Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 5

KAJIAN MANDIRI

 Intan Leli Pitaloka (4182141005)


 M Redo Ilham Syaputra Ginting (4181141031)
 Natasya Ningtyas Nurhadi (4192141001)
 Zustika Nopiansyah (4183341043)
BAB i
PENGANTAR
1.1 Rasionalisasi CJR
Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat baca
mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat membaca. Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu
jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review
jurnal menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan
kelemahan, apa yangmenarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta
menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis.Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif
kepenulisan lainnya.
Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal
tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya serta dapat memberikan masukan
kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal. Selain
itu untuk para pembaca, Critical Journal Review ini mempunyai tujuan agar pembaca mendapat bimbingan
dalam memilih buku. Setelah membaca hasil review jurnal ini diharapkan timbulnya minat untuk membaca
atau mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam hasil review. Dan apabila tidak memiliki waktu untuk
membaca isi jurnal, maka ia dapat mengandalkan hasil review sebagai sumber informasi
1.2 Tujuan Penulisan Jurnal

1. Memenuhi tugas mata kuliah Kajian Mandiri


2. Mereview jurnal mengenai Perbandingan Hasil Belajar Biologi melalui
Model Pembelajaran Student Team Achievement Division dan Jigsaw
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal

1.3 Manfaat Penulisan Jurnal

1. Menambah wawasan seputar hasil penelitian para ahli .


2. Dengan sering mereview jurnal dapat menambah ilmu kita
mengenai cara penulisan jurnal yang benar.
1.4 Identitas jurnal
Judul Jurnal : Perbandingan Hasil Belajar Biologi melalui Model Pembelajaran Student Team
Achievement Division dan Jigsaw pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sangatta
Utara, KalimantanTimur

Tahun Terbit : 2019

Penulis : Fajrin, Elsje Theodora Maasawey, Sonja V.T Lumowa

Jurnal : Ilmiah Pendidikan Biologi

Volume :5

Nomor :2

Halaman : 109-120

ISSN : 2460-2612

E-ISSN : 2580-0922
BAB II
RINGKASAN
2.1 Ringkasan Jurnal
Judul jurnal Rumusan masalah Jurnal “

Perbandingan Hasil Belajar Melalui Bagaimana Perbandingan Hasil


model Pembelajaran Student Team Belajar Melalui model Pembelajaran
Achievement Division dan Jigsaw Student Team Achievement Division
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 dan Jigsaw pada siswa kelas XI
Sanggata Utara, Kalimantan Timur SMA Negeri 1 Sanggata Utara,
Kalimantan Timur
2.1 Ringkasan Jurnal
Latar belakang Metode Penelitian

Rendahnya pemahaman siswa terhadap Metode Penelitian ini tergolong jenis“


materi tidak lepas dari peran guru dalam penelitian dengan pendekatan
pembelajaran.Terutama strategi kuantitatif. Metode penelitian yang
pembelajaran yang dikembangkan, guru digunakan adalah exsperiment quasi
kurang menerapkan strategi yang kuantitatif yang digunakan untuk
berorientasi pada pembelajaran yang meneliti pada kondisi objek yang
berpusat pada siswa. maka dengan ini alamiah, pengambilan sampel sumber
data dilakukan purposive, tehnik
mengajar anak-anak untuk
pengumpulan data dengan triangulasi
mempraktikan segala sesuatu yang telah
dan hasil penelitian lebih menekankan
dipelajarinya dan dapat mengadaptasikan makna daripada kesimpulan. Desain
pengetahuan-pengetahuan yang telah penelitian menggunakan “Pretest-
diperolehnya tersebut dalam kehidupan Posttest Control Group Design” yang
di masa depan secara prosedural mengikuti pola.
Lanjutan...
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPA
semester II di SMA Negeri 1 Sangatta Utara Kab. Kutai Timur. Sampel dalam penelitian ini
yaitu :

 kelas XI IPA 1 sebagai kelas perlakuan dengan pembelajaran menggunakan model


STAD,
 kelas XI IPA 2, sebagai kelas perlakuan penggunaan model pembelajaran Konvensional,
 kelas XI IPA 3, sebagai kelas perlakuan penggunaan model pembelajaran Jigsaw.

Data penelitian dianalisis dengan Uji t Paired Sample Test untuk menguji
perbedaan rata- rata dari suatu variabel dengan perlakukan sebelum dan sesudah treatment
(perlakuan) tertentu dan untuk menguji perbedaan rata-rata suatu variabel antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol digunakan Statistical Product and Service Solution
(SPSS) dengan analisis Uji t Independent Sample Test.
Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini akan membahas hasil penelitian yang berdasarkan rumusan
masalah yang telah diteliti dan hasilnya bahwa Metode pembelajaran STAD ditekankan pada
keberhasilan target kelompok dengan asumsi bahwa target hanya dapat dicapai jika setiap anggota tim
berusaha menguasai subyek yang menjadi bahasan. Pada saat proses pembelajaran, penggunaan metode
STAD berlangsung dengan baik. Penggunaan metode STAD memberikan peran dalam menigkatkan
keaktifan dalam proses diskusi. Siswa lebih aktif bertanya, mengemukakan pendapat dan memberikan
alternative solusi permasalahan. Trianto (2010), menyatakan Model pembelajaran STAD termasuk dalam
model pembelajaran yang paling sederhana, dan dapat mudah dilakukan pada materi pelajaran yang
menuntut siswa lebih memahami konsep pelajaran. Selain memudahkan mereka memahami konsep
pelajaran, mereka akan diberikan penghargaan (hadiah) apabila mencapai kriteria yang telah ditentukan,
sehingga siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran,, serta menuntut mereka lebih bertanggung jawab,
karena kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individual dari smeua anggota tim sehingga setiap
kelompok memiliki kesempatan sukses bersama. Model pembelajaran tipe STAD merupakan pendekatan
Cooperatif learning yang menekannkan aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Hasil Penelitian

Pada perbandingan penerapan model pembelajaran pada kelas perlakuan, di lakukan tes
kemampuan awal (PreTest) untuk mengetahui perbedaan kemampuan awal. Membandingkan data
kemampuan awal keempat kelompok penelitian, kemampuan awal kelas perlakuan Jigsaw memiliki
kemampuan awal yang sedikit lebih rendah dari 3 kelas perlakuan lainnya. Dapat dilihat kelompok
perlakuan memiliki kemampuan awal yang bervariasi.
1. pada uji normalitas data pretest memiliki nilai probabilitas lebih dari 0,05
2. sehingga uji normalitas kemampuan awal masing- masing kelompok diputuskan menerima Ho,
sehingga disimpulkan bahwa data kemampuan awal keempat kelompok perlakuan masing-masing
berdistribusi normal.
3. Pada uji homogenitas keempat kelompok penelitian nilai probabilitas sebesar 0,909. Karena nilai
probabilitas lebih dari 0,05 maka diputuskn menerima Ho dan disimpulkan bahwa data kemampuan awal
keempat kelompok penelitian bersifar homogen atau memiliki keragaman yang relative sama, sehingga
dapat dilakukan penelitian.
4. Pada analisis varian menghasilkan nilai statistic F sebesar 1,140 denga probabilitas 0,335. Dan
menerima Ho, bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan awal keempat kelompok
penelitian.
Hasil Penelitian

Setelah diketahui kemampuan awal peserta didik dalam kelas perlakuan, dilakukanlah
penelitian dengan memberikan perlakuan berbeda pada setiap kelas penelitian,
- Kelas XI Ipa 1, diberikan perlakuan dengan model pembelajaran STAD,
- Kelas XI IPA 2, diberikan perlakuan dengan Konvensional,
- Kelas XI IPA 3, diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Jigsaw dan
- Kelas XI IPA 4 diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Kombinasi STAD dan Jigsaw,

Setelah dilakukan perlakuan selama 3 kali pertemuan, dilakukan Post Test untuk mengetahui hasil setelah
diberi perlakuan, apakah ada peningkatan dari Post test atau tidak. Dari hasil belajar yang diukur melalui
post test setelah pelaksanaan eksperimen, asecara keseluruhan memiliki rata-rata sebesar 89,45 dan nilai
hasil belajar diperoleh semua siswa tergolong baik. Karena KKM yang tinggi sebesar 80.
PEMBAHASAN

Pada kelas perlakuan Model Pembelajaran STAD yaitu kelas XI IPA 1 materi Sistem Reproduksi,
pada pertemuan pertama siswa tidak terlalu mendapatkan hambatan yang berarti dalam proses pembelajaran,
Karena model pembelajaran STAD ini lebih mudah dilakukan. Keberhasilan penggunaan model pembelajaran ini
dapat dilihat dari hasil Pretest dan Postest siswa setelah diberi perlakuaan, didapatkan peningkatan yang
signifikan antara keduanya, pada Pretest didapatkan rata-rata 61, 86 sedangkan pada posttest didapatkan rata-rata
89,65. Sehingga seluruh siswa kelas perlakuan mendapatkan nilai di atas KKM.
Pembelajaran Jigsaw merupakan teknik belajar kolaborasi yang menekankan bahwa sebenarnya kita
dapat belajar sambil mengajar. Teknik ini menuntut siswa untuk lebih mendalami
subjek masalah, menggunakan pengetahuan dan keahlian dan mengajar kepasa siswa yang lain. Pada penggunaan
model Jigsaw pada kelas perlakuan yaitu kelas XI IPA 3, penggunaan model Jigsaw mengalami beberapa
kendala pada saat pelaksanaan pembelajaran.
PEMBAHASAN

Penggunaan model Jigsaw mengharuskan setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas
penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota yang lain
dalam kelompoknya dan model pembelajaran ini melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar
dan mengajar, dengan demikian para siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik dan
untuk bekerja keras dalam kelompok ahli supaya dapat membantu timya melakukan tugas dengan
baik. Pada model pembelajaran ini keaktifan siswa sangat dibutuhkan.

Membandingkan nilai KKM sebesar 80 dengan perolehan rata rata hasil belajar setiap kelompok
penelitian; terlihat bahwa kelompok pembelajaran kombinasi STAD –Jigsaw memiliki rata-rata
lebih tinggi, kelompok pembelajaran STAD lebih tinggi dari kelompok pembelajaran Jigsaw,
kelompok pembelajaran jigsaw lebih tinggi dari kelompok pembelajaran Konvensional (Kontrol).
Dari hasil presentase memperlihatkan bahwa penerapan pembelajaran model kooperatiftipe STAD
dan penerapan tipe Jigsaw cenderung memberikan hasil belajar yang lebih baik disbanding
pembelajaran konvensional, dan mengkombinasikan model kooperatif tipe STAD dengan tipe
Jigsaw cenderung memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan penerapan tipe STAD dan
tipe Jigsaw tanpa mengkombinasikannya.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar siswa pada
kelompok pembelajaran STAD dan Jigsaw dan tergolong sangat tinggi dan melebihi KKM. Komparasi
hasil belajar kelompok kelompok STAD dan kelompok JIGSAW, dan kelompok kontrol adalah : Hasil
belajar kelompok STAD tidak berbeda signifikan dengan rata-rata hasil belajar kelompok JIGSAW.
Hasil belajar kelompok STAD secara signifikan lebih baik dibandingkan hasil belajar pembelajaran
konvensional. Berdasarkan analisis data dan hasil pembahasan yang terdapat pada penelitian ini,
beberapa saran yang dapat diberikan yaitu:
(1) Bagi siswa, dengan digunakannya model pembelajaran STAD dan Jigsaw dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah,
mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan diskusi serta mengembangkan
rasa menghargai, menghormati pribadi temannya dan menghargai pendapat orang lain.
(2) Bagi sekolah, agar selalu memotivasi guru untuk menigkatkan kemampuan dan memperbaiki proses
pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai, caranya memberi kesempatan pada guru untuk
mengikuti diklat tentang proses dan model-model pembelajaran.
(3) Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan bahawa peneliti yang hendak
menggunakan Kombinasi Model pembelajaran diharapkan lebih cermat dalam mengkombinasikan
model-model pembelajaran dan memperhatikan waktu pada saat pembelajaran berlangsung.
3.1 Kegayutan BAB III
Antar Elemen KEUNGGULAN PENELITIAN
Kegayutan antar elemen di dalam jurnal ini cukup baik dalam menjelaskan hasil penelitian.
Pendahuluan sudah sinkron dengan kesimpulan , narasi pendahuluan sudah dapat
menggambarkan tentang masalah penelitian dengan baik dan menawarkan solusi dari
permasalahan tersebut.

Teori-teori yang dikutip jurnal sangat berhubungan dengan latar belakang masalah yang ada
pada jurnal serta tujuan jurnal yaitu Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yaitu
rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Biologi dikarenakan masih kurangnya
penggunaan model pembelajaran yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan perbandingan hasil belajar Biologi melalui model pembelajaran STAD dan
Jigsaw, pada siswa yang dilaksanakan pada Bulan April sampai Mei 2017. Sehingga teori
yang dikutip oleh jurnal berhubungan dengan Model pembelajaran STAD dan Jigsaw .
Teori-teori yang dikutip jurnal sangat berhubungan dengan latar belakang masalah
yang ada pada jurnal serta tujuan jurnal yaitu Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
masalah yaitu rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Biologi dikarenakan masih
kurangnya penggunaan model pembelajaran yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan perbandingan hasil belajar Biologi melalui model pembelajaran
STAD dan Jigsaw, pada siswa yang dilaksanakan pada Bulan April sampai Mei 2017.
Sehingga teori yang dikutip oleh jurnal berhubungan dengan Model pembelajaran
STAD dan Jigsaw .

Dan kata kunci yang dicantumkan yaitu Model Student Team Achievement Division
(STAD), Model Jigsaw telah mampu mengambarkan kata-kata penting dan sering
muncul pada setiap bagian jurnal. Peneliti menjelaskan secara beruntun dari
pendahuluan, metode penelitian, pembahasan, kesimpulan , referensi sehingga
pembaca dapat memahami hasil penelitian ini
3.2 Originalitas Temuan

Sebuah karya tulis dikatakan original apabila tidak ada elemen dalam karya tulis yang memiliki
kesamaan persis dengan karya tulis lainnya. Begitu pula dengan jurnal, sebuah jurnal dikatakan
originl apabila semua elemen yang ada di dalam jurnal tersebut terbukti. Salah satu tolak ukur dalam
keaslian sebuh jurnal adalah dilihat dari kutipan dan daftar rujukan. Menurut reviewer jurnal ini
jurnal yang original/asli karena setiap kutipan yang ada di dalamnya tertulis pada lembar Daftar
pustaka.

Keaslian tersebut dapat dilihat dari hasil definisi yang di buat sendiri atau yang telah di dapatkan
oleh peneliti saat melakukan penelitian dan di kuatkan lagi dengan definisi atau penelitian oleh para
ahli . Seperti dari hasil penelitian pada jurnal mengatakan bahwa Pada saat proses pembelajaran,
penggunaan metode STAD berlangsung dengan baik. Penggunaan metode STAD memberikan peran
dalam menigkatkan keaktifan dalam proses diskusi. Siswa lebih aktif bertanya, mengemukakan
pendapat dan memberikan alternative solusi permasalahan. Ini dikuatkan dengan Trianto (2010),
menyatakan Model pembelajaran STAD termasuk dalam model pembelajaran yang paling
sederhana, dan dapat mudah dilakukan pada materi pelajaran yang menuntut siswa lebih memahami
konsep pelajaran.
3.3 Kemutakhiran
Masalah

Jurnal yang di review menggunakan rujukan yang dapat dianggap masih dalam keadaan yang
cukup mutakhir karena menggunakan rujukan-rujukan yang masih tidak terlalu lama atau
terbitan baru yaitu beberapa tahun di bawahnya seperti tahun 2018 dan 2019. Jurnal ini juga
dikatakan mutakhir karena merupakan jurnal buatan 2019 yang kurun waktunya dari 5 Tahun
terakhir .

Selain itu jurnal ini juga sesuai dengan perkembangan ilmu yaitu membahas tentang seputar
pendidikan dimana setiap mahasiswa memiliki pemahaman yang berbeda tentang setiap ilmu
yang dikajinya dan akan berubah sesuai dengan kemajuan Zaman serta ilmu pendidikan, maka
dikembangkanlah jurnal mengenai topik bahasan tersebut, maka dari itu jurnal ini dikatakan
mutakhir.
Masalah yang dikemukakan adalah masalah yang mutakhir yang sering terjadi di
dalam ilmu pendidikan, dan seiring perkembangan Zaman masalah tersebut memilki
penyelesaian yang berbeda-beda sehingga masalah tersebut dikatakan mutakhir.
Masalah dalam jurnal adalah rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Biologi
dikarenakan masih kurangnya penggunaan model pembelajaran yang bervariasi.

Dan penyelesainnya adalah dengan meneliti salah 1 model pembelajaran yaitu


didalam jurnal mendeskripsikan perbandingan hasil belajar Biologi melalui model
pembelajaran STAD dan Jigsaw, pada siswa. Dari masalah tersebut dapat dikatakan
bahwa semua masalah dapat di selesaikan secara berbeda-beda sesuai dengan
perkembangan zaman. Karena seiring perkembangan Zaman banyak metode yang
dapat di teliti/diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam pendidikan
3.4 Kohesi dan Koherensi isi
Penelitian
Kohesi disebut juga keterpaduan bentuk kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan.
Jurnal ini adalah jurnal kohesi di setiap pembahasannya , hal ini reviewer katakan karena bentuk
tulisan pada setiap paragraf yaitu kalimat dan kata-katanya berkaitan satu sama lain.

Koherensi disebut terdapat hubungan makna yang logis antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain.Koherensi pada jurnal sudah cukup baik . Hal ini karena di setiap paragraf , kalimat pada
jurnalnya terpadu/terkait. Dimana ini tampak pada setiap kalimat yang ditulis pada pargraf
sebelumnya menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan kalimat pada paragraf selanjutnya.

Penjelasan yang ada pada point point yang dibahas dalam jurnal seperti kutipan teori tentang
model pembelajaran yang diangkat sudah berdasarkan masalah. Maka dari itu jurnal telah memiliki
keterpaduan makna di dalamnya. Dari masalah yang diangkat juga sudah dapat terjawab dan
berhubungan dengan kesimpulan yang di dapat oleh peneliti. Artinya makna dari kesimpulan
sudah dapat menjawab masalah jurnal yang diangkat dan merupakan cerminan dari tujuan jurnal
BAB IV
4.1 Kegayutan Antar
KELEMAHAN PENELITIAN
Elemen

Pada dasarnya pembahasan dari jurnal, hubungan kata kunci jurnal,Judul yang di tetapkan
telah berhubungan/terkait dengan masalah yang diangkat pada jurnal

4.2 Originalitas Temuan

Dari jurnal yang di review menurut reviewer telah terbukti keasliannya , dengan beberapa
teori yang menguatkan jurnal . Jurnal dikatakan originl apabila semua elemen yang ada
di dalam jurnal tersebut terbukti. Salah satu tolak ukur dalam keaslian sebuh jurnal
adalah dilihat dari kutipan dan daftar rujukan. Tolak ukur tersebut telah ada pada
jurnal.Menurut reviewer jurnal ini jurnal yang original/asli karena setiap kutipan yang
ada di dalamnya tertulis pada lembar Daftar pustaka.
4.3 Kemutakhiran Masalah

Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesui dengan perkembangan ilmu.
Jurnal yang di review menggunakan rujukan yang dapat dianggap masih dalam keadaan
yang cukup mutakhir karena menggunakan rujukan-rujukan yang masih tidak terlalu lama.
Namun ada beberapa rujukan yang masih menggunakan buku lama.

Dari kekurangan masalah yang ada pada jurnal tersebut, penulis tidak menemukan
kekurangan karena jika banyak permasalahan dalam kemutakhiran pada jurnal maka jurnal
tersebut tidak baik untuk si pembaca, sehingga pada kemutakhiran masalah jurnal, masalah
yang ada telah langsung diberikan pemecahan masalahnya dalam jurnal

4.4 Kohesi dan Koherensi


isi Penelitian

Sebagian besar bentuk kalimat dan makna dari setiap paragraf telah berhubungan.
Artinya tidak ada kalimat yang tidak berkaitan.Semua kalimat memiliki makna yang
berkaitan .Teori-teori yang dikutip berkaitan dengan masalah yang diteliti.
BAB V
5.1 Implikasi Terhadap
Teori atau Konsep implikasi jurnal
Jurnal Perbandingan Hasil Belajar Biologi melalui Model Pembelajaran Student Team
Achievement Division dan Jigsaw pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sangatta Utara, Kalimantan
Timur, implikasi atau keterlibata teori bisa dilaksanakan karena teori-teori yang dijabarkan jurnal
merupakan teori-teori yang dianggap mampu terlaksana sesuai dengan tujuan dari jurnal tersebut.
Teori tersebut layak digunakan di lingkungan pendidikan di Indonesia khususnya para guru yang
merasa kesulitan karena kurangnya rasa ingin tahu dan pemahaman siswa dalam belajar,karena hal
tersebut merupakan hasil penelitian yang hasilnya bisa dikatakan positif dan merupakan sebuah
geliat mutualisme pendidikan keguruan di Indonesia kini dan mendatang.

Berdasarkan teori-teori yang dipaparkan dalam jurnal ini seorang pembaca maupun reviewer akan
mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang lebih luas mengenai Model Pembelajaran Student Team
Achievement Division dan Jigsaw dan dapat diaplikasikan terhadap sekolah sekolah sehingga para
siswa dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.
5.2 Implikasi Terhadap Program
Pembangunan Di Indonesia

Program pembangunan di Indonesia sangat tergantung pada penyelenggaraan pendidikan


yang sesuai dengan perkembangan teknologi, globalisai dan kebutuhan pembangunan.
Hingga saat ini sistem pendidikan di Indonesia sudah mengalami beberapa kali
perubahan dengan tujuan mencapai mutu yang sesuai dengan perkembangan global.

Dengan adanya Model Pembelajaran Student Team Achievement Division dan Jigsaw
diharapkan para sekolah dan guru dapat mengatasi permasalah yang terjadi pada siswa
mengenai kekurang pahamannya siswa dalam belajar, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik dan para siswa dapat memahami materi belajar yang
diberikan oleh guru khususnya mata pelajaran biologi.
5.3 Pembahasan dan
Analisis

Jurnal ini menerangkan permasalahan dan pemecahan masalah yang sekiranya terjadi
dalam penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah. Jurnal ini bisa menjadi
rujukan atau referensi bagi guru maupun pihak sekolah dalam menerapkan model
pembelajaran yang baik untuk para siswa sehingga pembelajaran dpaat berlangsung
dengan baik dan tujuan pembelajarn dapat tercapai.

Secara tidak langsung dengan kritik jurnal ini mahasiswa telah meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam pengetahuan dan menganalisis suatu permasalahan.
Selain itu dengan memahami point demi point yang peserta sebagai pegangan dalam
menulis karya ilmiah yang nantinya diharapkan agar mahasiswa dapat membuat
jurnal penelitian yang sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku
BAB Vi
6.1 Kesimpulan penutup
Adapun simpulan pada kritik jurnal pada jurnal Perbandingan Hasil Belajar Biologi melalui Model
Pembelajaran Student Team Achievement Division dan Jigsaw pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Sangatta Utara, Kalimantan Timur adalah jurnal ini berupa jurnal yang membahasa mengenai
perbandingan hasil belajar biologi terhadap model STAD dan Jigsaw. Jurnal ini merupakn gambaran
nyata bagi pihak sekolah dan guru dalam memilih model pembelajaran yang baik dan sesuai untuk
diterapkan kepada para siswa , sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

6.2 Saran

Saran yang dapat diajukan untuk jurnal ini sebenarnya sudah terdapat pada kelemahan jurnal yang
dijabarkan di atas. Adapun sarannya yaitu agar penulis memutakhirkan rujukan, memperbaiki kaidah
kebahasaan dan kesalahan-kesalahan kata pada jurnal, sehingga jurnal yang diterbitkan selanjutnya
memiliki kualifikasi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Fajrin.,Maasawey, Elsje Theodora.,Lumowa,Sonja V.T. (2019). Perbandingan Hasil


Belajar Biologi melalui Model Pembelajaran Student Team Achievement
Division dan Jigsaw pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sangatta Utara,
Kalimantan Timur. Biodik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol 5,(2) : 109-120
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai