Anda di halaman 1dari 34

MINERALOGI & PETROLOGI

HENDRO PURNOMO, 2019


PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN - ITNY
Mineralogi & Petrologi

• Mineral didefinisikan sebagai bagian kulit bumi yang terdiri dari


senyawa unsur-unsur kimia yang berbentuk padat bersifat
homogen, yang terjadi tidak dengan perantaraan manusia dan tidak
berasal dari tumbuhan atau hewan, dan di bentuk oleh alam.

• Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang


mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu
maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang
sifat-sifat fisik, sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan
kegunaannya

• Petrologi adalah cabang dari ilmu geologi yang mempelajari


tentang batuan yang ada di alam.
Skinner et al. (2004)

Penampang interior bumi


Karakteristik Struktur Dalam Bumi
Litosfer (Lithosphere) : kaku (rigid)

a. Kerak (crust) : di atas zona Mohorovisik


- Benua (continental): 20-40 km
- Samodra (oceanic): 0-10 km

b. Mantel litosfer (Lithospheric mantle) : mantel atas


bagian atas; bagian bawah dari litosfer : silikat padat
di bawah zona Moho; kedalaman bervariasi, sampai
200 km
Astenosfer (Asthenosphere): plastis (plastic)
- Bagian mantel atas, di bawah mantel litosfer, bersifat plastis
- Kedalaman: 100 – 250 km

Mesosfer (Mesosphere)
- Mantel atas bagian bawah, di bawah astenosfer : ultramafik
- Mantel bawah: 660 – 2900 km

Inti bumi (Core)


- Luar (Outer) : 2900 – 4980 km
- Dalam (Inner) : 4980 – 6370 km
Litologi Penyusun Struktur Dalam Bumi
Kerak (Crust)

a. Kerak benua
Kerak benua bagian atas:
 Komposisi rata-rata lebih mendekati granodiorit daripada granit
 Komposisi kimia rata-rata SiO2 = 66,4 %
(Pouldevaart, 1955 dalam Ringwood, 1975)
Kerak benua bagian bawah (kondisi anhydrous)
 Batuan metamorf fasies granulit asal batuan beku mafik (Ringwood, 1975)

Kerak benua bagian bawah (kondisi hydrous)


 Batuan metamorf fasies amfibolit asal batuan beku basalt

b. Kerak samodra
 Batuan sedimen pelagik
 Batuan beku basalt, diabas, gabro
Mantel (Mantle)

a. Mantel atas
- Batuan ultramafik
(silikat Mg + Fe3O4 + silikat hidrat)

b. Mantel bawah
- Batuan ultramafik
(silikat Mg)
Inti bumi

Siderofil (siderophile) : Fe, Co, Ni, Cu, Ag, Au, Mo,


W, Pt dialihtempatkan / emplacement ke mantel

Unsur volatil (volatile) : Na, K, Zn, Pb


dialihtempatkan ke mantel

Fe tereduksi menjadi FeS (di dalam inti bumi)

(Ringwood, 1975; Wilson, 1989; Charmichael et al.,


1974)
Tektonik Lempeng dan Petrologi

 Sejak tahun 1960-an, teori tektonik lempeng yang


sebagian besar dihasilkan dari studi geologi dasar
samodera telah diterima luas sebagai model sistem
geologi berskala dunia/global

 Peranan teori tektonik lempeng dalam petrologi:


 Dapat meyakinkan adanya hubungan yang sangat erat
antara tektonisme dengan proses magmatisme, proses
sedimentasi (pembentukan cekungan) dan metamorfosa.
Rock Cycle
Teori Tektonik Lempeng
• Teori ini dikembangkan oleh para ahli kebumian pada
sekitar tahun 1960 an.
• Teori ini menyebutkan bahwa bagian paling luar dari bumi
tersusun oleh lithosfer, secara relatif bersifat kaku yang
kemudian pecah menjadi lempeng-lempeng besar dan kecil
yang disebut dengan lempeng (plate) dengan ketebalan
sekitar 100 km.
• Lempeng tektonik ini terdiri dari lempeng samudera dan
lempeng benua.
• Lempeng-lempeng tersebut terus bergerak yang disebabkan
oleh arus konveksi dalam astenosfer

Sumber: AWANG H. SATYANA - BPMIGAS


Pergerakan arus konveksi

(sumber : glencoe earth science, 2008) (sumber : Thomson, 2007)


Sistem arus konveksi Pergerakan lempeng tektonik

Arus konveksi

(sumber : Glencoe earth science, 2008)


Relative velocities (in cm/year) and directions of plate
separation and convergence
Press and Siever (1998)
Aktivitas tektonik terpusat pada tiga jenis
pergerakan lempeng:

• convergence (two plates come together), dimana


lempeng-lempeng saling mendekat
• divergence (two plates move apart), dimana
lempeng-lempeng saling menjauh
• transform (two plates slide past one another),
dimana lempeng-lempeng saling berpapasan.
Searle (2000)
Batas-batas Lempeng:
There are three types of plate margins :
– destructive (plates collision, plate subduction,
convergent movement),
– constructive (new ocean floor is accumulated/adding
at MOR – mid oceanic ridge – where two plates
move away, divergent movement),
– conservative (no adding or destroying of crust,
transform fault).
CONVERGENT (COLLISION)

CONVERGENT (SUBDUCTION)

TRANSFORM FAULT
DIVERGENT

Plates of the lithosphere and their kinds of margins


Skinner et al. (2004)
Petro-Tectonic Assemblages
• Petro-tectonic assemblages are rock associations
that signal particular plate tectonic regimes.
• Reconstruction of plate tectonic evolution is based
on petro-tectonic assemblages.
• Petro-tectonic assemblages include ophiolite
sequence, mélange, metamorphic, magmatic rocks,
and sedimentary rocks.
Press and Siever (1998)

Rock assemblages associated with ocean-continent plate subduction


Press and Siever (1998)

Rock assemblages associated with ocean-ocean plate subduction


Distribusi sabuk magmatik pada zaman Kapur Akhir sampai Pliosen di Indonesia
Magma

Magma adalah batuan pijar yang terdiri dari tiga atau


lebih komponen lelehan cair silikat, kristal padat dan
gelembung gas. Magma yang membeku di dalam bumi
akan menghasilkan batuan intrusi atau batuan plutonik,
sedangkan magma yang membeku di permukaan bumi
disebut lava (Grove, 200)
Asal mula magma
• Kebanyakan kemunculan magma dihasilkan di batas
lempeng, kecuali pada sesar transform yang bilamana ada
dihasilkan dalam jumlah kecil (Condie, 1982).
• Lingkungan tataan tektonik pembentukan magma meliputi
tepi lempeng konstruktif, tepi lempeng destruktif, bagian
tengah lempeng samudera dan bagian tengah lempeng
benua (Wilson, 1989).
• Perkiraan angka kecepatan pembentukan magma pada
batuan plutonik jauh lebih cepat (29,5 km³/tahun)
dibandingkan pada batuan gunungapi (4,1 km³/tahun)
untuk masing-masing tataan tektoniknya.
Penampang yang memperlihatkan hubungan pembentukan magma
dengan tektonik lempeng (Schmincke, 2004)
Lokasi-Lokasi Terbentuknya Magma

1. Zona subduksi (subduction zone)


 Peleburan mantel atas / baji mantel (mantle wedge), mantel
tersomatisasi
 Pelelehan parsial kerak samudera (fasies amfibolit, eklogit)
 Pelelehan parsial kerak benua bagian bawah (anateksis)

2. Zona tumbukan (collision zone)


 Pelelehan parsial kerak benua bagian bawah (anateksis)
 Pelelehan parsial kerak benua bagian tengah (anateksis)
Lokasi-Lokasi Terbentuknya Magma (lanjutan..)

3. Rekahan tengah samodra (mid oceanic rift)


• Peleburan mantel atas

4. Rekahan tengah benua (intra continental rift)


• Peleburan mantel atas

5. Kepulauan tengah samudera (mid oceanic island)


• Peleburan mantel atas

(Best, 1982; Wilson, 1989)


Komposisi Magma
Komposisi kimia magma hasil analisis kimia menunjukkan
kisaran 45% - 75% berat SiO2 (Flint, 1977).

Berdasarkan kandungan SiO2 terdapat tiga jenis magma:


• Magma dengan kandungan SiO2 ± 50% membentuk batuan
beku basal, diabas dan gabro.
• Magma mengandung SiO2 ± 60% membentuk batuan beku
andesit dan diorit.
• Magma mengandung SiO2 ± 70% membentuk batuan beku
riolit dan granit.
Tiga kelompok utama jenis magma berdasarkan kisaran
komposisi batuan beku.
Jenis dan komposisi magma berdasarkan kandungan SiO2
(Peccerillo dan Taylor, 1976)
Mineral Pembentuk Batuan
Seri reaksi Bowen
Proses Pembekuan magma
References

 Ehlers, E.G., Blatt, H.,1982, Petrology Igneous, Sedimentary and


Metamorphic. W.H. Freeman and Company.
 Hartono, H.G., Petrologi Batuan Beku Dan Gunung Api. UNPAD Press.
 Setijadji L. D., 2011, Petrologi, Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik-
UGM
 Thorpe, R and Brown, G., 1994, The Field Description Of Igneous Rocks.
John Wiley & Sons.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai