Anda di halaman 1dari 10

Belajar Bersama Guru Kreatif

ASMA
o Merupakan penyempitan saluran napas, karena otot
polos kurang mampu relaksasi.
o Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah batuk,
sesak napas, nyeri dada, dan mengi.

o Orang yang menderita asma akan semakin parah ketika


di lingkungannya terdapat polusi udara, asap, infeksi
serbuk sari, udara dingin, obat-obatan, bahan kimia, dll.
o Hal ini karena penderita asma memiliki saluran
pernapasan yang lebih sensitif dibandingkan mereka
yang normal.

BRONKITIS
o Merupakan peradangan yang terjadi pada
bronkus.
o Seperti yang kita ketahui bahwa bronkus itu
membawa udara dari paru-paru maupun
sebaliknya.
o Gejala bronkitis adalah batuk, sesak napas, sakit
tenggorokan, nyeri dada, bahkan kehilangan
kesadaran.
TBC
o TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit paru-paru akibat
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tidak
hanya menyerang paru-paru, bisa juga menyerang
tulang, usus, dan kelenjar.
o TBC bisa menular melalui percikan ludah, dan akan
semakin rentan bagi penderita dengan kekebalan
tubuh rendah, seperti HIV.
o Gejala TBC berupa batuk yang berlangsung lama,
demam, lemas, nyeri dada, berat badan menurun,
kehilangan nafsu makan, dan berkeringat pada malam
hari.

PNEUMONIA
o Pneumonia atau paru-paru basah merupakan
peradangan pada paru-paru akibat infeksi. Infeksi
tersebut menyebabkan peradangan pada kantung-
kantung udara (alveolus) di salah satu atau kedua paru-
paru.
o Alveolus yang harusnya berisi udara, tetapi justru
dipenuhi cairan atau nanah. Itulah mengapa penderita
pneumonia mengalami kesulitan saat bernapas.
o Pneumonia : peradangan pada dinding alveolus oleh
bakteri Diplococcus pneumonia
HIPERKAPNIA
o Hiperkapnia atau gagal napas merupakan kondisi ketika
aliran darah dalam tubuh mengandung terlalu banyak
karbon dioksida. Kondisi ini juga dikenal dengan nama
hypercarbia.
o Hiperkapnia terjadi sebagai akibat dari hipoventilasi,
gangguan ketika seseorang bernapas terlalu pendek
atau terlalu panjang, sehingga paru-paru sulit
mendapatkan oksigen.

SIANOSIS
o Sianosis adalah tanda fisik berupa kebiruan pada kulit
dan selaput lendir, seperti pada mulut atau bibir yang
terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dalam sel darah
merah. Hal ini juga dapat menunjukkan rendahnya
kadar protein (Hemoglobin) yang membawa oksigen
dalam sel darah merah.

o Darah yang kaya akan oksigen akan warna merah


terang sedangkan darah dengan kadar oksigen yang
lebih rendah memiliki warna kebiruan atau ungu. Kadar
oksigen yang rendah dalam darah berarti tinggi kadar
karbon dioksida.
ASFIKSI
o Asfiksia adalah kondisi ketika kadar oksigen dalam
tubuh berkurang.
o Ada beragam penyebab asfiksia, mulai dari
tersedak, paparan zat kimia atau asap, hingga
mengidap penyakit tertentu. Kondisi ini bisa
menyebabkan hilangnya kesadaran, cedera
otak, hingga kematian.
o beberapa penyebab asfiksia yang cukup sering
terjadi : Tersedak, Paparan asap atau zat kimia,
Tercekik dll

ASIDOSIS
o Asidosis merupakan kondisi ketika kadar asam
dalam darah meningkat hingga melebihi batas
normal. Kondisi ini terjadi saat fungsi paru-paru
atau ginjal terganggu.
o Kadar keasaman darah dan cairan tubuh
dikendalikan oleh paru-paru dan ginjal. Bila
kedua organ ini tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, keseimbangan asam dan basa dalam
tubuh pun bisa terganggu.
SINUSITIS
o Sinusitis adalah peradangan di lapisan sinus,
yang umumnya ditandai dengan pilek, hidung
tersumbat, dan nyeri di area wajah. Kondisi ini bisa
berlangsung dalam hitungan minggu, bulan, atau
bahkan tahun.
o Sinusitis disebabkan oleh peradangan pada
lapisan sinus. Peradangan tersebut umumnya
terjadi akibat infeksi virus atau alergi. Akibatnya,
sinus memproduksi banyak lendir yang
menyebabkan penyumbatan.

RHINITIS
o Rhinitis adalah peradangan atau iritasi
pada lapisan lendir hidung, yang ditandai dengan
gejala berupa pilek, hidung tersumbat, dan bersin-
bersin. Kondisi ini juga dapat terjadi akibat
radang pada mata, telinga, atau tenggorokan.
o Rhinitis bisa disebabkan oleh alergi atau infeksi,
misalnya alergi bulu hewan peliharaan, asap, dan
debu, obat-obatan, dan perubahan cuaca.
PLEURITIS
o Pleurisy atau pleuritis adalah peradangan pada
selaput pembungkus organ paru-paru atau
pleura. Kondisi ini menyebabkan penderitanya
merasakan nyeri dada yang menusuk, terutama
ketika bernapas.
o Pleura adalah selaput tipis yang menyelimuti paru-
paru dan dinding dada bagian dalam. Pleura
terdiri dari dua lapis yang berperan menjaga
paru-paru agar tidak bergesekan dengan dinding
rongga dada.

EMFISEMA
o Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka
panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu
kantong udara kecil pada paru-paru. Kondisi ini
dapat menyebabkan penderitanya sesak atau
sulit bernapas.
o Penyebab utama terjadinya emfisema adalah
paparan jangka panjang zat yang dapat
mengiritasi paru-paru, seperti : Asap rokok, Polusi
udara, Asap atau debu bahan kimia
DIFTERI
o Difteri adalah infeksi bakteri pada hidung dan
tenggorokan. Meski tidak selalu menimbulkan
gejala, penyakit ini biasanya ditandai oleh
munculnya selaput abu-abu yang melapisi
tenggorokan dan amandel.
o Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheria, yang dapat menyebar dari orang ke
orang. Seseorang bisa tertular difteri bila tidak
sengaja menghirup atau menelan percikan air liur
yang dikeluarkan penderita saat batuk atau
bersin.

LARYNGITIS
o Laryngitis adalah peradangan yang terjadi pada
laring, yaitu bagian dari saluran pernapasan di
mana pita suara berada. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh penggunaan laring yang
berlebihan, iritasi, atau infeksi.
o Laringitis biasanya ditandai dengan gejala berupa
sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak,
atau bahkan kehilangan suara.
FARINGITIS

o Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan


atau faring. Kondisi yang juga disebut dengan
radang tenggorokan ini ditandai dengan
tenggorokan nyeri, gatal, dan sakit saat menelan.
o Faringitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
Beberapa jenis virus yang bisa menyebabkan
faringitis adalah Influenza, Rhinovirus, dan Epstein-
Barr.
o Walaupun lebih sering disebabkan oleh infeksi
virus, infeksi bakteri golongan Streptococcus juga
bisa menyebabkan faringitis.

Anda mungkin juga menyukai