Disusun Oleh:
UNIVERSITAS NIAS
TA. 2022/2023
LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN KULIAH MAGANG 1
DI SMA NEGERI 1 ALASA
LAPORAN
Disusun Oleh:
HEKNG TRISMAN HAREFA
NIM. 212124044
UNIVERSITAS NIAS
TA. 2022/2023
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG 1
NIM : 212124044
Program : S-1
Mengesahkan:
Kepala SMA NEGERI 1 ALASA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya,
sehingga kegiatan magang 1 yang telah dilaksanakan di SMA NEGERI 1 ALASA
dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Laporan magang 1 ini, disusun
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah magang 1. Praktik ini
bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa UNIVERSITAS NIAS (UNIAS)
sebagai calon pendidik pada lingkungan sekolah dan kultur sekolah secara nyata.
Mengenali kamampuan sebagai calon guru masa depan dengan melakukan
observasi atau pengamatan dalam lingkungan sekolah tempat magang. Untuk itu,
yang terhormat:
Mahasiswa Magang 1,
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
Sekolah sebagai suatu sistem memiliki tiga aspek pokok yang sangat
berkaitan erat dengan mutu sekolah, yakni: proses belajar mengajar,
kepemimpinan dan manajemen sekolah, serta kultur sekolah. Program aksi
untuk peningkatan mutu sekolah secara konvensional senantiasa menekankan
pada aspek pertama, yakni meningkatkan mutu proses belajar mengajar,
sedikit menyentuh aspek kepemimpinan dan manajemen sekolah, dan sama
sekali tidak pernah menyentuh aspek kultur sekolah. Pilihan tersebut tidak
salah, karena aspek itulah yang paling dekat dengan prestasi siswa.
Kultur sekolah adalah seperangkat keyakinan, nilai, norma, perilaku,
tradisi
atau kebiasaan, dan simbol yang dihasilkan dari persepsi individu dan kolektif
yang ada di sekolah yang menghasilkan kebiasaan perilaku warga sekolah.
Manajemen kultur sekolah dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan yang dilaksanakan secara
sistematis, efektif, dan efisien tentang kebiasaan perilaku warga sekolah untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sekolah.
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan sekolah dalam mengembangkan kultur
berprestasi adalah dengan kerja sama dengan berbagai pihak, baik guru, siswa,
kepala sekolah dan luar sekolah seperti perguruan tinggi dan lembaga. Bentuk
kerjasama dengan perguruan tinggi adalah dengan mengirimkan siswa yang
akan ikut olimpiade ke perguruan tinggi tersebut untuk mengikuti proses
karantina. Dalam melakukan perencanaan pengembangan kultur sekolah,
SMA NEGERI 1 ALASA menyesuaikan dengan program-program yang
sudah ditetapkan sebelumnya seperti tujuan pendidikan, perencanaan program
kesiswaan, sarana prasarana.
b. Kompetensi Pedagogik
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai
berikut:
d. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum
mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi
keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial
sebagai berikut:
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi
memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam
kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan
yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; memahami
hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial
menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk
memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam
kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi
a. pengenalan peserta didik secara mendalam;
b. penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content)
maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah
c. penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil
belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan
d. pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan.
Guru yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).
