Anda di halaman 1dari 18

HASIL PENGAMATAN

JENIS- JENIS BAHAN GALIAN DAN MINERAL


TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL

Disusun Oleh :

Nama : Magdalena Regina Papene


Nim : 710018065
Kelas : 01

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Bahan Galian


Tugas Pengantar Teknologi Mineral

Oleh :

Nama : Magdalena Regina Papene


Nim : 710018065
Kelas : 01

Yogyakarta, 26 November 2019


Dosen Pengampu

Dr.R.Andy Erwin Wijaya,ST.,M.T


NIK : 1973 0227

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatNya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah JENIS- JENIS BAHAN GALIAN DAN MINERAL.
Dalam penyusunan dan pembuatan tugas makalah ini saya menyadari bahwa
makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak, oleh
karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak R. Andy Erwin Wijaya, S.T., M.T. Selaku Dosen pengampu mata
kuliah Pengantar Teknologi Mineral Jurusan Teknik Pertambangan Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta
2. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan bantuan dalam menyusun makalah ini

Semoga bantuan dan kerjasama yang telah diberikan mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT.
Saya menyadari bahwa tugas makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
yang disebabkan oleh kemampuan saya yang sangat kurang, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran bagi yang membaca yang bersifat konstruktif
sehingga dapat menyempurnakan tugas makalah ini.

Yogyakarta,26 November 2019

Magdalena Regina Papene

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3. Tujuan Makalah ................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ................................................................................... 3
2.1. Batu Diorite ......................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Batu Diorite................................................................. 3
2.1.2 Proses Terbentuknya Batu Diorite ................................................ 3
2.1.3 Manfaat Batu Diorite .................................................................... 4
2.2. Batu Gamping ...................................................................................... 4
2.2.1 Pengertian Batu Gamping ............................................................. 4
2.2.2 Proses Terbentuknya Batu Gamping ............................................ 4
2.2.3 Manfaat Batu Gamping ................................................................. 5
2.3. Batu Sekis ............................................................................................ 5
2.3.1 Pengertian Batu Sekis ................................................................... 5
2.3.2 Proses Terbentuknya Batu Sekis ................................................... 6
2.3.3 Manfaat Batu Sekis ....................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 7
3.1. Pengambilan Foto Dan Lokasi Batu Diorite........................................ 7
3.2. Pengambilan Foto Dan Lokasi Batu Gamping .................................... 8
3.3. Pengambilan Foto Dan Lokasi Batu Sekis .......................................... 9
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 10

iv
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 10
4.2. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Pengambilan Foto & Lokasi Batu Diorite ....................................7


Gambar 3.2 Pengamatan Foto & Lokasi Batu Gamping ................................ 8
Gambar 3.3 Pengambilan Foto & Lokasi Batu Sekis ......................................9

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan galian industri adalah semua bahan galian di luar mineral logam dan
radio aktif, yang tanpa atau dengan proses pengolahan sederhana dapat digunakan
langsung dalam industri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Tentang Pengolongan
Bahan Galian (PP No 27/1980), bahan galian industri termasuk dalam bahan galian
golongan C, atau bahkan galian yang tidak termasuk dalam bahan galian vital
(Golonagn A) dan tidak termasuk dalam bahan galian strategis (Golongan B)
Bahan galian industri sebagian besar masuk bahan galian C, walaupun beberapa
jenis termasuk dalam galian golongan lain. Secara geologi bahan galian industri
terdapat kedalam ketiga jenis batuan yang ada di alam yaitu batuan beku, sedimen,
dan metamorf

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan, maka rumusan masalah yang
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan batuan beku diorite ? Dan bagaimana
terbentuknya batu diorite ?
2. Apa yang dimaksud dengan batu gamping ? Dan bagaimana terbentuknya
batu gamping ?
3. Apa yang dimaksud dengan batu sekis mika? Dan bagaimana terbentuknya
batu sekis mika ?

1
1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan. Maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Mengetahui deskripsi dan proses terbentuknya batu diorite.
2. Mengetahui deskripsi dan proses terbentuknya batu gamping.
3. Mengetahui deskripsi dan proses terbentuknya batu sekis mika.
4. Mampu menjelaskan tentang bahan galian yang dibahas.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Batu Diorite


2.1.1 Pengertian Batu Diorite
Batu diorit merupakan salah satu dari jenis batuan beku yang tersusun antara
batu granit hingga batu gabro atau batu basalt. Batu diorit ini merupakan batuan
hasil intrusi yang terjadi di kerak benua baik secara dike maupun sill. Batu diorit
ini seringkali terbentuk di atas lempeng konvergen dimana subduksi lempeng
samudera menyusup ke bawah lempeng benua. Batu diorit ini merupakan batuan
beku yang kasar atau sedang. Batu diorit berwarna campuran antara warna abu-
abu dan juga warna hitam dan seringkali memiliki corak tertentu yang nampak
hitam putih.

2.1.2. Proses Terbentuknya Batu Diorite


Semua batuan di bumi ini terbentuk karena sebuah proses. Kebanyakan
batuan terbentuk karena material- material yang berada di dalam bumi meluncur
keluar dan kemudian mengalami pembekuan (batuan yang terbentuk karena
proses ini dinamakan dengan batuan beku). Ada pula batuan yang terbentuk
karena perpindahan material dari satu tempat yang berkumpul di tempat baru
dan seiring dengan berjalannya waktu kemudian material- material tersebut
membeku dan membentuk sebuah batu. hal ini juga terjadi pada batu diorit
dimana pembentukannya juga terjadi karena sebuah proses. Beberapa proses
terbentuknya batu diorit antara lain sebagai berikut:
 “Partial melting” dari lempeng samudera akan menghasilkan magma
basaltik yang naik dan mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng
benua.
 Terjadi proses percampuran magma basaltik dan juga magma granit yang
akan naik di lempeng benua baik secara dike maupun sill.
 Lelehan tersebut akan menghasilkan komposisi antara basalt dan granit

3
 Lelehan ini akan mengkristal secara lambat dan kemudian membentuk
batu yang dikenal dengan batu diorit.

2.1.3 Manfaat Batu Diorite


Batu diorit lebih banyak digunakan dalam bidang bangunan. Beberapa
manfaat yang dimiliki oleh batu diorit antara lain adalah :
 Sebagai batuan ornamen dinding
 Lantai bangunan gedung
 Pengeras jalan
 Sebagai pondasi bangunan
 Sebagai gemstone atau batu yang digunakan sebagai perhiasan

2.2 Batu Gamping


2.2.1 Pengertian Batu Gamping
Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh
kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia, batu
gamping sering disebut juga dengan istilah batu kapur, sedangkan istilah
luarnya biasa disebut "limestone". Batu gamping paling sering terbentuk di
perairan laut dangkal.

2.2.2 Proses Terbentuknya Batu Gamping


Batu gamping dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu secara organik
secara mekanik atau secara kimia sebagian batu gamping dialam terjadi
secara organik. Jenis ini berasal dari pengembangan cangkang atau rumah
kerang dan siput. Untuk batu gamping yang terjadi secara mekanik
sebetulnya bahannya tidak jauh beda dengan batu kapur secara organik yang
membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur
tersebut kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh
dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia jenis batu kapur
yang terjadi

4
dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut
ataupun air tawar.

2.2.3 Manfaat Batu Gamping


Batugamping merupakan batuan dengan keragaman penggunaan yang
sangat besar. Batuan ini menjadi salah satu batuan yang banyak digunakan
dibandingkan jenis batuan-batuan lainnya. Sebagian besar batugamping
dibuat menjadi batu pecah yang dapat digunakan sebagai material konstruksi
seperti: landasan jalan dan kereta api serta agregat dalam beton. Nilai paling
ekonomis dari sebuah deposit batugamping yaitu sebagai bahan utama
pembuatan semen portland. Beberapa jenis batugamping banyak digunakan
karena sifat mereka yang kuat dan padat dengan sejumlah ruang/pori. Sifat
fisik ini memungkinkan batugamping dapat berdiri kokoh walaupun
mengalami proses abrasi. Meskipun batugamping tidak sekeras batuan
berkomposisi silikat, namun batugamping lebih mudah untuk ditambang dan
tidak cepat mengakibatkan keausan pada peralatan tambang maupun crusher
(alat pemecah batu).

2.3 Batu Sekis


2.3.1 Pengertian Batu Sekis Mika
Batu sekis adalah typical dari jenis batuan metamorf, batuan ini
terbentuk pada saat batuan sediment atau batuan beku yang terpendam pada
tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir
dari semua jejak jejak asli batuan ( termasuk kandungan fosil) dan bentuk
bentuk struktur lapisan ( seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang
akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada
batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral mineral
seperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan batuan sediment. Batu
sekis merupakan batu yang umumnya berwarna hitam, hijau dan ungu,
mineralnya umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang
diperlihatkan dengan kristal yang berkilau.

5
2.3.2 Proses Terbentuknya Batu Sekis
Pembentukan batuan ini terbentuk pada saat batuan sediment atau
batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam, mengalami tekanan
dan temperatur yang tinggi.. Sekis termasuk dalam derajat metamorfisme
sedang. Struktur yang dimiliki adalah berupa struktur foliasi yaitu schistosic,
yang memperlihatkan penjajaran mineral pipih (biotit, muskovit, feldspar)
lebih banyak dibandingkan mineral butiran, Sekis termasuk dalam tipe
metamorfisme regional orogenik karena peran tekanan dan suhu yang
dominan sehingga pada batuan terbentuk struktur yang berfoliasi.
Karakteristik Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi Derajat
metamorfisme Ciri khas Metamorfisme siltstone, shale, basalt Hitam, hijau
dan ungu Fine – Medium Coarse Foliated (Schistose) Mika, grafit,
hornblende Intermediate – tinggi mempunyai foliasi yang bergelombang dan
terkadang ditemukan kristal garnet. Karakteristik Asal Warna Ukuran butir
Struktur Komposisi Derajat metamorfisme Ciri khas Metamorfisme siltstone,
shale, basalt Hitam, hijau dan ungu Fine – Medium Coarse Foliated
(Schistose) Mika, grafit, hornblende Intermediate – tinggi mempunyai foliasi
yang bergelombang dan terkadang ditemukan kristal garnet

2.3.3 Manfaat Batu Sekis Mika


Kegunaan dan manfaat batu Sekis – Schist antara lain adalah sebagai
sumber mika yang utama. Mika ini merupakan salah satu komponen penting
dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengambilan Foto & Lokasi Batu Diorite

Alamat Pengambilan Foto : Dusun Gunung Pendul, Desa Gunung Gajah,


Kecamatan Bayat, Kabupaten Kelaten
Tanggal;/Waktu/Jam : Selasa, 19 November 2019, 09.07 WIB
Cuaca : Cerah Berawan
Jenis Bahan Galian : Batu Diorite

7
3.2 Pengamatan Foto & Lokasi Batu Gamping

Alamat Pengambilan Foto : Dusun Gunung Temas, Desa Gunung Gajah,


Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten,
Tanggal;/Waktu/Jam : Selasa, 19 November 2019, 10.57 WIB-11:00
WIB
Cuaca : Cerah Berawan
Jenis Bahan Galian : Batu Gamping

8
3.3. Pengambilan Foto & Lokasi Batu Sekis

Alamat Pengambilan Foto : Dusun Jokotuo, Desa Desa Gunung Gajah,


Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah
Tanggal;/Waktu/Jam : Selasa, 19 November 2019, 11:14 WIB
Cuaca : Cerah Berawan

Jenis Bahan Galian : Batu Sekis

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari yang telah di bahas di halaman sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengolahan bahan galian industri merupakan salah satu metode untuk
memisahkan mineral-mineral berharga dengan pengotor sehingga akan
didapatkan hasil dan mutu yang baik. Oleh karena itu pengolahan bahan
galian sangat penting dilakukan karena dapat meningkatkan hasil
produksinya.
2. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengetahui deskripsi dan proses
terbentuknya Batu Diorite, mengetahui deskripsi dan proses terbentuknya
Batu Gamping, mengetahui deskripsi dan proses terbentuknya Batu Sekis,
serta mampu menjelaskan tentang bahan galian yang dibahas.
3. Batu diorit merupakan salah satu dari jenis batuan beku yang tersusun antara
batu granit hingga batu gabro atau batu basalt. Batu diorit ini merupakan
batuan hasil intrusi yang terjadi di kerak benua baik secara dike maupun sill.
Batu diorit ini seringkali terbentuk di atas lempeng konvergen dimana
subduksi lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua. Batu diorit
ini merupakan batuan beku yang kasar atau sedang. Batu diorit berwarna
campuran antara warna abu- abu dan juga warna hitam dan seringkali
memiliki corak tertentu yang nampak hitam putih.
4. Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh kalsium
karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia, batu gamping
sering disebut juga dengan istilah batu kapur, sedangkan istilah luarnya biasa
disebut "limestone". Batu gamping paling sering terbentuk di perairan laut
dangkal.
5. Batu sekis adalah typical dari jenis batuan metamorf, batuan ini terbentuk
pada saat batuan sediment atau batuan beku yang terpendam pada tempat

10
yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir dari
semua jejak jejak asli batuan ( termasuk kandungan fosil) dan bentuk bentuk
struktur lapisan ( seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari
mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini
terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral mineral seperti
hornblende yang tidak terdapat pada batuan batuan sediment. Batu sekis
merupakan batu yang umumnya berwarna hitam, hijau dan ungu, mineralnya
umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan
dengan kristal yang berkilau.

4.2 Saran
Dari survey yang telah dilakukan dan makalah yang telah disusun, saran yang
dapat penulis berikan yaitu :

1. Survey lapangan sebaiknya dibekali dengan peralatan dan perlengkapan yang


memadai, sehingga data yang didapat akurat.
2. Survey lapangan harus didampingi oleh orang yang sudah berkompeten agar
dapat mengidentifikasi jenis bahan galian dengan baik dan benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Sekis
2. https://triigeo.blogspot.com/2013/03/kelompok-5-muh.html
3. https://www.slideshare.net/085753889956/batu-sekis
4. https://www.geologinesia.com/2016/05/pengertian-jenis-dan-kegunaan-
batu-gamping-batu-kapur.html
5. https://jagad.id/batuan-metamorf/
6. http://www.ptba.co.id/id/read/getting-to-know-coal
7. http://www.ptba.co.id/id/read/the-occurence-of-coal
8. https://www.google.com/search?q=gamping+adalah&oq=gamping+adalah
&aqs=chrome..69i57j0l5.2701j1j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.scribd.com/document/338473093/Makalah-Bahan-Galian-Industri

12

Anda mungkin juga menyukai