Anda di halaman 1dari 89

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IPA

DALAM MATERI PERUBAHAN ENERGI


MELALUI METODE EKSPERIMENTAL
DI KELAS VI SDN GUNUNGSARI 02
TAHUN PELAJARAN
2019 – 2020

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Oleh :

ANUGERAH DWI AMBARWATI, S.Pd


NUPTK. 4241762662300003

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER


DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI GUNUNGSARI 02
2020
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DALAM
MATERI PERUBAHAN ENERGI MELALUI METODE
EKSPERIMENTAL DI KELAS VI
SDN GUNUNGSARI 02
TAHUN PELAJARAN
2019 – 2020

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

ANUGERAH DWI AMBARWATI, S.Pd


NUPTK. 4241762662300003

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER


DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI GUNUNGSARI 02
2020

i
ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas

yang berjudul Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Dalam Materi Perubahan

Energi Melalui Metode Eksperimental di Kelas VI SDN Gunungsari 02 Tahun

Pelajaran 2019 – 2020.

Atas bantuan serta bimbingan berbagai pihak dalam penyusunan

penelitian tindakan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember

2. Kepala SDN Gunungsari 02 Kab. Jember

3. Dewan guru SD Negeri Gunungsari 02 Kab. Jember

4. Semua pihak yang telah membantu selama penelitian maupun dalam

penyusunan penelitian tindakan kelas ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih belum

sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami

harapkan demi kesempurnaannya. Semoga laporan penelitian tindakan kelas ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Jember, 2020

Peneliti

iii
IMPROVED RESULTS IN A MATERIAL CHANGE OF
LEARNING IPA ENERGY THROUGH METHOD
EXPERIMENTAL IN CLASS VI
SDN GUNUNGSARI 02
YEAR STUDY
2019 – 2020

ANUGERAH DWI AMBARWATI, S.Pd

ABSTRACT

Learning by placing students in an environmental context and real people's lives


will make Natural Sciences (IPA) becomes easier and relevant to real life learners.
The main purpose of learning science is to prepare students to become citizens
who have a basic ability and to investigate, analyze, understand and apply the
concepts / principles and processes of natural science in the real situation.
Therefore, researchers apply the experimental method to improve the learning
outcomes of sixth grade science students at SDN Gunungsari 02.
The method used in this study is the use of Classroom Action Research. Where
the design of the study is a research design Emmbut S. (Kemmis and Targart,
1988), the technique is performed in the data collection in this study consists of
action for: (1) the test method used to determine the ability of the student prior to
the start of the next action, (2) method of documentation, is used to strengthen the
results of research conducted. For the analysis of research data using descriptive
qualitative analysis techniques.
From the analysis of the research results that an increase in science learning
outcomes in the sixth grade students of SDN Gunungsari 02 using experimental
methods.

Keywords: Learning Outcomes Science, Material Changes in Energy,


Experimental Methods

iv
PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DALAM
MATERI PERUBAHAN ENERGI MELALUI METODE
EKSPERIMENTAL DI KELAS VI
SDN GUNUNGSARI 02
TAHUN PELAJARAN
2019 – 2020

ANUGERAH DWI AMBARWATI, S.Pd

ABSTRAK

Pembelajaran dengan menempatkan siswa dalam suatu konteks lingkungan dan


kehidupan masyarakat secara nyata akan membuat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
menjadi lebih mudah dan relevan dengan kehidupan nyata peserta didik. Tujuan
utama pembelajaran IPA adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga
masyarakat yang memiliki suatu kemampuan dan dasar untuk menyelidiki,
menganalisis, memahami dan menerapkan konsep-konsep/prinsip-prinsip dan
proses Ilmu pengetahuan alam pada situasi nyata. Oleh sebab itu peneliti
menerapkan metode eksperimental untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas VI di SDN Gunungsari 02.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas. Dimana desain penelitian yang digunakan adalah desain
penelitian S. Emmbut (Kemmis dan Targart, 1988), tehnik yang dilakukan dalam
pengumpulan data pada penelitian tindakan ini terdiri dari atas : (1) Metode tes,
digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan tindakan
selanjutnya, (2) Metode dokumentasi, digunakan untuk memperkuat hasil dari
penelitian yang dilakukan. Untuk analisis data penelitian menggunakan tehnik
analisis kualitatif deskriptif.
Dari hasil analisis penelitian diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan hasil
pembelajaran IPA siswa kelas VI di SDN Gunungsari 02 dengan menggunakan
metode eksperimental.

Kata kunci : Hasil Pembelajaran IPA, Materi Perubahan Energi, Metode


Eksperimental

v
DAFTAR ISI
1. HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
2. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
3. KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
4. ABSTRACT ........................................................................................... iv
5. ABSTRAK ............................................................................................. v
6. DAFTAR ISI ........................................................................................... vi
7. DAFTAR TABEL .................................................................................. viii
8. DAFTAR DIAGRAM ............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Ruang Lingkup ......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian................................................................ ..... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
F. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Pembelajaran IPA ........................................................... 7


B. Materi Perubahan Energi.......................................................... 8
C. Metode Eksperimental ............................................................. 9
D. Hipotesis................................................................................... 10
BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan dan Jenis Penelitian ............................................... 11


B. Desain Penelitian ...................................................................... 12
C. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian .................................... 12
D. Prosedur ................................................................................... 14
E. Tehnik Pengumpulan Data ....................................................... 17
F. Analisis Data ............................................................................ 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN ........................................................... 21


B. PEMBAHASAN.................................................................... 25

vi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ........................................................................... 27
B. SARAN.................................................................................. 27
9. DAFTAR PUSTAKA.............. ............................................................... 29
10.LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Subyek Penelitian...................................................................... 13


Tabel 4.1 Siklus I pertemuan 1, 2, 3 ......................................................... 21
Tabel 4.2 Siklus II pertemuan 1, 2, 3 ........................................................ 23
Tabel 4.3 Rekapitulasi siklus I dan II ....................................................... 24

viii
DAFTAR DIAGRAM

Rekapitulasi Siklus I dan II.............. ............................................................. 24

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang ikut

berperan dalam usaha pembentukan sumber daya yang unggul adalah

pendidik atau guru. Setiap guru memiliki tanggung jawab untuk membawa

anak didiknya atau siswanya pada suatu taraf kematangan tertentu, baik itu

dalam berfikir maupun bertindak. Guru memiliki peran yang sangat penting

dalam pembentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakannya.

Oleh sebab itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan

secara seksama agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam

meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia pada umumnya dan

melaksanakan proses belajar mengajar pada khususnya.

Pembelajaran dengan menempatkan siswa dalam suatu konteks

lingkungan dan kehidupan masyarakat secara riil atau nyata akan membuat

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjadi lebih mudah dan relevan dengan

kehidupan nyata peserta didik. Tujuan utama pembelajaran IPA adalah untuk

mempersiapkan siswa menjadi warga masyarakat yang memiliki suatu

kemampuan dan dasar untuk menyelidiki, menganalisis, memahami dan

menerapkan konsep-konsep/prinsip-prinsip dan proses Ilmu pengetahuan

alam pada situasi nyata.

Namun adakalanya hasil pembelajaran yang diperoleh oleh siswa

tidak mencapai tujuan yang seharusnya dapat dicapai. Rendahnya hasil

belajar pada umumnya dalam pembelajaran tidak diikuti perilaku pembuktian


1
maupun penemuan dari anak itu sendiri. Timbulnya kesalahan konsep terjadi

karena adanya teori tanpa dipraktekkan dalam eksperimen. Oleh karena itu

salah satu alternatif untuk membangkitkan motivasi belajar anak adalah

dengan metode praktikum atau lebih dikenal dengan eksperimen.

Dengan metode ini, siswa dapat membuktikan sendiri konsep yang

mereka terima, sehingga kemampuan anak anak meningkat baik pada aspek

kognitif maupun aspek psikomotornya. Mata pelajaran IPA tidak bisa hanya

dengan metode ceramah tanpa ada demonstrasi dan yang lebih mengena

dengan pembuktian adalah eksperimen.

Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan

menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen berarti siswa

melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variable, pengamatan,

melibatkan pembanding atau kontrol, dan penggunaan alat-alat praktikum.

Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi

kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri (Nuryani, 109)

Ada juga para ahli yang mengartikan metode eksperimen adalah cara

penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan

mengalami untuk membuktikan sendiri suatau pertanyaan atau hipotesis yang

dipelajari (syaiful sagala, 220). Ada juga yang mengartikan metode eksperimen

adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan

tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,

kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru

(Roestiyah, 80). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen

adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan

dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis

2
yang dipelajari, kemudian hasil pengamatan itu di sampaikan ke kelas dan

dievaluasi oleh guru.

Sehingga pada penelitian ini, peneliti memilih meningkatkan hasil

pembelajaran IPA dalam materi energi dan perubahannya melalui metode

eksperimen di kelas VI SDN Gunungsari 02 tahun pelajaran 2019 – 2020.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan

masalah sebagai berikut :

“Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran IPA dalam materi

perubahan energi melalui metode eksperimental di kelas VI SDN Gunungsari

02 tahun pelajaran 2019 – 2020?”.

C. Ruang Lingkup

Untuk memperjelas arah penyelesaian masalah, peneliti membatasi

ruang lingkup masalah yang hendak diteliti yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini khusus untuk siswa kelas VI di SDN Gunungsari 02

Kabupaten Jember.

2. Acuan yang digunakan adalah materi IPA semester II Tahun Pelajaran

2019 – 2020, yaitu pada materi energi dan perubahannya

3. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental, hanya pada

praktikum sederhana untuk pembuktian perubahan energi

3
D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji manfaat

penerapan metode eksperimental terhadap hasil pembelajaran IPA pada

siswa kelas VI di SDN Gunungsari 02 Tahun Pelajaran 2019 – 2020.

Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui adakah

peningkatan hasil pembelajaran siswa kelas VI terhadap pembelajaran IPA

khususnya materi energi dan perubahannya di SDN Gunungsari 02 Tahun

Pelajaran 2019 – 2020.

E. Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

upaya meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas VI terhadap

pembelajaran IPA khususnya materi energi dan perubahannya di SDN

Gunungsari 02 Tahun Pelajaran 2019 – 2020 melalui metode eksperimental.

Secara khusus penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat

praktis antara lain :

1. Bagi Siswa ; dengan penelitian tindakan kelas ini kompetensi siswa

dapat lebih bermutu dalam hasil pembelajaran, khususnya pada

pembelajaran IPA.

2. Bagi Peneliti ; diharapkan dengan penelitian tindakan kelas ini dapat

menambah wawasan melalui metode eksperimental dalam

mengoptimalkan hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran IPA.

4
F. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Pembelajaran IPA

Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa

dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang ditetapkan yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Hasil pembelajaran IPA dapat diartikan sebagai tingkat

penguasaan yang dicapai siswa dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA). Dan hasil pembelajaran IPA ini nantinya, dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena IPA adalah ilmu yang

mempelajari tentang alam sekitar.

2. Materi Perubahan Energi

Materi pelajaran merupakan pengetahuan, keterampilan, serta

sikap yang harus dimiliki dan dikuasai oleh para peserta didik dalam

rangka untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Jadi

dengan kata lain materi pelajaran itu adalah sarana untuk mencapai

tujuan dari sebuah pembelajaran. Sedangkan yang dimaksud dengan

materi perubahan energi adalah pengetahuan tentang energi serta

perubahannya.

3. Metode Eksperimental

Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu

cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu

hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,

5
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh

guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu

mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-

persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.

Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah.

Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu

yang sedang dipelajarinya.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Pembelajaran IPA

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana

Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono

(2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Sedangkan

hasil pembelajaran IPA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu hasil

dari proses belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan

pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:

a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.

b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal

meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

7
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas,

peneliti menggunakan faktor eksternal berupa penggunaan metode

pembelajaran eksperimental untuk mengoptimalisasi hasil belajar IPA di

Kelas VI SDN Gunungsari 02.

B. Materi Perubahan Energi

Menurut Wikipedia materi adalah setiap objek atau bahan yang

membutuhkan ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang

disebut massa. Secara umum materi dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu

yang memiliki massa dan menempati volume. Sedangkan materi

pembelajaran adalah bahan ajar atau secara garis besar terdiri dari

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam

rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,

jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,

prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

Energi adalah sesuatu yang dapat menyebabkan benda dapat

melakukan suatu pekerjaan atau energi merupakan sesuatu yang dapat

menimbulkan usaha. Energi juga dapat dikatakan sebagai sesuatu usaha yang

masih tersimpan. Sedangkan perubahan energi adalah perubahan bentuk

energi ke bentuk lain, misalnya energi listrik menjadi energi panas dan lain

sebagainya.

Pada penelitian ini, materi perubahan energi yang dimaksud adalah

pada mata pelajaran IPA untuk kelas VI SD tentang Energi dan Perubahan

Energi.

