Anda di halaman 1dari 59

BAB III

PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUMAH SAKIT

A. Sejarah Singkat

Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang adalah salah satu Rumah Sakit

swasta di kota Pangkalpinang yang di kelola oleh Yayasan Bakti Timah

Pangkalpinang yang didirikan pada tahun 1994, sesuai dengan tuntutan dan

perkembangan pembangunan, khususnya di bidang kesehatan maka Rumah Sakit

Bakti Timah Pangkalpinang Kelas C berdasarkan surat Menteri Kesehatan RI

No.YM.02.04.3.5.1723 tanggal 12 April 1999 serta surat keputusan Walikota

Pangkalpinang No.148 Tahun 2011 tanggal 18 Maret 2011. Dengan jumlah

kapasitas tempat tidur sebanyak 183 tempat tidur.

Pada tanggal 25 April 2016 Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang telah

terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Pusat Nomor KARS-

SERT/275/IV/2016 berupa Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan LULUS

TINGKAT PARIPURNA sebagai pengakuan telah memenuhi standar pelayanan

33
rumah sakit meliputi bidang : SKP, HPK, PPK, PMKP, MDGS, APK, AP, PAB,

MPO, MKI, KPS, PPI, TKP, MFK, PP.

Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang mempunyai beberapa pelayanan

yaitu :

1. Pelayanan Rawat Jalan

- Klinik Anak

- Klinik Bedah

- Klinik Internis

- Klinik Obgyn

- Klinik THT

- Klinik Paru

- Kiklinik Mata

- Klinik Orthopedi

- Klinik Syaraf

- Klinik Kulit & Kelamin

- Klinik Gigi

- Klinik Bedah Mulut

- Klinik Jantung

- Klinik Umum

- Klinik Bedah Syaraf

- Klinik Ginjal Hipertensi

34
- Klinik Akupunktur

- Unit Gawat Darurat (UGD)

- Klinik KIA (ANC, Senam Hamil, Pijat Bayi, Imunisasi, Manajemen

Laktasi & KB)

- Klinik Urologi

- Klinik Gizi

- Klinik Geriatri

2. Pelayanan Rawat Inap

- Rg. I C U

- Rg. Shofa

- Rg. Mata Cendrawasih

- Rg. Al-Insan

- Rg. Kebidanan

- Rg. Marwa

- Rg. An-Nisa

- Rg. Nusa Indah

- Rg. Merpati

3. Pelayanan Lainnya

- Laboratorium

- ESWL

- Funduscopy

- Laser Mata

- Fisioterapi

35
- Treadmill

- Kamar Bedah

- Ekokardiografi (USG jantung)

- Audiometri

- Spirometri

- USG

- MCU

- CT Scan

- Radiologi

- Laparaskopi

- Hemodialisa

B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran


Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang Sebagai Suatu Organisasi yang

mempunyai dasar sebagai pusat rujukan untuk pelayanan kesehatan sumber daya

manusia (SDM) dan masyarakat yaitu :

36
C. Struktur Organisasi RSBT Pangkalpinang

Gambar 3.1

37
38
 Gambaran Umum Ruang Shofa

Ruang Shofa merupakan bangsal rawat inap yang berada di Rumah

Sakit Bakti Timah Pangkalpinang yang berdekatan dengan ruang Marwa di

gedung baru lantai 3.

Ruang Shofa mempunyai kapasitas 40 tempat tidur, untuk kelas 1

terdiri dari 10 ruang, dan kelas 2 terdiri dari 10 tempat tidur.

Ruang Shofa Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang dipimpin oleh

seorang kepala ruangan yang dibantu oleh 25 orang perawat pelaksana.

Ruang Shofa dijadikan salah satu ruangan untuk praktik DIII

Keperawatan, S1 Keperawatan dan Profesi Ners.

D. Sarana Pelayanan

Sarana dan fasilitas yang telah dimiliki Ruangan Shofa di Rumah Sakit

Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2022 adalah sebagai berikut : Berdasarkan

hasil observasi bahwa peralatan yang ada pada ruangan tersusun rapi, jam

disetiap ruangan tidak ada, dan diruangan tersebut bersih dan nyaman karena

39
semua peralatan yang akan digunakan dan setelah digunakan selalu

dibersihkan dan dirapikan kembali.

Struktur Organisasi Ruang Shofa Rumah Sakit Bakti Timah

Pangkalpinang

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Ruang Shofa

E. Sumber Daya Manusia Keperawatan

Sumber daya manusia keperawatan di ruangan Shofa RSBT

pangkalpinang

Jumlah tenaga keperawatan di Ruang Shofa 25 orang terdiri dari :

1. S. Kep Ners 2 orang.

40
2. D III Keperawatan 23 orang.

Pelaksanaan pelayanan keperawatan menggunakan Metode Tim yang

terdiri dari 1 karu, dan masing-masing perawat bertanggung jawab atas pasien

di setiap kelas yang telah ditentukan kepala ruangan shofa.

Tabel 3.1

Sumber Daya Manusia Keperawatan Berdasarkan Jenis Pendidikan di


Rumah Sakit Bakti Timah
Pangkalpinang

1 S1 Keperawatan + Ners 2

2 DIII Keperawatan 23

Berdasarkan data yang didapatkan, karakteristik di ruang Shofa paling

banyak berada pada tingkat pendidikan DIII Keperawatan sebanyak 23 orang.

41
F. Hasil Pengkajian dan Fungsi Manajemen

1. Hasil Pengkajian

Hasil pengkajian dan fungsi manajemen berupa hasil pengisian dari angket

kuesioner yang dapat dilihat pada lampiran dan hasil wawancara dengan

Kepala Ruangan Shofa.

a) Input

1) Manusia (Man)

Ruang Shofa memiliki 25 karyawan termasuk Karu.

(a) Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 Profesi Ners 2 8%

2 D3 23 92%

Total 25 100%

Tabel 3.2 Pendidikan SDM

(b) Status kepegawaian

No Status Pegawaian Jumlah Persentase

1 Karyawan 24 96%

2 Kontrak 1 4%

Total 25 100%

42
Tabel 3.3 Status Kepegawaian SDM

(c) Usia

No Usia Jumlah Persentase

1 <30 tahun 4 16%

2 30-40 20 80%

3 >40 1 4%

Total 25 100%

Tabel 3.4 Usia SDM

(d) Jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Perse8ntase

1 Laki-laki 10 40%

2 Perempuan 15 60%

Total 25 100%

Tabel 3.5 Jenis Kelamin SDM

(e) Status Pernikahan

No Status Pernikahan Jumlah Persentase

1 Nikah 21 84%

2 Belum Menikah 4 16%

Total 25 100%

Tabel 3.6 Status Pernikahan SDM

43
(f) Masa kerja

No Masa Kerja Jumlah Persentase

1 <1 tahun 0 0%

2 1-5 tahun 3 12%

3 6-10 tahun 12 48%

4 11-15 tahun 9 36%

5 16-20 tahun 1 4%

6 >20 tahun 0 0%

Total 25 100%

(g) Pelatihan

No Pelatihan Jumlah Persentase

1 Ya 25 100%

2 Tidak 0 0%

Total 25 100%

Tabel 3.7 Pelatihan SDM

2) Material

Bahan-bahan ataupun peralatan menjadi faktor pendukung

terselenggaranya pelayanan kesehatan atau keperawatan yang

berkualitas, kecukupan alat dan bahan-bahan kerja habis pakai

44
harus selalu diatur dengan baik sehingga kebutuhannya selalu

tercukupi dan tidak sampai kekurangan (Asmuji, 2012).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di ruang Shofa

didapatkan data sebagai berikut:

(a) Alat Kesehatan/alat medis kedokteran

No Nama Barang Jumlah Keterangan


1
Suction pump 2
2 Ekg 1
3 Tensimeter berdiri 2
4 Tensimeter Air Raksa 1
5 Tensimeter digital 3
6 Amubag 1
7 Stetoscope 3
8 Monitor 1
9 Nebulizer 3
10 Kulkas Obat 1
11 Temperatur 3
12 Meteran oksigen 40
13 GDS 2
14 Instrumentrolly 4
15 Trollyobat plastik 3
16 Tabung O2 20 liter 4
17 Senter 1

45
18 Kursi roda 2
19 Mortir dan Alu 2
20 GP Steril 1
21 Baki 8
22 Saturasi oksigen 2
23 Defibrilator 1
24 Baskom/Tempat Obat 40
25 Lemari obat kaca 2
26 Lemari obat high alert 1
27 Syringe Pump 3
28 Safety Box 2
29 Apar 2
30 Tempat sampah medis 4
31 Tempat sampah non medis 5

32 Walker 1
33 Brancar 1
34 Senter 2
35 Bulibuli panas 2
36
Eskrag 2
37 Pispot bulat 15
38 Pispot ceper 13
39 Urinal 15
40 Baskom mandi 23
41 Tiang infus 13
42 Ukur urine 5
43 Centong mandi 26

46
44 Meja makan pasien 42
45 Meja pasien 42

Tabel 3.8 Alat Kesehatan Ruang Shofa

(b) Barang Elektrolik

No Nama Barang Jumlah Keteranagan

1
TV nurse station 1
2
TV ruangan pasien 20
3 Remote AC 3

4 AC nurse station 2

5 Standard infuse 5

6
Telpon 1
7 Nurse call 1

8 Komputer 2

9 Printer 1

10 Pneumotic tube 1

11 Lampubacarontgen 1

12 Kulkas satu pintu 1

13 Dispenser 2

47
Tabel 3.9 Barang Eelektronik Ruang Shofa

3) Money

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan Shofa bahwa

semua keuangan dikelola oleh rumah sakit. Sumber dana

pengembangan ruangan diperoleh dari perusahaan.

4) Metode (Method)

Standar asuhan keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat

kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan

hasil dapat dinilai titik standar asuhan keperawatan berarti

pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian

asuhan keperawatan terhadap klien atau pasien hubungan antara

kualitas dan standar menjadi dua hal yang berkaitan erat karena

melalui standard dapat dikuasai tifikasi sebagai bukti pelayanan

meningkat dan memburuk dalam kurung (PPNI, 2010).

5) Mechine

Machiene pengadaannya disesuaikan dengan kebutuhan ruangan

titik penyesuaian-penyesuaian peralatan-peralatan dengan

48
kebutuhan dan kemajuan teknologi sangat diperlukan guna

meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan (Asmuji,

2012).

Ruang Shofa memiliki jumlah 20 ruangan yang terdiri dari :

ruangan kelas satu terdapat 10 ruang rawat. Kelas dua terdapat 10

ruang rawat. Diruang Shofa terdapat 1 ruang mushola, 1 ruang

pantry, 1 ruang spoelk hoek 1 ruang alat medis, 2 ruang gudang

dan 2 ruang wc khusus perawat.

2. Fungsi Perencanaan

a) Fungsi Perencanaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan di ruang Shofa

sebagai berikut :

a. Visi dan Misi

Hasil wawancara:

49
- Menurut karu ruangan Shofa belum mempunyai visi, ruangan Shofa

saat ini belum memiliki visi misi sendiri tetapi mengikuti visi misi dari

rumah sakit.

- Menurut kepala ruangan terdapat standar asuhan keperawatan yang

menjadi standar pedoman kepada perawat dalam melakukan asuhan

keperawatan.

- Berdasarkan observasi perawat sudah melakukan tindakan sesuai sop

yang berlaku di rumah sakit.

Observasi

Pada saat melakukan observasi belum ada misi ruangan Shofa dan masih

mengikuti misi rumah sakit.

Kuisioner :

1. Dalam melaksanakan tugas perawat sudah sesuai dengan visi dan

misi rumah sakit. 100% perawat menjawab “YA”

2. Dalam melaksanakan askep perawat sudah sesuai dengan pedoman

standar askep. 100% perawat menjawab “YA”

50
3. Dalam melaksanakan prosedur keperawatan perawat sudah sesuai

standar operasional prosedur (SOP). 100% perawat menjawab “YA”

4. Visi disosialisasikan kepada semua staf perawat. 100% perawat

menjawab “YA”

5. Dalam bekerja perawat sudah berdasarkan peraturan yang ada

dirumah sakit. 100% perawat menjawab “YA”

b. Misi

1. Kepala ruangan sudah menetapkan misi. perawat menjawab, 22 orang

(88%) menjawab “YA” dan 3 orang (12 %) menjawab “TIDAK”

2. Dalam bekerja misi yang telah ditetapkan sudah sesuai dengan misi

yang dicapai. perawat menjawab 22 orang (88%) menjawab “YA” dan

3 orang (12 %) menjawab “TIDAK”

3. Dalam bekerja misi telah disusun dalam bentuk rangkaian mencapai

visi. perawat menjawab 22 orang (88%) menjawab “YA” dan 3 orang

(12 %) menjawab “TIDAK”

51
4. Dalam bekerja misi sudah disosialisasikan kepada semua staf perawat.

perawat menjawab 19 orang (76%) menjawab “YA” dan 6 orang

(24%) menjawab “TIDAK”

c. Rencana harian

1. Dalam bekerja perawat sudah menyusun rencana harian setiap kali

dinas. Perawat yang menjawab ‘’YA” sebanyak 25 orang (100%)

2. Dalam bekerja perawat sudah mencantumkan tanggal dinas direncana

harian. Perawat yang menjawab ‘’YA” sebanyak 25 orang (100%)

3. Dalam membuat rencana harian perawat, urutan kegiatan sudah

disusun secara kronologis. Perawat yang menjawab ‘’YA” sebanyak

19 orang (76%), sedangkan yang menjawab “KADANG” sebanyak 6

orang (24%).

4. Dalam membuat rencana harian perawat sudah mencantumkan

kegiatan manajerial. Perawat yang menjawab ‘’YA” sebanyak 21

orang (84%) dan yang menjawab “KADANG” sebanyak 4 orang

(16%).

52
5. Dalam membuat rencana harian perawat sudah tercantum kegiatan

asuhan. Perawat yang menjawab ‘’YA” sebanyak 24 orang(96%) dan

yang menjawab “KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

6. Dalam bekerja rencana harian perawat sudah dikerjakan secara

konsisten. Perawat yang menjawab ‘’YA” sebanyak 24 orang (96%)

dan yang menjawab “KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

1. Pengorganisasian

a. Struktur Organisasi

Wawancara :

- Menurut kepala ruangan Shofa, struktur organisasi Rumah

Sakit sudah ada, dan struktur ruangan keperawatan pun sudah

ada pula.

- Menurut kepala ruangan Shofa terdapat uraian tugas yang jelas

berupa RKK (Rincian Kewenangan Klinis).

53
- Menurut kepala ruangan Shofa pembagian tugas cukup jelas

berdasarkan jenjang Pendidikan perawat.

- Menurut kepala ruangan, ruang Shofa menggunakan model

praktik keperawatan professional adalah metode tim, dimana

semua perawat yang ada diruangan terlibat.

- Menurut kepala ruangan Shofa kurangnya koordinasi anatara

pengelolah data dan fasilitas serta SDM yang kurang memadai

sehingga menghambat pengembangan MPKP.

Observasi :

- Berdasarkan hasil observasi pembagian tugas setiap

perawatnya sudah ada dan sangat jelas.

- Berdasarkan hasil observasi ruangan Shofa menggunakan

metode tim.

Kuisioner :

1. Pada penilaian indikator perawat memahami metode penugasan. Yang

menjawab “ YA” sebanyak 25 Orang (100%).

54
2. Pada penilaian indikator perawat memahami organisasi yang ada

diruangan. Yang menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

3. Pada penilaian indikator perawat dalam bekerja melakukan tugas

sesuai dengan uraian tugas yang telah ditentukan dalam ruangan. Yang

menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

4. Pada penilaian indikator jumlah tenaga keperawatan yang ada

diruangan telah sesuai dengan beban kerja. Yang menjawab “YA”

sebanyak 13 orang (52%) , sedangkan yang “TIDAK” sebanyak 7

orang (28%) dan yang menjawab “KADANG-KADANG” sebanyak 5

orang (20%).

5. Pada penilaian indikator pengaturan sift yang ada dalam ruangan

perawat berdasarkan dari tingkat ketergantungan klien. Yang

menjawab “YA” sebanyak 14 orang (56%) sedangkan yang menjawab

“TIDAK” sebanyak 6 orang (24%) dan yang menjawab “KADANG-

KADANG” sebanyak 5 orang (20%).

b. Jadwal Dinas

55
Hasil Wawancara :

Menurut karu daftar dinas dibuat untuk satu (1) bulan, menurut perawat

pelaksana daftar dinas berdasarkan tim terkadang ada teman yang

bertukaran dinas dan tidak sesuai dengan jadwal, tetapi tetap diatur oleh

karu.

Observasi

Jadwal dinas dibuat perbulan.

Kuisioner :

1. Pada penilaian indikator menggunakan format yang disediakan yang

menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

2. Pada penilaian indikator tercantum nama perawat pertim yang

menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

3. Pada penilaian indikator tergambar adanya penanggung jawab harian.

Yang menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

4. Pada penilaian indikator susunan dinas per shif, pagi, sore, malam.

yang menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

56
5. Pada penilaian indikator jadwal di buat untuk 1 bulan. yang menjawab

“YA” sebanyak 25 orang (100%).

6. Pada penilaian indikator komposisi tenaga tiap sift sesuai. pertim yang

menjawab “YA” sebanyak 23 orang (92%), sedangkan yang menjawab

“KADANG-KADANG” sebanyak 2 orang (8%).

c. Daftar pasien

Hasil wawancara:

Menurut karu sudah ada daftar pasien ruang Shofa.

Observasi

Terdapat daftar pasien

Kuesioner

1. Pada penilaian indikator tercantum nama pasien tiap tim. Yang

menjawab “YA” sebanyak 24 orang (96%), sedangkan yang menjawab

“KADANG-KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

2. Pada penilaian indikator tercantum nama katim. yang menjawab “YA”

sebanyak 23 orang (92%). Sedangkan yang menjawab “TIDAK” 2

orang (8%).

57
3. Pada penilaian indikator yang tergambar nama perawat pelaksana.

yang menjawab “YA” sebanyak 23 orang (92%). Sedangkan yang

menjawab “TIDAK” 2 orang (8%).

4. Pada penilaian indikator tergambar PA yang menjawab “YA”

sebanyak 23 orang (92%). Yang menjawab “TIDAK” sebanyak 2

orang (8%).

5. Pada penilaian indikator tercantum nama dokter yang merawat yang

menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

6. Tergambar perawat yang dinas pagi, sore dan malam yang menjawab

“YA” sebanyak 25 orang (100%).

7. Tercantum tanggal, bulan dan tahun yang menjawab “YA” sebanyak

25 orang (100%).

2. Pengarahan

a. Operan

Hasil wawancara

58
Karu mengatakan bahwa Operan dilakukan secara rutin seperti

halnya diruangan dan ke dua kelompok dinas meliputi masalah

kebutuhan hal-hal yang penting maupun tidak penting. Bentuknya

seperti dicatat kemudian diserahkan kepada perawat yang bertugas

berikutnya, kemudian perawat melakukan timbang terima atau

klarifikasi dengan penyampaian yang jelas,singkat dan padat.

Observasi

Berdasarkan hasil observasi ruangan Shofa dilakukan operan setiap

pertukaran sift kerja antara perawatnya.

Kuesioner

1. Pada penilaian indikator karu atau pj sift membuka acara dengan

salam. yang menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

2. Pada penilaian indikator katim atau pj tim mengoperkan diagnosa

keperawatan. yang menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

3. Pada penilaian indikator katim/pj tim mengoperkan TUK yang sudah

di capai. yang menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

59
4. Pada penilaian indikator katim atau pj tim mengoperkan tindakan yang

dilaksanakan. yang menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

5. Pada penilaian indikator katim atau pj tim mengoperkan hasil asuhan

keperawatan. yang menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

6. Pada penilaian indikator tim atau pj tim melaporkan tindak lanjut. yang

menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

7. Pada penilaian indikator pj tim berikutnya mengklarifikasi. yang

menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

8. Pada penilaian indikator karu memimpin ronde yang menjawab “YA”

sebanyak 25 orang (100%).

9. Pada penilaian indikator karu merangkum informasi operan. yang

menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

10. Pada penilaian indikator karu memimpin doa dan menutup acara. yang

menjawab “YA” sebanyak 24 orang (96%), dan yang menjawab

“KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

11. Pada penilaian indikator operan menggunakan tehnik SBAR. yang

menjawab “YA” sebanyak 25 orang (100%).

60
b. Pre dan Post Conference

Hasil wawancara :

Karu mengatakan bahwa untuk pre conference dan post conference tidak

dilakukan secara optimal.

Observasi :

Berdasarkan hasil observasi ruangan Shofa pre confrence dan post

conference tidak dilakukan.

Kuesioner :

1. Pada penilaian indikator katim atau pj tim membuka acara. yang

menjawab “YA” sebanyak 18 orang (72%), dan yang menjawab

“TIDAK”sebanyak 6 orang (24%), sedangkan yang menjawab

“KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

2. Pada penilaian indikator katim atau pj tim menanyakan rencana

harian. yang menjabawab “YA” sebanyak 17 orang (68%), dan yang

menjawab “TIDAK”sebanyak 7 orang (28%), sedangkan yang

menjawab “KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

61
3. Pada penilaian indikator katim atau pj tim memberi masukan dan

tindak lanjut. yang menjabawab “YA” sebanyak 17 orang (68%), dan

yang menjawab “TIDAK”sebanyak 7 orang (28%), sedangkan yang

menjawab “KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

4. Pada penilaian indikator katim atau pj tim memberi reinforcement.

yang menjabawab “YA” sebanyak 18 orang (72%), dan yang

menjawab “TIDAK”sebanyak 6 orang (24%), sedangkan yang

menjawab “KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

5. Pada penilaian indikator katim atau pj tim menutup acara. yang

menjabawab “YA” sebanyak 18 orang (72%), dan yang menjawab

“TIDAK” sebanyak 6 orang (24%), sedangkan yang menjawab

“KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

Kuesioner :

1. pada penilaian indikator katim atau pj tim membuka acara. yang

menjawab “YA” sebanyak 18 orang (72%), sedangkan yang

62
menjawab “TIDAK” sebanyak 6 orang (24%), dan yang menjawab

“KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

2. Pada penilaian indikator katim atau pj tim menanyakan hasil asuhan

pasien. yang menjabawab “YA” sebanyak 18 orang (72%),

sedangkan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 6 orang (24%), dan

yang menjawab “KADANG” sebanyak 1 orang (4%).

3. Pada penilaian indikator katim atau pj tim menanyakankendala

pemberian asuhan. yang menjabawab “YA” sebanyak 19 orang

(76%), dan yang menjawab “KADANG” sebanyak 6 orang (24%).

4. Pada penilaian indikator katim atau pj tim menanyakan tindaklanjut

pada dinas berikutnya. yang menjabawab “YA” sebanyak 19 orang

(76%), dan yang menjawab “KADANG” sebanyak 6 orang (24%).

5. Pada penilaian indikator katim atau pj tim memberikan

renforcement. yang menjabawab “YA” sebanyak 19 orang (76%),

dan yang menjawab “KADANG” sebanyak 6 orang (24%).

63
6. Pada penilaian indikator katim atau pj tim menutup acara yang

menjabawab “YA” sebanyak 19 orang (76%), dan yang menjawab

“KADANG” sebanyak 6 orang (24%).

c. Pendelegasian

Hasil wawancara :

- Menurut karu pendelegasian diruang Shofa dalam bentuk penyerahan

tugas oleh karu kepada perawat pelaksasna.

- Karu mengatakan kadang tugas yang diserahkan tidak dilakukan oleh

staff yang didelegasikan, dan staff lain yang mengerjakan tugas

tersebut.

Observasi

Sistem pendelegasian diruang Shofa belum dilakukan berdasarkan

konsep MPKP

Kueisoner

1. Pada penilaian indikator pendelegasian dilakukan kepada staf yang

memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalan kan tugas.

64
Yang menjabawab “YA” sebanyak 19 orang (76%), dan yang

menjawab “KADANG” sebanyak 6 orang (24%).

2. Pada penilaian indikator tugas yang di limpahkan di jelaskan

sebelum melakukan pendelegasian. Yang menjawab “YA”

sebanyak 23 orang (92%), dan yang menjawab “KADANG-

KADANG” sebanyak 2 orang (8%).

3. Pada penilaian indikator selain pelimpahan tugas, kewenangan juga

di limpahkan. yang menjabawab “YA” sebanyak 23 orang (92%),

dan yang menjawab “KADANG-KADANG” sebanyak 2 orang

(8%).

4. Pada penilaian indikator waktu pendelegasian tugas ditentukan.

Yang menjawab “YA” sebanyak 23 orang (92%), dan yang

menjawab “KADANG-KADANG” sebanyak 2 orang (8%).

5. Pada penilaian indikator apabila pelaksana tugas mengalami

kesulitan, Karu, Katim memberikan arahan untuk mengatasi

65
masalah. Yang menjawab “YA” 22 orang (88%), dan yang

menjawab “KADANG-KADANG” sebanyak 3 orang (12%).

6. Pada penilaian indikator ada evaluasi setelah selesai tugas

dilaksanakan. Yang menjabawab “YA” 22 orang (88%), dan yang

menjawab “KADANG-KADANG” sebanyak 3 orang (12%).

d. Supervisi

Hasil wawancaa :

Menurut karu, supervisi sebenarnya dilakukan oleh katim dan karu

namun tidak dilakukan, dan jobdesk untuk supervisi belum tertulis.

Observasi

Kegiatan supervisi ruangan tidak dilaksanakan secara optimal.

Kuesioner

1. Pada penilaian indikator supervisi di susun secara terjadwal. Yang

menjawab “YA” sebanyak 6 orang (24%), dan yang menjawab

“TIDAK” sebanyak 19 orang (76%).

66
2. Pada penilaian indikator semua staf mengetahui jadwal supervisi

yang dilaksanakan. yang menjabawab “YA” sebanyak 6 orang

(24%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 19 orang (76%).

3. Pada penilaian indikator materi supervisi di pahami oleh supervisor

maupun staf. yang menjabawab “YA” sebanyak 5 orang (20%),

dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 20 orang (80%).

4. Pada penilaian indikator supervisor mengorientasikan materi

supervisi kepada staff yang di supervisi. yang menjabawab “YA”

sebanyak 6 orang (24%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak

19 orang (76%).

