Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa


saling mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal
ini dapat dapat diketahui dari eksploitasi dan eksplorasi manusia terhadap alam
melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Kita sudah sering mendengar kerusakan hutan, pencemaran air, tanah dan
udara yang ada disekitar kita yang disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak dapat
memanfaatkan kekayaan alam secara efektif dan efisien, serta kurangnya kesadaran
manusia dengan dampak yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia itulah
kualitas lingkungan dapat menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya
di masa yang akan datang.

Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dimilikinya. Sumber daya alam
yang meliputi sumber daya alam hayati maupun non hayati dan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Sumber daya alam adalah lingkungan alam (environment) yang memiliki nilai untuk
memenuhi kebutuhan manusia (Rita,2010).
Kekayaan alam di Indonesia terbentuk dari beberapa faktor. Dari segi
astronomi, Indonesia berada pada daerah tropis yang memiliki curah hujan sangat
cukup sehingga banyak ragam dan jenis tumbuhan yang tumbuh secara cepat. Dari
segi geologi, Indonesia tepat berada pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga
banyak terbentuk pegunungan yang kayak akan mineral. Dari segi perairan di
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam hayati dan hewani, seperti ikan, minyak
bumi, dan mineral yang terkandung didalamnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (selanjutnya disebut


PP) No.19/1999 tentang “Pencemaran Laut” diartikan sebagai
masuknya/dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain
kedalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku
mutu atau fungsinya.Laut merupakan suatu ekosistem yang kaya akan sumber
daya alam termasuk keanekaragaman sumber daya hayati yang dimanfaatkan untuk
manusia. Sebagaimana diketahui bahwa 70% permukaan bumi didominasi oleh
perairan atau lautan. Kehidupan manusia di bumi ini sangat bergantung pada lautan,
sehingga manusia harus menjaga kebersihan dan kelangsungan kehidupan organisme
yang hidup di dalamnya. Berbagai jenis sumber daya yang terdapat di laut, seperti
berbagai jenis ikan, terumbu karang, mangrove, rumput laut, mineral, minyak bumi,
dan berbagai jenis bahan tambang yang terdapat di dalamnya.
Selain untuk keberlangsungan hidup manusia, laut juga merupakan tempat
pembuangan sampah dan pengendapan barang sisa yang diproduksi manusia. Lautan
juga menerima bahan-bahan yang terbawa oleh air yang mengakibatkan pencemaran
itu terjadi, diantaranya dari limbah rumah tangga, sampah, buangan dari kapal, dan
tumpahan minyak dari kapal tanker atau aktifitas pelabuhan lainnya. Namun,
pencemaran yang sering terjadi adalah tumpahan minyak baik dari proses di kapal,
pengeboran lepas pantai, maupun akibat kecelakaan kapal.

1.2.Tujuan Penelitian.

Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana pengaruh aktifitas dari pekerja tambang yang


melakukan bongkar muat batubara di pelabuhan Muara Badak bagi kondisi air
laut.
2. Mengetahui dampak yang di timbulkan dari aktifitas pelabuhan bagi orang
orang dan keanekaragaman hayati laut di Muara Badak.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan ketentuan-ketentuan yang mengatur
pencegahan pencemaran air laut
4. Melatih Keterampilan dasar untuk penelitian

1.3.Luaran Penelitian.

Hasil Penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu opsi terbaik untuk
membuat tingkat kesadaran mansuia lebih peduli terhadap orang lain dan juga
terhadap keanekaragaman hayati laut sehingga dapat mensejahtrakan masyarakat
sekitar ataupun lingkungan bawah laut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Kualitas Air

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan
berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk
keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Begitu pula
dengan air bersih, air minum dan air hujan, tentunya memiliki kesamaan, namun
sangat jauh berbeda diantara ketiganya. Mulai dari kandungan yang terdapat dalam
air tersebut hingga sumber dari air itu sendiri. Dan tentunya penggunaan dari
ketiganya juga berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan Permenkes
No.416/Menkes/Per/IX/1990, yang membedakan antara kualitas air bersih dan air
minum adalah standar kualitas setiap parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis
maksimum yang diperbolehkan.
2.2.Pengertian laut dan Pencemaran air laut.

2.2.1. Pengertian Laut

Laut adalah kumpulan air asin yang sangat luas yang memisahkan benua
yang satu dengan benua yang lainnya, dan juga memisahkan pulau yang satu dengan
yang lainnya10. Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas
yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Lautan yang
merupakan wilayah air pada dasarnya dapat dibagi dalam 3 bagian :

1. Permukaan lautan
2. Dalam lautan
3. Dasar lautan.
Ketiga bagian tersebut merupakan satu
kesatuan yang berada pada satu pengawasan, berdasarkan kedaulatan suatu negara
atau hukum internasional. Bagi wilayah perairan teritorial suatu negara, berarti segala
pengelolaan kepentingan pemeliharaan dan pengawasan pada prinsipnya tanggung
jawab ada pada negara tersebut dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan hukum
kebiasaan maupun konvensi internasional yang berlaku. Laut memiliki banyak fungsi
/ peran / manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya karena didalam
dan diatas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan
diantaranya yaitu :
1. Tempat rekreasi dan hiburan,
2. Tempat hidup sumber
makanan kita, 3. Pembangkit
listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb, 4.
Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dll,
5. Tempat barang tambang berada,
6. Salah satu sumber air minum (desalinasi),
7. Sebagai jalur transportasi air,
8. Sebagai tempat
cadangan air bumi, 9. Tempat
membuang sampah berbahaya (fungsi buruk),
10. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan.

2.2.2. Pengertian mengenai Pencemaran Laut.

Pencemaran dapat diartikan sebagai bentuk Environmental


impairment, yakni adanya gangguan, perubahan, atau perusakan. Pencemaran Laut
merupakan masalah yang dihadapi bersama oleh masyarakat internasional.
Pengaruhnya bukan saja menjangkau seluruh kegiatan yang berlangsung di laut,
melainkan juga menyangkut kegiatan-kegiatan yang berlangsung di wilayah pantai,
termasuk muara-muara sungai yang berhubungan dengan laut. Pada dasarnya laut itu
mempunyai kemampuan alamiah untuk menetralisir zat-zat pencemar yang masuk ke
dalamnya. Akan tetapi apabila zat-zat pencemar tersebut melebihi batas kemampuan
air laut untuk menetralisirnya, maka kondisi itu dikategorikan sebagai pencemaran.
Menurut undang-undang Nomor 23 tahun 1997, yang dimaksud dengan pencemaran
adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/atau komponen
lain kedalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lungkungan turun sampai ketingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai peruntukkannya. Selain itu menurut PP No.19 tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran dan/atau Pengrusakan Lingkungan Laut, pencemaran
merupakan masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi
dengan baku mutu dan/atau fungsinya. Sedangkan definisi pencemaran laut yang
dikemukakan dalam UNCLOS 1982, pasal 1 (4) , dikatakan sebagai berikut : “
pollution of the marine environment means the introduction by man, directly or
indirectly, of subtances or energy into the marine environment, including estuaries,
which result or is likely to result in such deleterious effect as harm to living resources
and marine life, hazards to human health, hindrance to marine activities, including
fishing and other legitimate uses of the sea, impairment or quality for use of sea
water and reduction of amnenities.”

Definisi di atas memberikan makna bahwa “Pencemaran lingkungan laut”


berarti dimasukkannya oleh manusia, secara langsung atau tidak langsung, bahan atau
energi ke dalam lingkungan laut, termasuk kuala, yang mengakibatkan atau mungkin
membawa akibat buruk sedemikian rupa seperti kerusakan pada kekayaan hayati laut
dan kehidupan di laut, bahaya bagi kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan-
kegiatan di laut termasuk penangkapan ikan dan penggunaan laut yang sah lainnya,
penurunan kwalitas kegunaan air laut dan pengurangan kenyamanan.” Menurut
Mochtar Kusumaatmadja Pencemaran Laut adalah perubahan pada lingkungan laut
yang terjadi akibat dimasukkannya oleh manusia secara langsung maupun tidak
bahan-bahan enerji ke dalam lingkungan laut (termasuk muara sungai) yang
menghasilkan akibat yang demikian buruknya sehingga merupakan kerugian terhadap
kekayaan hayati, bahaya terhadap kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di
laut termasuk perikanan dan lain-lain penggunaan laut yang wajar, pemburukan dari
kwalitas air laut dan menurunnya tempat-tempat permukiman dan rekreasi15.
Sedangkan menurut KHL III Pencemaran laut adalah perubahan dalam lingkungan
laut termasuk muara sungai (estuaries) yang menimbulkan akibat yang buruk
sehingga dapat merusak sumber daya hayati laut (marine living resources), bahaya
terhadap kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan.

Di laut termasuk perikanan dan penggunaan laut secara wajar, menurunkan


kualitas air laut dan mutu kegunaan serta manfaatnya. Dalam konfrensi Stockholm
1971, yang dimaksud dengan pencemaran laut adalah dimasukkanya secara langsung
atau tidak langsung oleh perbuatan manusia suatu substansi atau bahan energi ke
dalam lingkungan laut yang menyebabkan turunnya atau merosotnya kadar
lingkungan laut sehingga menyebabkan turunnya atau merosotnya kadar lingkungan
laut sehingga menyebabkan timbulnya bahaya bagi sumber alam hayati, kesehatan
manusia, rintangan melakukan kegiatan dilaut dan mengurangi pemanfaatan dalam
penggunaaan lingkungan laut. Sejalan dengan itu juga maka pencemaran laut intinya
adalah menurunnya kualitas air laut karena aktivititas manusia baik disengaja maupun
tidak disengaja memasukkan zat-zat pencemar dalam jumlah tertentu ke dalam
lingkungan laut (termasuk muara sungai) sehingga menimbulkan akibat yang negatif
bagi sumber daya hayati dan nabati di laut, kesehatan manusia, aktivitas di laut, dan
bagi kelangsungan hidup dari sumber daya hidup di laut. Berdasarkan pengertian
pencemaran-pencemaran di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
pencemaran laut merupakan suatu keadaaan dimana menurunnya kualitas air laut
yang disebabkan dari masukknya zatzat pencemar oleh aktivitas manusia, baik secara
sengaja maupun tidak disengaja yang berkaitan dengan pemanfaatan fungsi laut,
sehingga menimbulkan kerugian terhadap sumber daya alam laut, kesehatan manusia,
dan berbagai gangguan terhadap aktivitas manusia di laut.

2.3.Sumber Pencemaran air laut.

Apabila ditinjau dari sudut dari mana sumber pencemaran tersebut berasal,
maka sumber pencemaran laut dapat dibedakan menjadi, yaitu :

Jika ditinjau dari sudut sumber yang menyebabkan terjadinya pencemaran


laut, dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut :
1. pencemaran yang disebabkan oleh zat
pencemar yang berasal dari darat; 2. pencemaran yang
disebabkan oleh zat pencemar yang berasal bersumber dari kapal laut 3.
pencemaran yang disebabkan oleh dumping atau buangan sampah;
4. pencemaran laut yang disebabakan oleh zat yang bersumber dari
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dasar laut serta tanah dibawahnya;
5. pencemaran laut yang
disebabkan oleh zat pencemar yang bersumber dari udara.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini di lakukan di Daerah Muara Badak, Kalimantan


Timur.Penelitian di lakukan selama 3 bulan

3.2. Metode Penelitian.


Proses Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu:

3.3.1.Pengambilan Data di Lapangan

Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Survei Lapangan (survei pendahuluan) merupakan survei awal,
yaitu pemilihan
line pengukuran pada lokasi penelitian. Pada tahap ini akandicari
lokasi untuk lintasan pengukuran yang berada tidak jauh dari
bibir pantai.
2. Kemudian ditentukan posisi sentral (posisi 0 meter) sebagai titik
awal pengukuran dan diukur koordinatnya menggunakan GPS, sehing
ga kabelelektroda dapat ditarik dari titik awal pengukuran.
3. Selanjutnya dipasang elektroda arus dan potensial pada permukaan
tanahmengikuti kabel elektroda, dengan jarak yang sudah ada pada
kabelelektroda.
4. Elektroda dan kabel elektroda dihubungkan dengan menggunakan
jumperdan dipastikan semua elektroda terhubung pada
kabel elektroda.
5. Kemudian kabel elektroda tersebut dihubungkan dengan alat
geolistrikAres Control Unit dan baterai, yang juga dihubungkan dengan
alatgeolistrik Ares Control Unit.
6. Alat geolistrik Ares Control Unitdihidupkan dan selanjutkan data
diakuisisi.

3.3.2 Pengolahan data di laboratorium

Setelah dilakukan akuisisi data di lapangan, data tersebut di transfer


dariinstrumen alat geolistrik Ares Control Unit ke computer dalam bentuk data
notepad . Kemudian data tersebut dimodelkan di Laboratorium penelitian
terpadu,Prodi Teknik Geofisika, Fakultas teknik, Universitas Syiah kuala. Data
yangdiperoleh dari pengukuran digunakan sebagai parameter input.Proses pengolahan
data dan pemodelan dilakukan menggunakan
software Res2Dinv, program ini dapat memproses data dan menentukan model
resistivitas2D untuk bawah permukaan bumi dan hasil survei geolistrik. Model
2Dmenggunakan program inversi yang terdiri dari sejumlah kotak kotak yang
terkaitoleh distribusi titik titik pada datum point. Program ini mampu memproses
hingga80 elektroda dan 800 point dalam satu waktu

3.3.3 Interpretasi Data

Setelah proses pengambilan dan pengolahan data selesai, maka halselanjutnya adalah
melakukan interpretasi mengenai pencitraan
bawah permukaan yang berupa gambaran warna yang dihasilkan oleh software Res2d
inv dengan membaca panduan atau literatur pada software tersebut, makaakan
diketahui kedalaman intrusi air laut pada daerah tersebut.
Menurut Sri Harto (1993), kedalaman perbatasan antara air tawar dan airasin
yang terjadi pada masing-masing daerah penelitian dapat dihitung berdasarkan prinsip
Badon Ghyben-Hersberg, dengan rumus :
ρH= ρ0(H+h)
H= ρ0
ρ−ρ0

dimana : ρ0 = massa jenis air tawar (pada sumur)


ρ = massa jenis air laut
h= tinggi muka air tanah dari permukaan air laut
H = kedalaman air tanah (perbatasan) dari permukaan airlaut

Dengan demikian akan diperoleh suatu parameter apakah daerah tersebuttelah


terjadi intrusi air laut atau belum. Apabila kedalaman air tanah yang
telahterkontaminasi oleh air laut (berdasarkan pencitraan) lebih kecil dari nilai H(berd
asarkan prinsip Badon Ghyben-Hersberg), maka dapat dikatakan bahwadaerah
tersebut telah mengalami intrusi air laut. Demikian
juga sebaliknya, jika kedalaman air tanah yang
telah terkontaminasi aleh air laut lebih besar darinilai H, maka dapat dikatakan bahwa
daerah tersebut belum mengalami intrusi airlaut

3.4 Diagram Alir Penelitian

MulaiMM
Mulai o Survei awal lokasi penelitian
o Penentuan titik pengukuran
o Persiapan alat

Pengambilan data
Data lapangan dilapangan
o Data nilai o Pengukuran
resistivitasdalam Geolistrikkonfigu
bentuk rarasi Wenner
notepad
o

Pengolahan data dilaboratorium Interpretasi data


o Pengolahan data resistivitas o Lotologi bawah
o Akuisisi data menggunakan permukaanuntuk
menentukan lapisan
Aquifer di Lambada
Lhok
o

Laporan
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1.Anggaran Biaya

Tabel 4.1. Anggaran Biaya PKM-P

NO JENIS PENGELUARAN TOTAL BIAYA (RP)

1 Peralatan Penunjang 3.110.000

2 Bahan abis Pakai 4.326.000


3 Perjalan 4.326.000

4 Lain lain 1.874.000

Jumlah 12.425.000

kiiiuiiioiijjjooooojjjjjjjjhihoh0 12.425.000rr
12.425.000
No
Jenis Pengeluaran

Total Biaya (Rp)

Peralatan Penunjang 3.110.000

Bahan Habis Pakai 4.326.000

Perjalanan 3.115.000

Lain-lain 1.874.000

Jumlah

12.425.0004.2

Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2

Jadwal kegiatan

KegiatanBulan1 2 31 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Konsultasi Dosen


PembimbingPembentukan KepanitiaanTinjauan Umum LokasiPersiapan Alat
dan Bahan

Pengambilan data di lapangan

Pengolahan data di laboratorium

Interpretasi data

Laporan

Anda mungkin juga menyukai