Anda di halaman 1dari 11

ACARA III

KONSTANTA PEGAS

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pada acara ini yaitu menentukan konstanta pegas
berdasarkan hukum Hooke dan getaran selaras.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 28 Oktober 2022
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-Alat Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
a. Neraca (1 buah)
b. Penggaris (1 buah)
c. Statif (1 buah)
d. Stopwatch (1 buah)
2. Bahan-Bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
a. Beban (1 set)
b. Pegas (1 set)

C. LANDASAN TEORI
Sebuah pegas ideal bila diregangkan atau ditekan akan memberikan gaya
yang sebanding dengan besar perubahan panjang pegas. Jadi gaya yang
diberikan oleh pegas adalah :
F = -k . ∆ x (3.1)
∆ x adalah vector besar perubahan panjang pegas dan tanda negatif pada
persamaan di atas menunjukkan arah gayanya yang berlawanan dengan arah
perubahan panjang pegas. Konstanta kesebandingan k disebut juga sebagai
konstanta pegas. Kebanyakan pegas akan mengikuti persamaan diatas untuk
nilai ∆ x yang cukup kecil (Satriawan, 2012 : 31).
Periode osilasi pegas bergantung pada konstanta pegas dan massa beban
yang digantung pada pegas. Konstanta pegas yang besar menunjukan bahwa
pegas sulit ditekan atau diregangkan. Pegas jenis ini menghasilkan frekuensi
osilasi yang besar. Sebaliknya, semakin besar beban yang digantung pada
pegas maka osilasi pegas makin kecil. Penyebabnya adalah semakin besar
massa maka semakin sulit diubah-ubah gerakannya artinya semakin sulit
diosilasikan. Penjelasann ini dapat dilihat pada persamaan :

f= 1
2π √ k
m
(3.2)

dengan f adalah frekuensi, k adalah konstanta pegas dan m adalah massa


beban (Abdullah, 2016 : 505).
Gerakan simple harmonis oscillato diperlihatkan pada gambar yang terdiri
dari bobot/benda yang melekat pada salah satu ujung pegas. Ujung pegas yang
terhubung ke dukungan kaku seperti dinding. Jika system dibiarkan diam pada
posisi setimbang maka tidak ada gaya total yang bekerja pada massa. Namun,
jika massa dipindahkan dari posisi kesetimbangan, pegas memberikan gaya
elastis yang memulihkan yang sesuai dengan hukum Hooke (hukum
elastisitas).

Gambar 3.1 Pegas Sederhana (Rusianto dan Susastriawan, 2021 : 3)

Gerakan harmonic sederhana ditampilkan baik dalam ruang nyata maupun


ruang fase. Ketika sistem dipindahkan dari posisi setimbangnya, gaya pemulih
yang dipatuhi hukum Hooke cenderung untuk mengembalik sistem
keseimbangan. Setelah massa dipindahkan dari posisi setimbang, ia
mengalami gaya pemulih bersih. Akibatnya, ia berekselerasi dan mulai
kembali ke posisi setimbang.
Secara matematis gaya pemulih F diberikan :
Fp = -k.x (3.3)
Dengan F adalah gaya elastis yang diberikan oleh pegas (N), k adalah
konstanta pegas (N/m) dan x adalah perpindahan dari kesetimbangan dengan
satuan meter (Rusianto dan Susatriawan, 2021 : 3).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Menghitung konstanta pegas berdasarkan hukum Hooke
1. Beban yang akan digunakan ditimbang dan dicatat massanya dalam
tabel 3.1.
2. Beban (m1) digantungkan pada pegas dan diukur pertambahan
panjangnya. Diulangi sebanyak 5 kali.
3. Beban (m2) ditambahkan dan diukur pertambahan panjang pegas
tersebut. Diulangi sebanyak 5 kali.
4. Beban ditambahkan (hingga diperoleh 3 variasi jumlah beban) dan
dicatat hasilnya dalam tabel 3.1.
5. Nilai konstana pegas k ditentukan secara matematis dan plot grafik
massa vs perubahan panjang pegas dan nilai konstanta pegas dari
grafik tersebut ditentukan.
6. Ralat pengukuran diperhitungkan.
B. Menghitung konstanta pegas berdasarkan getaran selaras (harmonik)
1. Beban 50 gram digantungkan pada pegas dan digetarkan dengan
menarik sejauh x (tidak melampaui elastisitas pegas) dan kemudian
pegas dilepaskan.
2. Waktu yang diperlukan untuk 10 getaran dihitung dan dicatat hasilnya
pada tabel
3. Langkah 2 diulangi sebnyak 5 kali dan rata-rata waktu getarnya
ditentukan.
4. Beban ditambahkan lagi dan langkah 1 sampai 3 diulangi. Datanya
dimasukkan dalam tabel 3.2.

E. HASIL PENGAMATAN
Berikut ini merupakan data hasil pengukuran yang diperoleh.
1. Konstanta pegas dengan hukum Hooke
Hasil pengukuran konstanta pegas dengan hukum Hooke adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Konstanta Pegas dengan Hukum Hooke

Massa Variabel Perulangan Rata-


(g) 1 2 3 4 5 rata
50 g xi (cm) 14 14 14 14,2 14,1 14,06
xf (cm) 20,5 20,5 21 21 20,9 20,78
dx (cm) 6,5 6,5 7 6,8 6,8 6,72
k (Nm−1) 7,54 7,54 7 7,20 7,20 7,296
∆ k(Nm−1 ¿ 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23
70 g xi (cm) 14,1 14 14 14 14 14,06
xf (cm) 24,2 24,2 24,1 24 24,1 24,12
dx (cm) 10,1 10,2 10,1 10 10,1 10,1
k (Nm−1) 6,79 6,72 6,79 6,86 6,79 6,79
∆ k(Nm−1) 0,047 0,047 0,047 0,047 0,047 0,047
90 g xi (cm) 14,1 14 14,1 14 14,1 14,06
xf (cm) 27 27 27,1 27,2 27 27,06
dx (cm) 12,9 13 13 13,2 12,9 13
k (Nm−1) 6,84 6,78 6,78 6,68 6,84 6,78
∆ k(Nm−1) 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Konstanta Pegas dengan Getaran Selaras

Massa Variabel Perulangan Rata-


(g) 1 2 3 4 5 rata
50 g t (s) 5,83 5,89 5,90 5,87 5,75 5,84
T (s) 0,583 0,589 0,590 0,587 0,575 0,584
T 2 (s) 0,34 0,347 0,348 0,344 0,330 0,34
∆ T (s) 0,0062 0,0062 0,0062 0,0062 0,0062 0,0062
k (Nm−1) 5,8 5,68 5,68 5,7 5,96 5,76
∆ k(Nm−1) 0,121 0,121 0,121 0,121 0,121 0,121
70 g t (s) 6,67 6,65 6,73 6,79 6,71 6,71
T (s) 0,667 0,665 0,673 0,679 0,671 0,671
2
T (s) 0,445 0,442 0,452 0,461 0,450 0,45
∆ T (s) 0,0055 0,0055 0,0055 0,0055 0,0055 0,0055
k (Nm−1 ¿ 6,19 6,24 6,11 5,99 6,13 6,13
∆ k(Nm−1) 0,1005 0,1005 0,1005 0,1005 0,1005 0,1005
90 g t (s) 7,42 7,57 7,49 7,50 7,44 7,48
T (s) 0,742 0,757 0,749 0,750 0,744 0,748
T 2 (s) 0,550 0,573 0,561 0,562 0,553 0,560
∆ T (s) 0,0059 0,0059 0,0059 0,0059 0,0059 0,0059
k (Nm−1) 6,47 6,19 6,33 6,32 6,42 6,35
∆ k(Nm−1) 0,1003 0,1003 0,1003 0,1003 0,1003 0,1003

F. ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada tabel 3.1 maka akan dilakukan analisis untuk
memperoleh tujuan praktikum sebagai contoh perhitungan digunakan data
pertama yaitu untuk massa 50 gram.
1. Menentukan Konstanta Pegas Berdasarkan Hukum Hooke
Untuk menentukan nilai konstanta pegas berdasarka hukum Hooke dapat
digunakan persamaan.
m. g
k=
dx
50 gram . 9,8 m/ s2
=
6,5 cm
2
0,05 kg . 9,8 m/s
=
0,065 m
= 7,54 N/m1
Sedangkan untuk menentukan ketidakpastian massa digunakan persamaan
untuk data tunggal.
1
∆m = NST Neraca digital
2
1
= (0,1) gram
2
= 0,05 gram
= 0,00005 kg
Untuk ketidakpastian pertambahan panjang digunakan persamaan :
∆ dx = √ ∑ i=1 ¿ ¿ ¿¿ ¿


( 6,5 cm−6,72cm )2 + ( 6,5 cm−6,72 cm )2 + ( 7 cm−6,72 cm )2
2 2
∆ dx = +(6,8 cm−6,72) +(6,8 cm−6,72 cm)
¿ ¿
5−1
∆ dx = √ ¿ ¿ ¿


∆ dx = 0,188 cm
4
∆ dx = √ 0,047 cm
∆ dx = 0,217 cm
∆ dx = 0,00217 m
Serta untuk ketidakpastian konstanta pegas digunakan persamaan ralat :
) ( ) √( ∆ m 2 ∆ dx 2
∆k = k +
m dx

(√ 0,00005
0,05 kg ) ( 0,0672 m )
2 2
∆ k = 7,296 Nm kg 0,00217 m
−1
+

∆ k = 7,296 Nm−1 √ 0,000001+0,001024


∆ k = 7,296 Nm−1 √ 0,001025
∆ k = 7,296 Nm−1 . 0,032
∆ k = 0,23 Nm−1
Sehingga untuk data hasil perhitungan perulangan lain dapat dilihat pada
tabel 3.1. Berdasarakan data hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat grafik
hubungan massa (m) dan pertambahan panjang (dx) untuk digunakan
menentukan nilai konstanta pegas seperti pada gambar 3.2.

Hukum Hooke
0.14
0.12 f(x) = 1.57 x − 0.0105
Pertumbuhan panjang (m)

R² = 0.998056444102523
0.1
0.08 Hukum Hooke
0.06 Linear (Hukum Hooke)
0.04
0.02
0
0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
Massa (Kg)

Dari grafik tersebut telah dilakukan analisis regresi linier penentuan


gradien garis (a) dann ketidakpastian (b) pada persamaan y = ax + b
sehingga dapat ditentukan besarnya nilai konstanta pegas adalah
g
k=
a
9,8 m/s 2
k=
1,57
k = 6,242 Nm−1
Sehingga nilai konstanta pegas dengan hukum hooke berdasarkan grafik
adalah ( k ± ∆ k ) = ( 6,242± 0,0105 ¿ N m−1 .
2. Menentukan Konstanta Pegas Berdasarkan Getaran Selaras
Untuk menentukan konstanta pegas perlu dicari terlebih dahulu periode
gerakan pegas dengan persamaan :
t
T =
10
5,83 s
T =
10
T = 0,583 s
2 2
T = 0,34 s
Sehingga untuk menentukan konstanta pegas berdasarkan getaran selaras
digunakan persamaan :
2 m
k = 4π 2
T
0,05 kg
k = 4 (3,14)2 . 2
0,34 s
k = 4 (9,86) . 0,147 kg s−2
k = 5,8 Nm−1
Sedangkan untuk menentukan ketidakpastian massa digunakan persamaan
untuk data tunggal.
1
∆m = NST Neeraca digital
2
1
∆ m = (0,1) gram
2
∆ m = 0,05 gram
∆ m = 0,00005 kg
Untuk ketidakpastian periode digunakan persamaan :
∆ T = √ ∑ i=1 ¿ ¿ ¿¿
∆T =


2 2 2 2
(0,583 s−0,584 s) +(0,589 s−0,584 s) +(0,590 s−0,584 s ) +¿ (0,587 s−0,584 s) +(0,575 s
5−1

∆T =
√( 0,000001+0,000025+ 0,000036+0,000009+0,000081 ) s
4


∆ T = 0,000152 s
4
∆ T = √ 0,000038 s
∆ T = 0,0062 s

Serta untuk ketidakpastian pegas digunakan perambatan ralat

√( ) ( )
2 2
∆k = k ∆m 2. ∆T
+
m T

√( )( )
2 2
∆ k = 5,76 Nm−1 0,00005 kg 2 .0,0062 s
+
0,05 kg 0,584 s
∆ k = 5,76 Nm−1 √ 0,000001+0,000441
∆ k = 5,76 Nm−1 √ 0,000442
∆ k = 5,76 Nm−1 . 0,021
∆ k = 0,121 Nm−1
Sehingga untuk data hasil perhitungan lain dapat dilihat pada tabel 3.2.
Berdasarkan data hasil perhitungan tersebut, dapat juga dibuat grafik
hubungan massa (m) dan periode (T 2) untuk digunakan menentukan nilai
konstanta pegas seperti pada gambar 3.3.

Getaran Selaras
0.6

0.5 f(x) = 5.475 x + 0.0677499999999999


R² = 0.999937453089818
Periode Kuadrat (T)

0.4
Getaran Selaras
0.3
Linear (Getaran Selaras)
0.2

0.1

0
0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
Massa (kg)

Dari grafik tersebut telah dilakukan anlisis regresi linear untuk penentuan
gradien garis (a) dan ketidakpstian (b) pada persamaan y = ax + b
sehingga dapat ditentukan nilai konstanta pegas adalah :
4 π2
k=
a
k = 4 ¿¿
k = 7,204 Nm−1
Sehingga nilai konstanta pegas berdasarkan grafik adalah (k ± ∆ k) =
(7,204 ± 0,0677) Nm−1.

G. PEMBAHASAN
Konstanta pegas adalah besaran fisik yang menentuakan tingakat kekakuan
pegas. Pada praktikum yang telah dilakukan terdapat dua kegiatan yaitu
pertam menentukan nilai konstanta pegas berdasarkan hukum Hooke, dan
yang kedua menentukan nilai konstanta pegas berdasarkan getaran selaras.
Massa beban yang digunakakn dalam praktikum ini berbeda-beda yaitu 50
gram, 70 gram dan 90 gram. Tujuan dari praktikum ini yaitu menentukan nilai
konstanta pegas berdasarkan hukum Hooke dan getaran selaras.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai konstanta pegas yang didapatkan
dipengaruhi oleh pertambahan panjang dan massa beban yang digunakan.
Semakin besar nilai massa beban, maka nilai pertambahan panjang pegas juga
semakin besar. Nilai konstanta pegas yang didapatkan pada praktikum ini
yaitu massa 50 gram diperoleh nilai konstanta sebesar 7,54 Nm−1, untuk
massa 70 gram diperoleh nilai konstanta sebesar 6,79 Nm−1 dan untuk massa
90 gram diperoleh nilai konstanta sebesar 6,84 Nm−1. Pada getaran sealaras
massa beban yang semakin besar mempengaruhi periode pegas dan nilai
konstanta pegas yang dihasilkan. Pada hubungan periode (T 2) dengan massa
(m) beban, diperoleh hasil bahwa semakin besar massa beban yang diberikan
pada pegas, maka semakin besar pula periodenya. Nilai konstanta pegas yang
diperoleh dari massa 50 gram adalah sebesar 5,8 Nm−1, pada massa 70 gram
diperoleh 6,19 Nm−1 dan pada massa 90 gram diperoleh 6,47 Nm−1.
Pada grafik menggunakan hukum Hooke didapatkan nilai konstanta pegas
dan ketidakpastiannya yaitu sebesar (6,242 ± 0,0105) Nm−1 dan pada grafik
getaran selaras didapatkan nilai konstanta pegas dan ketidakpastiannya
sebesar (7,204 ± 0,0677) Nm−1. Faktor yang menentukan nilai konstanta
pegas adalah massa beban yang digunakan. Pada hukum Hooke, semakin
besar massa beban maka akan mempengaruhi pertambahan panjang begitu
pula nilai konstantanya. Sedangkan pada getaran selaras, semakin besar massa
yang digunakan akan mempengaruhi periodenya begitu pula dengan nilai
konstantanya.

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta
pegas yang didapatkan berdasarkan hukum Hooke sebesar (6,242 ±
0,0105) Nm−1, sedangkan berdasarkan getaran selaras didapatkan nilai
konstanta pegas sebesar (7,204 ± 0,0677) Nm−1. Nilai ini diperoleh dari
grafik perbandingan periode kuadrat dengan massa dan pertambahan
panjang dengan massa. Sementara secara matematis berdasarkan hukum
Hooke didapatkan nilai konstanta pegas pada massa beban 50 gram
sebesar (7,54 ± 0,23) Nm−1, pada massa beban 70 gram sebesar (6,79 ±
0,047) Nm−1 dan pada massa beban 90 gram sebesar (6,84 ± 0,064 ) Nm−1.
Sedangkan berdasarkan getaran selaras didapatkan nilai konstanta pegas
secara matematis pada massa beban 50 gram sebesar (5,8 ± 0,121) Nm−1 ,
pada massa beban 70 gram sebesar (6,19 ± 0,1005) Nm−1 dan pada massa
beban 90 gram sebesar (6,47 ± 0,1003) Nm−1.
2. Saran
Sebaiknya praktikan harus memahami materi praktikum terlebih dahulu
agar tidak bingung pada saat praktikum dan tidak menghambat waktu
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai