Anda di halaman 1dari 23

Gangguan sistem

pernapasan pada manusia

2
ASMA

Asma: keadaan saluran napas yang


mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu, yang menyebabkan peradangan.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai
rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
ASMA

Penyebab penyempitan saluran pernapasan biasanya disebabkan


oleh alergi terhadap debu, pasir, bulu, serangga kecil ataupun
rambut. Penyakit ini juga dapat muncul kembali jika suhu
lingkungan terlalu dingin atau ketika penderitanya mengalami
masalah psikologis. Jika tidak segera diberi penanganan, penderita
dapat mengalami kematian akibat sesak napas.
BRONKITIS

Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok


(bronchus) (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya
akan sembuh sendiri. Tetapi pada penderita yang memiliki
penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa
bersifat serius.

Bronkitis disebabkan oleh virus,


bakteri dan organisme yang
menyerupai bakteri (Mycoplasma
pneumoniae dan Chlamydia)
ASBESTOSIS

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang


terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-
paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru)
FARINGITIS

Faringitis adalah suatu penyakit


peradangan yang menyerang
tenggorok atau hulu kerongkongan
(pharynx). Kadang juga disebut
sebagai radang tenggorok.
Faringitis biasanya disebabkan oleh
bakteri streptococcus.
TUBERKULOSIS (TBC)

Tuberkulosis merupakan
penyakit menular yang
umum, dan dalam banyak
kasus bersifat mematikan.
Penyakit ini disebabkan oleh
berbagai strain
mikobakteria, umumnya
Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis
biasanya menyerang paru-
paru.
EMFISEMA

Emfisem atau Emfisema adalah kondisi di mana kantung udara


di paru-paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih
pendek. Merokok adalah penyebab utama emfisema.

Emfisema membuat kantung udara yang terdiri dari balon-


balon yang bergerombol seperti tandan buah anggur menjadi
kantung udara dengan lubang-lubang menganga di dindingnya.
PNEUMONIA
Pneumonia adalah radang paru-paru yang biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur.
BAHAYA MEROKOK !!!
ASFIKSI

Gangguan pengangkutan oksigen


ke jaringan tubuh. Asfiksi
disebabkan karena hemoglobin
darah mengikat komponen selain
oksigen seperti karbon monoksida.
Karena daya ikat HB lebih tinggi
terhadap CO, maka CO akan lebih
berpotensi untuk masuk ke dalam
tubuh. CO sendiri banyak
dihasilkan oleh asap kendaraan
bermotor.
1. Karbon monoksida

Salah satu kandungan rokok


adalah gas beracun karbon
monoksida yang tidak
memiliki rasa dan bau. Jika
menghirup gas karbon
monoksida terlalu banyak, sel-
sel darah merah akan lebih
banyak berikatan dengan
karbon monoksida
dibandingkan oksigen
Nikotin

Kandungan rokok yang paling


sering disinggung adalah
nikotin yang memiliki efek
candu. Nikotin berfungsi
sebagai perantara dalam
sistem saraf otak yang
menyebabkan berbagai reaksi,
termasuk efek menyenangkan
dan menenangkan.
Nikotin yang dihisap perokok
akan terserap masuk ke aliran
darah, kemudian merangsang
tubuh untuk memproduksi
lebih banyak hormon
adrenalin, sehingga
menyebabkan peningkatan
tekanan darah, denyut jantung,
dan pernapasan.
. Tar

Kandungan rokok lainnya


yang bersifat karsinogenik
adalah tar. Tar yang terhirup
oleh perokok akan mengendap
di paru-paru. Timbunan tar ini
berisiko tinggi menyebabkan
penyakit pada paru-paru,
seperti kanker paru-paru dan
emfisema.
4. Hidrogen sianida

Senyawa racun lainnya yang


menjadi bahan penyusun
rokok adalah hidrogen sianida.
Hidrogen sianida juga
digunakan dalam industri
tekstil, plastik, kertas, dan
sering dipakai sebagai bahan
pembuat asap pembasmi
hama.
Senyawa ini bisa mencegah
tubuh menggunakan oksigen
dengan baik dan dapat
membahayakan otak, jantung,
pembuluh darah, dan paru-
paru. Efek dari senyawa ini
dapat menyebabkan kelelahan,
sakit kepala, dan mual, hingga
kehilangan kesadaran.
5. Benzena

Benzena merupakan residu


dari pembakaran rokok.
Paparan benzena dalam jangka
panjang dapat menurunkan
jumlah sel darah merah dan
merusak sumsum tulang,
sehingga meningkatkan risiko
terjadinya anemia dan
perdarahan.
Selain itu, benzena juga
merusak sel darah putih
sehingga menurunkan
daya tahan tubuh serta
meningkatkan risiko
terkena leukimia.
Amonia

Amonia merupakan gas beracun,


tidak berwarna, namun berbau
tajam. Pada industri rokok, amonia
digunakan untuk meningkatkan
dampak candu nikotin. Menghirup
dan terpapar amonia dalam jangka
pendek dapat mengakibatkan napas
pendek, sesak napas, iritasi mata,
dan sakit tenggorokan. Sedangkan
dampak jangka panjangnya bisa
menyebabkan pneumonia dan
kanker tenggorokan.

Anda mungkin juga menyukai