Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

ACARA III : SIFAT ALIR CAIRAN VISKOSITAS


(VISKOMETER OSTWALD)

KELOMPOK 2:

LATIFAH FAUZIYAH (K1A018047)


GINA HANINDYA RINI (K1A020022)
NI LUH AYU SRI WIDYSARI (K1A020054)
NI WAYAN PUTRI UTAMI (K1A020056)
RIFKI MAHESA PUTRA (K1A020064)
YAZID MAULA ARZAQI (K1A020082)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
A. Pendahuluan
Viskositas merupakan gesekan yang terjadi diantara lapisan-lapisan yang
bersebelahan di dalam fluida. Viskositas pada gas diakibatkan oleh tumbukan antar
molekul gas sedangkan viskositas pada zat cair terjadi akibat adanya gaya-gaya kohesi
antar molekul zat cair (Gian coli,2014).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas fluida, diantaranya adalah.
Tekanan, Viskositas cairan berbanding lurus dengan naiknya tekanan, sedangkan
viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan. Berat Molekul, Viskositas berbanding
lurus dengan naiknya berat molekul. Konsentrasi larutan, Viskositas berbanding lurus
dengan konsentrasi larutan. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka semakin
tinggi juga viskositasnya. Kemudian suhu, yang dimana jika suhu naik maka
viskositasnya akan turun begitu juga sebaliknya (Sani, 2010).
Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan dengan hambatan untuk
mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir dengan cepat namun ada yang
mengalir secara lambat. Fluida yang mengalir lambat seperti gliserin, madu dan minyak
atso, ini dikarenkan mempunyai viskositas besar. Jadi viskositas menentukan kecepatan
mengalirnya cairan (Halliday dan Resnick, 2000).
Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas disebut viskometer, viscometer
terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah viskosimeter Ostwald, viskosimeter
Cannon-Frenske, dan viskosimeter Hoeppler. Parameter yang dilihat dalam aliran
viskositas, menyatakan bahwa hubungan antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran
viskos sebagai geseran dalam (viskositas) fluida adalah konstan sehubungan dengan
gesekannya. Hungan tersebut berlaku pada fluida Newtonia, yang dimana perbandingan
antara tegangan geser (s) dengan kecepatan geser (g) konstan. Oleh karena itu,
paramenter ini disebut dengan viskositas. Aliran viskositas ini dapat digambarkan dengan
dua buah bidang sejajar yang dimana di lapisi fluida tipis di antara dua bidang tersebut
(Dugdale, 1986).
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah mahasiswa mampu menentukan sifat alir cairan dari
viscometer menggunakan viscometer ostwald.
C. Metode
a) Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini sifat alir cairan dan viskositas
(Viskimeter Ostwald) menggunakan viskometer ostwald, stopwatch, dan alat-alat
gelas.
b) Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali menggunakan minyak zaitun, gliserin,
dan air.
c) Cara kerja
Metode percobaan praktikum sifat alir cairan dan viskositas dengan
menggunakan viscoumeter ostwald ini melalui beberapa tahap. pertama, ambillah
10 ml cairan sampel menggunakan pipet ukur. Kemudian masukkan cairan
sampel ke dalam viscoumeter Ostwald. Setelah itu, cairan sampel dinaikkan
menggunakan pompa hingga permukaan cairan berada di atas batas garis atas.
Lepaskanlah pompa dan nyalakan stopwatch pada saat cairan uji berada pada
batas garis atas. Maka penghitungan waktu dihentikan saat permukaan sirup
sampai pada batas garis bawah. Kemudian catatlah waktu alir cairan dan tentukan
sifat alir cairan sampel. Ulangilah langkah – langkah tersebut dengan dengan
menggunakan sampel cairan lainnya.
D. Hasil dan Analisi Data
a. Hasil Praktikum
1) Waktu Alir (detik)

No Sampel I II III Rata - Rata


1 Air 11,55 10,78 12,00 11,44 ± 0,44
2 Gliserin 820,13 837,55 827,88 828,52 ± 8,73
3 Minyak 439,22 409,89 412,22 420,44 ± 11,52
2) Berat Jenis/densitas menggunakan Piknometer 10ml (data dalam gram)

No Sampel I II III Rata - Rata Kerapatan (ρ)


1 Air 9,95 9,94 9,96 9,95 ± 0,01 1,00
2 Gliserin 33,40 33,59 31,09 32,69 ± 1,39 3,27
3 Minyak 9.23 8,77 9,02 9,01 ± 0,23 0,90
3) Viskositas air dan Viskositas sampel

No Sampel Kerapatan Kerapatan Waktu Waktu alir Viskositas Viskositas


air sampel alir air sampel air sampel
1 Air 1,00 - 11,44 - 0,796 CP -
2 Gliserin 1,00 3,27 11,44 828,52 0,796 CP 188,18 CP
3 Minyak 1,00 0,90 11,44 420,44 0,796 CP 26,36 CP

b. Analisis Data
 Rata – rata waktu alir (detik):
11,55+ 10,78 + 12,00
 Air = 11,44
3
820,13+ 837,55 + 827,88
 Gliserin = 828,52
3
439,22 + 409,89+412,22
 Minyak = 420,44
3

 Rata – rata massa zat


9.95+9,94+9,96
 Air = 9,95
3
33,40+ 33,59 + 31,09
 Gliserin = 32,693 = 32,69
3
9.23+ 8,77+ 9,02
 Minyak = 9,0066 = 9,01
3

 Standar Deviasi Waktu Alir


(11,55−11,44)2 +(10,78− 11,44)2 +(12,00−11,44) 2
 Air = √ 3−1

(0,11)2 +(−0,66) 2 +(0,56) 2 0,7613


=√ =√ = 0,436 = 0,44
2 2

(820,13−828,52) 2 +(837,55 − 828,52) 2+(827,88−828,52) 2


 Gliserin = √ 3−1

(−8,39) 2 +(9,03) 2 +(−𝑜,64)2 152,3426


=√ =√ = 8,727 = 8,73
2 2

(439,22−420,44) 2 +(409,89 − 420,44) 2 +(412,27−420,44) 2


 Minyak =√
3−1
(18,78)2 +(−10,55)2 +(−8,17) 2 530,7398
=√ =√ = 11,518 =11,52
2 2

 Standar Deviasi Masa Zat


(9,95−9,95) 2+(9,94− 9,95) 2 + (9,96−9,95)2
 Air = √ 3−1

(0)2+(−0,01) 2+(0,01)2 0,0002


=√ =√ = 0,01
2 2

(33,40−32,69) 2 +(33,59−32,69) 2 +(31,09−32,69)2


 Gliserin = √ 3−1

(0,71)2 +(0,9) 2 +(−1,6)2 3,8741


=√ =√ = 1,391 = 1,39
2 2

(9,23−9,01)2 +(8,77−9,01) 2 +(9,02−9,01) 2


 Minyak =√ 3−1

(0,22)2 +(−0,24) 2 +(0,01) 2 0,1061


=√ =√ = 0,230 = 0,23
2 2

 Perhitungan kerapatan tiap – tiap zat


 Air
𝑚 9,95 𝑔
ρ= = 10 𝑚𝑙 = 0,995 = 1,00
𝑉

 Gliserin
𝑚 32,69 𝑔
ρ= = = 3,269 = 3,27
𝑉 10 𝑚𝑙

 Minyak
𝑚 9,01 𝑔
ρ= = 10 𝑚𝑙 = 0,901 = 0,90
𝑉

 Perhitungan nilai viskositas sampel, diketahui:


o Viskositas air = 0,796 CP
o Kerapatan air = 1,00 g/ml
o Kerapatan gliserin = 3,27 g/ml
o Kerapatan minyak = 0,90g/ml
o Waktu alir air =11,44 det
o Waktu alir gliserin = 828,52 det
o Waktu alir minyak = 420,44, maka:
 Viskositas Gliserin
𝜂1 ρ1 x t1 0,796 1,00 x 11,44 0,796 11,44 0,796
= ρ2 x t2 = 3,27 x 828,52 = 2709,2604 = 0,00423
𝜂2 𝜂2 𝜂2 𝜂2
0,796
maka, 𝜂2 = = 188, 179 =188,18 CP
0,00423

 Viskositas Minyak
𝜂1 ρ1 x t1 0,796 1,00 x 11,44 0,796 11,44 0,796
= ρ2 x t2 = = 378,396 = 0,0302
𝜂2 𝜂2 0,90 x 420,44 𝜂2 𝜂2
0,796
maka, 𝜂2 = = 26,357 = 26,36 CP
0,0302

E. Pembahasan

Pada praktikum sifat alir cairan dan viskositas (viskometer Ostwald) dilakukan percobaan
mengenai sifat alir cairan menggunakan viscometer ostwald. Tujuan dari praktikum ini adalah
mampu menentukan sifat alir cairan dan viscometer menggunakan viscometer ostwald.
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan dalam fluida.Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida
untuk mengalir dan juga menunjukan semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut
(Ariyanti dan Agus, 2010).

Pada percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald, yang mana pada metode ini dilakukan
dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan untuk mengalir antara dua tanda
pada pipa viscometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya
murah serta perhitungannya lebih sederhana. Prinsip dari penentuan viskositas dengan metode
viskometer Ostwald ini dilakukan dengan memasukkan cairan sample (air, gliserin, dan minyak
zaitun) ke dalam alat viskometer melalui pipa A, kemudian cairan sampel dinaikkan
menggunakan pompa hingga permukaan cairan berada di atas garis A. Selanjutnya cairan
dibiarkan mengalir bebas dengan cara melepaskan pompa. Kemudian mencatat waktu yang
diperlukan sample untuk mengalir dari garis atas hingga garis bawah. Pengukuran masing-
masing sample di ulangi tiga kali, hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan nilai yang
mendekati benar sebab alat yang digunakan tidak dapat menentukan hasilnya secara pasti. Dari
ketiga hasil tersebut kemudian dirata-ratakan.

Secara teori, semakin besar berat jenis atau densitas suatu zat maka semakin tinggi pula
viskositasnya. Berdasarkan percobaan, diperoleh rata-rata dari waktu alir sample diantaranya
adalah, air 11,44 detik, gliserin 828,52 detik, dan minyak zaitun 420,44 detik. Didapat juga
kerapatan dari tiap sample, diantaranya air sebesar 1,00, gliserin 3,27, dan minyak zaitun 0,09.
Maka hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengalirnya
suatu fluida dari gaeris atas ke garis bawah, maka semakin besar pula nilai viskositas cairan.
gliserin dengan berat jenis atau densitas yang paling besar maka viskositasnya juga besar karena
kerapatan dengan viskositas berbanding lurus.sehingga gliserin akan memerlukan waktu yang
lebih lama dibandingkan dengan air dan minyak dengan kerapatan yang lebih rendah. Selain itu
didukung pula dengan nilai viskositas dari gliserin dan minyak zaitun yang didapat dari data dan
perhitungan yaitu gliserin sebesar 188,18 CP dan viskositas minyak zaitun sebesar 26,36 CP.
Artinya semakin besar nilai viskositas suatu zat maka semakin tinggi kekentalan zat tersebut.

Ketiga sampel percobaan tersebut masuk dalam tipe aliran Newton. Aliran newton adalah
jenis aliran yang ideal, pada umumnya adalah pelarut, campuran pelarut dan larutan sejati. Pada
cairan newton, hubungan antara kecepatan tekanan dan besarnya tekanan itu linear dengan suatu
tetapan yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas. Tipe aliran newton ini
viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak bergantung pada kecepatan geser,
sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan geser. Dengan kata lain, tipe aliran
newton ini tidak membutuhkan energi untuk bisa mengakir karena akan mengalir sendiri dengan
mengikuti gaya gravitasi sehingga viskositas sampel tidak berubah yang dimana dalam hal ini
yaitu ketiga sampel yang digunakan berupa air,gliserin dan minyak.

F. Kesimpulan
1. Cara menentukan viskositas larutan newton dengan menggunakan viskometer Ostwald
yaitu dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi sampel untuk lewat antara dua tanda
ketika ia mengalir karena gravitasi, melalui suatu tabung kapiler vertical.
2. Pengaruh berat jenis atau densitas larutan terhadap viskositas berbanding lurus, dimana
jika larutan memiliki masa zat tinggi maka akan memiliki viskositas yang tinggi pula.
3. Ketiga sample yaitu air, gliserin, dan minyak zaitu tergolong dalam tipe aliran Newton
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti,yunisa.,Lesmono,Djoko Albertus.,Prihandono,Trapsilo.(2018). Kajian Pengaruh


Suhu Terhadap Viskositas Minyak Goreng Sebagai Rancangan Bahan Ajar Petunjuk
Praktikum Fisika. Jurnal pembelajaran fisika, Vol.7

Giancoli, D.C. (2014). Fisika: Prinsip dan Aplikasi Jilid 1 Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Sani. (2010). Pengaruh Pelarut Phenol Pada Reklamasi Minyak Pelumas. Unesa University
Press.

Ariyanti,Eka Suci.,Mulyono,Agus. (2010). OTOMATISASI PENGUKURAN KOEFOSIEN

VISKOSITAS ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK. Jurnal


Neutrino Vol. 2, No. 2, 184.
Martoharsono, Soeharsono. (2006). Biokimia I. Yogyakarta: UGM Press.
Halliday, David, Robert Resnick. FISIKA JILID 1. Jakarta Erlangga, (1996).

Dougdale.,R.H.(1986). Mekanika Fluida . Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai