Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH PERKEMBANGAN

ILMU GEOLOGI

KONSEP PROSES

Hita Pandita
PENGERTIAN/DEFINISI

A. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa memahami sejarah perkembangan
Teori/hukum-hukum geologi.
2. Mahasiswa memahami hukum-hukum dalam geologi
sejarah, terutama mengenai genesa/kejadian.
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP – KONSEP GEOLOGI

Perkembangan konsep-konsep geologi tidak dapat terlepas


dari periode perkembangan ilmu pengetahuan (sains).
Ada setidaknya 6 periode penting dalam perkembangan
konsep Geologi.

Enam Periode perkembangan konsep geologi:


1. Pra Yunani Kuno
2. Era Yunani Kuno
3. Era Romawi/Awal Kristian
4. Era Arab/Awal Islami
5. Eropa /Fixsism
6. Geologi Masa Kini/Mobilist-Plate Tektonik
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI/HUKUM GEOLOGI

Pra Yunani Kuno/Mesopotamia

• Secara umum masih berpikiran pada supra natural


(Religius/Agama). Mitos dan Legenda
• Tanah Yunani dan Hindia sebagai awal terbentuknya bumi.
• Proses di alam diakibatkan oleh bencana yang berhubungan
dengan moralitas manusia.
• Pada abad ke 7 SM mulai muncul astronom-astronom yang
meyusun filosofi tentang keplanetan.
• Pusat kebudayaan berada di Mesopotamia (Babilonia).
• Ilmuwan adalah para pemuka agama/religi.
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI/HUKUM GEOLOGI

Era Yunani Kuno (600 SM – 200 SM)


1. Ilmu pengetahuan berkembang berdasarkan hasil
pengamatan langsung terhadap alam dan pemikiran dari
para filsuf.
2. Secara umum berpendapat bahwa bumi adalah bulat.
3. Pada awal perkembangannya dipengaruhi oleh falsafah-
falsafah Mesopotamia.
Aristotélēs (384 SM – 322 SM):
Tanah dan laut tidak selamanya dalam bentuk tersebut, selalu berubah
sepanjang masa, yang sekarang daratan dahulunya berupa laut, yang
sekarang lautan dahulunya adalah daratan.

Ptolomeus:
Bumi merupakan pusat dari tata surya atau jagat raya. Matahari, bulan,
dan benda langit lainnya berputar mengelilingi bumi.

Theophrastus
1. Menyusun “Book of Stones”
2. Mendefinisikan batuan dan mineral, dan mengklasifikasikan
berdasarkan sifatnya ketika di panaskan.
3. Sudah mengenali: pumis sebagai produk volkanik, mutiara dari
kerang, marmer dari kehidupan laut.
4. Fosil bukan dari kehidupan tetapi proses plastis dari batuan.
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP – KONSEP GEOLOGI

Era Romawi Kuno (Awal Masehi)

1. Ilmu pengetahuan berkembang berdasarkan hasil


pengamatan langsung terhadap alam dan pemikiran dari
para filsuf. Lebih banyak meneruskan kajian-kajian filsuf
Yunani.
2. Munculnya Romawi Katholik menumbuhkan usaha
penggabungan pemikiran filsuf Yunani dengan pemikiran
Nasrani.
Strabo (63 SM – 24 M):
Ahli geografi, mencoba
menggambarkan peta dunia.
Mendefinisikan fosil nummulites
sebagai sisa beras makanan
pekerja Piramid.

Paham Nasrani (160 – 230 M):


Fosil terbentuk akibat banjir yang terjadi pada zaman Nabi
Nuh.
Konsep Katatrofisme (malapetaka) mulai berkembang lagi,
sebagai bagian dari Teori Penciptaan (Creationism)
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP – KONSEP GEOLOGI

Era Arab/Awal Islam (900 M – 1200 M)

1. Kejayaan Jazirah Arab (Kerajaan Persia) menandai pola


pemikiran baru di dalam Falsafah Keilmuan.
2. Menerjemahkan tulisan-tulisan Yunani dan memperkaya
dengan ide-ide baru.
3. Melakukan pendekatan filsafah Yunani dengan
pemahaman Qur’an. Terjadi penyesuaian pada Falsafah
Yunani.
4. Tokoh-tokohnya: Ibnu Sina (Avicenna), Al-Farabi, dll.
5. Teori “Evolusi” mulai di usulkan oleh Filsuf-filsuf Arab
Qur’an:
Bumi dan Tata Surya diciptakan berawal dari satu benda yang kemudian
dipisahkan.
Penciptaan alam semesta melalui beberapa tahapan, 6 masa dan 1 masa
Allah menetapkan hukum alam.

Ibnu Sina (Avicena)


1. Erosi adalah kekuatan alam yang merubah permukaan bumi.
2. Proposed for the first time the theory of orogenesis or mountain
building.
3. Recognized the difference between soil and bedrock as well as
recognizing fossils as organic remains, and interpreted marine
trangressions in the past
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP – KONSEP GEOLOGI

Eropa/Fixisme (Abad XVI – XIX Masehi)


Perkembangan geologi modern dimulai pada abad pertengahan dengan
munculnya aliran Fixisme.
Pada saat bersamaan mulai muncul paham Penciptaan
(Creationism/Genesis) dari Gereja/Keuskupan.

Paham ini lebih mendalami makna geologi yang dikeluarkan oleh


Aristoteles, dimana yang ada hanyalah gerak vertikal. Perubahan darat
menjadi laut dan sebaliknya dipahami karena terjadi perubahan naik dan
turunnya kulit bumi.

Pemahaman keberadan fosil sudah dapat dijelaskan akibat dari banjir


lumpur yang membunuh dan menutupi organisme (da Vinci, abad ke XV).
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP – KONSEP GEOLOGI

Eropa/Fixisme (Abad XVI – XIX Masehi)

Laut
Teori-Teori
CROSS-CUTTING PRINCIPLE (Georgius Agricola, 16th Century):

“Urat, dike dsb, yang dijumpai memotong batuan, maka batuan


yang diterobos lebih tua dari yang menerobos”.
Teori-Teori

STENO’S PRINCIPLES of STRATIGRAPHY (Steno, 17th Century):


• Hukum Superposisi: lapisan batuan yang di atas berumur lebih
muda dari lapisan batuan di bawahnya.

C A merupakan lapisan tertua,


B sedangkan C adalah lapisan
A
termuda

• Hukum Horisontalitas: lapisan


batuan dahulunya diendapkan dalam
kondisi horisontal.
Teori-Teori

STENO’S PRINCIPLES of STRATIGRAPHY (Steno, 17th Century):


• Hukum Kemenerusan lateral: lapisan batuan diendapkan
menerus secara lateral sampai batas-batas cekungan.
Teori-Teori

JAMES HUTTON (1753)


• Uniformitarianism: The Present is the key to the
past
Segala proses yang terjadi saat ini dahulunya
juga terjadi proses yang sama.

The present
The Past
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP – KONSEP GEOLOGI

Geologi Modern/Mobilist-Plate Tectonic (Abad XIX M)


Paham ini menganut adanya gerak-gerak horisontal dan
vertikal pada kulit bumi. Posisi suatu tempat bergerak
sepanjang waktu.
Teori yang pertama adalah: Continental Drift (Alferd Wegener,
1912).
Mulai berkembang di akhir tahun 1960-an.

Anda mungkin juga menyukai