GANGGUAN
SISTEM PERNAPASAN
1
DESKRIPSI
3
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Mampu memahami bentuk-bentuk gangguan
sistem pernapasan, penyebab dan cara
pemeriksaannya.
4
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
& POKOK BAHASAN
Menjelaskan:
- Gangguan pada hidung
- Gangguan pada larynx dan pharynx
- Gangguan pada sinus
- Gangguan pada trachea
- Gangguan pada bronchus
- Gangguan pada paru dan pleura
- Transplantasi paru
- Emboli paru
- Causes of pulmonary hypertension
5
Sistem Respirasi
11
Gangguan Hidung (Lanjutan-1)
Tumor Hidung
Hemangioma (benign) banyak
menyerang bayi, bisa hilang spontan saat
akil-balig.
Basal cell carcinoma dan squamous cell
carcinoma dapat menyerang kulit sekitar
lubang hidung.
Hidung juga bisa menerima penjalaran
tumor sinus.
Cedera
Fraktur tulang hidung → deformitas
Perdarahan hidung (epistaxis), banyak
pada anak akibat pembuluh darah
yang fragil, infeksi atau membuang ingus
terlalu keras.
12
Gangguan Hidung (Lanjutan-2)
Obat-obat:
- Pengguna narkoba hisap
→ perforasi septum nasi
- Obat hisap hidung →
nasopharyngeal cancer
Alergi
- Rhinitis alergik bisa akibat
serbuk tumbuhan, kotoran
hewan, tungau rumah, spora
fungi.
Obstruksi
- Polip nasi → kongesti
lobang hidung
- Masuknya benda asing →
obstruksi
13
Gangguan Hidung (Lanjutan-3)
Investigasi:
- Speculum hidung
- X-rays
- Endoscopic nasal
- Bila perlu biopsy
14
GANGGUAN TRAKEA (Trachea)
Trakeitis
Umumnya akibat infeksi (viral) diperberat oleh asep rokok.
Timbul bersama laryngitis dan bronshitis →
Laryngotracheobronchitis (croup), batuk kering
dan parau → umumnya sembuh sendiri.
16
GANGGUAN PADA LARYNX
Larynx bertanggungjawab
memproduksi suara dan
mencegah makanan masuk
saluran napas saat menelan.
Disebut: kotak suara.
Laryngitis:
yang akut umumnya akibat infeksi
viral, bisa juga alergi obat, serbuk
tumbuhan atau substansi lain. →
suara parau, yang kronik bisa akibat
overuse pita suara, timbul rasa
sakit, tidak nyaman saat menelan,
kering dan batuk merangsang.
17
Gangguan laring (Lanjutan)
Larynx cancer:
Tumor malignant menimbulkan suara parau menetap, 2% dari
seluruh kanker.
Polyp bisa timbul akibat:
- merokok,
- infeksi flu,
- banyak ber-suara.
Singer’s node akibat menyanyi.
Gangguan lain:
- bisa timbul kerusakan akibat post-operasi
18
GANGGUAN PHARYNX
19
SINUSITIS
24
GANGGUAN BRONCHUS (lanjutan)
26
GANGGUAN PARU
Alergi
Bronchitis asthma, gangguan yang ditandai dengan otot
bronchi kontraksi dan mengobstruksi jalan napas,
sering timbul pada seseorang yang peka terhadap serbuk sari
tumbuhan (pollens), tungau rumah (houise mites), spora jamur,
kotoran hewan, dan agen-agen lain.
Alergic alveolitis: bisa akibat berbagai jenis debu organik
30
Tumor
TUMOR
Kanker paru adalah yang terumum
dari kanker lain-lain. Pada sebagian
kasus adalah akibat merokok.
31
CEDERA PARU
32
GANGGUAN SUPLEI DARAH DAN OKSIGEN
33
RDS
GANGGUAN SUPLEI DARAH DAN OKSIGEN
(Lanjutan)
INVESTIGASI
X-ray thorax
Bronchoscopy
Test fungsi paru
Analisis sputum
Test darah
Pemeriksaan fisik,
Biopsy paru.
35
ASTHMA
37
COPD (PPOM)
39
COPD (PPOM) (Lanjutan)
Terapi:
- chest physical terapi adalah standar.
- latihan napas,
- postural drainang,
- latihan fisik progam peningkatan
kebuguran dan strengthening otot
pernapasan.
41
PULMONARY FIBROSIS
46
Pulmonary edema (Lanjutan)
48
ARDS (Lanjutan-1)
49
ARDS (Lanjutan-2)
Causes of ARDS:
50
Causes of ARDS (Lanjutan-3)
51
KANKER PARU (Lung carcinoma)
52
Kanker Paru (Lung carcinoma) (Lanjutan)
53
TRANSPLANTASI PARU
54
Transplantasi paru (Lanjutan-1)
Tindakan meliputi:
- mempertahankan range of motion,
- skin care,
- bed positioning,
- progressing functional mobility, initially,
- pasien sangat lemah dan bisa mengalami
kesulitan dan kurang mengingat instruksi
yang telah diajarkan terdahulu pada fase
rehabilitasi post-transplantasi.
55
Transplantasi paru (Lamjutan-2)
56
EMBOLI & THROMBOSIS Paru
57
Emboli, thrombosis Paru (Lanjutan-1)
58
Emboli & Thrombosis Paru (Lanjutan-2)
Primary/Idiopathic:
Altered immune mechanism
Silent pulmonary emboli
Oral contraceptives
Injection drug abuse
Collagen vascular disease (loss of vessel)
Sickle cell disease.
60
CAUSES OF PULOMARY HYPERTENSION (Cont.-1
Secondary:
Primary cardiac disease
Congenital:
- patent ductus arteriosus,
- atrial septal defect,
- persistent fetal circulation).
Acquired:
- rheumatic valvular disease,
- mitral stenosis,
- myxoma,
- left ventricular failure)
61
Causes of Pulmonary Hypertension (cont.-2)
Secondary (lanjutan)
Pulmonary vasoconstriction due to hypoxia
Chronic hypoxia (COPD)
Obesity
Smoke inhalation
Valvular heart disease
High altitude (reactive hypertension)
Neuromuscular disease
Sleep apnea syndrome
Chronic liver disease
Hypoventilation (persistent/intermitten)
62
Causes of Pulmonary Hypertension (lanjutan-3)
63
COR PULMONALE
Disebut juga:
65
PLEURAL EFFUSION
Simtoma:
- dyspnea, batuk
- ipsilateral pleural chest pain,
- malaise,
- tachycardia,
- demam.
Thoraocentesis dilakukan untuk kepastian kuman penyebab
infeksi.
70
Terimakasih
71