


grafik di atas dalam pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan nilai rata-rata kelas 73,75. Peserta didik yang belum tuntas
dalam pembelajaran sebanyak 10 (50%), dan yang tuntas ada 10 (50%),
hal ini menunjukkan bahwa hasil prestasi peserta didik sudah ada
kemajuan. Akan tetapi masih perlu ditingkatkan agar semua peserta
didik dapat menguasai materi pelajaran Matematika dengan ketuntasan
yang diharapkan. Maka guru masih perlu segera mengambil langkah
perbaikan pembelajaran tersebut agar peserta didik dapat memahami
materi sesuai dengan kompentensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada Siklus II
yaitu proses pembelajaran Matematika dengan materi penjumlahan dan
pengurangan dengan menggunakan media benda konkrit (Lidi). Pada
saat proses pembelajaran berlangsung semua siswa aktif dan sangat
antusias dalam bertanya tentang materi pelajaran yang diberikan hal ini
di sebabkan guru sudah mulai maksimal dalam penggunaan media
pembelajaran tersebut dan alat evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik berupa tugas kelompok dan soal
latihan.
Pelaksanaan tindakan kelas dalam pembelajaran Siklus II
dilaksanakan pada hari senin tanggal 31 Mei dan hari kamis tanggal 03
Juni 2020. Peneliti membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran terlebih
dahulu, langkah-langkah yang dilakukan pada saat pelaksanaan
perbaikan siklus 2 yaitu Mengucapkan salam kepada siswa dan doa
bersama yang dipimpin oleh guru, mengecek kehadiran siswa, kemudian
Guru menanyakan kepada siswa apakah sudah sarapan dan siap
mengikuti pembelajaran hari ini, melakukan apersepsi dengan bertanya
keanak-anak seperti anak-anak masih ingatkah kalian apa itu
penjumlahan dan pengurangan, bagaimana cara menjumlahkan dan
mengurangkan bilangan, agar siswa lebih bersemangat dalam proses
belajar maka kemudian guru mengajak siswa menyanyikan lagu yang
berjudul satu ditambah satu secara bersama sama. kemudian guru
menyampaikan tujuan dari pembelajaran, guru mengajak siswa
mengingat kembali tentang konsep penjumlahan dan pengurangan
kemudian, guru menjelaskan kembali kepada siswa cara menghitung
penjumlahan dan pengurangan menggunakan media yaitu Lidi. Guru
menulis contoh penjumlahan dan pengurangan dipapan tulis kemudian
anak menjawab secara bergantian, siswa memperaktekkan cara
menghitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan benda (Lidi),
Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok dan guru memerintahkan
siswa menyiapkan buku tema, siswa mengerjakan soal-soal yang ada di
buku tema tersebut secara berkelompok, guru meminta perwakilan satu
orang dari masing-masing kelompok membacakan hasilnya. guru
memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang masih kurang
paham dengan materi yang diberikan, memberikan tes berupa latihan soal
kepada siswa.
b. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan pada saat kegiatan belajar berlangsung Pada
tahap pengamatan ini guru berdiskusi tentang hasil pembelajaran yang
dilaksanakan dengan menganalisis beberapa instrumen yang terdiri
dari lembar pengamatan pembelajaran, lembar tes dan lembar
observasi. Hasil berupa kekurangan guru dan peserta didik dalam
pelaksanaan pembelajaran yang dicatat kepada pembimbing.
Dengan menggunakan media benda konkret hasil dari pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berkategori cukup baik.
Untuk lembar observasi siswa diperoleh hasil 100 % siswa sudah bisa
menghitung penjumlahan dan pengurangan sendiri. Hal ini berarti
kemampuan siswa menghitung penjumlahan dan pengurangan sudah
meningkat dengan menggunakan benda konkrit. Dan berdasarkan
hasil evalusi yang dilaksanakan oleh guru nilai siswa rata-rata sudah
diatas KKM.

c. Refleksi
Dalam pelaksanaan Siklus II ini hasil pembelajaran yang diperoleh
peserta didik sudah cukup baik, peserta didik dapat memahami materi
pembelajaran yang telah diberikan sehingga hasil belajar peserta didik
sudah cukup memuaskan dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
peneliti dari hasil perbaikan pembelajaran.

