Anda di halaman 1dari 19

JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi)

Vol. 07 No. 01, Maret 2021 (52-70) https://doi.org/10.23960/jge.v7i1.115

IDENTIFIKASI PROSPEK PANAS BUMI RADIOGENIK


MENGGUNAKAN LANDSAT-8 DAN GRAVITASI DI
DAERAH PERMIS

IDENTIFICATION OF RADIOGENIC GEOTHERMAL


PROSPECT USING LANDSAT-8 AND GRAVITY IN PERMIS
AREA
Desy Angelica Baita Putri1*, Akhlaqul Karimah Harianja2
1,2
Teknik Geofisika Universitas Brawijaya

Received: 2020, October 31st Abstrak. Indonesia memiliki sistem panas bumi non-vulkanik yang dapat
Accepted: 2021, March 7th ditemukan di daerah Permis, Pulau Bangka. Diperlukan tahapan awal untuk
mengetahui prospek panas bumi radiogenik dengan menggunakan analisis
penginderaan jauh berdasarkan data Landsat-8 dan gravitasi. Metode
Keyword:
Landsat-8 memanfaatkan perhitungan NDVI, NDWI, dan LST, dari hasil
Gravity;
perhitungan tersebut didapatkan 2 lokasi yang memiliki kelembapan tinggi
Landsat-8;
dan suhu permukaan yang relatif tinggi sebesar 28°C yang terletak di sekitar
Permis;
manifestasi air panas. Kemudian teknik rasio saluran dan komposit warna
Radiogenic Geothermal.
semu digunakan untuk mengetahui keberadaan beberapa mineral alterasi
hidrotermal seperti OH, lempung, anatase, kovelit, serta sulfur yang dapat
menunjukan kemungkinan area outflow. Metode gravitasi bertujuan untuk
Corespondent Email: mengidentifikasi struktur bawah permukaan daerah panas bumi dengan
angelicadesy04@student.ub.ac.id menganalisis pola anomali Bouguer dan derivatif dilanjutkan dengan
pemodelan 2D. Hasil penelitian menunjukan bahwa manifestasi daerah
Permis dipengaruhi sesar geser dengan arah Barat Laut-Tenggara. Kemudian
sumber panas bumi radiogenik di daerah Permis diduga berasal dari batuan
granit yang memiliki kandungan radioaktif yang dapat menghasilkan panas.
Berdasarkan metode gravitasi dan citra Landsat-8 diperkirakan area prospek
panas bumi daerah Permis seluas 2.309 Km2 dengan sebaran ke arah timur
dari manifestasi panas bumi Permis.

How to cite this article: Abstract. Indonesia has a non-volcanic geothermal system which can be found
in the Permis area, Bangka Island. An initial stage is required to determine
Putri, D.A.B. & Harianja, A.K. radiogenic geothermal prospects using remote sensing analysis based on gravity
(2021). Identifikasi Prospek and Landsat-8 data. The Landsat-8 method utilizes NDVI, NDWI, and LST

52
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

Panas Bumi Radiogenik calculations, from the results of these calculations it is found that 2 locations
Menggunakan Landsat-8 dan have high humidity and a relatively high surface temperature of 28 ℃ which is
Gravitasi di Daerah Permis. located around the hot spring manifestation. Then band ratio and false-color
Jurnal Geofisika Eksplorasi, composites were used to determine the presence of several hydrothermal
07(01), 52-70. alteration minerals such as OH, clay, anatase, covelite, and sulfur which could
indicate possible outflow areas. Gravity method aims to identify subsurface
structure of the geothermal area by analyzing Bouger anomaly pattern and its
derivatives followed by 2D modeling. The results showed that the Permis area
manifestations were influenced by shear faults in the Northwest-Southeast
direction. Then radiogenic geothermal sources in the Permis area are thought
© 2021 JGE (Jurnal Geofisika to come from granite rocks which contain radioactive elements that can
Eksplorasi). This article is an open produce heat. Based on the gravity method and Landsat-8 imagery, it is
access article distributed under the terms
estimated that the Permis geothermal prospect area is 2,309 km2 with an
and conditions of the Creative
Commons Attribution (CC BY NC) eastward distribution of the Permis geothermal manifestations.

1. PENDAHULUAN informasi geologi yang dibutuhkan sebagai


Sistem panas bumi di Indonesia secara dasar dalam eksplorasi lanjutan dalam skala
umum berasosisasi dengan daerah vulkanik regional (Noorollahi dkk., 2005).
(Kasbani, 2009) akan tetapi Indonesia juga Oleh sebab itu, penelitian ini akan
diketahui memiliki potensi panas bumi non- memaduserasikan data Landsat-8 dan data
vulkanik yang tidak berkaitan secara langsung gravitasi yang tersedia di daerah penelitian
dengan proses vulkanik. Salah satunya yaitu sehingga dapat mengestimasi zona prospek
panas bumi radiogenik yang berasal dari panas bumi radiogenik. Data survei Landsat-8
sumber unsur radioaktif (Setiawan, 2016). dapat dimanfaatkan dalam mencirikan objek
Daerah Permis berlokasi di Kabupaten geologi berdasarkan kemampuan objek dalam
Bangka Selatan, Pulau Bangka merupakan merefleksikan dan menyerap gelombang
daerah yang menyimpan potensi panas bumi elektromagnetik pada permukaan bumi,
radiogenik yang dapat dimanfaatkan secara sehingga dapat menunjukkan mineral-mineral
optimal. Sistem panas bumi radiogenik dapat hasil alterasi pada permukaan bumi. Kemudian
dicirikan dengan adanya batuan alterasi oleh data gravitasi digunakan untuk mengiden-
kehadiran mineral tertentu. Batuan teralterasi tifikasi struktur yang mengontrol sistem panas
dapat terbentuk akibat interaksi antara fluida bumi seperti patahan dan sebaran batuan
dari reservoar panas bumi dengan batuan. berdasarkan kontras densitas daerah penelitian
Terdapat tiga jenis alterasi yaitu perubahan (Huenges, 2010).
mineral, pengisian ruang dan pelarutan batuan
(Browne, 1970). 2. TINJAUAN PUSTAKA
Eksplorasi potensi panas bumi secara in-
situ memiliki beberapa kekurangan dan risiko 2.1. Geologi Regional
yang tinggi pada tahap awal karena minimnya Pulau Bangka merupakan area yang
informasi dan data serta biaya yang termasuk ke dalam sabuk timah Asia Tenggara
dikeluarkan cukup besar (Witter dkk., 2019) dan merupakan bagian luar dari cekungan
Eksplorasi dengan penginderaan akan lebih busur belakang Sumatra (Padmawidjaja, 2013).
efektif dilakukan karena dapat meminimalisir Berdasarkan PSDG (2015) Gambar 1
biaya dan risiko yang dapat terjadi. merupakan peta geologi daerah Permis yang
Penginderaan jauh dapat memberikan tersusun dari batuan dengan umur paling tua

53
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

hingga umur yang paling muda yaitu Satuan Satuan granit permisan umumnya memiliki
Batupasir (TRp) berumur Trias yang termasuk tekstur sedang dan granit tekstur kasar. Granit
kedalam Formasi Tanjung Genting, Satuan dengan tekstur sedang mempunyai
Granit Permisan (TJg) berumur Jura, Endapan karakteristik dengan warna putih hingga abu-
Rawa dan Pantai (Qs) serta Aluvium (Qa) abu, bentuk anhedral, dan terdiri dari mineral-
tergolong umur Kuarter. Satuan batupasir ini mineral yaitu kuarsa, biotit, muskovit serta
didominasi oleh batupasir yang merupakan plagioklas. Batu granit ini tergolong dalam
quart arenite dan pada beberapa area batu granit plutonik. Satuan granit pada
ditemukan bongkahan meta batupasir daerah penelitian termasuk ke dalam Fomasi
(Pettijohn dkk., 1975). Batuan tertua pada area Granit Klabat dengan umur Trias yang
ini adalah kompleks Pemali dengan batuan mengintrusi satuan batu pasir Tanjung
berupa filit, sekis dengan sisipan kuarsit, dan Genting (Margono, 1995).
diterobos oleh Granit Klabat (Margono, 1995).

Gambar 1. Peta Geologi Daerah Permis (PSDG, 2015).

Terdapat beberapa sesar dan lipatan di area diperkirakan sebagai pengontrol aktivitas
Bangka Selatan. Sesar pada daerah penelitian fluida dalam sistem panas bumi radiogenik.
ditemukan pada satuan batu granit pada Pada bagian timur laut area Permis terdapat
Formasi Granit Klabat yang memiliki arah manifestasi air panas di sekitar sesar geser
timur laut-barat daya, timur laut-tenggara, (Purwoto dkk., 2015).
serta utara-selatan. Sesar yang ditemukan Berdasarkan perbandingan komposisi alkali
adalah sesar normal, sesar naik dan sesar geser. feldspar, kuarsa, dan plagioklas dalam segitiga
Sedangkan lipatan ditemukan pada satuan batu modifikasi khusus batuan beku plutonik.
pasir Formasi Tanjung Genting (Franto, 2015). Diperkirakan sistem panas bumi di daerah
Sesar geser dengan arah barat laut-tenggara Permis berkaitan dengan batolit granit klabat

54
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

yang memiliki umur Trias Akhir hingga Jura “hijau”, sedangkan mendekati -1 kondisi
Awal. Area granit memiliki kandungan vegetasi semakin jarang (Drisya dkk., 2018).
thorium yang diperkirakan dapat Normalized Difference Water Index (NDWI)
menghasilkan panas yang cukup sebagai adalah ukuran kejenuhan air atau kelembapan
sumber panas di sistem panas bumi radiogenik tanah pada suatu area (Gao, 1996). Nilai
daerah Permis (Purwoto dkk., 2015). NDWI berkisar -1 hingga 1. Nilai mendekati 1
menunjukkan tingkat kejenuhan air yang
2.2. Landsat-8 tinggi pada area tersebut sedangkan nilai
Dalam dua dekade terakhir, teknologi mendekati -1 artinya area tersebut semakin
penginderaan jauh spektral telah meningkat kering atau kandungan air semakin rendah.
secara signifikan (Sabins, 1999). Penginderaan Untuk mendapatkan nilai akhir Land
jauh data citra telah menjadi alat yang berguna Surface Temperature (LST), perlu dilakukan
dalam memberikan informasi berbeda seperti pengolahan data band termal untuk
litologi, vegetasi, anomali termal, kelurusan, mendapatkan nilai Top of Atmosphere (TOA)
alterasi hidrotermal, dll. berdasarkan Radiance, Brightness Temperature (BT), dan
komposisi permukaan bumi dan penyerapan Land Surface Emissivity (LSE) (Anandababu
energi oleh batuan (Frutuoso, 2015). dkk., 2018).
Citra Landsat-8 menyediakan akuisisi Perhitungan dimulai dengan menghitung
berkelanjutan dari data multispektral resolusi TOA (Lλ) untuk mendapatkan citra dari
tinggi permukaan bumi secara global. Pada permukaan atmosfer dengan persamaan:
studi ini penggunaan citra Landsat-8
difokuskan pada analisis spektral dengan Lλ (Radiance/W) = ML Í Qcal + AL (3)
mengolah dan menginterpretasikan data Dimana, ML adalah faktor pengali saluran,
spektral yang terdapat pada masing-masing Qcal merupakan citra saluran, AL adalah
saluran. Jenis data citra Landsat-8 (OLI/TIRS) faktor penjumlah saluran, dan Lλ adalah nilai
yang digunakan meliputi saluran multispektral TOA.
(1-7) dan saluran termal (10 dan 11). Untuk Kemudian dilanjutkan dengan konversi
mengetahui keberadaan sumber manifestasi citra menjadi suhu pada sensor dengan
area Permis, kedua jenis saluran tersebut menggunakan:
digunakan. Saluran multispektral berperan
BT = K 2 / ln( K1 / Ll + 1) - 273,15
untuk mengetahui Normalized Difference (4)
Vegetation Index (NDVI) dan Normalized Dimana, BT adalah suhu berdasarkan
Difference Water Index (NDWI). kecerahan piksel, K1 dan K2 adalah konstanta
Band5(NIR)-Band4(Red) dari metadata Landsat-8 sementara -273,15
NDVI = adalah nilai untuk konversi satuan suhu Kelvin
Band5(NIR)+Band4(Red) (1)
menjadi Celcius.
Band3(Green)-Band5(NIR) Setelah itu dilakukan perhitungan fraksi
NDWI = vegetasi dengan persamaan sebagai berikut:
Band3(Green)+Band5(NIR)
(2) 2
é NVDI - NDV Imin ù
Normalized Difference Vegetation Index PV = ê ú
ë NDV I maks + NDVI min û (5)
(NDVI) adalah ukuran kepadatan vegetasi
pada suatu area (USGS, 2015). Nilai NDVI ini NDVI merupakan indeks vegetasi, NDVImin
berkisar -1 sampai 1 dimana nilai mendekati 1 adlah nilai minimum indeks vegetasi dan
menunjukkan vegetasi yang semakin padat dan

55
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

NDVImaks adalah nilai maksimum indeks sehingga dapat diketahui keberadaaan mineral
vegetasi. alterasi. Contoh reflektansi beberapa mineral
Selanjutnya dilakukan perhitungan alterasi terdapat pada Gambar 2. Kehadiran
emisivitas pada permukaan tanah dengan cara: alterasi hidrotermal dapat diketahui dengan
mengambil beberapa kombinasi saluran yang
LSE = 0,004 Í PV + 0.986 (6)
memiliki nilai reflektansi tinggi terhadap
Dimana, LSE atau E adalah nilai emisivitas mineral-mineral alterasi hidrotermal. Saluran 4
permukaan tanah, dan PV adalah fraksi (0.636 – 0.673 μm), saluran 2 (0.452 – 0.512
vegetasi. μm), saluran 5 (0.851 – 0.879 μm), saluran 6
Terakhir dapat dilakukan perhitungan suhu (1.566 – 1.651 μm), saluran 7 (2.107 – 2.294
pada permukaan tanah dengan menggunakan μm), dan saluran 10 (10.60 – 11.19 μm)
persamaan 7: digunakan dalam menentukan persebaran
BT mineral alterasi hidrotermal (Pour & Hashim,
LST = 2015). Kombinasi dari beberapa saluran
æ BT ö
1+ ç ÷ ´ ln( E ) tersebut dalam saluran RGB sering juga
è 14380 ø (7) disebut sebagai komposit warna semu.
Dengan, LST adalah suhu permukaan tanah, Kombinasi saluran paling kontras untuk
BT adalah suhu pada sensor dan E adalah mengamati fitur litologi dan penentuan area
emisivitas (Avdan & Jovanovska, 2016). yang mungkin teralterasi harus mencakup satu
Mineral hasil alterasi hidrotermal akan pita yang terlihat (2, 3 atau 4), satu NIR (5) dan
memberikan respon panjang gelombang yang satu pita SWIR (6 atau 7) (USGS, 2015).
unik antar mineral pada survei Landsat-8,

Gambar 2. Contoh kemampuan mineral dalam memantulkan gelombang (Ali


& Pour, 2014).

Rasio saluran atau band ratio adalah tinggi dibagi dengan yang lain pita pantul
metode dimana satu saluran dengan pantulan rendah untuk memperjelas target dan

56
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

meminimalkan fitur yang tak perlu (Ahmed, m1m2


F =g r1
2020). Beberapa penelitian sebelumnya telah r2 (8)
berhasil menemukan beberapa rasio saluran
yang dapat menguatkan keberadaan mineral Percepatan benda m1 terhadap benda m2
tertentu dalam citra. Tabel 1 menunjukkan dapat ditemukan dengan membagi gaya (F)
hasil dari rasio saluran. dengan m2 sehingga didapatkan persamaan
percepatan gravitasi yang ditunjukan pada
Tabel 1. Rasio Saluran dan Perkiraan Hasil persamaan 9.
(Ahmed, 2020). g m1
g= r1
Rasio Saluran Hasil r2 (9)
4/2 Oksida besi pada piksel
cerah. Jika m1 adalah massa dari bumi dan r adalah
6/7 Mineral lempung jari jari bumi maka dinyatakan secara
seperti ilit, kaolinit dan matematis pada persamaan 10.
montmorillonite pada g Me
piksel cerah. g= r1
Re2 (10)
7/5 Mineral teralterasi dan
kehadiran mineral Sehingga anomali yang disebabkan oleh
lempung pada piksel variasi densitas lokal dari bidang lain
cerah. disekitarnya melibatkan serangkaian koreksi
6/5 Pembedaan mineral
terhadap gravitasi yang diamati (Blakely,
ferrous seperti geotit
1996). Dikarenakan nilai yang diperoleh pada
dan hematite pada
data dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka
warna cerah.
diperlukan koreksi dan analisis untuk
2/1 Kehadiran sulfur,
menghilangkan faktor-faktor di luar nilai
anatase dan mineral
sebenarnya, antara lain:
kovelit pada piksel
2.3.1. Koreksi Bouguer
cerah.
Koreksi Bouguer digunakan dalam
perhitungan massa batuan yang terdapat di
2.3. Metode Gravitasi antara titik pengukuran dengan permukaan air
Metode gravitasi digunakan untuk laut. Koreksi Bouguer didapatkan dengan
mengetahui perbedaan densitas dan menggunakan persamaan sebagai berikut
sebarannya pada permukaan (Huenges, 2010) (Reynolds, 2011).
dan dapat memetakan informasi struktur g = 2pgr h = 0, 04192 r h
geologi bawah permukaan yang berkembang
BC (11)
pada daerah penelitian. dengan γ adalah konstanta gravitasi, ρ adalah
Metode gravitasi didasarkan pada Hukum densitas batuan dan h adalah ketinggian dalam
Newton tentang gravitasi yang diakibatkan meter.
oleh pengaruh massa benda yaitu gaya tarik 2.3.2. Koreksi Medan
menarik antara massa benda satu dengan Koreksi medan dilakukan untuk
massa benda kedua serta jarak antara mengurangi pengaruh topografi pada
keduanya, Hukum Gravitasi Newton dapat permukaan bumi yang bervariasi. Topografi
dinyatakan dalam persamaan berikut (Telford ini menyebabkan adanya gaya tarik tambahan
dkk., 1990).

57
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

akbiat massa batuan pada hasil pengukuran Tahap berikutnya dilakukan proses
gravitasi. kombinasi citra atau komposit citra hasil rasio
2.3.3. Analisis First Horizontal Derivative saluran untuk mendapatkan gambaran alterasi
Analisis yang berdasarkan turunan pertama permukaan yang lebih baik. Kombinasi saluran
dari data horizontal berupa grafik anomali dan dan citra komposit semu yang digunakan
peta First Horizontal Derivative (FHD). berdasarkan penelitian (Ahmed, 2020) yang
Berdasarkan (Setyawan dkk., 2015) pada telah menunjukkan adanya keterkaitan antara
struktur sekunder seperti patahan atau sesar citra komposit warna semu dan rasio saluran
dapat diidentifikasi pada nilai maksimum dari dengan aktivitas alterasi hidrotermal.
nilai First Horizontal Derivative (FHD). Kemudian pengambilan data gravitasi
2.3.4. Analisis Second Vertical Derivative diperoleh dari TOPEX berupa data sekunder.
Analisis yang berdasarkan turunan kedua Lalu dilakukan koreksi pada data sekunder
ini didapatkan grafik dan peta anomali Second yang bertujuan untuk mereduksi pengaruh di
Vertical Derivative (SVD). Peta SVD diperoleh luar sumber anomali. Pemisahan anomali
untuk mengetahui jenis struktur sekunder gravitasi yang dilakukan pada penelitian ini
daerah penelitian berdasarkan nilai menggunakan analisis spektrum. Analisis
anomalinya. Struktur sekunder terletak di spektrum digunakan dalam mengestimasi
antara kurva tertutup dari nilai maksimum dan kedalaman anomali gravitasi yang bervariasi
nilai minimum pada peta SVD (Zeng dkk., terhadap posisi x bawah permukaan
1994). (Widianto, 2008). Analisis spektrum data
gravitasi dilakukan pada peta Anomali
3. METODE PENELITIAN Bouguer Lengkap (CBA) karena anomali
Penelitian ini menggunakan data citra gravitasi ∆g(x) bervariasi terhadap posisi x di
satelit. Data Landsat-8 didapatkan dari USGS sepanjang profil. Pada analisis spektrum
yang direkam pada tanggal 9 Februari 2020 digunakan metode Transformasi Fourier
pukul 03.05.31 WIB dengan tutupan awan untuk mengonversikan domain waktu menjadi
pada daratan 13%. Pada penelitian ini fungsi dalam frekuensi (Blakely, 1996) dan
pengolahan dan interpretasi data citra grafik spektrum ln(power) dengan gelombang
Landsat-8 menggunakan bantuan perangkat k menunjukan estimasi kedalaman anomali
lunak Envi 5.3 dan QGIS. Pengolahan citra medan gravitasi.
Landsat-8 dimulai dengan koreksi radiometrik Hasil yang didapatkan berupa anomali
untuk mengubah nilai digital (DN) menjadi Bouguer masih terdapat pengaruh dari
nilai reflektansi Top of Atmosphere (TOA). anomali regional yaitu pengaruh benda
Selanjutnya dilakukan koreksi derau anomali dalam dan anomali lokal akibat
atmosfer dengan algoritma Black Substraction benda-benda anomali lokal. Pemisahan
untuk mempertajam citra dan menghilangkan anomali digunakan untuk mengetahui anomali
derau atmosfer yang menyamarkan tangkapan yang disebabkan benda-benda anomali
pada sensor. Kemudian dilanjutkan dengan dangkal di kerak bumi. Pemisahan dilakukan
menghitung nilai NDVI untuk mendapatkan dengan filter Butterworth untuk memisahkan
nilai tutupan vegetasi dan lokasi badan air nilai pada frekuensi rendah dan panjang
serta untuk perhitungan LST akan didapatkan gelombang besar sebagai anomali regional.
sebaran suhu permukaan tanah dengan Selanjutnya dilakukan analisis derivatif yang
algoritma yang termuat dalam (Avdan & terdiri dari analisis First Horizontal Derivative
Jovanovska, 2016). dan Second Vertical Derivative untuk
mengetahui karakteristik dan memperkirakan

58
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

struktur geologi yang mempengaruhi daerah suhu yang terpengaruh oleh tutupan awan.
penelitian (Hafidah dkk., 2019). Sementara suhu maksimum sebesar 28.1oC
Kemudian dilanjutkan dengan pemodelan tersebar pada beberapa titik pada area
kedepan 2D untuk menunjukkan bentuk penelitian. Suhu maksimum ini dapat terjadi
bawah permukaan dan struktur yang terdapat pada daerah pemukiman penduduk dan dapat
pada area penelitian. Penentuan struktur pula terkait dengan aktivitas sistem panas
geologi juga dapat menggunakan data geologi bumi Permis. Daerah dengan suhu maksimal
dan data Digital Elevation Model (DEM) ditemukan pula pada daerah sekitar nilai
didapatkan dari DEM Nasional. Tahapan NDWI maksimum.
terakhir yaitu dengan menganalisis dan Peta NDVI, NDWI dan LST yang terlihat
mengintegrasi data gravitasi serta Landsat-8 pada Gambar 3 menunjukkan adanya daerah
untuk memberikan gambaran sebaran dengan vegetasi rendah serta kelembapan
manifestasi, zona prospek sistem panas bumi tinggi dan suhu relatif tinggi pada dua area
daerah penelitian. pada daerah potensi panas bumi radiogenik
Permis. Kedua area tersebut berdekatan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan manifestasi air panas Permis. Area ini
dapat menunjukkan adanya aktivitas
4.1. Landsat-8 hidrotermal pada area tersebut yang dapat
Berdasarkan peta NDVI daerah penelitian berhubungan dengan sistem panas bumi
didominasi oleh area dengan kerapatan Permis. Manifestasi air panas Permis tidak
vegetasi tinggi dengan nilai NDVI sebesar 0.5- teridentifikasi dengan baik akibat tutupan
0.83. Sedangkan nilai mendekati 0 awan.
diperkirakan merupakan tutupan awan. Nilai - Berdasarkan hasil rasio dari saluran atau
0.109 pada sebelah barat area merupakan air pita citra terdapat dua area utama yang
laut. Nilai minimum terdapat pada daerah didapati konsentrasi mineral alterasi
barat daya yang masih daratan pulau Belitung. hidrotermal dan hampir keseluruhan rasio
Nilai minimum ini menunjukkan tingkat menunjukkan kecenderungan yang sama yang
vegetasi yang minimum pada area tersebut. dapat dilihat pada Gambar 4. Kotak putih
Peta NDWI menunjukkan mayoritas daerah merupakan area perkiraan konsentrasi
penelitian menunjukkan area dengan mineral. Rasio 4/2 menunjukkan adanya
kelembapan raltif rendah dengan nilai NDWI - kandungan mineral oksida besi pada daerah
0.7301 sampai -0.416. Nilai NDWI -0.102 Permis. Rasio 2/1 menunjukkan adanya sulfur,
diperkirakan merupakan tutupan awan. Nilai anatase dan mineral kovelit. Kemudian pada
NDWI maksimum berada pada bagian barat rasio 6/5 yang memiliki kemampuan
yang merupakan daerah lautan dan dua area menunjukkan batas antar mineral ferrous.
pada barat laut bagian daratan Pulau Bangka Pada rasio 6/7 menunjukkan adanya mineral
dengan NDWI mencapai 0.526 yang lempung seperti ilit, kaolinit, dan
menunjukkan area tersebut merupakan area montmorillonit pada daerah Permis. Rasio 7/5
dengan kelembapan cukup tinggi atau dapat menunjukkan adanya batuan teralterasi
pula menjadi badan air. dengan kehadiran mineral lempung. Pada rasio
Peta sebaran suhu permukaan tanah 6/5 tidak terlihat adanya piksel yang menonjol
menunjukkan sebagian besar area penelitian sebagai anomali. Hal ini dapat disebabkan
memiliki suhu sebesar 22.8oC. Sementara nilai minimnya kandungan mineral ferrous ataupun
suhu yang rendah untuk daerah tropis sebesar mineral ferrous yang terdapat pada area
6.98oC sampai 17.6oC diperkirakan merupakan permis homogen.

59
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

a)

b)

c)

Gambar 3. (a) Peta NDVI, (b) Peta NDWI dan (c) Peta
Suhu Permukaan Tanah (LST).

60
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

a) b)

c) d)

e)

Gambar 4. (a) Peta Rasio 4/2 Daerah Permis (b) Peta Rasio 2/1 Daerah Permis (c) Peta Rasio 6/7 Daerah
Permis (d) Peta Rasio 6/5 Daerah Permis (e) Peta Rasio 7/5 Daerah Permis dengan kotak putih
merupakan area perkiraan konsentrasi mineral.

Dapat dilihat pada Gambar 5 peta Kedua area alterasi tersebut telah ditunjukkan
komposit sabin menunjukkan konsentrasi oleh rasio saluran. Pada rasio saluran kontras
mineral alterasi pada dua area yaitu timur laut antara mineral atau batuan teralterasi tidak
dan tenggara dari air panas permis. Peta terlalu terlihat, sedangkan dengan peta
komposit Kaufman, Gonzales, Ali dan Pour komposit dari rasio saluran area konsentrasi
juga menunjukkan kecenderungan yang sama. mineral teralterasi terlihat kontras dengan

61
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

lingkungan sekitarnya termasuk awan dan air tenggara dan juga dibatasi oleh manifestasi air
laut. panas Permis.
Pada komposit Sabin serta komposit Ali Berdasarkan data NDWI, NDVI dan LST
dan Pour menunjukkan warna hijau sebagai kedua area tersebut merupakan daerah lembap
vegetasi dan ungu sebagai awan. Sementara dengan suhu relatif lebih tinggi dari daerah
warna merah menunjukkan mineral alterasi. sekitarnya dan minim vegetasi. Berdasarkan
Warna merah yang kontras menunjukkan analisa Landsat-8 baik dengan rasio saluran
rasio 4/2 yang dominan sebagai saluran merah maupun komposit warna semu menunjukkan
dan mengindikasikan tingginya kandungan karakter yang serupa. Area potensi panas bumi
oksida besi sebagai mineral teralterasi teralterasi dengan kehadiran oksida besi,
hidrotermal pada area Permis. Pada peta lempung dan sulfur. Namun hal ini perlu
komposit Gonzales terlihat warna biru penelitian lebih lanjut dengan melakukan
mendominasi yang menunjukkan tingginya penelitian secara insitu, karena mineral oksida
kandungan sulfur, anatase dan kovelit yang besi dan mineral lempung merupakan produk
ditunjukkan rasio 2/1 yang kuat. Sedangkan hasil lapukan.
pada peta komposit Kauffman terlihat terdapat Pada penelitian yang dilakukan oleh
dua warna dominan berbeda pada kedua area (Ahmed, 2020) pada area panas bumi Manda-
alterasi, biru pada timur laut air panas permis Inakir, Djibouti dengan teknik rasio saluran
dan pada arah tenggara didominasi warna didapatkan adanya reflektansi yang minim dari
ungu. Baik warna biru dan ungu menunjukkan rasio saluran 4/2 yang mengindikasikan
rasio 6/7 yang kuat dan mengindikasikan minimnya keberadaan mineral oksida besi.
kandungan lempung yang tinggi pada kedua Sementara dengan rasio saluran lainnya
area. Sedangkan warna ungu pada bagian kehadiran mineral dapat teridentifikasi dengan
tenggara menunjukkan rasio 7/5 yang juga cukup baik. Sementara dengan metode rasio
kuat. Rasio 7/5 menunjukkan kehadiran saluran area Permis menunjukkan
mineral lempung pada batuan yang telah minimnya mineral ferrous yang hadir,
teralterasi. Kedua area teralterasi tersebut sedangakan rasio lainnya dapat menunjukkan
berada disekitar sesar yang berarah timur laut- adanya kehadiran mineral berdasarkan

a) b)

62
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

c) d)
Gambar 5. (a) Peta Komposit Rasio Sabin Daerah Permis (b) Peta Rasio Kauffman Daerah Permis (c) Peta
Rasio Gonzales Daerah Permis (d) Peta Rasio Ali Dan Pour Daerah Permis.

kecerahan pikselnya. didapatkan distribusi nilai dan peta Anomali


Dengan teknik komposit warna semu Bouguer Lengkap yang ditunjukan pada
(Ahmed, 2020) menggunakan komposit Gambar 6 dengan menggunakan densitas rata-
berdasarkan penelitian sebelumnya yang rata 2.67 g/cm3 (Blakely, 1996) memiliki
dilakukan oleh (Ali & Pour, 2014), (Sabins, rentang nilai anomali sebesar 25.3 mGal
1999), (Gonzalez dkk., 2019), dan (Kaufman, sampai 41.0 mGal. Anomali tinggi pada daerah
1988) yang telah melalui proses verifikasi penelitian memiliki nilai sebesar 36.2 mGal
lapangan untuk menunjukkan keterkaitan hingga 41.0 mGal yang digambarkan dengan
reflektansi oleh rasio saluran dan komposit warna kuning hingga merah muda yang
warna semu terhadap kehadiran mineral terletak di bagian barat daya, selatan dan timur
teralterasi hidrotermal pada area penelitian. laut daerah penelitian.
Pada lapangan Manda-Inakir ditemukan Nilai anomali Bouguer tinggi pada daerah
penggunaan komposit warna semu dapat ini diperkirakan akibat batuan dengan rapat
digunakan untuk studi awal ekspolrasi karena massa yang lebih tinggi dibandingkan
mampu menunjukkan perkiraan lokasi sekitarnya yang diperkirakan terdiri dari
mineral teralterasi sebagai manifestasi batuan sedimen berupa batupasir pada
permukaan yang dapat digunakan sebagai data Formasi Tanjung Genting berumur Trias.
pendukung pada tahap berikutnya. Pada area Kemudian anomali rendah pada daerah
Permis kondisi hampir sama dapat ditemukan penelitian dengan nilai anomali sebesar 25.3
dimana dengan menggunakan rasio saluran mGal sampai 36.2 mGal terletak di tengah
dan komposit warna semu dari rasio saluran hingga bagian barat, barat laut dan utara peta.
dapat menunjukkan perkiraan area yang Berdasarkan (Huenges, 2010) anomali gravitasi
menjadi konsentrasi keberadaan area rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal
teralterasi. yang memiliki implikasi yang signifikan untuk
eksplorasi panas bumi. Densitas yang lebih
4.2. Metode Gravitasi rendah dapat disebabkan oleh intrusi felsik
Tujuan dari survei gravitasi adalah untuk seperti granit, badan magma, porositas yang
menemukan dan mendeskripsikan struktur relatif tinggi, atau bagian batuan yang sangat
bawah permukaan dari efek gravitasi yang retak. Mineral alterasi yang dihasilkan oleh
disebabkan oleh anomali densitas struktur sirkulasi air panas juga dapat menyebabkan
(Lowrie, 2007). Berdasarkan hasil pengolahan anomali densitas rendah.

63
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

Gambar 7. Grafik analisis spektrum ln(Power)


dengan bilangan gelombang k (Gambar atas) dan
bilangan gelombang k dengan kedalaman (gambar
bawah).

Selanjutnya didapatkan anomali residual


yang merupakan gambaran dari struktur-
Gambar 6. Gabungan peta Anomali Bouguer
struktur yang relatif dekat permukaan.
Lengkap dan peta kontur topografi daerah Permis.
Berdasarkan peta anomali residual, daerah
dengan nilai anomali tinggi berada pada
Anomali rendah daerah penelitian
daerah tengah dan menyebar pada daerah
diasosiasikan sebagai pengaruh dominasi
penelitian dengan rentang nilai anomali
medan gravitasi batuan intrusi granit dari
sebesar 0 mGal sampai 0,28 mGal
Granit Klabat dengan umur Trias Akhir yang
diasosiasikan dengan warna kuning hingga
memiliki karakteristik batuan kurang kompak
merah muda.
dikarenakan adanya struktur berupa sesar atau
Anomali rendah memiliki persebaran pada
rekahan pada lapisan batuan daerah tersebut
daerah tengah dan juga menyebar pada daerah
dan menurut penelitian oleh (Padmawidjaja,
penelitian. Nilai anomali ini berkisar antara -
2013) di daerah Bangka Selatan anomali
0.28 mGal sampai dengan 0 mGal yang
rendah merupakan terobosan Granit Klabat.
digambarkan dengan warna hijau hingga biru.
Pemisahan anomali gravitasi dilakukan
Kedua anomali yang berdekatan tersebut
berdasarkan analisis spektrum berupa grafik
diduga membentuk struktur-struktur yang
ln(Power) dengan bilangan gelombang (k)
mempengaruhi keadaan geologi daerah
yang digambarkan pada Gambar 7.
penelitian seperti diperlihatkan pada Gambar
Berdasarkan grafik tersebut didapatkan 2 jenis
8.
grafik yaitu grafik depth estimate untuk
Berdasarkan korelasi analisis derivatif
memperkirakan kedalaman maksimum pada
dengan analisis struktur pada geologi regional
daerah penelitian adalah 2000 meter dan
diperikarakan terdapat 1 struktur utama dan 8
didapatkan batas untuk filtering bernilai 0.4
struktur sekunder dengan analisa patahan yang
rad/km.

64
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

Tabel 2. Analisis struktur peta Second Vertical


Derivative.

Line SVD Min SVD Maks Jenis


Sesar
1 0.0000015 0.0000015 Geser
2 0.000004 0.000004 Geser
3 0.000003 0.000003 Geser
4 0.0000025 0.0000025 Geser
5 0.000025 0.000005 Naik
6 0.000004 0.0000045 Geser
7 0.000002 0.000014 Turun
8 0.000002 0.000006 Turun
9 0.000007 0.000003 Naik

Gambar 8. Gabungan Peta Residual dengan Peta


Kontur Daerah Permis dan AB adalah lintasan
yang digunakan pada model 2D.

terletak pada nilai maksimum dari nilai FHD


yang ditunjukan pada Gambar 9 dan
berdasarkan grafik kurva tertutup dari nilai
minimum dan maksimum dari peta SVD yang
terdapat pada Gambar 10.
Menurut (Sarkowi, 2010) Berdasarkan hasil
sayatan nilai SVD, jenis-jenis patahan dapat
dijelaskan pada Gambar 11 dan Tabel 2 yang
menghasilkan tiga jenis sesar yaitu pada line 1,
line 2, line 3, line 4, line 6 didapatkan indikasi
sesar geser dengan nilai
|SVD|Maks=|SVD|Min. Pada line 5 dan line 9
didapatkan indikai sesar naik dengan nilai
Gambar 9. Gabungan peta First Horizontal
|SVD|Maks<|SVD|Min, dan pada line 7 serta
Derivative dan peta kontur Daerah Permis.
line 8 didapatkan sesar turun dengan
nilai|SVD|Maks>|SVD|Min.

65
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

Gambar 10. Gabungan Peta Second Vertical


Derivative dan Peta Kontur Daerah Permis.

Gambar 11. Grafik profil line yang menunjukkan hubungan indikasi patahan (garis hitam putus-
putus) berdasarkan anomali FHD dan anomali SVD.

66
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

Diketahui bahwa pada line 1 merupakan Berdasarkan hasil dari 2 metode didapatkan
sesar mendatar dengan arah tenggara-barat peta kompilasi area potensi panas bumi Permis
laut pada intrusi batuan Granit Klabat yang yang ditunjukan pada Gambar 13. potensi
memiliki hubungan dengan manifestasi air panas bumi diduga menyebar mulai dari zona
panas daerah Permis. Hasil pemodelan 2D teralterasi di sebelah tenggara manifestasi
pada penampang AB diilustrasikan pada panas bumi hingga air panas Permis. Sesar
Gambar 12 diperkirakan terdapat 3 lapisan mendatar diduga sebagai zona outflow fluida
yang direpresentasikan oleh Formasi Tanjung hidrotermal yang ditunjukkan dengan adanya
Genting dengan rapat massa 2.5 g/cc, Formasi manifestasi air panas Permis. Luas area potensi
Pemali dengan nilai rapat massa 2.69 g/cc yang berdasarkan sebaran anomali gravitasi yang
diperkirakan sebagai batuan dasar dan Granit tinggi sebesar 0.18-0.23 mGal yang
Klabat dengan nilai densitas 2.58 g/cc diperkirakan mampu menutup aliran dari
menerobos batuan Pemali dan Tanjung fluida. Area potensi ini dibatasi oleh beberapa
Genting dengan struktur patahan geser yang manifestasi yang mencirikan area outflow
diperkirakan mempengaruhi kondisi bawah seperti mata air panas Permis di sisi barat yang
permukaan, yaitu patahan pada line 1, 2, 5 dan terbentuk akibat adanya patahan yang menjadi
6. zona lemah tempat fluida panas bumi keluar.

Gambar 12. Penampang forward modeling 2D lintasan A-B gravitasi area Permis.

67
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

Gambar 13. Peta potensi panas bumi daerah Permis, Bangka Belitung.

Kemudian pada sisi selatan dibatasi dengan intensif dengan batuan maka batuan tersebut
adanya zona teralterasi hidrotermal. akan mengalami alterasi yang ditemukan pada
Berdasarkan analisis diatas perkiraan area bagian tenggara dan barat dari menifestasi air
potensi adalah 2.309 km2. panas Permis. Namun, untuk eksplorasi yang
Sistem panas bumi permis diperkirakan lebih detail tetap diperlukan eksplorasi in-situ.
mendapatkan suplai fluida atau inflow dari
Sungai Bangkakota di utara area potensi yang 5. KESIMPULAN
masuk akibat adanya gravitasi bumi melalui a. Mineral alterasi yang ditemukan adalah besi
rekahan-rekahan ataupun area dengan densitas oksida, mineral lempung, sulfur, anatase
kecil yang terdapat di utara area potensial. dan kovelit serta batuan teralterasi yang
Area inflow lainnya diduga berada pada sesar mengandung lempung. Sementara
geser di line 3 pada bagian barat daya area pembedaan mineral ferrous tidak terlihat
potensi. signifikan pada daerah Permis. Berdasarkan
Seperti penelitian Purwoto dkk. (2015) data gravitasi, Anomali Bouguer Lengkap
dipekirakan fluida terpanaskan oleh radiasi pada area permis bernilai 25.3 mGal sampai
thorium dari Formasi Granit Klabat sebagai 41.0 mGal.
sumber panas secara konduksi. Setelah itu, b. Analisis FHD dan SVD diperkirakan
fluida akan mengalami konveksi dan terdapat 1 struktur utama berupa sesar
mengalami penurunan temperatur dan mendatar berarah barat laut-tenggara yang
densitas. Hal ini akan menyebabkan fluida merupakan pengontrol sistem panas bumi
yang panas terdorong ke atas permukaan dan daerah Permis dan 8 struktur sekunder
dapat keluar melalui patahan atau rekahan di berupa sesar berjenis mendatar, naik dan
sekitar area potensial. Fluida panas tersebut turun berada pada Formasi Granit Klabat.
kemudian dapat membentuk manifestasi air c. Area outflow dari sistem panas bumi Permis
panas Permis serta dengan interaksi yang diperkirakan berada pada manifestasi air

68
Identifikasi Prospek Panas Bumi Radiogenik Putri et al

panas Permis. Outflow lainnya berada pada Browne, P. R. L. (1970). Hydrothermal alteration as
tenggara manifestasi air panas permis yang an aid in investigating geothermal fields.
diindikasikan oleh adanya alterasi pada area Geothermics. https://doi.org/10.1016/0375-
tersebut. 6505(70)90057-X
Drisya, J., Kumar, D. S., & Roshni, T. (2018).
d. Area inflow diperkirakan berada pada utara
Spatiotemporal variability of soil moisture
area potensi dari sungai Bangkakota dan and drought estimation using a distributed
dari sesar geser line 3. hydrological model. In Integrating Disaster
e. Berdasarkan metode gravitasi dan Science and Management: Global Case Studies
pengolahan citra Landsat-8 diperkirakan in Mitigation and Recovery.
area potensi panas bumi Permis seluas 2.31 https://doi.org/10.1016/B978-0-12-812056-
km2 dengan sebaran ke arah timur dari 9.00027-0
manifestasi panas bumi Permis Franto, F. (2015). Interpretasi Struktur Geologi
f. Penggunaan citra Landsat-8 dan metode Regional Pulau Bangka Berdasarkan Citra
gravitasi mampu mengidentifikasi zona Shuttle Radar Topography Mission (SRTM).
PROMINE, Vol 3 No 1 (2015): PROMINE.
prospek panas bumi. Namun hasil dari
http://journal.ubb.ac.id/index.php/promine/a
penginderaan jauh ini masih tetap harus
rticle/view/85
dipastikan dengan penelitian secara in-situ. Frutuoso, R. M. D. C. (2015). Mapping
hydrothermal gold mineralization using
UCAPAN TERIMA KASIH Landsat 8 data . A case of study in Chaves
Penulis mengucapkan terima kasih kepada license , Portugal. Dissertação de Mestrado.
pihak-pihak terkait yang telah memberi https://sigarra.up.pt/fcup/pt/pub_geral.pub_v
dukungan terhadap penelitian ini. iew?pi_pub_base_id=127594
Gao, B. C. (1996). NDWI - A normalized difference
DAFTAR PUSTAKA water index for remote sensing of vegetation
Ahmed, A. (2020). Hydrothermal Alteration liquid water from space. Remote Sensing of
Mapping for Geothermal Exploration in Environment. https://doi.org/10.1016/S0034-
Manda-Inakir Area , NW of the Republic of 4257(96)00067-3
Djibouti. Proceedings World Geothermal Gonzalez, L. M. R., Aufaristama, M., Jónsdóttir, I.,
Congress 2020, Figure 1, 1–9. Höskuldsson, Á., Póroarson, P., Proietti, N.
Ali, A., & Pour, A. (2014). Lithological mapping M., Kraft, G., & McQuilkin, J. (2019). Remote
and hydrothermal alteration using Landsat 8 sensing of surface Hydrothermal Alteration,
data: a case study in ariab mining district, red identification of Minerals and Thermal
sea hills, Sudan. International Journal of Basic anomalies at Sveifluháls-Krýsuvík high-
and Applied Sciences, 3(3). temperature Geothermal field, SW Iceland.
https://doi.org/10.14419/ijbas.v3i3.2821 IOP Conference Series: Earth and
Anandababu, D., Purushothaman, B. M., & Suresh Environmental Science, 254(1).
Babu, S. (2018). Estimation of Land Surface https://doi.org/10.1088/1755-
Temperature using LANDSAT 8 Data. 1315/254/1/012005
International Journal of Advance Research, Hafidah, A. D., Daud, Y., & Usman, A. (2019).
4(2), 177–186. www.IJARIIT.com Reservoir Identification Based on Gravity
Avdan, U., & Jovanovska, G. (2016). Algorithm for Method at “aUN” Geothermal Field. E3S Web
automated mapping of land surface of Conferences, 125(201 9), 0–5.
temperature using LANDSAT 8 satellite data. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20191251400
Journal of Sensors, 2016. 8
https://doi.org/10.1155/2016/1480307 Huenges, E. (2010). Geothermal Energy Systems:
Blakely, R. J. (1996). Potential Theory in Gravity Exploration, Development, and Utilization.
and Magnetic. In Cambridge University Press. In Wiley‐VCH.

69
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 52-70

Kasbani, K. (2009). Tipe Sistem Panas Bumi Di exploration. Ore Geology Reviews, 14(3–4).
Indonesia Dan Estimasi Potensi Energinya. https://doi.org/10.1016/S0169-
Buletin Sumber Daya Geologi, Vol 4, No 3 1368(99)00007-4
(2009): Buletin Sumber Daya Geologi, 23–30. Sarkowi, M. (2010). Identifikasi struktur daerah
http://buletinsdg. panasbumi ulubelu berdasarkan analisa data
geologi.esdm.go.id/index.php/bsdg/article/vie svd anomali bouguer. J. Sains MIPA, 16(2),
w/BSDG_VOL_4_NO_3_2009_3 111–118.
Kaufman, H. (1988). Mineral Exploration along the Setiawan, D.I.A.L. (2016). Karakteristik Geokimia
Agaba-Levant Structure by Use of TM-Data Granit Dan Implikasinya Terhadap Sistem
Concepts, Processing and Results. Panas Bumi Daerah Permis, Kabupaten
International Journal of Remote Sensing, 9, Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung.
1630–1658. Buletin Sumber Daya Geologi, Vol 11, No 1
Lowrie, W. (2007). Fundamentals of Geophysiscs. (2016): Buletin Sumber Daya Geologi, 1–13.
In Journal of Materials Processing Technology http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.ph
(Second Edi). Cambrodge University Press. p/bsdg/article/view/BSDG_VOL_11_NO_1_2
Margono. (1995). Peta Geologi Lembar Bangka 016_1
Selatan. Badan Geologi. Bandung Setyawan, A., Yudianto, H., Nishijima, J., & Saibi,
Noorollahi, Y., Highway, Y. E., & Ghods, S. (2005). H. (2015). Gradient analysis of gravity and
Application of Gis and Remote Sensing in magnetic data beneath Gedongsongo
Exploration and Environmental Management geothermal manifestations, Ungaran,
of Námafjall Geothermal Area , N-Iceland. In Indonesia.
Training (Issue 1). Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E.
Padmawidjaja, T. (2013). Deliniasi Endapan Timah (1990). Applied Geophysics. Cambridge
Berdasarkan Analisis Anomali Gayaberat Di University Press.
Daerah Bangka Selatan. Buletin Sumber Daya USGS. (2015). Landsat-8 (L8) Data Users
Geologi, Vol 8, No 3 (2013): Buletin Sumber Handbook. Version.
Daya Geologi, 130–140. Widianto, E. D. (2008). Penentuan Konfigurasi
http://buletinsdg.geologi.esdm.go.id/index.ph Struktur Batuan Dasar Dan Jenis Cekungan
p/bsdg/article/view/BSDG_VOL_8_NO_3_20 Dengan Data Gayaberat Serta Implikasinya
13_4 Pada Target Eksplorasi Minyak Dan Gas
Pettijohn, F.J., Potter, P. E., & Siever, R. (1975). Bumi Di Pulau Jawa.
Sand and Sandstone. Geological Magazine, Witter, J. B., Trainor-Guitton, W. J., & Siler, D. L.
112(2), 203–204. https://doi.org/DOI: (2019). Uncertainty and risk evaluation
10.1017/S0016756800045945 during the exploration stage of geothermal
Pour, A. B., & Hashim, M. (2015). Hydrothermal development: A review. Geothermics,
alteration mapping from Landsat-8 data, Sar 78(December 2018), 233–242.
Cheshmeh copper mining district, south- https://doi.org/10.1016/j.geothermics.2018.12
eastern Islamic Republic of Iran. Journal of .011
Taibah University for Science, 9(2), 155–166. Zeng, H., Zhang, Q., & Liu, J. (1994). Location of
https://doi.org/10.1016/j.jtusci.2014.11.008 secondary faults from cross‐correlation of the
Purwoto, E., Rezky, Y., & Simarmata, R. S. L. second vertical derivative of gravity anomalies.
(2015). Survei Aliran Panas (Heat Flow) Geophysical Prospecting, 42(8), 841–854.
Daerah Panas Bumi Permis Kabupaten https://doi.org/10.1111/j.1365-
Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung. 2478.1994.tb00244.x
Pusat Sumber Daya Geologi.
Reynolds, J. (2011). An Introduction to Applied and
Environmental Geophysics. John Willey &
Sons.
Sabins, F. F. (1999). Remote sensing for mineral

70

Anda mungkin juga menyukai