Anda di halaman 1dari 34

BIODATA PENULIS

NAMA : RINI MARINA

NUPTK : 7160771672130033

JABATAN : GURU MATA PELAJARAN MATEMATIKA

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : SEKAYU, 28 AGUSTUS 1993

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : ISLAM

PENDIDIKAN TERAKHIR : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIT KERJA : SMP NEGERI 5 TUNGKAL JAYA

ALAMAT : JLN. MERDEKA, LK 1, KEC. SEKAYU, KAB. MUSI

BANYUASIN

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan Best Practice
ini tepat pada waktunya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dengan Berbantuan Powerpoint dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada Pembelajaran
Matematika”
Laporan Best Practice ini membahas penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada pembelajaran matematika sebagai kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) pada
program PPG Dalam Jabatan Kategori 2 Tahun 2022 .
Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada pendidik dan peserta didik tentang
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Penulis menyadari bahwa laporan best practice ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan best pratice ini dari awal sampai akhir.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Sinar Tungkal, Desember 2022


Penulis

Rini Marina, S.Pd.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i
BIODATA PENULIS .................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iv
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Deskripsi Aksi Nyata
1. Tahap Persiapan .............................................................................................................. 3
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ke- 1 ......................................................................... 4
3. Tahap Refleksi / Upaya Perbaikan Kegiatan PPL ke- 1 ................................................. 6
4. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ke- 2 ......................................................................... 10
5. Tahap Refleksi / Upaya Perbaikan Kegiatan PPL ke- 2 ................................................. 11
6. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ke- 3 ......................................................................... 15
7. Tahap Refleksi / Upaya Perbaikan Kegiatan PPL ke- 3 ................................................. 17
8. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ke- 4 ......................................................................... 21
9. Tahap Refleksi / Upaya Perbaikan Kegiatan PPL ke- 4 ................................................. 23
C. Hasil Kegiatan .................................................................................................................... 26
D. Rencana Perbaikan............................................................................................................ 29
E. Penutup ............................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 30

iv
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMP Negeri 5 Tungkal Jaya


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai PPL 1 :
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan berbantuan PowerPoint dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
materi operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar.

PPL 2 :
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan berbantuan PowerPoint dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
materi penyelesaian persamaan linear satu variabel (PLSV)
menggunakan penjumlahan atau pengurangan.

PPL 3 :
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan berbantuan PowerPoint dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
materi konsep pertidaksamaan linear satu variabel (PtLSV).

PPL 4 :
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan berbantuan PowerPoint dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
materi menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV) menggunakan metode substitusi.

Penulis RINI MARINA, S.Pd.


Tanggal PPL 1 : Jum’at, 14 Oktober 2022
PPL 2 : Rabu, 26 Oktober 2022
PPL 3 : Kamis, 10 November 2022
PPL 4 : Kamis, 24 November 2022

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia guna meningkatkan
sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas seringkali dijadikan tolak ukur dalam menilai
kemajuan suatu bangsa. Artinya, kualitas sumber daya manusia yang baik dan unggul dapat tercipta
melalui pendidikan.
Pendidik memiliki peran yang amat penting dalam mewujudkan tujuan bangsa Indonesia, yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa serta melahirkan generasi yang bermutu dan bermartabat melalui
sistem pendidikan. Sebagaimana yang tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

1
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Oleh karena itu, pendidik harus mampu menciptakan proses belajar mengajar yang inovatif, kreatif,
dan bermakna sehingga peserta didik mempunyai pengalaman belajar yang bermakna dan tertarik
untuk belajar selama proses belajar mengajar.
Namun, dalam kenyataannya dalam proses pembelajaran, peserta didik kadang-kadang tidak
melakukan proses belajar secara aktif. Hal ini disebabkan peserta didik-peserta didik tersebut tidak
begitu tertarik terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik, dan mereka kurang memiliki
motivasi belajar. Akibatnya mereka enggan berpikir dan mengikuti jalannya pelajaran dengan
sungguh-sungguh. Kondisi yang demikian ini tentunya akan berakibat hasil belajar para peserta didik
tersebut menjadi kurang baik atau di bawah standar yang ditetapkan.
Hal ini juga terjadi di sekolah tempat penulis bertugas yaitu SMP Negeri 5 Tungkal Jaya.
Masih banyaknya peserta didik yang mengalami rendahnya hasil belajar khususnya pada pembelajaran
matematika. Peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat materi pelajaran sehingga interaksi
belajar sesama peserta didik cenderung kurang aktif, peserta didik kurang antusias dan saling
mengemukakan pendapat di antara peserta didik sulit dilakukan, model dan metode penulis dalam
kegiatan pembelajaran kurang bervariasi (monoton) sehingga peserta didik terkadang merasa jenuh.
Selain itu, penulis juga masih jarang menggunakan media pembelajaran sehingga pembelajaran di
kelas menjadi kaku dan kurang menarik minat peserta didik. Penulis juga lebih menitik beratkan pada
penugasan, sehingga peserta didik cenderung jenuh dengan pembelajaran karena hanya terpaku pada
teoritis saja.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seorang pendidik hendaknya memiliki komitmen
mutu guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan
pendidik harus inovatif guna mewujudkan hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, penulis ingin
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan powerpoint dan lembar
kerja peserta didik (LKPD) pada pembelajaran matematika. Pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning / PBL) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta
didik, dan memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata).
Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang aktif,
kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan
karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini (Herminarto Sofyan, 2017).
Harapan penulis melalui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning dapat meningkatkan minat, keaktifan, dan hasil belajar peserta didik dalam
setiap proses pembelajaran khususnya pembelajaran matematika.

2
B. Deskripsi Aksi Nyata
1. Tahap Persiapan
Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran telah diketahui permasalahan yang menyebabkan
rendahnya minat dan hasil belajar peserta didik berdasarkan penilaian yang sudah dicapai, terlihat hasil
belajar yang rendah pada pembelajaran matematika, maka akan digunakan langkah-langkah
pembelajaran yang menciptakan minat dan hasil belajar yang maksimal. Melalui hasil penelitian
Ahmad Hariandi dan Ayu Cahyani (2018) bahwa kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran tidak hanya akibat dari kesalahan peserta didik saja, melainkan dapat juga dari
pengaruh pendidik itu memberikan informasi dan motivasi, seperti cara pendidik menyampaikan
materi pelajaran masih berjalan satu arah dan pendidik menjadi pusat kegiatan (teacher center
learning). Pemilihan strategi pembelajaran dan metode yang tidak tepat, dan kemungkinan pandangan
guru yang bersangkutan tentang arti dan makna belajar yang sesungguhnya sedikit keliru sehingga
berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa (Sulastri, dkk). Selain itu, infomasi yang juga
didapat dari kepala sekolah dan teman sejawat sesama guru matematika. Faktor-faktor yang menjadi
penyebab kurangnya motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran, yaitu metode
mengajar yang digunakan pendidik masih monoton, kurang penguasaan pendidik baik dalam
penguasaan media pembelajaran dan penguasaan dalam memanajemen kelas, pendidik yang belum
dapat merangsang atau menstimulus peserta didik agar berpartisipasi aktif di kelas, motivasi itu
datangnya bisa dari pendidik maupun dari diri peserta didik itu sendiri, terkadang ada pendidik yang
sudah memberikan motivasi, namun dari diri peserta didik tersebut belum termotivasi, kondisi
psikologis peserta didik untuk mencapai nilai yang baik, daya ingat peserta didik, rendahnya minat dan
motivasi peserta didik terhadap pembelajaran matematika, kurangnya pemahaman materi yang
diberikan oleh pendidik, dan peserta didik merasa pelajaran matematika menakutkan
Berdasarkan uraian di atas, tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh penulis dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu peserta didik belum terbiasa mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, penulis belum
terbiasa merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning, membuat pembelajaran di dalam kelas terasa menyenangkan agar peserta
didik aktif dalam pembelajaran, menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik melalui proses
pembelajaran yang menyenangkan, dan menyajikan materi pembelajaran semenarik mungkin, yaitu
dengan memaksimalkan pemanfaatan TIK menggunakan powerpoint dalam proses pembelajaran agar
pembelajaran tidak membosankan.
Dalam hal memecahkan tantangan tersebut, maka disusunlah rencana aksi. Rencana aksi yang
akan dilakukan ada 4 yaitu rencana aksi yang pertama dikaitkan dengan materi operasi penjumlahan
dan pengurangan pada bentuk aljabar, rencana aksi kedua dikaitkan dengan materi penyelesaian
persamaan linear satu variabel (PLSV) menggunakan penjumlahan atau pengurangan, rencana aksi
ketiga dikaitkan dengan materi konsep pertidaksamaan linear satu variabel, dan rencana aksi keempat
dikaitkan dengan materi menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) menggunakan
metode substitusi. Pada saat penyusunan rencana, disiapkan segala sesuatunya baik di bidang

3
administrasi ataupun dibidang perlengkapannya. Di bidang administrasi disiapkan perangkat
pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, LKPD, dan instrumen
penilaian. Selain itu, menyiapkan materi yang akan dibahas, menyiapkan media pembelajaran yaitu
powerpoint dan semua alat bantu yang diperlukan dalam pembelajaran. Di dalam RPP juga dirancang
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ke- 1


Pada tahap pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah disusun, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap, yaitu pada awal pertemuan, peserta didik
dipastikan sudah siap melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada kegiatan inti, melalui model
pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik diarahkan untuk melihat dan mengamati
tayangan powerpoint. Saat itu, peserta didik mendapatkan informasi tentang tujuan pembelajaran yang
harus dicapai setelah mempelajari materi operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar
yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari. Kemudian, peserta didik diarahkan untuk mengamati
contoh permasalahan berupa video (https://www.youtube.com/watch?v=HKLDSHgzEXc). Pada
kegiatan ini, pendidik memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik mengenai video yang
ditayangkan. Selanjutnya, peserta didik dibagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Pada Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) terdapat beberapa pertanyaan yang harus didiskusikan oleh peserta didik
secara berkelompok sesuai dengan informasi yang sudah diperoleh.

Peserta didik berkomunikasi didapatkan informasi untuk mengisi LKPD yang sudah diberikan.
Dengan mencari informasi dari buku dan bahan ajar sebagai pedoman. Melalui interaktif kelompok
dan diberikan bimbingan oleh pendidik, peserta didik menemukan jawaban permasalahan yang ada
pada LKPD. Secara bersama-sama, peserta didik menyamakan persepsi melalui presentasi kelompok.
Pada kegiatan ini, peserta didik cukup antusias sehingga komunikasi antar peserta didik sudah tercapai
dan untuk menemukan jawaban yang tepat. Adapun di akhir kegiatan, peserta didik dapat menarik
kesimpulan secara bersama-sama dan diberikan penguatan sehingga seluruh kegiatan pembelajaran
dapat berjalan sesuai yang dikehendaki oleh pendidik.

Gambar 1. Peserta didik dipastikan siap mengikuti pembelajaran

4
Gambar 2. Peserta didik melihat dan mengamati tayangan powerpoint

Gambar 3. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok dan diberikan bimbingan

Gambar 4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

Gambar 5. Peserta didik menanggapi presentasi temannya


5
Gambar 6. Peserta didik terlihat antusias

3. Tahap Refleksi / Upaya Perbaikan Kegiatan PPL ke- 1


Setelah melakukan diskusi berdasarkan praktik pembelajaran ke- 1 yang telah dilakukan, ada
beberapa hal yang diobservasi diantaranya pendidik terlalu mendominasi kegiatan pembelajaran.
Pendidik sebaiknya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ambil alih pembelajaran dan
memberikan pertanyaan pemantik. Selain itu, pendidik kurang memperhatikan kesiapan belajar peserta
didik, misalnya saat peserta didik menunduk, melamun, dan tidur-tiduran, sebaiknya didekati dan
ditanyakan kenapa.
Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan peserta didik ditemukan
kekurangan-kekurangan pada saat pembelajaran yaitu masih ada beberapa peserta didik yang kurang
berpartisipasi aktif di dalam kelas pada saat bertanya, menjawab pertanyaan guru, dan menanggapi
pendapat atau presentasi dari peserta didik lain.
Selain observasi terhadap proses pembelajaran. Juga dilakukan observasi terhadap hasil
penilaian peserta didik. Hasil penilaian yang diperoleh bisa di lihat dari tabel data nilai peserta didik di
bawah ini setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning pada peserta didik
kelas VII.
Tabel 1. Daftar Nilai Peserta Didik Kelas VII
Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada Bentu Aljabar
Skor
Jumlah
No Nama Peserta Didik 1 2 Nilai Keterangan
Skor
16 27
1. Andra Dwi Saputra 10 21 31 72 C
2. Angraini 12 23 35 81 B
3. Atika 13 20 33 77 C
4. Cindy Salsabilla 15 25 40 93 A
5. Deca 12 25 37 86 B
6. Enjeni 11 22 33 77 C
7. Esil Rahmadani 16 22 38 88 B
8. Luluk Lailatul Hasanah 15 21 36 83 B
9. Marselo 16 25 41 95 A
6
10. Muhammad Farel 12 20 32 74 C
11. Novan Ariansyah 12 20 32 74 C
12. Novitri Wulandari 10 21 31 72 C
13. Rahel 12 24 36 83 B
14. Rido 14 23 37 86 B
15. Riska Adiya Sari 12 21 33 77 C
16. Robintang Febrian Manihuru 15 24 39 90 A
17. Safa Kurnia 14 27 41 95 A
18. Weni Auliya 15 25 40 93 A
19. Windi Sagita 16 22 38 88 B
20. Windy Permata 16 17 33 77 C
21. Zhe Zhe Queen Matra 12 20 32 74 C

Keterangan :
KKM = 70
90 – 100 : Sangat Baik (A)
80 – 89 : Baik (B)
70 – 79 : Cukup (C)
< 70 : Kurang (D)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh :


1. Hasil belajar dengan kategori sangat baik terdapat 5 orang
2. Hasil belajar dengan kategori baik terdapat 7 orang
3. Hasil belajar dengan kategori cukup terdapat 9 orang
4. Hasil belajar dengan kategori kurang tidak ada

0%

24%
43% Sangat Baik
Baik

33% Cukup
Kurang

Diagram 1. Hasil belajar peserta didik

7
Berikut dilampirkan hasil kinerja peserta didik pada penilaian formatif (evaluasi).
 Atas nama Safa Kurnia

Saat kegiatan praktik pembelajaran tersebut pendidik juga tidak hanya menilai hasil belajar
(formatif) saja. Namun, pendidik melakukan observasi penilaian sikap, yang mana hasilnya adalah
sebagai berikut.
Tabel 2. Lembar Observasi Penilaian Sikap
Aspek yang diamati
Nama
No Aktif Total Nilai
peserta didik Disiplin Kerjasama
Skor
Angka Predikat

1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Andra Dwi Saputra 2 2 2 6 66 C
2. Angraini 2 3 2 7 77 B
3. Atika 2 2 2 6 66 C
4. Cindy Salsabilla 3 2 3 8 88 A
5. Deca 2 2 3 7 77 B
6. Enjeni 2 3 2 7 77 B
7. Esil Rahmadani 3 2 2 7 77 B
Luluk Lailatul
8. 2 2 3 7 77 B
Hasanah

9. Marselo 3 2 3 8 88 A
10. Muhammad Farel 2 2 2 6 66 C
11. Novan Ariansyah 2 2 2 6 66 C
12. Novitri Wulandari 2 3 2 7 77 B
13. Rahel 2 2 3 7 77 B
14. Rido 2 3 2 7 77 B
15. Riska Adiya Sari 2 2 2 6 66 C
16. Robintang Febrian 3 2 3 8 88 A

8
Manihuru

17. Safa Kurnia 2 3 3 8 88 A


18. Weni Auliya 2 2 2 6 66 C
19. Windi Sagita 3 3 2 8 88 A
20. Windy Permata 2 2 2 6 66 C
Zhe Zhe Queen
21. 2 3 2 7 77 B
Matra

Keterangan :
Sangat baik (A) : 80 – 100
Baik (B) : 70 – 79
Cukup (C) : 60 – 69
Kurang (D) : < 60

Berdasarkan tabel di atas diperoleh :


1. Hasil belajar dengan kategori sangat baik terdapat 5 orang
2. Hasil belajar dengan kategori baik terdapat 9 orang
3. Hasil belajar dengan kategori cukup terdapat 7 orang
4. Hasil belajar dengan kategori kurang tidak ada

0%

33% 24%
Sangat Baik
Baik
Cukup
43%
Kurang

Diagram 2. Hasil observasi penilaian sikap

Dari hasil analisis di atas, beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada kegiatan PPL ke-2
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3. Rencana Pembelajaran ke- 2 Berdasarkan Analisis Data PPL 1
Kekurangan Rencana Tindakan untuk PPL ke-2
Memberikan kesempatan kepada peserta didik
Pendidik terlalu mendominasi kegiatan
untuk ambil alih pembelajaran dan diberikan
pembelajaran
pertanyaan pemantik.
Mempersiapkan peserta didik sebelum memulai
Pendidik kurang memperhatikan kesiapan kegiatan pembelajaran dan memperhatikan
belajar peserta didik keadaan peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.

9
Memberikan motivasi dan semangat kepada
Masih ada beberapa peserta didik yang kurang peserta didik agar dapat berpartisipasi aktif
berpartisipasi aktif di dalam kelas mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ke- 2


Pada tahap pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah disusun, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap, yaitu pada awal pertemuan, peserta didik
dipastikan sudah siap melakukan kegiatan pembelajaran. Melalui model pembelajaran Problem Based
Learning pada kegiatan inti, peserta didik diarahkan untuk melihat dan mengamati tayangan
powerpoint. Saat itu, peserta didik mendapatkan informasi berupa contoh permasalahan sehari-hari
yang berkaitan dengan materi menyelesaikan persamaan linear satu variabel (PLSV) menggunakan
penjumlahan atau pengurangan. Kemudian, peserta didik diberikan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD). Pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terdapat beberapa pertanyaan yang harus
didiskusikan oleh peserta didik secara berkelompok sesuai dengan informasi yang sudah diperoleh.
Kemudian peserta didik berkomunikasi didapatkan informasi untuk mengisi LKPD yang sudah
diberikan. Dengan mencari informasi dari buku dan bahan ajar sebagai pedoman. Melalui interaktif
kelompok dan diberikan bimbingan oleh pendidik, peserta didik dapat menemukan jawaban
permasalahan yang ada pada LKPD. Secara bersama-sama, peserta didik menyamakan persepsi
melalui presentasi kelompok. Peserta didik sudah terlihat antusias dan semangat sehingga komunikasi
antar peserta didik sudah tercapai dan untuk menemukan jawaban yang tepat. Adapun di akhir
kegiatan, peserta didik dapat menarik kesimpulan secara bersama-sama dan diberikan penguatan
sehingga seluruh kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai yang dikehendaki oleh pendidik.

Gambar 7. Peserta didik dipastikan sudah siap mengikuti pembelajaran

Gambar 8. Peserta didik melihat dan mengamati tayangan powerpoint


10
Gambar 9. Peserta didik berdiskusi mengerjakan LKPD dan diberikan bimbingan

Gambar 10. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

5. Tahap Refleksi / Upaya Perbaikan Kegiatan PPL ke- 2


Setelah melakukan diskusi berdasarkan praktik pembelajaran ke- 2 yang telah dilakukan, ada
beberapa hal yang diobservasi diantaranya pendidik sudah baik menjalankan kegiatan pembelajaran
dan sesuai dengan sintak-sintak model pembelajaran Problem Based Learning. Selain itu, penampilan
pendidik terlihat atraktif sehingga memiliki kedekatan dengan peserta didik.
Selain itu, pendidik meminta hanya perwakilan kelompok yaitu satu orang yang maju ke depan
kelas untuk melakukan presentasi Sebaiknya, pada saat presentasi seluruh anggota kelompok maju ke
depan kelas untuk mempresentasikan. Selain itu, pada saat presentasi peserta didik yang memaparkan
hasil diskusi kelompok jangan hanya membaca. Sebaiknya hasil atau jawaban LKPD kelompok
penyaji difotokan, lalu ditayangkan menggunakan proyektor sehingga seluruh kelompok dapat melihat
hasil jawaban kelompok penyaji.
Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan peserta didik ditemukan
kekurangan-kekurangan pada saat pembelajaran yaitu masih ada beberapa peserta didik yang kurang
berpartisipasi aktif di dalam kelas pada saat bertanya, menjawab pertanyaan guru, dan menanggapi
pendapat atau presentasi dari peserta didik lain.
Selain observasi terhadap proses pembelajaran. Juga dilakukan observasi terhadap hasil
penilaian peserta didik. Hasil penilaian yang diperoleh bisa di lihat dari tabel data nilai peserta didik di
bawah ini setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning pada peserta didik
kelas VII.

11
Tabel 4. Daftar Nilai Peserta Didik Kelas VII
Materi Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Menggunakan Penjumlahan atau
Pengurangan
Skor
Jumlah
No Nama Peserta Didik 1 2 Nilai Keterangan
Skor
9 16
1. Andra Dwi Saputra 8 10 18 72 C
2. Angraini 9 11 20 80 B
3. Atika 9 12 21 84 B
4. Cindy Salsabilla 9 15 24 96 A
5. Deca 8 14 22 88 B
6. Enjeni 7 14 21 84 B
7. Esil Rahmadani 9 13 22 88 B
8. Luluk Lailatul Hasanah 9 14 23 92 A
9. Marselo 9 16 25 100 A
10. Muhammad Farel 7 13 20 80 B
11. Novan Ariansyah 5 15 20 80 B
12. Novitri Wulandari 8 12 20 80 B
13. Rahel 9 14 23 92 A
14. Rido 8 12 20 80 B
15. Riska Adiya Sari 9 9 18 72 C
16. Robintang Febrian Manihuru 9 16 25 100 A
17. Safa Kurnia 9 15 24 96 A
18. Weni Auliya 9 15 24 96 A
19. Windi Sagita 7 16 23 92 A
20. Windy Permata 9 11 20 80 B
21. Zhe Zhe Queen Matra 5 13 18 72 C
Keterangan :
KKM = 70
90 – 100 : Sangat Baik (A)
80 – 89 : Baik (B)
70 – 79 : Cukup (C)
< 70 : Kurang (D)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh :


1. Hasil belajar dengan kategori sangat baik terdapat 8 orang
2. Hasil belajar dengan kategori baik terdapat 9 orang
3. Hasil belajar dengan kategori cukup terdapat 4 orang
4. Hasil belajar dengan kategori kurang tidak ada

12
0%

19%
38% Sangat Baik
Baik

43% Cukup
Kurang

Diagram 3. Hasil Belajar Peserta didik


Berikut dilampirkan hasil kinerja peserta didik pada penilaian formatif (evaluasi).
 Atas nama Marselo

Saat kegiatan praktik pembelajaran tersebut pendidik juga tidak hanya menilai hasil belajar
(formatif) saja. Namun, pendidik melakukan observasi penilaian sikap, yang mana hasilnya adalah
sebagai berikut.
Tabel 5. Lembar Observasi Penilaian Sikap
Aspek yang diamati
Nama
No Aktif Total Nilai
peserta didik Disiplin Kerjasama
Skor
Angka Predikat

1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Andra Dwi Saputra 2 2 3 7 77 B
2. Angraini 2 3 2 7 77 B
3. Atika 2 3 2 7 77 B
4. Cindy Salsabilla 3 2 3 8 88 A
5. Deca 2 3 3 9 88 A
6. Enjeni 2 3 2 7 77 B

13
7. Esil Rahmadani 3 2 2 7 77 B
Luluk Lailatul
8. 2 3 3 8 88 A
Hasanah
9. Marselo 3 2 3 8 88 A
10. Muhammad Farel 2 2 2 6 66 C
11. Novan Ariansyah 2 2 2 6 66 C
12. Novitri Wulandari 3 2 2 7 77 B
13. Rahel 2 3 3 8 88 A
14. Rido 3 2 2 7 77 B
15. Riska Adiya Sari 2 2 2 6 66 C
Robintang Febrian
16. 3 2 3 8 88 A
Manihuru

17. Safa Kurnia 2 3 3 8 88 A


18. Weni Auliya 3 2 2 7 77 B
19. Windi Sagita 3 3 2 8 88 A
20. Windy Permata 2 2 3 7 77 B
Zhe Zhe Queen
21. 2 3 2 7 77 B
Matra

Keterangan :
Sangat baik (A) : 80 – 100
Baik (B) : 70 – 79
Cukup (C) : 60 – 69
Kurang (D) : < 60
Berdasarkan tabel di atas diperoleh :
1. Hasil belajar dengan kategori sangat baik terdapat 8 orang
2. Hasil belajar dengan kategori baik terdapat 10 orang
3. Hasil belajar dengan kategori cukup terdapat 3 orang
4. Hasil belajar dengan kategori kurang tidak ada

0%

14%
38% Sangat Baik
Baik
48% Cukup
Kurang

Diagram 4. Hasil observasi penilaian sikap

14
Dari hasil analisis di atas, beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada kegiatan PPL ke-3
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 6 . Rencana Pembelajaran ke- 3 Berdasarkan Analisis Data PPL 2
Kekurangan Rencana Tindakan untuk PPL ke-3
Memberikan motivasi dan semangat kepada
Masih ada beberapa peserta didik yang kurang
peserta didik agar dapat berpartisipasi aktif
berpartisipasi aktif di dalam kelas
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Meminta semua anggota kelompok penyaji maju
Pada saat presentasi hanya satu orang yang maju
ke depan kelas saat mempresentasikan hasil
ke depan kelas
diskusi.
Hasil atau jawaban LKPD kelompok penyaji
Peserta didik memaparkan / mempresentasikan difotokan lalu ditayangkan menggunakan
hasil diskusi dengan cara membaca saja proyektor sehingga seluruh kelompok dapat
melihat hasil jawaban kelompok penyaji.

6. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ke- 3


Pada tahap pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah disusun, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap, yaitu pada awal pertemuan, peserta didik
dipastikan sudah siap melakukan kegiatan pembelajaran. Melalui model pembelajaran Problem Based
Learning pada kegiatan inti, peserta didik diarahkan untuk melihat dan mengamati tayangan
powerpoint. Saat itu, peserta didik mendapatkan informasi tentang contoh permasalahan sehari-hari
yang berkaitan dengan materi konsep pertidaksamaan linear satu variabel (PtLSV). Kemudian, peserta
didik diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
terdapat beberapa pertanyaan yang harus didiskusikan oleh peserta didik secara berkelompok sesuai
dengan informasi yang sudah diperoleh.
Kemudian peserta didik berkomunikasi didapatkan informasi untuk mengisi LKPD yang sudah
diberikan. Dengan mencari informasi dari buku dan bahan ajar sebagai pedoman. Melalui interaktif
kelompok dan diberikan bimbingan oleh pendidik, peserta didik menemukan jawaban permasalahan
yang ada pada LKPD. Secara bersama-sama, peserta didik menyamakan persepsi melalui presentasi
kelompok. Sebagian besar peserta didik sudah terlihat sangat aktif, antusias, dan semangat sehingga
komunikasi antar peserta didik sudah tercapai dan untuk menemukan jawaban yang tepat. Adapun di
akhir kegiatan, peserta didik dapat menarik kesimpulan secara bersama-sama dan diberikan penguatan
sehingga dapat menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran sesuai yang dikehendaki oleh
pendidik.

15
Gambar 11. Peserta didik dipastikan sudah siap mengikuti pembelajaran

Gambar 12. Peserta didik melihat dan mengamati tayangan powerpoint

Gambar 13. Peserta didik berdiskusi mengerjakan LKPD dan diberikan bimbingan

Gambar 14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

16
Gambar 15. Peserta didik antusias dan menanggapi presentasi temannya

7. Tahap Refleksi / Upaya Perbaikan Kegiatan PPL ke- 3


Setelah melakukan diskusi berdasarkan praktik pembelajaran ke- 3 yang telah dilakukan,
didapatkan beberapa hal yang diobservasi diantaranya pendidik sudah sangat baik menjalankan
kegiatan pembelajaran dan sesuai dengan sintak-sintak model Problem Based Learning. Namun,
sebaiknya pada saat mengerjakan LKPD peserta didik itu sendiri yang dapat menemukan 4 tanda
pertidaksamaan tanpa diberitahu dahulu oleh pendidik. Selain itu, di dalam LKPD diberikan juga
contoh bentuk pertidaksamaan linear satu variabel (PtLSV).
Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan peserta didik ditemukan
kekurangan pada saat pembelajaran yaitu masih ada beberapa peserta didik yang kurang berpartisipasi
aktif dan belum fokus mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, pada saat presentasi yang mana
seluruh anggota kelompok maju ke depan kelas dan hasil LKPD difotokan lalu ditayangkan melalui
proyektor namun ternyata membuat waktu menjadi lama.
Selain observasi terhadap proses pembelajaran. Juga dilakukan observasi terhadap hasil
penilaian peserta didik. Hasil penilaian yang diperoleh bisa di lihat dari tabel data nilai peserta didik di
bawah ini setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning pada peserta didik
kelas VII.
Tabel 7. Daftar Nilai Peserta Didik Kelas VII
Materi Konsep Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)
Skor
Jumlah
No Nama Peserta Didik 1 2 Nilai Keterangan
Skor
25 22
1. Andra Dwi Saputra 20 22 42 89 B
2. Angraini 25 20 45 96 A
3. Atika 23 18 41 87 B
4. Aqda Setia Swara 20 20 40 85 B
5. Cindy Salsabilla 25 22 47 100 A
6. Deca 22 21 43 91 A
7. Enjeni 20 18 38 81 B

17
8. Esil Rahmadani 24 20 44 94 A
9. Fitri Yanto 18 17 35 74 C
10. Hesti 20 16 36 77 C
11. Luluk Lailatul Hasanah 24 20 44 94 A
12. Madinah Azahra 22 19 41 87 B
13. Marselo 25 22 47 100 A
14. Muhammad Farel 20 20 40 85 B
15. Niken Relli Putri 23 20 43 91 A
16. Novan Ariansyah 21 22 43 91 A
17. Novitri Wulandari 25 14 39 83 B
18. Rahel 25 18 43 91 A
19. Rido 25 20 45 96 A
20. Riska Adiya Sari 18 22 40 85 B
21. Robintang Febrian Manihuru 25 22 47 100 A
22. Safa Kurnia 25 22 47 100 A
23. Weni Auliya 25 20 45 96 A
24. Windi Sagita 22 22 44 94 A
25. Windy Permata 20 22 42 89 B
26. Zhe Zhe Queen Matra 22 18 40 85 B
Keterangan :
KKM = 70
90 – 100 : Sangat Baik (A)
80 – 89 : Baik (B)
70 – 79 : Cukup (C)
< 70 : Kurang (D)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh :


1. Hasil belajar dengan kategori sangat baik terdapat 14 orang
2. Hasil belajar dengan kategori baik terdapat 10 orang
3. Hasil belajar dengan kategori cukup terdapat 2 orang
4. Hasil belajar dengan kategori kurang tidak ada

0%

8%
Sangat Baik
38% 54% Baik
Cukup
Kurang

Diagram 5. Hasil Belajar Peserta didik


18
Berikut dilampirkan hasil kinerja peserta didik pada penilaian formatif (evaluasi).
 Atas Windy Permata

Saat kegiatan praktik pembelajaran tersebut pendidik juga tidak hanya menilai hasil belajar
(formatif) saja. Namun, pendidik melakukan observasi penilaian sikap, yang mana hasilnya adalah
sebagai berikut.
Tabel 8. Lembar Observasi Penilaian Sikap
Aspek yang diamati
Nama
No Aktif Total Nilai
peserta didik Disiplin Kerjasama
Skor
Angka Predikat

1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Andra Dwi Saputra 2 2 3 7 77 B
2. Angraini 3 3 2 8 88 A
3. Atika 3 2 2 7 77 B
4. Aqda Setia Swara 2 2 2 6 66 C
5. Cindy Salsabilla 3 3 3 9 100 A
6. Deca 3 3 3 9 100 A
7. Enjeni 2 3 2 7 77 B
8. Esil Rahmadani 3 2 3 8 88 A
9. Fitri Yanto 2 2 2 6 66 C
10. Hesti 3 2 2 7 77 B
Luluk Lailatul
11. 3 3 2 8 88 A
Hasanah
12. Madinah Azahra 2 3 2 7 77 B
13. Marselo 3 2 3 8 88 A
14. Muhammad Farel 3 2 2 7 77 B
15. Niken Relli Putri 3 2 2 7 77 B
16. Novan Ariansyah 2 2 3 7 77 B

19
17. Novitri Wulandari 3 2 3 8 88 A
18. Rahel 2 3 3 8 88 A
19. Rido 3 2 3 8 88 A
20. Riska Adiya Sari 3 2 2 7 77 B
Robintang Febrian
21. 3 2 3 8 88 A
Manihuru

22. Safa Kurnia 3 3 3 9 100 A


23. Weni Auliya 3 2 3 8 88 A
24. Windi Sagita 3 3 3 9 100 A
25. Windy Permata 2 2 3 7 77 B
Zhe Zhe Queen
26. 2 3 2 7 77 B
Matra

Keterangan :
Sangat baik (A) : 80 – 100
Baik (B) : 70 – 79
Cukup (C) : 60 – 69
Kurang (D) : < 60

Berdasarkan tabel di atas diperoleh :


1. Hasil belajar dengan kategori sangat baik terdapat 13 orang
2. Hasil belajar dengan kategori baik terdapat 11 orang
3. Hasil belajar dengan kategori cukup terdapat 2 orang
4. Hasil belajar dengan kategori kurang tidak ada

0%

8%
Sangat Baik
50%
Baik
42%
Cukup
Kurang

Diagram 6. Hasil observasi penilaian sikap

20
Dari hasil analisis di atas, beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada kegiatan PPL ke-4
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 9 . Rencana Pembelajaran ke- 4 Berdasarkan Analisis Data PPL 3
Kekurangan Rencana Tindakan untuk PPL ke-4
Memberikan motivasi dan semangat kepada
Masih ada beberapa peserta didik yang kurang
peserta didik agar dapat berpartisipasi aktif dan
berpartisipasi aktif dan belum fokus
fokus mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pada saat presentasi semua anggota kelompok
Hanya 2 anggota yang maju ke depan kelas dan
maju ke depan kelas dan menayangkan hasil
akan tetap menayangkan hasil LKPD melalui
LKPD melalui proyektor, namun membuat
proyektor.
waktu menjadi lama

8. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ke- 4


Pada tahap pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah disusun, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap, yaitu pada awal pertemuan, peserta didik
dipastikan sudah siap melakukan kegiatan pembelajaran. Melalui model pembelajaran Problem Based
Learning , setelah itu peserta didik diarahkan untuk melihat dan mengamati tayangan powerpoint. Saat
itu, peserta didik mendapatkan informasi tentang tujuan pembelajaran dan video yang menayangkan
contoh permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan materi menyelesaikan sistem persamaan linear
satu variabel (SPLDV) menggunakan metode substitusi (https://youtu.be/dAt4NddC6Tw).
Kemudian, peserta didik diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Pada Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) terdapat beberapa aktivitas yang berisi pertanyaan yang harus didiskusikan oleh peserta
didik secara berkelompok sesuai dengan informasi yang sudah diperoleh.
Kemudian peserta didik berkomunikasi didapatkan informasi untuk mengisi LKPD yang sudah
diberikan. Dengan mencari informasi dari buku dan bahan ajar sebagai pedoman. Melalui interaktif
kelompok dan diberikan bimbingan oleh pendidik, peserta didik menemukan jawaban permasalahan
yang ada pada LKPD. Secara bersama-sama, peserta didik menyamakan persepsi melalui presentasi
kelompok. Peserta didik terlihat sangat aktif, antusias, dan semangat sehingga komunikasi antar
peserta didik sudah tercapai dan untuk menemukan jawaban yang tepat. Adapun di akhir kegiatan,
peserta didik dapat menarik kesimpulan secara bersama-sama dan diberikan penguatan sehingga
seluruh kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai yang dikehendaki oleh pendidik.

Gambar 16. Peserta didik dipastikan sudah siap mengikuti pembelajaran


21
Gambar 17. Peserta didik melihat dan mengamati tayangan powerpoint

Gambar 18. Peserta didik berdiskusi mengerjakan LKPD dan diberikan bimbingan

Gambar 19. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

Gambar 20. Peserta didik menanggapi presentasi temannya

22
9. Tahap Refleksi / Upaya Perbaikan Kegiatan PPL ke- 4
Setelah melakukan diskusi berdasarkan praktik pembelajaran ke- 4 yang telah dilakukan, ada
beberapa hal yang diobservasi yaitu diantaranya pendidik sudah sangat baik dan meningkat dalam
menjalankan kegiatan pembelajaran serta telah menguasai sangat baik sintak-sintak model
pembelajaran Problem Based Learning.
Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan peserta didik ditemukan
kekurangan pada saat pembelajaran yaitu masih ada beberapa peserta didik yang kurang berpartisipasi
aktif dan belum fokus mengikuti kegiatan pembelajaran.
Selain observasi terhadap proses pembelajaran. Juga dilakukan observasi terhadap hasil
penilaian peserta didik. Hasil penilaian yang diperoleh bisa di lihat dari tabel data nilai peserta didik di
bawah ini setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning pada peserta didik
kelas VIII.
Tabel 10. Daftar Nilai Peserta Didik Kelas VIII
Materi Menyelesaikan SPLDV Menggunakan Metode Substitusi
Skor
Jumlah
No Nama Peserta Didik 1 2 Nilai Keterangan
Skor
20 20
1. Aditya Anugrah 20 18 38 95 A

2. Aisyah Azahra 20 20 40 100 A

3. Dani Bradest 15 17 32 80 B

4. Defita Sari 20 20 40 100 A

5. Dini Angaraini Saputri 20 20 40 100 A

6. Dwi Rizkia Anggraini 20 16 36 90 A

7. Elita Sahara 17 20 37 93 A

8. Farel 16 17 33 83 B

9. Heli Ulan Sabila 20 19 39 98 A

10. Lia 15 17 32 80 B

11. Muhamad Farhan 12 18 30 75 C

12. Redi Ferdian 16 20 36 90 A

13. Resta Mania 18 19 37 93 A

14. Ria Amelia 20 16 36 90 A

15. Rifa Firdiyanto 20 18 38 95 A

16. Rika Rahim 16 18 34 85 B

17. Riska Fitria Sari 18 18 36 90 A

23
18. Rizki Pratama 20 16 36 90 A

19. Rizky Aditia 18 14 32 80 B

20. Selfi Nadita 20 20 40 100 A

21. Suci Karmila 20 12 32 80 B

22. Tira Aprilita 20 20 40 100 A

23. Uchi Tria Alexa 17 19 36 90 A

24. Widodo 20 13 33 83 B

Keterangan :
KKM = 70
90 – 100 : Sangat Baik (A)
80 – 89 : Baik (B)
70 – 79 : Cukup (C)
< 70 : Kurang (D)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh :


1. Hasil belajar dengan kategori sangat baik terdapat 16 orang
2. Hasil belajar dengan kategori baik terdapat 7 orang
3. Hasil belajar dengan kategori cukup terdapat 1 orang
4. Hasil belajar dengan kategori kurang tidak ada

4% 0%

29% Sangat Baik


Baik
67%
Cukup
Kurang

Diagram 7. Hasil Belajar Peserta didik

24
Berikut dilampirkan hasil kinerja peserta didik pada penilaian formatif (evaluasi).
 Atas nama Dini Angaraini Saputri

Saat kegiatan praktik pembelajaran tersebut pendidik juga tidak hanya menilai hasil belajar
(formatif) saja. Namun, pendidik melakukan observasi penilaian sikap, yang mana hasilnya adalah
sebagai berikut.
Tabel 8. Lembar Observasi Penilaian Sikap
Aspek yang diamati
Nama
No Aktif Total Nilai
peserta didik Disiplin Kerjasama
Skor
Angka Predikat

1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Aditya Anugrah
3 2 3 8 88 A
2. Aisyah Azahra
3 3 3 9 100 A
3. Dani Bradest
2 3 3 8 88 A
4. Defita Sari
3 3 3 9 100 A
Dini Angaraini
5. Saputri 3 3 3 9 100 A

Dwi Rizkia
6. Anggraini 2 3 3 8 88 A

7. Elita Sahara
2 3 3 8 88 A
8. Farel
2 2 3 7 77 B
9. Heli Ulan Sabila
3 3 3 9 100 A
10. Lia
2 3 2 7 77 B
11. Muhamad Farhan
2 3 2 7 77 B
12. Redi Ferdian
2 2 3 7 77 B
13. Resta Mania
3 2 3 8 88 A
14. Ria Amelia
2 3 3 8 88 A
15. Rifa Firdiyanto
3 3 2 8 88 A
25
16. Rika Rahim
2 3 3 8 88 A
17. Riska Fitria Sari
3 2 3 8 88 A
18. Rizki Pratama
3 3 3 9 100 A
19. Rizky Aditia
2 3 2 7 77 B
20. Selfi Nadita
3 3 3 9 100 A
21. Suci Karmila
2 3 3 8 88 A
22. Tira Aprilita
3 3 3 9 100 A
23. Uchi Tria Alexa
3 2 3 8 88 A
24. Widodo
2 2 3 7 77 B

Keterangan :
Sangat baik (A) : 80 – 100
Baik (B) : 70 – 79
Cukup (C) : 60 – 69
Kurang (D) : < 60

Berdasarkan tabel di atas diperoleh :


1. Hasil belajar dengan kategori sangat baik terdapat 18 orang
2. Hasil belajar dengan kategori baik terdapat 6 orang
3. Hasil belajar dengan kategori cukup tidak ada
4. Hasil belajar dengan kategori kurang tidak ada

0% 0%

25%
Sangat Baik
Baik
75% Cukup
Kurang

Diagram 8. Hasil observasi penilaian sikap

C. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini yaitu proses pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan powerpoint dan lembar kerja
peserta didik (LKPD) berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif dan semangat dalam
merespon pertanyaan dari pendidik, termasuk mengajukan pertanyaan pada pendidik maupun

26
menanggapi pendapat atau presentasi dari temannya. Peningkatan keaktifan peserta didik terlihat jelas
sesuai persentase dari kegiatan PPL 1 sampai PPL 4. Selain itu, dengan menggunakan media
powerpoint peserta didik terlihat antusias dalam mengamati informasi yang ditayangkan.
Pada kegiatan PPL ke- 1 sampai PPL ke- 3 dilakukan di kelas yang sama yaitu kelas VII.
Penilaian sikap peserta didik pada saat praktik pembelajaran pertama terdapat 5 orang yang
mendapatkan kategori sangat baik, lalu meningkat saat praktik pembelajaran kedua dan ketiga yaitu
terdapat 8 orang pada praktik pembelajaran kedua dan 13 orang pada praktik pembelajaran ketiga.
Sedangkan yang mendapatkan kategori baik pada praktik pembelajaran pertama terdapat 9 orang, lalu
mengalami peningkatan saat praktik pembelajaran kedua dan ketiga yaitu terdapat 10 orang pada
praktik pembelajaran kedua dan 11 orang pada praktik pembelajaran ketiga. Untuk kategori cukup
pada praktik pembelajaran pertama terdapat 7 orang, lalu mengalami penurunan saat praktik
pembelajaran kedua yaitu terdapat 3 orang dan pada praktik pembelajaran ketiga yaitu 2 orang. Karena
sebagian besar telah mendapatkan kategori sangat baik dan baik. Sehingga tampak sangat jelas
pengaruh keefektifan model pembelajaran PBL berbantuan powerpoint dan LKPD terhadap
peningkatan aktivitas dan sikap peserta didik.
Hasil peningkatan pada penilaian sikap PPL 1 sampai PPL 3 dapat dilihat pada grafik yang
disajikan berikut ini.

14

12

10

8 PPL 1
PPL 2
6
PPL 3
4

0
Sangat Baik Baik Cukup

Grafik 1. Hasil Peningkatan Penilaian Sikap Peserta Didik pada PPL 1, PPL 2, dan PPL 3

Sedangkan, pada kegiatan PPL 4 dilakukan di kelas yang berbeda yaitu pada kelas VIII.
Berdasarkan observasi yang telah diperoleh bahwa juga mengalami peningkatan dalam penilaian sikap
peserta didik setelah penerapan model pembelajaran PBL berbantuan powerpoint dan LKPD. Pada saat
praktik pembelajaran keempat, yang mendapatkan kategori sangat baik 18 orang, kategori baik 6
orang, dan kategori cukup tidak ada.

27
Hasil penilaian sikap PPL 4 dapat dilihat pada grafik yang disajikan berikut ini.

20

15

10
PPL 4
5

0
Sangat Baik Baik Cukup

Grafik 2. Hasil Penilaian Sikap Peserta Didik pada PPL 4

Selain meningkatkan penilaian sikap peserta didik. Penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning yang diterapkan dengan menyajikan media powerpoint dan LKPD yang berisi
permasalahan sehari-hari ternyata juga mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Pada kegiatan PPL ke- 1 sampai PPL ke- 3 dilakukan di kelas yang sama yaitu kelas VII. Hasil
belajar peserta didik pada saat praktik pembelajaran pertama terdapat 5 orang yang mendapatkan
kategori sangat baik, lalu meningkat saat praktik pembelajaran kedua dan ketiga yaitu terdapat 8 orang
pada praktik pembelajaran kedua dan 14 orang pada praktik pembelajaran ketiga. Sedangkan yang
mendapatkan kategori baik pada praktik pembelajaran pertama terdapat 7 orang, lalu mengalami
peningkatan saat praktik pembelajaran kedua dan ketiga yaitu terdapat 9 orang pada praktik
pembelajaran kedua dan 10 orang pada praktik pembelajaran ketiga. Untuk kategori cukup pada
praktik pembelajaran pertama terdapat 9 orang, lalu mengalami penurunan saat praktik pembelajaran
kedua yaitu terdapat 4 orang dan pada praktik pembelajaran ketiga yaitu 2 orang. Karena sebagian
besar telah mendapatkan kategori sangat baik dan baik. Sehingga tampak sangat jelas pengaruh
keefektifan model pembelajaran PBL berbantuan powerpoint dan LKPD terhadap peningkatan hasil
belajar peserta didik.
Hasil peningkatan pada penilaian sikap PPL 1 sampai PPL 3 dapat dilihat pada grafik yang
disajikan berikut ini.

16

14

12

10
PPL 1
8
PPL 2
6 PPL 3
4

0
Sangat Baik Baik Cukup

Grafik 3. Hasil Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada PPL 1, PPL 2, dan PPL 3

28
Sedangkan, pada kegiatan PPL 4 dilakukan di kelas VIII. Berdasarkan observasi yang telah
diperoleh bahwa juga mengalami peningkatan hasil belajar peserta didik setelah penerapan model
pembelajaran PBL berbantuan powerpoint dan LKPD. Pada saat praktik pembelajaran keempat, yang
mendapatkan kategori sangat baik 16 orang, kategori baik 7 orang, dan kategori cukup 1 orang.
Hasil belajar PPL 4 dapat dilihat pada grafik yang disajikan berikut ini.

20

15

10
PPL 4

0
Sangat Baik Baik Cukup

Grafik 4. Hasil Belajar Peserta Didik pada PPL 4

D. Rencana Perbaikan
Proses pembelajaran yang di dapatkan dari hasil pelaksanaan praktik baik yaitu :
1. Seorang pendidik seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik
dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dalam mendesain
pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pendidik dapat memilih model dan media pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik peserta
didik dan materi yang diajarkan.

E. Penutup
Demikian laporan praktik baik ini dibuat. Semoga cerita praktik baik ini dapat menginspirasi
kita semua sebagai seorang pendidik bahwa matematika akan lebih menarik dan bermakna jika
metode, model, dan media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik materi dan
peserta didik. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan, jika ada saran dan kritik mohon untuk
diberikan kepada penulis untuk perbaikan kedepannya. Terima Kasih.

29
DAFTAR PUSTAKA

Hariandi, Ahmad & Ayu Cahyani. (2018). Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan
Pendekatan Inkuiri Di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 3(2):353-371.
https://online-journal.unja.ac.id/gentala/article/view/6751

Sofyan, Herminarto.2017. Problem Based Learning Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: UNY Press.

Sulastri dkk. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya. Jurnal
Kreatif Tadulako Online, Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X, hal: 90-103.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/4110

30

Anda mungkin juga menyukai