Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah Toyota dimulai pada tahun 1918, ketika Sakichi Toyoda mendirikan

Toyota Spinning & Weaving Co., Ltd. Akhirnya pada 28 Agustus 1937 TMC

didirikan.PT. Hadji Kalla, dulu bernama NV. Hadji Kalla Trading Company, adalah

sebuah perusahaan yang dirintis oleh sepasang suami istri saudagar bugis yaitu Hadji

Kalla dan Hadjah Athirah.

PT Hadji Kalla yang berkantor pusat di Makassar, secara resmi berdiri dengan

dikeluarkannya Akte Notaris tertanggal 18 Oktober Nomor 31 oleh Master Jan

Philippus De Korte, yang bertindak sebagai pengganti djustisi tertanggal 17 Oktober

1950 nomor J.P.2.1/29/16. Akte Nomor 36 tertanggal 16 Maret 1953 oleh notaris

yang sama berdasarkan pengesahan pemerintah, dalam hal ini Menteri Kehakiman

Republik Indonesia yang mengeluarkan surat Nomor Y.A/28/4 tertanggal 1953.

Untuk pertama kali sebagaimana tercantum di dalam akte pendirian, diangkat

sebagai direktur perusahaan adalah Hadji Kalla yang didamping oleh dua orang

direktur muda, yaitu Tuan Saebe dan Nyonya Hajjah Atirah yang berdomisili di

Makassar. Direksi perusahaan ini juga didampingi oleh dewan komisaris yaitu Hadji

Abdul Fattah, Hadji Yusuf yang bertempat tinggal di Watampone.


Di dalam akte pendirian tersebut, tercantum pula tujuan dari kegiatan

perusahaan sebagaimana dijabarkan sebagai berikut :

1. Perdagangan hasil bumi serta perdagangan umum lainnya, baik itu perhitungan

sendiri maupun perhitungan orang lain. Secara agen komisi terutama dagang

ekspor dan impor dari segala macam barang yang dapat dilakukan.

2. Melakukan perusahaan perindustrian.

3. Melakukan perusahaan pengangkutan. Dalam dekade 1960-an perusahaan ini

berkembang menjadi perusahaan perdagangan umum yang meliputi perdagangan

ban mobil, alat-alat tenun dan sepeda. Kemudian sejak tahun 1968 perusahaan ini

mulai memperdagangkan mobil merek toyota, dan sejak tahun 1973 perusahaan

ini ditunjuk oleh PT. Toyota Astra

4. Melakukan perusahaan pengangkutan. Dalam dekade 1960-an perusahaan ini

berkembang menjadi perusahaan perdagangan umumnya meliputi perdagangan

ban mobil sebagai agen dalam memasarkan mobil beserta suku cadangnya untuk

wilayah pemasaran yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan

Sulawesi Tenggara.

Selain dalam memasarkan produk kendaraan Toyota di wilayah yang telah di

tentukan oleh PT. Toyota Astra Motor, juga telah dibuka sejumlah kantor cabang

perwakilan, yaitu sebagai berikut :

4.1.2 Struktur Organisasi

Di dalam suatu perusahaan adanya suatu organisasi yang tersusun rapi dan

masing-masing bagian berjalan sesuai fungsinya, merupakan salah satu kunci


keberhasilan suatu perusahaan untuk meraih sukses dalam usahanya. Dengan

demikian, diperlukan adanya struktur organisasi yang baik untuk mengatur tugas dan

tanggungjawab dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan.

Demikian pula pada PT. Hadji Kalla yang memiliki struktur organisasi garis

dan staf, pimpinan perusahaan dalam menjalankan tugasnya menggerakkan roda

perusahaan dibantu oleh sejumlah pejabat inti yang terdiri dari :

1. Direktur keuangan.

2. Direktur pemasaran.

3. Manajer divisi keuangan.

4. Manajer divisi toyota.

5. Manajer divisi perdagangan umum dan alat kontruksi.

6. Dan pejabat staf yang terdiri dari perencanaan perusahan dan pengawasan intern

(corporate planning) dan sekretaris perusahaan.

Di samping itu tiap-tiap staf divisi dilengkapi dengan masing-masing bagian

yaitu :

1. Divisi Toyota terdiri atas 3 (tiga) bagian, masing-masing adalah:

a) Toyota sales: menjual merek Toyota.

b) Toyota service: memperbaiki kendaraan merek Toyota

c) Toyota part: menjual suku cadang mobil Toyota

2. Divisi keuangan terdiri atas beberapa bagian yaitu :

a) Bagian keuangan

b) Pembukuan dan akuntansi


c) Verifikasi pembukuan

d) Kredit (utang-piutang)

e) Pengawasan dan analisis

f) Bagian khusus pengelolaan piutang

3. Divisi administrasi dan personalia yang terdiri atas :

a) Administrasi

b) Personalia

c) Rumah tangga

4.2 Karakteristik Responden Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah seluruh karyawan PT.

Kalla Toyota Kendari. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 85

orang dengan karakteristik responden sebagai berikut:

4.2.1 Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 85 responden, diperoleh

gambaran tentang karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang terlihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Jumlah Persentase


No.
Kelamin (Orang) (%)
1 Laki-Laki 63 74
2 Perempuan 22 26
Jumlah 85 100
Sumber: Data primer diolah, 2021
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas karyawan pada PT.

Kalla Toyota Kendari berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 63 orang (74%) dan

sisanya perempuan sebanyak 22 orang (40%). Hal ini mnejelaskan bahwa mayoritas

pegawai pada PT. Kalla Toyota Kendari didominasi oleh laki-laki.

4.2.2 Usia

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 85 responden, diperoleh

gambaran tentang karakteristik responden berdasarkan usia yang terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.2. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Usia Jumlah
No. Persentase (%)
(Tahun) (Orang)
1 20-30 40 47
2 31-40 35 41
3 >40 10 12
Jumlah 85 100
Sumber: Data primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa mayoritas pegawai PT. Kalla

Toyota Kendari berada pada usia 20-30 tahun yaitu sebanyak 40 orang (47%), usia

31-40 tahun sebanyak 35 orang (41%) dan usia di atas 40 tahun sebanyak 10 orang

(12%). Hal ini menjelaskan bahwa Sebagian besar pegawai PT. Kalla Toyota Kendari

mempekerjakan orang-orang yang masih dalam usia yang baik untuk bekerja.

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Deskriptif variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan mengenai

distribusi frekwensi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan. Tanggapan
responden dari hasil penelitian mengenai ketiga variabel yang diteliti dengan

menggunakan rata-rata skor jawaban diuraikan sebagai berikut:

4.3.1 Deskripsi Variabel Penelitian pada Konflik Peran

Variabel Konflik Peran (X1) diukur dengan 8 (delapan) item pernyataan.

Rekapitulasi jawaban responden dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 4.3. Tanggapan Responden Mengenai Konflik Peran

Jawaban Responden
Jumlah Jumlah
Variabel Butir (item) SS (5) S(4) N(3) TS (2) STS (1) Mean
skor Resp.
Penelitian f % f % f % f % f %
X1.1 1 1% 3 4% 14 16% 42 49% 25 29% 168 85 1.98
Sumber Daya
X1.2 3 4% 5 6% 7 8% 40 47% 30 35% 166 85 1.95
Manusia
Rata-rata Indikator Sumber Daya Manusia 1.96
X1.3 3 4% 3 4% 5 6% 47 55% 27 32% 163 85 1.92
Mengesampingkan
X1.4 3 4% 4 5% 11 13% 46 54% 21 25% 177 85 2.08
Aturan
Rata-rata Indikator Mengesampingkan Aturan 2.00
Konflik
X1.5 2 2% 1 1% 10 12% 46 54% 26 31% 162 85 1.91
Peran (X1) Kegiatan yang
X1.6 2 2% 2 2% 15 18% 49 58% 17 20% 178 85 2.09
Tidak Perlu
Rata-rata Indikator Ke giatan yang Tidak Perlu 2.00
X1.7 1 1% 3 4% 13 15% 49 58% 19 22% 173 85 2.04
Aturan yang Tidak X1.8 1 1% 2 2% 15 18% 50 59% 17 20% 175 85 2.06
Jelas Rata-rata Indikator Aturan yang Tidak Jelas 2.05
Rata-rata Indikator Konflik Peran (X1) 2.00
Sumber: Data primer diolah, 2021

Tabel di atas, menunjukkan bahwa tanggapan responden pada item X 1.1,

mayoritas responden menyatakan tidak setuju sebanyak 42 orang (49%), sangat tidak

setuju sebanyak 25 orang (29%), sebanyak 14 orang (16%) menyatakan netral, setuju

sebanyak 3 orang (4%) dan 1 orang (1%) menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X1.1 tersebut

berada pada kategori kurang baik atau secara rata-rata sebesar 1,98. Kenyataan ini

memberikan indikasi bahwa responden merasa tidak setuju dengan pernyataan bahwa

Pimpinan terkadang memberikan pekerjaan/tugas tidak sesuai dengan sumber daya

manusia yang tersedia


Tanggapan responden pada item X1.2, mayoritas responden menyatakan tidak

setuju sebanyak 40 orang (47%), sangat tidak setuju sebanyak 30 orang (35%),

sebanyak 7 orang (8%) menyatakan netral, 5 orang (6%) menyatakan setuju dan 3

orang (4%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil

kategorisasi terhadap item pernyataan X1.2 tersebut berada pada kategori kurang baik

atau secara rata-rata sebesar 1,95. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa

responden tidak setuju dengan pernyataan bahwa penyelesaian pekerjaan yang ia

lakukan terkadang berbeda dengan keinginan pimpinan.

Tanggapan responden pada item X1.3, mayoritas responden menyatakan tidak

setuju sebanyak 47 orang (55%), sangat tidak setuju sebanyak 27 orang (32%),

sebanyak 5 orang (6%) menyatakan netral dan 3 orang (4%) menyatakan setuju, dan

sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi terhadap item

pernyataan X1.3 tersebut berada pada kategori kurang baik atau secara rata-rata

sebesar 1,92. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden tidak setuju

dengan pernyataan bahwa pimpinan perusahaan selalu memberikan lebih dari satu

pekerjaan kepada para karyawan.

Tanggapan responden pada item X1.4, mayoritas responden menyatakan tidak

setuju sebanyak 46 orang (54%), sangat tidak setuju sebanyak 21 orang (25%),

sebanyak 11 orang (13%) menyatakan netral, 4 orang (5%) menyatakan setuju dan 3

orang (4%) yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil

kategorisasi terhadap item pernyataan X1.4 tersebut berada pada kategori kurang baik

atau secara rata-rata sebesar 2,08. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa
responden merasa tidak setuju dengan pernyataan masih ada beberapa karyawan yang

menyelesaikan pekerjaan tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

Tanggapan responden pada item X1.5, mayoritas responden menyatakan tidak

setuju sebanyak 46 orang (54%), sangat tidak setuju 26 orang (31%), netral sebanyak

10 orang (12%), 2 orang (2%) menyatakan sangat setuju dan 1 orang (1%)

menyatakan setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi terhadap

item pernyataan X1.5 tersebut berada pada kategori kurang baik atau secara rata-rata

sebesar 1,91. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden tidak setuju

dengan pernyataan bahwa masih ada karyawan yang menunda-nunda dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

Tanggapan responden pada item X1.6, mayoritas responden menyatakan tidak

setuju sebanyak 49 orang (58%), sangat tidak setuju sebanyak 17 orang (20%),

sebanyak 15 orang (18%) menyatakan netral, serta sebanyak 2 orang (4%)

menyatakan setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil

kategorisasi terhadap item pernyataan X1.6 tersebut berada pada kategori kurang baik

atau secara rata-rata sebesar 2,09. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa

responden merasa tidak setuju dengan pernyataan bahwa cenderung melakukan

kegiatan lain daripada menyelesaikan pekerjaan yang tidak mendesak.

Tanggapan responden pada item X1.7, mayoritas responden menyatakan tidak

setuju sebanyak 49 orang (58%), sangat tidak setuju sebanyak 19 orang (22%),

sebanyak 13 orang (15%) menyatakan netral, 3 orang (4%) menyatakan setuju dan 1

orang (1%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil
kategorisasi terhadap item pernyataan X1.7 tersebut berada pada kategori baik atau

secara rata-rata sebesar 2,04. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden

tidak merasa bahwa Perintah dari atasan atau supervisor selalu berubah-ubah.

Tanggapan responden pada item X1.8, mayoritas responden menyatakan tidak

setuju sebanyak 50 orang (59%), sangat tidak setuju sebanyak 17 orang (20%),

sebanyak 15 orang (18%) menyatakan netral, 2 orang (2%) menyatakan setuju dan 1

orang (1%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil

kategorisasi terhadap item pernyataan X1.8 tersebut berada pada kategori baik atau

secara rata-rata sebesar 2,06. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden

tidak merasa atau tidak setuju bahwa kurang jelasnya perintah yang diberikan dalam

menyelesaikan pekerjaan.

4.3.2 Deskripsi Variabel Penelitian pada Wewenang Pekerjaan

Variabel Wewenang Pekerjaan (X2) diukur dengan 6 (enam) item pernyataan.

Rekapitulasi jawaban responden dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 4.4. Tanggapan Responden Mengenai Wewenang Pekerjaan


Jawaban Responden
Jumlah Jumlah
Variabel Butir (item) SS (5) S(4) N(3) TS (2) STS (1) Mean
skor Resp.
Penelitian f % f % f % f % f %
X2.1 14 16% 50 59% 18 21% 2 2% 1 1% 329 85 3.87
Tugas X2.2 16 19% 50 59% 16 19% 1 1% 2 2% 332 85 3.91
Rata-rata Indikator Tugas 3.89
X2.3 21 25% 50 59% 9 11% 3 4% 2 2% 340 85 4.00
Wewenang
Kekuasaan X2.4 21 25% 46 54% 14 16% 3 4% 1 1% 338 85 3.98
Pekerjaan
Rata-rata Indikator Kekuasaan 3.99
(X2)
X1.5 20 24% 50 59% 11 13% 3 4% 1 1% 340 85 4.00
Pertanggung-
X1.6 23 27% 45 53% 13 15% 2 2% 2 2% 340 85 4.00
jawaban
Rata-rata Indikator Pertanggungjawaban 4.00
Rata-rata Indikator Wewenang Pekerjaan (X2) 3.96
Sumber: Data primer diolah, 2021
Tabel di atas, menunjukkan bahwa tanggapan responden pada item X 2.1,

mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 50 orang (59%), sangat setuju

sebanyak 14 orang (16%), sebanyak 18 orang (21%) menyatakan netral, 2 orang (2%)

menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1%) sangat tidak setuju dengan pernyataan

yang diajukan. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X2.1 tersebut berada pada

kategori baik atau secara rata-rata sebesar 3,87. Kenyataan ini memberikan indikasi

bahwa responden selalu mengerjakan tugas yang diberikan.

Tanggapan responden pada item X2.2, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 50 orang (59%), sebanyak 16 orang (19%) menyatakan sangat setuju dan

netral, sebanyak 2 orang (2%) menyatakan sangat tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi

terhadap item pernyataan X2.2 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata

sebesar 3,91. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden selalu

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.

Tanggapan responden pada item X2.3, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 50 orang (59%), sangat setuju sebanyak 21 orang (25%), sebanyak 9 orang

(11%) menyatakan netral, 3 orang (4%) menyatakan tidak setuju, dan 2 orang (2%)

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi

terhadap item pernyataan X2.3 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata

sebesar 4,00. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden menyatakan

bahwa ia telah bekerja sesuai dengan jobdesc yang ia punya.


Tanggapan responden pada item X2.4, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 46 orang (54%), sangat setuju sebanyak 21 orang (25%), 14 orang (16%)

menyatakan netral, 3 orang (4%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%) yang

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi

terhadap item pernyataan X2.4 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata

sebesar 3,98. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden selalu bekerja

sama dengan karyawan lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan.

Tanggapan responden pada item X2.5, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 50 orang (59%), 20 orang (24%) menyatakan sangat setuju, netral sebanyak

11 orang (13%), 3 orang (4%) yang menyatakan tidak setuju dan 2 orang (2%) yang

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi

terhadap item pernyataan X2.5 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata

sebesar 4,00. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden selalu melaporkan

hasil pekerjaan saya kepada supervisor saya.

Tanggapan responden pada item X2.6, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 45 orang (53%), sangat setuju sebanyak 23 orang (27%), sebanyak 13

orang (15%) menyatakan netral, serta 2 orang (2%) menyatakan tidak setuju dan

sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi terhadap item

pernyataan X2.6 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata sebesar 4,00.

Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden selalu berusaha bertanggung

jawab atas pekerjaan yang diberikan.


4.3.3 Deskripsi Variabel Penelitian pada Kepuasan Kerja

Variabel Kepuasan Kerja (Y) diukur dengan 10 (sepuluh) item pernyataan.

Rekapitulasi jawaban responden dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 4.5. Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Kerja


Jawaban Responden
Jumlah Jumlah
Variabel Butir (item) SS (5) S(4) N(3) TS (2) STS (1) Mean
skor Resp.
Penelitian f % f % f % f % f %
Kepuasan terhadap Y1 25 29% 42 49% 14 16% 3 4% 1 1% 342 85 4.02
pembayaran Y2 30 35% 40 47% 7 8% 5 6% 3 4% 344 85 4.05
gaji/upah Rata-rata Indikator Kepuasan terhadap pembayaran gaji/upah 4.04
Y3 28 33% 46 54% 5 6% 3 4% 3 4% 348 85 4.09
Kepuasan terhadap
Y4 21 25% 46 54% 11 13% 4 5% 3 4% 333 85 3.92
pekerjaan itu sendiri
Rata-rata Indikator Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri 4.01
Y5 14 16% 50 59% 18 21% 2 2% 1 1% 329 85 3.87
Kepuasan terhadap
Kepuasan Y6 16 19% 50 59% 16 19% 1 1% 2 2% 332 85 3.91
rekan kerja
Kerja (Y) Rata-rata Indikator Kepuasan terhadap rekan kerja 3.89
Y7 21 25% 50 59% 9 11% 3 4% 2 2% 340 85 4.00
Kepuasan terhadap
Y8 19 22% 49 58% 13 15% 3 4% 1 1% 337 85 3.96
kesempatan promosi
Rata-rata Indikator Kepuasan terhadap kesempatan promosi 3.98
Y9 22 26% 46 54% 13 15% 3 4% 1 1% 340 85 4.00
Kepuasan terhadap
Y10 19 22% 48 56% 14 16% 3 4% 1 1% 336 85 3.95
supervisi pimpinan
Rata-rata Indikator Kepuasan terhadap supervisi pimpinan 3.98
Rata-rata Indikator Kepuasan Kerja (Y) 4.01
Sumber: Data primer diolah, 2021

Tabel di atas, menunjukkan bahwa tanggapan responden pada item Y1,

mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 42 orang (49%), sangat setuju

sebanyak 25 orang (29%), sebanyak 14 orang (16%) menyatakan netral, 3 orang (4%)

yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1%) menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y1

tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata sebesar 4,02. Kenyataan ini

memberikan indikasi bahwa responden puas terhadap pemberian gaji yang adil dan

telah sesuai dengan harapan pegawai

Tanggapan responden pada item Y2, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 40 orang (47%), sangat setuju sebanyak 30 orang (35%), sebanyak 7 orang
(8%) menyatakan netral, 5 orang (6%) menyatkan tidak setuju dan 3 orang (4%)

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi

terhadap item pernyataan Y2 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata

sebesar 4,05. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden puas terhadap

pemberian gaji karena telah sesuai dengan beban tugas yang saya kerjakan.

Tanggapan responden pada item Y3, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 46 orang (54%), sangat setuju sebanyak 28 orang (33%), 5 orang (6%)

menyatakan netral, 3 orang (4%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju

dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y3

tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata sebesar 4,09. Kenyataan ini

memberikan indikasi bahwa Responden puas terhadap hasil pekerjaan yang ia

kerjakan.

Tanggapan responden pada item Y4, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 46 orang (54%), sebanyak 21 orang (25%) menyatakan sangat setuju ,

sebanyak 11 orang (13%) menyatakan netral, 4 orang (5%) menyatakan tidak setuju,

serta 3 orang (4%) yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang

diajukan. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y4 tersebut berada pada

kategori baik atau secara rata-rata sebesar 3,92. Kenyataan ini memberikan indikasi

bahwa responden merasa puas terhadap setiap pembagian pekerjaan dalam organisasi.

Tanggapan responden pada item Y5, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 50 orang (59%), sebanyak 18 orang (21%) menyatakan netral, 14 orang

(16%) menyatakan sangat setuju, 2 orang (2%) menyatakan tidak setuju dan 1 orang
(1%) menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil

kategorisasi terhadap item pernyataan Y5 tersebut berada pada kategori baik atau

secara rata-rata sebesar 3,87. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden

selalu merasa puas terhadap kerjasama dengan rekan kerja.

Tanggapan responden pada item Y6, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 50 orang (59%), sebanyak 16 orang (19%) menyatakan sangat setuju dan

netral, 2 orang (2%) yang menyatakan sangat tidak setuju dan 1 orang (1%)

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi

terhadap item pernyataan Y6 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata

sebesar 3,91. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden merasa puas

terhadap dukungan rekan kerja.

Tanggapan responden pada item Y7, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 50 orang (59%), sangat setuju sebanyak 21 orang (25%), sebanyak 9 orang

(11%) menyatakan netral, 3 orang (4%) menyatakan tidak setuju dan 2 orang (2%)

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi

terhadap item pernyataan Y7 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata

sebesar 4,00. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden merasa puas

terhadap adanya kesempatan memperoleh promosi jabatan.

Tanggapan responden pada item Y8, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 49 orang (58%), sangat setuju sebanyak 19 orang (22%), sebanyak 13 orang

(15%) menyatakan netral, 3 orang (4%) menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1%)

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hasil kategorisasi
terhadap item pernyataan Y8 tersebut berada pada kategori baik atau secara rata-rata

sebesar 3,96. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa responden puas terhadap

keadilan prosedur promosi jabatan.

Tanggapan responden pada item Y9, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 46 orang (54%), sangat setuju sebanyak 22 orang (26%), sebanyak 13

orang (15%) menyatakan netral, 3 orang (4%) yang menyatakan tidak setuju dan 1

orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan.

Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y9 tersebut berada pada kategori baik

atau secara rata-rata sebesar 4,00. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa

responden merasa puas terhadap penghargaan pimpinan atas pencapaian hasil kerja

saya.

Tanggapan responden pada item Y10, mayoritas responden menyatakan setuju

sebanyak 48 orang (56%), sangat setuju sebanyak 19 orang (22%), sebanyak 14

orang (16%) menyatakan netral, 3 orang (4%) yang menyatakan tidak setuju dan 1

orang (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan.

Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y10 tersebut berada pada kategori baik

atau secara rata-rata sebesar 3,95. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa

responden merasa puas terhadap perilaku hubungan supervisi pimpinan dengan

bawahannya.
4.2 Hasil Analisis Data

4.4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.4.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi data

normal atau tidak, ada dua cara untuk mendeteksinya, yaitu dengan analisis grafik

dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang termudah untuk melihat

normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Gambar 4.1. Grafik Histogram

Sumber: Data olahan SPSS 22

Dari gambar 4.1. terlihat bahwa pola distribusi mendekati normal, akan

tetapi jika kesimpulan normal tidaknya data hanya dilihat dari grafik histogram, maka
hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain

yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data

residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya.

Gambar 4.2. Normal Probability Plot

Sumber: Data Olahan SPSS 22

4.4.4.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang

ditemukan ada korelasi antar variabel bebas. Pengujian adanya multikolinearitas

dapat dilihat dari nilai Tolerance Value berada diatas 0,1 dan nilai VIF masing

masing variabel independen dibawah 10. Hasil uji multikolineritas dapat dilihat pada

Tabel 4.6 sebagai berikut:


Tabel 4.6. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Konflik Peran .985 1.016

Wewenang Pekerjaan .985 1.016

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


Sumber: Data olahan SPSS 22

Hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22

hasilnya terlihat dalam tabel 4.6. kedua variabel independent yaitu konflik peran dan

wewenang pekerjaan menunjukkan angka VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance

di atas 0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi tersebut

tidak terdapat masalah multikolinieritas. Maka model regresi yang ada layak untuk

dipakai.

4.4.4.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidak samaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yag lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik

scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas

maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi
heteroskedastisitas dan model regresi layak digunakan. Hasil uji heteroskedastisitas

dengan menggunakan grafik scatterplot di tunjukan pada gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3. Grafik Scatterplot

Sumber: Data Olahan SPSS 22

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.4.2 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan output SPSS secara parsial, pengaruh dari kedua variabel

independen yaitu konflik peran dan wewenang pekerjaan terhadap kepuasan kerja

ditunjukkan pada tabel 4.7 sebagai berikut:


Tabel 4.7. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 37.891 2.567 14.758 .000

Konflik Peran -.597 .083 -.547 -7.227 .008

Wewenang Pekerjaan .482 .086 .426 5.638 .009

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


Sumber: Data Olahan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut:

Kepuasan Kerja = -0,597 Konflik Peran + 0,482 Wewenang Pekerjaan

Dapat dijelaskan bahwa: Koefisien regresi (b) beta (X1) Konflik Peran sebesar

-0,597 bertanda negatif, artinya semakin menurun Konflik Peran pada karyawan PT.

Kalla Toyota Kendari maka semakin baik kepuasan kerja karyawannya.

Koefisien regresi (b) beta (X2) Wewenang Pekerjaan sebesar 0,482 bertanda

positif, artinya semakin baik wewenang pekerjaan yang dimiliki para karyawan PT.

Kalla Toyota Kendari maka semakin baik kepuasan kerja karyawannya.

4.4.3 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

Hasil analisis koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2) dapat dilihat

pada tabel 4.8 berikut:


Tabel 4.8. Nilai Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .734 .538 .527 1.96078 1.044

a. Predictors: (Constant), Wewenang Pekerjaan, Konflik Peran


b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data Olahan SPSS 22

1) Koefisien Korelasi

Berdasarkan hasil perhitungan, nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar

0,734. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara konflik peran dan wewenang

pekerjaan terhadap kepuasan kerja maka digunakan tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi


Inteval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2011:184

Berdasarkan tabel 4.8 sebelumnya diatas telah ditemukan nilai koefisien korelasi

sebesar 0,734. Nilai tersebut termasuk pada kategori kuat. Jadi dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang kuat antara konflik peran dan wewenang

pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan.

2) Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar

0,538. Hal ini menunjukan bahwa variabel konflik peran dan wewenang
pekerjaan mempengaruhi variabel kepuasan kerja sebesar 53,8%. Selebihnya

yaitu sebesar 46,2% diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan ke dalam

model penelitian ini.

4.4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.4.1 Uji F (pengujian hipotesis secara simultan)/Hipotesis 1

Hasil uji hipotesis yang menguji pengaruh variabel konflik peran dan

wewenang pekerjaan terhadap kepuasan kerja Karyawan PT. Kalla Toyota Kendari

dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini:

Tabel 4.10. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 367.491 2 183.745 47.792 .000b

Residual 315.262 82 3.845

Total 682.753 84

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


b. Predictors: (Constant), Wewenang Pekerjaan, Konflik Peran
Sumber: Data Olahan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa konflik peran dan

wewenang pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi F (Fsig) sebesar = 0,000 yang berarti lebih

kecil dari α = 0,05 (Fsig 0,000< 0.05).

Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel konflik peran (X 1) dan

wewenang pekerjaan (X2) berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja (Y)
Karyawan PT. Kalla Toyota Kendari sehingga dengan demikian hipótesis pertama

yang diajukan diterima.

4.4.4.2 Uji t (pengujian hipotesis secara parsial)/Hipotesis 2 dan 3

Hasil pengujian secara parsial (uji t) dilakukan dengan membandingkan nilai

probabilitas (P.value) dengan nilai alpha (α = 0,05) tingkat kepercayaan 95%. Hasil

pengujian hipotesis ini dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (uji t)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 37.891 2.567 14.758 .000

Konflik Peran -.597 .083 -.547 -7.227 .008

Wewenang Pekerjaan .482 .086 .426 5.638 .009

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


Sumber: Data olahan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diuraikan hasil dari pengujian hipotesis

penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil Uji Hipotesis 2

Konflik peran (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

(Y) yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,597 bertanda

negatif dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 , sehingga hipotesis yang diajukan

dapat diterima. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa variabel konflik

peran (X1) dapat dimasukkan sebagai salah satu variabel yang positif dan
signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja Karyawan PT. Kalla Toyota

Kendari.

2. Hasil Uji Hipotesis 3

Wewenang pekerjaan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja (Y) yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,482 bertanda

positif dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 , sehingga hipotesis yang diajukan

dapat diterima. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa variabel

wewenang pekerjaan (X2) dapat dimasukkan sebagai salah satu variabel yang

positif dan signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja Karyawan PT. Kalla

Toyota Kendari.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Pengaruh Konflik Peran dan Wewenang Pekerjaan terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan PT. Kalla Toyota Kendari

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel konflik peran dan

wewenang pekerjaan yang dinilai berdasarkan persepsi responden telah dapat

memberikan pengaruh simultan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Kalla Toyota

Kendari. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik konflik peran

dan pendelegasian wewenang pekerjaan yang terjadi di PT. Kalla Toyota Kendari

akan semakin meningkatkan kepuasan kerja para karyawannya.

Fenomena empiris menemukan bahwa persepsi responden terhadap konflik

peran, wewenang pekerjaan dan kepuasan kerja berada pada kategori baik. Hal

tersebut menunjukkan bahwa adanya konflik peran di dalam sebuah organisasi atau
perusahaan berarti juga adanya perbedaan pendapat dan penilaian antar para

karyawan yang pada akhirnya akan menjadi saran introspeksi diri bagi para karyawan

untuk menjadi lebih baik. Adanya perbedaan pendapat dan penilaian tersebut

tentunya akan semakin meningkatkan motivasi karyawan untuk menjadi lebih baik

yang berujung pada kepuasan mereka dalam bekerja. Hal yang sama terjadi pada

wewenang pekerjaan para karyawan, semakin baik wewenang pekerjaan yang

diberikan oleh atasan kepada para karyawan atau sesuai dengan tugas dan fungsinya

masing-masing akan semakin meningkatkan kepuasan kerja para karyawan.

Kepuasan (satisfaction) merupakan suatu sikap umum seorang individu

terhadap pekerjaannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan sekerja dan

atasan, mengikuti aturan dan kebijaksanaan organisasi serta memenuhi standar

prestasi kerja (Robbins, 2017:211). Sikap seseorang terhadap pekerjaan

menggambarkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, juga

berhubungan dengan harapan dimasa mendatang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harnadi

(2015) yang menemukan bahwa konflik peran dan wewenang pekerjaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

4.5.2 Pengaruh Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Kalla

Toyota Kendari

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel konflik peran yang

dinilai berdasarkan persepsi responden telah dapat memberikan pengaruh parsial

terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Kalla Toyota Kendari. Berdasarkan hal
tersebut menunjukkan bahwa semakin baik konflik peran yang terjadi di PT. Kalla

Toyota Kendari akan semakin meningkatkan kepuasan kerja para karyawannya.

4.5.3 Pengaruh Wewenang Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.

Kalla Toyota Kendari

Anda mungkin juga menyukai