Menyetujui,
Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat UNIMA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini ada kecenderungan dalam masyarakat menuntut profesionalisme
guru dalam bekerja sehingga guru selalu diharapkan mampu dalam mengemban
tugasnya. Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan beratnya tantangan yang
dihadapi oleh profesi keguruan dalam usaha untuk meningkatkan kewibawaan
dimata masyarakat seperti yang dikemukakan oleh Dedi Supriadi (1999;104 )
antara lain menyatakan bahwa tuntutan dan harapan masyarakat yang terus
meningkat dan berubah membuat guru makin tertantang. Perubahan yang terjadi
dalam masyarakat yang terus meningkat dan berubah membuat guru makin di
tantang. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat melahirkan tuntutan-tuntutan
baru terhadap peran yang seharusnya dimainkan oleh guru selalu berpacu dengan
meningkatnya kemampuan dan harapan masyarakat tersebut, yang kadang-kadang
lebih cepat dari kemampuan guru untuk memenuhinya. Masalah terjadi bila harapan
atas peran guru bertambah, sementara kemampuan guru untuk memenuhinya
terbatas bila masa lalu guru menjadi sumber utama untuk menjawab ketidak tahuan
siswa sekarang bukan lagi karena di rumah telah tersedia radio, televisi, surat kabar,
bahkan komputer dan internet. Dalam situasi demikian tidak mudah bagi guru untuk
menegakan profesi. Jadi betapa peliknya problemeatika dan beratnya tantangan yang
dihadapi oleh profesi guru, sehingga dengan demikian perlunya pengembangan
profesi guru. Dalam pengembangan profesi guru ada beberapa tugas pokok dalam
pembelajaran antara lain yaitu: melaksanakan kegiatan penyusunan program
pengajaran/praktek, melaksanakan kegiatan penyajian program pengajaran,
mengadakan kegiatan evaluasi, mengadakan kegiatan analisis hasil belajar,
menyususn dn melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, menyusun dan
mengadakan program bimbingan dan konseling, membimbing siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler, melakasanakan kegiatan pembimbingan guru yunior dalam kegiatan
belajar mengajar, melaksanakan bimbingan karier siswa, mengadakan kegiatan
evaluasi belajar, melaksanakan pengembangan profesi. Seorang guru dituntut untuk
memiliki kemampuan pribadi dan kemampuan sosial selain itu guru dituntut untuk
2
melaksanakan pengembangan profesi yaitu salah satu kegiatan dengan
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu kemampauan untuk
melaksanakan penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas profesional
guru, khusus kualitas pembelajaran. pengembangan ini antara lain akan
menghasilkan; karya ilmiah dibidang pendidikan, menemukan teknologi tepat guna
bidang pendidikan, menciptakan alat peraga, menghasilkan karya seni, mengikuti
pengembangan penyempurnaan kurikulum . adapun karya ilmiah yang dapat
dihasilkan oleh para guru antara lain, karya tulis ilmiah hasil penelitian,
pengembangan dan penilaian, karya tulis ilmiah gagasan sendiri dan lain-lain.
Persyaratan minimal sebuah karya ilmiah antara lain :
1. Dibahas atau ditulis berkenan dengan bidang pendidikan
2. Penulisannya dijiwai pola berpikir ilmiah atau proses ilmiah,
3. Penulisannya menggunakan format yang lazim dalam penulisan ilmiah.
3
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
A. TUJUAN
Memberikan pemahaman serta keterampilan secara Komprehensif tentang cara
penelitian mandiri jenis penelitian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) pada guru-guru
yang ada di SMK Negeri 1 Ranoyapo Desa Poopo Kec. Ranoyapo Kab. Minahasa
Selatan Provinsi Sulawesi Utara.
B. MANFAAT
1. Bagi guru akan menambah pengetahuan dan ketrampilan akan Penelitian PTK
2. Memberikan wawasan yang luas tentang Penelitian PTK kepada guru-guru
3. Memahami cara Penelitian PTK sehingga dapat membantu guru untuk membuat
penelitian dalam rangka pengembangan Proses Belajar disekolah.
4. Menumbuhkan semangat dalam Penelitian pada guru sehingga dapat
menemukan inovasi dalam proses belajar mengajar
5. Menguasai PTK yang tepat dan benar bagi Guru-guru
4
BAB III
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
5
B. PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Ada beberap prinsip dan pedoman dalam penelitian tindakan kelas
1. PTK dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang brsifat alamiah. Artinya PTK
harus dilakukan tanpa mengubah situasi dan jadwal pelajaran. Dengan kata lain
PTK tidak perlu dilakukan dalam situasi yang khusus apalagi dengan mengubah
kebiasaan pembelajaran. Mengubah situasi pembelajaran demi kepentingan PTK
itu sendiri, justru bertentangan dengan tujuan PTK. Yakni memperbaiki proses
pembelajaran. Disamping itu, jika dalam PTK mengubah proses pembelajaranya,
kemudian setelah itu kembali seperti semula, maka sebaik apapun hasil PTK tidak
akan bisa diterapkan dalam kelas. Sebab perubahan pola pembelajaran tidak
mungkin dilakukan secara terus menerus. Oleh karena itu, PTK harus dilakukan
dalam konteks pemblajaran yang alamiah sebagaiman aslinya.
2. Adanya inisiatif guru dalam memperbaiki pembelajaran, guru harus peka terhadap
persoalan-persoalan yang muncul dalam pembelajaran. Bahkan guru dituntut lebih
sensitif terhadap prestasi belajar siswa. Kepekaan yang sensitif inilah yang akan
mendorong naluri guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Dengan demikian
sesungguhnya PTK itu bukan paksaan yang menambah pekerjaan guru, melainkan
justru berangkat dari keinginan sang guru yang tulus dan iklas sebagai panggilan
jiwa. Hal serupa juga bisa muncul ketika guru berkenan menintrospeksi diri atau
mengevaluasi terhaap munculnya banyak persoalan di kelas yang diajar. Jika ia
bersikap jujur dan obyektif, maka ia akan berasumsi bahwa berbagai persoalan
yang muncul bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal berupa kurangnya
fasilitas, sarana prasarana, keluarga, ekonomi, atau faktoryang lain. Sedangkan
faktor internal bisa datang dari siswa atau guru itu sendiri. Ketika guru merasa
turut andil peran atas munculnya berbagai persoalan dikelas, maka secara naluriah
ia akan melakukan PTK dengan sebaik-baiknya. Jadi PTK bukan paksaan dari
pemerintah sebagai syarat kenaikan pengkat, tapi di dasari atas kesadaran yang
dalam akan kekurangan dirinya dan perasaan tanggung jawab untuk
memperbaikinya. Atas dasar ini guru hendaknya punya sensivitas dan kepekaan
yang tinggi terhadap proses pembelajaran di kelas, jangan sampai guru masa bodoh
6
terhadap rendahnya hasil belajar siswa, sedangkan dirinya menjadi bagian
persoalan tersebut.
3. PTK hanya bisa berlangsung jika terdapat kesesuaian antara guru dengan siswa.
Artinya inisiatif guru untuk memperbaiki pembelajaran tidak akan berjalan jika
siswa tidak mempraktekkannya. Sebaliknya inisiatif guru harus berangkat dari
kemampuan siswa yang dihaapinya. Untukmenemukan inisiatif yang siap diuji
cobakan guru harus menggunakn analisis SWOT untuk pijakan berpikir. Sebelum
mengidentifikasi yang lain guru harus mengidentifikasi diri sendiri khususnya dari
pandangan dua unsur yaitu Strength (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan).
Setelah itu identifikasi dari sudut pandang yang sama harus dilakukan pada anak
ddik. Sedangkan dua unsur yang lain yaitu opportunity (kesempatan ) dan Threat
(ancaman)di gunakan untukmengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang tidak ada
dalam diri guru dan siswa artinya, sebelum guru melakukan tindakan atau uji coba
harus memertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat dimanfaaatkan dan
menghindari ancaman yang dapat mengan ggu jalannya perbaikan atau uji coba
dalam penelitian.
4. Adanya upaya secara konkret
Tidak cukup hanya dengan angan-angan, harus benar-benar konkret berupa
tindakan praktis. Inilah salah satu ciri khas PTK. Tindakan secara praktis dan
konkret sebagai manifestasi dari analisis SWOT tersebut. Inisiatif baru yang
diaktualisasikan dalam proses pembelajaran perlu mendapat bantuan dari berbagai
unsur dan terlibat scra sistimatis mulai dari sarana prasarana pendukung,
mengubah jadwal pelajaran, gaya mengajar yang berbeda dan lain-lain.
5. Merencanakan dengan SMART
SMART yang dimaksud adalah Spesific, Managable, Acceptable, Realistic dan
Time-bound.
Spesific artinya khusus tidak terlalu umum, managable, dapat dikelolah dan
dilaksanakan, Acceptabel, dapat diterima lingkungan atau achievable, dapat
dijangkau, dicapai. Artinya mudah dilakukakan, tidak berbelit dan hal-hal lain
yang membuat siswa berkeluh kesah atas tindakan yang dilakukan guru. Realistic,
operasional, tidak diluar jangkauan. Time-bound, diikat oleh waktu, terencana, ada
7
schedule, dan target yang jelas kapan mulai dan kapan selesai minimal dua silkus
maksimal lima siklus setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.
C. KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian tindakan kelas bersifat emansipatoris dan membebaskan karena
penelitian ini mendorong kebebabasan berpikir dan berargumentasi pada pihak
siswa, dan mendorong guru untuk eksperimen, meneliti, dan menggunakan kearifan
dalam mengambil keputusan atau judgment. (hopkins,1993;35). Apabila guru
mampu melakukan hal-hal tersebut maka guru akan memiliki kontrol terhadap
kegiatan profesi mereka. Mereka tidak akan puas melakkan apa yang diperintahkan
atasan, yang akan menimbulkan perasaan tidak yakin tentang apa yang mereka
lakukan. Dalam kinerjanya, guru harus memperhatikan kurikulum, instruksi kepala
sekolah, para pengawas, bahkan buku teks yang ditentukan dari atas; akan tetapi
dengan melakukan penelitian mereka akan mengembangkan kemampuan
mememutuskan, atau mengambil keputusan secara profesional, dan dengan demikian
bergerak kearah otonomi dan emansipasi, karena kebenaran yang terkandung dalam
peelitian yang mereka lakukan harus diterima oleh pihak manapun.
8
selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai
peneliti dibidangnya.
c. Dengan melaksanakan tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses
pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan
faktual yang berkembang dikelasnya.
d. Pelaksanaan PTK tidak menganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu
meninggalkan tugasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi
dengan pelaksanaan proses pemelajaran
e. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk
melakukan upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi sebagai teori dan
teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.
9
Sistimatika Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Halaman Judul
Halaman Pengesahan (ditanda tangani peneliti, pembimbing dan kepala sekolah)
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
10
SISTIMATIKA LAPORAN PTK
Bagian pembuka : halaman sampul, pengesahan, absrak, kata pengantar, daftar isi,
daftar lampiran dan daftar tabel
Bagian isi laporan :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka (uraian yang mnjelaskan masalah penelitian dan tindakan)
B. Kerangka Berpikir (dalam bentuk uraian dan bagan)
C. Hipotesis Tindakan (bila diperlukan)
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi hasil tindakan siklus I
B. Deskripsi hasil tindakan siklus II
C. Deskripsi Peningkatan Hasil Tindakan
D. Pembahasan hasil penelitian
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
12
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Peserta
Peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh Guru-guru Pada SMK Negeri 1
Ranoyapo yang berjumlah 7 orang dan 1 orang pegawai .
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan ini didahului dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Sekolah
SMK Negeri 1 Ranoyapo dan dilanjutkan dengan
2. Pemberian Materi oleh Dr. Sjeddie R. Watung, MAP
3. Diskusi
4. Tanya jawab
5. Penutupan
C. Materi
1. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Langkah ke 1
13
Memberikan Pemhaman bahwa Tugas utama guru adalah mengadakan
pembelajaran yang baik dan berkualitas untuk itu guru harus memiliki komitmen
dalam mengupayakan perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran secara terus
menerus dengan mengidentifikasi guru-guru apakah mereka sudah melakukan
pembelajaran dengan baik.
Langkah ke 2.
Menjelaskan Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas selaras dengan pelaksanaan
pembelajaran yaitu
1. Persiapan (planing)
2. pelaksanaan pembelajaran (observation)
3. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran (evaluation) dan
4. Refleksi dari proses dan hasil pemblajaran (reflection ) .
Dalam tahap-tahap penelitian ini tindakan ini selaras dengan pembelajaran , dimana
persiapan (planing) merupakan persiapan program pembuatan tindakan termasuk
juga mendesain rencana pembelajaran atau RPP pelaksanaan pembelajaran (action)
adalah proses dimana pemberian tindakan dilaksanakan dikelas yang dilakukan
sesuai dengan rncana pemberian tindakan maka pengamatan adalah bentuk yang
paling utama guna mengetahui perubahan, peningkatan kemajuan serta hal-hal yang
terjadi dalam proses pembelajaran baik pada pendidik atau guru dan peserta didik.
Evaluasi proses dan hasipembelajaran sebagai perbaikan untuk pemberian tindakan
selanjutnya dan atau dapat dijdikan satu kesimpulan dalam PTK.
Langkah ke 3
Kegiatan meneliti, merupakan bagian integral dari pembelajaran yang harus
diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah. Alur pikir
yang digunakan dimulai dari pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab
timbulnya masalah pemilihan tindakan yang sesuai dengan permasalahan dan
penyebabnya merumuskan hipotesis tindakan yang tepat penetapan skenario
tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data dan analisis data.
14
Masalah yang ditangani adalah
1. masalah-masalah pembelajaran yang riil dan merisaukan tanggung jawab
profesional dan komitmen terhadap memperoleh mutu pembelajaran.
2. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran sangat diperlukan
3. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada
masalah pembelajaran diruang kelas tapi dapat diperluas pada tataran diluar
ruangan kelas misalnya tataran sistim atau lembaga. Perpektif yang lebih luas
akan memberi sumbangan lebih signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas
pendidikan.
Langka ke 4.
Merumuskan Penelitian Tindakan Kelas
Langkah-langkah dalam PTK
Persiapan (planing) pelaksanaan pembelajaran (observation) evaluasi proses dan
hasil pembelajaran (evaluation) dan refleksi dari proses dan hasil pemblajaran
(reflection). Dalam tahap-tahap penelitian ini tindakan ini selaras dengan
pembelajaran, dimana persiapan (planing) merupakan persiapan program
pembuatan tindakan termasuk juga mendesain rencana pembelajaran atau RPP
pelaksanaan pembelajaran (action) adalah proses dimana pemberian tindakan
dilaksanakan dikelas yang dilakukan sesuai dengan rncana pemberian tindakan
maka pengamatan adalah bentuk yang paling utama guna mengetahui
perubahan,peningkatan kemajuan serta hal-hal yang terjadi dalam proses
pembelajaran baik pada pendidik atau guru dan peserta didik. Evaluasi proses
dan hasil pembelajaran sebagai perbaikan untuk pemberian tindakan selanjutnya
dan atau dapat dijadikan satu kesimpulan dalam PTK.
15
Langkah ke 5
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
A. Tahap Dalam melakukan PTK
Dalam melakukan penelitian tindakan Kelas ada tahapan-tahapan yang dilakukan
oleh peneliti;
Tahap I Perencanaan : Apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan
bagaimana tindakan dilakukan.
Tahap II Pelaksanaan tindakan : pelaksanaan sesui rencana
Tahap III Pengamatan : Dilakukan bersamaan dengan tindakan
Tahap IV Refleksi : Kegiatan mengemukakan implmentasi rencana tindakan
16
C. Prosedur Penelitian (minimal dua siklus, dan tiap siklus tiga kali
pertemuan)
D. Pengumpulan Data
E. Analisis Data
F. Indikator Penelitian
Kelengkapan lain, misalnya jadwal, rincian biaya dan personalia.
Daftar Pustaka
Lampiran ( instrumen penelitian yang akan digunakan dan RPP)
Langkah ke 6
Menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
17
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB V
HASIL KEGIATAN
1. Kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat di respons dengan baik oleh para guru
dimana para guru termotivasi untuk melakukan Penelitian PTK
2. Teknik penelitian tindakan Kelas yang disampaikan secara sederhana dapat
dimengerti serta merubah pola Berpikir dalam melaksanakan Pembelajaran di kelas
untuk meningkatkan hasil belajar siswa
3. Membuka wawasan dalam Melakukan Penelitian tindakan kelas diberikan
kesempatan untuk bertanya, tentang apa saja yang berhubungan dengan Penelitian
tindakan kelas dihubungkan dengan bagaimana cara meningkatkan hasil belajar
siswa, sehingga para para guru mendapatkan pemecahan tentang permasalahan
diseputar penelitian tindakan kelas
4. Para guru termotivasi untuk melakukan PTK, dimana para guru keadaannya dari
tidak tahu/belum mengenal menjadi tahu, sehingga diharapkan para guru akan
mampu menggunakan melakukan penelitian tindakan kelas
5. Kegiatan pengabdian yang dilakukan sangat membantu para guru dalam hal
memperbaiki hasil belajar siswa dalam meningkatkan hasil belajar.
6. Pelaksanaan PTK yang selama ini belum dilakukan, diharapkan dapat dilakukan
sehingga dapat merubah cara guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa
7. Penyajian PTK yang disajikan dapat dimengerti oleh para Guru sehingga mereka
dapat mempraktekkan dalam pelaksaan pembelajaran di kelas
8. Perlu Pelatihan secara kontinu supaya terjadi pemgembangan baik dari guru
maupun pengembangan dan peningkatan belajar .
18
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judul Pemberian Pelatiahan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada Guru-guru SMK Negeri 1 Ranoyapo
Kabupaten Minahasa Selatan dapat disimpulkan
1. Kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat bagi para guru untuk meningkatkan
Hasil Beajar Siswa
2. Kegiatan pengabdian ini dapat memberikan dorongan kepada guru-guru dalam
hal melakukan penelitian tindakan kelas
3. Pelatihan PTK yang diberikan kepada Guru-guru betul-betul sangat dibutuhkan
dalam rangka meningkatkan hasil Belajar siswa dan sekaligus bermanfaat untuk
pengembangan diri bagi guru dalam melakukan penelitian
4. PTK yang disampaikan kepada para guru perlu di mantapkan sehingga para
guru lebih dapat mengembangkan diri baik dalam pekerjaan sebagai guru
maupun pengembangan karir guru
5. Penelitian PTK yang dilakukan harus sesuai dengan tujuan dalam
pemebelajaran yaitu untuk meningkatkan hasil beajar siswa.
B. SARAN
1. Diharapkan kegiatan pemberian Pelatihan PTK pada guru-guru hrs
dilakukan secara kontinu
2. Perlu penguasaan informasi Tekologi bagi guru
3. Perlu perhatian dari dinas pendidikan untuk memberikan kesempatan pada
guru untuk mendanai setiap penelitian yang dilakukan oleh guru.
19
LAMPIRAN 1
Materi
Selanjutnya bahwa PTK adalah sebuah kajian ilmiah dari suatu peenelitian
yang diupayakan untuk melakukan perbaikan pelaksanaan praktek dan proses
pendidikan dalam pembelajaran, berdasarkan hasil refleksi guru dan siswa mengenai
hasil dan tindakan-tindakan perbaikan yang dianggap mampu memecahkan masalah
pendidikan. PTK memiliki ciri atau karakter-karakter yang berbeda dibanding
dengan penelitian formal lainnya. Ada beberapa kemiripan dengan case study dalam
hal perolehan data misalnya; keduanya mengunakan observasi, interview dan
mungkin questioner, keduanya juga menggunakan instrumen sebagai alat bantu
pengukuran penelitian ini juga untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang
dilakukan serta untuk memperbaiki kondisi, tempat, proses praktek pembelajaran
yang dilakukan dalam setiap siklusnya.
20
1. Pemecahan masalah berdasarkan temuan riil/nyata dalam proses pembelajaran
yang dilakukan guru
2. Kolaborasi teman sejawat menjadi faktor utma dalam menentukan dan
kesesuaian tindakan yang akan dilakukan sebagai pembelajaran inovatif
3. Dalam diri guru termotivasi untuk berupaya meningkatkan kualitas pendidikan
dalam berbagai bentuk dan aspek.
4. Untuk menunjang pemecahan masalah dan pelaksanaan tindakan, kerangka teori
harus benar-benar kuat dan jelas, ini diperlukan untuk dapat dinilai oleh tim
penilai angka kredit dan di pertimbangkan kenaikan pangkat/ golongan satu
jenjang lebih tinggi.
21
yang digunakan dimulai dari pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab
timbulnya masalah pemilihan tindakan yang sesuai dengan permasalahan dan
penyebabnya merumuskan hipotesis tindakan yang tepat penetapan skenario
tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data dan analisis data.
4. Masalah yang ditangani aalah masalah-masalah pembelajaran yang riil dan
merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap memperoleh
mutu pembelajaran.
5. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran sangat diperlukan
6. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada
masalah pembelajaran diruang kelas tapi dapat diperluas pada tataran diluar
ruangan kelas misalnya tataran sistim atau lembaga. Perpektif yang lebih luas
akan memberi sumbangan lebih signifikan terhadapupaya peningkatan kualitas
pendidikan.
22
E. Tahap Dalam melakukan PTK
Dalam melakukan penelitian tindakan Kelas ada tahapan-tahapan yang
dilakukan oleh peneliti;
23
Sistimatika Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Halaman Judul
Halaman Pengesahan (ditanda tangani peneliti, pembimbing dan kepala sekolah)
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
24
SISTIMATIKA LAPORAN PTK
Bagian pembuka : halaman sampul, pengesahan, absrak, kata pengantar, daftar isi,
daftar lampiran dan daftar tabel
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
BAB V KESIMPULAN
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
25
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Sprriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineke Cipta
Cohen, L. Manion, and Marrison K. 2007. Research Method in Education. New York:
Routledge
Moh. Amin. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Penilaian Angka Kredit Guru.
Ispirasi, Sleman
Nur Hidayah. 2013. Paduan Praktis Penyusunan dan Pelaporan penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penerbit: PT. Prestasi Pustakarya
26
DAFTAR HADIR
Pengabdian Pada Masyarakat
Hari/tgl : Jumat 28 November 2014
27
LAMPIRAN 2
Foto-Foto Kegiatan Pengabdian
28
29
30
31
LAMPIRAN 3
Kwintansi-Kwitansi / Nota Pembelian
32