Jaya dibawah naungan Kodam Jaya. Nama Moh Ridwan meuraksa diambil
dari salah seorang perwira Kesehatan Tentara dari resimen VI Brigade Kian
Santang/ Siliwangi 21. Terletak di Jalan Raya Taman Mini 1 No. 4 Kelurahan
Mei 1972 dan disahkan nama Moh Ridwan Meuraksa sebagai nama Rumkit
pada 26 Oktober 1974. Rumah sakit Ridwan merupakan salah satu rumah
sakit TNI tipe B, dengan luas tanah 26.958 m² dan luas bangunan 20.515 m².
dengan 4 lantai untuk ruang pelayanan Rumah sakit dan 1 lantai teratas
digunakan untuk pelayanan ambulan darurat udara. Rumah sakit ini melayani
pasien tidak hanya saja untuk pelayanan prajurit TNI dan keluarganya tetapi
diperuntukan juga untuk pasien umum dan BPJS. Rumah sakit Tk. II Moh
sehingga menjadi pilihan utama prajurit dan PNS beserta keluarganya serta
medis yaitu Instalasi Gawat Darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas VVIP,
VIP, kelas 1, kelas II, kelas III dan Dokmil dengan kapasitas 217 TT, rawat
jalan terdiri dari 14 poliklinik, medical Check up, hemodialisa, rehab medik.
67
Instalasi Rawat Inap yang terdiri dari 12 ruangan yang terdapat di Lantai
1 untuk perawatan ICU dan ICCU dan ruang rawat inap di lantai 3 dan 4.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan 6 ruang rawat inap yang terdapat di
lantai 3 dan lantai 4. Ruang rawat inap yang dipilih yaitu Ruang Lavender,
Sakura, Anyelir, Asoka, Katleya, dan Pui Sudarto dimana pada tiap-tiap
sama yang memiliki 24 tempat tidur dan juga terdiri dari perawatan kelas 1,
Lavender, ruang Asoka dan Ruang Sakura, yang ketiganya merupakan ruang
perawatan laki-laki dan dari jumlah BOR memiliki jumlah yang lebih banyak
dibandingkan ruang Katleya, Pui Sudarto dan Anyelir. Dengan asumsi bahwa
perawat yang terdapat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan
68
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin, Status Perkawinan,
Pendidikan, Status Kepegawaian, dan Ruang/Unit Kerja
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa
Tahun 2022 (n = 34;35)
Kontrol Perlakuan
Variabel
Frekuensi Persen (%) Frekuensi Persen (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 2 5,9 5 14,3
Perempuan 32 94,1 30 85,7
Status Perkawinan
Belum Kawin 13 38,2 9 25,7
Kawin 19 55,9 26 74,3
Cerai 2 5,9 0 0
Pendidikan Terakhir
DIII 26 76,5 22 62,9
S1/Ners 8 23,5 13 37,1
Status Kepegawaian
PNS 14 41,2 12 34,3
Non PNS 20 58,8 23 65,7
Ruang/Unit Kerja
Lavender 0 0 11 31,4
Sakura 0 0 12 34,3
Asoka 0 0 12 34,3
Anyelir 11 32,4 0 0
Katleya 12 35,2 0 0
Pui Sudarto 11 32,4 0 0
Jumlah 34 100,0 35 100,0
69
sebanyak 14 (41,2%) responden dan Non PNS sebanyak 20 (58,8%) responden.
(0,0%) responden.
70
Tabel 5.2
Deskriptif Analisis Berdasarkan Usia dan Masa Kerja Perawat
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa Tahun
2022 (n = 34;35)
95% CI Mean
Variabel N Mean SD Min-Mak
Mean Bawah Mean Atas
Usia
Kontrol 34 34,3 10,3 22-54 30,7 37,9
Intervensi 35 33,0 6,5 23-49 30,8 35,3
Masa Kerja
Kontrol 34 10,7 10,0 1-33 7,3 14,2
Intervensi 35 8,9 8,3 1-28 6,7 11,1
berdasarkan usia dan masa kerja pada kelompok kontrol dan intervensi dengan
kelompok kontrol diketahui usia rata-rata 34,3 tahun (SD=10,3), usia termuda
adalah 22 tahun dan usia tertua adalah 54 tahun. Sedangkan deskripsi responden
berdasarkan usia pada kelompok intervensi diketahui usia rata-rata 33,0 tahun
(SD=6,5), usia termuda adalah 23 tahun dan usia tertua adalah 49 tahun.
berdasarkan masa kerja dan masa kerja pada kelompok kontrol dan intervensi
pada kelompok kontrol diketahui masa kerja rata-rata 10,7 tahun (SD=10,0), 1
tahun untuk masa kerja tersingkat dan 33 tahun untuk masa kerja terlama.
diketahui masa kerja rata-rata 8,9 tahun (SD=8,3), masa kerja tersingkat adalah 1
71
5.3 Hasil Bivariat Pre - Post
Untuk variabel kinerja pada kelompok kontrol berdasarkan nilai Sig. (p value)
pada uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan p value pre test dan post test sebesar
0,200 dan 0,200 (p > 0,05), sehingga disimpulkan data berdistribusi normal maka
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Motivasi Dokumentasi Askep
0,213 34 0,000 0,743 34 0,000
(Pre Test) – Kontrol
Motivasi Dokumentasi Askep
0,218 34 0,000 0,857 34 0,000
(Post Test) – Kontrol
a. Lilliefors Significance Correction
Untuk variabel motivasi pada kelompok kontrol berdasarkan nilai Sig. (p value)
pada uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan p value pre test dan post test sebesar
0,000 dan 0,000 (p < 0,05), sehingga disimpulkan data tidak berdistribusi normal
maka digunakan padanan analisis dari uji t paired (parametrik) yaitu uji Wilcoxon
(non parametrik).
72
Test Normalitas Data (Kolmogorov-Smirnov / Shapiro-Wilk) –
Kelompok Intervensi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kinerja Dokumentasi Askep
0,167 35 0,015 0,925 35 0,020
(Pre Test) – Intervensi
Kinerja Dokumentasi Askep
0,160 35 0,024 0,907 35 0,006
(Post Test) – Intervensi
a. Lilliefors Significance Correction
Untuk variabel kinerja pada kelompok intervensi berdasarkan nilai Sig. (p value)
pada uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan p value pre test dan post test sebesar
0,015 dan 0,024 (p < 0,05), sehingga disimpulkan data tidak berdistribusi normal
maka digunakan padanan analisis dari uji t paired (parametrik) yaitu uji Wilcoxon
(non parametrik).
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Motivasi Dokumentasi
0,178 35 0,006 0,941 35 0,061
Askep (Pre Test) - Intervensi
Motivasi Dokumentasi
Askep (Post Test) – 0,207 35 0,001 0,925 35 0,019
Intervensi
a. Lilliefors Significance Correction
Untuk variabel motivasi pada kelompok intervensi berdasarkan nilai Sig. (p value)
pada uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan p value pre test dan post test sebesar
0,006 dan 0,001 (p < 0,05), sehingga disimpulkan data tidak berdistribusi normal
maka digunakan padanan analisis dari uji t paired (parametrik) yaitu uji Wilcoxon
(non parametrik).
73
5.3.2 Uji Beda Pre – Post
Analisa bivariat menjelaskan ada atau tidak nya untuk pengaruh supervisi
Tk. II Moh Ridwan Meuraksa Tahun 2022, dengan memaparkan ada tidak nya
kepala ruangan.
berdistribusi normal dan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test jika data
pengamatan yang berpasangan (pre – post) untuk melihat apakah berbeda atau
tidak.
Tabel 5.3
Analisis Sebelum (Pre-Test) dan Sesudah (Post-Test) pada Kelompok Kontrol
terhadap Kinerja Perawat dalam Melaksanakan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa Tahun 2022 (n = 34)
Kinerja (Kontrol) N Mean S.D. Min Max |t| Sig. (2-tailed)
Kinerja Dokumentasi Askep
34 86,09 8,11 75 105
(PreTest)
7,102 0,000
Kinerja Dokumentasi Askep
34 98,03 4,94 87 109
(Post Test)
Berdasarkan Tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa pada kelompok
kontrol skor rata-rata kinerja pre-test sebesar 86,09 dan kinerja post-test sebesar
98,03. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, kinerja post test lebih tinggi
dibandingkan dengan kinerja pre test. Nilai p (p value) sebesar 0,000 (p < 0,05)
74
maka Ho ditolak, artinya pada kelompok kontrol terdapat perbedaan yang
Kinerja (Kontrol)
120.0
98.03
100.0
86.09
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Kinerja Dokumentasi Askep (Pre Test) Kinerja Dokumentasi Askep (Post Test)
Gambar 5.1 Rata-Rata Kinerja Pre Test dan Kinerja Post Test pada Kelompok Kontrol
Tabel 5.4
Analisis Sebelum (Pre-Test) dan Sesudah (Post-Test) pada Kelompok Kontrol
terhadap Motivasi Perawat dalam Melaksanakan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa Tahun 2022 (n = 34)
Motivasi (Kontrol) N Mean S.D. Min Max |Z| Sig. (2-tailed)
Motivasi Dokumentasi
34 40,50 7,00 33 60
Askep (PreTest)
0,122 0,903
Motivasi Dokumentasi
34 39,06 1,95 37 43
Askep (Post Test)
Berdasarkan Tabel 5.4 diatas dapat diketahui bahwa pada kelompok
kontrol skor rata-rata motivasi pre-test sebesar 40,50 dan motivasi post-test
sebesar 39,06. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, motivasi post test sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan motivasi pre test. Nilai p (p value) sebesar 0,903 (p
75
> 0,05) maka Ho diterima, artinya pada kelompok kontrol tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara motivasi pre test dan motivasi post test.
Motivasi (Kontrol)
50.0
45.0
40.50 39.06
40.0
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
Motivasi Dokumentasi Askep (Pre Test) Motivasi Dokumentasi Askep (Post Test)
Gambar 5.2 Rata-Rata Motivasi Pre Test dan Motivasi Post Test pada Kelompok Kontrol
Tabel 5.5
Analisis Sebelum (Pre-Test) dan Sesudah (Post-Test) pada Kelompok
Intervensi terhadap Kinerja Perawat dalam Melaksanakan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa Tahun 2022 (n = 35)
Sig. (2-
Kinerja (Intervensi) N Mean S.D. Min Max |Z|
tailed)
Kinerja Dokumentasi
35 85,17 7,06 74 105
Askep (PreTest)
5,162 0,000
Kinerja Dokumentasi
35 118,31 4,54 104 125
Askep (Post Test)
Berdasarkan Tabel 5.5 diatas dapat diketahui bahwa pada kelompok
intervensi skor rata-rata kinerja pre-test sebesar 85,17 dan kinerja post-test sebesar
118,31. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, kinerja post test lebih tinggi
dibandingkan dengan kinerja pre test. Nilai p (p value) sebesar 0,000 (p < 0,05)
76
maka Ho ditolak, artinya pada kelompok intervensi terdapat perbedaan yang
Kinerja (Intervensi)
140.0
118.31
120.0
100.0
85.17
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Kinerja Dokumentasi Askep (Pre Test) Kinerja Dokumentasi Askep (Post Test)
Gambar 5.3 Rata-Rata Kinerja Pre Test dan Kinerja Post Test pada Kelompok Intervensi
Tabel 5.6
Analisis Sebelum (Pre-Test) dan Sesudah (Post-Test) pada Kelompok
Intervensi terhadap Motivasi Perawat dalam Melaksanakan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa Tahun 2022 (n = 35)
Sig. (2-
Motivasi (Intervensi) N Mean S.D. Min Max |Z|
tailed)
Motivasi Dokumentasi
35 38,94 3,07 33 46
Askep (PreTest)
5,168 0,000
Motivasi Dokumentasi
35 49,11 1,51 46 52
Askep (Post Test)
Berdasarkan Tabel 5.6 diatas dapat diketahui bahwa pada kelompok
intervensi skor rata-rata motivasi pre-test sebesar 38,94 dan motivasi post-test
sebesar 49,11. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, motivasi post test lebih tinggi
dibandingkan dengan motivasi pre test. Nilai p (p value) sebesar 0,000 (p < 0,05)
77
maka Ho ditolak, artinya pada kelompok intervensi terdapat perbedaan yang
Motivasi (Intervensi)
49.11
50.0
45.0
38.94
40.0
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
Motivasi Dokumentasi Askep (Pre Test) Motivasi Dokumentasi Askep (Post Test)
Gambar 5.4 Rata-Rata Motivasi Pre Test dan Motivasi Post Test pada Kelompok
Intervensi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kinerja Dokumentasi Kontrol 0,125 34 0,200* 0,942 34 0,069
Askep (Pre Test) Intervensi 0,167 35 0,015 0,925 35 0,020
Motivasi Dokumentasi Kontrol 0,213 34 0,000 0,743 34 0,000
Askep (Pre Test) Intervensi 0,178 35 0,006 0,941 35 0,061
Kinerja Dokumentasi Kontrol 0,105 34 0,200* 0,976 34 0,654
Askep (Post Test) Intervensi 0,160 35 0,024 0,907 35 0,006
Motivasi Dokumentasi Kontrol 0,218 34 0,000 0,857 34 0,000
Askep (Post Test) Intervensi 0,207 35 0,001 0,925 35 0,019
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
78
Berdasarkan nilai Sig. (p value) pada uji Kolmogorov-Smirnov diatas, tidak
disimpulkan data tidak berdistribusi normal maka digunakan padanan analisis dari
Analisa bivariat menjelaskan ada atau tidak nya pengaruh supervisi kepala
Ridwan Meuraksa Tahun 2022, dengan memaparkan ada tidak nya perbedaan
nilai antara kelompok kontrol (tidak dilakukan supervisi kepala ruangan) dan
data berdistribusi normal dan menggunakan uji Mann Whitney jika data tidak
yang tidak berpasangan (intervensi – kontrol) untuk melihat apakah berbeda atau
tidak.
