1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan Umum :
1. Rehabilitasi proyek-proyek irigasi Tipe B (Areal yang pernah diairi, yaitu area yang sebelumnya
memiliki irigasi tetapi sekarang sudah tidak diairi atau irigasinya sangat terbatas).
2. Pembangunan proyek-proyek irigasi Tipe C (Areal potensial yang belum dikembangkan, yaitu
area yang tidak pernah memiliki irigasi tetapi dinilai potensial sebagai area irigasi).
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 1
Desk Study
Tujuan Terperinci :
1. Melakukan survei dan investigasi lapangan yang mencakup: menelaah hasil-hasil studi
sebelumnya, mempelajari buku-buku dan laporan-laporan untuk mengetahui data lingkungan,
geologi, topografi dan sosial yang relevan untuk disain proyek irigasi.
2. Melakukan konsultasi dan pembicaraan dengan Kementerian Pertanian dan Perikanan, Proyek-
proyek PRP dan lembaga-lembaga terkait untuk mendapatkan rencana dan kebikajakan
pembangunan pertanian yang ada sekarang khususnya yang berkaitan dengan produksi tanaman
pangan dan pemasaran hasil-hasil pertanian.
3. Melakukan studi kelayakan berdasarkan temuan dari kegiatan nomor (1) dan (2). Hasil studi ini
akan dipakai sebagai pedoman dalam membuat disain dan perencanaan proyek-proyek irigasi.
4. Membuat disain proyek-proyek irigasi.
5. Menyiapkan dokumen final berikut untuk keseluruhan rancangan proyek irigasi:
a. Dokumen-dokumen Detailed Design.
b. Rencana Operasi dan Pemeliharaan
c. Perkiraan Biaya dan Tingkat Keuntungan Ekonomi Internal (Economic Internal Rate of Return
= EIRR).
d. Dodumen Pelelangan untuk Pelelangan Internasional Kompetitif.
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 2
Desk Study
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 3
Desk Study
Desain proyek irigasi akan sangat bergantung pada air tanah dan air permukaan karena kedua
jenis air ini menunjukan tingkat ketersediaan air di satu wilayah yang dapat digunakan untuk irigasi.
Karena itu sangat penting untuk memastikan hal ini sebelum dimulainya pembuatan desain.
Hal yang sama juga berlaku untuk kualitas air. Kualitas air yang menjadi sumber irigasi
menentukan apakah air tersebut dapat digunakan untuk tujuan irigasi atau tidak. Hal ini berdampak
pada kapasitas disain proyek irigasi yang akan dibangun. Aspek ini juga menentukan apakah kontrol
pencemaran air diperlukan atau tidak di satu areal, dan jika demikian maka harus dimasukkan juga
dalam disain. Untuk melakukan kegiatan ini, diperlukan Metode Penilaian Data Sekunder dan Data
Primer.
Konsultan akan menggunakan hasil-hasil studi terdahulu, laporan-laporan, buku-buku dan publikasi
ilmiah lainnya, yang tersedia pada Kementerian Pertanian dan Perikanan atau lembaga-lembaga
terkait lainnya untuk mendapatkan data yang relevan dengan tujuan kegiatan ini.
Jika data sekunder tidak tersedia, atau dinilai tidak relevan atau tidak dapat diandalkan dan sudah
kadaluwarsa, maka Konsultan akan melakukan Penilaian Data Primer. Hal ini dapat dilakukan
dengan investigasi lapangan, exporasi dan pengujian yang diperlukan sesuai jenis data yang akan
diperoleh.
Beberapa jenis data hanya dapat diperoleh melalui penilaian data sekunder, karena
pengumpulan data primer akan memerlukan biaya yang sangat tinggi, sedangkan ada juga data yang
dapat diperoleh baik melalui data primer maupun data sekunder. Data sekunder akan lebih
diprioritaskan daripada data primer dalam memperoleh data yang dapat dilakukan dengan kedua cara
tersebut. Namun beberapa jenis data memang lebih baik diperoleh dari data primer. Data-data ini
termasuk data dari sumber pertama yang lebih reliable dibandingklan dengan data sekunder. Untuk
kelas data semacam ini, maka data primer akan lebih diprioritaskan dibandingkan dengan data
sekunder. Tabel 1-1 menunjukkan kegiatan pengumpulan data beserta jenis data yang akan
dikumpulkan.
Table 1.1. Matrix Metode dan Output Survey Fisik
ASPEK JENIS DATA METODE OUTPUT YANG
DIHARAPKAN
Keseimbangan Air Geologi Data Sekunder atau Data Potongan silang geologis,
Tanah dan Air Primer: Explorasi, jika tidak skala 1:5000, minimal
Permukaan tersedia data sekunder kedalaman -150 m
Suhu Tanah dan Data Sekunder Data base tentang suhu tanah
Metereologi dan meterologi
Hidrologi Air Tanah Data Sekunder Potongan skematik yang
dan Air Permukaan menunjukkan aliran air tanah
dan air permukaan
Kualitas Air Tingkat Pencemaran Data Primer: Investigasi Peta pencemaran air buangan
Air Buangan yang Lapangan yang ada, skala 1: 10.000
ada
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 4
Desk Study
Kualitas air masuk Data Sekunder atau data Laporan kualitas air
Primer: Uji Kualitas Air jika
data sekunder tidak tersedia
Uraian tentang skala peta tidak terikat, tetapi akan disesuaikan
untuk mendapatkan gambar yang jelas
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 5
Desk Study
Pentingnya aspek ini terletak pada kenyataan bahwa pemanfaatan lahan, terutama untuk
tanaman pangan penyediaan air, penggunaan air dan distribusinya menentukan kondisi penyediaan
dan kebutuhan air di areal tersebut. Pengumpulan Data Sekunder diperlukan untuk kegiatan ini dan
pengumpulan Data primer melalui investigasi lokasi jika Data Sekunder tidak tersedia atau tidak
relevan.
Berikut ini adalah output yang diharapkan dari kegiatan ini:
(i) Peta area disain dengan skala 1: 10.000 atau yang sesuai, menunjukkan penggunaan lahan.
Penggunaan lahan untuk tanaman akan ditunjukkan dengan terperinci sesuai jenis tanaman.
Penggunaan air per jenis penggunaan lahan harus ditunjukkan dalam peta tersebut.
(ii) Data base dalam bentuk tabel, chart atau diagram yang menunjukkan jenis tanaman yang diolah
petani dan situasi kepemilikannya.
(iii) Uraian tentang sumber-sumber air, penggunaan air dan mekanisme alokasi hak penggunaan air
(iv) Data base disajikan dalam tabel atau chart yang menunjukkan penguasaan air serta uraian tentang
pendapatan petani. Penggunaan air untuk tujuan irigasi harus ditunjukkan secara berbeda dari
penggunaan air untuk rumah tangga.
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 6
Desk Study
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 7
Desk Study
1. Skala 1: 1000 untuk peta topografi. Kountur elevasi digambar pada interval 2 sampai 5 meter.
2. Skala horizontal 1:200 atau 1: 100, dan skala vertical 1:100 untuk potongan lintang skematik
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 8
Desk Study
memiliki nilai komersial yang penting, dan spesies-spesies yang bisa berpotensi menjadi
pengganggu, atau vector dan penyakit berbahaya. Jika ada perubahan karakteristik lingkungan
hidup yang dapat diantisipasi sebelum pelaksanaan desain harus dinyatakan dengan jelas.
2. Penilaian dampak yang berpotensi pada proyek. Yang termasuk dalam analisa ini adalah:
a. Lokasi Proyek: Hilangnya hutan dan/atau lahan pertanian; dampak pada flora dan fauna;
dampak pada situs-situs sejarah dan budaya; dampak bagi sumber-sumber air di luar dan di
dalam daerah irigasi; isu-isu permukiman dan kepemilikan lahan dan isu-isu air internasional.
b. Desain Proyek: Terganggunya hidrologi, masalah drainase dan pembuangan air limbah,
pekerjaan induk dan struktur lain.
c. Pekerjaan Konstruksi: Erosi tanah akibat buangan konstruksi, kondisi sanitasi dan resiko
kesehatan yang terkait dengan kamponen konstruksi dan kedatangan pekerja ke wilayah itu,
konflik sosial dan budaya antara pekerja dan masyarakat setempat.
d. Pengoperasian Proyek: Dampak pada tanah (genangan air, salinitas, bocoran air, dll);
perubahan pada tingkat air tanah di dalam dan di luar daerah kerja; perubahan mutu air
permukaan dan resiko eutrofikasi; polusi akibat bahan agro kimiawi; terjadinya penyakit yang
berkaitan dengan air dan dampak dari pelaksanaan pembangunan.
Dampak yang tidak dapat dicegah harus dibedakan secara jelas dari dampak yang dapat
diantisipasi.
3. Uraian tentang ukuran kelayakan dan mitigasi yang murah.
Analisis akan dibuat untuk menghasilkan ukuran-ukuran yang layak dan murah guna mencegah
atau mengurangi dampak negative yang besar sampai pada level yang dapat diterima. Lembaga-
lembaga yang dibutuhkan dan pengaturannya untuk melaksanakan syarat-syarat ini akan
ditentukan. Hasil dari analisa akan terlihat pada operasi dan pemeliharaan dalam dokumen desain
final.
4. Asesemen Lingkungan Hidup dari Bank Dunia
Kategori penilaian lingkungan untuk setiap proyek irigasi akan ditentukan sesuai Asesemen
Lingkungan Hidup dari Bank Dunia. Undang-undang regional dan internasional yang relevan
dengan analisa dampak lingkungan dan sosial akan disebutkan dengan jelas. Perhatian khusus
akan diberikan pada Petunjuk-Petunjuk Pengoperasian Air (Waters Operation Directives).
Output dari kegiatan ini akan disajikan dalam bentuk text deskirptif atau grafik seperti peta atau gambar.
Peta dan grafik akan dibuat dengan skala yang sesuai. Desain sementara yang sudah dihasilkan
sebelumnya akan tergantung pada analisa ini. Revisi dan penyesuaian yang diperlukan akan dibuat
pada desain tersebut untuk memenuhi hasil analisa ini. Desain yang sudah direvisi menjadi versi yang
diusulkan untuk proyek rehabilitasi/pembangunan irigasi ini.
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 9
Desk Study
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 10
Desk Study
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 11
Desk Study
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 12
Desk Study
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 13
Desk Study
fase ini merupakan fase terakhir dari keseluruhan pekerjaan konsultan. Selain itu, penelaahan tentang
hubungan antara kegiatan dalam fase ini menunjukkan bahwa kegiatan ke sepuluh dank ke sebelas
dapat dimulai secara sendiri-sendiri, sedangkan kegiatan ke 12 dan 13 hanya dapat dimulai setelah
selesainya dua kegiatan sebelumnya. Selanjutnya kegiatan ke-13 bertujuan untuk menyusun dan
membuatkan dokumen tentang perkiraan biaya dan aspek ekonomis dari keseluruhan desain. Kegiatan
ini harus dimulai setelah selesainya kegiatan ke-12. Fase terakhir dan kegiatan ini adalah Penyiapan
Dokumen Final, dimana dua kegiatan pertama bisa dimulai bersamaan, sedangkan dua kegiatan
terakhir dilakukan satu setelah yang lainnya.
Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa kegiatan-kegiatan utama dalam pekerjaan ini
dapat dikategorikan ke dalam tiga fase, yaitu: (1) Survei dan Inventaris data; (2) Studi Kelayakan dan
Detailed Design untuk Proyek Irigasi yang Diprioritaskan; dan (3) Penyiapan Dokumen Final. Fase-fase
ini berlangsung satu setelah yang lainnya. Kegiatan-kegiatan dalam satu fase bisa dilakukan secara
bersamaan tetapi bisa juga dilakuikan secara berturutan.
Ada tiga poin persetujuan interim yaitu: (1). Persetujuan Relevansi dan Kecukupan data dan
Deskripsi yang diperoleh; (2). Persetujuan Kelayakan Rancangan yang diajukan dan Penerimaan atas
Rancangan Final untuk Skema Irigasi Prioritas; dan (3). Persetujuan Penerimaan Rancangan Disain
Final.
1. Persetujuan Relevansi dan Kecukupan Data dan Deskripsi yang Diperoleh
Poin persetujuan ini akan dilakukan pada Minggu ke-16; setelah fase pertama Survei dan Temuan
Data hampir selesai. Di sini, klien mendapatkan kesempatan untuk menilai apakah semua data
yang diperoleh sejauh ini dan deskripsi area target relevan dan memadai untuk melaksanakan
kegiatan rancangan.
2. Persetujuan Kelayakan Rancangan yang Diajukan dan Penerimaan atas Rancangan Final
Skema Irigasi Prioritas.
Poin persetujuan ini akan dilaksanakan pada akhir Minggu ke-20, ketika Konsultan telah
menyelesaikan fase II; di sini, Klien akan menentukan apakah studi dan hasil-hasilnya (rancangan)
yang telah dicapai sejauh ini layak dan sesuai dengan kebijakan Klien. Klien akan menyetujui
rancangan final untuk skema irigasi prioritas. Pada titik ini Klien juga akan memutuskan apakah
pekerjaan bisa diteruskan hingga fase persiapan dokumen detail final.
3. Persetujuan Penerimaan Rancangan Disain Final.
Poin persetujuan ini akan dilaksanakan pada akhir Minggu ke-44. Di sini, klien akan memutuskan
apakah rancangan final dan dokumen penawaran yang disiapkan telah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Persetujuan dari Klien mengindikasikan bahwa dokumen final telah sesuai dengan
arahan klien dan tujuan-tujuannya. Poin persetujuan ini menandai penerimaan klien atas semua
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 14
Desk Study
rancangan yang disiapkan oleh Konsultan. Proyek hanya bisa diteruskan oleh Konsultan setelah
mendapatkan persetujuan dari Klien. Jika ada indikasi kesalahan atau salah arah, amandemen
yang relevan perlu dibuat.
1.6. Pelaporan
Ada 8 laporan yang harus diselesaikan, yaitu :
1. Laporan Desk Study.
Laporan perdana yang dihasilkan, laporan ini akan mendokumentasikan temuan-temuan kegiatan
awal; Klasifikasi Lahan dan Rancangan Area Potensial, serta Review Kebijakan. Isi laporan ini
menentukan cakupan kegiatan survey dan temuan data serta studi kelayakan. Laporan ini akan
diberikan pada akhir minggu ke-3. Konsultan akan memberikan sebanyak 5 eks laporan kepada
Klien.
2. Laporan Pendahuluan
Laporan kedua yang diberikan, laporan ini berisikan elaborasi temuan yang telah ada pada laporan
pertama. Laporan ini menyajikan kerangka kerja praktis pelaksanaan kegiatan. Laporan ini akan
diberikan pada akhir Minggu keenam, 5 eks akan diberikan kepada Klien.
3. Laporan Draft Feasibility Study
Laporan ketiga yang dihasilkan, laporan ini terdiri dari temuan-temuan pada fase pertama: Survei
dan Data Temuan. Isi laporan ini akan dielaborasikan dalam laporan kelayakan final. Laporan ini
memberikan gambaran awal tentang hasil studi kelayakan. Konsultan akan memberikan 5 eks
laporan ini kepada Klien pada akhir Minggu kedelapan belas..
4. Laporan Final Feasibility Study
Laporan keempat yang akan dihasilkan, laporan ini mendokumentasikan elaborasi dan kesimpulan
studi kelayakan atas rancangan profesional skema irigasi. Laporan ini juga mendokumentasikan
analisis dan kesimpulan opsi prioritas skema irigasi tertentu. Konsultan memberikan 5 eks laporan
ini kepada Klien pada akhir Minggu ke-22.
5. Instruksi MAF tentang Rancangan Prioritas yang Direkomendasikan untuk
Didesain/Ditenderkan.
Laporan kelima yang dihasilkan, laporan ini merefleksikan hasil kegiatan 9 (Fase 3): Analisis dan
Diskusi Prioritas Skema Irigasi Tertentu. Laporan ini berisikan keputusan yang disetujui antara MAF
dan Konsultan tentang skema irigasi yang perlu menjadi prioritas rancangan dan tender.
Laporan ini menandai persetujuan Klien atas hasil fase ke-2 dan ke-3: Studi Kelayakan dan Skema
Prioritas Irigasi. Penyampaian laporan ini adalah bertepatan dengan persetujuan interim kedua
untuk persoalan yang sama. Laporan ini akan dihasilkan pada akhir Minggu ke-22.
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 15
Desk Study
6. Laporan Final
Laporan keenam, laporan ini mendokumentasikan final dokumen rancangan dan dokumen
penawaran untuk skema irigasi sasaran. Laporan ini terdiri dari dokumen-dokumen sbb:
a. Rancangan Detail Skema Gambaran Irigasi
b. Spesifikasi Teknis Skema Konstruksi Irigasi
c. Rencana Skema Operasi dan Pemeliharaan Irigasi
d. Estimasi Biaya dan EIRR Skema Irigasi.
5 eks laporan ini disampaikan kepada Klien. Konsultan akan memberikan laporan ini pada akhir
Minggu ke-31 untuk prioritas utama skema irigasi, dan pada akhir Minggu ke-44 untuk sisa skema
irigasi.
7. Laporan Penyelesaian Proyek.
Laporan final yang disampaikan selama tugas, laporan ini dihasilkan dalam format
digital/elektronik. Laporan ini berisikan semua informasi yang relevan dengan proyek, termasuk
semua laporan yang telah disebutkan terdahulu. Sebanyak 5 CD akan diberikan kepada Klien,
pada akhir Minggu ke-44.
Tim Konsutan terdiri dari dua divisi yaitu staf professional (ahli) dan staf pendukung (non-ahli).
Staf professional terdiri dari 9 orang ahli. Salah satu dari mereka menjadi Team Leader, yang
mengepalai dan mengkoordinasikan 8 staf ahli dan staf pendukung lainnya. Staf pendukung terdiri dari
petugas survey, pembuat draft CAD, spesialis penawaran dan estimasi harga serta tukang ketik. Tabel
1-3 menunjukkan komposisi tim, jumlah pekerja serta deskripsi singkat keahlian setiap anggota.
Deskripsi lengkap disajikan dalam curriculum vitae dari setiap ahli. Gambar 1-1 menunjukkan struktur
tim.
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 16
Desk Study
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 17
Desk Study
Team Leader
(TL)
1.7.2. Alokasi Ahli untuk Kegiatan dan Tugas Setiap Anggota Tim
Disiplin utama dan tugas dari setiap kegiatan disajikan lebih awal. Alokasi ahli kunci dan terkait
untuk setia kegiatan dilakukan berdasarkan kompatibilitas ahli dengan disiplin setiap kegiatan.
1. Klasifikasi lahan dan disain area potensial serta review kebijakan
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung 6 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah investigasi
lokasi sesuai dengan rencana yang ada, dan studi atas buku-buku yang relevan, publikasi dan
temuan-temuan studi, serta konsultasi dengan MAF. Team leader bertanggung jawab langsung
serta aktif dalam kegiatan ini.
2. Survei Fisik
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 18
Desk Study
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 10 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey
air tanah dan air permukaan serta kualitas air. Kegiatan ini berada di bawah koordinasi dan
tanggung jawab ahli teknik irigasi. ECI akan secara penuh aktif dalam kegiatan ini.
3. Survei Situasi Sosio-Kultural
Kegiatan ini diharapkan berlangsung selama 8 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey
penggunaan lahan dan permintaan serta ketersediaan air. CDS bertanggung jawab atas kegiatan
ini. CDS akan secara penuh aktif dalam kegiatan ini. Ahli Lingkungan (ES) bisa berkontribusi dalam
kegiatan ini karena bersentuhan dengan ilmu lingkungan. ES juga terlibat sekalipun tidak secara
penuh.
4. Survei Hidrologi
Kegiatan ini direncanakan berlangsung 8 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey
sungai. Ahli hidrologi bertanggung jawab atas kegiatan ini dan aktif secara penuh. Kontribusi
parsial dari TFGM diperlukan karena asesmen sungai adalah bagian dari kegiatan ini. TFGM juga
terlibat dalam kegiatan ini.
5. Survei Teknis
Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 8 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey
kondisi fisik rencana/skema yang ada serta seluruh area irigasi. ECI bertanggung jawab atas
kegiatan ini. Karena hasil dari kegiatan ini menjadi dasar rancangan, maka IDS juga terlibat dalam
kegiatan ini. ECI akan bekerja sama dengan IDS. Keduanya akan terlibat penuh secara aktif.
6. Survey Topografi dan Pengukuran Lahan
Kegiatan ini berlangsung selama 8 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey data
topografis yang akan menjadi dasar rancangan struktur irigasi. ECI akan mengepalai kegiatan ini,
bekerja sama dengan IDS. Keduanya akan terlibat penuh dan aktif.
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 19
Desk Study
bahwa ES adalah ahlinya yang bertanggung jawab atas kegiatan ini. Bisa dikatakan bahwa
kegiatan ini menyentuh berbagai isu terkait, dan karena itu ahli-ahli lain yang terkait juga terlibat.
GS, H, CDS, TFGM dan AE akan dilibatkan dalam kegiatan ini. Mereka semua akan terlibat aktif
secara penuh.
9. Analisis dan Diskusi untuk Memprioritaskan Proyek Irigasi Tertentu
Kegiatan ini akan berlangsung 1 minggu dan dalam bentuk diskusi konsultatif dengan MAF untuk
persetujuan atas rencana memprioritaskan beberapa skema irigasi. Bisa direkomendasikan bahwa
TL bertanggung jawab atas kegiatan ini. ECI, IDS dan AE bisa dilibatkan karena diskusi ini
tampaknya menyentuh disiplin mereka.
10. Persiapan Gambar Rancangan Detail
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 5 minggu. Tugas utama dari kegiatan ini adalah
penyelesaian dan dokumentasi rancangan dalam gambar teknis. IDS yang bertanggung jawab
dalam kegiatan ini.
11. Persiapan Dokumen Spesifikasi
Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 minggu. Tugas utama kegiatan ini adalah membuat
spesifikasi teknis konstruksi skema irigasi yang telah dirancang. IDS adalah kepala kegiatan yang
bertanggung jawab penuh dalam kerja sama dengan ECI yang juga bekerja aktif secara penuh.
12. Persiapan Dokumen Opsi Operasi dan Pemeliharaan (O & M Documents)
Tuga utama kegiatan ini adalah mengembangkan dan mendokumentasikan opsi operasi dan
manajemen skema irigasi. Kegiatan ini berlangsung selama 4 minggu. ECI bertanggung jawab
sebagai kepala atas kegiatan ini. Ia akan bekerjasama dengan IDS. Keduanya akan aktif selama 4
minggu kegiatan ini.
13. Determinasi/penentuan Perkiraan Biaya Detail dan EIRR
Tugas utama kegiatan ini adalah mengkalkulasi perkiraan biaya dan EIRR skema irigasi yang telah
dirancang. Sekali lagi, ECI akan mengkoordinasikan kegiatan ini. Namun ECI mesti bekerja sama
erat dengan spesialis penawaran (PS). PS yang memiliki keahlian yang sangat bermanfaat dalam
dokumen penawaran akan menjadi actor utama dalam kegiatan ini. Kegiatan ini juga menyentuh
isu pendanaan dan karenanya AE juga terlibat. ECI, PS dan AE akan terlibat penuh dalam kegiatan
ini, selama 5 minggu.
Durasi
No Kegiatan Alokasi Ahli
(minggu)
1 Klasifikasi lahan dan disain area potensial serta review 6 Utama: TL; Pendukung:
kebijakan Tidak ada
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 20
Desk Study
Selain alokasi/pembagian tugas ini, setiap staf ahli akan dilibatkan dalam hampir semua
aktivitas, karena keahlian dari masing-masing terkait dengan tugas dari tiap kegiatan. Keterlibatan
tersebut tidak terindikasi dalam pembagian di atas, tetapi terlihat dalam rencana staf. Apalagi, staf
pendukung akan ditugaskan untuk berbagai kegiatan dan tugas yang relevan, di bawah koordinasi ahli
kunci.
Semua kegiatan akan dilakukan di bawah kepemimpinan TL. Setiap ahli bertanggung jawab
kepada TL atas aktivitas dan tugas yang dijalankan. TL mengepalai dan memimpin implementasi
keseluruhan kegiatan. TL juga bertanggung jawab kepada Klien sehubungan dengan implementasi
lapangan dari tugas tersebut.
Alokasi anggota tim untuk aktivitas-aktivitas yang ditampilkan di atas merefleksikan tugas
utama yang perlu dilaksanakan oleh setiap staf professional dalam tugas ini. Berikut adalah tugas-tugas
utama dari setiap ahli :
1. Team Leader (TL).
Memimpin, mengkoordinasikan, mengelola seluruh layanan konsultan, termasuk tugas dan
berbagai aktivitas tambahan lainnya; bertanggung jawab atas implementasi lapangan dari tugas
yang diberikan oleh Klien. Melaksanakan survey klasifikasi lahan dan rancangan area potensial
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 21
Desk Study
serta review kebijakan (Aktivitas-1) dengan terlebih dahulu melakukan diskusi dengan staf teknis
MAF; bertanggung jawab dalam diskusi dengan Klien dalam memprioritaskan skema irigasi
tertentu (Aktivitas-9).
2. Ahli Teknik Irigasi (ECI)
Bertugas mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas berikut: Survei fisik dan teknis (aktivitas-2 dan 5),
Survei topografi dan dan pengukuran lahan (aktivitas-6), Persiapan dokumen O&M (aktivitas-12)
dan determinasi DCE dan EIRR (aktivitas-13). Berpartisipasi dalam analisis dan rancangan struktur
untuk memprioritaskan skema irigasi (aktivitas 9), dan persiapan dokumen spesifikasi (aktivitas-
11).
3. Spesialis Geoteknik (GS)
Berpartisipasi dalam analisis dan rancangan struktur (aktivitas-7), berkontribusi dalam pembuatan
rancangan dan hal-hal yang terkait dengan mekanika tanah. Terlibat dalam analisis lingkungan dan
social (aktivitas-8), berkontribusi pada bagian yang terkait dengan geoteknik.
4. Spesialis Disain Irigasi (IDS)
Bertugas untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan berikut : Analisis dan rancangan struktur
(aktivitas-7), dan persiapan dokumen rancangan dan spesifikasi detail (aktivitas 10 dan 11).
Berpartisipasi dan berkontribusi dalam survey teknis dan topografi, serta pengukuran lahan
(aktivitas 5 dan 6), diskusi untuk memprioritaskan skema irigasi tertentu (aktivitas 9) dan
persiapan dokumen O&M (aktivitas-12).
5. Ahli Hidrologi (H)
Bertugas saat implementasi survey hidrologi (aktivitas-4). Terlibat dalam analisis dan disain struktur
(aktivitas-7), memberikan kontribusi atas hal-hal yang terkait dengan disain ditinjau secara
hidrologis. Memberikan kontribusi pada analisis dampak rancangan terhadap aspek lingkungan
dan social (aktivitas-8).
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 22
Desk Study
Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 23