Anda di halaman 1dari 19

MEKANIKA FLUIDA dan HIDRAULIKA

Mekanika Fluida dan Hidraulika merupakan cabang mekanika terapan


yang berkenaan dengan tingkah-laku fluida dalam keadaan diam dan
bergerak

Dua sifat utama dalam pembahasan Aliran Fluida adalah kerapatan


dan kekentalan, sedangkan berat adalah sifat penting dalam
pembahasan Statika Fluida

Fluida didefinisikan sebagai zat-zat yang mampu mengalir dan


menyesuaikan bentuk diri mengisi bentuk wadah/ tempatnya.

Fluida tidak dapat menahan gaya geser, sehingga (apabila terkena gaya
geser) fluida akan sangat mudah kehilangan keseimbangan, akan
bergerak dan terus-menerus berubah bentuk (mengalami deformasi).

Fluida digolongkan menjadi dua jenis zat, yaitu cair dan gas.
Perbedaan utama antara zat cair dan gas adalah :
Zat Cair Gas

a. Praktis merupakan zat yang a. Merupakan zat yang kom-


tidak kompresibel presibel (dan sering harus
diperlakukan demikian)

a. Akan mengisi bagian ruang a. Dengan massa tertentu,


wadah sesuai ukuran volume akan mengisi memenuhi
massa zat cair tersebut (ada seluruh ruang wadahnya
permukaan bebas bila volume
wadah lebih besar)

SATUAN

Sistem satuan yang diterapkan adalah sistem satuan koheren, yang


dikembangkan berdasar dimensi-dimensi acuan : massa, panjang,
waktu, temperatur dan gaya.

Ada 3 sistem satuan :


SI (Systeme Internationale dUnites)
BG (British Gravitational System)
cgs (Metric ; centimeter-gram-second)
Sebuah sistem satuan dikatakan koheren apabila gaya sebesar satu
satuan menyebabkan massa sebesar satu satuan mengalami
percepatan sebesar satu satuan.
(berdasar hukum Newton II, F = ma).

Untuk sistem satuan SI

Untuk sistem satuan BG


Untuk sistem satuan cgs

Suatu benda bermassa M, oleh karena gravitasi g, maka massa tersebut


akan mengalami gaya berat W sebesar :
W = M.g
Nilai gravitasi dalam SI :g = 9,8066 m/s2
Nilai gravitasi dalam BG : g = 32,174 ft/s2
Nilai gravitasi dalam cgs : g = 980,66 cm/s2

Penggunaan sistem satuan harus konsisten. Perubahan satuan


dari suatu sistem ke sistem lain dapat dilakukan, yaitu dengan suatu
nilai konversi yang telah ditetapkan. Dalam suatu perhitungan akan
sangat mudah terjadi kesalahan apabila tidak konsisten atau tidak
melakukan konversi satuan dengan benar.
Faktor konversi ke sistem satuan SI
Catatan :
N = kg.m/s2
J = N.m
W = J/s
Pa = N/m2

SIFAT SIFAT FLUIDA


1. Kerapatan Zat
Salah satu yang sangat penting dari sifat-sifat fluida adalah kerapatan
(density). Dalam huruf Yunani, kerapatan fluida dinyatakan dengan
symbol : (rho).
Kerapatan adalah ukuran untuk konsentrasi suatu zat yang dinyatakan
dalam massa per satuan volume (kg/m3)
Besar ukuran kerapatan suatu zat berbeda dengan zat lainnya

Nilai kerapatan dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan tekanan,


terutama untuk gas, tetapi untuk zat cair pengaruhnya kecil (lihat grafik
berikut). Kerapatan air pada 4 oC adalah = 1000 kg/m3.
Temperatur, T [oC]
Propertis Fisik Beberapa Zat Cair
Tempe- Kerapatan Berat Viskositas Viskositas Tegangan Modulus
Zat Cair ratur Massa, Spesifik, Dinamik, Kinematik, Permukaan, Bulk, E
[ oC ] 3
[ kg/m ]
3
[ kN/m ] [ kg/m.s ]
2
[ m /s ] [ N/m ]
2
[ N/m ]
-3 -6 -2 9
Air 15,6 999 9,80 1,12 *10 1,12 *10 7,34 *10 2,15 *10
-3 -6 -2 9
Air Laut 15,6 1030 10,10 1,20 *10 1,17 *10 7,34 *10 2,34 *10
-3 -6 -2 9
Gasoline (bensin) 15,6 680 6,67 0,31 *10 0,46 *10 2,20 *10 1,30 *10
-3 -2 9
Oli SAE-30 15,6 912 8,95 0,38 0,42 *10 3,60 *10 1,50 *10
-3 -2 9
Glycerin 20 1260 12,40 1,50 1,19 *10 6,33 *10 4,52 *10
-3 -6 -2 9
Ethyl Alcohol 20 789 7,74 1,19 *10 1,51 *10 2,28 *10 1,06 *10
-3 -6 -2 9
Carbon Tetrachloride 20 1590 15,60 0,96 *10 0,60 *10 2,69 *10 1,31 *10
-3 -6 -1 10
Mercury (Hg) 20 13600 133,00 1,57 *10 0,12 *10 4,66 *10 2,85 *10

Propertis Fisik Beberapa Gas


Tempe- Kerapatan Berat Viskositas Viskositas Konstanta
Gas ratur Massa, Spesifik, Dinamik, Kinematik, Gas, R
[ oC ] [ kg/m3 ] [ kN/m3] [ kg/m.s ] [ m2/s ] J/kg.K
-5 -5 3
Udara 15 1,230 12,00 1,79 *10 1,46 *10 0,287 *10
-5 -5 3
Oxygen 20 1,330 13,00 2,04 *10 1,53 *10 0,260 *10
-5 -5 3
Nitrogen 20 1,160 11,40 1,76 *10 1,52 *10 0,297 *10
-5 -5 3
Carbon dioxide 20 1,830 18,00 1,47 *10 0,80 *10 0,189 *10
-5 -5 3
Methane (gas alam) 20 0,667 6,54 1,10 *10 1,65 *10 0,518 *10
-5 -5 3
Helium 20 0,166 1,63 1,94 *10 11,50 *10 2,077 *10
-5 -5 3
Hydrogen 20 0,084 0,82 0,88 *10 10,50 *10 4,124 *10
Kerapatan, Viskositas Dinamik dan Viskositas Kinematik untuk Air

Temperatur Kerapatan Massa, Viskositas Dinamik, Viskositas Kinematik,


[ oC ] [ kg/m3 ] [ kg/m.s ] [ m2/s ]
0 999,8 1,787 1,787
4 1000,0 1,562 1,562
10 999,7 1,305 1,307
15 999,1 1,133 1,135
20 998,2 1,002 1,004
25 997,1 0,892 0,895
30 995,6 0,797 0,801
35 994,1 0,721 0,725
40 992,2 0,653 -3
0,658 -6
45 990,2 0,598 10 0,604 10
50 988,1 0,548 0,554
60 983,2 0,467 0,475
70 977,7 0,404 0,413
80 971,8 0,355 0,365
90 965,3 0,315 0,326
100 958,4 0,282 0,295
150 916,9 0,186 0,205
200 864,6 0,136 0,161
150 799,2 0,109 0,140
300 712,4 0,089 0,132
Rapat relatif (S) suatu zat adalah bilangan (tanpa satuan) ratio antara
kerapatan zat tersebut terhadap kerapatan air. Oleh karena itu rapat
relatif air adalah 1, rapat relatif air-raksa adalah 13,57.

Dalam perhitungan-perhitungan mekanika fluida, khususnya pada


thermodinamika, seringkali dipergunakan property volume spesifik (v),
yaitu volume yang ditempati oleh satu satuan massa zat dan karena itu
merupakan kebalikan dari kerapatan.

Sedangkan berat spesifik/berat jenis ()(gamma) adalah gaya gravitasi


(gaya berat) dari massa yang terkandung dalam satu satuan volume zat
tersebut.
g

Untuk air dengan kerapatan = 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi


lokal g = 9,81 m/s2,
berat spesifiknya adalah :
= (1000 kg/m3)(9,81 m/s2) = 9810 N/m3
Kerapatan gas-gas dapat dihitung dari persamaan gas sebagai suatu
fungsi tekanan dan temperatur. Untuk keadaan gas ideal, menurut
Hukum Boyle dan Charles :

dimana :
= kerapatan gas [kg/m3]
p = tekanan mutlak gas [Pa]
R = tetapan gas [N.m/kg.K]
T = temperatur mutlak [K]

Contoh soal 1 :
Udara dalam sebuah ruang dikondisikan seperti keadaan gas ideal,
yaitu dengan temperatur 15 oC dan tekanan mutlak 101,33 kN/m2.
Tentukan kerapatan udara dalam ruang tersebut !
Jawab :
Data-data yang ada terlebih dahulu dikonversi ke dalam salah satu
sistem satuan yang koheren, misalnya dalam perhitungan ini digunakan
SI.
T = 15 oC = (15 + 273) = 288 K
P = 101,33 kN/m2 = 101330 N/m2
R = 287,1 N.m/kg.K
2. Kekentalan Fluida
Viscositas adalah gesekan terhadap aliran. Semua fluida memliki
viscositas, sebab itu gesekan pada aliran fluida selalu ada.
Kekentalan (viskositas) suatu fluida adalah sifat yang menentukan besar
daya tahan terhadap gaya geser, atau dikatakan juga sebagai ukuran daya
tahan terhadap perubahan bentuk (sifat fisik aliran)
Kekentalan terutama diakibatkan oleh adanya saling pengaruh antara
molekul-molekul fluida.

Pada zat cair, jika temperatur dinaikkan maka viscositas akan turun. Pada
Gas terjadi sebaliknya.
Ini disebabkan adanya gaya kohesi yang dominan pada zat cair (gaya kohesi
mengecil pada pemanasan, Sedang pada gas perpindahan atau pergerakan
molekul lebih dominan (dengan makin banyaknya molrkul yang bergerak,
maka tahanan terhadap aliran akan membesar )
U Lempengan bergerak
F

dy y

du

Lempengan diam

Gambar di atas menunjukkan dua lempengan besar sejajar, terpisah pada


jarak y yang kecil, ruang antara lempengan diisi dengan suatu fluida.
Lempengan di sebelah bawah diam, lempengan di sebelah atas seluas A
digerakkan oleh suatu gaya tetap F dan kerenanya bergerak dengan
kecepatan (dianggap tetap) sebesar U.

Fluida yang bersentuhan dengan lempengan sebelah atas akan melekat


dan bergerak pada kecepatan U, fluida yang bersentuhan dengan
lempengan diam mempunyai kecepatan nol. Jika jarak y dan kecepatan U
tidak terlalu besar, variasi kecepatan (gradien) akan merupakan/
mendekati bentuk suatu garis lurus.
Percobaan-percobaan telah menunjukkan bahwa besar gaya F berbanding
lurus dengan luas lempengan A dan kecepatan U, tetapi berbanding
terbalik dengan jarak y dari dasar. Secara matematis ditulis :
U
F A
y

Untuk membuat ruas kiri = ruas kanan, dalam persamaan di atas


dimasukkan suatu faktor kesebandingan (miu) :
F/A adalah tegangan geser (), dan jika ditinjau suatu titik kecil pada
garis gradien dalam gambar di atas, maka terlihat segitiga sebangun, di
mana U/y = du/dy, sehingga diperoleh :

Faktor kesebandingan ditetapkan sebagai koefisien kekentalan dinamik


suatu fluida, satuannya adalah Ns/m2.

Koefisien kekentalan yang lain yakni koefisien kekentalan kinematik


(niu), didefinisikan sebagai perbandingan (ratio) antara kekentalan
dinamik terhadap kerapatan massa, satuannya adalah m2/s.

dimana :
= kekentalan kinematik fluida [m2/s]
= kekentalan dinamik fluida [Ns/m2]
= kerapatan massa fluida [kg/m3]
Dalam pembahasan fluida sering dijumpai bilangan konstanta (tanpa
satuan) yang memegang peran penting dalam penyelesaian perhitungan.
Misalnya perhitungan untuk aliran dalam pipa digunakan bilangan
Reynold, Re, yang dirumuskan sebagai :
Re = .u.D/
dimana :
adalah kerapatan fluida,
u adalah kecepatan rata-rata fluida,
D adalah diameter pipa,
adalah kekentalan fluida.
Contoh soal 2

Diketahui suatu fluida memiliki kekentalan 0,00794 lb.s/ft2 dan


kerapatan 1,77 slugs/ft3, mengalir melalui pipa berdiameter 0,082
ft dengan kecepatan 8,53 ft/s. Hitung nilai bilangan Reynold dengan
menggunakan sistem satuan BG dan SI !
soal 1 :
Udara dalam sebuah ruang dikondisikan seperti keadaan gas ideal,
yaitu dengan temperatur 30 oF dan tekanan mutlak 150,75 kN/m2.
Tentukan kerapatan udara dalam ruang tersebut !

Soal 2 :
Diketahui suatu fluida memiliki kekentalan 0,00548 lb.s/ft2 dan
kerapatan 1,50 slugs/ft3, mengalir melalui pipa berdiameter 25 cm
dengan kecepatan 4,5 m/dt. Hitung nilai bilangan Reynold dengan
menggunakan sistem satuan SI !

Anda mungkin juga menyukai