Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

LAPORAN AKHIR
AKHIR
PRAKTIK
PRAKTIK KLINIK
KLINIK
MANAJEMEN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
MAHASISWA PROFESI
MAHASISWA PROFESI NERS
NERS
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS PERINTIS
PERINTIS INDONESIA
INDONESIA
DI RUANGAN
DI RUANGAN 1(RST)
1(RST)
BUKITTINGGI
BUKITTINGGI
Latar belakang

Manajemen keperawatan merupakan suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan


oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan
serta mengawasi sumber-sumber yang ada baik sumber daya manusia, alat
maupun dana, sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif,
baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat. Sehingga manajemen sangat
penting dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, karena tanpa adanya
manajemen yang baik maka pelayanan tidak dapat dijalankan secara optimal.
Karena itu dibutuhkan seorang manajer agar tujuan dan kepentingan tiap perawat
didalamnya sesuai dengan visi dan misi yang dituju (Kusnanto,2009).
TINJAUAN TEORITIS
Konsep Lingkup Jenis model
manajem manajemen askep
en keperawata profesional
Konsep Filosofi dan
n Sistem
Tujuan Manajemen
Keperawatan model askep

Analisa
Fungsi Kebutuha Sistem model
manajerial n askep profesional
metode tim overan
ketenagaa dengan metode tim
n
Pedoman Cara
Pedoman pre
perhitungan menghitung
dan post
ketenagaan kebutuhan
conference
tenaga perawat
Pengkajian perawat
Karakteristik perawat n %
Umur Karakteristik N %
8 80
- 20-30 Tahun
- 31-40 Tahun
1 10 Manajemen keperawatan
1 10 7 70
- 41-50 Tahun - Baik
- >50 tahun 3 30
- Tidak Baik
Jenis kelamin
- Laki – laki
1 10 Kepuasan kerja perawat
9 90 7 70
- Perempuan - Puas
Masa kerja 3 30
4 40 - Tidak Puas
- 1-3 Tahun
2 20 Kinerja perawat
- >3-5 Tahun
- >5 Tahun
4 40 8 80
- Baik
Pendidikan 2 20
- D3 Kebidanan
2 20 - Tidak Baik
5 50
- D3 Keperawatan
3 30
- S1 Ners Keperawatan

Mengikuti pelatihan BTCLS


8 80
- Pernah
2 20
- Tidak pernah
Status kepegawaian
1 10
- Pegawai tetap
9 90
- Pegawai kontrak
ANALISA DATA
No Hasil Kuesioner Hasil Observasi Hasil Wawancara Masalah Manajemen Keperawatan
1 (100%) responden mengatakan belum Dari hasil observasi yang dilakukan dari tanggal Dari hasil wawancara yang dilakukan Belum optimalnya dilakukan pre dan post
optimal melakukan pre dan post 1 November sampai 4 November 2021 tidak dengan perawat, perawat mengatakan conference diruangan 1 RST Bukittinggi.
conference adanya dilakukan pre confrence dan post ada dilakukan tetapi tidak dilakukan
(50%) responden mengatakan perawat confrence di ruangan 1 RST Bukittinggi. setiap hari.
pelaksana belum optimal dalam
melaukan overan setiap shift
2 (50%) responden mengatakan overan Dari observasi yang dilakukan ditemukan Dari hasil wawancara yang dilakukan Belum optimalnya overan dinas diruangan
dinas tidak dilakukan secara langsung perawat belum melakukan overan secara optimal, dengan perawat, perawat mengatakan 1 RST Bukittinggi.
keruangan pasien Misalnya dalam melakukan overan keruangan ada beberapa overan dinas yang
(100%) responden mengatakan sudah pasien secara langsung. dilakuan langsung keruangan pasien dan
melakukan pendomentasian dalam ada sebagian yang tidak.
asuhan keperatan pasien
(80%) responden mengatakan membaca
buku laporan dan status pasien saat
dilakukan overan

3 (100%) responden mengatakan perawat Dari observasiyang dilakukan dari tanggal 1 Dari hasil wawancara yang dilakukan Belum optimalnya metode tim dalam setiap
yang ada diruangan 1 belum November sampai 4 November 2021 tidak adanya dengan perawat, perawat mengatakan shift dinas diruangan RST Bukittinggi
menerapkan metode tim dilakukan metode tim dalam setiap shift dinas. tidak dilakukannya metode tim karena
Didapatkan data diruangan 1 RST tenaga perawat yang minim
Bukittinggi hanya memiliki 11 orang
perawat sehingga menghambat dalam
melasanakan metode tim
PERUMUSAN MASALAH

1 2

Belum optimalnya Belum optimalnya


pelaksanaan pre overan dinas setiap
dan post conference shift
PLAN OF ACTION (POA)
NO MASALAH RENCANA TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT PJ
KEGIATAN
1 Pelaksanaan Memberikan role Untuk membantu mengidentfikasi Semua Mulai dari tanggal 12 Ruangan 1 RST Ci Klinik
pre dan post play dan review masalah-masalah pasien, merencanakan perawat November 2021 – 15 Bukittinggi dan
conference tentang evaluasi pada pasien, mempersiapkan diruangan 1 November 2021 Mahasiswa
belum pelaksanaan pre hal-hal yang akan ditemui dilapangan,
optimal dan post memeberikan kesempatan untuk
conference yang berdiskusi tentang keadaan pasien,
benar menganalisis masalah keperawatan
secara kritis dan menajabarkan alternatif
penyelesaian masalah.
2. Overan dinas Memberikan role Untuk membantu perawat yang dinas Semua Mulai dari tanggal 12 Ruangan 1 RST Ci Klinik
setiap shift play dan review selanjutnya dalam menyampaikan perawat November 2021 – 15 Bukittinggi dan
belum tentang kondisi dan keadaan pasien. diruang 1 November 2021 Mahasiswa
optimal pelaksanaan Menyampaikan hal yang sudah atau
overan dinas yang belum dilakukan dalam pemberian askep
benar pada pasien, menyusun rencana kerja
untuk shift dinas berikutnya.
IMPLEMENT
ASI
Role play dan review pre dan post
conference

Pelaksanaan kegiatan roleplay dan review sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan
pada tanggal 12 sampai 15 November 2021 dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah
melakukan overan dinas pagi, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawat
pelaksana.
Mekanisme pelaksanaan roleplay yaitu mahasiswa berperan sesuai dengan
rentang kendali yang telah dibuat. Adapun peran yang dilakukan mahasiswa
adalah sebagai kepala ruangan, ketua tim A, ketua Tim B, Perawat pelaksana
dari masing-masing tim.

Kegiatan dibuka oleh kepala ruangan, menyampaikan laporan dari tim dinas pagi
kepada tim dinas sore. Setelah itu diberikan kesempatan bertanya oleh tim A dan tim B
terhadap perawat yang berdinas sore terkait tindakan atau pemberiana asuhan
keperawatan yang dirasa masih meragukan, keudian di lanjutkan ucapan terimakasih
kepada yang berdinas pagi dan diberikan kesempatan untuk beristirahat.
Role play dan review Overan

Belum optimalnya kegiatan overan setiap shift di ruangan 1 RST Bukittinggi ini menurut hasil Kusioner,
wawancara dan hasil observasi yang telah dilakukan bahwasanya belum optimalnya overan
dikarenakan kurangnya manajemne waktu dan kesibukan perawat pelaksana dengan pasien yang
ada.
Dalam melakukan roleplay overan di ruangan menggunakan teknik SBAR . Roleplay
berjalan sesuai dengan rencana, dimulai dengan overan dari shift pagi ke shift sore di
ners station. Dimana mahasiswa yang berperan sebagai kepala ruangan membuka acara
langsung dihadapan perawat yang dinas pagi. Mahasiswa yang bepreran sebagai katim
pagi menulis dan melaporkan hasil tindakan dan asuhan keperawatan yang sudah di
lakukan oleh perawat yang bertugas di shift pagi kepada perawat yang bertugas di shift
sore

Saat overan di ruangan pasien mahasiswa yang berperan sebagai ketua tim pagi memperkenalkan
perawat yang akan dinas sore menggantikannya, kemudian mahasiswa menjadi ketua tim sore menyapa
pasien, memperkenalkan diri, menejlaskan maksud dan tujuan melakukan overan, menjelaskan berapa
lama ia akan berdinas dan memperkenalkan anggota tim nya. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap
terminasi. Begitu juga saat melakukan overan dari shift sore ke malam maupun malam ke pagi.
EVALUASI
Evaluasi role play dan review
pre dan post conference

Berdasarkan review pengetahuan yang dilakukan oleh mahasiswa tentang pre dan post conference
serta overan pada tanggal 15 november 2021 kepada perawat ruangan 1 RST Bukittinggi didapatkan
bahwa pre test yang diperoleh dengan titik ukur mean 93 sebanyak 70% perawat pengetahuan kurang
baik, permasalahan yang terjadi di topic overan. kemudian setelah dilakuakn review dengan media
leaflet dan di lakukan post test di dapatkan 100 % perawat memiliki pengetahuan yang baik.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 15 sampai 17 November 2021, perawat dan
mahasiswa sudah melakukan pre dan post conference dengan baik serta sebagian susdah
mengikuti langkah-langkah pre dan post conference, seperti kedua kelompok shift dalam
keadaan siap, perawat dan mahasiswa hadir tepat waktu dan perawat ada menybut tindakan
asuhan keperawatan yang telah di berikan dan merencakan tindakan asuhan keperawatan yang
akan dilakukan selanjutnya. Dan juga menyebutkan kendala ataupun hambatan pada saat
memberikan asuhan keperawatan.
Evaluasi role play dan review
overan

Berdsarkan hasil observasi pada tanggal 15 sampai 17 November 2021, kepala ruangan, ketua
tim dan perawat pelaksana yang sedang berdinas ketika pelaksanaan role play overan sudah
melakukan sesuai dengan prosedur. Proses pelaksanaan roplay overan sudah dilaksanakan
secara optimal sesuai dengan standar operasional prosedur overan.

Pada sata overan dipimpin oleh kepala ruangan, kemudian ketua tim menyampaikan kondisi dan
keadaan pasien, lalu perawat yang melakukan overan dapat melakukan klarifikasi, Tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah di overkan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas, setelah itu eprawat ayng melaksanakn overan mengkaji
secara penuh terhadap masalah keperawatan, kebutuhan, dan tindakan yang telah atau belum
dilakukan serta hal-hal yang penting lainnya selama masa perawatan,

lama overan diruang rawatan untuk masing-masing pasien tidak lebih 5 menit kecuali dalam
kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit. Selanjutnya pelaporan untuk overan
dituliskan secara langsung pada format overan yang di tanda tangani oleh pp pada saat itu dan
pp selajutnya diketahui oleh kepala ruangan.
PEMBAHASA
N
Pre dan post conference

Menurut teori Conference merupakan bentuk diskusi kelompok mengenai beberapa aspek klinik.
Sedangkan menurut sain, I (2010) konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari,
konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan overan dinas, sore atau malam sesuai dengan
jadwal dinas perawat pelaksana.

Berdasarkan wawancara terhadap kepala ruangan dan perawat yang ada di ruangan satu (interne)
RST Bukittinggi terkait pelaksanaan pre dan post conference didapatkan bahwa belum optimalnya
pelaksanaan pre dan post conference. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post conference
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya tenaga perawat yang ada diruangan dan
terdapat sebagian perawat ruang satu (interne) yang bertugas sebagai nakes di kegiatan-kegiatan
yang dilakukan diluar rumah sakit.

Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan belum optimalnya pelaksanaan pre dan post
conference diruang satu (interne) RST Bukittinggi. hasil observasi didapatkan bahwa hanya
sebagian perawat ruang satu (interne) yang melakukan pre dan post conference dikarenakan
kurangnya manajemen waktu dan kesibukan perawat pelaksana.
OVERAN

Operan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah handover, dalam istilah lain
operan/timbang terima memiliki beberpa istilah yaitu handover, handoffs, shift report, signout,
signover, cross coverage,overhand, report nursing,(Triwibowo, 2013; Nursalam, 2015; Putra,
2016).

Berdasarkan wawancara terhadap kepala ruangan dan perawat yang ada di ruangan satu
(interne) RST Bukittinggi terkait pelaksanaan overan didapatkan bahwa belum optimalnya
pelaksanaanoveran Belum optimalnya pelaksanaan overan disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya kurangnya manajemen waktu dan kesibukan perawat pelaksana dan terdapat
sebagian perawat ruang satu (interne) yang bertugas sebagai nakes di kegiatan-kegiatan yang
dilakukan diluar rumah sakit.

Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan belum optimalnya pelaksanaan overan diruang


satu (interne) RST Bukittinggi. hasil observasi didapatkan bahwa hanya sebagian perawat ruang
satu (interne) yang melakukan overan lansung ke ruangan pasien dikarenakan kurangnya
manajemen waktu dan kesibukan perawat pelaksana.
Rencana tindak lanjut

Desiminasi ilmu: Diharapkan kepada pihak manajemen keperawatan RST Bukittinggi melakukan
penyegaran ilmu setidaknya 1 x 6 bulan mengenai konsep manajemen tentang pre conference, post
conference dan overan

Pelaksanaan pre dan post conference: Diharapkan kepada kepala ruangan untuk
memberikan pengawasan ketat dan dukungan/ motivasi kepada katim dan perawat
pelaksana lainnya untuk melanjutkan pre dan post conference dengan optimal.

Pelaksanaan overan
Diharapkan kepada kepala ruangan untuk memberikan pengawasan ketat dan dukungan/ motivasi
kepada katim dan perawat pelaksana lainnya untuk melakukan overan dengan optimal.

Pendokumentasian diagnose keperawatan sesuai standar SDKI


Diharapkan kepada kepala ruangan untuk menindaklanjuti penulisan diagnose
keperawatan dalam asuhan keperawatan harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan.
DOKUMENTASI

Overan ke ruangan pasien


Review pre post
conference dan overan

Role play pre conference


dan overan dokumen
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan, aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Penerbit : Salemba Medika.
Ratna Sitono, Yulia. 2006. Metode praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta : EGC
Russel C, Swanburg. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan unutk perawatan klinis. Jakarta : EGC
La Monika Elaine L ( 1998 ), Kepemimpinan   dan  manajemen  keperawatan,   EGC,  Jakarta.
Swansburg, R.C (2000). Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Terjemahan. Jakarta . EGC
https://laorensia29cute.wordpress.com/2013/07/03/manajemen-keperawatan/
AHHA (Australian Healthcare & Hospitas Association). (2009). Clinical Handover: System Cange, Leadership and Principles
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta: PT Salemba Medika.
Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. (Edisi Pertama). Jakarta : salemba Medika.
Triwibowo, C. dkk. (2016).Studi Kualitatif : Peran Handover Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit. Jurnal Pena Medika.
ISSN : 2086-843X. Volume 6. Nomor 2. Desember 2016 : 72 -79. Tersedia dalam: ( diakses 30 September 2017).
Aidillah, Nabila. 2017. Timbang Terima dalam Manajemen Keperawatan.
www.blogspot.com/Professional-Nurse.html (diakses tanggal 24 Maret 2020)
2018. Timbang Terima dalam Manajemen Keperawatan.
http://eprints.umbjm.ac.id/12/4/BAB%202.pdf (diakses tanggal 25 Maret 2020)
Arwani. 2005. Manajemen bangsal keperawatan. Jakarta : EGC
Amalia, E. et,al. Jurnal hubungan pre dan post conference keperawatan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di RSUD DR. Achmad
Mochtar Bukittinggi, 2015
Bahtiar, Yanyan & Suarli, S. 2010. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta : Erlangga
Gillies D. 2010. Manajemen Keperawatan. Philadelpia : WB Sander Company
Keliat, 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi MPKP di Rumah Sakit ’.Buku Kedokteran. Jakarta : EGC
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:Jakarta: Salemba Medika
Nursalam (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam praktek keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba medika
Kusnanto. 2009. Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta. EGC
Siswanto, H.B. 2005.Pengantar Menajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Nursalam. 2000. Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktek.Jakarta : Salemba Medika.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai