Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB
GAMBARAN UMUM LOKASI
II
PEKERJAAN

II.I. UMUM

Langkah awal dalam pengenalan lokasi pekerjaan adalah dengan melakukan


interpretasi peta baik peta rupa bumi maupun peta geologi regional serta mengacu pada
informasi dari studi yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa pertimbangan dalam
penentuan metode perencanaan adalah dengan mempertimbangan kondisi topografi, kondisi
geologi, potensi sumber daya airnya, serta kebiasaan penduduk dalam pemanfaatan air bersih.

Peninjauan lapangan dilakukan terhadap lokasi bangunan pengambilan dengan


maksud melihat kondisi riil di lapangan serta mencocokkan hasil interpretasi peta dengan
kondisi lapangan. Pengamatan lapangan dilakukan terhadap kondisi eksisting fasilitas yang
telah ada di lapangan baik yang masih berfungsi maupun yang sudah tidak dapat beroperasi,
keberadaan aliran serta debit mata air yang terdapat diwilayah studi serta kondisi sosial
ekonomi masyarakat setempat. Kegiatan ini harus dilakukan secara cermat agar diperoleh
kondisi dimana dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya dapat dikerjakan secara efisien dengan
hasil yang optimal.

II.II. KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN


2.2.1 Kedudukan Kabupaten Timor Tengah Selatan

Secara Astronomis, Kabupaten Timor Tengah Selatan terletak pada 6 26 - 10 10


Lintang Selatan dan 124 49 01 - 124 04 00 Bujur Timur. Batas- batas administrasi
Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah :

Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Timor


Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Timor Tegah Utara
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kupang
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten TTU dan Kab. Belu

II - 1
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Sesuai data statistik terakhir, wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan
daerah daratan dengan luas 3.995,88 Km2 . Kabupaten Timor Tengah Selatan terbagi
menjadi 32 (sebelas) wilayah Kecamatan terbagi atas 228 (seratus empat puluh tujuh)
Desa dan 12 (tiga belas) Kelurahan.

2.2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Timor Tengah Selatan menurut data Badan Pusat
Statistik Tahun 2015 adalah 435.038 Jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduk per Km 2
adalah 110 jiwa. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan
Amanuban Selatan dengan jumlah penduduk mencapai 23.516 jiwa, sedangkan kecamatan
yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Kokbaun dengan rata-rata jumlah
penduduk adalah 3.121 Jiwa. Distribusi kepadatan penduduk Kabupaten Timor Tengah
Selatan sampai dengan saat ini belum merata.

Rincian mengenai distribusi jumlah penduduk, luas area dan kepadatan penduduk
masing-masing kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan tersaji pada tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk

masing-masing Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Tahun 2015

Jumlah Luas Kepadatan


No. Kecamatan Penduduk Daerah Penduduk
(Jiwa) (Km2) per Km2
1 Mollo Utara 23.003 208,22 110
2 Fatumnasi 6.580 198,65 33
3 Tobu 9.268 98,89 94
4 Nunbena 5.011 134,49 37
5 Mollo Selatan 14.911 147,18 101
6 Pollen 13.428 250,29 54
7 Mollo Barat 7.389 165,14 45
8 Mollo Tengah 6.995 99,69 70
9 Kota SoE 38.615 28,08 1.375
10 Amanuban Barat 21.472 114,30 188
11 Batu Putih 11.962 102,32 117
12 Kuatnana 14.613 141,22 103

13 Amanuban Selatan 23.516 326,01 72

14 Noebeba 11.101 186,02 60

15 Kuanfatu 18.734 136,52 137

II - 2
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

16 Kualin 20.629 195,84 105

17 Amanuban Tengah 14.963 87,71 171

18 Kolbano 18.244 108,70 168

19 Oenino 10.446 154,96 67

20 Amanuban Timur 16.442 149,26 110

21 Fautmolo 7.156 46,34 154

22 Fatukopa 4.932 65,59 75

23 KiE 21.000 162,78 129

24 Kot'olin 10.981 58,94 186

25 Amanatun Selatan 17.639 82,64 213

26 Boking 9.760 94,58 103

27 Nunkolo 13.598 69,09 197

28 Noebana 4.612 49,63 93

29 Santian 6.406 48,17 133

30 Amanatun Utara 16.247 105,84 154

31 Toianas 12.264 103,95 118

32 Kokbaun 3.121 34,32 91

435.038 3.995,88 110


Sumber : BPS, Kabupaten Timor Tengah Selatan Dalam Angka 2014

2.2.3 Karakteristik Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan

Topografi
Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki sejumlah dataran dengan tipe yang
berlainan. Dataran Pantai Selatan Pulau Timor di Kabupaten Timor Tengah Selatan
didominasi oleh dataran aluvial yang datar sampai berkemiringan landai. Pada bagian
lain pulau dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan didominasi pegunungan
dengan jenis batuan.

Sedangkan tingkat kelerengan wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan


berkisar antara 0 - 08 % seluas 1737,42 Km2 sebaran lokasi sebagian Kecamatan
Kualin, Amanuban Selatan (Panite), sebagian Kecamatan Kolbano, sebagian
Kecamatan Kuatnana, sebagian Kecamatan Oenino, sebagian Kecamatan Kota SoE,
sebagian Kecamatan Polen, sebagian Kecamatan Amanuban Timur (Oeekam) dan

II - 3
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

sebagian Kecamatan Mollo Barat, tingkat kelerengan antara 08 15 % seluas 1.146,48


Km2 lokasinya berupa spot-spot dan hampir ada disetiap kecamatan, kemiringan
lereng antara 15 25 % seluas 826,99 Km2 lokasinya menyebar dan hampir ada di
setiap kecamatan, kemiringan antara 25 40 % seluas 244,82 Km2 lokasinya tersebar
disetiap kecamatan, dan tingkat kemiringan lereng 40 % ke atas seluas 39,91 Km2
lokasinya yang terluas di Kecamatan Fatumnasi, Kecamatan Oenlasi dan sebagian di
Kecamatan Nunkolo.

Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki ketinggian dari 0 meter


dpl (garis pantai) hingga 2.477 m dpl (puncak gunung Mutis). Sedangkan hasil dari
proses tektonik lempeng dan mempunyai deformasi relief yang ekstream. Berdasarkan
pada peta Landsystem (RePPProT skala 1 : 250.000 (1988) lembar Kupang,
Kefamenanu dan Atambua), sistem lahan yang terdapat di dalam wilayah Kabupaten
Timor Tengah Selatan sebanyak 29 (dua puluh sembilan) buah dengan total areal
seluas 3.995,88 Km2 .

Iklim
klim di Kabupaten Timor Tengah Selatan sama halnya dengan iklim di daerah
lainnya dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yaitu iklim tropis yang
dipengaruhi oleh angin Muson dengan musim hujan pendek , yang jatuhnya sekitar
bulan Desember sampai April.

Klimatologi
Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan beriklim tropis seperti pada daerah
lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Suhu berkisar antara 27C - 29C, pada musim
panas maksimum 29,7C dan pada musim hujan minimum 23,8C atau rata-rata
27,2C. Kelembaban udara rata-rata 85,5 % per tahun, kelembaban nisbi 74 - 86%.
Kecepatan angin rata-rata 12 20 knots.

Musim panas biasanya berlangsung antara bulan April - Mei Oktober dan
November, sedangkan musim hujan antara bulan Desember Januari Februari
Maret.

Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan berkisar
750 mm sampai dengan 3.750 mm. Persebaran curah hujan 750 mm pertahun antara
lain Kecamatan Toianan, Kecamatan Boking, Kecamatan Mollo Barat (Kiukole), Batu

II - 4
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Putih, Kecamatan Amanuban Selatan, curah hujan 1.250 mm meliputi kecamatan


Nunkolo dan Kecamatan Toianas, sedangkan curah hujan 3.250 mm meliputi
Kecamatan Polen, Kecamatan Oenino, Kecamatan Amanatun Selatan (Oenlasi), Kie,
Amanuban Tengah, Kecamatan Noebana, Noetoko, dan Oeekam, curah hujan 3.750
mm meliputi Kecamatan Fatumnasi, Kecamatan Tobu. Keadaan data curah hujan
bulanan lihat pada tabel II-2,

Tabel II.2

DATA CURAH HUJAN BULANAN

DI WILAYAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

TAHUN 2014

Curah Hujan
No Bulan Hari Hujan
(mm)
1 Januari 217,14 15
2 Februari 182,14 14
3 Maret 153,57 11
4 April 17,3 5
5 Mei 205,17 8
6 Juni 5 2
7 Juli 2 1
8 Agustus 6,8 4
9 September 2,5 2
10 Oktober 1 1
11 Nopember 70,3 5
12 Desember 230,2 11
Tahun 2014 1.093,12 76
Sumber: Kabupaten TTS Dalam Angka Tahun 2014

Hidrologi
Sumber air di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, yaitu air hujan, air tanah
dan air permukaan.

a) Air Hujan
Kondisi iklim wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Pulau Timor serta
wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, umumnya sangat menentukan besarnya
potensi air hujan. Iklim di kabupaten ini adalah iklim kering yang dipengaruhi oleh
angin Muson, dengan musim hujan yang pendek, yang jatuh pada sekitar bulan

II - 5
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Nopember hingga bulan Mei. Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan mempunyai
curah hujan rata-rata sebesar 1000 -1500 mm/tahun.
Adanya Gunung Mutis dengan ketinggian 2.427 meter disebelah barat laut
Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan daerah tangkapan air hujan (water sked
area) yang relatif baik. Hal ini terlihat dengan adanya DAS Noel Besi dan Noel
Nisnoni yang kearah selatan membentuk DAS Noel Hesiana dan Noel Mina,
disebelah timur laut terdapat DAS Noel Mute dan Noel Benain.
Curah hujan per tahun berkisar 750 mm/Th, dengan rata-rata hari hujan sebesar 78
hari/Tahun. Air hujan biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah kabupaten
Timor Tengah Selatan untuk kegiatan pertanian. Sepanjang tahun 2014, jumlah hari
hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari selama 106 hari dengan curah hujan 1.520
mm dan bulan Desember selama 97 hari dengan curah hujan 2.072 mm.
Akibat rendahnya curah hujan dengan hari hujan dan intensitas yang bervariasi serta
bentang alam juga kondisi jenis tanah, menyebabkan kondisi air hujan relatif tidak
merata disetiap kecamatan. Selain itu pada bulan-bulan tertentu mengalami
penurunan curah hujan sehingga mempengaruhi keadaan debit air sungai, tetapi pada
pada bulan Nopember merupakan awal musim hujan dan akan mempengaruhi pada
debit air.
b) Air Tanah
Keberadaan kondisi geologi dan hidrologi mempengaruhi kondisi sumber daya air di
wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kondisi air tanah pada daerah daratan
menunjukkan adanya sumber-sumber air berupa mata air yang muncul pada lembah-
lembah dengan kapasitas debit relatif kecil dan sumber-sumber air ini hampir
terdapat disemua kecamatan. Aliran air tanah mengalir melalui rongga rongga di
antara retakan dan celah batuan keras. Mata air yang debitnya relatif besar
terdapat di wilayah Kecamatan Oenino dan Kecamatan Polen, dan disebelah timur
laut disekitar daerah tangkapan air Noel Benain dan Noel Muti.

Bila melihat dilapangan bahwa sumber mata air di wilayah Kabupaten Timor Tengah
Selatan disetiap kecamatan banyak bermunculan, tetapi ironisnya masyarakat
kekurangan sekali akan air bersih untuk minum, bahkan harus mengambil air sampai
puluhan kilo meter, ini merupakan tantangan bagi pengambil kebijakan dalam
memprogramkan penyediaan air bersih perkotaan maupun perdesaan.
II - 6
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Aquifernya memperlihatkan penyebaran yang terbatas dan terdapat dalam kondisi


aliran yang bervariasi. Kondisi ini berpengaruh pada produktifitas aquifernya, maka
wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan di bagi atas 8 (delapan) aquifer.

c) Air Permukaan
Potensi air permukaan dapat diketahui dari sumber air yang berasal dari sungai, dan
air genangan. Di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, potensi air permukaan
sebagian besar berasal dari sungai-sungai yang berada di daerah ini dalam skala
sedang dan kecil. Kecenderungan iklim dan curah hujan yang berlangsung hanya 4
(empat) bulan dalam setahun menyebabkan sungai-sungai tersebut juga banyak yang
kering terutama pada musim kemarau.

Pola aliran sungai di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan pada umumnya
adalah dendritik, yaitu aliran sungai yang membentuk cabang pohon, berair pada
musim hujan dan kering/berkurang debitnya pada musim kemarau. Wilayah
Kabupaten Timor Tengah Selatan termasuk daerah yang potensial memiliki sumber
daya air, hal ini terlihat banyaknya sungai di setiap kecamtan yang berair sepanjang
tahun walaupun debitnya kecil, sedangkan sungai-sungai tersebut pada musim hujan
debitnya besar.
Berdasarkan data dari Sumber: RTRW Provinsi Tahun 2014, 1sungai di Wilayah
Kabupaten Timor Tengah Selatan masuk dalam Wilayah Sungai (WS) Benanain dan
WS Noelmina. Kecamatan-kecamatan yang masuk dalam WS. Benanain antara lain
Kecamatan Kuatnana, Kecamatan Oenino, sebagian Kecamatan Kota Soe, sebagian
Kecamatan Amanuban Barat, sebagian Kecamatan Mollo Tengah, sebagian kecil
Kecamatan Mollo Utara, Kecamatan Tobu, sebagian kecil Kecamatan Fatumnasi,
Kecamatan Polen, sebagian Kecamatan Amanuban Tengah, sebagian Kecamatan
KiE, Kecamatan Fautmolo, sebagian wilayah Kecamatan Amanuban Timur,
Kecamatan Fatukopa, Kecamatan Amanuban Utara. Kecamatan Kob Baun,
Kecamatan Toianas, dan Kecamatan Amanatun Utara.
Sedangkan kecamatan-kecamatan yang masuk dalam WS. Noelmina, yaitu
Kecamatan Mollo Barat, sebagian Kecamatan Fatumnasi, Kecamatan Nunbena,
Kecamatan Mollo Utara, Kecamatan Mollo Tengah, Kecamatan Mollo Selatan,
Kecamatan Batuputih, sebagian Kecamatan Kota SoE, Kecamatan Noebeba,
II - 7
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Kecamatan Amanuban Selatan, Kecamatan Kolbano, Kecamatan Kuanfatu,


Kecamatan Kualin, Kecamatan Kotolin, sebagian Kecamatan Kie, sebagian
Kecamatan Amanuban Tengah, sebagian Amanuban Barat.
Pada musim kemarau sungai-sungai yang cukup besar ini relatif kering, sedangkan
pada waktu musim hujan volume airnya meningkat, sehingga sering terjadi banjir
atau tergenang pada daerah pinggiran sungai dan merendam ke badan jalan dan
terjadi penggerusan tanah. Seperti yang tejadi di Panite, Desa Toineke, Desa Oebelo
terjadi banjir akibat air sungai meluap.
Geologi
Keadaan geologi wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan berdasarkan umur
geologinya dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu masa permian sampai pertengahan
miocene (220-26 juta tahun) dan setelah miocene sampai recent (26 0 juta tahun),
(Powel dan Grostella, 1975).

Pada zaman permin-Pertengahan miocena, terjadi gerak tektonis atau


orogenesisi (pembentukan penggunungan) antara tumpukan batuan (sedimen) zaman
permien dengan zaman diatasnya (upper miocene).

Berdasarkan peta geologi lembar Kupang Atambua, Timor (HMD Rosidi.S


Tjokro Saputro, S.Gafoer, K Suwitodirdjo 1979) Kabupaten Timor Tengah Selatan
ditinjau dari Stratigrafi memiliki jenis batuan sedimen, beku, volkanik dan batuan
malihan, sebagai berikut:

1) Batuan sedimen terdiri dari batuan gamping, kalisutit, batu pasir, lanau, serpih dan
lempung;

2) Batuan beku terdiri dari batuan Ultra basa dan diorit;

3) Batuan malihan adalah malihan berderajat rendah sampai tinggi terdiri batu sabak,
filit, sekis, amfibolit dan granoli .

Satuan alokton, batuan sedimen dan vulkanik terdiri dari kompleks mutis
(PPM), formasi mau bisse/batu gamping (Tr Pml), Formasi mau bisse/lava bantal (Tr
Pmv), formasi haulasi dan formasi noni tak teruraikan, formasi manamas (Tmm) dan
batuan ultra basa (Ub), batuan ekstrusi (basa, lava), Batuan Ellektrusi (menengah,
piroklastik).

II - 8
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Sedangkan sebaran formasi batuan di wilayah Kabupaten Timor Tengah


Selatan dapat dilihat pada gambar Nomor 2.5 (Peta Geologi Regional). Di wilayah
Kabupaten Timor Tengah Selatan terdapat patahan/sesar, yaitu sesar Antiklin,
kelurusan, Kontak, Sesar, Sesar Geser jurus, dan Sesar Naik. Sesar Geser terdapat di
bagian utara Kabupaten Timor Tengah Selatan (Kecamatan Fatumnasi dan Mollo
Selatan). Sedangkan untuk Sesar Naik melitasi bagian Kecamatan Amanatun Selatan,
KiE, Kecamatan Kuanfatu, Kecamatan Noebeba, Kecamatan Kotolin, sebagian
Kecamatan Kolbano dan sebagian Kecamatan Nunkolo, sedangkan sesarlainnya,
yaitu sesar garis jurus mulai dari Batu Putih sampai Kota SoE, dengan adanya sesar,
sesar garis jurus dan sesar naik menyebabkan permukaan tanahnya labil.

Wilayah selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan berdasarkan struktur jenis


batuan dan kondisi tanah serta terdapatnya sesar turun sangat rentan terhadap gerakan
tanah yang mengakibatkan sering terjadi bencana longsor disetiap ruas jalan, bahkan
pada lereng-lereng terjal dan tidak menutup kemungkinan pada daerah dataran.
Contoh salah satunya ruas jalan Niki-Niki Oenlasi dan Boking sering terjadi
penurunan tanah, padahan jaringan jalan ini menghubungkan 4 (empat) kecamatan di
sebelah selatan. Sering terjadinya longsoran ini mengakibatkan terganggunya
kelancaran sistem transportasi jalan raya.

Sejarah terjadinya gempa di Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan tercatat


dari tahun 1980 sampai tahun 2011 antara lain gempa bumi dengan kekuatan 3,3 3,8
Skala Rihter, 3,9 4,3 Skala Rihter, 4,4 4,7 dan 4,8 5,5 Skala Rihter. Sedangkan
bencana lainnya seperti, angin ribut, angin topan, banjir, kebakaran dan bencana
longsor.

II.III. WILAYAH PERENCANAAN


2.3.1. Molo Utara

Kondisi topografi kawasan Kecamatan Paga dapat digambarkan sebagai berikut; dibagian
utara berbatasan dengan KecamatanFatumnasi, sedangkan dibagian selatan berbatasan
dengan Molo Tengah.
Sebagian besar kawasan Kecamatan Molo Utara ini telah terbuka, dengan tataguna lahan
terdiri dari :

II - 9
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Sawah Beririgasi Semi Teknis


Perkebunan Sayur, cacao, kemiri dan jambu mente
Daerah Pemukiman/Perkampungan Penduduk
Jalur Jalan, Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Setapak.
Jalur-Jalur Saluran Alam
Semak Belukar dan Hutan Ringan.

2.3.1.1. Kondisi Geologi


Geomorfologi

Secara regional morfologi daerah Kecamatan Paga dan sekitarnya termasuk dalam zona
perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan bergelombang

Berdasarkan observasi di lapangan, daerah penelitian menunjukan morfologi perbukitan


bergelombang kuat denudasional dengan relief terjal. Morfologi selain terkontrol oleh
stuktur sesar, juga dikontrol oleh proses eksogenik yaitu pelapukan, erosi dan transportasi.

Struktur Geologi

Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa bekas gerus dan pelurusan bukit,
sedangkan gejala struktur mayor tidak dijumpai.

2.3.1.2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Secara administrasi, Kecamatan Paga terletak di bagian barat Ibukota Kabupaten.


Berdasarkan informasi dari masyarakat pada saat survey pendahuluan, diketahui sebagian
besar penduduk pada desa tersebut mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian
disamping bekerja di bidang perdagangan dan jasa. Produksi pertanian tanaman pangan
yang dihasilkan adalah padi, cacao, kemiri, jambu mente, jagung, ubi kayu dan ubi jalar.
Jenis ternak yang diusahakan di daerah ini adalah ayam,kambing, babi, sapi dan kuda.

2.3.2. Kecamatan Lela

Kondisi topografi kawasan Kecamatan Lela dapat digambarkan sebagai berikut; dibagian
utara berupa daerah yang relative datar, sedangkan dibagian selatan berupa daerah
perbukitan rendah sampai sedang.

II - 10
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Sebagian besar kawasan Kecamatan Lela ini telah terbuka, dengan tataguna lahan terdiri
dari :
Sawah Beririgasi Semi Teknis
Perkebunan Sayur, cacao, kemiri dan jambu mente
Daerah Pemukiman/Perkampungan Penduduk
Jalur Jalan, Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Setapak.
Jalur-Jalur Saluran Alam
Semak Belukar dan Hutan Ringan.

2.3.2.1 Kondisi Geologi


Geomorfologi

Secara regional morfologi daerah Kecamatan Lela dan sekitarnya termasuk dalam zona
perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan bergelombang

Berdasarkan observasi di lapangan, daerah penelitian menunjukan morfologi perbukitan


bergelombang kuat denudasional dengan relief terjal. Morfologi selain terkontrol oleh
stuktur sesar, juga dikontrol oleh proses eksogenik yaitu pelapukan, erosi dan transportasi.

Struktur Geologi

Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa bekas gerus dan pelurusan bukit,
sedangkan gejala struktur mayor tidak dijumpai.

2.3.2.2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Secara administrasi, Kecamatan Lela terletak di bagian barat Ibukota Kabupaten Timor
Tengah Selatan. Berdasarkan informasi dari masyarakat pada saat survey pendahuluan,
diketahui sebagian besar penduduk pada desa tersebut mempunyai mata pencaharian di
bidang pertanian disamping bekerja di bidang perdagangan dan jasa. Produksi pertanian
tanaman pangan yang dihasilkan adalah padi, cacao, kemiri, jambu mente, jagung, ubi
kayu dan ubi jalar.
Jenis ternak yang diusahakan di daerah ini adalah ayam,kambing, babi, sapi dan kuda.

2.3.3. Kecamatan Nita

II - 11
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Kondisi topografi kawasan Kecamatan Nita dapat digambarkan sebagai berikut; dibagian
utara berupa daerah yang relative datar, sedangkan dibagian selatan berupa daerah
perbukitan rendah sampai sedang.
Sebagian besar kawasan Kecamatan Nita ini telah terbuka, dengan tataguna lahan terdiri
dari :
Sawah Beririgasi Semi Teknis
Perkebunan Sayur, cacao, kemiri dan jambu mente
Daerah Pemukiman/Perkampungan Penduduk
Jalur Jalan, Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Setapak.
Jalur-Jalur Saluran Alam
Semak Belukar dan Hutan Ringan.

2.3.3.1. Kondisi Geologi


Geomorfologi

Secara regional morfologi daerah Kecamatan Nita dan sekitarnya termasuk dalam zona
perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan bergelombang

Berdasarkan observasi di lapangan, daerah penelitian menunjukan morfologi perbukitan


bergelombang kuat denudasional dengan relief terjal. Morfologi selain terkontrol oleh
stuktur sesar, juga dikontrol oleh proses eksogenik yaitu pelapukan, erosi dan transportasi.

Struktur Geologi

Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa bekas gerus dan pelurusan bukit,
sedangkan gejala struktur mayor tidak dijumpai.

2.3.3.1. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Secara administrasi, Kecamatan Nita terletak di bagian barat Ibukota Kabupaten Timor
Tengah Selatan. Berdasarkan informasi dari masyarakat pada saat survey pendahuluan,
diketahui sebagian besar penduduk pada desa tersebut mempunyai mata pencaharian di
bidang pertanian disamping bekerja di bidang perdagangan dan jasa. Produksi pertanian
tanaman pangan yang dihasilkan adalah padi, cacao, kemiri, jambu mente, jagung, ubi
kayu dan ubi jalar.
Jenis ternak yang diusahakan di daerah ini adalah ayam,kambing, babi, sapi dan kuda.

II - 12
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

2.3.4. Kecamatan Maumere

Kondisi topografi Kecamatan Maumere dapat digambarkan sebagai berikut; dibagian


utara berupa daerah yang relative datar, sedangkan dibagian selatan berupa daerah
perbukitan rendah sampai sedang.
Sebagian besar kawasan Maumere ini telah terbuka, dengan tataguna lahan terdiri dari :
Perkantoran Pemerintah dan Swasta
Pusat Perdagangan, industri dan pertanian serta perkebunan
Daerah Pemukiman/Perkampungan Penduduk
Jalur Jalan, Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Setapak.
Jalur-Jalur Saluran Alam
Semak Belukar

2.3.4.1. Kondisi Geologi


Geomorfologi
Secara regional morfologi Kecamatan Maumere dan sekitarnya termasuk dalam zona
perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan agak bergelombang
Berdasarkan observasi di lapangan, daerah penelitian menunjukan morfologi perbukitan
bergelombang kuat denudasional dengan relief terjal. Morfologi selain terkontrol oleh
stuktur sesar, juga dikontrol oleh proses eksogenik yaitu pelapukan, erosi dan transportasi.

Struktur Geologi Kecamatan Maumere


Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa bekas gerus dan pelurusan bukit,
sedangkan gejala struktur mayor tidak dijumpai.

2.3.4.1. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat


Secara administrasi, Kecamatan Maumere terletak dalam kawasan kabupaten Timor
Tengah Selatan . Berdasarkan informasi dari masyarakat pada saat survey pendahuluan,
diketahui sebagian besar penduduk pada desa tersebut mempunyai mata pencaharian di
bidang pertanian di samping bekerja di bidang perdagangan dan jasa. Produksi pertanian
tanaman pangan yang dihasilkan adalah padi,cacao, kemiri, jambu mente, jagung, ubi
kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang hijau.
Jenis ternak yang diusahakan di daerah ini adalah ayam,kambing, babi, sapi dan kuda.

II - 13
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

2.3.5. Kecamatan Talibura

Kondisi topografi kawasan Kecamatan Talibura dapat digambarkan sebagai berikut;


dibagian utara berupa daerah yang relative datar, sedangkan dibagian selatan berupa
daerah perbukitan tinggi sampai sedang serta timbulan kerucut gunung api dengan
ketinggian 1 1000 m diatas muka air laut.
Sebagian besar kawasan Kecamatan Talibura ini telah terbuka, dengan tataguna lahan
terdiri dari :
Sawah Beririgasi Semi Teknis
Perkebunan Sayur, cacao, kelapa, kemiri dan jambu mente
Daerah Pemukiman/Perkampungan Penduduk
Jalur Jalan, Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Setapak.
Jalur-Jalur Saluran Alam
Semak Belukar dan Hutan Ringan.
2.3.5.1. Kondisi Geologi
Geomorfologi

Secara regional morfologi daerah Kecamatan Talibura dan sekitarnya termasuk dalam
zona perbukitan bergelombang (undulating) dengan kelerengan bergelombang serta
timbulan kerucut gunung api yang terlengkung di sekitar laut banda.

Berdasarkan observasi di lapangan, daerah penelitian menunjukan morfologi perbukitan


bergelombang kuat denudasional dengan relief terjal. Morfologi selain terkontrol oleh
stuktur sesar, juga dikontrol oleh proses eksogenik yaitu pelapukan, erosi dan transportasi.

Struktur Geologi

Struktur geologi yang teramati di lapangan berupa batuan gunung api yang terdiri dari
breksi, lava andesit dan basal. Juga terdapat bekas gerus dan pelurusan bukit, sedangkan
gejala struktur mayor tidak dijumpai.

2.3.5.2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

II - 14
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka
LAPORAN PENDAHULUAN

Secara administrasi, Kecamatan Talibura terletak di bagian timur Kota Maumere ( 45 )


km. Berdasarkan informasi dari masyarakat pada saat survey pendahuluan, diketahui
sebagian besar penduduk pada desa tersebut mempunyai mata pencaharian di bidang
pertanian dan nelayan disamping bekerja di bidang perdagangan dan jasa. Produksi
pertanian tanaman pangan yang dihasilkan adalah padi, kelapa, cacao, kemiri, jambu
mente, jagung, ubi kayu dan ubi jalar.
Jenis ternak yang diusahakan di daerah ini adalah ayam,kambing, babi, sapi dan kuda.

II - 15
Perencanaan Detail Enginering Desain Air Bersih pada
Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka

Anda mungkin juga menyukai