Anda di halaman 1dari 31

BRONCHITIS

DEFINISI

 suatu peradangan pada saluran bronkial.


Peradangan tersebut disebabkan oleh virus,
bakteri, merokok, atau polusi udara
(Samer Qarah, 2007).

 suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke


paru-paru).
ETIOLOGI

 Merokok
 Polusi udara yang terus menerus
 Defisiensi alfa-1 antitripsin
 Lingkungan industri, banyak paparan
debu, asap & terpapar bahan kimia (asam
kuat, amonia, klorin, hidrogen sufilda,
sulfur dioksida dan bromin, inhalasi gas :
NO2, CO2, Chlor)
 Riwayat infeksi saluran napas
 virus (Haemophilus influenzae, morbili,
variola)
 bakteri (Staphylococcus, Streptococcus
pneumoniae , Pneumococcus)
 jamur
 organisme lain seperti Mycoplasma
pneumoniae.
EPIDEMIOLOGI

• Frekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi


dengan status ekonomi rendah dan pada
kawasan industri. Bronkitis lebih banyak
terdapat pada laki-laki dibanding wanita.
KLASIFIKASI

1. Eksaserbasi tipe 1 : peningkatan sesak,


peningkatan vol. sputum & purulensi sputum
2. Eksaserbasi tipe 2 : ada 2 dr 3 gejala di atas
3. Eksaserbasi tipe 3 : adanya 1 dr 3 gejala
ditambah salah satu dari (demam 37,5 ⁰; 38,5 ⁰;
sakit tenggorokan & hidung berlendir dlm 5 hari
, bertambahnya wheezing / batuk )
MACAM – MACAM
 Bronkitis akut
 Bronkitis kronik
 Bronkitis infeksiosa
 Bronkitis iritatif
1. Bronkitis akut adalah batuk dan
kadang-kadang produksi dahak tidak
lebih dari tiga minggu

2. Bronkitis kronis adalah batuk disertai


sputum >> setiap hari selama
setidaknya 3 bulan dalam setahun
selama paling sedikit 2 tahun berturut-
turut, batuk2 kronik (produktif).
 bronkitis berat (kronik), setelah sebagian besar
gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam
tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap
selama beberapa minggu.
 Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat.
Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama
setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.
BRONKITIS KRONIK
3. Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri
dan organisme yang menyerupai bakteri
(Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)

Cat :
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok
dan penderita penyakit paru-paru dan saluran
pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
• Sinusitis kronis

• Bronkiektasis

• Alergi

• Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.


Cat :
• Bronkitis infeksiosa, gejala seperti pilek, yaitu
hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung,
sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
• Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya
bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi
1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak
berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan
bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
4. Bronkitis iritatif disebabkan oleh:
 Berbagai jenis debu
 Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut
organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur
dioksida dan bromin
 Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon
dan nitrogen dioksida
 Tembakau dan rokok lainnya.
PATOGENESIS
Bakteri masuk ke dlm tbh

Menyerang organ ttt (di sal. Udara paru2) shg sel goblet
teriritasi

Terdapat peradangan difus, penambahan sel
mononuklear di submukosa trakeo bronkial,
metaplasia epitel bronkus dan silia berkurang ,
hipertrofi dan hiperplasia kelenjar goblet (mukus)
bronkus &
Pengeluaran mukus >>

perubahan pada saluran pernapasan kecil, yang
diameternya kurang dari 2 mm, menjadi > sempit,
berkelok-kelok dan kadang-kadang terjadi obliterasi

perubahan pada saluran napas kecil yaitu sekresi sel
goblet, bukan saja bertambah dalam jumlahnya akan
tetapi juga lebih kental

menghasilkan substansi yang mukopurulen, sel radang
di mukosa dan submukosa, edema, fibrosis
peribronkial, penyumbatan mukus intraluminal dan
penambahan otot polos

Pada penderita bronkitis saat terjadi
ekspirasi maksimal, saluran
pernapasan bagian bawah paru akan
lebih cepat dan lebih banyak yang
tertutup.

akan mengakibatkan ventilasi dan
perfusi yang tidak seimbang

penyebaran udara pernapasan maupun
aliran darah ke alveoli tidak merata

Timbul hipoksia dan sesak napas  Lebih
jauh lagi hipoksia alveoli menyebabkan
vasokonstriksi pembuluh darah paru dan
polisitemia  Terjadi hipertensi
pulmonal yang dalam jangka lama dapat
menimbulkan kor pulmonal.
MANIFESTASI KLINIK

• Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna


kemerahan)
• Batuk  tanda dimulainya bronkitis purulen
atau mukopurulen.
• Sesak nafas
(Bila timbul infeksi, sesak napas semakin lama
semakin hebat)
• Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu).
 bengek
 lelah
 pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan
tungkai kiri dan kanan
 wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang
berwarna kemerahan
 pipi tampak kemerahan
 sakit kepala
 gangguan penglihatan
 Wheezing (mengi).
DIAGNOSIS

Anamnesis Keluhan : - gatal2 di tenggorokan


- sakit di sub sternal
- batuk kering/berdahak
- sering merasa panas/linu

Cat : Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan


gejala, terutama dari adanya lendir. Pada
pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop
akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan
yang abnormal.
PF : Sputum : bakteri → spt nanah
Ronchi kering / Ronchi basah

Pemeriksaan lainnya :
 Tes fungsi paru-paru

 Gas darah arteri


 Rontgen dada
PENATALAKSANAAN
• Infeksi disebabkan oleh H. influenzae dan S. pneumoniae
 maka digunakan ampisilin 4 x 0,25-0,5 g/hari atau
eritromisin 4 x 0,5 g/hari

• Agmentin (amoksisilin dan asam klavulanat) dapat


diberikan jika kuman infeksinya adalah H. influenzae
dan B. catarhalis yang  memproduksi b-laktamase

• Terapi oksigen
Diberikan jika terjadi kegagalan jalan napas karena
hiperkapnia dan berkurangnya sensitivitas terhadap CO2.
Pemberian oksigen jangka panjang (> 15 jam/hari)
• Bronkodilator. :
Untuk mengatasi obstruksi jalan napas, termasuk di
dalamnya adrenergik diberikan sulbutamol 5 mg
dan atau ipratropium bromida 250 mikrogram 
diberikan tiap 6 jam dengan nebulizer atau
aminofilin 0,25-0,5 g iv secara perlahan

• Istirahat
- Banyak minum
- Hentikan rokok
- Obat2an : AB (Amox. Ampi, Eritromisin)
Bronkodilator
KOMPLIKASI
 Bronkopneumonia
 Pneumonia
 Pleuritis
 
PROGNOSIS

 Prognosis jangka pendek maupun jangka panjang


bergantung pada umur dan gejala klinisnya. Pada
eksaserbasi akut, prognosis baik dengan terapi.
Pada pasien bronkitis kronik dan emfisema lanjut
dan VEP1 < 1 liter survival rate selama 5-10
tahun mencapai 40%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai