Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak benda yang bergetar. Senar
gitar yang sering anda main atau dimainkan oleh gitaris grup band musik
terkenal yang kadang membuat anda menjerit histeris bahkan sampai menangis
tersedu-sedu, getaran garputala, getaran mobil ketika mesinnya dinyalakan atau
ketika mobil mencium mobil lainnya hingga penumpangnya babak belur. Ingat
juga ketika anda tertawa tepingkal-pingkal tubuh anda juga bergetar , demikian
juga rumah anda yang bergetar dahsyat hingga ambruk ketika gempa bumi.
Sangat banyak contoh getaran dalam kehidupan kita, sehingga jika disebutkan
satu persatu maka tentu akan sangat melelahkan.
Getaran dan gelombang merupakan dua hal yang saling berkaitan.
Gelombang, baik itu gelombang air laut , gelombang gempa bumi, gelombang
suara yang merambat di udara; semuanya bersumber pada getaran. Dengan kata
lain getaran adalah penyebab adanya gelombang. Oleh karena itu, agar kita
memahami penjelasan tersebut, maka kita melakukan percobaan-percobaan yang
berkaitan dengan dua hal tersebut. Diantaranya adalah Hukum Hooke. Berikut
ini kita akan menjelaskan tentang percobaan yang kita lakukan mengenai
elastisitas karet pentil.
1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dari pelaksanaan Praktikum ini adalah
1. Mampu melakukan percobaan Hukum Hooke
2. Mampu menentukan Konstanta Pegas
3. Mampu menentukan ketidakpastian pada hasil pengukuran berulang
4. Mampu menyajikan data dalam bentuk representasi grafik
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan Praktikum ini adalah
1. Mahasiswa Dapat melakukan percobaan Hukum Hooke
2. Mahasiswa Dapat menentukan Konstanta Pegas
3. Mahasiswa Dapat menentukan ketidakpastian pada hasil pengukuran berulang
4. Mahasiswa Dapat menyajikan data dalam bentuk representasi grafik
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Benda Elastis


Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau elastsitas
adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya
luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan
pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk
pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan
panjang. Perlu diketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas
tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar,
melawati batas elastisitasnya (Anonim, 2016).
2.2 Tegangan dan Regangan
Tegangan adalah besarnya gaya yang diberikan oleh molekul-molekul
terhadap luasan penampang. 
Regangan adalah pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang mula-
mula yang disebabkan oleh adanya gaya luar yang mempengaruhi benda
(Fauziyyah, 2020).
2.3 Hukum Hooke
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang
ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas.
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus
dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus matematis
dapat digambarkan sebagai berikut (Wikipedia, 2020) :
F = - kx
di mana
F adalah gaya (dalam unit newton)
k adalah konstanta pegas (dalam newton per meter)
x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).
2.4 Energi Potensial Pegas
Seperti namanya yaitu energi pegas, energi ini berhubungan banget dengan
pegas. Jadi energi pegas terjadi ketika kamu berusaha menekan atau
ngerenggangin suatu pegas. Energi yang dibutuhin buat menekan dan
merenggangkan pegas adalah energi pegas. Karena energi ini berusaha mengubah
panjang pegas sehingga rumus yang digunain berkaitan dengan perubahan posisi
pegas sehingga rumus yang digunain merupakan penggabungan dari hukum
hooke (Rauf, 2020). Jadi rumus energi pegas bisa kamu liat seperti di bawah ini.
1
Ep= k X2
2
Keterangan:
Ep adalah energi pegas yang terjadi atau dibutuhkan (J)
k adalah konstanta pegas yang digunakan (N/m)
x adalah perubahan posisi pegas (m)
III. METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Fisika tentang Percobaan Hukum Hooke di laksanakan di
Laboratorium Ilmu Dasar (LID) Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur (STIPER)
pada Hari Minggu, 24 November 2020 melalui Via Youtube.
3.2 Alat dana Bahan
1. Alat-alat Praktikum
Table 5. Alat praktikum
No Gambar Nama Alat Fungsi
.
1. Pegas Untuk memberikan gaya dan
untuk menyimpan dan melepas
energi

2. Gantungan Untuk menggantung beban


Bandul

3. Mistar Untuk mengukur atau menentukan
Panjang

4. Statip Sebagai Tiang Penyangga


Lanjutan Tabel 5. Alat Praktikum
No Gambar Nama Alat Fungsi
5. Timbangan Mengukur beban Pegas

2. Bahan Praktikum
Tabel 6. Bahan Praktikum
No Gambar Nama Alat Fungsi
.
1. Ring/Beban Untuk beban pada pegas

2. Milimeter Block Untuk menggambar Grafik

3.3 Prosedur Percobaan


Adapun Prosedur Percobaan dari Hukum Hooke adalah Sebagai Berikut
1. Menyiapkan Alat Dan Bahan
2. Menyusun pegas pada sebuah penyangga
3. Mengatur Mistar sehingga jarum penunjuk pada pegas mengarah pada
angka nol mistar
4. Menimbang Beban m pada neraca dan mencatat massa yang terukur
5. Menggantung Beban m pada ujung pegas dan mencatat pertambahan
Panjang x
6. Melakukan Kegitan no. 4 dan 5 sebanyak 5 kali dengan beban m yang
berbeda-beda

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
IV.1.1 Data Hasil PengamatanPertambahan Panjang Pegas Terhadap Massa
Beban
Tabel 7. Hasil PengamatanPertambahan Panjang Pegas Terhadap Massa Beban
No. Massa Beban m Pertambahan Panjang Pegas x
(gr) (cm)
1. 50 gr 5 cm
2. 100 gr 9,5 cm
3. 151 gr 15,4 cm
4. 202 gr 21,2 cm
5. 253 gr 25,8 cm
Σ= 756 gr 76,9 cm
Σ= 151,2 gr 15,38 cm

Pengolahan Data
1. Pengukuran Massa Benda m
mi = mi ± Δm
Δm = 0,01 gr
m1 = 50 ± 0,01 gr
m2 = 100 ± 0,01 gr
m3 = 151 ± 0,01 gr
m4 = 202 ± 0,01 gr
m5 = 253 ± 0,01 gr
2. Pertambahan Panjang Pegas x
xi = xi ± Δx
Δx = 0,1 cm
x1 = 5 ± 0,1 cm
x2 = 9,5 ± 0,1 cm
x3 = 15,4 ± 0,1 cm
x4 = 21,2 ± 0,1 cm
x5 = 25,8 ± 0,1 cm
3. Konstanta Gaya Pegas

ki=g
xi
±
[
mi mi xi
+
xi mi ]
k 1=g
x1
±
[
m1 m1 x 1
+
x 1 m1 ]
k 1=980
50 50 5
5
± +
5 50[ ]
49000
k 1= ±[10+0,1]
5
k 1=9800± 10,1

k 2=g
x2
±
[
m2 m2 x2
+
x2 m2 ]
k 2=980
100 100 9,5
9,5
± +
9,5 100[ ]
98000
k 2= ±[10,53+ 0,095]
9,5
k 2=10.315, 79 ±10,625

k 3=g
x3
±
[
m 3 m3 x 3
+
x 3 m3 ]
k 3=980
151
± +
15,4 15,4 151[
151 15,4
]
147980
k 3= ±[9,81+ 0,102]
15,4
k 3=9609.09 ±9,912

k 4=g
x4
±
[
m 4 m4 x 4
+
x 4 m4 ]
k 4=980
202
±
[
202 21,2
+
21,2 21,2 202 ]
197960
k 4= ± [9,53+ 0,105]
21,2
k 4=9337.74 ± 9,635

k 5=g
x5
±
[
m5 m5 x 5
+
x 5 m5 ]
k 5=980
253
±
[
253 25,8
+
25,8 25,8 253 ]
247940
k 5= ±[9,806+0,102]
25,8
k 5=9610,08 ± 9,908

4.1.2 Data Pengaruh Massa Beban Terhadap Pertambahan Panjang Pegas


Tabel 8. Pengaruh Massa Beban Terhadap Pertambahan Panjang Pegas
No
. (mi ± Δm) (xi ± Δx)
ki=g
xi
±
[
mi mi xi
+
xi mi ]
1. 50 ± 0,01 gr 5 ± 0,1 cm 9800 ± 10,1
2. 100 ± 0,01 gr 9,5 ± 0,1 cm 10.315 , 79± 10,625
3. 151 ± 0,01 gr 15,4 ± 0,1 cm 9609,09 ±9,912
4. 202 ± 0,01 gr 21,2 ± 0,1 cm 9337,74 ± 9,635
5. 253 ± 0,01 gr 25,8 ± 0,1 cm 9610,08 ± 9,908

Σ = 756 ± 0,01 gr 76,9 ± 0,1 cm 48672,7 ± 50,58


Σ = 151,2 ± 0,01 gr 15,38 ± 0,1 cm 9734,54 ± 10,12
Pengolahan Data
Σki Σ ∆ ki
KonstantaGaya Pegas=k=k ± Δk= ±
n n
¿ 9734,54 ± 10,12
Kesalahan Mutlak =∆ k =10,12
∆k 10,12
Kesalahan Relatif = = =0,001
k 9734,54
∆k
Kesalahan Persen= 100 %=0,001 x 100 %=0,1 %
k

Kesalahan Ketelitian= 1− ( ∆k
k )x 100 %

¿ ( 1−0,001 ) x 100 %
¿ 0,999 x 100 %
¿ 99,9 %

4.1.3 Representasi Grafik


Grafik : Pengaruh Massa Beban terhadap Panjang Pegas
x (cm)

m (gr)
Titik Sentroid
Σmi 756
XS = = =151,2
n 5
Σxi 76,9
YS = = =15,38
n 5
Gradien
∆ x 3 x 0,258 0,774
= = =0,10
∆ m 3 x 2,53 7,59
Konstanta Pegas
g 980 dynd
K= = =9800
gradien 0,10 cm 2
IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Pembahasan Umum
IV.2.1.1 Tegangan dan Regangan
a. Tegangan
Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk
benda. Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang
bekerja pada benda dengan luas penampang benda. Satuan Tegangan adalah Pa
(Pascal). Tegangan dibedakan menjadi tiga macam yaitu regangan, mampatan dan
geseran
b. Regangan
Regangan dapat didefinisikan sebagai pebandingan antara pertambahan
panjang benda terhadap panjang benda mula-mula. Regangan merupakan ukuran
mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk. regangan adalah
tanggapan materi terhadap tegangan. Pada daerah elastis, besarnya tegangan
berbanding lurus dengan regangan.
IV.2.1.2 Modulus Young
Perbandingan antara tegangan dan regangan benda tersebut disebut modulus
elastisitas atau modulus Young. Pengukuran modulus Young dapat dilakukan
dengan menggunakan gelombang akustik, karena kecepatan jalannya bergantung
pada modulus Young. Nilai modulus Young hanya bergantung pada jenis benda
(komposisi benda), tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda. Satuan SI
untuk E adalah pascal (Pa) atau N/m2.
IV.2.1.3 Modulus Puntir
Modulus Puntir disebut Modulus Geser. Modulus Geser didefinisikan sebagai
rasio tegangan geser terhadap regangan geser. Satuan turunan SI modulus geser
adalah pascal (Pa), meskipun biasanya dinyatakan dalam gigapascal (GPa) atau
dalam ribuan pounds per square inch (ksi).
IV.2.1.4 Modulus Bulk
Modulus Bulk adalah nilai yang menggambarkan toleransi sebuah bahan
terhadap perubahan volume jika dikenai gaya. Modulus Bulk didefinisikan
sebagai perbandingan tegangan volume dengan regangan volume. Tegangan
volume adalah gaya persatuan luas dan dan regangan volume adalah perbandingan
perubahan volume dengan volume mula-mula.

IV.2.2 Pembahasan Khusus


IV.2.2.1 Hubungan Antara Tegangan dan Regangan
Untuk Merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita
memerlukan pemahaman tentang periklaku mekanikal dari material atau bahan
yang digunakan. Satu cara untuk mengetahui perilaku bahan ini adalah dengan
memberikan beban kepadanya yaitu melalui eksperimen di laboratorium, yang
disebut uji tarikuniaksial.
IV.2.2.2 Hubungan Antara Gaya dengan Pertambahan Panjang Pegas
Hukum Hook menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah
gaya, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya
yang bekerja padanya. Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang
bekerja dengan pertambahan panjang pegas dapat dituliskan sebagai berikut:
F = k. x
IV.2.2.3 Hubungan Antara Panjang Pegas dengan Konstanta Pegas
Konstanta Pegas berkaitan dengan Elastisitas. Semakin besar Konstanta pegas
(semakin kaku pegas) semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau
meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis suatu pegas (semakin kecil
konstanta pegas) semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas.
Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada pegas
yang besarnya sama dengan F = k.x.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktikum Percobaan Hukum Hooke,
yaitu :
1. Hukum Hooke menyatakan Pertambahan Panjang Pegas berbanding lurus
atau sebanding dengan gaya Tarik
2. Cara menghitung konstanta Pegas, yaitu : F = k.Δx dimana k = konstanta
pegas, F = gaya yang bekerja pada pegas dan Δx = Perubahan Panjang Pegas
3. Ketidakpastian Pengukuran Berulang agar mendapatkan hasil yang akurat
4. Menyajikan dana dalam bentuk Representasi grafik yaitu dengan
menggunakan data yang telah didapatkan selama praktikum.

V.2 Saran
Sebaiknya Praktikum dilakukan secara offline agar mahasiswa lebih
memahami apa yang dijelaskan dan bila terjadi kesalahan, asisten dapat
mengarahkannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016. Laporan Fisika Tentang Hukum Hooke.
http://hukumhookenayah.blogspot.com/ diakses pada tanggal 04 Desember
2020

Fauziyyah, Risya. 2020. Apa bedanya tegangan dan Regangan.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/194114469/apa-bedanya-
tegangan-dan-regangan?page=all# diakses pada tanggal 04 Desember 2020

Rauf, Fathi. 2020. Memahami Berbagai Jenis Energi Potensial dan Rumus  rumus
nya https://blog.edukasystem.com/energi potensial/
#Energi_Potensial_Pegas diakses pada tanggal 04 Desember 2020

Wikipedia, 2020. Hukum Hooke. https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hooke
diakses pada tanggal 04 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai