Anda di halaman 1dari 16

GEOFISIKA

Fikram Khaykal Lazuardi (710017211)


Junda Izzatul Fathan (710017188)
Ainul Saputra (710017203)
Lutfiah Izzani P (710017202)
Zulaiha Farlisya R (710017186)
Nur Aisyah ( 710017189)
INTERPRETASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH MANIFESTASI PANAS
BUMI DESA KARANGREJO KECAMATAN ARJOSARI, PACITAN
MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET
Oleh: Tri Eva Lestari, Universitas Negeri Yogyakarta1*), Nugroho Budi Wibowo2, Denny Darmawan1
1 Jurusan Pendidikan Fisika,Universitas Negeri Yogyakarta

Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Prospek Panas Bumi


Gunungapi Hulu Lais Lereng Utara dengan Menggunakan Metode
Magnetik
Arif Ismul Hadi, Refrizon, dan Suhendra Jurusan Fisika FMIPA Universitas Bengkulu
INTERPRETASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH
MANIFESTASI PANAS BUMI DESA KARANGREJO
KECAMATAN ARJOSARI, PACITAN MENGGUNAKAN
METODE GEOMAGNET

LATAR BELAKANG
MAKSUD DAN TUJUAN
Terdapat gunung api tersier melalui
retakan- retakan lava tersier dan
itandai dengan manifestasi panas bumi
seperti mata air panas salah satunya Memberikan informasi yang lebih detail
adalah objek wisata air hangat di Tirta mengenai daerah panas bumi Karangrejo
Husada di Desa Karangrejo, dan dapat memberikan kontribusi dalam
Kecamatan Arjosari, Pacitan dengan membantu upaya pemerintah untuk
temperatur sekitar 400 C dan pH pemanfaatan energi panas bumi.
normal (Utama, 2012). Diperlukan
penelitian lanjutan untuk mengetahui
sebaran anomali medan magnet dan
struktur bawah permukaan pada
daerah manifestasi panas bumi
Karangrejo
METODE PENELITIAN

1. Perangkat keras: satu set alat PPM (Proton


Precession Magnetometer) seri G-856, GPS,
kompas dan lembar check list PPM.

2. Perangkat lunak: Global Mapper 13, Surfer 12,


Geosoft Oasis Montaj dan Mag2DC.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 7 menunjukkan anomali medan magnet lokal
dengan nilai berkisar antara -320 nT sampai 80 nT.
Anomali medan magnet yang berwarna biru atau rendah
berada di daerah yang dekat dengan daerah
manifestasi panas bum
menunjukkan bahwa terdapat batuan lava andesit (0.0288 dalam SI) pada
kedalaman 150 m sampai 350 m, batuan andesit terubah (0.0611 dalam SI)
pada kedalaman 100 m sampai 350 m, batuan breksi (0.0126 dalam SI) pada
kedalaman 50 m sampai 300 m dan batuan lava dasitik (0.000 dalam SI
sampai 0.0067 dalam SI) pada kedalaman 0 m sampai 270 m.
menunjukkan bahwa terdapat batuan lava andesit (0.0473 dalam SI) pada kedalaman 150
m sampai 350 m, batuan breksi (0.023 dalam SI) pada kedalaman 100 m sampai 200 m,
batuan andesit piroksen (0.03390 dalam SI) pada kedalaman 0 m sampai 100 m dan batuan
lava dasitik (-0.004 dalam SI sampai 0.0028 dalam SI) pada kedalaman 0 m sampai 300 m.
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan


kesimpulan bahwa:
1. Sebaran anomali medan magnet daerah manifestasi
panas bumi Karangrejo memiliki nilai -340 nT sampai 80
nT.
2. Struktur bawah permukaan didominasi oleh batuan
breksi dan lava dengan batuan lava andesit berfungsi
sebagai cap rock dalam sistem panas bumi Karangrejo
Pendugaan Potensi Air Tanah Menggunakan Geolistrik Tahanan Jenis daerah pesisir
Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan

LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN

Gunungapi Hulu Lais merupakan gunungapi


tipe C yaitu gunungapi yang pusat Penelitian ini bertujuan menduga
erupsinya tidak diketahui dalam sejarah struktur bawah permukaan daerah
kegiatannya, tetapi masih memperlihatkan ciri- prospek panas bumi Gunungapi Hulu
cir ikegiatan masa lampau yang ditunjukkan
oleh lapangan fumarola (Sumintadiredja, Lais lereng utara dengan menggunakan
2000). Dari manifestasi yang nampak di metode magnetik.
permukaan dan hasil penelitian pendahuluan
yang sudah dilaksanakan, perlu segera
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui model sistem panas bumi,
sehingga pada tahap selanjutnya dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga
Listrik.
METODE PENELITIAN

Pengukuran magnetik untuk gunung, pengukuran di puncak


gunung dan tubuh gunung dilakukan dengan spasi 0,5 km
atau sekitar 25-30 menit perjalanan (kaki), sedangkan kaki
gunung dan sekitarnya spasinya 1-2 km. Untuk target
dengan daerah yang sempit dan topografi yang relatif datar
dapat dilakukan dengan spasi 50-100
Peralatan : Procession Magnetometer (PPM) model G-
856 dilengkapi dengan sensor. Instrumen ini mengukur
besar (magnitude) medan magnet total, (GPS), dan
Sayatan kemudian di buat pemodelan ke depan
(forward modelling) dengan Software Mag2DC.
.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Mata air panas yang nampak ke permukaan merupakan rembesan yang


berasal dari sumber air panas utama Gunungapi Hulu Lais yang melewati
bidang batas antara batuan basalt dan batuan andesit serta endapan
piroklastik yang menyebabkan zona iniJarak (m) Tinggi dari msl (m)
menjadi lemah yang mudah untuk diterobos, sehingga di permukaannya
ditemukan mata air panas.
KESIMPULAN

Berdasarkan model 2-D penampang lintang geomagnetik struktur bawah permukaan daerah
prospek panas bumi Gunungapi Hulu Lais lereng utara dapat disimpulkan bahwa daerah ini
tersusun oleh batuan basalt, batuan andesit, dan endapan piroklastik. Mata air panas yang
nampak di permukaan merupakan rembesan yang berasal dari sumber air panas utama
Gunungapi Hulu Lais yang melewati bidang batas antara batuan basalt dan batuan andesit
serta endapan piroklastik yang menyebabkan zona ini menjadi lemah dan menyebabkan
munculnya mata air panas di permukaan.
KESIMPULAN DARI KEDUA PAPAER

 Pada paper pertama Struktur bawah permukaan didominasi oleh batuan breksi dan lava dengan
batuan lava andesit berfungsi sebagai cap rock dalam sistem panas bumi Karangrejo.

 Pada paper kedua bahwa daerah ini tersusun oleh batuan basalt, batuan andesit, dan endapan
piroklastik. Mata air panas yang nampak di permukaan merupakan rembesan yang berasal dari
sumber air panas utama Gunungapi Hulu Lais.

 Berdasarkan hasil pengolahan dan interpretasi dari kedua paper dapat diambil kesimpulan. Prinsip
pengukuran geomagnetik ke dalam bumi melalui kontak magnetik yang bisa mengindentifikasikan
persebaran zona panas bumi serta pendugaan struktur bawah permukaan bumi berdasarkan pada
suseptibilitas .

 Setiap daerah yang berbeda dan kedalaman yang berbeda memiliki variasi komponen struktur
bawah permukaan geomagnet bumi yang berbeda. Maka untuk menginterpretasikannya salah
satunya adalah dengan metode geomagnet.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai