Anda di halaman 1dari 17

Gangguan dan Teknologi

Sistem Pernapasan
Oleh Kelompok 6:
Ihsanul Hakim Arfi - Mhd Ridho Arrasid
Muhammad Dafa Ariady - Yolanda Abella
Zechrya Mezantika Zufran
01
Gangguan
pada Sistem Pernapasan
A. Tuberkulosis (TBC) B. Faringitis
Merupakan Penyakit infeksi oleh bakteri Merupakan peradangan pada faring dan
Mycobacterium tuberculosis yang tenggorokan yang menyebabkan rasa sakit
penularannya terjadi melalui udara. Diantara ketika menelan makanan yg disebabkan oleh
gejalanya adalah nyeri pada dada,batuk virus dan bakteri. Gejalanya diantaranya Nyeri
berdarah,demam,dan pembengkakan kelenjar atau sakit tenggorokan,Gatal di
getah bening. Cara mencegahnya diantaranya tenggorokan,Sulit menelan,Demam,Sakit
Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan kepala.cara mencegahnya diantaranya Hindari
tertawa,Jika menggunakan tisu untuk menutup Berbagi Makanan, Minuman, dan Peralatan
mulut, buang tisu segera setelah digunakan. Makanan dengan Orang yang Terinfeksi
Jangan membuang dahak atau meludah Faringitis,Hindari Mendekati Orang yang
sembarangan. Sedang Sakit,Rajin Mencuci Tangan
C. Difteri D. Pneumonia
Merupakan penyakit yang di sebabkan oleh Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang
bakteri Corynebacterium diphtheriae. disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur.
Gejalanya diantaranya demam,napas Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan
pendek,kulit tampak ruam,susah menelan dan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu
batuk. Cara mencegahnya diantaranya Semua atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli dipenuhi
kasus difteri dirujuk ke rumah sakit dan dirawat cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya
di ruang isolasi,Penguatan imunisasi rutin sulit bernapas. Gejala pneumonia cukup bervariasi.
difteri sesuai dengan program imunisasi Dokter biasanya memberikan antibiotik untuk
nasional,Penemuan dan penatalaksanaan dini meredakan gejala batuk, demam, atau nyeri.
kasus difteri. Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, di
antaranya menjalani vaksinasi dll.
E. Kanker Paru-paru F. Hiperkapnia
Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk Hiperkapnia atau gagal napas merupakan
di paru-paru. Kanker paru-paru paling sering kondisi ketika aliran darah dalam tubuh
terjadi akibat kebiasaan merokok. Meski mengandung terlalu banyak karbon dioksida.
demikian, orang yang tidak merokok juga dapat Penyebab hiperkapnia pada gagal napas
menderita kanker paru-paru, terutama jika hiperkapnik secara garis besar ada dua, yaitu
sering terpapar polusi udara. Penanganan peningkatan produksi karbon dioksida dan
utama terhadap kanker paru-paru stadium awal gangguan pembuangan karbon dioksida.
adalah dengan operasi dan stadium lanjut, Pengobatan untuk mengatasi hiperkapnia tentu
maka penanganan dapat dilakukan dengan harus menyesuaikan dengan penyakit yang
radioterapi dan kemoterapi. Pencegahan kanker menyebabkannya. Biasanya, dokter juga
paru-paru dapat dilakukan dengan berhenti menyarankan Anda untuk berhenti merokok
merokok, makan sehat dan olahraga atau membatasi paparan asap dan bahan kimia.
G. Hipoksemia H. Sianosis
Hipoksemia adalah kondisi di mana kadar Sianosis adalah kondisi ketika jari tangan, kuku, dan
oksigen di dalam darah di bawah batas normal. bibir tampak berwarna kebiruan karena kurangnya
Hipoksemia dapat disebabkan oleh beberapa oksigen dalam darah. Sianosis umumnya disebabkan
penyakit seperti anemia, syok, sepsis, oleh kondisi medis, seperti gagal jantung dan asma, atau
keracunan, dll. Gejala hipoksemia dapat faktor eksternal, seperti terlalu lama terpapar air atau
berbeda-beda pada setiap orang, tergantung udara dingin. Saat jumlah oksigen dalam darah sangat
tingkat keparahan kondisinya. Meski begitu, rendah, warna darah akan berubah dari merah terang
umumnya kondisi ini menunjukkan gejala menjadi lebih gelap. Hal inilah yang membuat kulit dan
sesak napas, batuk, pusing, kejang, dll.Untuk bibir tampak kebiruan atau disebut juga dengan istilah
hipoksemia yang disebabkan oleh infeksi, sianosis. Sianosis terbagi menjadi empat jenis, yaitu
misalnya karena sepsis atau pneumonia, maka sianosis sentral, sianosis perifer, sianosis campuran, dan
obat yang diberikan adalah antibiotik. akrosianosis.
I. Asfiksia J. PPOM
Asfiksia adalah suatu kondisi ketika kadar Penyakit paru obstruktif menahun (PPOM)
oksigen dalam tubuh berkurang. Penyebab adalah peradangan pada paru-paru yang
asfiksia bermacam-macam, mulai dari tersedak, berlangsung dalam jangka panjang. PPOM
paparan bahan kimia atau asap, hingga umumnya ditandai dengan kesulitan bernapas,
penyakit tertentu. Kondisi ini dapat batuk berdahak, dan mengi (bengek). Dua
menyebabkan kehilangan kesadaran, cedera kondisi yang paling sering berkembang
otak, bahkan kematian. Selanjutnya oksigen menjadi PPOM adalah bronkitis, asma dan
memasuki pembuluh darah kecil atau kapiler emfisema. PPOM berkembang secara perlahan
dan dibawa oleh sel darah merah menuju dan tidak menunjukkan gejala khusus pada
jantung untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. tahap awal. Gejalanya baru muncul setelah
Ketika proses ini terganggu, terjadi kondisi bertahun-tahun ketika sudah terjadi kerusakan
yang disebut asfiksia. yang signifikan pada paru-paru.
K. Dispnea L. Apnea Tidur
Dispnea adalah kesulitan bernapas. Dispnea
Apnea tidur atau sleep apnea adalah gangguan
terjadi karena tidak terpenuhinya pasokan
tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang
oksigen ke paru-paru sehingga menyebabkan
terhenti sementara selama beberapa kali saat
pernapasan seseorang menjadi lebih cepat,
sedang tidur. Penderita sleep apnea dapat
pendek, dan dangkal. Dispnea terbagi menjadi
berhenti bernapas selama sekitar 10 detik
2 yaitu dispnea akut dan dispnea kronis.
sebanyak ratusan kali selama tidur. Beberapa
Dispnea akut merupakan penyakit sesak napas
gejala umum yang muncul saat penderita sleep
yang terjadi secara mendadak dan terjadi dalam
apnea sedang tidur adalah: Mengorok dengan
waktu singkat, sedangkan dispnea kronis
keras, Berhenti bernapas selama beberapa kali
adalah sesak napas yang terjadi dalam rentang
ketika sedang tidur, dan lainnya.
waktu yang lama dan mudah kambuh.
M. SIDS N. Influenza
Sudden infant death syndrome atau SIDS
Flu atau influenza adalah infeksi virus yang
adalah kematian mendadak pada bayi sehat
menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-
berusia di bawah 1 tahun yang terjadi secara
paru. Penderita flu dapat mengalami demam,
tidak terduga atau tanpa ditandai gejala apa
sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, serta
pun.SIDS umumnya terjadi saat bayi sedang
batuk. Gejala flu antara lain demam, pilek,
tidur akibat tidak mendapatkan cukup oksigen.
hidung tersumbat, dan sakit kepala. Cara
Salah satu faktornya adalah Bayi tidur dalam
mencegah flu yang paling efektif adalah
posisi tengkurap dan lain-lain. Salah satu cara
dengan menjalani vaksinasi influenza. Selain
mencegahnya adalah Pastikan bayi Anda selalu
itu, Anda juga diajurkan untuk rajin cuci tangan
tidur dalam posisi telentang, setidaknya sampai
dan tidak berdekatan dengan penderita flu.
ia berusia 1 tahun.
O. Parainflueza P. Flu Burung
Parainfluenza adalah penyakit yang disebabkan Flu burung adalah penyakit yang disebabkan
oleh kelompok virus human parainfluenza oleh infeksi virus influenza tipe A yang
viruses (HPIVs). Terdapat empat golongan ditularkan oleh unggas ke manusia. Flu burung
virus yang dapat menyebabkan parainfluenza, disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A
yaitu: HPIV 1, HPIV 2, HPIV 3, HPIV 4. yang berasal dari burung. Ada beberapa jenis
Gejala parainfluenza biasanya muncul pada virus flu burung yang bisa menginfeksi
hari kedua hingga tujuh setelah terinfeksi. manusia, yaitu H5N1, H5N6, H5N8, dan
H7N9. Selain itu, terdapat penularan virus flu
burung jenis baru, yaitu jenis H10N3. Gejala
flu burung umumnya baru muncul setelah 2–5
hari setelah terpapar virus ini.
Q. SARS
Severe acute respiratory syndrome atau SARS adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan
oleh SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Gejala awalnya mirip dengan influenza, tetapi
dapat memburuk dengan cepat. SARS pertama kali ditemukan di Guangdong, China, pada tahun
2002 dan baru teridentifikasi di awal tahun 2003. SARS disebabkan oleh salah satu jenis
coronavirus yang dikenal dengan SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Virus SARS dapat
menginfeksi manusia melalui berbagai cara, yaitu:

-Tidak sengaja menghirup percikan liur penderita SARS yang batuk atau bersin

-Berbagi penggunaan alat makan dan minum dengan penderita SARS


02
Teknologi
pada Sistem Pernapasan
A. Trakeostomi
Trakeostomi adalah suatu prosedur untuk
membantu pernapasan yang terhambat karena
ada hambatan atau penyumbatan di pernapasan
bagian atas. Dengan hal itu, maka prosedur nya
adalah melubangi dinding anterior trakea dan
dimasukkan alat seperti pada gambar, agar
udara dapat tetap masuk ke paru-paru melalui
alat tersebut. Itulah yang disebut Trakeostomi.
Biasanya dilakukan untuk penyakit Difteri.
B. Pulmotor
Pulmotor merupakan alat yang digunakan
untuk melakukan pernapasan buatan. Biasanya
dilakukan pada orang-orang yang mengalami
gangguan pernapasan karena tenggelam dan
shock karena sengatan listrik.
C. Terapi Oksigen
Terapi oksigen adalah pengobatan yang dapat
membantu orang bernapas dan mendapatkan
asupan oksigen cukup. Terapi ini diperlukan
oleh orang-orang yang mengalami kesulitan
bernapas atau memiliki kadar oksigen rendah
dalam darahnya. Tujuan utama dari terapi
oksigen adalah mengembalikan kadar normal
oksigen di dalam tubuh. Terapi ini
menggunakan masker dan tabung oksigen.
Penyakit pernapasan yang bisa menggunakan
teknologi ini adalah PPOM, Pneumonia, Asma,
daj penyakit paru-paru lainnya.
D. Terapi Oksigen Hiperbarik
Terapi Oksigen Hiperbarik adalah suatu
teknologi, yang mana memberikan oksigen ke
dalam tubuh di suatu tabung atau ruangan,
yang bertekanan tinggi (lebih tinggi dari
atmosfer normal). Tujuan terapi ini adalah
untuk meningkatkan oksigen dalam darah
sehingga tubuh bisa tetap bertahan dan bekerja
dengan baik dan normal. Penyakit pernapasan
yang bisa menggunakan teknologi ini adalah
penyakit asma dan sinus pada hidung.
Thanks!
See you in other presentation! -san.

Anda mungkin juga menyukai