Disusun oleh :
UNIVERSITAS GUNADARMA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat beraktivitas untuk menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “Keseimbangan Benda Tegar“ ini. Kami berharap
makalah ini dapat membantu dan menambah wawasan saudara-saudari yang ingin lebih
memahami atau mengetahui sekilas tentang “Keseimbangan Benda Tegar“.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas fisika yang diberikan oleh
Ibu Mariza Wijayanti. Makalah ini berisi tentang “Kesetimbangan Benda Tegar“. Yang
kami harapkan pembaca dapat mengertahui berbagai aspek yang berhubungan dengan
keseimbangan benda tegar yang akan kami bahas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERMASALAHAN
2.1 Kesetimbangan Benda tegar........................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Kesetimbangan Benda Tegar…………………….……
3
2.1.2 Jenis – Jenis Kesetimbangan Benda Tegar………………….……. 3
2.1.3 Syarat – Syarat Kesetimbangan benda Tegar…………………….. 4
2.2 Posisi Titik Kesetimbangan (Titik Berat)
2.2.1 Pengertian Titik Berat……………………………………..... 4
2.2.2 Benda Tidak Beraturan……………………………………... 5
2.2.3 Benda Homogen Berbentuk Bidang…………………….….. 5
2.2.4 Benda Berbentuk Ruang………………………………...….. 6
BAB III PENUTUP
1. Contoh Soal dan Pembahasan......................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesetimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar
sama dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan
tetap diam. Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan
konstan, maka ia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya)
akan selalu tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak translasi
atau rotasi bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola, dll.
Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan
pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat. Titik berat
merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak
mengalami rotasi).
Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka
pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari
titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya,misalnya tongkat pemukul
kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar.
Kalau kita perhatikan secara seksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat
kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang
dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang
berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan secara keseluruhan benda
bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik
berat benda tersebut.
Demikian halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam
renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh
di atas, peloncat indah itu juga menjalani gerak parabola yang bisa dilihat dari
lintasan titik beratnya. Perhatikan gambar berikut ini. Seorang yang meloncat ke air
1
dengan berputar.Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai
lintasan dari letak titik berat benda tersebut.
Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting dalam
menggambarkan gerak benda tegar.
2. Tujuan
Bersadasarkan latar belakang diatas, maka tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan pengertian kesetimbangan benda tegar
b. Menjelaskan jenis – jenis kesetimbangan benda tegar
c. Menjelaskan syarat – syarat kesetimbangan benda tegar
d. Mengetahui rumus dan contoh soal kesetimbangan benda tegar
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika dasar 1A
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Syarat-syarat Kesetimbangan Benda tegar
Syarat-syarat suatu benda dikatakan setimbang secara translasi yaitu resultan
gaya yang bekerja pada benda itu bernilai nol. Dalam tinjauan vektor, jumlah
komponen gaya harus bernilai nol, syarat ini dapat dirumuskan:
∑F=0
∑Fx = 0 (sumbu X)
∑Fy = 0 (sumbu Y)
Sementara itu, syarat kesetimbangan untuk gerak rotasi yaitu nilai nol pada resultan
torsi yang bekerja pada benda. Rumusan yang mewakili pengertian ini yaitu:
∑τ = 0
τ1 – τ2 – τ3 = 0
Kesetimbangan benda sangat diperlukan dalam permainan akrobat seperti .
Sebelum melakukan atraksi, perhitungan kesetimbangan dan letak titik berat para
pemain harus diperhitungkan.
4
a. Benda berbentuk tidak beraturan
W1 + W2 + W3 + … +Wn W1 + W2 + W3 + … +Wn
Koordinat titik berat benda pada sumbu X Koordinat titik berat benda pada sumbu Y
Keterangan :
Xo = Titik koordinat X
Yo = Titik koordinat Y
X1 = Titik berat pada sumbu X
Y1 = Titik berat pada sumbu Y
W = Berat benda (N)
A1 + A2 + A3 + … +An A1 + A2 + A3 + … +An
Koordinat titik berat benda pada sumbu X Koordinat titik berat benda pada sumbu Y
Keterangan :
Xo = Titik koordinat X
Yo = Titik koordinat Y
X1 = Titik berat pada sumbu X
Y1 = Titik berat pada sumbu Y
5
A = Luas benda (m²)
V1 + V2 + V3 + … +Vn V1 + V2 + V3 + … +Vn
Koordinat titik berat benda pada sumbu X Koordinat titik berat benda pada sumbu Y
Keterangan :
Xo = Titik koordinat X
Yo = Titik koordinat Y
X1 = Titik berat pada sumbu X
Y1 = Titik berat pada sumbu Y
V = Volume benda (m³)
6
BAB III
CONTOH SOAL
1. Seorang anak memanjat tali dan berhenti pada posisi seperti diperlihatkan gambar
berikut!
Tentukan besar tegangan-tegangan tali yang menahan anak
tersebut jika massa anak adalah 50 kg!
Pembahasan
Syarat seimbang Σ Fx = 0, Σ Fy = 0
Pers. 1
Pers. 2
7
Dari persamaan 2 dan 1 didapatkan :
8
2. Tiga orang anak bermain jungkat – jungkit. Sebelah kanan penopang berisi anak
bermasssa 45kg, sementara sebelah kiri berisi dua anak masing – masing bermassa
30kg dan 35kg yang duduk pada jarak 0,4m dan 0,6m dari penopang. Jika balok yang
digunakan anak bermassa 6kg, maka tentukan letak tempat duduk anak disebelah
kanan penopang agar jungkat – jungkit seimbang!
Pembahasan :
M3 M2 M1
1 1
0,4 ?
0,6
Diketahui : m1 = 45kg r2 = 0,4m
m2 = 30kg r3 = 0,6m
m3 = 35kg
Ditanya : r1 ?
Jawab :
∑τ = 0
τ1 – τ2 – τ3 = 0
F1r1 – F2r2 - F3r3 = 0
m1.g.r1 – m2.g.r2 – m3.g.r3 = 0
m1.g.r1 = m2.g.r2 + m3.g.r3
g (m1.r1) = g (m2.r2 + m3.r3)
45 r1 = 30 . 0,4 + 35 . 0,6
45 r1 = 12 + 21
45 r1 = 33
r1 = 33/45
r1 = 0,73m
8
3. Tentukan titik berat dari dua benda berikut ini !
Pembahasan :
Untuk titik berat dari bangun I, dengan melihat sekilas maka akan dapat ditebak
bahwa kordinat titik beratnya itu x,y = (2,1) cm . Namun apabila kita menggunakan
rumus yang diatas tadi maka akan diperoleh :
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.studiobelajar.com/kesetimbangan-benda-tegar/
http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/27-keseimbangan
http://pelitahijau.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-dan-rumus-titik-berat-dalam.html
https://sainsmini.blogspot.co.id/2015/12/rumus-gaya-gesek-dan-contoh-soal.html
http://www.jendelailmu.net/2017/02/contoh-soal-dan-pembahasan_27.html
11
14
15
16
11
10
8
12
i
7
9
iii
4