Anda di halaman 1dari 8

TEOREMA POYNTING DAN TRANSMISI DAYA

Untuk mengetahui seberapa besar daya yang mengalir bersama atau dibawa oleh sebuah gelombang elektromagnetik, dikembangkanlah sebuah teorema daya yang spesifik untuk medan-medan elektromagnetik yang dikenal sebagai teorema Poynting. Teorema ini pertama kali diajukan pada tahun 1884 oleh seorang fisikawan berkebangsaaan Inggris, John. H. Poynting. Dengan menggunakan pengembangan 4/17/12 persamaan Maxwell, diperoleh persamaan

TEOREMA POYNTING DAN TRANSMISI DAYA (contd)

4/17/12

TEOREMA POYNTING DAN TRANSMISI DAYA (contd)


Pada sisi sebelah kanan persamaan ini, suku integral pertamanya adalah daya ohmik total (namun sesaat) yang terdisipasi di dalam volume terkait. Suku integral keduanya adalah energi total yang tersimpan di dalam medan listrik, dan suku integral ketiganya adalah energi di dalam medan magnet. Untuk sisi sebelah kiri persamaan adalah kerapatan daya. Dimana hasil penjumlahan dari suku-suku di sisi kanan persamaan 4/17/12 karenanya haruslah sama dengan daya

TEOREMA POYNTING DAN TRANSMISI DAYA (contd)

4/17/12

TEOREMA POYNTING DAN TRANSMISI DAYA (contd)


dimana hasil integrasi ini dilakukan untuk seluruh permukaan tertutup yang melingkupi volume. Hasil kali silang E X H dikenal sebagai vektor Poynting S, yang diejawantahkan sebagai kerapatan daya sesaat dan dinyatakan dalam satuan watt per meter persegi. Arah vektor S mengindikasikan arah aliran daya sesaat di suatu titik.

4/17/12

TEOREMA POYNTING DAN TRANSMISI DAYA (contd)


UPW Power Transmission Untuk gelombang elektromagnetik yang harmonik secara waktu, daya rata-rata untuk gelombangnya adalah sebagai berikut

4/17/12

TEOREMA POYNTING DAN TRANSMISI DAYA (contd)


Untuk daya keseluruhanP, dalam satuan watt, melalui permukaan adalah sebagai berikut

4/17/12

TEOREMA POYNTING DAN TRANSMISI DAYA (contd)


Pada media lossless yang memiliki nilai fasor

daya rata-rata dari gelombangnya adalah

4/17/12

Anda mungkin juga menyukai