BAB
GAMBARAN UMUM LOKASI
II
PEKERJAAN
II.I. UMUM
II - 1
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Sesuai data statistik terakhir, wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan
daerah daratan dengan luas 3.995,88 Km2 . Kabupaten Timor Tengah Selatan terbagi
menjadi 32 (sebelas) wilayah Kecamatan terbagi atas 228 (seratus empat puluh tujuh)
Desa dan 12 (tiga belas) Kelurahan.
2.2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Timor Tengah Selatan menurut data Badan Pusat
Statistik Tahun 2015 adalah 435.038 Jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduk per Km 2
adalah 110 jiwa. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan
Amanuban Selatan dengan jumlah penduduk mencapai 23.516 jiwa, sedangkan kecamatan
yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Kokbaun dengan rata-rata jumlah
penduduk adalah 3.121 Jiwa. Distribusi kepadatan penduduk Kabupaten Timor Tengah
Selatan sampai dengan saat ini belum merata.
Rincian mengenai distribusi jumlah penduduk, luas area dan kepadatan penduduk
masing-masing kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan tersaji pada tabel 1.
II - 2
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Topografi
Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki sejumlah dataran dengan tipe yang
berlainan. Dataran Pantai Selatan Pulau Timor di Kabupaten Timor Tengah Selatan
didominasi oleh dataran aluvial yang datar sampai berkemiringan landai. Pada bagian
lain pulau dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan didominasi pegunungan
dengan jenis batuan.
II - 3
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Iklim
klim di Kabupaten Timor Tengah Selatan sama halnya dengan iklim di daerah
lainnya dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yaitu iklim tropis yang
dipengaruhi oleh angin Muson dengan musim hujan pendek , yang jatuhnya sekitar
bulan Desember sampai April.
Klimatologi
Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan beriklim tropis seperti pada daerah
lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Suhu berkisar antara 27C - 29C, pada musim
panas maksimum 29,7C dan pada musim hujan minimum 23,8C atau rata-rata
27,2C. Kelembaban udara rata-rata 85,5 % per tahun, kelembaban nisbi 74 - 86%.
Kecepatan angin rata-rata 12 20 knots.
Musim panas biasanya berlangsung antara bulan April - Mei Oktober dan
November, sedangkan musim hujan antara bulan Desember Januari Februari
Maret.
Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan berkisar
750 mm sampai dengan 3.750 mm. Persebaran curah hujan 750 mm pertahun antara
lain Kecamatan Toianan, Kecamatan Boking, Kecamatan Mollo Barat (Kiukole), Batu
II - 4
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel II.2
TAHUN 2014
Curah Hujan
No Bulan Hari Hujan
(mm)
1 Januari 217,14 15
2 Februari 182,14 14
3 Maret 153,57 11
4 April 17,3 5
5 Mei 205,17 8
6 Juni 5 2
7 Juli 2 1
8 Agustus 6,8 4
9 September 2,5 2
10 Oktober 1 1
11 Nopember 70,3 5
12 Desember 230,2 11
Tahun 2014 1.093,12 76
Sumber: Kabupaten TTS Dalam Angka Tahun 2014
Hidrologi
Sumber air di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, yaitu air hujan, air tanah
dan air permukaan.
a) Air Hujan
Kondisi iklim wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Pulau Timor serta
wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, umumnya sangat menentukan besarnya
potensi air hujan. Iklim di kabupaten ini adalah iklim kering yang dipengaruhi oleh
angin Muson, dengan musim hujan yang pendek, yang jatuh pada sekitar bulan
II - 5
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Nopember hingga bulan Mei. Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan mempunyai
curah hujan rata-rata sebesar 1000 -1500 mm/tahun.
Adanya Gunung Mutis dengan ketinggian 2.427 meter disebelah barat laut
Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan daerah tangkapan air hujan (water sked
area) yang relatif baik. Hal ini terlihat dengan adanya DAS Noel Besi dan Noel
Nisnoni yang kearah selatan membentuk DAS Noel Hesiana dan Noel Mina,
disebelah timur laut terdapat DAS Noel Mute dan Noel Benain.
Curah hujan per tahun berkisar 750 mm/Th, dengan rata-rata hari hujan sebesar 78
hari/Tahun. Air hujan biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah kabupaten
Timor Tengah Selatan untuk kegiatan pertanian. Sepanjang tahun 2014, jumlah hari
hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari selama 106 hari dengan curah hujan 1.520
mm dan bulan Desember selama 97 hari dengan curah hujan 2.072 mm.
Akibat rendahnya curah hujan dengan hari hujan dan intensitas yang bervariasi serta
bentang alam juga kondisi jenis tanah, menyebabkan kondisi air hujan relatif tidak
merata disetiap kecamatan. Selain itu pada bulan-bulan tertentu mengalami
penurunan curah hujan sehingga mempengaruhi keadaan debit air sungai, tetapi pada
pada bulan Nopember merupakan awal musim hujan dan akan mempengaruhi pada
debit air.
b) Air Tanah
Keberadaan kondisi geologi dan hidrologi mempengaruhi kondisi sumber daya air di
wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kondisi air tanah pada daerah daratan
menunjukkan adanya sumber-sumber air berupa mata air yang muncul pada lembah-
lembah dengan kapasitas debit relatif kecil dan sumber-sumber air ini hampir
terdapat disemua kecamatan. Aliran air tanah mengalir melalui rongga rongga di
antara retakan dan celah batuan keras. Mata air yang debitnya relatif besar
terdapat di wilayah Kecamatan Oenino dan Kecamatan Polen, dan disebelah timur
laut disekitar daerah tangkapan air Noel Benain dan Noel Muti.
Bila melihat dilapangan bahwa sumber mata air di wilayah Kabupaten Timor Tengah
Selatan disetiap kecamatan banyak bermunculan, tetapi ironisnya masyarakat
kekurangan sekali akan air bersih untuk minum, bahkan harus mengambil air sampai
puluhan kilo meter, ini merupakan tantangan bagi pengambil kebijakan dalam
memprogramkan penyediaan air bersih perkotaan maupun perdesaan.
II - 6
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
c) Air Permukaan
Potensi air permukaan dapat diketahui dari sumber air yang berasal dari sungai, dan
air genangan. Di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, potensi air permukaan
sebagian besar berasal dari sungai-sungai yang berada di daerah ini dalam skala
sedang dan kecil. Kecenderungan iklim dan curah hujan yang berlangsung hanya 4
(empat) bulan dalam setahun menyebabkan sungai-sungai tersebut juga banyak yang
kering terutama pada musim kemarau.
Pola aliran sungai di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan pada umumnya
adalah dendritik, yaitu aliran sungai yang membentuk cabang pohon, berair pada
musim hujan dan kering/berkurang debitnya pada musim kemarau. Wilayah
Kabupaten Timor Tengah Selatan termasuk daerah yang potensial memiliki sumber
daya air, hal ini terlihat banyaknya sungai di setiap kecamtan yang berair sepanjang
tahun walaupun debitnya kecil, sedangkan sungai-sungai tersebut pada musim hujan
debitnya besar.
Berdasarkan data dari Sumber: RTRW Provinsi Tahun 2014, 1sungai di Wilayah
Kabupaten Timor Tengah Selatan masuk dalam Wilayah Sungai (WS) Benanain dan
WS Noelmina. Kecamatan-kecamatan yang masuk dalam WS. Benanain antara lain
Kecamatan Kuatnana, Kecamatan Oenino, sebagian Kecamatan Kota Soe, sebagian
Kecamatan Amanuban Barat, sebagian Kecamatan Mollo Tengah, sebagian kecil
Kecamatan Mollo Utara, Kecamatan Tobu, sebagian kecil Kecamatan Fatumnasi,
Kecamatan Polen, sebagian Kecamatan Amanuban Tengah, sebagian Kecamatan
KiE, Kecamatan Fautmolo, sebagian wilayah Kecamatan Amanuban Timur,
Kecamatan Fatukopa, Kecamatan Amanuban Utara. Kecamatan Kob Baun,
Kecamatan Toianas, dan Kecamatan Amanatun Utara.
Sedangkan kecamatan-kecamatan yang masuk dalam WS. Noelmina, yaitu
Kecamatan Mollo Barat, sebagian Kecamatan Fatumnasi, Kecamatan Nunbena,
Kecamatan Mollo Utara, Kecamatan Mollo Tengah, Kecamatan Mollo Selatan,
Kecamatan Batuputih, sebagian Kecamatan Kota SoE, Kecamatan Noebeba,
II - 7
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
1) Batuan sedimen terdiri dari batuan gamping, kalisutit, batu pasir, lanau, serpih dan
lempung;
3) Batuan malihan adalah malihan berderajat rendah sampai tinggi terdiri batu sabak,
filit, sekis, amfibolit dan granoli .
Satuan alokton, batuan sedimen dan vulkanik terdiri dari kompleks mutis
(PPM), formasi mau bisse/batu gamping (Tr Pml), Formasi mau bisse/lava bantal (Tr
Pmv), formasi haulasi dan formasi noni tak teruraikan, formasi manamas (Tmm) dan
batuan ultra basa (Ub), batuan ekstrusi (basa, lava), Batuan Ellektrusi (menengah,
piroklastik).
II - 8
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Kondisi topografi kawasan Kecamatan Paga dapat digambarkan sebagai berikut; dibagian
utara berbatasan dengan KecamatanFatumnasi, sedangkan dibagian selatan berbatasan
dengan Molo Tengah.
Sebagian besar kawasan Kecamatan Molo Utara ini telah terbuka, dengan tataguna lahan
terdiri dari :
II - 9
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Secara regional morfologi daerah Kecamatan Paga dan sekitarnya termasuk dalam zona
perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan bergelombang
Struktur Geologi
Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa bekas gerus dan pelurusan bukit,
sedangkan gejala struktur mayor tidak dijumpai.
Kondisi topografi kawasan Kecamatan Lela dapat digambarkan sebagai berikut; dibagian
utara berupa daerah yang relative datar, sedangkan dibagian selatan berupa daerah
perbukitan rendah sampai sedang.
II - 10
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Sebagian besar kawasan Kecamatan Lela ini telah terbuka, dengan tataguna lahan terdiri
dari :
Sawah Beririgasi Semi Teknis
Perkebunan Sayur, cacao, kemiri dan jambu mente
Daerah Pemukiman/Perkampungan Penduduk
Jalur Jalan, Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Setapak.
Jalur-Jalur Saluran Alam
Semak Belukar dan Hutan Ringan.
Secara regional morfologi daerah Kecamatan Lela dan sekitarnya termasuk dalam zona
perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan bergelombang
Struktur Geologi
Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa bekas gerus dan pelurusan bukit,
sedangkan gejala struktur mayor tidak dijumpai.
Secara administrasi, Kecamatan Lela terletak di bagian barat Ibukota Kabupaten Timor
Tengah Selatan. Berdasarkan informasi dari masyarakat pada saat survey pendahuluan,
diketahui sebagian besar penduduk pada desa tersebut mempunyai mata pencaharian di
bidang pertanian disamping bekerja di bidang perdagangan dan jasa. Produksi pertanian
tanaman pangan yang dihasilkan adalah padi, cacao, kemiri, jambu mente, jagung, ubi
kayu dan ubi jalar.
Jenis ternak yang diusahakan di daerah ini adalah ayam,kambing, babi, sapi dan kuda.
II - 11
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Kondisi topografi kawasan Kecamatan Nita dapat digambarkan sebagai berikut; dibagian
utara berupa daerah yang relative datar, sedangkan dibagian selatan berupa daerah
perbukitan rendah sampai sedang.
Sebagian besar kawasan Kecamatan Nita ini telah terbuka, dengan tataguna lahan terdiri
dari :
Sawah Beririgasi Semi Teknis
Perkebunan Sayur, cacao, kemiri dan jambu mente
Daerah Pemukiman/Perkampungan Penduduk
Jalur Jalan, Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Setapak.
Jalur-Jalur Saluran Alam
Semak Belukar dan Hutan Ringan.
Secara regional morfologi daerah Kecamatan Nita dan sekitarnya termasuk dalam zona
perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan bergelombang
Struktur Geologi
Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa bekas gerus dan pelurusan bukit,
sedangkan gejala struktur mayor tidak dijumpai.
Secara administrasi, Kecamatan Nita terletak di bagian barat Ibukota Kabupaten Timor
Tengah Selatan. Berdasarkan informasi dari masyarakat pada saat survey pendahuluan,
diketahui sebagian besar penduduk pada desa tersebut mempunyai mata pencaharian di
bidang pertanian disamping bekerja di bidang perdagangan dan jasa. Produksi pertanian
tanaman pangan yang dihasilkan adalah padi, cacao, kemiri, jambu mente, jagung, ubi
kayu dan ubi jalar.
Jenis ternak yang diusahakan di daerah ini adalah ayam,kambing, babi, sapi dan kuda.
II - 12
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 13
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
Secara regional morfologi daerah Kecamatan Talibura dan sekitarnya termasuk dalam
zona perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan bergelombang serta
timbulan kerucut gunung api yang terlengkung di sekitar laut banda.
Struktur Geologi
Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa batuan gunung api yang terdiri dari
breksi, lava andesit dan basal. Juga terdapat bekas gerus dan pelurusan bukit, sedangkan
gejala struktur mayor tidak dijumpai.
II - 14
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN
II - 15
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka