Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM 1

Pegas

1.1 Dasar Teori

1. Getaran pada ayunan sederhana .


Bila beban di lepas dari titik tertinggi P akan bergerak melalui lintasan
PQR-RQP bolak balik. P dan R disebut titik tertinggi dan Q disebut titik
keseimbangan. QS disebut simpang beban dan PQ dan RQ disebut
amplitude beban.

2. Getaran beban pada pegas.


Mula-mula pegas tidak berbeban ( pegas bebas . ketika beban seberat
mg digantung pada ujung pegas maka pegas mulur sejauh ∆y. dari sini
dapat ditetapkan pegas k ( Nm¹).
Dengan ∆y adalah perpanjangan pegas dari keadan bebas ketika di beri
beban.
Selama batas elastic belum terlampaui, maka pepanjangan pegas
sebanding dengan gaya yang dikenakan untuk memperpanjang pegas,
dan menurut hukum hooke ditulis sbb ;
F=-k x……………………………………………………
Dengan k adalah suatu konstanta yang di sebut konstanta gaya pegas.
Dari persamaan di atas, apabila perpanjangan x dan gaya F diketahui,
maka nilai konstan k dapat dihitung. Konstanta gaya pegas k dapat juga
dicari dengan cara getaran.
Maka menurut hukum II newton pers, getaran dapat di tulis ;
K = F/X (newton meter)
Maka kuadrat periode getaran dapat di tulis ;
T²= 4π m/k dengan T adalah periode getar dan m massa beban pemberat.
3. Gaya pemulih, dan frekuensi ayunan sederhana .
Pada benda yang bergetar harmonis sederhana bekerja resultan gaya
yang selalu mengarah ke titik keseimbangan, dan besar resultan gaya
sebanding dengan simpangan benda terhadap titik keseimbangan. Gaya
tersebut dinamakan gaya pemulih. Secara umum gaya pemulih F
diberikan oleh ;
F=-k S …… dengan k adalah tetapan gaya dan S adalah simpangan.
Gaya pemulih pada ayunan sederhana adalah proyeksi gaya berat mg
pada lintasan beban.
F= -mg sinθ..…. dengan mg adalah masa beban dan θ sudut tali vertical.
T= 2π akar L/g…. dengan T adalah periode getaran beban, L panjang
tali, g percepatan grafitasi.

1.2 Cara Percobaan

A. Cara pembebanan
1. Gantungkan pegas pada statip tanpa di beri beban dan catat
kedudukan jarum penunjuk pada mistar skala.
2. Gantung beban pada pegas dan catat kedudukan jarum penunjuk
pada mistar sekala.
3. Hitung pertambah panjang pegas
4. Lakukan langkah ke 2 dan ke 3 untuk setiap penambah beban
(minimal 5x penambah beban)
5. Hitung konstanta gaya pegas dengan menggunakan grafik
berdasarkan pers, ke Satu
6. Langkah ke2 atau sampai ke 5 di ulangi untuk pegas lain
7. Diulangi langkah ke 6 dengan susunan pegas dibuat seri

B. Cara getar
1. Gantungkan pegas dengan ujung di beri beban pada setiap, tandai
titik setimbangnya
2. Getarkan beban dengan hati-hati dan ukur (waktu yang di butuhkan
untuk 10x getaran dengan stopwatch)
3. Hitung periode getaran T
4. Ulangi langkah 1 sampai dengan 3 setiap penambahan beban
minimal 5x penambahan beban
5. Hitung konstata gaya pegas dengan menggunakan grafik
berdasarkan persamaan
6. Lakukan langkah 1 sampai dengan 3 untuk pegas yang lain tanpa
disusunseri

1.2.1 Peralatan

1. Dua buah pegas


2. Beban pemberat
3. Statif dengan mistar
4. Stopwatch

Gambar 1.2.1 peralatan

1.Beban Pegas

- 0 gr
- 50 gr
- 100 gr
- 150 gr
- 200 gr

1.2.2 Gambar Rangkaian

Percobaan 5x percobaan 5x

K
Osilasi
pegas

Gambar 1 (pegas 1) Gambar 2 (pegas 2)

1.2.3 Langkah-Langkah Percobaan

1. Ukur pegas awal dengan menggunakan mistar


2. Beri beban pada pegas sebanyak 10 kali percobaan dengan beban yang
berbeda
3. Ukur pegas setelah di beri beban lakukan 1x setiap pertambahan beban
4. Tarik pegas ke bawah kemudian hitung dengan stopwatch berapa
waktu yang di tempuh untuk 10 x osilasi,hitungan di mulai saat pegas
mengalami rapatan, lakukan 10 x dengan beban yang berbeda .
5. Ukur pegas yang kedua dengan mengunakan mistar
6. Lakukakan seperti langkah ke2 sampai ke 4
7. Kemuadian kedua pegas di seri ukur dengan mistar.
8. Lakukan seperti langkah ke2 sampai ke 4
9. Catat hasil percobaan tersebut
10. Buat Laporan hasil praktikum
1.3 Data hasil percobaan
Pegas 1
Posisi skala pegas tanpa beban so= 7 cm
Percob Posisi skala si Waktu 10 ayunan Periode
Massa beban M (gram) X=so-si
aan ( cm ) (detik) T (detik)

1 50 11 4 cm 5,3 0,189
2 70 14,5 7,5 5,9 0,169
3 90 16,5 9,5 6,3 0,158
4 100 18 11 7,4 0,135
5 120 20,5 13,5 7,9 0,126
6 140 23,1 16,1 8 0,125
7 150 24,3 17,3 8,5 0,117
8 170 27,1 20,1 8,9 0,112
9 190 30,1 23,1 9,2 0,108
10 200 30,5 13,5 9,4 0,106
Tabel 1
Pegas 2
Posisi awal pegas tanpa beban so= 7 cm

Percob Posisi skala si Waktu 10 ayunan Periode


Massa beban M (gram) X=so-si
aan ( cm ) (detik) T (detik)

1 50 11,5 4,5 4,8 0,208


2 70 14,1 7,5 5,3 0.189
3 90 16,5 9,5 6,3 0,159
4 100 18 11 6,5 0,154
5 120 20,4 13,4 7,3 0,137
6 140 22,5 15,5 7,7 0.129
7 150 23,5 16,5 8,2 0,122
8 170 26,5 19,5 8,4 0,119
9 190 29 22 9,1 0,109
10 200 30,5 23,5 9,3 0,108
Tabel 2
1.4 Analisa Hasil Percobaan
I. Berdasarkan data hasil pengamatan dengan massa beban yang berbeda
maka dapat diperoleh data pada percobaan hukum Hooke.

Pada percobaan hukum Hooke dengan table yang diatas, maka konstanta
pegas (k) dapat dicari dengan menggunakan rumus Hooke sebagai berikut:
F=k.∆x
F=N=m x g
Dari rumus Hooke tersebut, maka konstanta pegas (k) dadapat dicari dari
beberapa ulangan pada percobaan hukum Hooke.

 Pada massa beban 50 gram (0,05 Kg) dengan pertambahan pegas 4


cm atau (0,04 m)
F =m x g = 0 ,05 x 10 = 0,5 N
k = F/∆x= 0,5/0,04 = 12,5 N⁄m
 Pada massa beban 70 gram (0,07 Kg) dengan pertambahan pegas
7,5 cm atau ( 0,075 m)
F =m x g = 0,07 x 10 = 0,7 N
k = F/∆x= 0,7/0,075 = 9,3 N⁄m
 Pada massa beban 90 gram (0,09 Kg) dengan pertambahan pegas
9,5 cm atau ( 0,095 m)
F =m x g = 0,09 x 10 = 0,9 N
k= F/∆x= 0,9/0,095 = 0,95 N⁄m
 Pada massa beban 100 gram (0,1 Kg) dengan pertambahan pegas
11cm atau ( 0,11 m)
F =m x g = 0,11x 10 = 1 N
k= F/∆x= 1/0,11 = 9,1 N⁄m
 Pada massa beban 120 gram (0,12 Kg) dengan pertambahan pegas
13,5 cm atau ( 0,135 m)
F =m x g = 0,12x 10 = 1,2 N
k= F/∆x= 1,2/0,135 = 8,9 N⁄m
 Pada massa beban 140 gram (0,14 Kg) dengan pertambahan pegas
16,1 cm atau ( 0,161 m)
F =m x g = 0,14x 10 = 1,4 N
k= F/∆x= 1,4/0,161 = 8,69 N⁄m
Pada percobaan ini kami menyesuaikan penyelesaian dengan menggunakan
SI ( Standart Internasional)
1.5 Kesimpulan
1. Pertambahan panjang pegas tergantung pada beban yang diberikan,
semakin besar beban yang diberikan semakin besar pula pertambahan
panjang pegas.
2. Data-data pada percobaan gerak harmonis sedehana terdapat hasil yang
berbeda akibatnya beban beban yang di berikan tidak sama (berbeda)
3. Semakin besar beban yang diberikan, semakin cepat pula waktu yang
dibutuhkan pegas untuk mencapai lima kali ke atas ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai