Titin Suhartini,MM.RS
Penyegaran SP2KP Di RSUD. Undata Palu
09/11/20
20
1
Pendahuluan
2
Mutu Pelayanan (Donabedian)
• Man • Planning
• Money • Organizing • Kepuasan
• Material • Actuacting perawat
• Directing
• Machine
• Controlling
• Method
Pengkajian Kepuasan
Diagnosa konsumen
Intervensi (pasien dan
Implementasi masyarakat
3
Evaluasi
Proses
Man Hasil
Manajemen
• Manajer (Top • Planning • Kepuasan
Manajer, Middle (Perencanaan) perawat
manajer, Lower * Analisis situasi
manajer * Perencanaan
• Perawat kebutuhan
tenaga
keperawatan
PENGKAJIAN
5
Menentukan Prioritas Masalah
Menurut Kepner Tregoe, ada 3 (tiga) aspek penting dalam
menentukan prioritas, yaitu dilihat dari tingkat Kegawatan
(Urgency), Mendesak (Seriousness) dan Pertumbuhan
(Growth) yang dikenal dengan singkatan “ USG “.
Skala likert, skala yang ditetapkan yaitu angka 1 (satu)
sampai angka 5 (lima), yang tiap angka tersebut memiliki
pengertian yaitu :
1 = Sangat kecil/rendah pengaruhnya
2 = Kecil pengaruhnya
3 = Sedang / Cukup pengaruhnya
4 = Besar / Tinggi pengaruhnya
5 = Sangat besar / tinggi pengaruhnya 6
Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan Di RSUD
Undata Palu Tahun 2015
Kriteria
No Masalah Urgency Seriousness Growth Total Rangking
(U) (S) (G)
1 Standar asuhan keperawatan
(SAK) sudah ada tetapi belum 5 5 5 15 I
direvisi
2 Belum terorganisirnya dengan
3 3 3 9 VII
baik penyusunan SPO
3 Belum optimalnya audit
3 4 3 10 V
dokumentasi keperawatan
4 Belum optimalnya pelaksanaan
perencanaan harian, bulanan 4 4 3 11 IV
dan tahunan
5 Belum maksimalnya penerapan
4 4 4 12 III
MPKP
6 Belum optimalnya komunikasi
5 5 4 14 II
perawat
7 Belum efektifnya aktivitas
4 3 37 10 VI
kerja
Analisis SWOT
• Komponen SWOT:
1. Strenght (S) >>> Kekuatan
2. Weakness (W) >>> Kelemahan
3. Opportunity (O) >>> Peluang
4. Threat (T) >>> Ancaman
8
Analisis SWOT
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis SWOT :
1. Pengisian item IFAS dan EFAS
Pengisian IFAS (Weaknesses dan Strenght), EFAS (Opportunity
dan Threats)
2. Bobot
Beri bobot masing-masing faktor mulai 0,0 (tidak penting)
sampai 1,0 (paling penting)
3. Peringkat (Rating)
Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dengan 1 (kurang) sampai 4 (sangat baik). Data
rating diperoleh melalui wawancara, observasi, maupun
kuesioner. Kalikan bobot dan rating untuk memperoleh nilai
masing-masing faktor. Faktor weaknesses dan threats
menggambarkan kinerja negatif, sedangkan strenght dan
opportunity menggambarkan kinerja positif
9
Matriks Analisis SWOT
Peluang (opportunities)
1 Kerjasama dengan institusi pendidikan FK
Untad dan institusi keperawatan sebagai 0,2 4 0,8
lahan praktik
2 Adanya kerjasama dengan pihak asuransi
0,1 4 0,4
kesehatan (BPJS)
4 Persiapan RS menuju akreditasi RS
0,2 3 0,6
pendidikan
5 Adanya perhatian dan dukungan dari
0,2 4 0,8
pemerintah setempat
6 Tersedianya pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan spesialistik serta psikiatri sehingga
0,2 3 0,6
memungkinkan masyarakat memanfaat berbagai
pelayanan yang disediakan.
7 RS memberikan kesempatan kepada perawat
0,1 4 0,4
untuk melanjutkan pendidikan dan pelatihan 13
Total 1 3,6
Eksternal Factor (EFAS) Matrix RSUD Undata Palu
Ancaman (Threats)
1 Semakin bertumbuhnya beberapa rumah
sakit swasta, dengan persaingan pemberian
0,2 4 0,8
pelayanan prima disertai sarana dan
prasarana yang lebih lengkap.
2 Efek pasar bebas memungkinkan SDM
0,1 2 0,2
akan lebih kompetitif
3 Belum ada pemanfaatan IT yang
0,1 3 0,3
canggih untuk sisterm informasi RS
4 Masyarakat sudah mulai mengerti tentang
0,2 3 0,6
UU. Perlindungan konsumen
5 Kontrol LSM dan Pers dalam
0,2 2 0,4
pelayanan yang tidak sesuai standar
6 Adanya kebijakan pemerintah melaksanakan
fungsi social untuk merawat pasien tidak 0,2 3 0,6
mampu
Total 1 14
2,9
O-T 3,6 – 2,9= 0.7
Peta Posisi Kekuatan Organisasi
Strength
I
IV
(Agressive)
(Conservative)
Threats Opportunity
III II
(Defensive) (Competitive)
Weaknesess
15
Fish Bone Analysis
Analisis tulang ikan berfungsi dalam memperjelas penyebab suatu masalah
Kelompo
k
penyeba
b
Masalah
Penyeba
b
16
Seleksi Alternatif Pemenuhan Kebutuhan
Seleksi alternatif pemenuhan kebutuhan menggunakan pembobotan CARL,
yaitu
C = Capability, artinya kemampuan
melaksanakan alternatif
A = Accessability, artinya kemudahan dalam
melaksanakan alternatif
R = Readiness, artinya kesiapan dalam
melaksanakan alternatif
L = Leverage, artinya daya ungkit alternatif
tersebut dalam menyelesaikan masalah.
17
Seleksi Alternatif Pemenuhan Kebutuhan
Rentang nilai 1 – 4:
1 = Seharusnya dapat diimplementasikan
2 = Mungkin dapat diimplementasikan
3= Harus dapat diimplementasikan
4 = pasti harus diimplementasikan
18
Contoh Seleksi Alternatif Pemenuhan
Kebutuhan
19
Planning Of Action (POA)
N MASALAH TUJUAN KEGIATAN METODE KRITERIA WAKTU PJ
O EVALUASI
1 Standar Teridentifikasi Identifikasi Studi Teridentifikasi Minggu ke Freny R
Asuhan diagnosa SAK yang dokumentasi, SAK yang III Mbaloto,
Keperawatan keperawatan telah ada diskusi telah ada Desember Ratnawati
(SAK) sudah berdasarkan Identifikasi FGD Teridentifikasi 2015
ada tetapi kebutuhan diagnosa diagnosa
belum direvisi diruangan keperawatan keperawatan
sebagai bahan berdasarkan berdasarkan
penyusunan kebutuhan kebutuhan
SAK diruangan diruangan
Menyiapkan Hasil
hasil identifikasi
identifikasi diserahkan ke
dan bidang
menyerahkan keperawatan
ke bidang
keperawatan
untuk
ditindaklanjuti
20
Ketenagaan
21
Penetapan Jumlah Tenaga Keperawatan
1. Metode Need
Metode perhitungan tenaga perawat berdasarkan kebutuhan.
Rumus Douglas
Douglas menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit
perawatan berdasarkan klasifikasi pasien, dimana masing-masing kategori
memiliki nilai standar per shif
22
Klasifikasi
Derajat ketergantungan Klien
( Douglas )
24
3. Perawatan total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam
Kriteria :
a. Semua keperluan/aktivitas dibantu
b. Perubahan posisi, observasi TTV dilakukan
setiap 2 jam
c. Makan melalui selang atau pipa lambung, terapi
intravena
d. Dilakukan pengisapan lendir/suction
e. Gelisah/disorientasi/tidak sadar
25
Nilai standar jumlah perawat per
shif berdasarkan klasifikasi pasien
Dst
26
Penetapan Jumlah Tenaga Keperawatan
2. Metode Demand
Metode perhitungan tenaga perawat menurut kegiatan yang memang
nyata dilakukan perawat.
Formula Instalasi Gawat Darurat
a. Kasus gawat darurat : 87 menit
b. Kasus mendesak : 71 menit
c. Kasus tidak mendesak : 34 menit
27
Rumus:
TP = D x 365
3. Metode Depkes
Metode perhitungan tenaga perawat berdasarkan pengelompokan unit kerja
Formula Kamar Operasi
29
Metode Depkes...
Ket :
Jam perawatan/hari:
Operasi besar = 5 jam/1 operasi
Operasi sedang = 2 jam/operasi
Operasi kecil = 1 jam/operasi
Pemakaian kamar operasi = 6 jam/hari (jam kerja efektif
Tugas perawat di kamar operasi = 2 orang/tim
30
Metode Depkes...
31
Metode Depkes...
Formula Rawat Jalan
Rata2 jmlh pasien/hr x jmlh jam perawatan/hr
+Faktor Koreksi
jam efektif/hari x 60 menit
Ket:
Jumlah jam perawatan/hari = 15 menit
Jam efektif/hari = 7 jam
TP Tugas non Kep = TP + Faktor koreksi x 15%
15% = tugas non keperawatan
32
Faktor koreksi rawat inap, Kamar bersalin , Kamar Operasi, Instalasi gawat
darurat
Loss Day = jumlah hari mggu/thn + cuti + hari besar
X TP
jumlah hari kerja efektif/thn
Ket:
Jumlah hr mggu/thn = 52 hari
Cuti dlm 1 thn = 12 hari
Libur hari besar dlm 1 thn = 14 hari
Jumlah hari kerja efektif/thn = 286 hari
TP Tugas non keperawatan = TP + Faktor Koreksi X 25%
Ket:
25% = tugas non keperawatan
33
Total TP = TP + Faktor Koreksi + TP Tugas non Kep
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan
kategori ruang rawat inap
Jenis/Kategori Rata-rata jam
perawatan/pasien/hari
Pasien Penyakit Dalam 3,5 jam
34
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan
kategori ruang rawat inap
Formula Rawat Inap
Rata2 jlh pasien/hr x jlh jam perawatan pasien
Jam efektif/hari
Ket:
Jam kerja efektif = 7 jam/hari
35
Pengaturan Shif (Warstler)
36
MAKP & MPKP
37
Metode Asuhan Keperawatan
1.
Profesional
Metode Kasus
(MAKP)
Asuhan keperawatan diberikan kepada seorang pasien secara total dalam
satu periode dinas
2. Metode Fungsional
Pemberian asuhan keperawatan ditekankan pada penyelesaian tugas dan
prosedur. Perawat diberi satu atau beberapa tugas untuk dilaksanakan
kepada semua pasien disuatu ruangan
38
Metode Asuhan Keperawatan
3. Profesional
Metode Tim (MAKP)
Metode pemberian asuhan keperawatan kepada sekelompok pasien oleh
seorang perawat profesional (ketua tim) yang memimpin sekelompok
tenaga perawat
4. Metode Keperawatan Primer
Metode penugasan dimana seorang perawat yang disebut perawat primer
(PP)
bertanggungjawab penuh terhadap 4-6 pasien selama 24 jam.
39
Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP)
1. MPKP Pemula
a. Jumlah tenaga perawat sesuai kebutuhan
b. S.Kep/Ners sebagai CCM
c. DIII Keperawatan sebagai PP
d. SPK/DIII Kep sebagai PA
2. MPKP I
a. Jumlah tenaga perawat sesuai kebutuhan
b. Ners spesialis sebagai CCM
c. S.Kep/Ners sebagai PP
d. DIII Kep sebagai PA
40
Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP)
3. MPKP II
KEPALA RUANGAN
CCM
PP 1 PP 2 PP 3
PAGI PA PA PA
PA PA PA
SORE PA PA PA
PA PA PA
MALAM
PA PA PA
LIBUR/CUTI
PA PA PA
42
43
Tugas (Dinas Pagi)
44
6. Mengorientasikan pegawai baru, residen, mhs
kedokteran dan keperawatan yang akan melakukan
praktek di ruangan.
7. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang
harmonis dengan klien, keluarga, dan tim kesehatan
lainnya.
8. Mengecek kelengkapan persedian status keperawatan
min 5 (lima) set setiap hari
9. Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam
hal penerapan MPKP termasuk tingkah laku
professional
45
10. Bila PP cuti, tugas dan tanggung jawab PP di ambil alih
oleh karu, dan dapat didelegasikan kepada PA senior
(wakil PP pemula yang ditunjuk) tetapi tetap di bawah
pengawasan KARU
11. Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas
yang dibutuhkan di ruangan
12. Memonitor dan mengevaluasi penampilan kerja semua
tenaga yang ada di ruangan dan membuat DP3 dan
usulan kenaikan pangakat
13. Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat tiap
bulan untuk membahas kebutuhan di ruangan
14. Merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan
keperawatan
46
B. Clinical Care Manager (CCM)
Pada ruang rawat dengan MPKP pemula: CCM
SKp/Ners dengan pengalaman
Pada MPKP tingkat I: seorang Ners Spesialis.
Pada MPKP tingkat II: jumlah Ners Spesialis lebih dari
satu orang tetapi disesuaikan dengan kekhususan
(majoring) sesuai dengan kasus yang ada. CCM bertugas
sesuai jam kerja yaitu dinas pagi.
47
Tugas Dan Tanggung Jawab CCM
50
C. Perawat Primer (PP)
52
Tugas & Tanggung Jawab PP
54
D. Perawat Asosiet (PA)
55
Tugas & Tanggung Jawab PA
1. Membaca renpra yang telah ditetapkan PP,
2. Menggantikan tugas PP jika tidak berada di tempat,
3. Mengkomunikasikan kepada PP bila menemukan
masalah yang perlu diselesaikan,
4. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, lab,
pengobatan, dan tindakan,
5. Berperan serta dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan
kepada klien dan klg.
56
Tugas & Tanggung Jawab PA
6. Membantu tim lain yang membutuhkan.
7. Melakukan tindakan keperawatan pada kliennya
berdasarkan renpra.
8. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format
yang tersedia.
9. Memeriksa kerapian dan kelengkapan status
keperawatan
10. Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga
klien yang menjadi tanggungjawabnya dan
berkoordinasi dengan PP.
57