Anda di halaman 1dari 5

SRTRIKE-SLIP FAULTING AND VEINING IN THE GRASBERG GIANT

PORPHYRY Cu-Au DEPOSITS, ERTSBERG (GUNUNG BIJIH) MINING


DISTRICT, PAPUA, INDONESIA
(Sapiie, B. dan Cloos, M. (2012)

Grasberg Igneous Complex (GIC) mempunyai kelimpahan vein terutama dekat


zona bijih kadar tinggi dengan ketebalan 1 mm hingga 1 cm. Pada tambang terbuka
ditemuka vein dengan tiga episode vein yang terjadi yaitu awal (tahap 1A), bijih
utama (tahap 1B), dan akhir (tahapa 2). Orientasi vein bervariasi bergantung pada
domain fault yang terjadi. Vein tahap awal didominasi oleh stockwork vein kuarsa
+ magnetit dengan bentuk zona memanjang (elongated) dengan lebar sekitar 400
m dan panjang 600 m di dekat permukaan endapan. Total extensional strain yang
pada tabular vein diluar zona stockwork sekitar 40 m.

Strike-slip faulting merupakan proses minor tahap akhir selama orogenesis kolisi
namun menjadi sangat penting dalam intrusi dan mineralisasi. Endapan Grasberg
terbentuk di rezim strike-slip fault yang terjadi tarikan membentuk zona pull-apart
yang manjadi tempat keluarnya magma dari dapur batolit.

Tekanan fluida dan hydraulic fracturing meupakan proses fisika yang


menyebabkan mineralisasi vein yang terjadi di endapan kaya tembaga porpiri (e.g.
Burnham, 1979,1997). Analisis struktur bagian interior tembaga porpiri telah
banyak dilakukan. Secara regional ditemukan pola vein yag sistematis dan dikontrol
oleh tektonik. Kesimpulannya adalah gaya tektonik menjadi faktor yang
mempengaruhi orientsi vein/rekahan, namun tidak menyebabkan rekahan.

Analisis struktur si sepanjang jalan Grasberg menunjukkan strike-slip faulting


(Sapiie, 1998; Sapiie dan Cloos, 2004). Observasi di interior tambang terbuka juga
menunjukan strike-slip fault yang sangat melimpah. Sehingga hubungan sesar
anatara bagian luar dan di bagian tubuh bijih menjadi fokus dalam studi ini.
Magma and Ore Fluids
Fluida hidrotermal berasal dari magmatic berperan pada pemebentukan tubuh bijih.
Berdasarkan analisis isotop Sr dan Pb pada batuan di GIC mengindikasikan bahwa
logam di GIC berasala dari batuan beku (James dan Housh, 1995). Berdasakrn
investigasi inklusi fluida dair mineral kuarsa mengindikasikan temperatur homogen
pada 700oC hingga 500oC dengan salinitas 60-80wt% sehingga mengindikasikan
zona potasik. Kenyakan ikluasi fluida dari mineral kuarsa menunjukan zona filik
dengna temperatur anatara 600-300oC dan salinitas 30-50wt%.

Igneouse Rock Units


Geologi GIC diilustrasikan pada Gmabar 1. GIC merupakan produk dari tiga
tahapan intrusi yaitu dari tua ke muda adalah Fase Dalam terdiri dari unit intrusive
dan ekstrusif, cone-shape Main Grasberg Intrusion (MGI), dan terjadi potong
memotong oleh Intrusi Kali dike (Gambar 2).

Gambar 1. Peta geology GIC pada elevasi sekitar 3800 m.


Dalam Phase
Unit Dalam teralterasi kuat dan membentuk pola khas porfiri tgembaga. Bagian
tengah merupakan zona potasik (biotit+magnetit) dan dikelilingi oleh zona filik
(pirit+serisit), kemudian berubha menajdi zona propilitik pada baigan distal.

MGI Phase
MGI hadir pada bagian tengah GIC pada elevasi sekitar 3800m. pada fase MGI
dominan kandungan magnetit sehingga memberi kesan warna gelap pada batuan
kecuali stockwok kuarsa. Alterasi MGI muncul di dekat bagian utara kontak Dalam
Fragmental unit. MGI merupakan batuan asal pembawa kadar mineralisasi Cu-Au
tertinggi.

Kali Phase
Fase Kali (KI) intrusi merupakan multiphase dike yang memebentanf di sepanajng
tenggara lebih dari 1000m dari bagian tengah GIC (Gamabr 1). MGI, Dalam, dan
bagian tepi breksi/ unit sulfide berat seuruhnya dipotong oleh KI. MacDonald dan
Arnold (1994) membagi KI menjadi fase awal dan akhir. Fase Awal Kali dianggap
memiliki volume yang kecil pada bagian tengah MGI. Fase akhir Kali merupakan
multifase dike yang memotong seluruh unit sepanjang bagian tengah hingga
pinggiran dari GIC.

Gambar 2. Blok diagram GIC menunjukan geometri unit batuan.


Gambar 3. LKI memotong MGI dibagian inti dai zona bijih berkadar tinggi.
Keduanya dipotong oleh FLZ dengah offset normal.

Structural Analysis
Data Collection and Analytical Apporach
Detail struktur analisis yang dilakukan disepanjang sekitar 5km pada bukaan
tambang GIC untuk mengevaluasi hubungan antara sesar (shear fracture), urat
(mineralized extension fracture), clay-dikes (clay-filled extension fracture).
Analisis yang dilakukan terdapat pada Gamabr 4.
Gambar 4. Peta pola sesar pada open pit Grasberg menunjukan lokasi dair tiga
domain: GD1, GD2, dan GD3.

Berdasarkan gambar 4 beberapa dari bukaan dinding yang dianalisis secara


horizontal dan vertikal memiliki offset berjarak 50-150m dari satu ke yang lain,
ketika dibandingkan dengan bukaan terdekat yang telah dibuat, pola struktur
memiliki kesamaan yang sangat mirip (sapiie, 1998). Ada 2 kategori urat; tabular
dan stockwork. Urat tabular secara tipikal memanjang dari puncak dan terekam
lokal 1D dilatasi dari batuan asal. Stokwork merupakan jaring-jaring kompleks
yang terhubung dan saling memotong seperti jalur pada batuan asal D2 atau D3
dilatasi. Karakteristik statistik dari orientasi urat tabular adalah sangat jelas. Area
stockwork yang dipetakan secara ringkas, ketika diukur strukturnya kebanyakan
memotong urat tabular. Orientasi dan arah dari slip pada bidang sesar dideterminasi
menggunakan kriteria dari Petit (1987). Hampir seluruh sesar Grasberg memiliki
gores garis dengan indikator dua arah pergerakan.

Anda mungkin juga menyukai