Tabel 5.7
Analisis Perbedaan antara Kelompok Kontrol dan Intervensi pada Kinerja
Pre Test di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa
Tahun 2022 (n = 34;35)
Kinerja Dokumentasi Askep (PreTest) N Mean S.D. Min Max |Z| Sig. (2-tailed)
Kontrol 34 86,09 8,11 75 105
0,403 0,687
Intervensi 35 85,17 7,06 74 105
79
Berdasarkan Tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa skor rata-rata kinerja
pre-test pada kelompok kontrol sebesar 86,09 dan kelompok intervensi sebesar
kelompok kontrol dengan kelompok intervensi pada kinerja pre test Nilai p (p
value) sebesar 0,687 (p > 0,05) maka Ho diterima, artinya pada kinerja pre test
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi.
Gambar 5.5 Rata-Rata Kelompok Kontrol dan Intervensi pada Kinerja Pre Test
Tabel 5.8
Analisis Perbedaan antara Kelompok Kontrol dan Intervensi Data Kinerja
Post Test di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa
Tahun 2022 (n = 69)
Kinerja Dokumentasi Askep
N Mean S.D. Min Max |Z| Sig. (2-tailed)
(Post Test)
Kontrol 34 98,03 4,94 87 109
7,096 0,000
Intervensi 35 118,31 4,54 104 125
Berdasarkan Tabel 5.8 diatas dapat diketahui bahwa skor rata-rata kinerja
post-test pada kelompok kontrol sebesar 98,03 dan kelompok intervensi sebesar
80
118,31. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, terdapat perbedaan antara kelompok
kontrol dengan kelompok intervensi pada kinerja post test nilai p (p value) sebesar
0,000 (p < 0,05) maka Ho ditolak, artinya pada kinerja post test terdapat
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Kontrol Intervensi
Gambar 5.6 Rata-Rata Kelompok Kontrol dan Intervensi pada Kinerja Post Test
Tabel 5.9
Analisis Perbedaan antara Kelompok Kontrol dan Intervensi Data Motivasi
Pre Test di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa
Tahun 2022 (n = 69)
Motivasi Dokumentasi
N Mean S.D. Min Max |Z| Sig. (2-tailed)
Askep (PreTest)
Kontrol 34 40,50 7,00 33 60
0,079 0,937
Intervensi 35 38,94 3,07 33 46
Berdasarkan Tabel 5.9 diatas dapat diketahui bahwa skor rata-rata motivasi
pre-test pada kelompok kontrol sebesar 40,50 dan kelompok intervensi sebesar
value) sebesar 0,937 (p > 0,05) maka Ho diterima, artinya pada motivasi pre-test
81
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi.
Gambar 5.7 Rata-Rata Kelompok Kontrol dan Intervensi pada Motivasi Pre Test
Tabel 5.10
Analisis Perbedaan antara Kelompok Kontrol dan Intervensi Data Motivasi
Post Test di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Moh Ridwan Meuraksa
Tahun 2022 (n = 69)
Motivasi Dokumentasi
N Mean S.D. Min Max |Z| Sig. (2-tailed)
Askep (Post Test)
Kontrol 34 39,06 1,95 37 43
7,185 0,000
Intervensi 35 49,11 1,51 46 52
Berdasarkan Tabel 5.10 diatas dapat diketahui bahwa skor rata-rata
motivasi post-test pada kelompok kontrol sebesar 39,06 dan kelompok intervensi
value) sebesar 0,000 (p < 0,05) maka Ho ditolak, artinya pada motivasi post-test
intervensi.
82
Motivasi Dokumentasi Askep (Post Test)
60.0
49.11
50.0
39.06
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Kontrol Intervensi
Gambar 5.8 Rata-Rata Kelompok Kontrol dan Intervensi pada Motivasi Post Test
Pada hasil pre dan post test dari setiap variable kinerja pertanyaan yang diberikan
diagnosa keperawatan nomor 7 yang didapatkan nilai 50 % pada pre test dan 58%
pada post test di kedua pertanyaan tersebut. Sehingga dapat di artikan untuk
Pada hasil pre dan post test dari setiap variable kinerja dari pertanyaan yang
diagnosa keperawatan nomor 7 yang didapatkan nilai 60 % pada pre test dan 82%
pada post test di kedua pertanyaan tersebut. Sehingga dapat di artikan untuk
Diploma III. Untuk masa kerja berdasarkan hasil di dapatkan rata-rata masa
83
2. Ada pengaruh supervisi kepala ruangan model 4S terhadap kinerja dalam
84
0,687
0,937
keperawatan yang di dapatkan hali nilai 60% pada pre test dan 82% pada post
hasil 50% pada pre test dan 58% pada post test.
85