Tabel 4.4
Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Peserta Didik Kelas I
Pembelajaran Siklus II

No Ketuntasan
Nama Peserta didik Nilai
. Tuntas Belum Tuntas
1. Adam Ibnu Malik 80 √
2. Ahmad Safar 80 √
3. Charma Inara Neva 100 √
4. Jamiatul Awwaliyah 100 √
5. Joy Sandi Pranata 85 √
6. Kevin Pratama 80 √
7. Khoirul Azzam 85 √
8. M. Akbar Al Kafi 80 √
9. M. Ardian 95 √
10. M. Maulana 95 √
11. M. Nasywan 85 √
12. M.Rhafli Prasetiyo 80 √
13. M. Riski Aditiya 80 √
14. M. Wahyu Sahputra 95 √
15. Piranur Alpaidah 80 √
16. Sakina 80 √
17. Siti Assyifa 85 √
18. Syafaat Mukmin 90 √
19. Kirana Tsabilah 90 √
20. Widia Muthmain’ah 100 √
Jumlah nilai 1745
Nilai rata-rata 87,25
Nilai terendah 80
Nilai tertinggi 100
Nilai tuntas 100% 20
Nilai belum tuntas 0% 0
KKM 75
Tabel 4.5 : Indikator Hasil Belajar Peserta didik Siklus II

No
Indikator Keterangan
.

1. Jumlah nilai tertinggi 100


2. Jumlah nilai terendah 80
3. Jumlah nilai 1745
4. Nilai rata-rata 87,25
5. Banyak peserta didik dengan nilai lebih dari 20
75
6. Banyak peserta didik dengan nilai kurang dari 0
75
7. Prosentase peserta didik dengan nilai lebih 100%
dari 75
8. Prosentase peserta didik dengan nilai kurang 0%
dari 75

Pelaksanaan Perbaikan Pembelajarn Siklus II pada akhirnya


pembelajaran matematika dengan materi penjumlahan dan pengurangan di
kelas I SDN 032 Tanah Grogot telah berhasil dengan memuaskan, semua
peserta didik telah tuntas belajar dengan nilai 75 ke atas. Setelah melalui
kegiatan perbaikan Siklus II maka hasil tes formatif mata pelajaran
Matematika pada akhirnya mengalami peningkatan signifikan, dan hasil
perbaikan pembelajaran siklus II seperti pada 4.6 berikut.
Tabel 4.6
Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II

Jumlah Peserta
No. Rentang Nilai Persentase
didik

1. 0-10 - -
2. 11-20 - -
3. 21-30 - -
4. 31-40 - -
5. 41-50 - -
6. 51-60 - -
7. 61-70 - -
8. 71-80 8 40%
9. 81-90 6 30%
10. 91-100 6 30%
Jumlah 20 100%

Dari tabel 4.6 dapat dilihat hasil evaluasi Perbaikan


Pembelajaran Siklus II, bahwa dari 30 siswa tidak seorang pun yang
mendapatkan nilai di bawah 75, nilai yang diperoleh siswa 71 sampai
dengan 80 sebanyak 8 siswa, nilai 81 dengan 90 sebanyak 6 siswa,
nilai 91 sampai dengan 100 sebanyak 6 siswa.
Adapun hasil evaluasi perbaikan pembelajaran Siklus II mata
pelajaran Matematika kelas I dengan materi penjumlahan dan
pengurangan pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II jika
disajikan dalam bentuk diagram terlihat seperti grafik 4.2 dibawah ini.
Banyaknya Siswa

20-
15-

10-

5-

0-
31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai
Diagram 4.2 Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II

Dari hasil tes formatif Siklus II dan gambar Diagram diatas


dalam pembelajaran Matematika tentang penjumlahan dan pengurangan
nilai rata-rata kelas 87,25. Siswa yang tuntas 100% sesuai KKM. Hal
ini menunjukan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru
sudah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang
diharapkan dan siswa telah menguasai materi pelajaran matematika
khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan.

Tabel 4.7
Peningkatan Hasil Evaluasi Belajar dari sebelum perbaikan sampai
Siklus II

No. Nama Peserta didik Nilai Nilai Setelah PTK


Siklus I Siklus II
sebelum
1. Adam Ibnu Malik PTK
55 70 80
2. Ahmad Safar 50 60 80
3. Charma Inara Neva 80 90 100
4. Jamiatul Awwaliyah 75 90 100
5. Joy Sandi Pranata 80 85 85
6. Kevin Pratama 50 65 80
7. Khoirul Azzam 55 70 80
8. M. Akbar Al Kafi 55 65 80
9. M. Ardian 70 80 95
10 M. Maulana 75 85 95
.
11 M. Nasywan 55 70 85
.
12 M.Rhafli Prasetiyo 55 65 85
.
13 M. Riski Aditiya 50 65 80
.
14 M. Wahyu Sahputra 70 80 95
.
15 Piranur Alpaidah 50 65 80
.
16 Sakina 55 80 80
.
17 Siti Assyifa 50 60 85
.
18 Syafaat Mukmin 60 75 90
.
19 Kirana Tsabilah 60 75 90
.
20 Widia Muthmain’ah 75 80 100
.
Jumlah nilai 1225 1475 1745
Nilai rata-rata 61,25 73,75 87,25
Nilai terendah 50 60 80
Nilai tertinggi 75 90 100
Nilai tuntas 25% 50% 100%
Nilai belum tuntas 75% 50% 0%
KKM 75 75 75
Jumlah nilai 1225 1475 1745

Tabel 4.8
Indikator Hasil Belajar Peserta didik dari Pra Siklus I dan Siklus II

Sesudah PTK
No Sebelum
Indikator Siklus
. PTK Siklus I
II
1. Jumlah nilai tertinggi 75 90 100
2. Jumlah nilai terendah 50 60 80
3. Jumlah nilai 1225 1475 1745
4. Nilai rata-rata 61,25 73,75 87,25
5. Banyak peserta didik dengan 5 10 20
nilai lebih dari 75
6. Banyak peserta didik dengan 15 10 0
nilai kurang dari 75
7. Persentase peserta didik dengan 25% 50% 100%
nilai lebih dari 75
8. Persentase peserta didik dengan 75% 50% 0%
nilai kurang dari 75
Tabel 4.9
Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran dari Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II

Jumlah Peserta didik

No. Rentang Nilai


Sebelum
Siklus I Siklus II
PTK

1. 0 -10
2. 11-20
3. 21-30
4. 31-40
5. 41-50 5 (25%)
6. 51-60 9 (45%) 2 (10%)
7. 61-70 4 (20%) 8 (40%)
8. 71-80 2 (10%) 6 (30%) 8 (40%)
9. 81-90 4 (20%) 6 (30%)
10. 91-100 6 (30%)
Jumlah 20 (100%) 20 (100%) 20 (100%)

Peningkatan hasil rata-rata dari sebelum perbaikan hingga


perbaikan pembelajaran Siklus II, jika disajikan dalam bentuk diagram
pada diagram batang 4.3 dibawah ini sebagai berikut :
100-
90-
80-
70-

60-

50-

40-
Presentas

35-
e

20-

10-

0-

Prasiklus Siklus I Siklus II


Diagram 4.3
Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II
Diagram 4.3 menunjukkan peningkatan rata-rata nilai hasil siklus
I dan siklus II mata pelajaran Matematika kelas I semester II SDN 032
Tanah Grogot dengan materi Penjumlahan dan pengurangan. Sebelum
pada siklus I nilai rata-ratanya 73,75 dan siklus II nilai rata-ratanya
82,5.

B. Pembahasan dari setiap siklus


1. Siklus I
Pada perbaikan pembelajaran Siklus I menggunakan media benda
konkrit (batu kerikil), hasil evaluasi yang diperoleh dari 20 siswa ada 10
siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas atau 50% siswa tuntas dalam
pembelajaran, sendangkan 10 siswa atau 50% siswa masih belum tuntas.
Nilai rata-rata yang diperoleh pada perbaikan pembelajaran Siklus I
dibanding dengan sebelum perbaikan pembelajaran ada peningkatan, dari
nilai rata-rata 61,25 menjadi 73,75. Guru merefleksi penyebab kegagalan
dalam perbaikan pembelajaran Siklus I ternyata dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Guru kurang memberikan motivasi kepada peserta didik pada awal
pembelajaran.
b. Guru kurang menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta
didik.
c. Guru tidak memberi kesempatan bertanya bagi peserta didik yang masih
kurang jelas atau belum paham dengan materi yang disampaikan diakhir
pembelajaran.

Dengan penggunaan media benda konkrit berupa batu kerikil masih


banyak peserta didik yang kurang aktif dan kurang antusias pada perbaikan
pembelajaran Siklus I maka guru masih perlu melaksanakan perbaikan
pembelajaran pada Siklus II.
2. Siklus II
Pada perbaikan pembelajaran Siklus II hasil evalusi mengalami
peningkatan yang signifikan dengan menggunakan media benda konkrit yaitu
berupa lidi dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Guru memperoleh hasil pada perbaikan pembelajaran Siklus II yaitu dari 20
siswa semua telah mengalami ketuntasan belajar dengan nilai 75 ke atas dan
nilai rata-ratanya adalah 87,25. Melihat hasil yang telah diperoleh maka guru
tidak melakukan perbaikan pembelajaran Siklus II pada mata pelajaran
Matematika kelas I dengan materi Penjumlahan dan Pengurangan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Setelah peneliti melaksanakan proses perbaikan pembelajaran
Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan melalui perbaikan
pembelajaran Siklus I dan perbaikan Pembelajaran Siklus II di kelas I SDN
032 Tanah Grogot, maka dapat disimpulkan bahwa : Penggunaan media
pembelajaran yaitu benda konkrit berupa batu kerikil dan lidi dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik. Hal ini terbukti pada data hasil
belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan yang mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu Peningkatan nilai rata-rata dari data
awal 73,75 meningkat menjadi 87,25. Pada siklus pertama dengan persentase
ketuntasan 50%, kemudian meningkat lagi pada siklus kedua menjadi 100%.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa aktif dan antusias
mengikuti pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan
dengan menggunakan media benda konkrit.

B. Saran tindak lanjut


Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh guru agar hasil belajar lebih baik di sarankan persiapan
belajar siswa di tingkatkan lagi agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik dalam pembelajaran sebagai tugas professional seorang guru.
Adapun saran dari peneliti ini adalah sebagai berikut :
1. Guru harus mempersiapkan diri sebelum melaksanakan pembelajaran
antara lain rencana pembelajaran, media yang digunakan, strategi
belajar mengajar dan metode yang sesuai dengan materi pelajaran agar
peserta didik dapat menguasai materi yang disampaikan.
2. Gunakan alat peraga sebagai media dalam setiap pembelajaran.
3. Pilihlah media yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
4. Guru harus pandai mengkondisikan dan menciptakan situasi belajar
yang nyaman dan kondusif, sehingga menimbulkan motivasi dan
semangat belajar siswa yang pada ahkirnya meningkatkan hasil belajar
siswa itu sendiri.
5. Guru sebaiknya memberikan contoh-contoh yang terkait dengan materi
pada setiap mengajar dan memberikan latihan.
6. Biasakan melakukan perbaikan pembelajaran apabila peserta didik
belum tuntas dalam menguasai materi pelajaran
7. Dengan kerjasama yang baik maka sekolah dapat berkembang karena
adanya peningkatan/ kemajuan pada diri guru dan pendidik serta siswa
di sekolah.
8. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini
hanya dilakukan di kelas I SDN 032 Tanah Grogot pada tahun
pelajaran 2020/2021.
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk. 2011. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Jakarta:
Universitas Terbuka.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Matematika Edisi Ke 3. Jakarta: BalaiPustaka

Kartadinata, Sunaryo dkk. 1997. Landasan-Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Semarang:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru SD.

Lestari Mikaresa, Hera dkk. 2007. Pendidikan Anak Di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Lampiran 1
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada
Kepala UPBJJ-UT
Di Samarinda

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Islamiah, S.Pd
NIP :-
Tempat Mengajar : SDN 032 Tanah Grogot
Alamat Sekolah : Jl.MT. Haryono, Gg Widuri No. 295 Rt. 014 Desa Senaken
Telepon : 085246080867

Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiwa dalam perencanaan


dan pelaksanaan PKP (PDGK 4501) atas :
Nama : Juhairiah
NIM : 858422058
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN 032 Tanah Grogot
Alamat Sekolah : Desa rantau Panjang Rt. 002 Kecamatan Tanah Grogot
kabupaten paser
Telepon : 085751844550

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Tanah Grogot, 20 Mei 2021


Kepala Sekolah Supervisor 2,

Harnawi, S.Pd.SD Islamiah, S.Pd


NIP.19640505 198611 1001 NIP. 19680615 199110 100
Lampiran 2

FORMAT PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Perencanaan Perbaikan Pembelajaran


Matematika

Fakta/Data pembelajaran Hasil dari ulangan harian dari 20 siswa yang tuntas
yang terjadi di kelas hanya 5 siswa atau 25 % dan 15 siswa atau 75 %
belum tuntas. Hal ini menunjukkan ketidak tuntasan
dalam pembelajaran Matematika di SDN 032 Tanah
Grogot

Identifikasi masalah a. Hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan


pengurangan sangat rendah.
b. Siswa kurang antusias mengikuti pelajaran
c. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap
materi

Analisis masalah a. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang


menarik dan menantang keaktifan siswa,
b. Pelaksanaan pembelajaran kurang menyenangkan
bagi siswa,
c. Kurangnya latihan-latihan yang diberikan oleh guru.

Alternatif dan Prioritas a. Penggunaan media benda konkret yang ada disekitar,
Pemecahan Masalah diharapkan siswa akan lebih mudah mencerna apa
yang disampaikan guru sehingga pembelajaran akan
lebih menyenangkan dan variatif serta materi mudah
dipahami siswa dan hasil yang diperoleh akan lebih
optimal.
b. Membiasakan siswa aktif bertanya bila ada materi
yang belum dipahaminya.

Rumusan masalah a. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa melalui


penggunaan media benda konkret pada mata
pelajaran matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bagi siswa kelas 1 SDN. 032 Tanah
Grogot?

RPP Perbaikan Terlampir


Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Sekolah : SDN 032 Tanah Grogot


Materi Pelajaran : Matematika
Materi Pokok/Topik : Penjumlahan dan pengurangan
Kelas/Smester : I/II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
 Menunjukkan sikap terhadap Globalisasi di lingkungannya

B. Kompetensi Dasar
 Memberikan contoh jenis budaya yang pernah di tampilkan dalam misi
kebudayaan internasional.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


 Mengidentifikasi contoh kebudayaan indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik dapat memahami penjumlahan dan pengurangan satu bilangan.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran.


 Meningkatkan pemahaman siswa menggunakan media
benda konkrit yaitu batu kerikil
 Menjawab soal dengan benar

F. Materi Pembelajaran
 Penjumlahan dan pengurangan satu bilangan

G. Metode Pembelajaran
 Ceramah
 Metode Tanya Jawab
 Pemberian tugas
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan(Awal)
a. Guru memulai pelajaran online melalui Whatshap Grup tepat waktu
(Contoh nilai yang ditanamkan Disiplin)
b. Mengucap salam dan menanyakan keadaan siswa
c. Berdoa sebelum membuka pelajaran
d. Memeriksa kehadiran peserta didik
e. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran
2. Kegiatan inti (40 menit)
a. Guru menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan dengan satu bilangan
b. Guru mencontohkan bentuk penjumlahan dan pengurangan satu bilangan
menggunakan papan tulis
c. Guru mencontohkan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan
menggunakan batu kerikil
d. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait dengan penjumlahan dan
pengurangan
e. Anak mempraktekkan cara menghitung penjumlahan dan penjumlahan satu
bilangan dengan menggunakan batu kerikil
f. Dengan tanya jawab guru dan siswa menyimpulkan tentang materi yang telah
dipelajari.
g. Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan siswa.

3. Kegiatan penutup
1. Menanyakan kepada anak apakah sudah memahami materi atau tidak
2. Memberikan tes tertulis
3. Berdoa sebelum pulang

I. Metode Pembelajaran
1. Tanya Jawab.
3. Diskusi
4. Tugas.

J. Sumber Bahan dan Saran Pembelajaran


1. Sumber Materi : Buku Matematika Kelas 1

2. Alat dan Bahan : Batu kerikil


Lembar soal

K. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Penilaian : Isian
3. Alat Evaluasi : Soal Terlampir
Instrumen Soal
Jawablah soal di bawah ini dengan benar !
1. 5 + 5 = ........ 6. 5 – 2 = .......
2. 7 – 5 = ........ 7. 9 + 8 = ........
3. 6 – 4 = ....... 8. 7 + 4 = .........
4. 6 + 9 = ......... 9. 8 – 5 = .......
5. 9 + 9 = ........ 10. 9 – 6 = .......
Kunci Jawaban
1. 10 6. 3
2. 2 7. 17
3. 2 8. 11
4. 14 9. 3
5. 18 10. 3

Skor Penilaian :
1. Setiap jawaban yang benar mendapat skor 10
2. Setiap jawaban yang salah mendapat nilai 0
3. Jumlah skor minimal 100

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


Skor maksimal

Tanah Grogot, 24 Mei 2020


Wali Kelas Mahasiswa,

Islamiah S.Pd Juhairiah


NIP.19680615 199110 1002 NIM.858422058

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Harnawi, S.Pd.SD
NIP.19640505 198611 1001
LEMBAR EVALUASI

Nama :
Kelas :
Nama sekolah :
Mata Pelajaran :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Kerajinan tangan bangsa indonesia yang telah dikenal oleh masyarakat dunia
adalah....
2. Berikan 3 contoh dampak posif dari Globalisasi.....
3. Berikan 3 contoh dampak negatif dari Globalisasi....
4. Bagaiman menghindari dampak buruk globalisasi....
5. Contoh hasil Globalisasi dalam bidang informasi adalah...

Jawaban :
1. ..................................................................................................................................
2. ..................................................................................................................................
3. ..................................................................................................................................
4. ..................................................................................................................................
5. ..................................................................................................................................
Tabel Hasil Evaluasi Matematika Pembelajaran
( Siklus I )
No Ketuntasan
Nama Peserta didik Nilai
. Tuntas Belum Tuntas
1. Adam Ibnu Malik 70 √
2. Ahmad Safar 60 √
3. Charma Inara Neva 90 √
4. Jamiatul Awwaliyah 90 √
5. Joy Sandi Pranata 85 √
6. Kevin Pratama 65 √
7. Khoirul Azzam 70 √
8. M. Akbar Al Kafi 65 √
9. M. Ardian 80 √
10. M. Maulana 85 √
11. M. Nasywan 70 √
12. M.Rhafli Prasetiyo 65 √
13. M. Riski Aditiya 65 √
14. M. Wahyu Sahputra 80 √
15. Piranur Alpaidah 65 √
16. Sakina 80 √
17. Siti Assyifa 60 √
18. Syafaat Mukmin 75 √
19. Kirana Tsabilah 75 √
20. Widia Muthmain’ah 80 √
Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Sekolah : SDN 032 Tanah Grogot


Materi Pelajaran : bilangan cacah
Materi Pokok/Topik : Penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah
Kelas/Smester : I/II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
 Menjumlah dua bilangan dua angka tanpa menyimpan
 Mengurang dua bilangan dua angka tanpa menyimpan
D. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menjumlahkan dan mengurangi angka bilangan dua angka tanpa
menyimpan
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran.
 Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan dua angka dengan benar
F. Materi Pembelajaran
 Pengaruh Globalisasi
G. Metode Pembelajaran
 Ceramah
 Tanya Jawab
 Diskusi kelompok
 Tugas
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan ( 5 menit )
a. Guru memulai pelajaran online melalui Whatshap Grub tepat waktu
b. Mengucapkan salam kepada siswa dan doa bersama yang dipimpin oleh guru.
c. Mengecek kehadiran siswa. Kemudian Guru menanyakan kepada siswa
apakah sudah sarapan dan siap mengikuti pembelajaran hari ini.
d. Melakukan apersepsi dengan bertanya ke anak-anak seperti anak-anak masih
ingatkah kalian apa itu penjumlahan dan pengurangan, bagaimana cara
menjumlahkan dan mengurangkan bilangan.
e. Menyanyikan lagu yang berjudul satu ditambah satu secara bersama sama.
3. Kegiatan Inti ( 40 menit )
a. Guru mengajak siswa mengingat kembali tentang konsep penjumlahan dan
pengurangan kemudian.
b. Guru menjelaskan kembali kepada siswa cara menghitung penjumlahan dan
pengurangan menggunakan media yaitu lidi.
c. Guru menulis contoh penjumlahan dan pengurangan menggunakan papan tulis
kecil kemudian anak menjawab secara bergantian.
d. Siswa memperaktekkan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda (Lidi).
e. Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok dan guru memerintahkan siswa
menyiapkan buku tema.
f. Siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku tema tersebut secara
berkelompok
g. Guru meminta perwakilan satu orang dari masing-masing kelompok
membacakan hasilnya melalui grup whats up.
h. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang masih kurang
paham dengan materi yang diberikan.
Kegiatan Penutup ( 25 menit )
a. Bersama-sama peserta didik guru membuat kesimpulan pembelajaran.
b. Memberikan soal latihan evaluasi
I. Metode Pembelajaran
2. Tanya Jawab.
3. Diskusi kelompok
4. Tugas.
J. Sumber Bahan dan Saran Pembelajaran
4. Sumber Materi : Buku Tema7 kelas I
Pengalaman guru
5. Alat dan Bahan : Lidi
Lembar Soal

K. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Penilaian : Isian
3. Alat Evaluasi : Soal Terlampir
Instrumen Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Untuk menghindari pengaruh buruk globalisasi sebaiknya kita bersikap.....
2. Sebutkan 3 sikap yang harus kita miliki untuk menangkal dampak negatif
Globalisasi....
3. Sebutkan contoh dampak positif dari Globalisasi...
4. Sebutkan contoh dampak negatif dari Globalisasi...
5. Sebutkan contoh kemajuan teknologi di bidang komunikasi.....
6. Sebelum ada televisi kita mendengarkan berita melalui....
7. Kemudahan memperoleh informasi merupakan pengaruh .......dari Globalisasi
8. Anak muda pada jaman sekarang lebih condong pada mode pakaian dari.....
9. Kebudayaan asing dapat kita terima asalkan....
10. Mengirimkan pesan kepada teman/saudara melalui Hp di sebut...

Kunci jawaban
1. Radio
2. Positif
3. Luar Negeri
4. Baik
5. SMS

Skor Penilaian :
1. Setiap jawaban yang benar mendapat skor 10
2. Setiap jawaban yang salah mendapat nilai 0
3. Jumlah skor minimal 100

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


Skor maksimal

Tanah Grogot, 17 April 2020


Wali Kelas,
Mahasiswa,

Radennur S.Pd Marni uli Br.Manalu


NIP. 19680615 199110 1002 NIM.858396848

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Sabilal Mahdi, S.Pd.SD


NIP.19700730 199807 1 001

.
LEMBAR EVALUASI

Nama :
Kelas :
Nama sekolah :
Mata Pelajaran :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Untuk menghindari pengaruh buruk globalisasi sebaiknya kita bersikap.....
2. Sebutkan 3 sikap yang harus kita miliki untuk menangkal dampak negatif
Globalisasi....
3. Sebutkan contoh dampak positif dari Globalisasi...
4. Sebutkan contoh dampak negatif dari Globalisasi...
5. Sebutkan contoh kemajuan teknologi di bidang komunikasi.....
6. Sebelum ada televisi kita mendengarkan berita melalui....
7. Kemudahan memperoleh informasi merupakan pengaruh .......dari Globalisasi
8. Anak muda pada jaman sekarang lebih condong pada mode pakaian dari.....
9. Kebudayaan asing dapat kita terima asalkan....
10. Mengirimkan pesan kepada teman/saudara melalui Hp di sebut...

Jawaban :
1. ................................................................................................................................
2. ................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................
4. ................................................................................................................................
5. ................................................................................................................................
6. ................................................................................................................................
7. ................................................................................................................................
8. ................................................................................................................................
9. ................................................................................................................................
10. ..............................................................................................................................
TABEL HASIL EVALUASI MATEMATIKA
( Siklus II )

No Ketuntasan
Nama Peserta didik Nilai
. Tuntas Belum Tuntas
1. Adam Ibnu Malik 80 √
2. Ahmad Safar 80 √
3. Charma Inara Neva 100 √
4. Jamiatul Awwaliyah 100 √
5. Joy Sandi Pranata 85 √
6. Kevin Pratama 80 √
7. Khoirul Azzam 85 √
8. M. Akbar Al Kafi 80 √
9. M. Ardian 95 √
10. M. Maulana 95 √
11. M. Nasywan 85 √
12. M.Rhafli Prasetiyo 80 √
13. M. Riski Aditiya 80 √
14. M. Wahyu Sahputra 95 √
15. Piranur Alpaidah 80 √
16. Sakina 80 √
17. Siti Assyifa 85 √
18. Syafaat Mukmin 90 √
19. Kirana Tsabilah 90 √
20. Widia Muthmain’ah 100 √
Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI

Mata Pelajaran : Juhairiah


Materi : Penjumlahan dan Pengurangan
Kelas/Semester : I/II
Pelaksanaan :
Fokus Obeservasi : Keterampilan Mengajar Guru dan Peserta didik

Petunjuk :
1. Berilah tanda cek () pada masig-masing aspek sesuai kemunculannya !
2. Jika ada hal-hal yang muncul di luar indikator yang ada, anda dapat menulisnya pada
tempat yang tersedia !

Kemunculan
No Indikator Komentar
1 2 3 4 5
A Guru
Alat pembelajaran
1. Menyiapkan alat-alat
 peraga dan alat tulis
pembelajaran, alat
disiapkan dengan baik
peraga dan alat tulis.
sebelum mengajar
2. Tanya jawab pada
peserta didik sebagai √ Baik
apersepsi
3. Menyampaikan tujuan
Baik
pembelajaran √
4. Membuka
 Baik
pembelajaran
5. Memberi penjelasan
materi dengan bahasa  Baik
yang sederhana
6. Memberi penjelasan
materi dengan logis √ Baik
dan sistematis
7. Membagi kelompok
Kesulitan dalam
diskusi secara 
membagi kelompok
heterogen
8. Menjelaskan langkah-
langkah diskusi dalam  Cukup
kelompok
9. Menyiapkan buku
Baik
tema untuk diskusi √
10. Membimbing peserta
√ Baik
didik dalam diskusi
Umpan balik tidak
11. Memberi umpan balik
√ sampaikan dengan
pada peserta didik
jelas
12. Membimbing peserta Cukup
didik dalam membuat 
simpulan
13. Memberi tugas pada
 Cukup
peserta didik
B Peserta didik
1. Menjawab pertanyaan
 Cukup
apersepsi
2. Memperhatikan
 Cukup
penjelasan guru
3. Memainkan alat peraga
√ Belum optimal
dalam pembelajaran
4. Kerjasama dalam Peserta didik kurang

diskusi aktif dalam berdiskusi
Peserta didik kurang
5. Mengemukakan
 berani dalam
pendapat
berpendapat
6. Dapat membuat
 Cukup
simpulan
7. Dapat mengerjakan Peserta didik kurang

evaluasi dapat menguasai soal
C Pelaksanaan KBM
1. Kesesuaian materi Baik
dengan indikator 
2. Keruntutan dalam
 Baik
penyesuaian materi
3. Interaksi guru dengan
 Baik
peserta didik kondusif
4. Pemahaman materi
 Cukup
oleh peserta didik
5. Penggunaan waktu
 Cukup
secara efisien
6. Suasana kelas nyaman
 Cukup
dan menyenangkan
7. Kerja kelompok Kesulitan dalam kerja

berjalan dengan bagus kelompok
8. Tujuan pembelajaran Masih banyak yang

tercapai belum tercapai
Masih banyak peserta
9. Ketuntasan peserta
 didik yang belum
didik
tuntas KKM

Tanah Grogot, 31 Mei 2020


Supervisor 2,

Islamiah, S.Pd
Jurnal Pembimbing Supervisor 2 PKP

NIM/Nama Mahasiswa : 858422058/ Juhairiah


Mengajar di kelas : I (Satu)
Sekolah : SDN 032 Tanah Grogot

Hari/ Paraf
No. Kegiatan* Hasil/Komentar Tindak Lanjut
tanggal Mhs Sup.2
Koordinasi
Saya bersedia
Kamis, 20 Mei pembimbing dan
1 menjadi Membuat jadwal
2021 kesediaan
pembimbing
supervisor 2

Mendiskusikan
identifikasi
masalah, analisis Tetapkan akar
Senin, 24 Mei Melakukan penelitian
2 masalah, permasalahan
2021 tindakan kelas
alternatif yang terjadi
masalah, rumusan
masalah

Mempersiapkan media
Mendiskusikan Media yang
benda konkrit untuk
RPP perbaikan digunakan belum
3 Selasa, 25 Mei siklus 2, pengelolaan
siklus 1 beserta optimal, siswa
kelas lebih
pengamatannya belum tuntas
ditingkatkan lagi

Masih banyak
Mengamati
yang belum Penggunaan media
perbaikan
4 Kamis, 27 Mei tuntas, siswa pembelajaran secara
pembelajaran
kurang aktif maksimal
siklus 1
bertanya

Mendiskusikan
refleksi Rekap data siswa,
5 Pembelajaran
Jumat, 28 Mei pelaksanaan melaksanakan
belum efektf
pembelajaran pembelajaran siklus 2
siklus 1

Mengetahui,
Supervisor 1, Supervisor 2,

Ngadiman,M.Pd Islamiah, S.Pd


NIP.19800209 200502 1 004 NIP.19680615 199110 1
Lampiran 6

HASIL PEKERJAAN PESERTA DIDIK TERTINGGI DAN TERENDAH


PERSIKLUS
Daftar Nilai Peserta didik tertinggi dan terendah Persiklus menurut KKM

Siklus I Siklus II
No Nama Nilai Nilai Nilai Nilai
Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah
1. Adrian Rahman 80 95
2. Ade Via Fazeriyana 65 75
3. Ikbal Hasani 70 80
4. M. Rizky Ramadhan 85 80
5. Nur Hanifah 80 80
6. Salma Ifa Auliya 60 75
7. Desty Indriyani 60 75
8. Apriliani 70 80
9. Farel Halid 80 80
10. Hafizh Fatur 80 90
11. Ijudin Nur 60 85
12. M.Azizul Hakim 55 75
13. Nazwa Nur Dina 50 85
14. Nur Azizah 80 85
15. Ramadhani 50 80
16. Syarifuddin 75 90
17. Sukma Indah 50 75
18. M.Fauzi 90 95
19. Kirana Tsabilah 80 80
20. Aulia Rahmah 60 75
21. Aditya Anugerah 75 80
22. Khopipah 60 75
23. M.Alif 75 75
24. Alpian Nor 75 90
25. Angga Setiawan 75 85
26. Anisah Fitri 75 80
27. Azhar Zarif 55 80
28. Ernawati 80 95
29. Ghina Saskia 55 80
30. Aulia Rahmah 50 80

Anda mungkin juga menyukai