I.2
GEOLOGI DAN GEOKIMIA DAERAH PANAS BUMI WAI SELABUNG
KABUPATEN OKU SELATAN, SUMATERA SELATAN
SARI
Posisi daerah panas bumi Wai Selabung dalam tatanan tektoniknya berada pada busur magmatik, tepat
pada salah satu segmen sesar Sumatera bagian selatan. Batuan penyusun didominasi oleh batuan vulkanik
dan batuan sedimen klastik yang berumur Tersier hingga Kuarter. Stratigrafi batuan terdiri dari Satuan
Lava Akar Jangkang, Batupasir, Lava Asadimana, Lava Pematang Gong, Breksi Tua, Aliran Piroklastik
Ranau, Aliran Piroklastik Sapatuhu, Jatuhan Piroklastik Ranau, Lava Laai, Lava Bengkok, Lava Pandan,
Lava Gedang, Lava Perean, Lava Tebat Gayat, dan endapan Aluvium.
Daerah Wai Selabung memiliki area resapan cukup luas, yang berfungsi sebagai suplai air meteorik ke
dalam akifer dalam, dimana akan terjadi proses pencampuran dengan air reservoir. Fluida panas yang
berasal dari deep water secara konveksi mengalir naik menuju kepermukaan melalui permeabilitas bat-
uan/rekahan batuan dan zona patahan, yang muncul sebagai mata air panas bertemperatur relatif tinggi
(92,5oC), pH air netral pada elevasi relatif sama (360-467 mdpl.).
Air panas yang bersifat netral bertipe klorida, pada lokasi mata air panas Wai Selabung. Temperatur
bawah permukaan yang berkaitan dengan reservoir menurut formula geotermometer air (Giggenbach,
1988), diperkirakan bahwa temperatur reservoir adalah sekitar 176 oC, termasuk dalam tipe sistem panas
bumi bertemperatur sedang.
Kata Kunci: Wai selabung, panas bumi, reservoir, temperatur sedang.
I.2 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
Stratigrafi batuan di daerah Wai Selabung Sesar Wai Selabung dan sesar Kotadalam
dikelompokkan berdasarkan jenis dan kom- diperkirakan mengontrol munculnya air panas
posisi batuan penyusun, karakteristik fisik dan Selabung Dumping yang muncul di dinding sun-
umur batuan, serta dilakukan pembandingan gai Wai Selabung.
dengan geologi regional daerah setempat, maka
diperoleh satuan batuan dengan urutan dari Pola sesar utara selatan, diwakili oleh sesar
tua ke muda sebagai berikut: Satuan Lava Akar Pematangbuluh, sesar Perean, sesar Sinar-
Jangkang, Batupasir, Lava Asadimana, Lava marga, dan sesar Akarjangkang. Sesar tersebut
Pematang Gong, Breksi Tua, Aliran Piroklastik mengikuti pola Sunda yang terbentuk pada
Ranau, Aliran Piroklastik Sapatuhu, Jatuhan Eosen dan diperkirakan merupakan sesar
Piroklastik Ranau, Lava Laai, Lava Bengkok, tua, ditunjukkan dengan perubahan keluru-
Lava Pandan, Lava Gedang, Lava Perean, tuan san aliran sungai dan juga topografi. Beberapa
Lava Tebat Gayat, dan endapan Aluvium. sesar memotong depresi yang terbentuk akibat
sesar Sumatera yang berarah baratlaut-teng-
Pola struktur geologi didominasi oleh arah gara di sekitar Sinarmarga dan Talanan. Sesar
barat laut tenggara yang terpotong oleh sesar akarjangkang diperkirakan merupakan salah
dengan arah barat daya timur laut dan arah satu sesar yang mengontrol munculnya air
utara selatan. Manifestasi muncul dipermu- panas Wai Selabung 1-2 dan kemungkinan
kaan sebagai pengaruh dari pertemuan antara sebagai pembentuk zona permeabel untuk dae-
sesar sumatera dengan antitetiknya, sehingga rah reservoir Wai Selabung.
menghasilkan zona permeabel yang sangat
baik untuk meloloskan fluida ke permukaan. Pola sesar baratdaya timurlaut, berlawanan
dengan arah sesar Sumatera dan diperkirakan
Sesar di daerah Wai Selabung dikelom- merupakan antitetiknya. Beberapa sesar yang
pokkan menjadi tiga pola arah utama yaitu memiliki pola ini adalah sesar Pematanggong
baratlaut-tenggara, utara-selatan, dan barat- dan sesar Gistong. Sesar Gistong diperkirakan
daya-timurlaut. Disamping pola tersebut dapat sebagai kontrol struktur yang memfasilitasi
dikenali adanya bentukan struktur kawah yang munculnya air panas Lubuk Suban yang berada
muncul pada batuan vulkanik. pada batuan lava andesit tua Akarjangkang.
gai Wai Selabung). Selain manifestasi yang di tur udara 23,3 0C, pH 7,80, daya hantar listrik
lokasi survei, juga dilakukan pengukuran dan 272 mhos/.
pengambilan sampel sebagai pembanding
manifestasi air panas lain di Aromantai dan Air panas Kota Batu, terletak di luar lokasi
Kotabatu. penyelidikan Wai Selabung, pada kordinat (
387079 mT dan 9460803 mU), pada keting-
Air panas Wai Selabung 1, terletak pada kor- gian 567 mdpl, temperatur air panas 59,3 0C,
dinat (369107 mT dan 9479937 mU), pada temperatur udara 30,0 0C, pH 7,83, daya hantar
ketinggian 453 mdpl. temperatur air panas 92,5 listrik 1400 mhos.
0
C, pada temperatur udara 25,43 0C dengan pH
9,43 daya hantar listrik 2700 mhos/cm. Air panas Arumantai, terletak di luar lokasi
penyelidikan Wai Selabung, pada kordinat
Air panas Wai Selabung 2, terletak pada kor- (348405 mT dan Y = 9507986 mU), pada keting-
dinat (369171 mT dan 9479959 mU), pada ke gian 1082 mdpl, temperatur air panas 56,2 0C,
tinggian 457 mdpl, temperatur air panas 89,3 temperatur udara 21,9 0C, pH 8,30, daya hantar
0
C, pada temperatur udara 29,9 0C dengan pH listrik 1800 mhos/cm.
9,47, daya hantar listrik 2130 mhos/cm.
Alterasi Lubuk Suban, pada kordinat (369.036
Air panas Wai Selabung 3, terletak pada kor- mT, 9.481.651 mU). Kenampakan fisik alterasi
dinat (369256 mT dan 9480060 mU), pada ke berupa mineral lempung dengan warna abu-
tinggian 467 mdpl, temperatur air panas 40,2 abu kebiruan sampai keputih-putihan yang
0
C, dan temperatur udara 30,1 0C dengan pH dikelilingi endapan oksida besi kemerahan.
8,38, daya hantar listrik 686 mhos/cm. Secara megaskopis diperkirakan mineral lem-
pung yang terbentuk berupa montmorilonit dan
Air panas Lubuk Suban, terletak pada kordinat kaolinit. Dimensinya tidak terlalu luas, hanya
(369055 mT dan 9481615 mU), pada ketinggian berupa spot spot kecil dengan luas sekitar
360 mdpl, temperatur air panas 68,1 0C, pada 0,5 x 0,5 m2. Selain berupa mineral lempung,
temperatur udara 27,0 0C dengan pH 8,92, daya alterasi pada batuan induk (lava basalt) juga
hantar listrik 1196 mhos/cm. terbentuk, penyebaran mineral klorit mengisi
masa dasarnya dan beberapa mengubah min-
Air panas Selabung Damping, terletak pada eral olivin dan piroksen.
kordinat (367959 mT dan 9479453 mU), pada
ketinggian 403 mdpl, temperatur air panas 44,4 Hasil analisis PIMA (Portable Infra Red Mineral
o
C, temperatur udara 25,1 oC pH 8,19, daya han- Analyzer) untuk 3 (tiga) sampel alterasi bat-
tar listrik 715 mhos/cm . uan menunjukkan beberapa mineral seperti
haloysit, montmorilonit, piropilit, klorite dan
Air dingin Pematang 3, terletak pada kordinat paligorskit.
(368889 mT dan 9481401 mU), pada ketinggian
422 mdpl, temperatur air 23,1 0C, dan tempera- Berdasarkan analisis kehadiran mineral
I.2 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
haloysit, montmorilonit, dan paligorskit men- fungsi sebagai media dalam perpindahan energi
unjukkan bahwa pembentukan mineral alterasi panas secara konvektif. Secara singkat sirku-
berada dalam kondisi temperatur yang relatif lasi air/fluida ini berasal dari proses recharge
tidak terlalu tinggi atau kemungkinan dibawah atau imbuhan di areal tangkapan (catchment
150C dengan pH fluida yang netral, umumnya area) kemudian mengalami penetrasi secara
terbentuk pada zona argilik sedangkan min- vertikal dan akhirnya memasuki sistem panas
eral klorit menunjukkan pembentukan mineral bumi hingga terjadi proses discharge di permu-
dengan suhu yang cukup tinggi (250C) pada kaan. Dengan demikian dalam sistem panas
pH netral, biasanya terbentuk pada zona phil- bumi melibatkan juga sistem hidrogeologi.
lik. Kehadiran mineral pirophilit menunjukan
pembentukan mineral alterasi pada temperatur Pola hidrologi sangat dipengaruhi oleh besarnya
cukup tinggi (200C) dengan pH asam, biasanya infiltrasi air meteorik yang masuk kedalam res-
terbentuk pada zona argilik lanjut. ervoir dan hal tersebut didukung oleh curah
hujan daerah sekitar manifestasi adalah sekitar
59 - 1.630 mm per tahun. Daerah penyelidikan
secara hidrologi berada di sekitar DAS Wai
PERHITUNGAN KEHILANGAN PANAS Selabung dan Danau Ranau.
Fluida panas yang naik ke permukaan Secara umum daerah penyelidikan dibagi men-
mengalami transfer panas melalui batuan seki- jadi dua zona yaitu daerah resapan (recharge)
tarnya. Hal tersebut yang mengakibatkan air dan daerah lepasan (discharge). Daerah resa-
panas yang muncul di permukaan mengalami pan meliputi sekitar 45 % dari luas total wilayah
pendinginan. Panas yang hilang ditransfer ke penyelidikan, meliputi tinggian sekitar perbuki-
permukaan secara konduktif atau secara kon- tan Gedang, Pandan dan pegunungan Bengkok
vektif ke udara. di barat daya serta Pegunungan Pematang
Gong, Peraduan Gistong dan Pematang Buluh
Hasil perhitungan menunjukkan panas yang di timur laut daerah penyelidikan yang memiliki
hilang adalah sekitar 2,22 kWth. elevasi > 500 m dpl. Daerah lepasan meliputi
bagian tengah pada morfologi pedataran dan
perbukitan bergelombang landai yang men-
empati graben Kepayang. Memiliki luas areal
HIDROGEOLOGI sekitar 54 % daerah penyelidikan pada elevasi <
500 m dpl. Daeral limpasan sungai merupakan
Suatu sistem panas bumi harus memiliki flu- bagian dari daerah lepasan dimana merupakan
ida yang mensuplai ke dalam reservoir. Fluida akumulasi aliran run off dari air permukaan
tersebut dapat berasal dari permukaan ataupun yang tidak teresap di daerah resapan dan men-
dari fluida yang terperangkap dalam batuan, galir mengisi lembah lembah membentuk
namun dalam kuantitas yang tidak lebih banyak aliran sungai.
dari fluida permukaan. Fluida tersebut ber-
tinggi.
GEOKIMIA
Pada diagram segi tiga Cl-Li-B (gambar 6),
Kimia air panas dan air dingin panas bumi
air panas daerah Wai Selabung menunjuk-
Wai Selabung dari 6 sampel air(air panas Wai
kan bahwa air panas tersebut terbentuk pada
Selabung 1, Wai Selabung 2, Wai Selabung 3,
lingkungan vulkanik. Untuk air panas Wai
Lubuk Suban, Selabung Damping, dan air din-
Selabung 2 diperkirakan selama perjalanan-
gin Pematang Tiga), serta air panas di luar peta
nya mengalami kontak dengan batuan sedimen
lokasi penyelidikan (air panas Arumantai dan
sehingga cenderung mendekati sudut B.
aiar pananas Kota Batu).
I.2 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
8312 ppb dan CO2 berkisar 0,28 3,86%. tubuh basalt yang berumur Kuarter dengan
permeabilitas yang terbentuk akibat perpo-
Hg tanah setelah dikoreksi oleh nilai konsen- tongan sesar Wai Selabung, Kotadalam dan
trasi H2O-, terdistribusi seperti pada gambar 8, Akarjangkang dalam suatu pola hidrogeologi di
memperlihatkan anomali relatif tinggi >150ppb daerah lepasan (discharge).
terletak di sebelah selatan dari lokasi aiar
panas, yaitu di sekitar Tal Pelekat, yang bera- Manifestasi panas bumi di daerah Wai Selabung
sosiasi dengan lava Tebat Gayat. berupa pemunculan mata air panas den-
gan temperatur antara 40 - 92C, dan batuan
Peta distribusi CO2 Udara tanah (gambar 9), alterasi dengan tipe argilik-argilik lanjut yang
memperlihatkan anomali tinggi >2% terletak di terkonsentrasi di sekitar sungai Wai Selabung.
disekitar mata air panas Selabung Damping, di Munculnya air panas dan alterasi Lubuk Suban
sisi timur daerah penyelidikan yaitu sekitar Tal dikontrol oleh sesar Wai Selabung yang bera-
Tengah dan di barat laut daerah penyelidikan rah baratdaya-timurlaut yang menjadikan
atau sekitar Sinar Marga. daerah tersebut sebagai zona permeabel yang
meloloskan aliran air panas dari kedalaman.
Sedangkan untuk air panas Wai Selabung
lebih dikarenakan dikontrol oleh sesar Akar-
DISKUSI jangkang yang berarah utara-selatan dan air
panas Selabung Blimbing oleh kontrol sesar
Sistem panas bumi yang terbentuk di wilayah Kotadalam.
Sumatera sangat berkaitan erat dengan sistem
tektonik dan vulkanik. Sebagaimana kondisi Sumber panas untuk daerah Sumatera dan
saat ini, diwilayah tersebut, terutama wilayah Jawa sangat erat kaitannya dengan tubuh
Sumatera bagian Selatan yang merupakan jalur gunungapi yang masih aktif atau tubuh intrusi
magmatik yang dibatasi oleh pembentukan batuan. Di daerah penyelidikan terdapat tubuh
depresi akibat sesar besar Sumatera. vulkanik berupa kubah lava basalt yang beru-
mur 0,4 0,2 juta tahun yang lalu. Disamping
Sistem panas bumi di daerah penyelidikan itu di bagian baratnya terdapat tubuh vulkanik
berada pada kedua tatanan geologi tersebut, lainnya yang diperkirakan masih berumur Kuar-
dimana di bagian baratnya didominasi oleh bat- ter. Berdasarkan data analisis laboratorium
uan vulkanik (andesit-basalt) yang membentuk tersebut maka sumber panas untuk sistem
tubuh strato dengan pembentukan kaldera dan panas bumi Wai Selabung diperkirakan berasal
kawah serta di bagian tengahnya terbentuk dari vulkanik dome Tebatgayat.
jalur depresi Kepayang yang diakibatkan oleh
pola merencongnya sesar Sumatera. Batuan penudung merupakan lapisan yang
berfungsi untuk menahan aliran fluida panas
Pembentukan sistem panas bumi di daerah ke permukaan yang berasal dari reservoir.
Wai Selabung berhubungan dengan munculnya Lapisan ini merupakan lapisan kedap air yang
diindikasikan dengan daerah alterasi atau bat- lebih rendah akan cenderung bergerak ke atas
uan beku yang belum mengalami deformasi dan naik ke permukaan melalui rekahan bat-
dan terekahkan. Di daerah penyelidikan batuan uan dan zona patahan, muncul sebagai mata
penudung diperkirakan berupa lapisan batuan air panas dengan pH netral. Dalam pemuncu-
vulkanik yang telah teralterasi (argilik-argi- lannya menuju permukaan diperkirakan fluida
lik lanjut) yang berada di sekitar pemunculan panas tersebut mengalami percampuran den-
manifestasi panas bumi. gan air permukaan. Hal itu dapat dilihat dari
hasil plot pada diagram segitiga SO4-Cl-HCO3
Batuan reservoir merupakan batuan yang yang menunjukkan bahwa air panas daerah Wai
memiliki sifat permeabel dan dapat menam- Selabung termasuk tipe klorida bikarbonat dan
pung fluida dari kedalaman. Batuan vulkanik bikarbonat.
dalam bentuk lava dengan struktur kekar
berlembar atau meniang sangat baik dalam Pasokan fluida terbesar dari sistem panas bumi
menampung fluida di kedalaman, selain itu berasal dari air meteorik, namun diperkirakan
pada batuan piroklastik yang terbentuk celah terdapat pula fluida yang berasal dari magma
berupa rekahan dan hubungan antar butir yang (juvenile) dalam proporsi yang kecil. Untuk
kurang baik juga dapat menjadi batuan reser- menjaga pasokan air meteorik tersebut perlu
voir. dijaga daerah resapan (recharge area) yang ada.
I.2 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
I.2 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
Cl
KETERANGAN:
Ap. Way Selabung 1 (APW 1)
Ap. Way Selabung 2 (APW 2)
Ma
Ap. Way Selabung 3 (APW 3)
tu
80
re
Ap. Lubuk Suban (APL)
wa
Ap. Selabung D am ping (APS)
te
Ap. Kota Batu (APKB)
rs
60
rs
Ap. Arum antai (APAR )
te
wa
nic
40
lca
Ph
Vo
er
i ph
er
20
al
wa
te
rs
S team heat ed wat ers
SO4 20 40 60 80 HCO3
Na/1000
KETERANGAN:
A p . W a y S e la b u n g 1 (A P W 1 )
A p . W a y S e la b u n g 2 (A P W 2 )
80
A p . W a y S e la b u n g 3 (A P W 3 )
A p . L u b u k S u b a n (A P L )
A p . S e la b u n g D a m p in g (A P S )
% Na K
A p . K o ta B a tu (A P K B )
60 Full equilibrium A p . A ru m a n ta i (A PA R )
160 10
T Kn 0
T Km 220
40
Partial equilibrium
x
rbo
ei
w
20
Immature waters
ROCK
K/100 20 40 60 % Mg 80 Mg
KETERANGAN:
Ap. Way Selabung 1 (APW 1)
Ap. Way Selabung 2 (APW 2)
Ap. Way Selabung 3 (APW 3)
Ap. Lubuk Suban (APL)
Ap. Selabung Damping (APS)
Ap. Kota Batu (APKB)
Ap. Arumantai (APAR)
I.2 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
0
-15 -10 -5 0 5 10
-10
-20 Andesitic
APL
D=818O+14 Water
APS
-30
APAR
-40 APKB
APW-1
-50 Magmatic APW-2
Water APW-3
-60 x
-70
-80
I.2 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011