Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG “10 kebiasaan pemicu timbulnya DM dan Buah Pare


untuk obat DM”
Satuan Acara Penyuluhan ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu
Syarat

Dalam Menempuh Tugas Individu Mata Kuliah Keperawatan Keluarga II

Di Susun Oleh :
PIKY WIDIAWATI
10116032
Kelas : II (dua)A - Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA


JLN.CILOLOHAN NO.36 KAHURIPAN TAWANG
TASIKMALAYA

2016/2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Judul : 10 kebiasaan pemicu timbulnya DM dan Buah Pare untuk


obat DM”

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus

Sub Pokok Bahasan : 10 kebiasaan pemicu timbulnya DM dan Buah Pare untuk
obat DM

Sasaran : Mahasiswa BTH Tasikmalaya

Target : Mahasiwa BTH Tasikmalaya

Hari/Tanggal : Senin / 28 Mei 2018

Waktu : 40 menit

Tempat : Minihospital Bakti Tunas Husada Tasikamalaya

A. Latar Belakang
Penyakit Diabetes Melitus saat ini hampir merambah seluruh
dunia, tidak hanya negara-negara maju saja yang terserang dengan
penyakit ini, akan tetapi negara-negara berkembang pun sekarang
nampaknya sudah mulai memiliki probilitas terserang penyakit ini.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati
urutan keenam dunia sebagai negara dengan jumlah penderita DM
terbanyak setelah India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brazil. Tercatat
pada tahun 1995, jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 5 juta. Pada
tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia
yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah
penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang,
dimana baru 50 % yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru
sekitar 30 % yang datang berobat teratur. Sangat disayangkan bahwa
banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap
penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis ini.
Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang
diabetes terutama gejala-gejala yang terjadi pada dirinya.

Penyakit Diabetes Melitus ini tidak hanya diderita oleh orang yang
berusia lanjut saja, namun juga diderita oleh anak-anak remaja karena
pengaruh gaya hidup modern saat ini. Mahalnya harga obat Diabetes
Melitus yang diproduksi oleh pabrik dan beredar di pasaran nampaknya
cukup berdampak pada daya beli masyarakat yang kurang, terlebih lagi
bagi masyarakat yang terkategori dalam masyarakat menengah kebawah.
Sehingga hal ini menyebabkan penderita enggan untuk membeli obat dan
pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit Diabetes Melitus yang
dideritanya semakin parah bahkan bisa menimbulkan kematian.

Oleh karena itu, ada salah satu bahan alternatif untuk mengatasi
penyakit ini dengan menggunakan obat alami, yaitu dengan menggunakan
buah pare. Alasan menggunakan buah pare adalah karena buah pare telah
familiar di kalangan masyarakat awam, dapat dimanfaatkan dalam
berbagai pengolahan dan harganya yang relatif murah.

Tanaman pare merupakan salah satu alternatif dalam penyembuhan


Diabetes Melitus, karena tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan
polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida cucurbitacin, momordicin, dan
charantin yang dapat menurunkan gula darah.

B. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1x40 menit kepada
Mahasiswa BTH Tasikmalaya di Mini Hospital BTH Tasikmalaya
mengenai “10 kebiasaan pemicu timbulnya DM dan Buah Pare untuk obat
DM” diharapkan Mahasiswa dapat memahami mengenai 10 kebiasaan
pemicu timbulnya DM dan Buah Pare untuk obat DM dengan kriteria :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan apa saja 10 kebiasaan pemicu
timbulnya penyakit Diabetes Melitus
2. Mahasiwa mampu menjelaskan bagaimana pembuatan Buah pare
untuk obat DM

C. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah
2. Media : Leaflet
3. Garis Besar Materi:
a. Pengertian Diabetes Melitus
b. Penyebab Diabetes Melitus
c. 10 kebiasaan pemicu timbulnya Diabetes Melitus
d. 10 Gejala Diabetes Melitus
e. Jenis-jenis Diabetes Melitus
f. Obat Alami :Pare untuk Diabetes Melitus

D. Proses Pelaksanaan

NO Kegiatan Penyuluh Peserta Wakt


u
1 Pembuka  Ucapkan salam  Menjawab 5
an  Penyampaian salam menit
tujuan  Menyimak
 Apersepsi  Menyimak
 Penyampaian  Menyimak 30
garis besar materi menit
 Memberi  Bertanya
kesempatan
untuk bertanya
 Menjawab  Menyimak
pertanyaan
 Evaluasi
 Menyimpulkan  Menyimak 5
 Salam penutup  Menjawab menit
salam

E. Setting Tempat

Penyuluh

Peserta
F. Pengorganisasian Peserta Peserta
Pemateri : Piky Widiawati

G. Evaluasi
1. Jenis Evaluasi : Sumatif
2. Bentuk Evaluasi : Berupa pertanyaan terbuka (verbal)
3. Butir Pertanyaan :
a. Apa saja 10 Kebiasaan pemicu penyakit Diabetes Melitus ?
1) Teh manis
2) Gorengan
3) Suka ngemil
4) Kurang tidur
5) Malas beraktivitas fisik
6) Sering stres
7) Kecanduan rokok
8) Menggunakan pil kontrasepsi
9) Takut kulit jadi hitam
10) Sering mrngonsumsi soda

b. Bagaimana cara mengolah buah pare untuk penyakit Diabetes


Melitus ?
Cara Penggunaan Pare
 Cara pertama :
Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan lalu tambahkan setengah
gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1
ramuan. Diulang selama 2 minggu.

 Cara kedua :
Untuk penggunaan biji pare, yaitu dengan cara sediakan 200
gram biji pare, kemudian biji pare disangrai sampai kering dan
ditumbuk halus. Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara
pemakaiannya seduh 10 gram bubuk biji pare dengan air
matang untuk diminum 3 kali sehari.

H. Sumber
HEC., 2009, Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, Australia : HEC
Press
Lenggang, basa., 2008, Pare untuk Diabetes,
http://www.pandaisikek.net/20080610122/artikelumum/apotik-hidup/pare-
untuk-diabetes.html (diakses 3 Januari 2011)
Soegondo, Sidartawan. 2006.www. Medicastore.com
Utami, Prapti dan Tim Lentera., 2003, Tanaman Obat Untuk Mengatasi
Diabetes Mellitus, Jakarta : Agro Media Pustaka
I. Lampiran

1. Pengertian

Diabetes Melitus (DM) atau yang umum dikenal dengan kencing


manis adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula
yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber
lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Diabetes Melitus
adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi
pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop
electron(Utami, