KELOMPOK 2:
b. Analisis Data
Rata – rata waktu alir (detik):
11,55+ 10,78 + 12,00
Air = 11,44
3
820,13+ 837,55 + 827,88
Gliserin = 828,52
3
439,22 + 409,89+412,22
Minyak = 420,44
3
Gliserin
𝑚 32,69 𝑔
ρ= = = 3,269 = 3,27
𝑉 10 𝑚𝑙
Minyak
𝑚 9,01 𝑔
ρ= = 10 𝑚𝑙 = 0,901 = 0,90
𝑉
Viskositas Minyak
𝜂1 ρ1 x t1 0,796 1,00 x 11,44 0,796 11,44 0,796
= ρ2 x t2 = = 378,396 = 0,0302
𝜂2 𝜂2 0,90 x 420,44 𝜂2 𝜂2
0,796
maka, 𝜂2 = = 26,357 = 26,36 CP
0,0302
E. Pembahasan
Pada praktikum sifat alir cairan dan viskositas (viskometer Ostwald) dilakukan percobaan
mengenai sifat alir cairan menggunakan viscometer ostwald. Tujuan dari praktikum ini adalah
mampu menentukan sifat alir cairan dan viscometer menggunakan viscometer ostwald.
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan dalam fluida.Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida
untuk mengalir dan juga menunjukan semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut
(Ariyanti dan Agus, 2010).
Pada percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald, yang mana pada metode ini dilakukan
dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan untuk mengalir antara dua tanda
pada pipa viscometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya
murah serta perhitungannya lebih sederhana. Prinsip dari penentuan viskositas dengan metode
viskometer Ostwald ini dilakukan dengan memasukkan cairan sample (air, gliserin, dan minyak
zaitun) ke dalam alat viskometer melalui pipa A, kemudian cairan sampel dinaikkan
menggunakan pompa hingga permukaan cairan berada di atas garis A. Selanjutnya cairan
dibiarkan mengalir bebas dengan cara melepaskan pompa. Kemudian mencatat waktu yang
diperlukan sample untuk mengalir dari garis atas hingga garis bawah. Pengukuran masing-
masing sample di ulangi tiga kali, hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan nilai yang
mendekati benar sebab alat yang digunakan tidak dapat menentukan hasilnya secara pasti. Dari
ketiga hasil tersebut kemudian dirata-ratakan.
Secara teori, semakin besar berat jenis atau densitas suatu zat maka semakin tinggi pula
viskositasnya. Berdasarkan percobaan, diperoleh rata-rata dari waktu alir sample diantaranya
adalah, air 11,44 detik, gliserin 828,52 detik, dan minyak zaitun 420,44 detik. Didapat juga
kerapatan dari tiap sample, diantaranya air sebesar 1,00, gliserin 3,27, dan minyak zaitun 0,09.
Maka hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengalirnya
suatu fluida dari gaeris atas ke garis bawah, maka semakin besar pula nilai viskositas cairan.
gliserin dengan berat jenis atau densitas yang paling besar maka viskositasnya juga besar karena
kerapatan dengan viskositas berbanding lurus.sehingga gliserin akan memerlukan waktu yang
lebih lama dibandingkan dengan air dan minyak dengan kerapatan yang lebih rendah. Selain itu
didukung pula dengan nilai viskositas dari gliserin dan minyak zaitun yang didapat dari data dan
perhitungan yaitu gliserin sebesar 188,18 CP dan viskositas minyak zaitun sebesar 26,36 CP.
Artinya semakin besar nilai viskositas suatu zat maka semakin tinggi kekentalan zat tersebut.
Ketiga sampel percobaan tersebut masuk dalam tipe aliran Newton. Aliran newton adalah
jenis aliran yang ideal, pada umumnya adalah pelarut, campuran pelarut dan larutan sejati. Pada
cairan newton, hubungan antara kecepatan tekanan dan besarnya tekanan itu linear dengan suatu
tetapan yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas. Tipe aliran newton ini
viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak bergantung pada kecepatan geser,
sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan geser. Dengan kata lain, tipe aliran
newton ini tidak membutuhkan energi untuk bisa mengakir karena akan mengalir sendiri dengan
mengikuti gaya gravitasi sehingga viskositas sampel tidak berubah yang dimana dalam hal ini
yaitu ketiga sampel yang digunakan berupa air,gliserin dan minyak.
F. Kesimpulan
1. Cara menentukan viskositas larutan newton dengan menggunakan viskometer Ostwald
yaitu dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi sampel untuk lewat antara dua tanda
ketika ia mengalir karena gravitasi, melalui suatu tabung kapiler vertical.
2. Pengaruh berat jenis atau densitas larutan terhadap viskositas berbanding lurus, dimana
jika larutan memiliki masa zat tinggi maka akan memiliki viskositas yang tinggi pula.
3. Ketiga sample yaitu air, gliserin, dan minyak zaitu tergolong dalam tipe aliran Newton
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D.C. (2014). Fisika: Prinsip dan Aplikasi Jilid 1 Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
Sani. (2010). Pengaruh Pelarut Phenol Pada Reklamasi Minyak Pelumas. Unesa University
Press.