SMA Negeri 1 Alasa merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang
ada di kecamatan Alasa dan juga salah satu sekolah penggerak di Kabupaten Nias
Utara. Berikut informasi mengenai sekolah tempat magang 1:
3.1.2. Misi
1) Melaksanakan ibadah harian, kunjungan gereja sekitar, ibadah akhir
bulan, dan kunjungan duka
2) Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas untuk
menghasilkan peserta didik yang berkarakter dan bermartabat
3) Menumbuhkan semangat prestasi yang kompetitif baik akademik
maupun non akademik
4) Memberikan beasiswa berprestasi secara akademik
5) Menghasilkan lulusan yang dapat diterima diperguruan tinggi negeri
maupun non kedinasan
6) Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, ASRI, dan sadar
lingkungan (DARLING)
a. KELAS (X)
AGAMA
KELAS JLH
K. PROTESTAN K. KATOLIK ISLAM
X MIPA 1 36 - - 36
X MIPA 2 18 17 - 35
X MIPA 3 24 10 - 34
X MIPA 4 16 18 - 34
X MIPA 5 35 - - 35
Jumlah 129 45 - 174
X IPS 1 35 - - 35
X IPS 2 17 19 - 36
X IPS 3 24 10 - 34
Jumlah 76 29 - 105
Keseluruhan 205 74 - 279
b. KELAS (IX)
AGAMA
KELAS JUMLAH
K. PROTESTAN K. KATOLIK ISLAM
IX MIPA 1 35 - - 35
IX MIPA 2 19 16 - 35
IX MIPA 3 20 16 - 36
IX MIPA 4 17 18 - 35
IX MIPA 5 35 - - 35
Jumlah 126 50 - 176
IX IPS 1 35 - - 35
IX IPS 2 - 32 - 32
IX IPS 3 34 - - 34
IX IPS 4 35 - - 35
Jumlah 104 32 - 136
Keseluruhan 231 82 - 312
c. Kelas XII
AGAMA
KELAS JUMLAH
K. PROTESTAN K. KATOLIK ISLAM
XII MIPA 1 27 - - 27
XII MIPA 2 13 12 - 25
XII MIPA 3 21 14 - 35
XII MIPA 4 14 19 - 35
XII MIPA 5 33 - - 33
Jumlah 108 45 - 155
XII IPS 1 17 16 - 33
XII IPS 2 17 11 - 28
XII IPS 3 29 - - 29
Jumlah 63 27 - 90
Keseluruhan 231 82 - 245
3.4 Sarana Dan Prasarana
Tingkat Jumlah
Total 25
10 8
11 9
12 8
LOMBA
PERKEMAHAN KABUPATEN JUARA 1
PUTRA
LOMBA
PERKEMAHAN KABUPATEN JUARA 2
PUTRI
FESTIVAL SENI
KABUPATEN JUARA 1
DAN BUDAYA
FESTIVAL MAENA KABUPATEN JUARA 1
BAB IV
1. Sikap
Berdasarkaan hasil observasi, siswa-siswi SMA Negeri 1 Alasa memiliki
sikap yang baik, sopan santun, suka menolong sesama teman mampu
menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat berbicara kepada guru,
mahasiswa magang dan sesama teman, mampu menerapkan 5 S yaitu sapa,
senyum, salam, sopan dan santun. Ini membuktikan bahwa siswa disana telah
memiliki sikap yang ramah tamah terhadap sesama siswa maupun guru.Hal ini
menjadi kebiasaan yang telah lama diterapkan di sekolah ini dan merupakan sikap
yang perlu dipertahankan sampai sekarang.
Kemudian dari hasil pengamatan, siswa dan guru di SMA Negeri 1 Alasa
selalu mengenakan pakain rapi lengkap dengan atribut. Guru dengan ketenagaan
pendidikan atau pegawai selalu memakai baju dinas lengkap dengan atributnya.
Siswa juga menerapkan hal tesebut, dimana selalu memakai baju berdasarkan hari
dan pergantian baju sesuai harinya.
3. Keadaan Sekolah
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Alasa, keadaan di sekolah
ini tergolong sangat baik dan indah. Sekolah tersebut tertata rapi dalam pemetaan
lokasi sekolah, warga sekolah merawat/memelihara taman dan bunga-bunga
sehingga tampat asri dan indah, setiap bangunan bersifat kokoh dan kuat karena
terbuat dari bahan bangunan yang tahan dan kuat (semen dan kayu) yang tidak
mudah lapuk. Setiap bangunan ditata rapi dengan penerangan dan ventilasi yang
memadai sehingga ruangan tidak terasa pengap.
Setelah apel pagi dan ibadah pagi telah selesai, maka siswa siswi serta
guru masuk ke dalam kelas masing-masing untuk memulaikan KBM. Biasanya,
sebelum memuliakna topic baru, guru yang masuk di dalam kelas terlebih dahulu
mengecek catatan siswa dan menanyakan apa yang telah dipelajari minggu lalu.
Hal ni dilakukan supaya siswa selalu belajar setiap masuk ke dalam kelas.
4.2.2 Kegiatan Inti
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan murid dan
seluruh tenaga kependidikan atau juga dengan orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial guru di SMA Negeri 1 Alasasudah sangat baik, hal itu
terlihat dari komunikasi yang baik antara guru dengan siswa, dalam proses
pemebelajaran guru berupaya menjadi sahabat kepada siswa, selalu
memperhatikan siswa, baik dalam hal belajar maupun dalam berpenampilan.
Begitu juga antar sesama guru selalu membangun hubungan yang baik, memiliki
rasa persaudaraan dan rasa bersosial yang tinggi tanpa melihat ras, suku agama
dan status pekerjaan. Tidak ada kata-kata yang menyinggung orang lain ketika
berbicara membuat mereka selalu memiliki hubungan yang baik.
4.4.1 Etnik
SMA Negeri 1 Alasa merupakan sekolah yang favorit bagi masyakat yang
ada di sekitaran sekolah tersebut, sehingga siswa/siswi yang sekolah di sekolah
tersebut tidak diherankan lagi ketika terdiri dari beberapa etnik. Akan tetapi,
perbedaan etnik dari beberapa siswa siswi tersebut tidak jadi masalah, mereka
sangat menghargai perbedaaan tersebut dan bahkan mereka tidak membangga-
banggakan satu sama lain.
Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan, bahwa siswa sisi SMA
Negeri 1 Alasa tidak pernah ada rasa membeda-bedakan ketika sekolah tersebut
memiliki suatu program atau mengikuti suatu perlombaan. Guru-guru hanya
terfokus pada keahlian, keterampilan dan sikap dari siswa/siswi mereka tanpa
mempertimbangkan perbedaan diantara mereka, baik diantara siswa maupun
diantara bapak ibu guru.
4.4.2 Kultural
Budaya yang sudah dipelihara di SMA Negeri 1 Alasa sangat baik.Itu bisa
dilihat dari sikap siswa/siswi terhadap sesame siswa dan juga terhadap guru baik
di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Senyum,Sapa,Salam,Sopan,
Santun (5S) sudah menjadi budaya yang sangat dijunjung tinggi di SMA Negeri 1
Alasa. Siswa/siswinya ramah dan sangat sopan satu sama lain dan juga
menggunakan Bahasa yang santun ketika berbicara. Para bapak dan ibu guru juga
selalu bertegur sapa kepada sesame guru dan juga kepada seluruh siswa siswi,
sehingga bisa dikatakan bahwa interaksi antara siswa dan guru di SMA Negeri 1
Alasa sangat baik.
4.4.3 Minat
Minat dapat diartikan suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas.Atas dasar hal tersebut sebenarnya minat seseorang khususnya
minat belajar peserta didik memegang peran yang sangat penting.Sehingga perlu
untuk terus ditumbuh kembangkan sesuai dengan minat yang dimiliki seorang
peserta didik. Namun sebagaimana kita ketahui bahwa minat belajar peserta didik
tidaklah sama, ada peserta didik yang memiliki minat belajarnya tinggi, ada yang
sedang, dan bahkan rendah.
Minat peserta didik di SMA Negeri 1 Alasa bisa dikatakan sangat tinggi,
baik minat mereka dibagian kegiatan akademik maupun non-akademik. Kita bisa
melihat hal tersebut yaitu ketika ada kegiatan yang akan diikuti oleh sekolah
tersebut, para siswa dan siswi sangat berminat untuk mengikutinya, mereka tidak
menghiraukan apakah mereka menang ikut seleksi atau tidak, begitu juga dengan
minat mereka untuk belajar.
4.4.4 Status Sosial
Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan di SMA Negeri 1 Alasa,
kita bisa mengatakan bahwa sosialisasi antara siswa dan guru sangatlah baik.Itu
bisa dilihat ketika ada suatu aturan yang diberlakukan di SMA Negeri 1 Alasa,
para siswa siswi tidak melanggar peraturan tersebut, karna bapak ibu guru terlebih
dahulu sudah mensosialisasikan hal tersebut kepada mereka.
Tidak hanya status social siswa dan guru yang terjalin dengan baik, juga
status social sekolah dengan orang tua siswa juga telah dibangun dengan baik dan
rukun. Hal itu bisa dilihat ketika pihak sekolah mengundang orang tua siswa
untuk membicarakan sesuati di sekolah contohnya seperti persetujuan uang
komite ataupun yang lain, maka orang tua siswa selalu datang dan tidak
membantah apa yang sudah menjadi keputusan mereka bersama.
Hal tersebut bisa dilihat ketika adanya pembagian kelas pada awal tahun
ajaran. Para guru membagi siswa perkelas terdiri dari siswa yang berkognitif baik
dan yang sedikit lambat, akan tetapi siswa yang kognitifnya berkembang sedikit
lebih banyak di dalam kelas supaya ada hubungan kerjasama dan saling
membantu yang terjalin dalam ruangan kelas tersebut.
4.4.7 Gaya belajar peserta didik yang visual, auditif, dan kinestetik
Gaya belajar peserta didik merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
dalam melakukan proses pembelajaran karena dapat mempengaruhi proses dan
hasil belajarnya. Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual,
auditif, dan kinestetik.
Berdasarkan observasi yang telah saya lakukan di SMA Negeri 1 Alasa,
gaya belajar siswa sangatlah berbeda-beda. Akan tetapi, itu tidak menjadi suatu
masalah bagi para guru untuk mengajari siswa mereka. mereka memiliki banyak
cara untuk mengajar, salah satu contohya yaitu mengajak siswa menonton film
atau video yang berhubungan dengan topic (visual), mengajak sisa mendengarkan
sebuah lagu kemudian meminta mereka untuk menemukan isi dari lagi tersebut
(auditif) dan juga para guru mengajar siswa untuk ke luar kelas dengan tujuan
mempraktekan apa yang telah dipelajari (kinestetik). Berdasarkan hal tersebut,
para siswa siswi dapat belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
4.5 Refleksi
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dalam pelaksanaan magang ini Observer mendapatkan banyak
pengetahuan secara nyata dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku
kuliah terutama ilmu dalam mendidik kelak, sehingga dapat dipraktekkan secara
maksimal dan optimal ketika melaksanakan magang. Selain itu, sebagai seorang
calon guru kedepannya, magang adalah sarana bagi mahasiswa untuk mengenal
dunia nyata dalam pendidikan sekaligus mengenal lingkungan dan kondisi dunia
pendidikan tersebut yang nantinya akan dihadapi mahasiswa setelah lulus kuliah.
Berdasarkan uraian dalam Laporan Magang, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam dunia pendidikan ketika terjun langsung diperlukan tanggung jawab,
kesabaran, beserta inovasi yang tinggi atas semua pekerjaan berkaitan dengan
dunia pendidikan dan disiplin dalam mengikuti peraturan yang berlaku dan
disiplin waktu menjadi tanggung jawab kita agar tugas-tugas yang diberikan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu terutama dalam mengajari para peserta
didik nantinya.
Berdasarkan hasil pembahasan didalam laporan magang, maka Observer
dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Pengelolaan Kultur dan Manajemen Sekolah sangatlah diperlukan oleh
sebuah instansi pendidikan sehingga instansi pendidikan memiliki
manajemen yang professional sebagai landasan jati diri sekolah dan juga
para guru. Begitu halnya juga dengan pengelolaan kultur dan manajemen di
SMA Negeri 1Alasa yang memiliki Kultur dan Manajemen yang
professional sehingga sekolah SMA Negeri 1 Alasa menjadi sekolah yang
diminati oleh para peserta didik.
2. Kegitan pembelajatan yang dilakukan di ruangan kelas merupakan hal yang
sangat menjadi pertimbangan oleh calon seorang gur, baik kegiatan awal,
kegiatan inti dan maupun kegiatan akhir. Itu disebabkan karena ketika
kegiatan awal dangat mempengaruhi semangat siswa dalam belajar sampai
selesai. Hal ini sudah sangat baik dilakukan oleh guru di SMA Negeri 1
Alasa, oleh karena itu siswa siswinya juga sangat semangat dalam kegiatan
belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA