(PDGK 4501)
OLEH:
JUHAIRIAH
NIM: 858422058
Menyetujui,
Supervisor 1 Mahasiswa,
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumber secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau bagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
Juhairiah
Nim .858422058
KATA PENGANTAR
Segala rasa Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Taufik dan Hidayah serta Inayah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Perbaikan Pembelajaran sebagai laporan tugas praktek mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profisional (PKP) PDGK 4501.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
dari semua pihak.
Juhairiah
Nim. 858422058
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1
1. Identifikasi Masalah ...................................................................................2
2. Analisis Masalah ........................................................................................3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah .............................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ......................................................
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar.................................................................................................................6
B. Aktivitas Belajar ...............................................................................................7
C. Hasil Belajar .....................................................................................................9
D. Pengertian Metode Diskusi ...............................................................................9
E. Penerapan Metode Diskusi................................................................................11
F. Tinjauan Materi PKn Kelas IV SD....................................................................11
G. Materi Globalisasi di Kelas IV..........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Daftar Nilai Rata-rata Peserta Didik Kelas IV Siklus I......................24
2. Tabel 4.2 Indikator Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I ….....................................26
3. Tabel 4.3 Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I.............…................26
4. Tabel 4.4 Daftar Nilai Rata-rata Peserta Didik Kelas IV Siklus II ....................30
5. Tabel 4.5 Indikator Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II..................................31
6. Tabel 4.6 Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II.............................32
7. Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Evaluasi Belajar Dari Sebelum Perbaikan
Sampai Siklus II......................................................................................34
8. Tabel 4.8 Indikator Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I,
Siklus II..............................................................................................35
9. Tabel 4.9 Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran dari Siklus I,
Siklus II.....................................................................................................36
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
permasalahan. Hal ini dikarenakan siswa kelas 1 sekolah dasar baru dalam
tahap perkembangan berpikir kognitif dengan berbagai pendekatan media yang
konkret bukan abstrak.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. penggunaan media secara
kreatif memungkinkan siswa belajar lebih baik dan meningkatkan pemahaman
mereka sesuai dengan yang ingin dicapai. Sedang alat peraga adalah alat bantu
pembelajaran, sehingga hal hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk
model-model benda konkret yang dapat dilihat, didengar, diputarbalikan
sehingga mudah dipahami siswa. Media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan
dan minat siswa, dengan harapan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Dari ulangan harian yang dilaksanakan, diperoleh informasi bahwa hasil
belajar siswa di Kelas 1 untuk mata pelajaran matematika materi penjumlahan
dan pengurangan masih sangat rendah, hal ini diketahui dari hasil ulangan
harian siswa masih banyak yang memperoleh nilai dibawah KKM ( Kriteria
Ketuntasan Minimal) dari 20 siswa hanya 5 siswa yang tuntas sedangkan yang
15 siswa sisanya belum tuntas. Kekurangan dalam pembelajaran Matematika
ini dikarenakan guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik
dan menantang keaktifan siswa. Rendahnya perolehan nilai tersebut
dikarenakan beberapa faktor yang menjadi penyebab, antara lain yaitu : Kelas
1 merupakan masa peralihan dari masa-masa bermain di Taman Kanak-Kanak
ke masa belajar, sehingga mereka belum dapat berkonsentrasi secara penuh,
terbukti pada saat pembelajaran masih banyak anak yang suka bermain-main
sendiri ataupun bergurau terus dengan temannya. Karena itu membutuhkan
kegiatan yang digabung dengan permainan. Untuk meningkatkan hasil belajar
matematika pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan, penulis
menggunakan media pembelajaran benda konkret. Dengan penggunaan media
4
benda konkret yang ada disekitar, diharapkan siswa akan lebih mudah
mencerna apa yang disampaikan guru sehingga pembelajaran akan lebih
menyenangkan dan fariatif serta materi mudah dipahami siswa dan hasil yang
diperoleh akan lebih optimal. Media benda kongkret yang akan digunakan
dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas 1 Mata pelajaran Matematika
pokok bahasan Penjumlahan dan pengurangan yaitu Batu kerikil.
Melalui media pembelajaran ini diharapkan prestasi belajar matematika
pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan angka dapat ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Penggunaan Media
Benda Konkret Pada Siswa Kelas I SD Negeri 032 Tanah Grogot Tahun
Pelajaran 2020/2021
1. Identifikasi masalah :
Selama proses pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa kurang
antusias mengikuti pelajaran matematika hal ini terlihat dari sikap siswa
masih banyak yang suka bermain-main sendiri ataupun bergurau dengan
teman sebangkunya dan ketika diberikan soal ulangan harian masih
banyak nilai siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini terjadi karena para
siswa belum memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru. Hasil tes
yang diperoleh dari jumlah siswa sebanyak 20 anak hanya 5 siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM yaitu 75 keatas sedangkan 15 siswa
nilainya dibawah KKM yaitu 75 ke bawah.
Dari Hasil ulangan harian tersebut tidak sesuai apa yang diharapkan
karena msih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, hal ini
mengartikan bahwa tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
masih rendah. Berdasarkan hal tersebut kami mencoba untuk
mengidentifikasi faktor penyebab kurang berhasilnya proses pembelajaran
yang sudah dilaksanakan sehingga hasil belajar rendah Ada beberapa
masalah yang terjadi pada proses pembelajaran yaitu:
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan dengan
menggunakan media benda konkret.
D. Manfaat Penelitian
Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran di kelas. Secara khusus, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap :
1) Bagi siswa
a. Dapat mempermudah siswa dalam memahami mata pelajaran
matematika dan juga dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar
khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan.
2). Bagi Guru
a. Menumbuhkembangkan kreatifitas guru dalam bervariasi menggunakan
media pembelajaran yang lebih baik dan menarik.
b. Dapat dijadikan pertimbangan dalam peningkatan pembelajaran dikelas,
khususnya mata pelajaran matematika pokok bahasan Penjumlahan dan
Pengurangan.
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. ( Slameto, 1991).
Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku akibat
interaksi individu dengan lingkungannya. Proses perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang
dengan sendirinya yang terjadi karena proses kematangan (Depdiknas.2006).
Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa
mengenal batas usia dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha
yang dilakukan seorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk
mengubah perilakunya (Depdiknas. 2006).
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka diambil
kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan tinggkah laku dari individu dan
lingkungannya sebagai hasil pengalaman sendiri serta perubahan itu
didapatkan karena usaha.
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai
berikut:
a. Perubahan terjadi secara sadar.
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan terjadi perubahan itu atau
sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam
dirinya, misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah. Jadi,
perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak
sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar, karena orang yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.Perubahan dalam belajar
bersifat berkesinambungan dan fungsional. Perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Berikutnya
akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan-perubahan ini senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian belajar itu
dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
c. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk
beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan
sebagainya, tadak dapat di golongkan sebagai perubahan dalam arti belajar.
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat
menetap.
d. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang
benar-benar disadari.
e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
2. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang diberikan
pada pembelajaran dalam situasi belajar yang mengajar. Aktivitas belajar ini
didesain agar memungkinkan siswa memperoleh muatan yang ditentukan,
sehingga berbagai tujuan yang ditetapkan, terutama maksud dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai (Hamalik, 2007:89).
Aktivitas belajar adalah proses kegiatan belajar. Menuntut kegiatan kognitif,
belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi
yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan
informasi (Damyati dan Mujiono, 2009:44). Belajar bukanlah berproses
dalam kehampaan tidak pernah sepi dari berbagai aktivitas. Aktivitas belajar
behubungan dengan kegiatan belajar menulis, mencatat, memandang,
membaca, mengingat, berfikir, latihan atau praktek dan sebagainya. Dalam
belajar seseorang tidak dapat menghindarkan diri dari suatu situasi
(Djamarah, 2011:38).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajar adalah kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Aktivitas
yang dilakukan oleh peserta didik harus seimbang antara otak kanan dan kiri.
Untuk mencapai hal tersebut, sebaiknya kegiatan pembelajaran tidak hanya
dilaksanakan dengan metode konvensional tetapi juga dengan metode media
serta alat peraga pembelajran lain yang dapat merangsang keaktifan belajar
peserta didik.
Adapun jenis-jenis aktivitas dalam belajar yang digolongkan oleh
Paul.Bdiedrick (dalam Sardiman, 2011:101) adalah sebagai berikut: (1)
Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar, demontarsi, serta percobaan. (2) Oral activities, yang
termasuk didalamnya misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, berpendapat, diskusi. (3) Listening activities, misalnya mendengarkan :
uraian, percakapan, diskusi, pidato. (4) Writing activities, misalnya menulis
cerita, karangan, laporan, menyalin. (5) Drawing activities, misalnya
menggambar, membuat grafik, diagram. (6) Mental activities, misalnya
menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, mengambil
keputusan. (7) Emotional activities, misalnya merasa bosan, gugup, melamun,
berani dan tenang.
3. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan
menurut Horwart Kingsley membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1)
keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan
cita-cita (Sudjana, 2004:22). Dari situs indramunawar.blogspot.com menurut
Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang
dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru (Indra, 2009). Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Menurut Oemar Hamalik, hasil
belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar
dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif,
afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Ranah afektif berkenaan dengan
sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu
menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi, dan karakterisasi
dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Ranah psikomotor meliputi
keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, dan koordinasi
neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif
lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun
hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil
penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk 5 dijadikan
ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat
tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
B. Media Benda konkrit
a. Pengertian media
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga
mendorong proses belajar pada dirinya.
b. Pengertian Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang
konkrit yakni dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik,
dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan
peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami, sehingga
lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat
dipertanggung jawabkan. (Mulyadi: 2011)
c. Pengertian benda konkrit
Benda Konkrit merupakan benda yang digunakan dalam pembelajaran
yang sangat mirip dengan aslinya, Sungkono (2007: 28)
Mulyani sumantri, (2004: 178) bahwa secara umum media konkrit
berfungsi sebagai :
a. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
b. Bagian integral dan keseluruhan situasi mengajar
c. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dan konsep yang abstrak
sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
mengembangkan motivasi belajar peserta didik
d. Mempertinggi mutu belajar mengajar
Media benda konkrit yang dimaksud disini adalah benda yang nyata
yang dapat dilihat dan dipegang langsung serta dapat digunakan sebagai
media belajar bagi siswa contoh: Batang korek api, batu kerikil, lidi dan
lain sebagainya.
C. Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan
Matematika menurut sudjono (dalam Abdul Halim Fathani, 2009 : 19)
merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisasi secara
sistematik. Selain itu juga metematika diartikan sebagai ilmu pengetahuan
tentang penalaran yang logis dan masalah yang berhubungan dengan
bilangan.
Penjumlahan adalah suatu kegiatan menghitung atau menambahkan
suatu bilangan dengan bilangan yang lain sehingga ditemukan suatu bilangan
baru sebagai hasil dari penggabungan sebagai hasil dari penggabungan
bilangan pertama dan bilangan kedua.
Pengurangan adalah suatu kegiatan mengurangi atau mengambil suatu
bilangan dari bilangan yang lain dan menemukan bilangan baru sebagai hasil
dari pengurangan tersebut.
D. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Menurut Preston, anak usia sekolah dasar mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Anak merespons (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek
dari dunia sekitarnya. Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap
kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada di sekitarnya. Mereka
memiliki minat yang luas dan tersebar di sekitar lingkungannya.
2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu,
mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat.
4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau
terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna.
5. Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam
pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS
sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat
dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.
Masa sekolah dasar atau sering disebut sebagai masa-masa intelektual
atau masa keserasian sekolah. Pada masa ini, secara relatif anak-anak lebih
mudah didik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Menurut pendapat ini,
masa keserasian bersekolah dibagi dua fase yaitu: (1) masa kelas rendah
sekolah dasar (6 tahun sampai usia sekitar 8 tahun). Pada usia tersebut
termasuk dalam kelas 1 sampai dengan kelas 3. (2) masa kelas tinggi sekolah
dasar ( 9 tahun sampai kira-kira 12 tahun). Dalam tingkatan kelas disekolah
dasar, pada usia tersebut termasuk dalam kelas 4 sampai dengan kelas 6.
E. Karakteristik anak SD kelas rendah
Anak SD yang berada dikelas rendah adalah anak yang berada pada
rentang usia dini. Masa usia ini ini merupakan masa perkembangan anak yang
pendek tetapi masa yang sangat penting bagi kehidupannya, oleh karena itu
seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong agar potensi anak akan
berkembang secara optimal. Perkembangan dan karakteristik anak pada usia
SD berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya, karakter
anak pada kelas rendah berbeda dengan karakter anak kelas tinggi hal ini dapat
dilihat dalam proses pembelajaran usia sekolah dasar utamanya yang ada di
kelas rendah belum dapat mengembangkan keterampilan kognitifnya secara
penuh, akan tetapi anak di kelas rendah belum dapat mengembangkan
keterampilan kognitifnya secara penuh, akan tetapi anak di kelas tinggi sudah
dapat berfikir, berkreasi secara luas.
Berikut adalah karakter anak SD kelas rendah serta implikasinya terhadap
pembelajaran :
1. Kongkrit, siswa sd kelas rendah salah satu karakteristiknya yaitu belajar
dari hal-hal yang konkrit dan secara bertahap menuju kearah yang abstrak.
Kongkrit maksudnya belajar dari hal –hal yang nyata , misalnya dapat
dilihat, didengar, dibaui, diraba bahkan diotak atik, itu disebabkan karena
anak sd kelas rendah belum bisa menggambarkan atau membayangkan
sesuatu berdasarkan penjelasan atau teori. Oleh karena itu pembelajaran
ips harus diusahakan ada media atau alat peraga sesuai dengan
tujuan materi yang diajarkan..memanfaatkan lingkungan sekitar dalam
proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar yang lebih
bernilai.
2. Integratif , yaitu pada tahap anak sd kelas rendah anak masih memandang
sesuatu sebagai satu keutuhan, mereka belum bisa memisahkan suatu
konsep ke bagian demi bagian.oleh karena itu dalam pembelajaran ips
harus dilakukan secara bertahap,dari hal-hal umum yang mudah dipahami
ke hal-hal yang lebih khusus.
3. Hierarkis, yaitu cara belajar anak yang berkembang secara bertahap dari
hal yang sederhana ke hal yang lebih kompleks. oleh karena itu
pembelajaran ips materi atau ilmu yang diajarkan hrus logis atau masuk
akal, agar mudah dimengerti oleh siswa.
4. Suka bermain dan lebih suka bergembira / riang (Basset, Jacka, dan
Logan:1983) , anak SD kelas rendah masih suka bermain dan suka
bergembira disebabkan karena mereka berada pada tahap peralihan dari
TK yang penuh dengan permainan.implikasinya terhadap pembelajaran
ips, guru harus menciptakan suasana belajar yang nyaman dan penuh
ceriah dengan merancang model pembelajaran yang serius tapi santai.
5. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi
sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak
kegagalan. (Basset, Jacka, dan Logan:1983).
6. Karakteristik anak SD kelas rendah adalah senang merasakan atau
melakukan / memperagakan sesuatu secara langsung ditinjau dari teori
perkembangan kognitif anak SD memasuki tahap opersional kongkrit.
Impliklasinya yaitu guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
7. Siswa masih senang belajar bersama temannya atau berkelompok karena
pergaulannya dengan kelompok sebaya . karakteristik ini membawa
implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Karena
anak pada usia ini cenderung ingin mengajar anak-anak lainnya.
8. sebagian siswa tertentu misalnya yang paling kecil, besar, gemuk/ kurus
ataupun kecacatan fisik lainnya biasanya suka mencari perhatian
seperlunya, oleh karena itu pembelajarannya hendaknya diberikan
perhatian khusus seperlunya dan diberikan kasihsayang tampak pamrih
9. Siswa usia ini sedang mengalami masa peka / sangat cepat untuk meniru ,
mendapat contoh / figure dari guru yang dipavoritkannya.karena itu di
dalam pembelajarannya guru hendaknya bersikap baik dan bisa menjadi
contoh bagi murid-muridnya.
10. Bahasa yang digunakan anak usia ini masih dipengaruhi oleh usia ibu
Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sederhana tidak
kompleks.
11. Rasa ingin tahu yang tinggi, anak-anak SD usia ini sangat kritis mereka
sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan diluar dugaan jadi alam
pembelajaran
F. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK adalah gabungan dari kata “penelitian, tindakan, dan kelas.”
Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan menggunakan
kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi
peneliti dan orang lain demi kepentingan bersama (Arikunto dalam Maharani,
2014).
Penelitian tindakan sebagai “systematic inquiry” yang dilakukan oleh
guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi
tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk
meningkatkan persepsi serta mengembangkan “reflective practice” yang
berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk
memperbaiki hasil belajar siswa (Milis dalam Wardhani, 2014:1.4).
Berdasarkan pengertian dari beberapa pemahaman mengenai PTK di atas
dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu
pengamatan yang menerapkan tindakan di dalam kelas dengan menggunakan
aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa
periode atau siklus.
PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-
penelitian lainya. Adapun beberapa karakter tersebut adalah sebagai berikut :
a. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri
guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai
masalah yang perlu diselesaikan.
b. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri.
c. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan
siswa dalam melakukan interaksi.
PTK bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan
secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan.
(Wardhani,2014:1.7).
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Perencanaan Pengamatan
Siklus 1
Refleksi
Siklus selanjutnya
Perencanaan
Ulang
Pengamatan
Terselesaikan
c). Pengamatan
Setelah melaksanakan pembelajaran selanjutnya mengobservasi didalam
kegiatan belajar.
Adapun tujuan observasi adalah :
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.
Pengamatan dengan cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu
dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.
Data yang dikumpulkan dapat berupa instrumen yang terdiri dari Lembar
Pengamatan Pembelajaran dan Lembar Observasi. Hasil berupa kekurangan
guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang dicatat dan
dikonsultasikan pada pembimbing, hasilnya adalah masih belum sepenuhnya
mencapai ketuntasan yang diharapkan.
d). Refleksi
Dari hasil observasi guru mengadakan refleksi untuk mengetahui
kekurangan, hambatan dan kendala pada proses pembelajaran. Data yang
diperoleh digunakan sebagai dasar dan acuan bagi guru untuk mengevaluasi
guru dan peserta didik selama proses kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis
data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses
dan hasil yang telah dicapai.
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau
belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal itu terjadi, dan apa yang perlu
dilakukan selanjutnya.
Pada refleksi I kegiatan penelitian membandingkan hasil belajar yang
diperoleh siswa setelah dan sebelum guru menggunakan media benda konkrit
dalam materi penjumlahan dan pengurangan
Bila hasil kurang memuaskan, penulis akan menyempurnakan rancangan
pembelajaran secara optimal. Hal ini dijadikan sebagai dasar perbaikan dalam
perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II.
2. Siklus II
Siklus II dapat dilakukan setelah pemahaman siswa dari siklus I
terdeteksi dan siklus II ini digunakan guna memperbaiki pembelajaran
pada siklus I. Siklus II juga memiliki beberapa tahapan, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Kegiatan pada tahap ini meliputi:
1) Merancang kembali rencana pembelajaran
2) Mempersiapkan media yang diperlukan adapun media benda konkrit yang
digunakan pada siklus 2 yaitu berupa lidi
3) Menyusun kembali lembar kerja evaluasi
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Rencana pembelajaran yang telah disusun pada tahap
perencanaan dilaksanakan sepenuhnya pada tahap ini. Kegiatan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini adalah:
1) Mengucapkan salam kepada siswa dan doa bersama yang dipimpin oleh
guru.
2) Mengecek kehadiran siswa. Kemudian Guru menanyakan kepada siswa
apakah sudah sarapan dan siap mengikuti pembelajaran hari ini,
3) Melakukan apersepsi dengan bertanya ke anak-anak seperti anak-anak
masih ingatkah kalian apa itu penjumlahan dan pengurangan, bagaimana
cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan.
4) Agar siswa lebih bersemangat dalam proses belajar maka kemudian guru
mengajak siswa menyanyikan lagu yang berjudul satu ditambah satu
secara bersama sama.
5) Kemudian guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran.
6) Guru mengajak siswa mengingat kembali tentang konsep penjumlahan dan
pengurangan kemudian.
7) Guru menjelaskan kembali kepada siswa cara menghitung penjumlahan
dan pengurangan menggunakan media yaitu lidi.
8) Guru menulis contoh penjumlahan dan pengurangan menggunakan papan
tulis kecil kemudian anak menjawab secara bergantian.
9) Siswa memperaktekkan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda (Lidi).
10) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok dan guru memerintahkan
siswa menyiapkan buku tema.
11) Siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku tema tersebut secara
berkelompok
12) Guru meminta perwakilan satu orang dari masing-masing kelompok
membacakan hasilnya melalui grup whats up.
13) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang masih kurang
paham dengan materi yang diberikan.
14) Memberikan tes soal latihan kepada siswa.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini guru berdiskusi tentang hasil pembelajaran
yang dilaksanakan dengan menganalisis beberapa instrumen yang terdiri dari
lembar pengamatan pembelajaran, lembar tes dan lembar observasi. Hasil
berupa kekurangan guru dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
yang dicatat kepada pembimbing.
Dengan menggunakan media benda konkret hasil dari pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berkategori cukup baik. Untuk
lembar observasi siswa diperoleh hasil 100 % siswa sudah bisa menghitung
penjumlahan dan pengurangan sendiri. Hal ini berarti kemampuan siswa
menghitung penjumlahan dan pengurangan sudah meningkat dengan
menggunakan benda konkrit. Dan berdasarkan hasil evalusi yang dilaksanakan
oleh guru nilai siswa rata-rata sudah diatas KKM.
d). Refleksi
Hasil dari observasi/pengamatan yang dilakukan sebanyak dua kali
pertemuan penggunaan media benda konkrit ini sudah terlaksana sesuai
dengan yang diharapkan. Dari hasil tes ulangan harian yang dilaksanakan pada
siklus 2 diperoleh data bahwa hasil meningkat sebesar 100% dari siklus 1 yaitu
sebanyak 20 siswa yang nilainya sudah diatas standar KKM, artinya semua
siswa telah tuntas, selain itu siswa juga sangat antusias mengikuti
pembelajaran..
M=
∑X
N
Keterangan :
M : nilai rata-rata (mean)
∑ : jumlah nilai seluruh siswa
N : jumlah seluruh siswa
2. Menghitung ketuntasan belajar siswa
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa siswi dapat dilihat
dari perbandingan hasil persentase nilai siswa siklus 1 dan 2, Nilai standar
KKM yang ditetapkan disekolah SDN 032 Tanah Grogot adalah 75, Dan
cara menghitung ketuntasan belajar siswa secara klasikal menurut sudjana
(2009 :131)
Digunakan rumus berikut:
F
DP = x
N
100
Keterangan :
DP : nilai presentase atau hasil
F : jumlah siswa yang tuntas
N : jumlah seluruh siswa
BAB IV
A. Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada Siklus I yaitu
proses pembelajaran matematika dengan materi penjumlahan dan
pengurangan dengan menggunakan media benda konkrit sebagai media
pembelajaran. Pada proses pembelajaran berlangsung para siswa sudah
mulai antusias untuk mengikuti pelajaran tersebut. Alat evaluasi yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pelajaran
matermatika yaitu soal–soal evaluasi berupa latihan yang berkaitan
dengan materi pengurangan dan penjumlahan.
Tabel 4.1
Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Peserta Didik Kelas I Pembelajaran
Siklus I
No Ketuntasan
Nama Peserta didik Nilai
. Tuntas Belum Tuntas
1. Adam Ibnu Malik 70 √
2. Ahmad Safar 60 √
3. Charma Inara Neva 90 √
4. Jamiatul Awwaliyah 90 √
5. Joy Sandi Pranata 85 √
6. Kevin Pratama 65 √
7. Khoirul Azzam 70 √
8. M. Akbar Al Kafi 65 √
9. M. Ardian 80 √
10. M. Maulana 85 √
11. M. Nasywan 70 √
12. M.Rhafli Prasetiyo 65 √
13. M. Riski Aditiya 65 √
14. M. Wahyu Sahputra 80 √
15. Piranur Alpaidah 65 √
16. Sakina 80 √
17. Siti Assyifa 60 √
18. Syafaat Mukmin 75 √
19. Kirana Tsabilah 75 √
20. Widia Muthmain’ah 80 √
Jumlah nilai 1475
Nilai rata-rata 73,75
Nilai terendah 60
Nilai tertinggi 90
Nilai tuntas 50% 10
Nilai belum tuntas 50% 10
KKM 75
Tabel 4.2
Indikator Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
Jumlah Peserta
No. Rentang Nilai Presentase
didik
1. 0-10 - -
2. 11-20 - -
3. 21-30 - -
4. 31-40 - -
5. 41-50 - -
6. 51-60 2 10%
7. 61-70 8 40%
8. 71-80 6 30%
9. 81-90 4 20%
10. 91-100 - -
Jumlah 20 100%
20-
Banyaknya Siswa
15-
10-
5-
0-
31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai
Diagram 4.1 : Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan Siklus II ini hasil pembelajaran yang diperoleh
peserta didik sudah cukup baik, peserta didik dapat memahami materi
pembelajaran yang telah diberikan sehingga hasil belajar peserta didik
sudah cukup memuaskan dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
peneliti dari hasil perbaikan pembelajaran.
Tabel 4.4
Daftar Nilai Rata-Rata Evaluasi Peserta Didik Kelas I
Pembelajaran Siklus II
No Ketuntasan
Nama Peserta didik Nilai
. Tuntas Belum Tuntas
1. Adam Ibnu Malik 80 √
2. Ahmad Safar 80 √
3. Charma Inara Neva 100 √
4. Jamiatul Awwaliyah 100 √
5. Joy Sandi Pranata 85 √
6. Kevin Pratama 80 √
7. Khoirul Azzam 85 √
8. M. Akbar Al Kafi 80 √
9. M. Ardian 95 √
10. M. Maulana 95 √
11. M. Nasywan 85 √
12. M.Rhafli Prasetiyo 80 √
13. M. Riski Aditiya 80 √
14. M. Wahyu Sahputra 95 √
15. Piranur Alpaidah 80 √
16. Sakina 80 √
17. Siti Assyifa 85 √
18. Syafaat Mukmin 90 √
19. Kirana Tsabilah 90 √
20. Widia Muthmain’ah 100 √
Jumlah nilai 1745
Nilai rata-rata 87,25
Nilai terendah 80
Nilai tertinggi 100
Nilai tuntas 100% 20
Nilai belum tuntas 0% 0
KKM 75
Tabel 4.5 : Indikator Hasil Belajar Peserta didik Siklus II
No
Indikator Keterangan
.
Jumlah Peserta
No. Rentang Nilai Persentase
didik
1. 0-10 - -
2. 11-20 - -
3. 21-30 - -
4. 31-40 - -
5. 41-50 - -
6. 51-60 - -
7. 61-70 - -
8. 71-80 8 40%
9. 81-90 6 30%
10. 91-100 6 30%
Jumlah 20 100%
20-
15-
10-
5-
0-
31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai
Diagram 4.2 Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II
Tabel 4.7
Peningkatan Hasil Evaluasi Belajar dari sebelum perbaikan sampai
Siklus II
Tabel 4.8
Indikator Hasil Belajar Peserta didik dari Pra Siklus I dan Siklus II
Sesudah PTK
No Sebelum
Indikator Siklus
. PTK Siklus I
II
1. Jumlah nilai tertinggi 75 90 100
2. Jumlah nilai terendah 50 60 80
3. Jumlah nilai 1225 1475 1745
4. Nilai rata-rata 61,25 73,75 87,25
5. Banyak peserta didik dengan 5 10 20
nilai lebih dari 75
6. Banyak peserta didik dengan 15 10 0
nilai kurang dari 75
7. Persentase peserta didik dengan 25% 50% 100%
nilai lebih dari 75
8. Persentase peserta didik dengan 75% 50% 0%
nilai kurang dari 75
Tabel 4.9
Presentase Hasil Evaluasi Pembelajaran dari Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II
1. 0 -10
2. 11-20
3. 21-30
4. 31-40
5. 41-50 5 (25%)
6. 51-60 9 (45%) 2 (10%)
7. 61-70 4 (20%) 8 (40%)
8. 71-80 2 (10%) 6 (30%) 8 (40%)
9. 81-90 4 (20%) 6 (30%)
10. 91-100 6 (30%)
Jumlah 20 (100%) 20 (100%) 20 (100%)
60-
50-
40-
Presentas
35-
e
20-
10-
0-
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Setelah peneliti melaksanakan proses perbaikan pembelajaran
Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan melalui perbaikan
pembelajaran Siklus I dan perbaikan Pembelajaran Siklus II di kelas I SDN
032 Tanah Grogot, maka dapat disimpulkan bahwa : Penggunaan media
pembelajaran yaitu benda konkrit berupa batu kerikil dan lidi dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik. Hal ini terbukti pada data hasil
belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan yang mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu Peningkatan nilai rata-rata dari data
awal 73,75 meningkat menjadi 87,25. Pada siklus pertama dengan persentase
ketuntasan 50%, kemudian meningkat lagi pada siklus kedua menjadi 100%.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa aktif dan antusias
mengikuti pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan
dengan menggunakan media benda konkrit.
Andayani, dkk. 2011. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Jakarta:
Universitas Terbuka.
Lestari Mikaresa, Hera dkk. 2007. Pendidikan Anak Di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Lampiran 1
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ-UT
Di Samarinda
Fakta/Data pembelajaran Hasil dari ulangan harian dari 20 siswa yang tuntas
yang terjadi di kelas hanya 5 siswa atau 25 % dan 15 siswa atau 75 %
belum tuntas. Hal ini menunjukkan ketidak tuntasan
dalam pembelajaran Matematika di SDN 032 Tanah
Grogot
Alternatif dan Prioritas a. Penggunaan media benda konkret yang ada disekitar,
Pemecahan Masalah diharapkan siswa akan lebih mudah mencerna apa
yang disampaikan guru sehingga pembelajaran akan
lebih menyenangkan dan variatif serta materi mudah
dipahami siswa dan hasil yang diperoleh akan lebih
optimal.
b. Membiasakan siswa aktif bertanya bila ada materi
yang belum dipahaminya.
A. Standar Kompetensi
Menunjukkan sikap terhadap Globalisasi di lingkungannya
B. Kompetensi Dasar
Memberikan contoh jenis budaya yang pernah di tampilkan dalam misi
kebudayaan internasional.
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami penjumlahan dan pengurangan satu bilangan.
F. Materi Pembelajaran
Penjumlahan dan pengurangan satu bilangan
G. Metode Pembelajaran
Ceramah
Metode Tanya Jawab
Pemberian tugas
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan(Awal)
a. Guru memulai pelajaran online melalui Whatshap Grup tepat waktu
(Contoh nilai yang ditanamkan Disiplin)
b. Mengucap salam dan menanyakan keadaan siswa
c. Berdoa sebelum membuka pelajaran
d. Memeriksa kehadiran peserta didik
e. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran
2. Kegiatan inti (40 menit)
a. Guru menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan dengan satu bilangan
b. Guru mencontohkan bentuk penjumlahan dan pengurangan satu bilangan
menggunakan papan tulis
c. Guru mencontohkan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan
menggunakan batu kerikil
d. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait dengan penjumlahan dan
pengurangan
e. Anak mempraktekkan cara menghitung penjumlahan dan penjumlahan satu
bilangan dengan menggunakan batu kerikil
f. Dengan tanya jawab guru dan siswa menyimpulkan tentang materi yang telah
dipelajari.
g. Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan siswa.
3. Kegiatan penutup
1. Menanyakan kepada anak apakah sudah memahami materi atau tidak
2. Memberikan tes tertulis
3. Berdoa sebelum pulang
I. Metode Pembelajaran
1. Tanya Jawab.
3. Diskusi
4. Tugas.
K. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Penilaian : Isian
3. Alat Evaluasi : Soal Terlampir
Instrumen Soal
Jawablah soal di bawah ini dengan benar !
1. 5 + 5 = ........ 6. 5 – 2 = .......
2. 7 – 5 = ........ 7. 9 + 8 = ........
3. 6 – 4 = ....... 8. 7 + 4 = .........
4. 6 + 9 = ......... 9. 8 – 5 = .......
5. 9 + 9 = ........ 10. 9 – 6 = .......
Kunci Jawaban
1. 10 6. 3
2. 2 7. 17
3. 2 8. 11
4. 14 9. 3
5. 18 10. 3
Skor Penilaian :
1. Setiap jawaban yang benar mendapat skor 10
2. Setiap jawaban yang salah mendapat nilai 0
3. Jumlah skor minimal 100
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Harnawi, S.Pd.SD
NIP.19640505 198611 1001
LEMBAR EVALUASI
Nama :
Kelas :
Nama sekolah :
Mata Pelajaran :
Jawaban :
1. ..................................................................................................................................
2. ..................................................................................................................................
3. ..................................................................................................................................
4. ..................................................................................................................................
5. ..................................................................................................................................
Tabel Hasil Evaluasi Matematika Pembelajaran
( Siklus I )
No Ketuntasan
Nama Peserta didik Nilai
. Tuntas Belum Tuntas
1. Adam Ibnu Malik 70 √
2. Ahmad Safar 60 √
3. Charma Inara Neva 90 √
4. Jamiatul Awwaliyah 90 √
5. Joy Sandi Pranata 85 √
6. Kevin Pratama 65 √
7. Khoirul Azzam 70 √
8. M. Akbar Al Kafi 65 √
9. M. Ardian 80 √
10. M. Maulana 85 √
11. M. Nasywan 70 √
12. M.Rhafli Prasetiyo 65 √
13. M. Riski Aditiya 65 √
14. M. Wahyu Sahputra 80 √
15. Piranur Alpaidah 65 √
16. Sakina 80 √
17. Siti Assyifa 60 √
18. Syafaat Mukmin 75 √
19. Kirana Tsabilah 75 √
20. Widia Muthmain’ah 80 √
Lampiran 4
A. Standar Kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menjumlah dua bilangan dua angka tanpa menyimpan
Mengurang dua bilangan dua angka tanpa menyimpan
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjumlahkan dan mengurangi angka bilangan dua angka tanpa
menyimpan
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran.
Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan dua angka dengan benar
F. Materi Pembelajaran
Pengaruh Globalisasi
G. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi kelompok
Tugas
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan ( 5 menit )
a. Guru memulai pelajaran online melalui Whatshap Grub tepat waktu
b. Mengucapkan salam kepada siswa dan doa bersama yang dipimpin oleh guru.
c. Mengecek kehadiran siswa. Kemudian Guru menanyakan kepada siswa
apakah sudah sarapan dan siap mengikuti pembelajaran hari ini.
d. Melakukan apersepsi dengan bertanya ke anak-anak seperti anak-anak masih
ingatkah kalian apa itu penjumlahan dan pengurangan, bagaimana cara
menjumlahkan dan mengurangkan bilangan.
e. Menyanyikan lagu yang berjudul satu ditambah satu secara bersama sama.
3. Kegiatan Inti ( 40 menit )
a. Guru mengajak siswa mengingat kembali tentang konsep penjumlahan dan
pengurangan kemudian.
b. Guru menjelaskan kembali kepada siswa cara menghitung penjumlahan dan
pengurangan menggunakan media yaitu lidi.
c. Guru menulis contoh penjumlahan dan pengurangan menggunakan papan tulis
kecil kemudian anak menjawab secara bergantian.
d. Siswa memperaktekkan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda (Lidi).
e. Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok dan guru memerintahkan siswa
menyiapkan buku tema.
f. Siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku tema tersebut secara
berkelompok
g. Guru meminta perwakilan satu orang dari masing-masing kelompok
membacakan hasilnya melalui grup whats up.
h. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang masih kurang
paham dengan materi yang diberikan.
Kegiatan Penutup ( 25 menit )
a. Bersama-sama peserta didik guru membuat kesimpulan pembelajaran.
b. Memberikan soal latihan evaluasi
I. Metode Pembelajaran
2. Tanya Jawab.
3. Diskusi kelompok
4. Tugas.
J. Sumber Bahan dan Saran Pembelajaran
4. Sumber Materi : Buku Tema7 kelas I
Pengalaman guru
5. Alat dan Bahan : Lidi
Lembar Soal
K. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Penilaian : Isian
3. Alat Evaluasi : Soal Terlampir
Instrumen Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Untuk menghindari pengaruh buruk globalisasi sebaiknya kita bersikap.....
2. Sebutkan 3 sikap yang harus kita miliki untuk menangkal dampak negatif
Globalisasi....
3. Sebutkan contoh dampak positif dari Globalisasi...
4. Sebutkan contoh dampak negatif dari Globalisasi...
5. Sebutkan contoh kemajuan teknologi di bidang komunikasi.....
6. Sebelum ada televisi kita mendengarkan berita melalui....
7. Kemudahan memperoleh informasi merupakan pengaruh .......dari Globalisasi
8. Anak muda pada jaman sekarang lebih condong pada mode pakaian dari.....
9. Kebudayaan asing dapat kita terima asalkan....
10. Mengirimkan pesan kepada teman/saudara melalui Hp di sebut...
Kunci jawaban
1. Radio
2. Positif
3. Luar Negeri
4. Baik
5. SMS
Skor Penilaian :
1. Setiap jawaban yang benar mendapat skor 10
2. Setiap jawaban yang salah mendapat nilai 0
3. Jumlah skor minimal 100
Mengetahui,
Kepala Sekolah
.
LEMBAR EVALUASI
Nama :
Kelas :
Nama sekolah :
Mata Pelajaran :
Jawaban :
1. ................................................................................................................................
2. ................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................
4. ................................................................................................................................
5. ................................................................................................................................
6. ................................................................................................................................
7. ................................................................................................................................
8. ................................................................................................................................
9. ................................................................................................................................
10. ..............................................................................................................................
TABEL HASIL EVALUASI MATEMATIKA
( Siklus II )
No Ketuntasan
Nama Peserta didik Nilai
. Tuntas Belum Tuntas
1. Adam Ibnu Malik 80 √
2. Ahmad Safar 80 √
3. Charma Inara Neva 100 √
4. Jamiatul Awwaliyah 100 √
5. Joy Sandi Pranata 85 √
6. Kevin Pratama 80 √
7. Khoirul Azzam 85 √
8. M. Akbar Al Kafi 80 √
9. M. Ardian 95 √
10. M. Maulana 95 √
11. M. Nasywan 85 √
12. M.Rhafli Prasetiyo 80 √
13. M. Riski Aditiya 80 √
14. M. Wahyu Sahputra 95 √
15. Piranur Alpaidah 80 √
16. Sakina 80 √
17. Siti Assyifa 85 √
18. Syafaat Mukmin 90 √
19. Kirana Tsabilah 90 √
20. Widia Muthmain’ah 100 √
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
Petunjuk :
1. Berilah tanda cek () pada masig-masing aspek sesuai kemunculannya !
2. Jika ada hal-hal yang muncul di luar indikator yang ada, anda dapat menulisnya pada
tempat yang tersedia !
Kemunculan
No Indikator Komentar
1 2 3 4 5
A Guru
Alat pembelajaran
1. Menyiapkan alat-alat
peraga dan alat tulis
pembelajaran, alat
disiapkan dengan baik
peraga dan alat tulis.
sebelum mengajar
2. Tanya jawab pada
peserta didik sebagai √ Baik
apersepsi
3. Menyampaikan tujuan
Baik
pembelajaran √
4. Membuka
Baik
pembelajaran
5. Memberi penjelasan
materi dengan bahasa Baik
yang sederhana
6. Memberi penjelasan
materi dengan logis √ Baik
dan sistematis
7. Membagi kelompok
Kesulitan dalam
diskusi secara
membagi kelompok
heterogen
8. Menjelaskan langkah-
langkah diskusi dalam Cukup
kelompok
9. Menyiapkan buku
Baik
tema untuk diskusi √
10. Membimbing peserta
√ Baik
didik dalam diskusi
Umpan balik tidak
11. Memberi umpan balik
√ sampaikan dengan
pada peserta didik
jelas
12. Membimbing peserta Cukup
didik dalam membuat
simpulan
13. Memberi tugas pada
Cukup
peserta didik
B Peserta didik
1. Menjawab pertanyaan
Cukup
apersepsi
2. Memperhatikan
Cukup
penjelasan guru
3. Memainkan alat peraga
√ Belum optimal
dalam pembelajaran
4. Kerjasama dalam Peserta didik kurang
diskusi aktif dalam berdiskusi
Peserta didik kurang
5. Mengemukakan
berani dalam
pendapat
berpendapat
6. Dapat membuat
Cukup
simpulan
7. Dapat mengerjakan Peserta didik kurang
evaluasi dapat menguasai soal
C Pelaksanaan KBM
1. Kesesuaian materi Baik
dengan indikator
2. Keruntutan dalam
Baik
penyesuaian materi
3. Interaksi guru dengan
Baik
peserta didik kondusif
4. Pemahaman materi
Cukup
oleh peserta didik
5. Penggunaan waktu
Cukup
secara efisien
6. Suasana kelas nyaman
Cukup
dan menyenangkan
7. Kerja kelompok Kesulitan dalam kerja
berjalan dengan bagus kelompok
8. Tujuan pembelajaran Masih banyak yang
tercapai belum tercapai
Masih banyak peserta
9. Ketuntasan peserta
didik yang belum
didik
tuntas KKM
Islamiah, S.Pd
Jurnal Pembimbing Supervisor 2 PKP
Hari/ Paraf
No. Kegiatan* Hasil/Komentar Tindak Lanjut
tanggal Mhs Sup.2
Koordinasi
Saya bersedia
Kamis, 20 Mei pembimbing dan
1 menjadi Membuat jadwal
2021 kesediaan
pembimbing
supervisor 2
Mendiskusikan
identifikasi
masalah, analisis Tetapkan akar
Senin, 24 Mei Melakukan penelitian
2 masalah, permasalahan
2021 tindakan kelas
alternatif yang terjadi
masalah, rumusan
masalah
Mempersiapkan media
Mendiskusikan Media yang
benda konkrit untuk
RPP perbaikan digunakan belum
3 Selasa, 25 Mei siklus 2, pengelolaan
siklus 1 beserta optimal, siswa
kelas lebih
pengamatannya belum tuntas
ditingkatkan lagi
Masih banyak
Mengamati
yang belum Penggunaan media
perbaikan
4 Kamis, 27 Mei tuntas, siswa pembelajaran secara
pembelajaran
kurang aktif maksimal
siklus 1
bertanya
Mendiskusikan
refleksi Rekap data siswa,
5 Pembelajaran
Jumat, 28 Mei pelaksanaan melaksanakan
belum efektf
pembelajaran pembelajaran siklus 2
siklus 1
Mengetahui,
Supervisor 1, Supervisor 2,
Siklus I Siklus II
No Nama Nilai Nilai Nilai Nilai
Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah
1. Adrian Rahman 80 95
2. Ade Via Fazeriyana 65 75
3. Ikbal Hasani 70 80
4. M. Rizky Ramadhan 85 80
5. Nur Hanifah 80 80
6. Salma Ifa Auliya 60 75
7. Desty Indriyani 60 75
8. Apriliani 70 80
9. Farel Halid 80 80
10. Hafizh Fatur 80 90
11. Ijudin Nur 60 85
12. M.Azizul Hakim 55 75
13. Nazwa Nur Dina 50 85
14. Nur Azizah 80 85
15. Ramadhani 50 80
16. Syarifuddin 75 90
17. Sukma Indah 50 75
18. M.Fauzi 90 95
19. Kirana Tsabilah 80 80
20. Aulia Rahmah 60 75
21. Aditya Anugerah 75 80
22. Khopipah 60 75
23. M.Alif 75 75
24. Alpian Nor 75 90
25. Angga Setiawan 75 85
26. Anisah Fitri 75 80
27. Azhar Zarif 55 80
28. Ernawati 80 95
29. Ghina Saskia 55 80
30. Aulia Rahmah 50 80