Anda di halaman 1dari 8

Wahyudi, Kajian Potensi Panas

KAJIAN POTENSI PANAS BUMI DAN REKOMENDASI


PEMANFAATANNYA PADA DAERAH PROSPEK GUNUNGAPI
UNGARAN JAWA TENGAH
(Geothermal Investigation and Its Application Recommendation in The Ungaran
Geothermal Prospect Area, Central Java)
Wahyudi

Jurusan Fisika, FMIPA-UGM, Yogyakarta


Sekip Utara, UGM, Yogyakarta

ABSTRAK

Telah dilakukan kajian tentang potensi energi panas bumi dan rekomendasi
pemanfataanya di daerah prospek G. Ungaran, Jawa Tengah. Penelitian bertujuan untuk
memperkirakan potensi panas bumi G. Ungaran, serta membuat skema pemanfaatan
untuk digunakan sebagai dasar rekomendasi utilisasi potensi panas bumi di daerah
tersebut.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari bidang-bidang geologi, geokimia, dan geofisika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah prospek panas bumi berada di lereng selatan
G. Ungaran, yaitu di daerah Gedongsongo. Estimasi potensi energi panas bumi G. Ungaran
dapat diperkirakan berdasarkan Metode Perbandingan. Berdasarkan hasil
geothermometri gas G. Ungaran diperoleh suhu reservoir sebesar 230 0C, dengan daya per
satuan luas diperkirakan sebesar 15 MWe/km2 . Bila faktor konversi energi panas ke energi
listrik sebesar 15%, maka besarnya daya listrik per satuan luas adalah 2,25 MWe/km2 .
Bila luas daerah prospek panas bumi G. Ungaran diperkirakan sebesar 5 km2 , maka daya
listrik yang dapat dimanfaatkan sebesar 11,25 MWe.

Kata kunci : Panas bumi, Gunung api, Energi

ABSTRACT

A geothermal investigation has been carried out in the Ungaran geothermal prospect area,
Central Java. The aim is to estimate the power and to perform a scheme of the use of the
geothermal energy in this area.
Geology, geochemistry, and geophysics surveys were deployed over the surface
manifestations, which are more focused on Gedongsongo area where the estimated up flow
area was located. Based on the gas geothermometry, we estimate temperature of the
reservoir is about 230 0 C and the power is 15 MWe/km2 . If the thermal to electricity
conversion factor is 15%, so that the electricity power is 2,25 MWe/km2 . If the area of the
propspect is about 5 km2 , so that the realistic power can be used is 11,25 MWe.

Keywords : Geothermal, Volcano, Energy

Makalah diterima 1 Nopember 2005

1. PENDAHULUAN daerah prospek G. Ungaran, dengan target


memperkirakan potensi panas bumi, serta
Penelitian ini merupakan bagian dari riset membuat skema pemanfaatan untuk
yang bertujuan untuk membuat karakterisasi digunakan sebagai dasar rekomendasi utilisasi
geoscientific terpadu sistem panas bumi di potensi panas bumi di daerah tersebut.

41
Berkala MIPA, 16(1), Januari 2006

Daerah prospek panas bumi G. Ungaran intrusi dioritik. Batuan vulkanik yang retak-
terletak kira-kira 30 km sebelah barat daya retak yang berumur Kuarter Bawah dan
ibukota Jawa Tengah, Semarang. Daerah Tersier diperkirakan berfungsi sebagai batuan
tersebut secara fisiografis terletak pada reservoir. Batuan-batuan vulkanik yang
Pegunungan Serayu Utara yang terbentuk berumur Kuarter Atas yang bersifat
oleh pengangkatan pada kala Miosen. impermeable diperkirakan berfungsi sebagai
Menurut Claproth (1989), G. Ungaran batuan penudung (cap rocks). Berdasarkan
merupakan bagian dari siklus vulkanisme geothermometri pada fumarola yang terdapat
yang kedua di P. Jawa, yang aktif antara kala di daerah Gedongsongo, temperatur reservoir
Pliosen Akhir hingga Pleistosen Akhir. diperkirakan mencapai 2300 C.
Produk-produk G. Ungaran dapat
dikelompokkan menjadi empat unit, yaitu 2. HASIL PENELITIAN GEOLOGI
produk-produk Ungaran Tertua, Ungaran Tua,
Kerucut Parasitik, dan Ungaran Muda. Pada Penelitian geologi diawali dengan
daerah tersebut terdapat prospek panas bumi mengadakan identifikasi, yang dilakukan
yang terletak pada lereng selatan G. Ungaran, dengan memetakan luasan dari lokasi yang
yaitu di daerah Gedongsongo. menarik secara geothermal, dengan
Beberapa manifestasi panas bumi yang mengamati kenampakan permukaan hasil dari
ada di sekitar G. Ungaran, antara lain: interpretasi Landsat dan foto udara (geologi
fumarola di daerah Gedongsongo, mata air citra penginderaan jauh, lihat Gambar 1). Hal
panas di daerah-daerah Banaran, Diwak, ini dilakukan sebagai tahap awal pendugaan
Kaliulo, dan Nglimut (Budihardjo dkk, 1997), keberadaan komponen sistem panas bumi
serta batuan teralterasi terdapat di yang meliputi adanya manifestasi panas pada
Gedongsongo dan Kendalisodo. Menurut daerah permeabel dan adanya sumber panas.
perkiraan, prospek panas bumi di daerah ini Peta pada Gambar 1 memperlihatkan
bersistem dominanasi air, yang secara secara garis besar stratigrafi, struktur geologi,
struktural dikontrol oleh struktur kaldera dan beberapa manifestasi panas bumi yang
Ungaran. Sumber panas diperkirakan berupa

Daerah Prospek
Gedongsongo

Gambar 1. Peta geologi daerah Gunung Ungaran dan sekitarnya berdasarkan analisis citra
Landsat TM.

42
Wahyudi, Kajian Potensi Panas

ada di kawasan G. Ungaran dan sekitarnya.


Dari analisis geologi dapat ditetapkan bahwa
daerah Gedongsongo (lereng selatan G.
Ungaran) sebagai daerah prospek panas bumi.
Fumarola yang masih aktif, mata air panas,
dan batuan teralterasi hidrothermal dijumpai
di kawasan ini. Oleh sebab itu, pada kawasan
ini telah dilakukan secara detail pemetaan
geologi permukaan dan pemetaan daerah-
daerah alterasi. Satu patahan besar
membujur dari utara ke selatan melewati
kawasan Gedongsongo ini diperkirakan
merupakan struktur yang mengontrol
keberadaan manifestasi panas bumi di
kawasan ini.

3. HASIL SURVEI CSAMT


(CONTROLLED SOURCE AUDIO-
FREQUENCY MAGNETO-TELLURIC)

Salah satu metode geofisika yang telah Gambar 2. Penampang irisan resistivitas
digunakan secara luas dalam peran awal sebagai fungsi kedalaman di
eksplorasi panas bumi adalah metode daerah Gedongsongo
CSAMT (Controlled Source Audio -frequency
Magnetotelluric) atau magnetotellurik berada pada kedalaman 500 m hingga 2000
terkontrol. Sinyal dari medan elektromagnet m. Hal ini dapat dilihat dari nilai resistivitas
alam yang biasanya lemah dapat digantikan batuan yang rendah terdapat pada kedalaman-
dengan suatu sumber (pemancar gelombang kedalaman tersebut.
elektromagnetik) dengan frekuensi yang dapat
dikontrol. 4. HASIL SURVEI SUHU
Dalam metode ini parameter yang PERMUKAAN
digunakan untuk mengamati atau mencari
sumber energi panas adalah harga resistivitas Untuk mengetahui distribusi suhu
batuan sebagai fungsi frekuensi atau permukaan di daerah prospek, maka
kedalaman, yang ditandai dengan harga yang dilakukan pemetaan suhu permukaan pada
semakin rendah untuk batuan yang suhunya kedalaman 75 cm. Dari peta anomali suhu dan
makin tinggi (Hochstein, 1996). Harga peta batuan teralterasi dapat ditafsirkan
resistivitas yang diperoleh dapat sejarah penyebaran panasnya, dan dapat pula
menggambarkan kondisi di bawah diperkirakan daerah up-flow, yaitu kawasan
permukaan, baik ke arah lateral maupun tempat keluarnya fluida panas dari reservoir
vertikal. ke permukaan. Hasil pemetaan anomali suhu
Tujuan dilakukannya survei CSAMT permukaan di kawasan Gedongsongo dapat
ini adalah untuk memetakan penyebaran dilihat pada Gambar 3.
resistivitas atau konduktivitas batuan, baik Terdapat tiga klosur anomali suhu yang
secara lateral maupun vertikal. Adapun ditemukan di daerah Gedongsongo, satu
salah satu hasil interpretasi yang telah klosur berada di dekat fumarola dan bersuhu
cukup tinggi, sedang dua klosur lainnya
diperoleh dari survei CSAMT di daerah
berada di sebelah timurnya dan bersuhu tidak
Gedongsongo dapat dilihat pada Gambar terlalu tinggi. Meskipun anomali suhu di
2. permukaan terdapat di daerah ini, namun
Berdasarkan distribusi nilai resistivitas daerah up-flow bisa terdapat di daerah lain.
batuan di daerah Gedongsongo (Gambar 2), Hal ini disebabkan karena fluida panas dapat
dapat diperkirakan keberadaan sumber panas mengalir melalui struktur yang ada.

43
Berkala MIPA, 16(1), Januari 2006

flow, sedangkan daerah aliran utama air panas


bumi tidak diketahui.
Di sisi selatan G. Ungaran ada beberapa
daerah yang mempunyai manifestasi
permukaan berupa mata air panas. Daerah
yang mempunyai aktifitas hydrothermal
paling besar adalah daerah Gedongsongo
yang berada tepat di bawah G. Ungaran. Di
daerah ini dapat dijumpai manifestasi panas
bumi yang terbentuk karena aktifitas uap,
yaitu fumarola dan beberapa steaming
ground. Manifestasi ini terletak pada dua jalur
lembah yang saling berdekatan dan sejajar.
Dengan adanya beberapa manifestasi
sepanjang jalur lembah tersebut, maka lembah
tersebut diduga sebagai suatu jalur patahan,
sehingga fluida hydrothermal lebih mudah
untuk naik ke permukaan.
Dengan adanya fumarola dan mata air
panas yang airnya diinterpretasikan sebagai
hasil dari pemanasan uap (steam heated
Gambar 3. Peta suhu bawah permukaan water), maka diperkirakan bahwa di bawah
daerah Gedongsongo. fumarola tersebut terdapat suatu pemisahan
fase dari cair ke uap. Implikasinya, dapat
5. HASIL PENELITIAN GEOKIMIA diperkirakan bahwa di bawah fumarola
Gedongsongo terdapat suatu aliran air panas
Penelitian geokimia sangat berguna pada bumi dalam kondisi saturasi. Akan tetapi
tahap eksplorasi panas bumi, terutama adanya air panas bumi yang saturasi ini,
sebelum adanya pemboran eksplorasi. masih belum cukup untuk mengatakan bahwa
Penelitian geokimia meliputi analisis kimia aliran tersebut merupakan up flow.
air dan gas, yang diambil dari manifestasi Daerah lain di sisi selatan G. Ungaran
panas bumi di permukaan. Dalam penelitian yang mempunyai manifestasi mata air panas
ini analisis kimia air panas bumi yang adalah Banaran dan Kali Ulo. Mata air panas
dilakukan meliputi pH, SiO 2 , B, Na, K, Ca, di kedua daerah tersebut mempunyai suhu
Mg, CO2 , SO4 , H2 S, Cl, F, dan Li. yang tidak terlalu tinggi dengan tipe air
bikarbonat – klorida. Pembentukan mata air
5.1. Distribusi Air Panas Bumi panas di daerah tersebut diperkirakan
merupakan suatu out flow dari sistem panas
Berdasarkan observasi lapangan, bumi G. Ungaran.
diketahui bahwa secara umum manifestasi
panas bumi yang muncul di permukaan 5.2. Klasifikasi Tipe Air Panas Bumi
berada pada sisi selatan dan utara G. Ungaran. Dalam tahapan penelitian eksplorasi,
Di sisi utara, manifestasi panas bumi muncul klasifikasi jenis air panas bumi dilakukan
di daerah Nglimut, berupa mata air panas. berdasarkan konsentrasi anion-anion klorida
Komposisi kimia air dari mata air panas di (Cl-), sulfat (SO 4 2-) dan bikarbonat (HCO3 -)
Nglimut menunjukkan tipe air bikarbonat – yang diplotkan pada diagram segitiga. Plot ini
klorida yang berasosiasi dengan endapan- bertujuan untuk mengetahui sample air panas
endapan karbonatan (travertine). Berdasarkan bumi yang mempunyai komposisi kimia
data kimia ditambah suhu air yang jauh lebih mewakili air panas bumi di reservoir. Untuk
rendah dibandingkan dengan suhu air mengetahui apakah sample air itu air panas
mendidih, maka ditafsirkan bahwa pembentuk bumi atau bukan, dilakukan dengan cara
mata air panas di Nglimut adalah suatu out membandingkan suhu air tersebut dengan

44
Wahyudi, Kajian Potensi Panas

suhu udara di sekitar, dan juga kandungan akan komponen karbonat. Dugaan adanya
beberapa elemen seperti Cl, Na, K, dan Ca percampuran dengan air permukaan diperkuat
dengan air yang diambil dari sumur penduduk dengan rendahnya kandungan klorida (Cl)
atau dari mata air dingin. Dengan pada sampel air tersebut, kecuali sample air
membandingkan dua kriteria tersebut di atas, dari Kaliulo. Namun tingginya kandungan
suhu dan komposisi kimia, sample air dari klorida dari air Kaliulo juga diimbangi dengan
Gedongsongo, Diwak, Kendalisodo, tingginya kandungan soda (Na).
Prumasan dan Kaliulo dapat dinyatakan Fenomena ini dapat diinterpretasikan
sebagai air panas bumi. bahwa pencampur air panas bumi di Kaliulo
Hasil plot dalam diagram segitiga bukanlah air permukaan biasa, akan tetapi air
menggambarkan bahwa semua sample air dari yang mengandung garam yang tinggi.
Gedongsongo adalah air sulfat dengan pH Kemungkinan air pencampur tersebut adalah
yang sangat rendah (0.2 – 4.0). Air jenis ini air fossil atau sisa air laut yang masih
dapat diinterpretasikan sebagai air hasil tersimpan atau terjebak di batuan sedimen
pemanasan oleh uap (steam heated water). tersier yang menjadi batuan dasar dari batuan
Dengan posisinya yang berada di dekat vulkanik di daerah tersebut. Dengan adanya
fumarola, maka kemungkinan terjadinya penambahan/ percampuran dengan air
steam heated water sangatlah besar. Air jenis permukaan ataupun air fosil, maka sample air
ini dicirikan dengan pH yang sangat asam, yang diambil dari ketiga lokasi tersebut di
sehingga sangat reaktif dan bisa melarutkan atas sudah tidak mewakili kondisi air
batuan samping. Tingginya kandungan reservoir. Dengan demikian sample air
alumina (Al) dan besi (Fe) dalam empat tersebut tidak bisa dipakai untuk perhitungan
sample air dari Gedongsongo memperkuat geothermometri untuk memprediksi suhu di
dugaan bahwa ke-empat sample air tersebut reservoir.
adalah steam heated water.
Oleh karena air jenis sulfat yang 5.3. Suhu Reservoir
dihasilkan oleh proses pemanasan uap ini
sudah melarutkan batuan samping selama Sebelum diadakan suatu pemboran
perjalanannya sampai keluar sebagai mata air, eksplorasi, maka suhu reservoir panas bumi
maka air jenis ini tidak mewakili komposisi dapat diperkirakan dengan menggunakan
air reservoir. Konsekuensinya air jenis ini perhitungan geothermometri. Geothermometri
tidak bisa dipakai dalam perhitungan dilakukan berdasarkan analisis komposisi
geothermometri untuk memprediksi suhu kimia dari air panas bumi maupun dari gas-
reservoir. gas panas bumi. Dalam penelitian ini ternyata
Sampel air panas dari daerah manifestasi tipe air panas bumi yang muncul di
yang lain, seperti Prumasan, Kendalisodo, manifestasi permukaan tidak memenuhi syarat
Kaliulo, Banaran dan Nglimut untuk menghitung suhu reservoir
memperlihatkan bahwa air tersebut termasuk menggunakan geothermometer. Untuk itu,
air jenis bikarbonat – klorida. Tingginya perkiraan suhu reservoir hanya berdasarkan
konsentrasi ion bikarbonat di daerah tersebut perhitungan geothermometri gas, walaupun
menunjukkan bahwa air panas bumi sudah hanya ada satu data kandungan gas panas
bercampur dengan air permukaan yang kaya bumi dari fumarole di Gedongsongo.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Geothermometri Gas

Sampel
No. Geothermomete Fumarola Bubble Bubble Diwak
r Gedongsongo Gedongsongo
1. CO2 -H2 S-H2-CH4 231,33 Tidak bisa Tidak bisa
(H2 S=0) (H2 =0)
2. H2 -Ar 231,11 238,63 Tidak bisa
(Ar=0)

45
Berkala MIPA, 16(1), Januari 2006

Geothermometri gas sudah banyak Air yang muncul dari mata air panas
dikembangkan untuk memperkirakan suhu memiliki temperatur sekitar 300 C.
reservoir terutama pada daerah yang tidak Air tersebut dapat langsung
dijumpai mata air panas. Salah satu dimanfaatkan untuk pemandian, atau
geothermometri gas yang sering dipakai dialirkan langsung ke rumah-rumah
adalah Geothermometri D’Amore & Panichi. penduduk. Hal ini dimungkinkan
Dengan menggunakan rumus yang karena daerah tersebut merupakan
dikembangkan oleh D’Amore & Panichi, daerah yang berhawa dingin. Di
maka suhu reservoir diperkirakan. sekitar samping itu, dengan adanya
231°C. kandungan mineral yang ada dalam
air atau uap, dapat dimanfaatkan
6. PEMANFAATAN POTENSI untuk menyembuhkan penyakit kulit,
ENERGI PANAS BUMI melegakan otot-otot yang kaku dan
bahkan untuk spa kesehatan
Sejak jaman dahulu manusia telah (balnelogi).
memanfaatkan air panas yang muncul ke 2). Kolam renang
permukaan melalui mata air panas. Mata air Daerah prospek panas bumi berada di
panas pada awalnya hanya dimanfaatkan kawasan wisata Candi Gedongsongo.
untuk bersantai dalam air hangat, namun pada Akan lebih baik jika pada daerah
perkembangannya air tersebut dimanfaatkan tersebut dibangun kolam renang air
secara lebih kreatif. Masyarakat Romawi hangat, dengan memanfaatkan air
menggunakan mata air panas untuk yang ada di sekitar mata air. Hal ini
mengobati mata dan kulit, serta memanaskan dapat meningkatkan minat wisatawan
bangunan. Penduduk asli Amerika sejak sekaligus menambah nilai tambah
jaman dahulu telah memanfaatkan air ini bagi perkembangan wisata di daerah
untuk kebutuhan memasak dan pengobatan. tersebut.
Berabad-abad suku Maori di New Zealand 3). Pengeringan produk pertanian
memasak makanan dengan memanfaatkan air Banyaknya produk pertanian yang
panas yang dihasilkan dari mata air, dan dihasilkan oleh para petani di sekitar
masyarakat di Perancis telah memanfaatkan daerah prospek, memungkinkan untuk
air panas untuk menghangatkan rumah. mengembangkan potensi energi panas
Panas bumi merupakan sumber energi bumi untuk mengolah produk
yang terbarukan, di samping merupakan pertanian terutama paska panen, baik
energi alternatif yang ramah lingkungan dan itu berupa pengeringan atau yang
bersih, karena sebagian besar gas buang lainnya sehingga dapat meningkatkan
adalah karbon dioksida (CO2 ), serta air mutu dan daya simpan.
kondesat yang telah diambil dapat 4). Budidaya perikanan
diinjeksikan kembali ke reservoir untuk Keberadaan air panas yang ada di
menjaga kelangsungan reservoir. daerah Gedongsongo memungkinkan
Berdasarkan karakteristik yang dimiliki, masyarakat sekitar untuk
energi panas bumi dapat dimanfaatkan secara mengembangkan perikanan, dengan
langsung maupun tidak langsung. Dalam cara mengalirkan air panas ke dalam
rangka optimalisasi pemanfaatan energi panas kolam penakaran yang digunakan
bumi, pemanfaatan langsung (direct use) untuk menjaga kestabilan suhu
dapat dikembangkan bersamaan dengan sehingga pertumbuhan ikan dapat
pengembangan panas bumi untuk tenaga optimal.
listrik. 5). Pemanas ruangan
Air panas atau uap yang dihasilkan dari Banyaknya rumah penduduk dan
manifestasi mata air panas dan fumarola yang bangunan hotel yang ada di sekitar
ada di daerah Gedongsongo dapat daerah prospek serta suhu udara yang
dimanfaatkan secara langsung, misalnya : relatif dingin, memungkinkan fluida
1). Pemandian air panas panas bumi dapat dimanfaatkan
sebagai penghangat ruangan.

46
Wahyudi, Kajian Potensi Panas

7. KESIMPULAN data dasar yang telah diperoleh adalah


hasil survei regional secara geologi,
Berdasarkan kajian geologi, geofisika, geokimia dan geofisika. Luas daerah
dan geokimia yang telah dilakukan, maka prospek ditentukan berdasarkan hasil-
potensi panas bumi daerah prospek G. hasil penyelidikan
Ungaran dapat diinterpretasikan sebagai geologi/geofisika/geokimia, dan
berikut: temperatur diperkirakan berdasarkan data
a). Daerah prospek panas bumi berada di geothermometri gas. Sampai dengan
lereng selatan G. Ungaran, yaitu di tahap ini, daya per satuan luas baru
kawasan wilayah Gedongsongo. ditentukan berdasarkan asumsi.
b). Beberapa parameter yang telah dihasilkan f). Cadangan panas bumi G. Ungaran
dari penelitian-penelitian secara geologi, termasuk dalam klasifikasi Cadangan
geokimia, dan geofisika merupakan Terduga, dengan kriteria luas dan
unsur-unsur yang menentukan ketebalan reservoir serta parameter fisik
karakterisasi geoscientific sistem panas batuan dan fluida diestimasi berdasarkan
bumi G. Ungaran. Model tentative sistem data ilmu kebumian detail terpadu.
panas bumi G. Ungaran dapat dibuat Namun demikian, posisi daerah up flow
dengan melakukan penelitian lebih lanjut, maupun dimensi reservoir, dalam
terutama dengan sumur eksplorasi yang penelitian ini belum bisa ditentukan
berguna untuk mempelajari karakterisasi dengan baik, sehingga estimasi potensi
secara lebih rinci. energi panas bumi belum bisa ditentukan
c). Manifestasi panas bumi yang berupa mata dengan Metode Volumetrik, dan baru bisa
air panas yang muncul di daerah sekitar ditentukan dengan Metode Perbandingan.
G. Ungaran (Banaran, Diwak, Kaliulo, Beberapa parameter penting seperti luas
Nglimut) merupakan aliran pinggir (out daerah prospek, tebal reservoir, porositas
flow), sedangkan posisi aliran utama (up batuan, dan lain-lain harus ditentukan
flow) belum bisa ditentukan secara pasti. dengan mengadakan penelit ian lagi
Keberadaan fumarola mengindikasikan disertai dengan analisis lubang bor (sumur
adanya pemisahan fase dari air panas eksplorasi). Dengan demikian model
bumi dibawahnya. Akan tetapi, hal ini tentative system panas bumi G. Ungaran
belum bisa dipakai untuk menentukan dapat digambarkan dengan baik.
bahwa di bawah fumarola tersebut g). Estimasi potensi energi panas bumi G.
terdapat aliran utama (up flow). Untuk Ungaran dapat diperkirakan berdasarkan
menginterpretasikan keberadaan aliran Metode Perbandingan. Berdasarkan hasil
utama diperlukan penelitian yang lebih geothermometri gas G. Ungaran diperoleh
lengkap di daerah ini, misalnya dengan suhu reservoir sebesar 230 0 C, dengan
sumur eksplorasi. demikian daya per satuan luas
d). Suhu reservoir tidak bisa diinterpretasikan diperkirakan sebesar 15 MWe/km2 . Bila
dengan menggunakan geothermometri faktor konversi energi panas ke energi
kimia air, karena jenis air yang ada tidak listrik sebesar 15%, maka besarnya daya
mewakili kondisi reservoir. Suhu listrik per satuan luas adalah 2,25
reservoir diinterpretasikan dengan MWe/km2 . Bila luas daerah prospek
menggunakan geothermometri gas dari panas bumi G. Ungaran diperkirakan
D’Amore & Panichi (1980), yaitu sebesar sebesar 5 km2 , maka daya listrik yang
230°C. dapat dimanfaatkan sebesar 11,25 MWe.
e). Berdasarkan klasifikasi dari Standarisasi
Nasional Indonesia untuk Panas Bumi, DAFTAR PUSTAKA
maka besarnya sumber daya panas bumi
G. Ungaran baru dapat diklasifikasikan Budiardjo, B., Nugroho dan Budihardi,
dalam Sumber Daya Spekulatif, yang M., 1997, Resource Characteristics of
diidentifikasikan oleh manifestasi panas the Ungaran Field, Central Java,
bumi aktif (Gedongsongo), serta semua Indonesia, Proceeding of National

47
Berkala MIPA, 16(1), Januari 2006

Seminar of Human Resources Indonesian Dampney, C.N.G., 1969, The Equivalent


Geologist, Yogyakarta. Source Technique, Geophysic s V.34,
Claproth, R., 1989, Geologi Indonesia, no.1, p39-53.
Majalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Hochstein, M.P., Ovens, S. A., dan Bromley,
Vol. Khusus 60 th. Prof. Dr. J.A. Katili, C., 1996, Thermal Springs at Hot Water
Ikatan Ahli Geologi Indonesia , hal. 511- Beach (Coromandel Peninsula, NZ),
562. Proceedings of the 18th NZ Geothermal
Workshop, New Zealand.

48

Anda mungkin juga menyukai