Anda di halaman 1dari 11

Nama : Mutia Pitaloka

Kelas : Teknik Sipil B

NIM : 1042211053

PRAKTIKUM VI
Hukum Hooke
1.1. Tujuan
1. Menganalisa hubungan antara massa beban terhadap pertambahan panjang
suatupegas.
2. Menghitung konstanta gaya pegas

1.2. Alat dan Bahan Praktikum


1. Pegas
2. Penggaris
3. Beban
4. Neraca
5. Statif

1.3. Prosedur Praktikum


1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut
2. Ukurlah panjang pegas sebelum diberi beban (𝑥0)!
3. Tambahkan beban yang sudah diketahui massanya pada ujung pegas (𝑥1)!
4. Ukurlah panjang pegas setelah diberi beban!
5. Hitunglah pertambahan panjang pegas dengan cara mengurangkan 𝑥1 terhadap 𝑥0.
6. Ulangi langkah 3-5 dengan massa beban pegas yang berbeda!
7. Ulangi langkah 6 untuk pegas yang berbeda.
8. Kemudian rangkai dua pegas membentuk rangkaian seri kemudian ulangi langkah
6.
9. Rangkai kembali dua pegas membentuk rangkaian paralel kemudian ulangi langkah
6.
10. Tuliskan hasil pengukuran di tabulasi data!
1.4. Tabulasi Data

Massa beban Panjang Awal Panjang Awal Pertambahan


No m±∆m (gram) 𝑥0 ± ∆𝑥0 𝑥1 ± ∆𝑥1 panjang
(meter) (meter) 𝑥1 − 𝑥0 (meter)
1 50 ± 0,005 0,07 ± 0,05𝑚 0,075 ± 0,05𝑚 0,075 − 0,07 =
0,005𝑚
100 ± 0,005 0,065 ± 0,05𝑚 0,1 ± 0,05𝑚 0,1 − 0,065 =
0,035𝑚
2 50 ± 0,005 0,07 ± 0,05𝑚 0,085 ± 0,05𝑚 0,085 − 0,07 =
0,015𝑚
100 ± 0,005 0,065 ± 0,05𝑚 0,13 ± 0,05𝑚 0,13 − 0,065 =
0,065𝑚
3 50 ± 0,005 0,135 ± 0,05𝑚 0,165 ± 0,05𝑚 0,165 − 0,135 =
0,03𝑚
100 ± 0,005 0,135 ± 0,05𝑚 0,24 ± 0,05𝑚 0,24 − 0,135 =
0,105𝑚

1.5. Pembahasan
Hukum Hooke dapat digunakan untuk menyatakan perbandingan gaya (F) yang
menyebabkan pegas meregang dengan menambah panjang (x) pegas pada daerah
elastis pegas. Berat beban dan pertambahan gaya pegas keduanya berbanding lurus.
Materi mengenai hukum Hooke semakin mudah dipahami setelah melakukan
percobaan menggunakan pegas. Bisa diamati apa saja yang terjadi saat ujung pegas
diberi beban dengan massa yang tidak sama. Mula-mula kita menghitung panjang awal
pegas setekah itu gantungkan massa seperti gambar di atas, lalu hitung perubahan
panjang pada pegas setelah di tambahkan massa.
Ilmuwan yang melakukan percobaan pertama adalah Robert Hooke. Berdasarkan hasil
percobaan dapat disimpulkan bahwa sifat elastis pegas terbatas. Besarnya gaya pegas
sebanding dengan pertambahan panjang pegas.Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya
tertentu pada daerah yang masih dalam batas elastisnya, maka panjangnya akan
bertambah, yang dinyatakan dengan ∆x. Aplikasi sehari-harinya termasuk tempat tidur
pegas dan peredam kejut di kendaraan. Pegas di spring bed bagian dalam memastikan
kenyamanan tidur. Selain itu juga terdapat pada berbagai benda seperti mikroskop,
teleskop, alat pengukur percepatan gravitasi, jam dengan alat pengukur waktu, ayunan
pegas, kronometer, sambungan batang roda gigi berbagai desain. kendaraan dan lain-
lain.Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan hukum Hooke berpengaruh positif
terhadap kehidupan. Banyak alat telah dikembangkan untuk mendukung aktivitas
manusia dengan menerapkan prinsip-prinsip Hukum Hooke.
Untuk mencari konstanta pegar kita perlu menggunakan persamaan hukum hooke,
yaitu :

𝑭 = 𝑲. 𝑿 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑭 = −𝑲. ∆𝑿

Keterangan :
F = Gaya tarik (𝑵)
K = Konstanta pegas (𝑵⁄𝒎)
X/∆𝑿 = Pertambahan pegas (𝒎)
Karena kita akan mencari konstanta pegas maka rumus di atas bisa kita rubah menjadi:

𝑭
𝒌 =
∆𝑿

PERTANYAAN :
1. Tentukan konstanta masing-masing untuk dua pegas tersebut.
2. Apa yang mempengaruhi nilai konstanta dari sebuah pegas?
Jawab :
1. PEGAS 1
Percobaan pertama
M =50 gram = 0,05 kg
F = m.g = 0,05 . 10 = 5 N
X = 𝑋1 − 𝑋0 = 0,075 – 0,07 = 0,005 m
Jawab :
𝐹 = 𝐾. 𝑋
𝐹 5
𝐾= = = 1000 𝑁⁄𝑚
𝑋 0,005
PEGAS 1
Percobaan kedua
M =100 gram = 1 kg
F = m.g = 1 . 10 = 10 N
X = 𝑋1 − 𝑋0 = 0,1 – 0,065 = 0,035 m
Jawab :
𝐹 = 𝐾. 𝑋
𝐹 10
𝐾= = = 285,71 𝑁⁄𝑚
𝑋 0,035
PEGAS 2
Percobaan pertama
M =50 gram = 0,05 kg
F = m.g = 0,05 . 10 = 5 N
X = 𝑋1 − 𝑋0 = 0,085 – 0,07 = 0,015 m
Jawab :
𝐹 = 𝐾. 𝑋
𝐹 5
𝐾= = = 333,33 𝑁⁄𝑚
𝑋 0,015
PEGAS 2
Percobaan kedua
M =100 gram = 1 kg
F = m.g = 1 . 10 = 10 N
X = 𝑋1 − 𝑋0 = 0,13 – 0,065 = 0,065 m
Jawab :
𝐹 = 𝐾. 𝑋
𝐹 10
𝐾= = = 158,85 𝑁⁄𝑚
𝑋 0,065
PEGAS 3
Percobaan pertama
M =50 gram = 0,05 kg
F = m.g = 0,05 . 10 = 5 N
X = 𝑋1 − 𝑋0 = 0,165 – 0,135 = 0,03 m
Jawab :
𝐹 = 𝐾. 𝑋
𝐹 5
𝐾= = = 166,66 𝑁⁄𝑚
𝑋 0,03
PEGAS 3
Percobaan kedua
M =100 gram = 1 kg
F = m.g = 1 . 10 = 10 N
X = 𝑋1 − 𝑋0 = 0,24 – 0,135 = 0,105 m
Jawab :
𝐹 = 𝐾. 𝑋
𝐹 10
𝐾= = = 95,24 𝑁⁄𝑚
𝑋 0,105

2. Masa karena semakin besar masa beban maka nilai konstantanya semakin
kecil.
1.6. Kesimpulan
 semakin berat massa beban yang digantung pada pegas maka semakin besar
gaya yang diperlukan untuk menarik beban ke bawah.
 besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa gaya dan gravitasi dan dapat
terjadi kesalahan atau ketidakakuratan data karena pengaruh keseimbangan
pegas kesalahan dalam perhitungan massa maupun gaya.
 renggang tidaknya suatu pegas dipengaruhi oleh massa beban yang
digantungkan.
 besarnya gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan panjang
pegas ∆𝑋 yaitu panjang akhir dikurang panjang awal.
 konstanta pada masing-masing percobaan berbeda-beda karena perbedaan
bahan yang digunakan atau tingkat keragaman pegas.
 setiap kali ditambahkan beban pada pegas maka panjang pegas semakin
bertambah panjang sebanding dengan gaya berat yang bekerja pada benda.
DAFTAR PUSTAKA
Ammariah, Hani. (2019, 19 September). Elastisitas Zat Padat dan Hukum Hooke.
Faturrachmat, Muhammad. (2020, 11 Agustus). Laporan Praktikum Elastisasi dan Hukum
Hooke.
Oddenk, Ramadhan. (2012, 18 September). Laporan Praktikum Fisika tentang Elastisitas.
Noviandri. (2017, juli). Laporan Hasil Praktikum Hukum Hooke.
Yunday. (2014, Maret). Laporan Praktikum Hukum Hooke.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai