Anda di halaman 1dari 23

Desk Study

1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) adalah sebuah negara kecil di sebelah utara
Australia dan bagian timur Pulau Timor. Negara yang secara geografis terletak pada posisi 123 25
127 19 BT dan 8 17 10 22 LS, memiliki luas wilayah sebesar 14.918,88 km2. Menurut National
Statistics Directorate/NSD (2008), jumlah penduduk Timor Leste pada tahun 2009 diperkirakan sekitar
1.114. 534 jiwa, dimana 2/3 penduduknya bekerja di sektor pertanian.
Sebagai negara agraris, sumbangan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap
Gross Domestic Product (GDP) terus meningkat dan menduduki urutan kedua setelah sektor jasa.
Kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap GDP pada tahun 2000 adalah 20,7 %
meningkat menjadi 25 % pada tahun 2003. Untuk mempertahankan kontribusi sektor pertanian
tersebut, maka perlu mempertahankan produktivitas hasil pertanian, yang salah satunya diperlukan
kondisi sarana prasarana pertanian yang memadai dan berfungsi dengan baik. Hasil identifikasi
Kementerian Pertanian dan Perikanan, terdapat 96 lokasi irigasi baru untuk dibangun, mencakup
sekitar 29.621 ha di 12 district. Namun walaupun sebagian kecil masih ada yang berfungsi tetapi tidak
maksimal, umumnya perlu dilakukan rehabilitasi dan atau pengembangan areal-areal potensial baru.
Oleh karena itu dilakukan Feasibility Study (survey dan investigasi seluas 29.621 ha) serta Detailed
Design seluas 6.880 Ha untuk dapat dibangun.

1.2. Tujuan
Tujuan Umum :
1. Rehabilitasi proyek-proyek irigasi Tipe B (Areal yang pernah diairi, yaitu area yang sebelumnya
memiliki irigasi tetapi sekarang sudah tidak diairi atau irigasinya sangat terbatas).
2. Pembangunan proyek-proyek irigasi Tipe C (Areal potensial yang belum dikembangkan, yaitu
area yang tidak pernah memiliki irigasi tetapi dinilai potensial sebagai area irigasi).

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 1
Desk Study

Tujuan Terperinci :
1. Melakukan survei dan investigasi lapangan yang mencakup: menelaah hasil-hasil studi
sebelumnya, mempelajari buku-buku dan laporan-laporan untuk mengetahui data lingkungan,
geologi, topografi dan sosial yang relevan untuk disain proyek irigasi.
2. Melakukan konsultasi dan pembicaraan dengan Kementerian Pertanian dan Perikanan, Proyek-
proyek PRP dan lembaga-lembaga terkait untuk mendapatkan rencana dan kebikajakan
pembangunan pertanian yang ada sekarang khususnya yang berkaitan dengan produksi tanaman
pangan dan pemasaran hasil-hasil pertanian.
3. Melakukan studi kelayakan berdasarkan temuan dari kegiatan nomor (1) dan (2). Hasil studi ini
akan dipakai sebagai pedoman dalam membuat disain dan perencanaan proyek-proyek irigasi.
4. Membuat disain proyek-proyek irigasi.
5. Menyiapkan dokumen final berikut untuk keseluruhan rancangan proyek irigasi:
a. Dokumen-dokumen Detailed Design.
b. Rencana Operasi dan Pemeliharaan
c. Perkiraan Biaya dan Tingkat Keuntungan Ekonomi Internal (Economic Internal Rate of Return
= EIRR).
d. Dodumen Pelelangan untuk Pelelangan Internasional Kompetitif.

1.3. Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan di 12 distrik RDTL yang meliputi 29.621 ha Feasibility Study dan Detailed
Design seluas 6.880 Ha.

1.4. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan meliputi :
1. Review Kebijakan dan Klasifikasi Lahan dan Disain Area Potensial.
2. Survei Fisik.
3. Survei Situasi Sosial Budaya.
4. Survey Hidrologis.
5. Survei Teknik.
6. Survey Topografi dan Pengukuran Lahan.
7. Analisa dan Disain Struktur.
8. Analisa Lingkungan dan Sosial.
9. Analisa dan Diskusi untuk Penentuan Prioritas Proyek Irigasi Tertentu
10. Penyiapan Gambar Detailed Design

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 2
Desk Study

11. Penyiapan Dokumen Spesifikasi.


12. Penyiapan Dokumen Pilihan Operasi dan Pemeliharaan
13. Penyiapan Dokumen Perkiraan Biaya dan EIRR.

Penjelasan untuk setiap kegiatan utama, sebagai berikut :


1.4.1. Klasifikasi dan Desain Area Potensial serta Review Kebijakan
Pekerjaan ini untuk merehabilitasi daerah irigasi yang rusak (Tipe B) dan untuk membangun
area irigasi potensial (tipe C). Karena itu disain daerah sasaran dibuat berdasarkan tipe-tipe tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengklasifikasi disain area sesuai kategori tersebut. Disain area/lahan
sasaran akan diketorikan sebagai berikut :
1. Areal yang diairi, yaitu area irigasi yang berfungsi (Type A).
2. Areal yang pernah diairi, yaitu area yang sebelumnya memiliki irigasi tetapi sekarang sudah tidak
diairi atau irigasinya sangat terbatas (Type B).
3. Areal potensial yang belum dikembangkan, yaitu area yang tidak pernah memiliki irigasi tetapi
dinilai potensial sebagai area irigasi (Type C).
Investigasi lokasi dan pengukuran lahan dilakukan pada area desain sasasan dengan tujuan
untuk mengklasifikasi lahan tersebut sesuai kategori di atas. Hasil investigasi yang berkaitan dengan
irigasi pada masa lalu, buku-buku terkait dan publikasi lainnya akan dikaji dan Kementerian Pertanian
dan Perikanan akan diminta data-datanya untuk tujuan ini.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menilai rencana pembangunan dan kebijakan pemerintah
berkaitan dengan produksi tanaman pangan. Untuk tujuan ini akan dilakukan studi dari buku-buku dan
publikasi dan hasil studi tentang tanaman pangan. Juga akan dilakukan diskusi dengan Kementrian
Pertanian dan Perikanan. Dari kegiatan ini akan dihasilkan laporan klasifikasi lahan dan areal disain
potensial sesuai kategori di atas, dan uraian tentang rencana dan kebijakan pembangunan yang ada
sekarang di bidang tanaman pangan.

1.4.2. Survei Fisik


Kegiatan ini berupa survei yang bertujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan
aspek fisik dari area yang akan didesain.
1. Keseimbangan Air Tanah dan Air Permukaan. Diperlukan data geologi, suhu tanah dan meterologi,
hidrologi air tanah dan air permukaan.
2. Kualitas air. Untuk aspek ini, data-data berikut diperlukan: tingkat pencemaran air buangan dan
mutu air masuk.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 3
Desk Study

Desain proyek irigasi akan sangat bergantung pada air tanah dan air permukaan karena kedua
jenis air ini menunjukan tingkat ketersediaan air di satu wilayah yang dapat digunakan untuk irigasi.
Karena itu sangat penting untuk memastikan hal ini sebelum dimulainya pembuatan desain.
Hal yang sama juga berlaku untuk kualitas air. Kualitas air yang menjadi sumber irigasi
menentukan apakah air tersebut dapat digunakan untuk tujuan irigasi atau tidak. Hal ini berdampak
pada kapasitas disain proyek irigasi yang akan dibangun. Aspek ini juga menentukan apakah kontrol
pencemaran air diperlukan atau tidak di satu areal, dan jika demikian maka harus dimasukkan juga
dalam disain. Untuk melakukan kegiatan ini, diperlukan Metode Penilaian Data Sekunder dan Data
Primer.
Konsultan akan menggunakan hasil-hasil studi terdahulu, laporan-laporan, buku-buku dan publikasi
ilmiah lainnya, yang tersedia pada Kementerian Pertanian dan Perikanan atau lembaga-lembaga
terkait lainnya untuk mendapatkan data yang relevan dengan tujuan kegiatan ini.
Jika data sekunder tidak tersedia, atau dinilai tidak relevan atau tidak dapat diandalkan dan sudah
kadaluwarsa, maka Konsultan akan melakukan Penilaian Data Primer. Hal ini dapat dilakukan
dengan investigasi lapangan, exporasi dan pengujian yang diperlukan sesuai jenis data yang akan
diperoleh.
Beberapa jenis data hanya dapat diperoleh melalui penilaian data sekunder, karena
pengumpulan data primer akan memerlukan biaya yang sangat tinggi, sedangkan ada juga data yang
dapat diperoleh baik melalui data primer maupun data sekunder. Data sekunder akan lebih
diprioritaskan daripada data primer dalam memperoleh data yang dapat dilakukan dengan kedua cara
tersebut. Namun beberapa jenis data memang lebih baik diperoleh dari data primer. Data-data ini
termasuk data dari sumber pertama yang lebih reliable dibandingklan dengan data sekunder. Untuk
kelas data semacam ini, maka data primer akan lebih diprioritaskan dibandingkan dengan data
sekunder. Tabel 1-1 menunjukkan kegiatan pengumpulan data beserta jenis data yang akan
dikumpulkan.
Table 1.1. Matrix Metode dan Output Survey Fisik
ASPEK JENIS DATA METODE OUTPUT YANG
DIHARAPKAN
Keseimbangan Air Geologi Data Sekunder atau Data Potongan silang geologis,
Tanah dan Air Primer: Explorasi, jika tidak skala 1:5000, minimal
Permukaan tersedia data sekunder kedalaman -150 m
Suhu Tanah dan Data Sekunder Data base tentang suhu tanah
Metereologi dan meterologi
Hidrologi Air Tanah Data Sekunder Potongan skematik yang
dan Air Permukaan menunjukkan aliran air tanah
dan air permukaan
Kualitas Air Tingkat Pencemaran Data Primer: Investigasi Peta pencemaran air buangan
Air Buangan yang Lapangan yang ada, skala 1: 10.000
ada

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 4
Desk Study

Kualitas air masuk Data Sekunder atau data Laporan kualitas air
Primer: Uji Kualitas Air jika
data sekunder tidak tersedia
Uraian tentang skala peta tidak terikat, tetapi akan disesuaikan
untuk mendapatkan gambar yang jelas

Output yang diharapkan dari setiap aspek kegiatan :


1 Keseimbangan Air Tanah dan Air Permukaan
a. Potong Lintang sepanjang areal disain yang menujukkan gerakan air tanah dan sifat geologis
sampai elevasi -150 di bawah permukaan laut, digambar dengan skala 1: 15.000 atau yang
cocok untuk elevasi bawah tanah.
b. Data base dalam bentuk chart atau grafik yang menggambarkan suhu tanah dan metereologi
dari areal yang akan didisain dengan menunjukkan siklus cuaca tahunan.
c. Potongan skematik sepanjang areal yang akan didisain menggambarkan pergerakan air tanah
dan air permukaan, digambar dengan skala 1: 5000 atau yang sesuai.
2 Kualitas Air
a. Peta rencana dari areal yang akan didisain yang menunjukkan lokasi titik-titik pembuangan air
yang telah digunakan. Peta ini harus menggambarkan lokasi geografis titik-titik pembuangan,
titik-titik pembuangan mendatang pada sumber air yang telah digunakan, dan jenis potensial
pencemaran yang akan dibuang, serta aliran air pembuangan. Peta ini akan digambar dengan
skala 1:10.000 atau yang sesuai.

1.4.3. Survei Situasi Sosial-Budaya


Survei ini bertujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk uraian tentang
Pemanfaatan lahan dan Kebutuhan dan Ketersediaan Air di area yang akan didisain.
1. Pemanfaatan Lahan; data-data berikut akan dikumpulkan: pemanfataan lahan tanaman pangan,
tanaman pangan yang kini diolah oleh masyarakat beserta pola pengolahannya, kepemilikan,
penyediaan air yang ada, penggunaan air yang ada dan penguasaan atas alokasi hak
penggunaan air.
2. Kebutuhan dan Ketersedian Air untuk Tanaman beserta Kecenderungannya pada Masa yang
akan Datang; untuk aspek ini, data-data berikut diperlukan: penggunaan air untuk tujuan irigasi,
penggunaan air rumah tangga (non irigasi), pendapatan petani dan sumber-sumber air yang ada.
Data yang diperoleh untuk kegiatan ini harus dikelola dengan baik dan memilki mutu yang dapat
dipercaya agar dapat dipakai untuk membuat prediksi tentang kecenderungan pada masa yang
akan datang baik menyangkut kebutuhan air maupun menyangkut ketersediaan air.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 5
Desk Study

Pentingnya aspek ini terletak pada kenyataan bahwa pemanfaatan lahan, terutama untuk
tanaman pangan penyediaan air, penggunaan air dan distribusinya menentukan kondisi penyediaan
dan kebutuhan air di areal tersebut. Pengumpulan Data Sekunder diperlukan untuk kegiatan ini dan
pengumpulan Data primer melalui investigasi lokasi jika Data Sekunder tidak tersedia atau tidak
relevan.
Berikut ini adalah output yang diharapkan dari kegiatan ini:
(i) Peta area disain dengan skala 1: 10.000 atau yang sesuai, menunjukkan penggunaan lahan.
Penggunaan lahan untuk tanaman akan ditunjukkan dengan terperinci sesuai jenis tanaman.
Penggunaan air per jenis penggunaan lahan harus ditunjukkan dalam peta tersebut.
(ii) Data base dalam bentuk tabel, chart atau diagram yang menunjukkan jenis tanaman yang diolah
petani dan situasi kepemilikannya.
(iii) Uraian tentang sumber-sumber air, penggunaan air dan mekanisme alokasi hak penggunaan air
(iv) Data base disajikan dalam tabel atau chart yang menunjukkan penguasaan air serta uraian tentang
pendapatan petani. Penggunaan air untuk tujuan irigasi harus ditunjukkan secara berbeda dari
penggunaan air untuk rumah tangga.

1.4.4. Survei Hidrologi


Survei ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang Sistim Air di daerah yang akan didisain.
Dalam kegiatan ini, data-data yang perlu diperoleh adalah : topografi daerah bantaran sungai, aliran air
pada musim kering dan musim hujan beserta riwayat kejadiannya, dan angkutan sedimen. Deskripsi
tentang sistim air dan angkutan sedimen akan menjadi dasar untuk menentukan kecocokan struktur
dan disain. Karena itu deskripsi tentang hal ini harus dipastikan sebelum dimulainya disain.
Data Sekunder akan menjadi metode utama dalam pengumpulan data dalam kegiatan ini.
Jika data sekunder tidak tersedia atau tidak relevan maka Konsultan dapat mengumpulkan data primer
melalui survei topografi dan pengukuran lahan.
Berikut ini adalah output yang diharapkan dari kegiatan ini:
(i) Peta topografi dari masing-masing area yang akan didisain, dianjurkan untuk digambar dengan
skala 1:2000, 1:5000 atau yang sesuai, dengan menunjukkan dengan jelas sistim air selama 50
tahun terakhir.
(ii) Potongan-potongan sepanjang area yang akan didisain, termasuk potongan silang melalui
sungai atau saluran-saluran yang ada sekarang, diambil dari peta pada nomor (i) yang digambar
dengan skala 1:500 atau yang sesuai, menunjukan dengan jelas kegiatan air di wilayah tersebut
selama 50 tahun terakhir.
(iii) Data dase yang menggambarkan angkutan sedimen.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 6
Desk Study

1.4.5. Survei Teknik


Survei ini bertujuan untuk menilai Kondisi Fisik pada proyek yang ada sekarang. Data-data
berikut harus dikumpulkan:
1. Kondisi pekerjaan induk, struktur intake dan pekerjaan pekerjaan terkait lainnya, pintu air dan
gerbang air, pengangkat gerbang, weir dan intake, dan pekerjaan pengukuran sediment.
2. Kondisi saat ini dari struktur irigasi dan saluran drainase, saluan utama, saluran sekunder, saluran
tersier, dan saluran drainase.
3. Kondisi daerah irigasi secara keseluruhan untuk mencatat dimana perawatan dan rehabilitasi
diperlukan.
Kondisi fisik proyek yang ada sekarang sangat penting diperlukan dan harus dipastikan
sebelum dilakukan desain karena aspek ini bersama hasil survey lain, akan menentukan tingkat
rehabilitasi yang diperlukan, serta desain perawatan dari proyek.
Berikut ini adalah output yang diharapkan dari survei ini:
(i) Database yang menggambarkan kondisi item-tem yang disurvey, berkaitan dengan kapabilitas
dan fungsinya. Uraian akan disajikan dalam bentuk kategori: apakah item-item tersebut rusak total,
rusak sebagaian atau masih berfungsi dengan baik. Data yang diperoleh harus disajikan
sedemikian rupa agar dapat digunakan dengan baik untuk menghasilkan daftar perbaikan yang
diperlukan.
(ii) Dokumentasi digital dalam bentuk foto yang menggambarkan kondisi yang ada.

1.4.6. Survei Topografi dan Pengukuran Tanah


Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan data topografis yang akan digunakan untuk
analisa struktur dan desian struktur yang akan dibuat berikutnya. Layout, dimensi, elevasi yang
menentukan tingkat penggunaan, dan kekuatan material dari struktur disain akan ditentukan setelah
analisa data yang diperoleh dari kegiatan ini. Berdasarkan analisa data yang diperoleh, bersama
dengan data yang diperoleh dari survei lain sebelumnya, maka detailed design struktur dapat
dikerjakan.
Berikut adalah jenis data yang akan diperoleh dari kegiatan ini:
(i) Pengukuran topografi dan pengukuran pekerjaan induk, saluran utama dan struktur saluran keluar,
dan semua struktur terkait.
(ii) Detail topografi saluran-saluran primer, sekunder, saluran tersier dan struktur drainase.
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peta topografi dengan potongan skematik dari
berbagai potongan, digambar dengan skala yang sesuai untuk bisa digunakan untuk membuat struktur
detailed design. Skala-skala berikut dianjurkan untuk digunakan :

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 7
Desk Study

1. Skala 1: 1000 untuk peta topografi. Kountur elevasi digambar pada interval 2 sampai 5 meter.
2. Skala horizontal 1:200 atau 1: 100, dan skala vertical 1:100 untuk potongan lintang skematik

1.4.7. Analisa Struktur dan Desain


Pada kegiatan ini proses desain proyek irigasi berlangsung. Data yang diperoleh dari survei-
survei sebelumnya dan pengukuran yang telah dilakukan akan dianalisa, dan metode hidrologi dan
rekayasa hidrolik akan digunakan untuk menghasilkan desain rencana irigasi. Karena itu, desain yang
dihasilkan pada tahap ini harus memperhatikan hal-hal berikut:
(i) Rencana dan kebijakan pembangunan pertanian yang ada berkaitan dengan produksi tanaman
pangan.
(ii) Kondisi fisik struktur yang ada berdasarkan tingkat kerusakan dan apakah masih berfungsi atau
tidak.
(iii) Penggunaan lahan, kebutuhan dan ketersediaan air di daerah yang akan didesain.
Secara keseluruhan, desain ini akan mencakup:
1. Lokasi, layout dan keadaan rencana irigasi.
2. Luas daerah cakupan, dan area potensial yang akan diairi.
3. Elevasi dan dimensi struktur irigasi.
4. Uraian tentang operasi dan managemen struktur irigasi dan pekerjaan-pekerjaan terkait lainnya.
Produk dari kegiatan ini adalah berupa desain rehabilitasi/pembangunan proyek irigasi dalam
bentuk gambar-gambar teknik, peta dan potongan skematik, digambar dengan menggunakan berbagai
skala yang sesuai. Sebagain dari hasil kegia tan dalam bentuk uraian tentang pengoperasian dan
managemen proyek irigasi yang didesain.
Proyek rehabilitasi/pembangunan yang dihasilkan pada tahap ini masih bersifat sementara.
Masih perlu dilakukan analisa dampak lingkungan dan sosial.

1.4.8. Analisa Dampak Lingkungan dan Sosial


Pada tahap ini, analisa dampak lingkungan dan sosial akan dilakukan. Dampak desain
sementara pada lingkungan dan aspek sosial akan dinilai dan revisi yang diperlukan akan dibuat pada
desain yang sudah ada. Perlu pula diidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah
atau mengurangi dampak negatif. Berikut adalah tugas-tugas yang perlu dilakukan dalam kegiatan ini :
1. Deskripsi tentang lingkungan.
Data yang ada akan dievaluasi sesuai karakteristik daerah studi, Isu-isu penting yang perlu
dimasukkan antara lain lingkungan biologis termasuk flora dan fauna termasuk spesies-spesies
langka, daerah-daerah lindung, habitat yang sensiitif, habitat alam yang penting, spesies yang

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 8
Desk Study

memiliki nilai komersial yang penting, dan spesies-spesies yang bisa berpotensi menjadi
pengganggu, atau vector dan penyakit berbahaya. Jika ada perubahan karakteristik lingkungan
hidup yang dapat diantisipasi sebelum pelaksanaan desain harus dinyatakan dengan jelas.
2. Penilaian dampak yang berpotensi pada proyek. Yang termasuk dalam analisa ini adalah:
a. Lokasi Proyek: Hilangnya hutan dan/atau lahan pertanian; dampak pada flora dan fauna;
dampak pada situs-situs sejarah dan budaya; dampak bagi sumber-sumber air di luar dan di
dalam daerah irigasi; isu-isu permukiman dan kepemilikan lahan dan isu-isu air internasional.
b. Desain Proyek: Terganggunya hidrologi, masalah drainase dan pembuangan air limbah,
pekerjaan induk dan struktur lain.
c. Pekerjaan Konstruksi: Erosi tanah akibat buangan konstruksi, kondisi sanitasi dan resiko
kesehatan yang terkait dengan kamponen konstruksi dan kedatangan pekerja ke wilayah itu,
konflik sosial dan budaya antara pekerja dan masyarakat setempat.
d. Pengoperasian Proyek: Dampak pada tanah (genangan air, salinitas, bocoran air, dll);
perubahan pada tingkat air tanah di dalam dan di luar daerah kerja; perubahan mutu air
permukaan dan resiko eutrofikasi; polusi akibat bahan agro kimiawi; terjadinya penyakit yang
berkaitan dengan air dan dampak dari pelaksanaan pembangunan.
Dampak yang tidak dapat dicegah harus dibedakan secara jelas dari dampak yang dapat
diantisipasi.
3. Uraian tentang ukuran kelayakan dan mitigasi yang murah.
Analisis akan dibuat untuk menghasilkan ukuran-ukuran yang layak dan murah guna mencegah
atau mengurangi dampak negative yang besar sampai pada level yang dapat diterima. Lembaga-
lembaga yang dibutuhkan dan pengaturannya untuk melaksanakan syarat-syarat ini akan
ditentukan. Hasil dari analisa akan terlihat pada operasi dan pemeliharaan dalam dokumen desain
final.
4. Asesemen Lingkungan Hidup dari Bank Dunia
Kategori penilaian lingkungan untuk setiap proyek irigasi akan ditentukan sesuai Asesemen
Lingkungan Hidup dari Bank Dunia. Undang-undang regional dan internasional yang relevan
dengan analisa dampak lingkungan dan sosial akan disebutkan dengan jelas. Perhatian khusus
akan diberikan pada Petunjuk-Petunjuk Pengoperasian Air (Waters Operation Directives).
Output dari kegiatan ini akan disajikan dalam bentuk text deskirptif atau grafik seperti peta atau gambar.
Peta dan grafik akan dibuat dengan skala yang sesuai. Desain sementara yang sudah dihasilkan
sebelumnya akan tergantung pada analisa ini. Revisi dan penyesuaian yang diperlukan akan dibuat
pada desain tersebut untuk memenuhi hasil analisa ini. Desain yang sudah direvisi menjadi versi yang
diusulkan untuk proyek rehabilitasi/pembangunan irigasi ini.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 9
Desk Study

1.4.9. Analisa dan Diskusi Penentuan Proyek Irigasi yang Diprioritaskan


Kegaiatan ini bertujuan untuk menentukan opsi dan membahas dasar pertimbangan dalam
penentuan prioritas proyek irigasi tertentu. Konsultan akan melakukan konsultasi dengan Kementrian
Pertanian dan Perikanan untuk mendapatkan kesepakatan mengenai hal ini. Jika diperlukan, analisa
tambahan dapat dilaksanakan untuk menilai cara penentuan prioritas. Versi desain yang diusulkan
pada tahap sebelumnya dipengaruhi oleh kegiatan ini.
Output dari kegiatan ini adalah daftar prioritas proyek rehabilitasi/pembangunan irigasi, dan
jadwal pelaksanaan proyek yang relevan. Klien telah mengidentifikasi 4 proyek irigasi, yaitu Raibere
dan Bekala di district Ainaro dan Maukola-1 dan Oebaba di district Covalima, yang detailed design dan
dokumen penawarannya harus sudah selesai pada akhir bulan kelima. Sesuai yang ditetapkan dalam
TOR, batas atas untuk proyek irigasi yang akan didesain dan ditender adalah 6.880 ha.

1.4.10. Penyiapan Gambar-Gambar Detailed Design


Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan gambar-gambar detailed design untuk pekerjaan
konstruksi rehabilitasi/pembangunan proyek irigasi. Berikut ini adalah tugas-tugas yang harus
dilakukan untuk kegiatan ini:
1. Detailed Design Teknik
Kegiatan ini akan berupa pembuatan desain teknik untuk proyek rehabilitasi/pembangunan yang
telah disetujui menjadi prioritas, serta menghasilkan bentuk finalnya. Karena itu hasil dari tugas ini
akan berupa detailed design teknik untuk proyek irigasi, yang diatur sesuai format prioritas yang
telah disetujui. Hal ini harus sudah mempertimbangkan analisa dampak lingkungan dan sosial,
termasuk uraian tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak. Tugas ini
merupakan akhir dari proses desain.
2. Membuat Gambar-gambar Detailed Design
Tugas ini adalah berupa pembuatan dokumen desain akhir dalam bentuk grafik. Output dari
kegiatan ini adalah gambar-gambar teknik, yang digambar dengan skala yang sesuai. Gambar
harus dibuat sedemikian rupa agar kontraktor mampu melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai
detailed design. Skala-skala yang digunakan harus mendapatkan persetujuan dari Kementerian
Pertanian dan Perikanan. Gambar-gambar akan dimasukkan ke Kementerian pertanian dan
Perikanan dalam bentuk draft untuk dikaji dan dibuatkan revisi yang diperlukan. Versi yang sudah
direvisi menjadi gambar detailed design final dan menjadi salah satu produk final dari pekerjaan ini.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 10
Desk Study

1.4.11. Penyiapan Dokumen Spesifikasi


Dalam kegiatan ini, spesifikasi teknik untuk pekerjaan konstruksi rehabilitasi/pembangunan
proyek dihasilkan dan dibuatkan dokumennya. Dalam menghasilkan spesifikasi, Konsultan akan
memprioritaskan penggunaan spesifikasi umum dan spesifikasi teknik yang dibuat pada tahun 2003
dalam Proyek ARP II. Semua spesifikasi akan dicek dan diperbaharui agar sesuai dengan desain final,
kondisi dan kebutuhan pasar. Dengan demikian akan terdapat standarisasi detailed design antara
proyek irigasi yang dilakukan dalam ARP dengan yang diakukan oleh Kementerian Pertanian dan
Kelautan. Ouput dari kegiatan ini adalah Dokumen Spesifikasi untuk pekerjaan konstruksi proyek
rehabilitasi/pembangunan irigasi. Dokumen ini juga akan menjadi produk final dari pekerjaan ini.

1.4.12. Penyiapan Dokumen untuk Pengoperasian dan Pemeliharaan


Pengoperasian dan Pemeliharaan merupakan hal penting untuk menjamin agar proyek yang
telah dibangun berfungsi sesuai tujuan yang diharapkan. Rencana untuk pengoperasian dan
pemeliharaan untuk proyek irigasi ini akan dikerjakan dan dibuatkan dokumennya dalam kegiatan ini.
Gambar Detailed Design dan Spesifikasi, bersama hasil studi-studi sebelumnya, akan menjadi bagian
dari kegiatan ini.
Rencana Operasi dan Pemeliharaan akan mencakup antara lain:
1. Kebutuhan pemeliharaan dan operasi tahunan, termasuk biayanya.
2. Kemungkinan opsi untuk menutup kebutuhan operasi dan pemeliharaan.
3. Program untuk membentuk organisasi pengguna air di daerah proyek irigasi.
Hal ini harus konsisten dengan program pembentukan Organisasi Pengguna Air dan Pelatihan
yang telah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian dan Perikanan. Kegiatan ini akan menghasilkan
dokumen-dokumen tentang pengoperasian dan pemeliharaan proyek irigasi.

1.4.13. Penetapan Perkiraan Biaya Detail dan EIRR


Kegiatan ini bertujuan untuk menghitung Perkiraan Biaya dan menentukan EIRR untuk proyek
irigasi yang telah didesain. Kegiatan ini dilakukan setelah detailed design, spesifikasi dan opsi Operasi
dan Pemeliharaan untuk menghasilkan perkiraan biaya yang dibutuhkan dan EIRR. Dokumen yang
dihasilkan dalam kegiatan ini akan dipakai sebagai pedoman bagi Kementerian Pertanian dan
Perikanan (pemilik proyek) untuk aspek-aspek yang terkait dengan kelayakan ekonomis proyek.
Dokumen ini juga akan dipakai untuk penawaran.
Dalam kegiatan ini, Konsultan harus menyiapkan dokumen-dokumen berikut:
1. Perincian Jumlah dan Perkiraan Biaya.
Perkiraan akan dibuat berdasarkan kondisi pasar sekarang dengan akurasi sebesar +/- 10%.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 11
Desk Study

2. Economic Internal Rate of Return (EIRR)


EIRR untuk proyek irigasi yang telah didesain akan dibuat berdasarkan kondisi pasar sekarang dan
prediksinya pada akhir masa hidup proyek.
3. Dokumen Lelang untuk Pelelangan Kompetitif Internasional
Dokumen Lelang untuk Pelelangan Kompetitif Internasional akan disiapkan dengan menggunakan
dokumen pengadaan standar dari Pemerintah Timor Leste untuk pekerjaan medium. Dokumen ini
akan disiapkan untuk proyek-proyek yang disebutkan dalam poin 1.4.9. dengan total area tidak
lebih dari 6 880 ha.

1.5. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


13 kegiatan utama yang akan dilakukan oleh Konsultan dalam pekerjaan ini. Tabel 1-2 memuat
durasi dari setiap kegiatan utama.

Table 1.2. Isi dan Durasi Kegiatan Utama


No Kegiatan Isi Kegiatan Durasi
(minggu)
1. Klasifikasi dan Desain Area Mengklasifikasi daerah desain sasaran ke dalam daerah
Potensial serta Review yang sudah teririgasi, daerah yang pernah teririgasi dan 6
Kebijakan. daerah yang belum teririgasi.
2. Survei fisik Melakukan survei untuk aspek keseimbangan air tanah dan 10
air permukaan serta mutu air
3. Survei Situasi Sosial-budaya Mendapatkan gambaran tentang pemanfaatan lahan serta 8
kebutuhan dan ketersediaan air
4. Survei Hidrologi Mendapatkan gambaran tentang sistim air yang ada 8
5. Survei Teknik Melakukan penilaian tentang kondisi fisik proyek irigasi dan 8
daerah irigasi secara keseluruhan
6. Survei Topografi dan Pengukuran Mendapatkan gambaran topografi daerah yang akan 8
Tanah didesain yang akan dipakai sebagai dasar untuk analisa
struktur dan desain proyek irigasi
7. Analisa Struktur dan Desain Membuat desain proyek irigasi 3
8. Analisa Dampak Lingkungan dan Menganalisa dampak lingkungan dan sosial di dearah yang 2
Sosial didesain
9. Analisa dan Diskusi Penentuan Mengidentifikasi opsi-opsi dan membahas dasar 1
Proyek Irigasi yang diprioritaskan pertimbangan penentuan prioritas untuk proyek-proyek
irigasi tertentu
10. Penyiapan Gambar-Gambar Membuat gambar desain detail untuk pekerjaan konstruksi 0,5 + 12
Detailed Design proyek irigasi
11. Penyiapan Dokumen Spesifikasi Menyusun dan membuat dokumen spesifikasi teknik untuk 0,5 + 10
proyek irigasi
12. Penyiapan Dokumen untuk Mengembangkan dan membuat dokumen rencana operasi 0,5 + 8
Pengoperasian & Pemeliharaan dan pemeliharaan untuk proyek irigasi
13. Penetapan Perkiraan Biaya Membuat Perkiraan Biaya dan EIRR untuk proyek irigasi 0,5 + 10
Detail dan EIRR yang telah didesain

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 12
Desk Study

Pentahapan dan Hubungan antar Kegiatan-Kegiatan Utama


Berdasarkan hasil penelaahan yang mendalam atas enam kegiatan yang pertama dapat
disimpulkan bahwa keenam kegiatan tersebut memiliki ciri yang sama. Semuanya merupakan kegiatan
survei dan inventarisasi data. Karena kesamaan ciri tersebut maka cukup logis kalau keenam kegiatan
tersebut dikelompokkan dalam satu blok kegiatan, dan dianggap sebagai awal dari pelaksanaan
keseluruhan pekerjaan ini. Karena itu enam kegiatan ini merupakan fase pertama dari pekerjaan ini
yaitu fase Survei dan Pengumpulan Data. Penelaahan tentang hubungan antara kegiatan dalam fase
ini menunjukkan bahwa 5 kegiatan pada nomor berikutnya harus dilakukan agak kemudian setelah
kegiatan nomor pertama telah dimulai karena hasil dari kegiatan yang pertama bisa menentukan hasil
dari lima kegiatan berikutnya. Selain itu, lima kegiatan tersebut dapat dimulai secara sendiri-sendiri.
Mulainya satu kegiatan tidak tergantung pada hasil kegiatan yang lain. Karena itu dalam fase ini, setiap
kegiatan dapat dimulai bersamaan, kecuali kegiatan yang pertama yang akan dimulai sebelum lima
kegiatan lainnya.
Desain proyek irigasi adalah kegiatan yang ketujuh: Analisa Struktur dan Desain akan
memanfaatkan hasil dari kegiatan pada fase pertama. Oleh karena itu maka kegiatan ini dimulai
setelah kegiatan-kegiatan pada fase pertama. Demikian juga dengan kegiatan yang ke delapan yaitu
Analisa dampak Lingkungan dan Sosial, karena dimulainya kegiatan ini sangat bergantung pada hasil
kegiatan pada fase pertama. Seperti disebutkan dalam bagian 1.4.7 dan 1.4.8, kegiatan ke delapan
adalah menganalisis hasil dari kegiatan ke tujuh dalam hal dampak pada aspek lingkungan dan sosial.
Karena itu, kegiatan ke delapan hanya bisa dimulai setelah selesainya kegiatan ketujuh. Selain itu,
kegiatan kedelapan menilai kelayakan hasil kegiatan ketujuh dalam hal dampak lingkungan dan sosial.
Dengan demikian, maka pantas kalau kedua kegiatan ini di kelompok dalam satu blok yang kita sebut
Blok Studi Kelayakan. Kegiatan ke sembilan menganalisis dan membahas tentang penentuan prioritas
beberapa proyek irigasi berdasarkan hasil dari kegaitan ke tujuh dan ke delapan. Dan setelah itu
dilanjutkan dengan pembuatan detailed design dan dokumen pengadaan untuk proyek yang
diprioritaskan tersebut. Maka kegiatan-kegiatan ini membentuk satu blok kegiatan dan fase kedua,
yaitu: Desain Akhir dan Desain Akhir untuk Proyek Irigasi yang Diprioritaskan.
Berdasarkan penelaahan yang teliti tentang isi empat kegiatan terakhir (ke 10 sampai 13),
menunjukkan bahwa mereka memiliki ciri yang sama. Semuanya berkaitan dengan persiapan dokumen
final. Karena itu mereka dikelompokkan dalam satu blok kegiatan . Blok kegiatan ini menjadi Fase
kegiatan berikutnya yang kita sebut Fase Penyiapan Dokumen Final. Kegiatan dan fase ini
menterjemahkan semua hasil dan output kegiatan-kegiatan sebelumnya ke dalam bentuk dokumen-
dokumen. Karena itu, fase ini hanya bisa dimulai setelah selesainya fase ketiga dan fase-fase
sebelumnya. Karena dalam fase ini semua temuan dan hasil dibuat dalam bentuk dokumen final, maka

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 13
Desk Study

fase ini merupakan fase terakhir dari keseluruhan pekerjaan konsultan. Selain itu, penelaahan tentang
hubungan antara kegiatan dalam fase ini menunjukkan bahwa kegiatan ke sepuluh dank ke sebelas
dapat dimulai secara sendiri-sendiri, sedangkan kegiatan ke 12 dan 13 hanya dapat dimulai setelah
selesainya dua kegiatan sebelumnya. Selanjutnya kegiatan ke-13 bertujuan untuk menyusun dan
membuatkan dokumen tentang perkiraan biaya dan aspek ekonomis dari keseluruhan desain. Kegiatan
ini harus dimulai setelah selesainya kegiatan ke-12. Fase terakhir dan kegiatan ini adalah Penyiapan
Dokumen Final, dimana dua kegiatan pertama bisa dimulai bersamaan, sedangkan dua kegiatan
terakhir dilakukan satu setelah yang lainnya.
Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa kegiatan-kegiatan utama dalam pekerjaan ini
dapat dikategorikan ke dalam tiga fase, yaitu: (1) Survei dan Inventaris data; (2) Studi Kelayakan dan
Detailed Design untuk Proyek Irigasi yang Diprioritaskan; dan (3) Penyiapan Dokumen Final. Fase-fase
ini berlangsung satu setelah yang lainnya. Kegiatan-kegiatan dalam satu fase bisa dilakukan secara
bersamaan tetapi bisa juga dilakuikan secara berturutan.
Ada tiga poin persetujuan interim yaitu: (1). Persetujuan Relevansi dan Kecukupan data dan
Deskripsi yang diperoleh; (2). Persetujuan Kelayakan Rancangan yang diajukan dan Penerimaan atas
Rancangan Final untuk Skema Irigasi Prioritas; dan (3). Persetujuan Penerimaan Rancangan Disain
Final.
1. Persetujuan Relevansi dan Kecukupan Data dan Deskripsi yang Diperoleh
Poin persetujuan ini akan dilakukan pada Minggu ke-16; setelah fase pertama Survei dan Temuan
Data hampir selesai. Di sini, klien mendapatkan kesempatan untuk menilai apakah semua data
yang diperoleh sejauh ini dan deskripsi area target relevan dan memadai untuk melaksanakan
kegiatan rancangan.
2. Persetujuan Kelayakan Rancangan yang Diajukan dan Penerimaan atas Rancangan Final
Skema Irigasi Prioritas.
Poin persetujuan ini akan dilaksanakan pada akhir Minggu ke-20, ketika Konsultan telah
menyelesaikan fase II; di sini, Klien akan menentukan apakah studi dan hasil-hasilnya (rancangan)
yang telah dicapai sejauh ini layak dan sesuai dengan kebijakan Klien. Klien akan menyetujui
rancangan final untuk skema irigasi prioritas. Pada titik ini Klien juga akan memutuskan apakah
pekerjaan bisa diteruskan hingga fase persiapan dokumen detail final.
3. Persetujuan Penerimaan Rancangan Disain Final.
Poin persetujuan ini akan dilaksanakan pada akhir Minggu ke-44. Di sini, klien akan memutuskan
apakah rancangan final dan dokumen penawaran yang disiapkan telah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Persetujuan dari Klien mengindikasikan bahwa dokumen final telah sesuai dengan
arahan klien dan tujuan-tujuannya. Poin persetujuan ini menandai penerimaan klien atas semua

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 14
Desk Study

rancangan yang disiapkan oleh Konsultan. Proyek hanya bisa diteruskan oleh Konsultan setelah
mendapatkan persetujuan dari Klien. Jika ada indikasi kesalahan atau salah arah, amandemen
yang relevan perlu dibuat.

1.6. Pelaporan
Ada 8 laporan yang harus diselesaikan, yaitu :
1. Laporan Desk Study.
Laporan perdana yang dihasilkan, laporan ini akan mendokumentasikan temuan-temuan kegiatan
awal; Klasifikasi Lahan dan Rancangan Area Potensial, serta Review Kebijakan. Isi laporan ini
menentukan cakupan kegiatan survey dan temuan data serta studi kelayakan. Laporan ini akan
diberikan pada akhir minggu ke-3. Konsultan akan memberikan sebanyak 5 eks laporan kepada
Klien.
2. Laporan Pendahuluan
Laporan kedua yang diberikan, laporan ini berisikan elaborasi temuan yang telah ada pada laporan
pertama. Laporan ini menyajikan kerangka kerja praktis pelaksanaan kegiatan. Laporan ini akan
diberikan pada akhir Minggu keenam, 5 eks akan diberikan kepada Klien.
3. Laporan Draft Feasibility Study
Laporan ketiga yang dihasilkan, laporan ini terdiri dari temuan-temuan pada fase pertama: Survei
dan Data Temuan. Isi laporan ini akan dielaborasikan dalam laporan kelayakan final. Laporan ini
memberikan gambaran awal tentang hasil studi kelayakan. Konsultan akan memberikan 5 eks
laporan ini kepada Klien pada akhir Minggu kedelapan belas..
4. Laporan Final Feasibility Study
Laporan keempat yang akan dihasilkan, laporan ini mendokumentasikan elaborasi dan kesimpulan
studi kelayakan atas rancangan profesional skema irigasi. Laporan ini juga mendokumentasikan
analisis dan kesimpulan opsi prioritas skema irigasi tertentu. Konsultan memberikan 5 eks laporan
ini kepada Klien pada akhir Minggu ke-22.
5. Instruksi MAF tentang Rancangan Prioritas yang Direkomendasikan untuk
Didesain/Ditenderkan.
Laporan kelima yang dihasilkan, laporan ini merefleksikan hasil kegiatan 9 (Fase 3): Analisis dan
Diskusi Prioritas Skema Irigasi Tertentu. Laporan ini berisikan keputusan yang disetujui antara MAF
dan Konsultan tentang skema irigasi yang perlu menjadi prioritas rancangan dan tender.
Laporan ini menandai persetujuan Klien atas hasil fase ke-2 dan ke-3: Studi Kelayakan dan Skema
Prioritas Irigasi. Penyampaian laporan ini adalah bertepatan dengan persetujuan interim kedua
untuk persoalan yang sama. Laporan ini akan dihasilkan pada akhir Minggu ke-22.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 15
Desk Study

6. Laporan Final
Laporan keenam, laporan ini mendokumentasikan final dokumen rancangan dan dokumen
penawaran untuk skema irigasi sasaran. Laporan ini terdiri dari dokumen-dokumen sbb:
a. Rancangan Detail Skema Gambaran Irigasi
b. Spesifikasi Teknis Skema Konstruksi Irigasi
c. Rencana Skema Operasi dan Pemeliharaan Irigasi
d. Estimasi Biaya dan EIRR Skema Irigasi.
5 eks laporan ini disampaikan kepada Klien. Konsultan akan memberikan laporan ini pada akhir
Minggu ke-31 untuk prioritas utama skema irigasi, dan pada akhir Minggu ke-44 untuk sisa skema
irigasi.
7. Laporan Penyelesaian Proyek.
Laporan final yang disampaikan selama tugas, laporan ini dihasilkan dalam format
digital/elektronik. Laporan ini berisikan semua informasi yang relevan dengan proyek, termasuk
semua laporan yang telah disebutkan terdahulu. Sebanyak 5 CD akan diberikan kepada Klien,
pada akhir Minggu ke-44.

1.7. Organisasi dan Staf


Struktur dan komposisi tim Konsultan akan dipresentasikan, dan diikuti dengan alokasi ahli
dalam kegiatan. Kompatibilitas seorang ahli dengan disiplin kegiatan adalah basis pelaksanaan alokasi.
Tugas dari setiap anggota tim dipresentasikan sesuai dengan alokasi. Kemudian diikuti dengan daftar
staf.

1.7.1. Struktur dan Komposisi Tim Konsultan

Tim Konsutan terdiri dari dua divisi yaitu staf professional (ahli) dan staf pendukung (non-ahli).
Staf professional terdiri dari 9 orang ahli. Salah satu dari mereka menjadi Team Leader, yang
mengepalai dan mengkoordinasikan 8 staf ahli dan staf pendukung lainnya. Staf pendukung terdiri dari
petugas survey, pembuat draft CAD, spesialis penawaran dan estimasi harga serta tukang ketik. Tabel
1-3 menunjukkan komposisi tim, jumlah pekerja serta deskripsi singkat keahlian setiap anggota.
Deskripsi lengkap disajikan dalam curriculum vitae dari setiap ahli. Gambar 1-1 menunjukkan struktur
tim.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 16
Desk Study

Table 1.3. Struktur dan Komposisi Tim Konsultan

Tim Konsultan Divisi Anggota (Kode) Jumlah Deskripsi singkat


Orang
Team Leader (TL) 1 Lulusan teknik sipil; berpengalaman
sebagai team leader
Ahli Teknik Irigasi (ECI) 1 Lulusan tehnik sipil jurusan disain
irigasi; berpengalaman dalam
bidang irigasi dan rancangan
rehabilitasi sungai.
Spesialis Geoteknik (GS) 1 D3 tehnik sipil; spesialis mekanika
(Ahli)Staf professional

tanah dan disain dasar


Spesialis Disain Irigasi (IDS) 1 D3 tehnik sipil; berpengalaman
disain sumberdaya air
Ahli Hidrologi (H) 1 D3 tehnik sipil; berpengalaman
dalam bidang hidrologi.
Ahli Ekonomi Pertanian (AE) 1 Berpengalaman dalam studi
kelayakan dan pendanaan proyek.
Spesialis Lingkungan (ES) 1 Lulusan jurusan lingkungan;
berpengalaman dalam asesmen
lingkungan.
Spesialis Pemberdayaan 1 Berpengalaman dalam proyek
Masyarakat (CDS) pengembangan irigasi masyarakat.
Staf pendukung (Non-ahli)

Petugas Survey (S) 12


Pembuat Draft CAD (CADS) 6
Spesialis Penawaran (PS) 3
Petugas Perkiraan Biaya (CE) 3
Petugas Ketik 6

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 17
Desk Study

Team Leader
(TL)

Spesialis Spesialis Petugas Survey (S)


Ahli Teknik Ahli Hidrologi Pembuat Draft CAD (CADS)
Geoteknik Disain Irigasi Irigasi (ECI) (H) Spesialis Penawaran (PS)
(GS) (IDS) Petugas Perkiraan Biaya (CE)
Petugas Ketik (T)
Spesialis Spesialis Spesialis
Ahli Fluvio
Ekonomi Pemberdayaan Geo Morfologi Lingkungan
Pertanian Masyarakat Tropis (ES)
(AE) (CDS) (TFGM)

1.7.2. Alokasi Ahli untuk Kegiatan dan Tugas Setiap Anggota Tim

Disiplin utama dan tugas dari setiap kegiatan disajikan lebih awal. Alokasi ahli kunci dan terkait
untuk setia kegiatan dilakukan berdasarkan kompatibilitas ahli dengan disiplin setiap kegiatan.
1. Klasifikasi lahan dan disain area potensial serta review kebijakan
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung 6 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah investigasi
lokasi sesuai dengan rencana yang ada, dan studi atas buku-buku yang relevan, publikasi dan
temuan-temuan studi, serta konsultasi dengan MAF. Team leader bertanggung jawab langsung
serta aktif dalam kegiatan ini.
2. Survei Fisik

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 18
Desk Study

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 10 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey
air tanah dan air permukaan serta kualitas air. Kegiatan ini berada di bawah koordinasi dan
tanggung jawab ahli teknik irigasi. ECI akan secara penuh aktif dalam kegiatan ini.
3. Survei Situasi Sosio-Kultural
Kegiatan ini diharapkan berlangsung selama 8 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey
penggunaan lahan dan permintaan serta ketersediaan air. CDS bertanggung jawab atas kegiatan
ini. CDS akan secara penuh aktif dalam kegiatan ini. Ahli Lingkungan (ES) bisa berkontribusi dalam
kegiatan ini karena bersentuhan dengan ilmu lingkungan. ES juga terlibat sekalipun tidak secara
penuh.
4. Survei Hidrologi
Kegiatan ini direncanakan berlangsung 8 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey
sungai. Ahli hidrologi bertanggung jawab atas kegiatan ini dan aktif secara penuh. Kontribusi
parsial dari TFGM diperlukan karena asesmen sungai adalah bagian dari kegiatan ini. TFGM juga
terlibat dalam kegiatan ini.
5. Survei Teknis
Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 8 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey
kondisi fisik rencana/skema yang ada serta seluruh area irigasi. ECI bertanggung jawab atas
kegiatan ini. Karena hasil dari kegiatan ini menjadi dasar rancangan, maka IDS juga terlibat dalam
kegiatan ini. ECI akan bekerja sama dengan IDS. Keduanya akan terlibat penuh secara aktif.
6. Survey Topografi dan Pengukuran Lahan
Kegiatan ini berlangsung selama 8 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah survey data
topografis yang akan menjadi dasar rancangan struktur irigasi. ECI akan mengepalai kegiatan ini,
bekerja sama dengan IDS. Keduanya akan terlibat penuh dan aktif.

7. Analisis dan Rancangan Struktur


Kegiatan ini dijadwalkan selesai dalam 3 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah analisis
structural dan rancangan struktur proyek irigasi. Karena itu cocok jika IDS menjadi kepala dan
bertanggung jawab dalam kegiatan ini. Kontribusi dari ahli yang lain diperlukan karena kegiatan ini
mencakup disiplin-disiplin lain seperti geoteknik, hidrologi, dan geologi. ECI, GS, ahli hidrologi (H)
dan TFGM juga terlibat dalam kegiatan ini.
8. Analisis Lingkungan dan Sosial
Kegiatan ini dijadwalkan selesai dalam tempo 2 minggu. Disiplin utama kegiatan ini adalah analisis
dampak rancangan tersebut bagi aspek lingkungan dan aspek social. Bisa direkomendasikan

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 19
Desk Study

bahwa ES adalah ahlinya yang bertanggung jawab atas kegiatan ini. Bisa dikatakan bahwa
kegiatan ini menyentuh berbagai isu terkait, dan karena itu ahli-ahli lain yang terkait juga terlibat.
GS, H, CDS, TFGM dan AE akan dilibatkan dalam kegiatan ini. Mereka semua akan terlibat aktif
secara penuh.
9. Analisis dan Diskusi untuk Memprioritaskan Proyek Irigasi Tertentu
Kegiatan ini akan berlangsung 1 minggu dan dalam bentuk diskusi konsultatif dengan MAF untuk
persetujuan atas rencana memprioritaskan beberapa skema irigasi. Bisa direkomendasikan bahwa
TL bertanggung jawab atas kegiatan ini. ECI, IDS dan AE bisa dilibatkan karena diskusi ini
tampaknya menyentuh disiplin mereka.
10. Persiapan Gambar Rancangan Detail
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 5 minggu. Tugas utama dari kegiatan ini adalah
penyelesaian dan dokumentasi rancangan dalam gambar teknis. IDS yang bertanggung jawab
dalam kegiatan ini.
11. Persiapan Dokumen Spesifikasi
Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 minggu. Tugas utama kegiatan ini adalah membuat
spesifikasi teknis konstruksi skema irigasi yang telah dirancang. IDS adalah kepala kegiatan yang
bertanggung jawab penuh dalam kerja sama dengan ECI yang juga bekerja aktif secara penuh.
12. Persiapan Dokumen Opsi Operasi dan Pemeliharaan (O & M Documents)
Tuga utama kegiatan ini adalah mengembangkan dan mendokumentasikan opsi operasi dan
manajemen skema irigasi. Kegiatan ini berlangsung selama 4 minggu. ECI bertanggung jawab
sebagai kepala atas kegiatan ini. Ia akan bekerjasama dengan IDS. Keduanya akan aktif selama 4
minggu kegiatan ini.
13. Determinasi/penentuan Perkiraan Biaya Detail dan EIRR
Tugas utama kegiatan ini adalah mengkalkulasi perkiraan biaya dan EIRR skema irigasi yang telah
dirancang. Sekali lagi, ECI akan mengkoordinasikan kegiatan ini. Namun ECI mesti bekerja sama
erat dengan spesialis penawaran (PS). PS yang memiliki keahlian yang sangat bermanfaat dalam
dokumen penawaran akan menjadi actor utama dalam kegiatan ini. Kegiatan ini juga menyentuh
isu pendanaan dan karenanya AE juga terlibat. ECI, PS dan AE akan terlibat penuh dalam kegiatan
ini, selama 5 minggu.

Table 1.4. Alokasi Ahli dalam Kegiatan

Durasi
No Kegiatan Alokasi Ahli
(minggu)
1 Klasifikasi lahan dan disain area potensial serta review 6 Utama: TL; Pendukung:
kebijakan Tidak ada

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 20
Desk Study

2 Survei fisik 10 Utama: ECI


3 Survei situasi sosio-kultural 8 Utama: CDS, Pendukung:
ES
4 Survei hidrologi 8 Utama: H ; Pendukung:
TFGM
5 Survei teknis 8 Utama: ECI; Pendukung:
IDS
6 Survey topografi dan pengukuran lahan 8 Utama: ECI; Pendukung:
IDS
7 Analisis dan rancangan struktur 3 Utama: IDS; Pendukung:
ECI, GS, H, TFGM
8 Analisis lingkungan dan sosial 2 Utama: ES; Pendukung:
GS, H, AE, CDS, TFGM
9 Analisis dan diskusi untuk memprioritaskan proyek irigasi 1 Utama: TL (1);
tertentu Pendukung: ECI, IDS, AE
10 Persiapan gambar rancangan detail 12.5 Utama: IDS; Pendukung:
Tidak ada
11 Persiapan dokumen spesifikasi 12.5 Utama: IDS; Pendukung:
ECI
12 Persiapan dokumen opsi operasi dan pemeliharaa (O & M 2.5 Utama: ECI; Pendukung:
Documents) IDS
13 Determinasi/penentuan perkiraan biaya detail dan EIRR 12.5 Utama: ECI; Pendukung:
PS dan AE

Selain alokasi/pembagian tugas ini, setiap staf ahli akan dilibatkan dalam hampir semua
aktivitas, karena keahlian dari masing-masing terkait dengan tugas dari tiap kegiatan. Keterlibatan
tersebut tidak terindikasi dalam pembagian di atas, tetapi terlihat dalam rencana staf. Apalagi, staf
pendukung akan ditugaskan untuk berbagai kegiatan dan tugas yang relevan, di bawah koordinasi ahli
kunci.
Semua kegiatan akan dilakukan di bawah kepemimpinan TL. Setiap ahli bertanggung jawab
kepada TL atas aktivitas dan tugas yang dijalankan. TL mengepalai dan memimpin implementasi
keseluruhan kegiatan. TL juga bertanggung jawab kepada Klien sehubungan dengan implementasi
lapangan dari tugas tersebut.
Alokasi anggota tim untuk aktivitas-aktivitas yang ditampilkan di atas merefleksikan tugas
utama yang perlu dilaksanakan oleh setiap staf professional dalam tugas ini. Berikut adalah tugas-tugas
utama dari setiap ahli :
1. Team Leader (TL).
Memimpin, mengkoordinasikan, mengelola seluruh layanan konsultan, termasuk tugas dan
berbagai aktivitas tambahan lainnya; bertanggung jawab atas implementasi lapangan dari tugas
yang diberikan oleh Klien. Melaksanakan survey klasifikasi lahan dan rancangan area potensial

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 21
Desk Study

serta review kebijakan (Aktivitas-1) dengan terlebih dahulu melakukan diskusi dengan staf teknis
MAF; bertanggung jawab dalam diskusi dengan Klien dalam memprioritaskan skema irigasi
tertentu (Aktivitas-9).
2. Ahli Teknik Irigasi (ECI)
Bertugas mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas berikut: Survei fisik dan teknis (aktivitas-2 dan 5),
Survei topografi dan dan pengukuran lahan (aktivitas-6), Persiapan dokumen O&M (aktivitas-12)
dan determinasi DCE dan EIRR (aktivitas-13). Berpartisipasi dalam analisis dan rancangan struktur
untuk memprioritaskan skema irigasi (aktivitas 9), dan persiapan dokumen spesifikasi (aktivitas-
11).
3. Spesialis Geoteknik (GS)
Berpartisipasi dalam analisis dan rancangan struktur (aktivitas-7), berkontribusi dalam pembuatan
rancangan dan hal-hal yang terkait dengan mekanika tanah. Terlibat dalam analisis lingkungan dan
social (aktivitas-8), berkontribusi pada bagian yang terkait dengan geoteknik.
4. Spesialis Disain Irigasi (IDS)
Bertugas untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan berikut : Analisis dan rancangan struktur
(aktivitas-7), dan persiapan dokumen rancangan dan spesifikasi detail (aktivitas 10 dan 11).
Berpartisipasi dan berkontribusi dalam survey teknis dan topografi, serta pengukuran lahan
(aktivitas 5 dan 6), diskusi untuk memprioritaskan skema irigasi tertentu (aktivitas 9) dan
persiapan dokumen O&M (aktivitas-12).
5. Ahli Hidrologi (H)
Bertugas saat implementasi survey hidrologi (aktivitas-4). Terlibat dalam analisis dan disain struktur
(aktivitas-7), memberikan kontribusi atas hal-hal yang terkait dengan disain ditinjau secara
hidrologis. Memberikan kontribusi pada analisis dampak rancangan terhadap aspek lingkungan
dan social (aktivitas-8).

6. Ahli Ekonomi Pertanian (AE)


Berpartisipasi dalam menilai kelayakan proyek (aktivitas-8) dari aspek pertanian. Terlibat dalam
diskusi dengan Klien untuk memprioritaskan skema irigasi tertentu (aktivitas-9) dan determinasi
DCE dan EIRR (aktivitas-13).
7. Spesialis Lingkungan (ES)
Bertanggung jawab saat analisis dampak rancangan bagi lingkungan dan aspek social (aktivitas-8).
Berpartisipasi dalam survey sosio-kultural (aktivitas-3), membantu dalam hal-hal terkait dengan
lingkungan seperti asesmen tanaman yang terkait dengan pemanfaatan lahan serta permintaan
dan ketersediaan air terkini., serta trend masa depan.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 22
Desk Study

8. Spesialis Pemberdayaan Masyarakat (CDS)


Memimpin survey sosio-kultural (aktivitas 3). Terlibat dalam analisis dampak lingkungan dan aspek
social (aktivitas-8), berkontribusi dalam aspek pemberdayaan masyarakat, terutama yang terkait
dengan Asosiasi Kerja Air (Water Works Association).
9. Ahli Fluvio Geo Morfologi Tropis (TFGM)
Berpartisipasi dalam survey hidrologi (aktivitas-4), terutama untuk bagian yang berkaitan dengan
asesmen sungai dan investigasi geoteknis. Terlibat dalam analisis dan rancangan struktur
(aktivitas-7), untuk bagian yang terkait dengan aspek fluvio-geomorfologi dan geoteknik.

Feasibility Study and Detailed Design Services for Country Wide Irrigation Scemes I - 23

Anda mungkin juga menyukai