5. Pada penilaian indikator supervisor mengkaji kinerja staf sesuai

dengan materi supervisi. yang menjabawab “YA” sebanyak 4 orang

(16%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 21 orang (84%).

6. Pada penilaian indikator supervisor mengidentifikasi pencapaian

staf dan memberikan renformance . yang menjabawab “YA”

67
sebanyak 6 orang (24%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak

19 orang (76%).

7. Pada penilaian indikator supervisor mengidentifikasi aspek kinerja

yang perlu ditingkatkan oleh staf. yang menjawab “YA” sebanyak

4 orang (16%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 21 orang

(84%).

8. Pada penilaian indikaor supervisor memberikan solusi dan ril

model bagaimana meningkatkan kinerja staf. yang menjawab “YA”

sebanyak 6 orang (24%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak

19 orang (76%).

9. Pada penilaian indikator supervosor menjelaskan tindak lanjut yang

telah di laksanakan. yang menjabawab “YA” sebanyak 5 orang

(20%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 20 orang (80%).

10. Pada penilaian indikator supervisor memberikan renforcement

terhadap pencpaian keseluruhan staf. yang menjabawab “YA”

68
sebanyak 6 orang (24%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak

19 orang (76%).

e. Ronde keperawatan

Hasil wawancara

Menurut karu ronde keperawatan belum dilaksanakan

Observasi

Belum dilakukan ronde keperawatan diruang Shofa

Kuesioner

1. Pada penilaian indikator kesiapan bahan yang akan

disampaikan . yang menjabawab “YA” sebanyak 22 orang (88%),

yang menjawab “TIDAK” sebanyak 3 orang (12%).

2. Pada penilaian indikator memberikan salam. yang menjabawab

“YA” sebanyak 23 orang (92%), yang menjawab “TIDAK”

sebanyak 2 orang (8%).

69
3. Pada penilaian indikator pencapaian kasus. yang menjabawab

“YA” sebanyak 23 orang (92%), yang menjawab “TIDAK”

sebanyak 2 orang (8%).

4. Pada penilaian indikator memberikan kesempatan pada

perawat untuk bertanya. yang menjabawab “YA” sebanyak 23 orang

(92%), dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 2 orang (8%).

5. Pada penilaian indikator menjawab pertanyaan. yang

menjabawab “YA” sebanyak 20 orang (80%), yang menjawab

“TIDAK” sebanyak 1 orang (4%), dan yang menjawab “KADANG”

sebanyak 4 orang (16%).

6. Pada penilaian indikator mendiskusikan hasil yang sudah

dilakukan. yang menjabawab “YA” sebanyak 20 orang (80%), yang

menjawab “TIDAK” sebanyak 1 orang (4%), dan yang menjawab

“KADANG” sebanyak 4 orang (16%).

7. Pada penilaian indikator menyimpulkan hasil. yang menjawab

“YA” sebanyak 21 orang (84%), yang menjawab “TIDAK”

70
sebanyak 1 orang (4%), dan yang menjawab “KADANG” sebanyak

2 orang (8%).

8. Pada penilaian indikator menyampaikan rencana tindak lanjut.

yang menjabawab “YA” sebanyak 22 orang (88%), dan yang

menjawab “TIDAK” sebanyak 3 orang (12%).

9. Pada penilaian indikator menutup kegiatan . yang menjabawab

“YA” sebanyak 23 orang (92%), dan yang menjawab “TIDAK”

sebanyak 2 orang (8%).

3. Pengendalian

a. Indikator mutu

Hasil wawancara :

Menurut karu, indikator mutu dalam setiap bulan dilaporkan kebidang

keperawatan.

Kuesioner :

71
1. Pada penilaian indikator tiap 3 bulan sekali di ruangan di lakukan

evaluasi terhadap kinerja perawat di ruangan masing” yang dilakukan

oleh ketua tim dan perawat pelaksana. yang menjawab “YA” sebanyak

21 orang (84%), yang menjawab “TIDAK” sebanyak 1 orang (4%), dan

yang menjawab “KADANG” sebanyak 2 orang (8%).

2. Pada penilaian indikator tiap bulan di ruangan perawat di lakukan audit

mutu dengan cara mengitung BOR. yang menjabawab “YA” sebanyak

21 orang (84%), yang menjawab “TIDAK” sebanyak 4 orang (16%).

3. Pada penilaian indikator tiap bulan di ruangan perawat di lakukan audit

mutu dengan cara mengitung ALOS. yang menjabawab “YA” sebanyak

21 orang (84%), yang menjawab “TIDAK” sebanyak 4 orang (16%).

4.Pada penilaian indikator tiap bulan di ruangan perawat di lakukan audit

mutu dengan cara mengitung TOI. yang menjabawab “YA” sebanyak

24 orang (96%), yang menjawab “TIDAK” sebanyak 1 orang (4%).

5. Pada penilaian indikator tiap bulan di ruangan perawat di lakukan audit

mutu dengan cara mengitung kejadian infeksi nosokomial. yang

72
menjabawab “YA” sebanyak 24 orang (96%), yang menjawab

“TIDAK” sebanyak 1 orang (4%).

6. Pada penilaian indikator tiap bulan di ruangan perawat di lakukan audit

mutu dengan cara mengitung kejadian jatuh. yang menjabawab “YA”

sebanyak 24 orang (96%), yang menjawab “TIDAK” sebanyak 1 orang

(4%).

7. Pada penilaian indikator angka cidera di ukur tiap bulan. yang

menjabawab “YA” sebanyak 24 orang (96%), yang menjawab

“TIDAK” sebanyak 1 orang (4%).

b. Audit Dokumentasi Asuhan Keperwatan

Hasil wawancara :

Menurut karu, ada audit dokumentasi asuhan keperawatan setelah

pasien pulang. Maka dari itu status pasien diisi dengan lengkap.

Observasi :

Ada form audit dokumentasi asuhan keperawatan karna dilakukan

dibidang keperawatan.

Kuesioner :

73
1. Pada penilaian indikator ada format penilaian dokumentasi askep.

Pada penilian indikator tiap bulan di ruangan perawat di lakukan

audit mutu dengan cara mengitung ALOS. yang menjawab “YA”

sebanyak 24 orang (96%), sedangkan yang menjawab “TIDAK”

sebanyak 1 orang (4%).

2. Pada penilaian indikator dokumen asuhan keperawatan pasien

pulang atau meninggal. yang menjabawab “YA” sebanyak 24

orang (96%), sedangkan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 1

orang (4%).

3. Pada penilaian indikator pada dokumen hasil penilaian

dokumentasi askep tiap pasien pulang atau meninggal. yang

menjabawab “YA” sebanyak 24 orang (96%), sedangkan yang

menjawab “TIDAK” sebanyak 1 orang (4%).

c. Survei kepuasan

Hasil wawancara

Menurut karu, survei kepuasan dilakukan diruang Shofa, saat ada

pasien pulang dan yang mengisi adalah keluarga dan pasien.

74
Observasi

Saat pasien pulang perawat memberikan form survei kepuasan

pasien

Kuesioner

1. Pada penilaian indikator ada format penilaian kepuasan pasien.

yang menjabawab “YA” sebanyak 24 orang (96%), yang

menjawab “TIDAK” sebanyak 1 orang (4%).

2. Pada penilaian indikator ada format penilaian kepuasan warga.

yang menjabawab “YA” sebanyak 20 orang (80%), yang

menjawab “TIDAK” sebanyak 3 orang (12%), dan yang

menjawab “KADANG” sebanyak 2 orang (8%).

3. Pada penilaan indikator ada format penilaian tenaga kesehatan.

yang menjabawab “YA” sebanyak 23 orang (92%), yang

menjawab “TIDAK” sebanyak 2 orang (8%).

4. Pada penilaian indikator penilaian kepuasan pasien dan

keluarga dilaksanakan setiap pasien pulang atau meninggal.

yang menjabawab “YA” sebanyak 21 orang (84%), yang

75
menjawab “TIDAK” sebanyak 1 orang (4%), dan yang

menjawab “KADANG” sebanyak 3 orang (12%).

5. Pada penilaian indikator penilaian kepuasan perawat dilakukan.

yang menjabawab “YA” sebanyak 19 orang (76%), yang

menjawab “TIDAK” sebanyak 3 orang (12%), dan yang

menjawab “KADANG” sebanyak 3 orang (12%).

6. Pada penilaian indikator penilaian kepuasan tenaga kesehatan

lain dilakukan. yang menjabawab “YA” sebanyak 20 orang

(80%), yang menjawab “TIDAK” sebanyak 3 orang (12%).

dan yang menjawab “KADANG” sebanyak 2 orang (8%).

7. Pada penilaian indikator ada dokumentasi hasil penilaian

kinerja. yang menjabawab “YA” sebanyak 21 orang (84%),

yang menjawab “TIDAK” sebanyak 1 orang (4%). dan yang

menjawab “KADANG” sebanyak 2 orang (8%).

76
Tabel 3.10

Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan

No Klasifikasi dan Kriteria

1 Asuhan Keperawatan Mandiri


a. Kebersihan diri, mandiri, ganti pakaian dilakukan sendiri
b. Makan dan minum dilakukan sendiri
c. Ambulasi dengan pengawasan
d. Observasi TTV dilakukan setiap shift
e. Pengobatan minimal
2 Asuhan Keperawatan Parsial
a. Sebagian aktivitas dibantu (kebersihan diri, makan dan minum
dibantu)
b. Observasi TTV dilakukan setiap 4 jam
c. Pengobatan lebih dari sekali
d. Intake dan output dicatat
e. Terpasang infuse
f. Ambulasi dengan pengawasan
g. Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
3 Asuhan Keperawatan Total
a. Segala aktivitas diberikan perawat
b. Posisi tidur
c. Makan dan memerlukan NGT, Terapi Intra Vena
d. Penggunaan Suction
e. Observasi TTV dilakukan setiap 2 jam
f. Gelisah/disoerintasi

77
G. ANALISA DATA

Supervisi diruangan Shofa sudah berjalan namun pelaksanaannya

belum optimal

a. Wawancara

Menurut karu, supervisi diruangan shofa sebenarnya dilakukan oleh

karu dan katim namun jarang dilakukan, dan jobdesk untuk

supervisi belum tertulis.

b. Observasi

Kegiatan supervisi ruangan belum dilaksanakan secara optimal.

c. Kuesioner

- 76% staff perawat memahami materi supervisi oleh supervisor

maupun staff perawat.

- 20% staff perawat tidak memahami materi supervisi oleh

supervisor maupun staff perawat.

78
- 4% staff perawat kadang-kadang memahami materi supervisi

oleh supervisor maupun staff perawat.

Pendelegasian belum dilaksanakan secara optimal

a. Wawancara

Karu mengatakan kadang tugas yang diserahkan tidak dilakukan

oleh staff yang didelegasikan, dan staff lain yang mengerjakan

tugas tersebut.

b. Observasi

Sistem pendelegasian diruang shofa belum dilakukan berdasarkan

konsep MPKP.

c. Kuisioner

- 72% pendelegasian tugas dilakukan kepada staff yang memiliki

kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas.

- 8% pendelegasian tugas tidak dilakukan kepada staff yang

memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas.

79
- 20% pendelegasian tugas kadang-kadang dilakukan kepada staff

yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan

tugas.

80
H. Analisa SWOT

Strength Weakness Opportunity Threatness

a. 100% Perawat a. Belum a. Surat MENKES a. Tuntutan atau kesadaran


ruang shofa sudah optimalnya R1 No.
mendapatkan pelaksanaan YM.02.04.3.5.1723 masyarakat akan
pelatihan supervisi tanggal 12 April
pelayanan kesehatan
(BTCLS, In diruang shofa. 1999 dan Surat
House Training, b. Belum Keputusan semakin meningkat.
Komunikasi optimalnya Walikota
Efektif, pelaksanaan Pangkalpinang No. b. Perkembangan teknologi
Pelayanan prima, pendelegasian 148 tahun 2011
pelatihan EKG, diruang shofa. tentang kelas tipe canggih dan tepat.
Pelatihan BHD, C RSBT
PPI) pangkalpinang. c. Adanya supervisi atau
b. 100% Perawat b. RSBT
pendelegasian tugas yang
sudah memiliki pangkalpinang
STR dan SIPP telah terakreditasi tdiak tepat atau
yang masih LULUS
berlaku. TINGKAT terlewatkan
c. 88% Perawat PARIPURNA
ruang Shofa dengan No. KARS

81
berpengalaman –SERT/275/IV/201
dengan masa 6.
kerja >5 tahun. c. Peningkatan ikatan
d. 84% Perawat kerjasama dengan
ruang shofa lahan praktek.
dengan usia d. Karu dan katim
produktif <40 mempunyai waktu
tahun yang cukup dalam
pelaksanaan
supervisi.

Tabel 3.11 Analisis SWOT

I. Prioritas Masalah

82
Magnetu Saverity Manageab Nursing Afforda Total Urutan
Daftar Masalah de (Mg) (Sv) ility (Mn) Concent bility
(Nc) Prioritas
(Af)

1. Pelaksanaan 5 5 3 5 4 1500 1
supervisi belum
optimal

2. Pendelegasian 4 3 3 4 3 432 2
belum dilakukan
secara optimal.

Tabel 3.12 Prioritas Masalah

Keterangan :

83
a. Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah tersebut (magnitude).
b. Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah (severity).
c. Bisa dipecahkan (manageability).
d. Nursing concern (melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat).
e. Ketersedian sumber daya (affordability).

Nilai rentang 1-5

1 : Sangat kurang penting

2 : Kurang penting

3 : Cukup

4 : Penting

5 : Sangat penting.

84
J. Analisis Fishbone

85
Gambar 3.3 Analisis Fishbone

BAB. IV

PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH


A. Alternatif Penyelesaian Masalah

No Penyebab Penyelesaian

1 Pemahaman terhadap konsep supervisi masih kurang Melakukan desiminasi konsep

supervise

2. SPO supervisi belum ada Membuat SPO supervise

3. Belum ada instrument supervise Membuat instrument supervise

4. Tugas dan fungsi supervisi belum tertuang dalam jobdesk Tugas dan fungsi supervisi dituang

dalam jobdesk.

86
Tabel 4.1 Alternatif Penyelesaian Masalah

B. Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah

No Penyelesaian C A R L SKOR RANK

1 Melakukan desiminasi konsep supervise 4 3 4 4 192 4

87
2. Membuat SPO supervise 5 5 5 5 625 1

3. Membuat instrument supervise 5 4 4 4 320 2

4. Tugas dan fungsi supervisi dituang dalam 5 3 4 4 240 3

jobdesk

88
Tabel 4.2 Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah

C. PLAN OF ACTION (POA) SUPERVISI KEPERAWATAN DIRUANG SHOFA RS BAKTI TIMAH PANGKALPINANG

No KEGIATAN TUJUAN METODE SASARAN WAKTU PJ

1. Pembuatan Sebagai pedoman  Diskusi  KaRu 21 Februari  Al Hasanah


Draf SPO dalam melakukan  Konsultasi  Katim 2021  Nening Sapitri
Supervisi supervise

2. Pembuatan Sebagai pedoman  Diskusi  KaRu 22 Februari  Rafidah Lutfi


Instrument dalam melakukan  Konsultasi  Katim 2021  Intan Juwita
Supervisi supervise

3. Tugas dan Sebagai acuan  Konsultasi  KaRu 23 Februari  Dewi Sartika


fungsi pelaksanaan tugas  Katim  Nening Sapitri

89
supervisi dan fungsi. 2021
dituang dalam
jobdesk

4. Pelaksanaan Ketua Tim dan  Diskusi  KaRu 23 Februari Seluruh Co Ners


Desiminasi Perawat Pelaksana  Ceramah  Katim 2021 RSBT
Konsep Rawat Inap  Tanya  PP Pangkalpinang
Supervisi mengetahui konsep jawab
dan pelaksanaan
supervisi
keperawatan.

Tabel 4.3 Plan Of Action

90
91

Anda mungkin juga menyukai