8
C. Metode Eksperimental

Metode eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran

dimana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi

kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan

mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan

dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

Sering juga disebut sebagai model pembelajaran percobaan. Model

pembelajaran ini merupakan model pembelajaran dengan metode pemberian

kesempatan kepada para peserta didik perorangan atau kelompok untuk

dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen adalah

cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan

mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Kemudian

Mulyani Sumantri, dkk (1999) mengatakan bahwa metode eksperimen

diartikan sebagai cara belajara mengajar yang melibatkan siswa dengan

mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan. Menurut

Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana

siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya

serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu

disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81)

metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains,

karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat

9
mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa

diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur

kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

Pada penelitian ini, peneliti memilih metode eksperimental

dimaksudkan untuk membantu siswa belajar menemukan sendiri materi

tentang energi dan perubahannya, sehingga siswa memahami materi

perubahan energi bukan hanya secara teori melainkan dengan apliasinya

dalam kehidupan sehari-hari.

D. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah ada peningkatan hasil belajar siswa kelas

VI di SDN Gunungsari 02 tahun pelajaran 2019 – 2020 terhadap mata

pelajaran IPA dalam materi perubahan energi dengan menggunakan metode

eksperimental.

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan dan Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas ini berfokus pada

upaya untuk mengubah kondisi riil sekarang ke arah kondisi yang

diharapkan (improvemen oriented). Dalam kajian ini, penelitian tindakan

dilakukan untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA dalam materi

perubahan energi melalui metode eksperimental.

Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk pemecahan

masalah dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas berkaitan dengan hal-

hal yang dihadapi guru sendiri dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan di kelas. Ciri-ciri penelitian tindakan kelas sebagaimana yang

diungkapkan Maryunis (2003:113) adalah: ”diawali dengan adanya hal-hal

yang tidak beres dalam praktek pendidikan, dan dapat juga diawali dengan

adanya ide atau gagasan untuk melakukan perbaikan atau perubahan”.

Penelitian tindakan ini dilakukan dengan mengikuti model yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yaitu: ”action reseach is

cyclic process of planning, action, observation, and reflection”, atau model

yang berdasarkan pada suatu siklus spiral yang terdiri dari empat komponen,

yang meliputi: (1) rencana tindakan (planning), (2) pelaksanaan (action), (3)

observasi (observtion), (4) refleksi (reflection).

11
Rancangan penelitian dalam bentuk siklus ini dapat diilustrasikan

sebagai berikut :

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


S. EMBUT (KEMMIS dan TARGAT)

Refleksi Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

B. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VI SDN Gunungsari 02.

2. Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai tanggal 06 Januari 2020 sampai dengan

tanggal 03 Maret 2020 selama 2 bulan.

3. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SDN Gunungsari 02 Semester

II Tahun Pelajaran 2019 – 2020, adalah sebagai berikut :


12
Tabel 3.1
Subyek Penelitian

No. Nama Subyek Kode Jenis


Subyek Kelamin

1. Bima Dheksa Alfatih A L


2. Bima Saputra B L
3. Muh. Kharul Ridho C L
4. Muh. Luki Ardiansyah D L
5. Muh. Rico Firmansyah E L
6 Muh. Rizki Rahmad Darmawan F L
7 Muh. Wahid Maulana G L
8 Rafa Azka Kinanta H P
9 Salsa Nur Aliza I P
10 Silvi Lutfiatus Hasanah J P
11 Sofi Hikmatus Zahro K P
12 Moh. Syaiful Anam L L
13 Eva Sholeha M P
14 Novi Setianingtyas N P

C. Prosedur

Lebih lanjut langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti bertindak sebagai

observer terhadap siswa kelas VI di SDN Gunungsari 02. Persiapan

yang dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut :


13
 Mempersiapkan materi serta bahan ajar dan media yang akan

digunakan.

 Mendiagnosa kesulitan siswa dalam memahami pembelajaran

IPA.

 Pembuatan instrumen penelitian untuk persiapan penelitian

tindakan kelas.

 Mempersiapkan dan membuat alat evaluasi

b. Tindakan

Dalam siklus I peneliti berusaha memperbaiki hasil

obeservasi yang telah dilakukan sebelumnya. Tindakan tersebut

dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental. Dengan

menggunakan metode tersebut, diharapkan siswa yang belum

memahami materi dapat menemukan “cara” sendiri untuk dapat

menyerap materi dengan langsung mempraktekkan materi/tidak

hanya sebatas teori saja, sehingga dapat memperoleh hasil belajar

mata pelajaran IPA dengan optimal.

c. Observasi

Peneliti sebagai pihak observer melakukan pengamatan

cermat untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode

eksperimental dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran mata

pelajaran IPA di kelas VI SDN Gunungsari 02.

14
d. Refleksi

Langkah yang terakhir adalah tahap refleksi. Pada tahap ini

peneliti melihat kembali hasil yang diperoleh siswa terhadap

pencapaian indikator penelitian. Peneliti juga menentukan perlu

atau tidaknya dilakukan pengulangan materi pada siklus dua.

2. Siklus II

Siklus II merupakan tindakan perbaikan (remidial). Siklus ini

diterapkan apabila hasil pengamatan pada siklus I belum memenuhi

standar minimal yang telah ditentukan. Pelaksanaan siklus II sama

halnya dengan pelaksanaan pada siklus I. Akan tetapi, Pelaksanaan

siklus II ini akan lebih baik dan lebih cermat dibandingkan dengan

siklus I untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan peneliti pada siklus ini adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II ini peneliti

bertindak sebagai observer terhadap siswa kelas VI di SDN

Gunungsari 02. Persiapan yang dilakukan meliputi kegiatan sebagai

berikut :

 Mempersiapkan materi serta bahan ajar dan media yang akan

digunakan.

 Mendiagnosa kesulitan siswa dalam memahami pembelajaran

IPA.

15
 Pembuatan instrumen penelitian untuk persiapan penelitian

tindakan kelas.

 Mempersiapkan dan membuat alat evaluasi

b. Tindakan

Setelah siklus I dilakukan, kemudian peneliti melaksanakan

tahap selanjutnya, yaitu pelaksanaan siklus II. Pada siklus II ini,

peneliti berusaha memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar

siswa terhadap mata pelajaran IPA melalui metode eksperimental.

c. Observasi

Peneliti sebagai observer melakukan pengamatan dengan

cermat untuk mengetahui efektivitas metode eksperimental

terhadap hasil pembelajaran IPA khususnya pada materi perubahan

energi.

d. Refleksi

Langkah yang terakhir adalah tahap refleksi. Pada tahap ini

peneliti melihat kembali hasil yang diperoleh peneliti terhadap

siswa kelas VI yang telah dilakukan untuk pencapaian indikator

penelitian.

16
D. Tehnik Pengumpulan Data

Esensi dalam penggunaan metode Penelitian Tindakan Kelas

menurut Elliot (1991: 80-81) adalah menggunakan metode sebagai berikut :

1. Observasi Non-Partisipatif

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.

Observasi Langsung dilakukan terhadap obyek di tempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama obyek

yang diselidikinya. Sedang Observasi Tidak Langsung adalah

pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu

peristiwa yang akan diselidiki. Misalnya peristiwa tersebut diamati

melalui film, rangkaian slide atau rangkaian foto.

Tujuan utama metode observasi adalah mendeskripsikan

perilaku. Para ilmuwan berusaha mendeskripsikan perilaku selengkap

dan seakurat mungkin. Peneliti menghadapi berbagai tantangan serius

dalam usaha mencapai tujuan ini. Ilmuwan menyandarkan diri pada

observasi terhadap sampel perilaku orang, tetapi mereka harus

memutuskan apakah sampel mereka mewakili perilaku yang biasa

dilakukan oleh orang itu. Sampel digunakan untuk mempresentasikan

populasi yang lebih besar dari semua kemungkinan perilaku.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi yang

bersifat non partisipatif, peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan

yang sedang dilakukan oleh subyek.

17
2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahasa tertulis atau film yang

dimanfaatkan sebagai sumber data untuk mengkaji, menafsirkan

bahkan meramalkan (Meleong, 2002 : 216). Dalam penelitian ini

metode dokumentasi akan digunakan untuk mendapatkan data yang

akurat dan dapat dipercaya. Dokumentasi ini berupa dokumen yang

tertulis, gambar ataupun yang bersifat elektronik.

E. Analisis Data

Kegiatan pengumpulan data yang benar dan tepat merupakan

jantungnya penelitian tindakan, sedangkan analisis data akan memberikan

kehidupan dalam kegiatan penelitian (Spardi, 2006 : 1996). Untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode

eksperimental maka akan digunakan analisis refleksi, yang didahului diskusi

pada setiap siklus. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

dilakukan dalam tiga tahap yaitu :

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan dalam bentuk uraian perlu

direduksi dan dirangkum serta dipilih hal-hal yang pokok untuk dicari

tema pentingnya. Milles dan Humberman (dalam Ari Wahyudi, 2005 :

73), menyatakan bahwa “reduksi data diartikan sebagai proses

pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan dan pengabstrakan,

transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan”.

18
Dalam proses reduksi data ini, peneliti akan melakukan pilihan-

pilihan terhadap data-data yang akan dikode. Mana yang dibuang, mana

yang merupakan ringkasan dan cerita yang sedang berkembang,

sehingga dapat diambil suatu kesimpulan final.

2. Paparan Data

Merupakan suatu proses penampilan data secara lebih sederhana

dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk naratif.

Paparan data merupakan uraian data yang diperoleh oleh peneliti di

lapangan. Data yang diperoleh merupakan hasil observasi, wawancara,

dan dokumentasi yang berhubungan dengan paparan teori pada bab

sebelumnya.

3. Penyimpulan

Proses pengambilan intisari dan sajian data yang telah

teroganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan/atau formula

yang singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas.

Penelitian ini akan dilaksanakan melalui dua tahap pelaksanaan

penelitian tindakan kelas seperti yang telah dipaparkan di atas dan akan

dilakukan tiga kali pertemuan pada setiap siklus.

19
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Peneliti dalam melaksanakan penelitian ini berdasarkan siklus-

siklus yang sesuai dengan desain penelitian tindakan oleh S. Embut

(Kemmis dan Targart). Selain itu juga, peneliti berdasar pada temuan

selama pelaksanaan penelitian, sehingga peneliti melaksanakan tindakan

sebanyak 3 siklus, dimana diawali dengan kegiatan observasi yang

kemudian dilanjutkan dengan siklus 1 dan siklus 2, masing-masing siklus

terdiri dari 3 kali kegiatan. Dan pada siklus ke-2 kegiatan ke-3, peneliti

mendapatkan peningkatan hasil pembelajaran IPA dalam materi perubahan

energi dengan menggunakan metode eksperimental di kelas VI SDN

Gunungsari 02. Adapun hasil penelitian tersebut dapat dipaparkan sebagai

berikut :

Tabel 4.1
Siklus I pertemuan 1, 2 dan 3

Kode Pencapaian Skor


No
Subyek Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3

1 A 30 40 70
2 B 60 60 75
3 C 25 30 45
4 D 30 40 45
5 E 30 45 50
6 F 50 55 70

20
7 G 55 55 60
8 H 60 65 65
9 I 45 50 60
10 J 50 55 70
11 K 30 40 50
12 L 30 40 50
13 M 35 45 50
14 N 60 65 70

Dari hasil tersebut, dapat diketahui apabila hanya beberapa siswa

yang dapat mencapai skor minimal, yaitu 70. Sehingga peneliti melanjutkan

pada tahap berikutnya, yaitu siklus 2. Dengan hasil perolehan skor sebagai

berikut :

Tabel 4.2
Siklus 2, Pertemuan 1, 2 dan 3

Kode Pencapaian Skor


No
Subyek Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3

1 A 60 70 75
2 B 70 75 80
3 C 55 60 75
4 D 50 65 75
5 E 55 65 80
6 F 65 70 80
7 G 65 70 85
8 H 70 75 90
9 I 65 70 75
10 J 65 70 80
11 K 60 70 85

21
12 L 55 65 70
13 M 55 65 75
14 N 75 80 85

Berdasarkan data dari tabel di atas, maka dapat diambil rekapitulasi

pencapaian skor sebagai berikut :

Tabel 4.3
Rekapitulasi siklus I dan II

Pencapaian Skor Peningkatan


No Pertemuan
Siklus I Siklus II (%)
1 Pertemuan 1 44 63 19%
2 Pertemuan 2 50 71 21%
3 Pertemuan 3 57 80 23%

Dapat digambarkan melalui diagram seperti di bawah ini:

80
70
60
50
Pert.1
40
Pert.2
30
Pert.3
20
10
0
siklus I siklus II

Dengan demikian, terdapat peningkatan pada siklus 2 sehingga seluruh

siswa dapat mencapai skor minimal yang ditentukan oleh peneliti, sehingga

penelitian ini dapat diakhiri.

22
B. PEMBAHASAN

Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27)

menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:

a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah

dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan

dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang

hal yang dipelajari.

c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah

untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya,

menggunakan prinsip.

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan

baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya

kemampuan menyusun suatu program.

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan

menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut

mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat

23
dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data

pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian

ini adalah hasil belajar IPA dalam pemahaman materi perubahan energi

dengan menggunaka metode eksperimental.

Metode eksperimental dipilih untuk membantu siswa kelas VI SDN

Gunungsari 02 dapat memahami materi IPA perubahan energi karena

dengan menggunakan metode praktikum, siswa akan melakukan kegiatan

pembelajarannya sendiri, siswa akan menyerap materi secara langsung tidak

hanya dengan teori yang disajikan guru melalui ceramah saja, melainkan

dapat dengan “kerja langsung”.

Pada penelitian ini, peneliti membagi ke dalam dua siklus yang

masing-masing terdiri dari 3 kali pertemuan. Rata-rata skor pada siklus

pertama pertemuan pertama masih sangat rendah yaitu 44, sedangkan pada

pertemuan selanjutnya 50 dan pertemuan ketiga siklus pertama adalah 57.

Karena rata-rata skor yang dicapai siswa masih cukup rendah, peneliti

melanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu siklus ke dua.

Perolehan skor pada siklus ke dua ini, mengalami peningkatan yang

cukup signifikan yaitu 63 pada pertemuan pertama, 71 pada pertemuan ke

dua dan 80 pada pertemuan ke tiga. Karena siswa telah mencapai rata-rata

skor yang ditentukan, sehingga penelitian tentang peningkatan hasil belajar

IPA dalam materi perubahan energi melalui metode eksperimental ini

dihentikan. Dengan kata lain, penelitian ini telah berhasil dilaksanakan.

24
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil kegiatan pada siklus I dan siklus II serta berdasarkan

pembahasan dan análisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Pemahaman pembelajaran IPA kelas VI di SDN Gunungsari 02 tahun

pelajaran 2019 – 2020 mengalami peningkatan setelah diberikan

metode eksperimental, hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil skor pada

masing-masing siklus mengalami peningkatan, misalnya pada

pertemuan pertama yaitu 44% meningkat menjadi 63%, sedangkan pada

pertemuan kedua 50% menjadi 71% dan pertemuan ketiga 57% menjadi

80%.

2. Metode eksperimental dapat membuat siswa lebih aktif dalam

melaksanakan pembelajaran, karena dalam metode ini, siswa dituntut

untuk dapat melakukan percobaan/praktikum secara langsung untuk

membuktikan teori-teori yang telah dijabarkan oleh guru yang sekaligus

bertindak sebagai peneliti.

B. SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas dalam upaya

peningkatan pemahaman pembelajaran IPA menggunakan metode

eksperimental, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

25
1. Sebagai seorang guru/pendidik harus mampu merancang sedimikian rupa

tentang penerapan pembelajaran bagi siswanya, baik mengenai pemilihan

metode, media maupun alat serta bahan ajarnya.

2. Dalam memberikan kegiatan pembelajaran hendaknya bersifat yang

menyenangkan bagi anak didik sehingga proses penyampaian materi

dapat lebih optimal.

3. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diharapkan dapat

meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran sehingga berdaya guna

dan dapat terlaksana dengan baik, selain itu juga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya pada peserta

didik.

26
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah.(2011).Metode Eksperimen. (online) . (http://gudangilmuabdi.blogspot.


com/2011/03/metode-eksperimen.html

Djamarah, Bahri, Syaiful.(2000).Guru dan Anak Didik dalam Interaksi


Edukatif.Jakarta : PT Rineka Cipta

Hobri.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Dinas Pendidikan Kabupaten Jember

Muhammad,H,Dr,M.Si .(2011).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Pustaka


Setia

Ramacahyati.(2012). Strategi Pembelajaran Eksperimen. (http://ramacahyati8910.


wordpress.com/2012/11/15/strategi-pembelajaran-eksperimen/,

Roestiyah,N.K. (2008).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta

Triadi,Deki.(2020). Karakteristik Metode Eksperimen. (online) . (http://


blogdekitriadi.blogspot.com/2020/04/karakteristik-metode-eksperimen. html,

27
Lampiran 1

Jadwal Kegiatan Penelitian Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Dalam

Materi Perubahan Energi Melalui Metode Eksperimental Di Kelas VI

SDN Gunungsari 02 Tahun Pelajaran 2019 – 2020

Tanggal Kegiatan

06-01-2020 Diskusi dengan Kepala Sekolah tempat

penelitian

07-01-2020 Observasi kelas dan pengumpulan data

08-01-2020 Pelaksanaan Pre Tes

13-01-2020 Pelaksanaan siklus I pertemuan 1

20-01-2020 Pelaksanaan siklus I pertemuan 2

27-01-2020 Pelaksanaan siklus I pertemuan 3

03-02-2020 Pelaksanaan siklus II pertemuan 1

10-02-2020 Pelaksanaan siklus II pertemuan 2

17-02-2020 Pelaksanaan siklus II pertemuan 3

24-02-2020 Menganalisis semua data kegiatan dari

pertemuan awal sampai akhir

02-03-2020 Laporan kepada Kepala Sekolah bahwa

penelitian sudah selesai

03-03-2020 Penyerahan Laporan Penelitian


Lampiran 2
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Sekolah : SDN Gunungsari 02


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : VI / 2
Materi Pokok : Energi dan perubahannya
Waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan)
Metode : Ceramah dan praktik

A. Standar Kompetensi :
7. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi

B. Kompetensi Dasar
7.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak
(model jungkat jungkit, katapel/model traktor sederhana energi pegas)

C. Tujuan Pembelajaran :
o Siswa dapat Memahami peta konsep tentang gaya
o Siswa dapat Pemanfaatan gaya dalam berbagai peralatan :
o Siswa dapat Melakukan diskusi tentang kegiatan tersebut
o Siswa dapat Menjelaskan faktor yang mempengaruhi gerak benda
o Siswa dapat Menyebutkan alat-alat yang berhubungan dengan gaya dan
gerak
o Siswa dapat Memahami cara kerja dari alat-alat yang berhubungan dengan
gaya dan gerak di atas.

D. Materi Essensial
Gaya dan gerak

E. Media Belajar
o Alat pendukung gaya dan gerak (jungkat jungkit, katapel/model traktor
sederhana energi pegas)
o Buku SAINS SD Relevan Kelas VI

F. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa


1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
o Menyampaikan Tujuan Pembelajaran: dan kompetensi
yang diharapkan
2. Kegiatan Inti
o Guru menjelaskan peta konsep tentang gaya, gerak dan
arah benda yang dipengaruhi oleh gaya dengan
memanfaatkan media berbasis ICT
o Siswa menyimak penjelasan guru
o Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan
o Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
o memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
(problem solving)
o memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
o memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Penutup
o Memberikan kesimpulan bahwa gaya mempengaruhi
gerak benda sehingga:
- Benda diam menjadi bergerak
- Benda bergerak menjadi makin cepat, lambat, berhenti
atau berubah arah

4. Pekerjaan Rumah
Melakukan Tugas

G. Penilaian:
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
o Membuat model untuk Tugas Laporan dan o Buatkanlah model untuk
menunjukkan gaya Individu unjuk kerja menunjukkan gaya pengaruh
pengaruh terhadap terhadap gerak, misalnya:
gerak, misalnya: dan Uraian membuat model jungkat
membuat model Kelompok Objektif jungkit dan katapel.
jungkat jungkit dan Menjelaskan berbagai faktor
katapel. Menjelaskan yang mempengaruhi gerak
berbagai faktor yang benda, misalnya tarikan karet
mempengaruhi gerak pada ketapel, gerak jungkat-
benda, misalnya tarikan jungkit ?
karet pada ketapel,
gerak jungkat-jungkit. o Sebutkanlah contoh
o Memberi contoh penggunaan alat yang
penggunaan alat yang berhubungan dengan gaya
berhubungan dengan dan gerak dalam kehidupan
gaya dan gerak dalam sehari-hari. ?
kehidupan sehari-hari.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN


 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Praktek * aktif Praktek 4


* kadang-kadang aktif 2
* tidak aktif 1

3. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
Lampiran 4

INSTRUMEN LEMBAR KERJA SISWA


NAMA :
KELAS :

Isilah dengan jawaban yang baik dan benar!


1. Gaya yang bekerja pada traktor pegas adalah gaya.....
2. Pengertian energi adalah........
3. Energi yang tersimpan pada baterai dan aki adalah energi.....
4. Dinamo sepeda mengubah energi.......menjadi energi.......
5. Radio mampu mengubah energi listrik menjadi energi.......
6. Perubahan energi yang terjadi pada kipas angin adalah......
7. Nyala lampu pada rangkaian seri lebih......daripada pada rangkaian paralel.
8. Sebutkan 3 macam perubahan bentuk energi beserta contohnya?
9. Sebutkan 4 macam sumber energi listrik?
10. Berikan 3 contoh perubahan energi listrik pada alat listrik?
Lampiran 5
Dokumentasi Lembar Kerja Siswa
Lampiran 6

DOKUMENTASI PENELITIAN

Pelaksanaan Pembelajaran
Penerapan Metode Eksperimental
Penerapan Metode Eksperimental
Lampiran Dokumentasi Seminar

Anda mungkin juga menyukai