Anda di halaman 1dari 33

PTG355 – STRATIGRAFI

PTG232 – PRINSIP STRATIGRAFI


03. Lapisan dan Bidang Perlapisan

Hari Wiki Utama

Program Studi Teknik Geologi


Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi
Jl. Jambi-Ma. Bulian KM. 15, Muaro Jambi, Jambi, Indonesia, 36122

hwu@2020
h.wikiutama@unja.ac.id
hwu@2020
CPL

I. Lapisan, Perlapisan, Bidang Perlapisan

II. Sedimentasi

III. Sedimen Klastik dan Batuan Sedimen


hwu@2020
I. Lapisan, Perlapisan, Bidang Perlapisan
Boggs (2014)

Lapisan merupakan suatu litologi yang memiliki litologi dan struktur yang seragam yang terbentuk
dari proses sedimentasi batuan sedimen

Perlapisan yaitu ciri utama dari batuan sedimen hasil dari proses sedimentasi yang menghasilkan
bidang-bidang batas satuan sedimentasi
hwu@2020
Karakteristik Batuan Sedimen
Boggs (2014)

Bidang Perlapisan adalah suatu bidang yang diujudkan amparan/penyebaran suatu mineral tertentu,
besar butir tertentu atau bidang sentuhan yang tajam antara dua macam litologi yang berlainan.

a. Bidang antar muka pengendapan (depositional interface)


b. Bidang kesamaan waktu (isochronous surface)
hwu@2020
Bidang Perlapisan Sedimen

Silurian Aberystwyth Grits, UK


Jones (2014)

Perlapisan pada batuan sedimen merupakan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif serta bersifat
universal

Strike (jurus perlapisan) yaitu arah yang merupakan perpotongan bidang perlapisan dengan bidang
horizontal (bidang imajiner/khayal)

Dip (sudut perlapisan) merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan bidang perlapisan dengan
bidang horizontal
hwu@2020
Lapisan Sedimen

Sedimen yang homogen disebarkan oleh


medium (air/angin) dalam keadaan serupa.
Satuan stratigrafi terkecil (mm-meter) terdiri
atas satu macam batuan yang homogen
dan dibatasi oleh bidang perlapisan

Lapisan sedimen yang miring sebagai


Nichols (2009)

indikasi adanya pengaruh tektonik setelah


proses sedimentasi

Saat sedimentasi, perlapisan sedimen


dipengaruhi oleh bentuk cekungan dan
ukuran butir sedimen sebagai representasi
sumber dan jarak saat proses sedimentasi
hwu@2020
Cara Mengenal Perlapisan Sedimen
Jones (2015)

a. Perubahan dari variasi batuan, susunan mineralogi, tekstur - besar butir, warna, struktur
sedimen, dan derajat kekerasan/resistensi batuan
b. Penyebaran fosil/mineral/butiran
c. Jejak fosil
d. Kicks dalam log listrik
hwu@2020
Perlapisan Sedimen Berbutir Kerikil-Bongkah

Pada batuan berbutir kasar seperti breksi dari Formasi Kaligesing Oligo-Miosen lokasi singkapan di Kulon Progo DIY dan
konglomerat alas sebagai awal dari pembentukan Formasi Karangsambung Eosen di Kebumen Jawa tengah. Perlapisan
dapat ditunjukkan dengan adanya orientasi fragmen batuan. Fragmen sebagai petunjuk batuan asal, sehingga dapat
dikenali lingkungan pengendapan dari ciri fisik batuan
Perlapisan yang dijumpai pada batuan berbutir kasar sebagai petunjuk adanya perbedaan pengendapan di saat proses
sedimentasi
hwu@2020
Perlapisan Sedimen Berbutir Pasir-Lempung

Perlapisan pada batupasir tufan dan batulempung tufan dari Formasi Dukuh Miosen di Kulon Progo DIY dan batupasir
Formasi Papanbetupangan di Limun Sarolangun. Adanya bidang perlapisan pada batuan sedimen berbutir sedang-halus,
perbedaan bidang perlapisan ditunjukkan dengan perbedaan komposisi mineral dan perbedaan ukuran butir
hwu@2020
Sedimen Masif

Pada batuan sedimen masif yang banyak mengandung fosil seperti pada batugamping berfosil dari Formasi Kebo Butak
Eosen dengan Fosil Forminifera Besar lokasi di Bayat Klaten Jawa Tengah dan batupasir massif Formasi Mentulu
Karbon-Permian di daerah Lubuk Bernai Tanjung Jabung Barat. Bidang perlapisan dapat ditunjukkan dengan hadirnya
orientasi memanjang dari fosil yang dikandungnya ataupun mineral
Pada batugamping harus diperhatikan ada atau tidaknya bidan perlapisan, karena merupakan kunci dari sedimentasi
klastik/non.
hwu@2020
Perubahan Bidang Perlapisan

Bentuk Lapisan
Lempeng pipih merata (dimensi ke satu arah
Lebih kecil dari dua dimensi lainnya).
Batugamping Sentolo Lensa (membaji ke segala arah)
Prisma (membaji ke dua arah)
Nodular

Cara Menghilang (secara lateral)


Perubahan berangsur
Perubahan secara tajam – interfingering
Breksi Kaligesing Membaji
Pemancungan oleh lapisan lainnya

Menghilangnya perlapisan akibat pemancungan oleh


lapisan lainnya, sebagai penciri adanya
ketidakmenerusan batuan sedimen atauadanya
ketidakselarasan
hwu@2020
Lapisan Penunjuk “Key Bed”

Lapisan Penunjuk (indikator kesamaan waktu)


-Tipis dengan penyebaran luas
-Keseragaman dalam sifat litologi
-Pada seluruh tempat lapisan tersebar
-Mudah dikenal
-Terbentuk pada waktu yang sama
-Tdak berulang
Boggs (2005)

Macam Lapisan Penunjuk


-Litologi (lithologic key bed/key marker)
-Paleontologi/fosil (paleo marker)
-Sifat kelistrikan (electric marker)
Nichols (2009)
II. Sedimentasi

hwu@2020
hwu@2020
Tektonik Sedimentasi

Pergerakan lempeng tektonik yang membentuk


pegunungan dan zona sesar besar, di mana
merupakan bukti pergerakan lempeng tektonik
lampau

Pergerakan lempeng tektonik dan berasosiasi


terhadap penurunan muka daratan sebagai tempat
Jones (2015)

menyediakan akumulasi sedimen, yang dikenal


dengan cekungan sedimen (terakumulasi material
sedimen disaat proses sedimentasi)

Sedikitnya terdapat 20 perbedaan tipe dari


cekungan sedimen dapat dikenali dan
merepresentasikan kompleksitas pergerakan
lempeng
hwu@2020
Sedimentasi Pada Cekungan

Rift basins, Intracratonic basins, Passive


margin basins, Foreland basins, Strike-slip
basins
Jones (2015) dan Brookfield (2004)

Di Pulau Sumatra memiliki khas cekungan


sedimen tarik pisah di Zona Perbukitan
Barisan, cekungan pemekaran seperti
Cekungan Sumatra Selatan, Sumatra
Tengah, dan Sumatra Utara

Pulau Jawa memiliki khas cekungan


sedimen yang berhubungan dengan zona
anticlinorium seperti Antiklinorium Rembang
Madura
hwu@2020
Siklus Batuan “Kunci Sedimentasi”
Jones (2015)
hwu@2020
Transportasi dan Pengendapan
Brookfield (2004)

Rift basins, Intracratonic basins, Passive margin basins, Foreland basins,


Strike-slip basins

Diagram untuk memahami hubungan antara ukuran butir, erosi, dan


kecepatan trasportasi sedimen di saat proses pengendapan sedimentasi
batuan
hwu@2020
Hjulström Diagram

Diagram menjelaskan hubungan antaran


ukuran butir, dan kecepatan sedimentasi

Mineral kuarsa sebagai mineral yang


paling stabil dan sangat umum dijumpai
pada batuan sedimen
Boggs (2014)

Olivin sebagai mineral yang sangat mudah


mengalami pelapukan, sehingga jarang
ditemukan pada batuan sedimen
hwu@2020
Konsep Kematangan Sedimen
Blatt (1982)
hwu@2020
Butiran dan Sedimentasi
Jones (2015)
hwu@2020
Butiran dan Sedimentasi

Perbedaan ukuran butir sedimen


sebagai kunci dari proses
sedimentasi yang akan membentuk
bidang perlapisan sedimen

Ukuran butir fragmen dan jenis


matrik sebagai kendali di dalam
proses sedimentasi batuan
Jones (2015)

sedimen. Untuk memahami proses


pengendapannya memerlukan
pengetahuan stratigrafi dari bidang
perlapisan batuan sedimen
hwu@2020
Waktu Pengendapan

Waktu pengendapan sebagai


kunci untuk memahami urutan
stratigrafi batuan

Tatanan tektonik sebagai “kunci”


dari proses yang terjadi hingga
pembentukan bidang perlapisan
sedimen
Jones (2015)
Hubungan Imbrikasi dan Arah Aliran

hwu@2020
Sedimen
Nichols (2009)
hwu@2020
III. Sedimen Klastik dan Batuan Sedimen

Sedimen klastik diartikan sebagai


material ataupun batuan hasil
sedimentasi batuan sedimen,
proses sedimentasi meliputi
pelapukan, erosi, transportasi,
pengendapan pada cekungan
sedimen, dan proses litifikasi
Brookfield (2004)

Batuan sedimen merupakan produk


litifikasi dari sedimentasi, baik
secara insitu ataupun eksitu
(transportasi)
Sedimentasi dan Perlapisan

hwu@2020
Debris Avalanche Vulkanik

Kawah Popigai di USA

Kawah dari vulkanik yang mengalami


longsoran diakibatkan struktur
vulkanik akan membentuk material
debris avalanche
Brookfield (2004)

Material tersebut umumnya


bercampur antara produk lava dan
batuan prioklastik

Produk ini umumnya ditemukan di


fasies medial-distal dari suatu
vulkanik

Umum ditemukan pada vulkanik aktif


dan dormant yang berumur Kuarter
hwu@2020
Perlapisan Sedimen Debris
Brookfield (2004)

Material yang dihasilkan dari proses sedimentasi “debris flow” yang diawali dari mekanisme mass flow
hingga water flow
hwu@2020
Mekanisme Sedimentasi dan Tipe Perlapisan

Meknisme sedimentasi sebagai


fakor pengontrol di dalam
pembentukan perlapisan sedimen

Mekanisme sedimentasi tipe


pengendapan mass flow hingga
water flow yang akan membentuk
Brookfield (2004)

debris flow
hwu@2020
Mekanisme Debris
Brookfield (2004)

Kompleks Gunung Api Arjuno


Welirang di Jawa timur
Debris avalanche and scar,
Baralacha La, Lahul, Indian
Himalaya
hwu@2020
Mekanisme Sedimen Vulkanik

Mekanisme sedimen vulkanik


dengan berbagai tipe sumber
batuan sedimen

Karakteristik sedimen sebagai


pembentuk bidang perlapisan
sedimen yang diwujudkan
dengan ukuran butir, bentuk
butir, komposisi mineral, dan
Jones (2015)

struktur sedimen

Proses sedimentasi dapat


dikenali dari sifat fisik, kimia,
dan biologi dari batuan
hwu@2020
Aliran Fluida Sedimentasi

Skema representasi dari aliran fluida laminar dan


turbulen. Penggabungan arah garis aliran di bawah
kondisi arus laminar ke pola chaotic (acak) dari aliran
di bawah kondisi turbulen

Komparasi bentuk profil kecepatan aliran laminar


dari profil aliran turbulensi
Boggs (2014)
hwu@2020
Aliran Fluida Sedimentasi

Karakteristik aliran debris di Triassic


debris flow, British Columbia
Boggs (2014)
hwu@2020
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

• Mengetahui bentuk alas/dasar/bidang sedimentasi


• Mengetahui lapisan penunjuk
• Mengetahui mekanisme sedimentasi
hwu@2020
Stratigrafi

Anda mungkin juga menyukai