Anda di halaman 1dari 5

Vera Sukmawati Gafur S.

Pd

L.K 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

N Masala Akar Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis


o h Penyebab Alternatif
Terpilih Masalah Solusi
Yang
Akan
Diselesa
ikan
1 Rendah Buku Kajian literatur 1: Analisisnya
nya bacaan https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=so yaitu
minat yang lusi+buku+bacaan+bahasa+Inggris+menggunakan+level+bahasa 1. guru akan
membac menggun +tinggi&btnG=#d=gs_qabs&t=1659437468399&u=%23p%3DTTz menyimpulk
a siswa akan level YkgTJT2MJ an suatu
dalam bahasa Rini Estiyowati Ikaningrum (2019) teks bacaan
pelajara tinggi sesuai
n Strategi membaca inferences dan conclusion. Strategi tersebut dengan
bahasa merupakan keterampilan yang bermanfaat untuk memahami pengetahua
inggris kalimat secara mendalam dan berkaitan dengan nnya
memperkirakan arti yang tersembunyi dalam suatu teks bacaan dengan
(jumiaty 2014). Inferences merupakan perkiraan-perkiraan yang menghubun
tidak dinyatakan pada suatu kalimat atau paragraf. Sedangkan gkan
konklusi merupakan hasil referensi yang paling tepat dan jelas, pengetahua
dan terkadang konklusi dapat diambil dari pernyataan yang n tentang
sudah ada, hanya dirangkai dengan kalimat yang berbeda. Hal makna yang
tersebut juga sesuai dengan pendapat Zwiers (2005) yang secara
menyatakan bahwa referensi merupakan salah satu strategi ekplisit
membaca yang membuat pembaca mencoba memahami teks maupun
bacaan dengan memperkirakan suatu makna sesuai dengan implisit
interpretasinya. dinyatakan
References: dalam teks
Zwiers, Jeff. (2005). Building Reading Comprehension Habits in bacaan.
Grades. Newark,DE: International Reading Association. Kelemahan
Jumiaty, Andi Asri. (2014). Inferences Strategy to Improve the dari strategi
Students’ Literal Comprehension. Exposure Journal. Vol 11, No ini adalah
1, page 101-120. guru yang
aktif
membimbin
Kajian Literatur 2 : g siswa
Buku dari Drs. H. M. Idrus Hasibuan M.Pd yang judulnya Model
Pembelajaran CTL
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan CTL
kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlibat merupakan
langsung dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajara
kegiatan pembelajaran. n yang
Elaine B. Johnson (Riwayat, 2008) mengatakan pembelajaran cocok untuk
kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk siswa yang
menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Elaine menghasilka
mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu n makna
sistem pembelajaran yang cocok dengan otak yang dengan
menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan menghubun
akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. gkan
Howey R. Kenneth (2001) contekstual teaching learning (CTL) muatan
adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses akademis
belajar dimana siswa menggunakan pemahaman dan dengan
kemampuan akademiknya dalam berbagai konteks dalam dan konteks
luar sekolah untuk memecahkan masalah yang bersifat simulatif kehidupan
ataupun nyata, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. sehari-hari
Daftar Pustaka: siswa.
Nurhadi, pendekatan kontekstual (contextual teaching and Kekurangan
learning), (Jakarta: departemen pendidikan nasional, direktorat dari CTL ini
jenderal pendidikan dasar dan menengah, direktorat PLP,2002 adalah
Rusman, model-model pembelajaran: mengembangkan memungkin
profesionalisme guru, (Jakarta: Rajawali pers, 2011) kan siswa
kesulitan
dalam
memproses
sejumlah
data dan
informasi
dalam
waktu
Wawancara Pakar (Dosen Saifullah S.Pd.,M. Tesol) : singkat
1. Memilih jenis bacaan yang sesuai dengan level sehingga
kompetensi siswa. pembelajara
2. Memilih jenis bacaan yang menarik perhatian siswa n berbasis
atau topik-topik bacaan yang disenangi siswa agar masalah ini
proses penyerapan informasi lebih cepat dan membutuhk
mudah dipahami. Siswa akan lebih mudah an waktu
menyerap informasi dari bacaan yang mereka yang relatif
sudah familiar. lama.
3. Siswa harus melalui beberapa tahapan level dalam
suatu bacaan sebelum diberikan teks bacaan yang
lebih sulit Analisis dari
eksplorasi
wawancara ini
bahwa guru
harus bisa
Wawancara teman sejawat (Nur Asni S.Pd) memilih jenis
Guru menjelaskan kembali dengan menggunakan bahasa bacaan yang
sehari-hari atau Mother Tongue menarik siswa
Kesimpulan dari hasil literatur dan wawancara dari akar agar proses
masalah yang saya ambil adalah Strategi pembelajaran CTL penyerapan
(contextual teaching learning) sangat membantu siswa dalam informasi lebih
memahami bacaan yang menggunakan level bahasa tinggi, juga mudah
strategi pemilihan jenis bacaan yang menarik oleh siswa sangat dipahami.
membantu dalam pemahaman informasi dari bacaan yang Kekurangan
mereka sudah anggap familiar. dari strategi ini
guru harus
menyediakan
sendiri jenis
bacaan yang
menarik siswa

2 Penggun Masih Kajian Literatur :


aan menggun Solusi dari akar penyebab masalah disini adalah Pembelajaran Analisisnya
model- akan cara yang berpusat pada siswa (SCL) adalah bentuk pembelajaran yaitu siswa
model lama dimana siswa bekerja sama dan individu untuk memecahkan dapat aktif
pembel dalam masalah, menjadi peserta aktif dalam proses pembelajaran dalam proses
ajaran mengajar (Harmon SW, 1996).dalam praktiknya, lingkungan belajar yang pembelajaran
masih di berpusat pada siswa dirancang untuk memungkinkan siswa karna siswa
belum dalamkela berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dengan bertanggung
maksim s (metode mentransfer tanggung jawab untuk organisasi, analisis dan jawab dalam
al ceramah) sintesis pengetahuan guru kepada staf pengajar (Means, 1994). menyelesaikan
dan Salah satu teknik Student Centered Learning adalah masalah yang
pembelaj Pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan diberikan oleh
aran strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada guru.
berpusat pembelajaran kelompok kecil dan menekankan pada Kelemahan dari
pada guru keterampilan siswa baik secara individu maupun kelompok. kooperatif
Pembelajaran kooperatif memiliki dua aspek, yaitu lingkungan learning adalah
kooperatif yang mendorong siswa untuk bersaing satu sama bagi siswa yang
lain, tidak hanya berkolaborasi, dan menunjukan bahwa tekun merasa
pembelajaran kooperatif, bila secara umum tersirat, berpotensi temannya yang
memberikan kontribusi positif terhadap keterampilan kurang mampu
akademik, keterampilan dan percaya diri orang. hanya
menumpang
Kajian literatur 2 pada hasil jerih
Hasil penelitian dari Wahyu Bagja Sulfemi dengan judul " payahnya.
Penggunaan Teams Games Tournament (TGT) dengan media
kartu dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan
Penggunaan model pembelajaran TGT dan media kartu sesuai menggunakan
yang disampaikan Sardiyo, dkk (2014) bahwa peserta didik metodel pem
dapat mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan pelajaran TGT
kehidupan masyarakat dan lingkungan, peserta didik memiliki guru dan siswa
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin akan aktif
tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam dalam proses
kehidupan sosial. pembelajaran
Penelitian pembelajaran ini, memberikan manfaat peserta didik kooperatif
menjadi lebih efektif, aktif, bersemangat dalam belajar, learning dengan
menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar. menggunakan
Manfaat untuk guru yaitu guru mampu mengembangkan media kartu
wawasan keilmuan serta meningkatkan keterampilan, dengan tujuan
memotivasi guru dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik
menghasilkan peserta didik yang memiliki hasil belajar yang dapat memiliki
lebih baik dari sebelumnya. hasil belajar
Daftar pustaka : lebih baik dari
Arsyad, Azhar. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali sebelumnya.
pers Kelemahan dari
Wardani, I G A K. (2014). Materi pokok penelitian tindakan TGT ini adalah
kelas. Tangerang Selatan : universitas terbuka guru yang
menggunakan
model
pembelajaran
ini harus pandai
memilih materi
pelajaran yang
cocok untuk
model ini.

Analisis
Wawancara Pakar (Dosen Saifullah S.Pd.,M. Tesol): eksplorasi
Hal-hal yang dapat dilakukan guru yang masih menggunakan wawancara
metode ceramah adalah yang saya
1. Selang-selinglah ceramah dengan pertanyaan- dapatkan
pertanyaan adalah metode
2. Penggunaan media atau perangkat baik langsung ceramah tidak
maupun tidak langsung, serta pentingnya demonstrasi slamanya tidak
atau memberikan contoh. baik. Disini guru
3. Guru perlu menciptakan interaksi yang bervariasi harus selang
dengan siswa, siswa-guru, siswa-siswa Seling
4. Melakukan gaya mengajar yang bervariasi agar supaya pertanyaan-
siswa tidak bosan mendengarkan ceramah pertanyaan,
penggunaan
media serta
demonstrasi.
Kelemahan dari
strategi ini
adalah siswa
masih tidak
aktif atau pasif
Wawancara teman sejawat (Nur Asni S. Pd) walaupun
Solusinya guru membuat bahan ajar dan diberikan oleh siswa diselingi
Kesimpulan eksplorasi solusi dari akar penyebab masalah saya pertanyaan-
yaitu strategi Pembelajaran berpusat pada siswa (SCL) dengan pertanyaan dan
menggunakan kooperatif learning agar peserta didik dapat aktif media
dan tanggung jawab atas apa yang diberikan oleh guru. demonstrasi.
Disamping itu, penggunaan media dan demonstrasi dalam
pembelajaran sangat penting guna merangsang kognitif peserta
didik. Salah satu model pembelajaran yang akan dipakai adalah
TGT dengan media kartu.

Anda mungkin juga menyukai