Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa tingkat XII AP1 melalui
Oleh
Dra.Hj. Rivalena
NIP. 196403281988032003
2 Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap Dra.Hj.Rivalena
b. NIP 196403281988032003
c. Jenis Perempuan
d. Pangkat/Golongan Pembina/Iva
e. Jabatan Guru Pembina
f. Propinsi Sumatera Selatan
g. Alamat Kantor Jl Mayor Ruslan
h. Alamat Rumah Komplek garuda Putra III Blok
M 8 RT 25 RW 05 lebong
i. Telepon/HP Siareng Palembang
08127867622/0711413419
3 Lama Penelitian
Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa tingkat XII AP1 SMK melalui model
Palembang.
dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
Apabila kita akan mengajarkan suatu topik dalam suatu kegiatan pembelajaran maka
kondisi dan situasi peserta didik yang di ajar. Begitu pula sebaliknya, apabila guru
menggunakan model pembelajaran yang tidak tepat saat kegiatan belajar mengajar maka
Mengapa mata pelajaran IPA masih banyak siswa yang takut dan kurang
menyenanginya? Apa karena IPA itu sulit atau karena cara penyampaian mata pelajaran
itu yang tidak tepat yang akhirnya membosankan sehingga kejenuhan yang didapat siswa
bukan suatu pemahaman konsep. Tentunya dalam menyampaikan materi yang ada di
yang paling efektif dan efisien tercapainya tujuan pembelajaran. Dan akan sangat
membantu jika di SMK Negeri 6 ini memiliki MGMP IPA yang menjadi wadah guru
Keberhasilan dalam menyampaikan materi pelajaran IPA dapat dicapai dengan baik
apabila siswa menyenangi dan tertarik pada materi yang dipelajari. Oleh sebab itu
dengan menyenangi materi, siswa akan lebih aktif, lebih tertarik dan dapat menganalisa
setiap permasalan yang berkaitan dengan suatu konsep. Selain itu kreativitas guru dalam
penggunaan model pembelajaran yang tepat akan membuat siswa lebih tertarik untuk
belajar.
Palembang adalah metode dan model pembelajaran, materi bahan ajar. Penggunaan
model pembelajaran konvensional yang selama ini dilakukan guru mendominasi proses
pembelajaran mengakibatkan siswa pasif dan nilai rata-rata ulangan hariannya belum
konvensional, yaitu siswa bukan sebagai subyek belajar melainkan menjadi obyek
secara sembarang. Dengan hasil belajar setiap Ulangan Harian masih belum memuaskan,
yaitu siswa rata-rata 50% yang tuntas KKM (nilai 70). Berkenaan dengan kenyataan di
atas peneliti menggunakan model pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa aktif
yaitu model pembelajaran koopertif yang paling sederhana tipe STAD. Penulis menduga
jika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka dapat meningkatkan
C. Rumusan Masalah
Adanya kesulitan siswa dalam memahami konsep mempengaruhi hasil belajar siswa.
STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas XII AP1 di SMK Negeri 6
Palembang”.
Dengan adanya rumusan masalah ini, maka peneliti akan menggunakan model
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan
AP1 dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD di SMK Negeri 6 Palembang
2. Bagi Guru
3. Peneliti Lain
lulusan
F. Landasan Teori
2.1. Hakekat Belajar IPA
Hudojo (1988:1) mengemukakan bahwa seseorang dikatakan belajar bila
diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan
mengemukakan pendapatnya tentang belajar dalam arti yang luas adalah proses
dan penilaian mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku yang bersifat positif dalam diri seseorang. Perubahan
tingkah laku yang diakibatkan belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
sikap. Salah satu contoh hasil dari usaha belajar Interaksi Dalam Ekosistem adalah
antara lain:
1. Konsep hakikat IPA sebagai proses
Produk adalah hasil yang diperoleh dari suatu pengumpulan data yang
Beberapa aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada diri anak
yakni: sikap ingin tahu , sikap ingin mendapatkan sesuatu , sikap kerja sama,
sikap tidak putus asa, sikap tidak berprasangka, sikap mawas diri, sikap
Made Alit dan Wandi Praginda (2009 :26 ) mengatakan Saint adalah ilmu
proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses
Dari uraian di atas bahwa belajar IPA tidak hanya dilihat sebagi kumpulan
mengungkap fenomena alam . Saint dapat dikatakan sebagai sesuatu yang bebas
nilai artinya tidak dipengaruhi oleh pandangan atau religi suatu bangsa.
2.2. Pembelajaran Kooperatif
Slavin (1994 : 287) mengatakan bahwa Pembelajaran kooperatif adalah
bahwa siswa bekerja bersama-sama dalam belajar, dan bertanggung jawab terhadap
kooperatif merubah peran guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke
anggota kelompok dapat belajar dan berdiskusi dengan baik tanpa mengganggu
kelompok lain. Guru membagi materi pelajaran, baik berupa lembar kerja siswa,
buku dan penugasan. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan belajar yang ingin
dicapai dan memberikan pengarahan tentang materi yang harus dipelajari dan
kerja sama dan memberikan bantuan pada saat diperlukan. Aktivitas belajar
dapat memberi penjelasan, siswa tersebut harus memahami materi lebih dalam
kelak akan sangat bermanfaat bagi siswa ketika mereka terjun di masyarakat.
sederhana. Sehingga model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru-guru yang
pembelajaran kooperatif tipe STAD disusun berdasarkan siklus yang tetap pada
b. Belajar dalam tim: siswa bekerja di dalam tim mereka dengan menggunaka
tertinggi.
Pada dasarnya siklus pembelajaran kooperatif tipe STAD, mengacu pada sintaks
pembelajaran kooperatif dengan menggabungkan fase (1) dan fase (2) ke dalam
kegiatan mengajar, dan fase (3) dan fase (4) ke dalam kegiatan belajar dalam tim.
Sedangkan fase (5) dan fase (6) pada pembelajaran kooperatif masuk pada kegiatan
b. Buatlah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan kuis pendek untuk pelajaran
c. Pada saat anda menjelaskan STAD kepada kelas anda, bacakan tugas-tugas
d. Bila tiba saatnya memberikan kuis, bagikan kuis atau bentuk evaluasi yang
lain, dan berikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tes itu
e. Pengakuan kepada prestasi tim, segera setelah anda menghitung poin untuk
STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu, presentasi kelas, kelompok, kuis
1. Presentasi Kelas
2. Kelompok
memperhatikan perbedaan kemampuan, jenis kelamin dan ras atau etnis. Fungsi
kelompok agar dapat menjawab kuis (tes) dengan baik. Termasuk belajar dalam
skor peningkatan tidak didasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan
pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor sebelumnya. Setiap siswa
5. Penghargaan Kelompok
Kelompok dapat memperoleh sertifikat atau hadiah jika rata-rata skornya
G. Hipotesis Tindakan
Dalam melakukan hipotesis terhadap masalah ini , jika dilakukan metoda Student
akan sesuai.dengan harapan yaitu nilai yang mencapai nilai KKM ( 75 ) atau lebih, dan
pelajaran IPA menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (
PAIKEM)
H. Rencana Penelitian
1. Setting Penelitian
kelas XII AP1 yang yang diperkirakan berjumlah 36 siswa , mata pelajaran IPA
2. Persiapan Penelitan
lain :
a. Perangkat pembelajaran
3. Siklus Penelitian
Perencanaan
berdasarkan materi pelajaran. Tiap siklus ada 3 kali pertemuan, tindakan yang
STAD pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Siswa belajar secara
kooperatif.
Pelaksanaan
Indikator keberhasilan jika hasil belajar atau prestasi nilai mendapat nilai ≥ 75
Pengamatan
melihat data ulangan harian rata-rata tiap siklus. Pemahaman konsep hasil
belajar berupa nilai kognitif. Instrumen berupa tes yang diadakan setiap
No Nilai Keterangan
5 deskriptor yang
tampak
( 1 4 deskriptor yang Sangat Baik
tampak
2 Baik
3 deskriptor yang
3 Cukup
tampak
4 Kurang
2 deskriptor yang
5 tampak Tidak Baik
1 deskriptor yang
tampak
Sumber : elmupanemu.wordpress.com/evaluasi/skala-sikap )
I. Jadwal penelitian
pelajaran 2011/2012 dari persiapan sampai pelaporan. Peneliti berkarakter sebagai guru
J. Personalia Penelitian
ini peneliti sangat perlu dibantu teman sejawat yang memegang mata pelajaran yang
objektifitas Pembelajaran IPA dengan harapan hasil yang memenuhi KKM (75 )
K. Daftar Pustaka
Dikdasmen, Jakarta
Dr I Made Alit Mariana MPd, Wandi Praginda SPd,MSi ,2009. Hakikat IPA untuk
L. Lampiran
A. BIODATA
NIP : 196403281988032003
B. RPP
CONTOH
Pertemuan : 1
Ke
I. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen ekosistem berdasarkan lingkungan
sekitar
- Diskusi kelompok
- Memberi masukan pada kelompok lain
- Presentasi
- Tanya Jawab
1. Kegiatan awal
- Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
- Appersepsi/pengkondisian/motivasi
- Guru menjelaskan topik dan tujuan, strategi pembelajaran, cara penilaian tentang
2. Kegiatan inti
a. Peserta didik mengamati lingkungan sekolah secara berkelompok
b. Peserta didik mencatat makhluk hidup dan tak hidup yang ada dilingkungan
sekolah
c. Peserta didik mengelompokkan makhluk hidup dan tak hidup yang ada
dilingkungan
sekolah
3. Kegiatan akhir
a. Guru melakukan tanya jawab untuk membuat kesimpulan hasil diskusi
Soal RPP
Pertemuan 1
Soal/Instrumen :
Skor
Jawaban :
1.Ekosistem adalah : hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.
3. Produsen adalah organisme yang dapat menyusun senyawa organik dari bahan
anorganik,
sebagai
keseimbangan ekosistem mula-mula akan berubah yang kemudian akan stabil lagi
dengan
INDIKATOR/ DI
HARI PERTEMUAN NAMA TAM
NO
/TANGGAL` KE SISWA
1 2
CATATAN
CONTOH ANGKET
Pertanyaan – Pertanyaan :
1. Apakah siswa mengalami kesulitan memahami petunjuk baik arahan dari guru atau
petunjuk dalam LKS?
............................................................................................................................
2. Pada saat temam mengalami kesulitan , apakah antar siswa saling memberi
bantuan?
………………………………………………………………………………………
3. Pada saat mengalami kesulitan apakah siswa berusaha bertanya kepada teman lain
atau kepada guru ?
............................................................................................................................
4.. Apakah bimbingan guru selalu dibutuhkan siswa agar dapat memahami materi
pelajaran ?
............................................................................................................................
5. Apakah siswa mempunyai buku paket atau referensi yang berhubungan dengan materi
yang sedang dibahas ?
............................................................................................................................
6. Apakah siswa selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya ?
............................................................................................................................
7. Apakah dalam presentasi hasil siswa mwngalami kesulitan ?
………………………………………………………………………………………
….
8. Apakah materi pelajaran dirasakan siswa tidak ada manfaatnya dalam kehidupannya
kelak ?
............................................................................................................................
9. Apakah dalam kelompok diskusi antar anggota saling membantu ?
..................................................................................................................................
10. Apakah siswa diluar jam ataupun dirumah berusaha belajar dengan teman yang lain?
............................................................................................................................
11. Apakah ada kesulitan dalam mengajukan pertanyaan ?
.................................................................................................
12. Apakah menurut siswa lingkungan disekolah (didalam dan diluar kelas) kondusif
untuk belajar ?
............................................................................................................................
13. Apakah orang tua siswa di rumah menyuruh untuk belajar ?
............................................................................................................................
14. Apakah siswa mempunyai keinginan untuk keluar dari kesulitan yang dihadapinya ?
..............................................................................................................................
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA
PALEMBANG
KARYA ILMIAH
Diajukan
Oleh
NIP : 196403281988032003
TAHUN 2011
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Perpustakaan SMK Negeri 6 Palembang
Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa tingkat XII AP1 melalui metoda
Oleh
NIP : 196403281988032003
Palembang, 2011
Kepala Perpustakaan
KARYA ILMIAH
Diajukan
Oleh
NIP : 196403281988032003
Demikianlah karya tulis ini, kami sahkan untuk menjadi karya ilmiah Di SMK
Negeri 6 Palembang
Palembang, 2011
Mengesahkan
Kepala SMKN 6 Palembang
Dra.Hj. Natika,MM
NIP.195612221983032002
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT KETERANGAN KEPALA PERPUSTAKAAN
LEMBAR PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakan dan Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA
A. Hakekat Belajar IPA
B. Pembelajaran IPA
C. Pembelajaran Kooperatif
D. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
BAB III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Disain Penelitian
C. Persiapan Penelitian
D. Siklus Penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus Pertama
B. Siklus Kedua
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan ridho-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan KARYA ILMIAH yang berjudul
PALEMBANG”
Semoga apa yang telah disumbangkan akan mendapat ganjaran pahala dari Allah
SWT.
Akhirnya penulis berharap semoga KARYA ILMIAH ini dapat bermanfaat bagi
Palembang 2011
Penulis,
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA TINGKAT XII
PALEMBANG*)
Dra.Hj.Rivalena **)
Abstrak
PENDAHULUAN
belajar setiap Ulangan Harian masih belum memuaskan, yaitu siswa rata-rata
50% yang tuntas KKM (nilai 75). Berkenaan dengan kenyataan di atas peneliti
menggunakan model pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa aktif yaitu
menduga jika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka dapat
Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi mengajar agar
siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga tercapai tujuan yang
diharapkan. Apabila kita akan mengajarkan suatu topik dalam suatu kegiatan
tepat disesuaikan dengan kondisi dan situasi peserta didik yang di ajar. Begitu
pula sebaliknya, apabila guru menggunakan model pembelajaran yang tidak tepat
saat kegiatan belajar mengajar maka hasil belajarnya tentu tidak akan optimal.
Dalam proses belajar mengajar dikelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru,
Mengapa mata pelajaran IPA masih banyak siswa yang takut dan kurang
menyenanginya? Apa karena IPA itu sulit atau karena cara penyampaian mata
pelajaran itu yang tidak tepat yang akhirnya membosankan sehingga kejenuhan
guru dalam menentukan model pembelajaran yang paling efektif dan efisien
Negeri 6 ini memiliki MGMP IPA yang menjadi wadah guru IPA untuk bertukar
baik apabila siswa menyenangi dan tertarik pada materi yang dipelajari. Oleh
sebab itu dengan menyenangi materi, siswa akan lebih aktif, lebih tertarik dan
dapat menganalisa setiap permasalan yang berkaitan dengan suatu konsep. Selain
itu kreativitas guru dalam penggunaan model pembelajaran yang tepat akan
Adapun landasan yang mendukung dari pembelajran ini adalah Permen Diknas
Adanya kesulitan siswa dalam memahami konsep mempengaruhi hasil belajar siswa.
STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas XII AP1 di SMK Negeri 6
Palembang”.
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas
XII AP1 dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD di SMK Negeri 6
Palembang .
D.Manfaat Penelitian
2. Bagi Guru
3. Peneliti Lain
4. Bagi sekolah
Diharapkan memberikan kontribusi bagi sekolah dalam usaha meningkatkan mutu
lulusan
BAB II
diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan
mengemukakan pendapatnya tentang belajar dalam arti yang luas adalah proses
dan penilaian mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku yang bersifat positif dalam diri seseorang. Perubahan
tingkah laku yang diakibatkan belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
misalnya bertambahnya pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan perubahan
sikap. Salah satu contoh hasil dari usaha belajar Interaksi Dalam Ekosistem adalah
antara lain:
Proses adalah urutan atau langkah-langkah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil
Produk adalah hasil yang diperoleh dari suatu pengumpulan data yang disusun
Beberapa aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada diri anak yakni:
sikap ingin tahu , sikap ingin mendapatkan sesuatu , sikap kerja sama, sikap tidak
putus asa, sikap tidak berprasangka, sikap mawas diri, sikap bertanggung jawab,
Made Alit dan Wandi Praginda (2009 :26 ) mengatakan Saint adalah ilmu
proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses
Dari uraian di atas bahwa belajar IPA tidak hanya dilihat sebagi kumpulan
mengungkap fenomena alam . Saint dapat dikatakan sebagai sesuatu yang bebas
nilai artinya tidak dipengaruhi oleh pandangan atau religi suatu bangsa.
B. Pembelajaran IPA
kemampuan, potensi, minat bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam
agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa
pembelajaran secara dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi, siswa dan
guru untuk dapat memilih model pembelajaran serta media yang cocok
Menurut Joyce dan Weil ( 1980 ) model pengajaran sebenarnya adalah model
telah menguasi proses-proses belajar. Guru yang sukses bukan lagi guru yang
kharismatik dan presenter yang efektif dan persuasive tetapi guru yang
beberapa metoda yang sering digunakan antara lain metoda ceramah, Tanya
model pembelajaran tersebut ada yang dirancang secara umum tapi cocok
C. Pembelajaran Kooperatif
jawab terhadap aktivitas belajar kelompok mereka seperti terhadap diri mereka
lembar kerja siswa, buku dan penugasan. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan
belajar yang ingin dicapai dan memberikan pengarahan tentang materi yang
saat diperlukan. Aktivitas belajar berpusat pada siswa, guru berfungsi sebagi
1. Prestasi akademik
Pembelajaran kooperatif sangat menguntungkan baik bagi siswa
ini kelak akan sangat bermanfaat bagi siswa ketika mereka terjun di
masyarakat.
Division )
sederhana. Sehingga model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru-guru yang
pembelajaran kooperatif tipe STAD disusun berdasarkan siklus yang tetap pada
pelajaran
sintaks pembelajaran kooperatif dengan menggabungkan fase (1) dan fase (2)
ke dalam kegiatan mengajar, dan fase (3) dan fase (4) ke dalam kegiatan
belajar dalam tim. Sedangkan fase (5) dan fase (6) pada pembelajaran
berimbang dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin dan asal suku.
b. Buatlah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan kuis pendek untuk pelajaran
c. Pada saat anda menjelaskan STAD kepada kelas anda, bacakan tugas-
d. Bila tiba saatnya memberikan kuis, bagikan kuis atau bentuk evaluasi
yang lain, dan berikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tes itu
(1995), STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu, presentasi kelas,
kelompok, kuis (tes), skor peningkatan individual dan penghargaan kelompok.
1. Presentasi Kelas
2. Kelompok
3. Kuis (tes)
Setelah beberapa periode presentasi kelas dan kerja kelompok, siswa
dasar mereka.
5. Penghargaan Kelompok
Kelompok dapat memperoleh sertifikat atau hadiah jika rata-rata skornya
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Setting Penelitian
adalah siswa kelas XII AP1 yang berjumlah 32 siswa , mata pelajaran IPA
guru mata pelajaran IPA kelas XII AP.1 di SMK Negeri 6 Palembang.
B. Disain Penelitian
harapan peneliti dapat melihat hasil dari tindakan akan lebih baik. Setiap
siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
Plan
Reflektive
Action/Observasi
Revised Plan
Reflektive
Action/Observasi
Revised Plan
lan
Reflektive
Actiion/Observasi
Revised Plan
d Plan
Gambar 1 Spiral PTK
C. Persiapan Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan beberapa
a. Perangkat pembelajaran
D. Siklus Penelitian
Perencanaan
berdasarkan materi pelajaran. Tiap siklus ada 3 kali pertemuan, tindakan yang
STAD pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Siswa belajar secara
kooperatif.
Pelaksanaan
Instrumen pelaksanaannya sebagai berikut :
Indikator keberhasilan jika hasil belajar atau prestasi nilai mendapat nilai ≥ 75
Pengamatan
melihat data ulangan harian rata-rata tiap siklus. Pemahaman konsep hasil
belajar berupa nilai kognitif. Instrumen berupa tes yang diadakan setiap
No Nilai Keterangan
(Sumber : elmupanemu.wordpress.com/evaluasi/skala-sikap )
Indikator Keberhasilan
≥ 75 %
B. Siklus Pertama
Siklus pertama dilakukan 3 kali pertemuan dengan tindakan
kelas.
1. Perencanaan
aktivitas siswa.
2. Pelaksanaan
siswa.
3. Pengamatan
Nilai tes untuk penilaian kognitif rata-rata pada siklus pertama, baru mencapai
69,27 % dengan kategori cukup. Nilai tersebut belum mencapai hasil maksimal tuntas
belajar.
Selama pelaksanaan siklus pertama ini banyak sekali kendala yang dihadapi peneliti
1. Hasil belajar masih rendah, karena siswa kebanyakan bingung dan kekurangan
waktu membahas soal, hal ini dikarenakan konsep materi baru diinformasikan dan
siswa belum terbiasa kerja kelompok saat proses belajar mengajar berlangsung
2. Pembagian kelompok yang baru dilakukan saat akan memulai pempelajaran terasa
menyira waktu
4.Refleksi
Berdasarkan hasil tes anak dan catatan lapangan observer terlihat ada
C. Siklus Kedua
jarring makanan.
siklus pertama.
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
materi dan memberi contoh, Siswa belajar dalam kelompok , tiap kelompok
terdiri dari ( 4-5 ) orang siswa. Materi yang akan dipelajari telah
dijelaskan siswa dipersilakan bertanya bila ada hal yang belum jelas , guru
3. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada siklus kedua meliputi penilaian hasil tes dan
kelompok, ……. Siswa memberikan bantuan pada teman sekelompok dan …..
mengajukan pertanyaan.
Nilai tes untuk penilaian kognitif rata-rata pada siklus pertama, baru mencapai …..%
dengan kategori cukup. Nilai tersebut telah mencapai hasil maksimal tuntas belajar.
Selama pelaksanaan siklus kedua ini masih ada kendala yang dihadapi peneliti sendiri
1. Hasil belajar masih rendah, karena sebagian siswa masih bingung menyatukan
2. Kekurangan waktu membahas soal, hal ini dikarenakan konsep materi yang sehari
sebelum diinformasikan berbeda , dan siswa belum terbiasa kerja kelompok saat
4.Refleksi
Berdasarkan hasil tes anak dan catatan lapangan observer terlihat ada proses
membahasnya.
Tampak adanya pengembangan antar siklus dan terlihat adanya peningkatan hasil
belajar siklus I dan siklus II. Pemahaman siswa terhadap konsep dengan
menggunakan pembelajaran tipe STAD semakin membaik. Hasil belajar yang dicapai
Proses penelitian juga diamati dari aktifitas siswa ( sejumlah 32 orang siswa ) selama
penelitian
Hal ini menunjukkan tindakan yang diberikan tiap-tiap siklus dapat dikatakan banita (
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penggunaan model tipe STAD dapat digunakan oleh guru mata pelajaran
Dikdasmen, Jakarta
Dr I Made Alit Mariana MPd, Wandi Praginda SPd,MSi ,2009. Hakikat IPA untuk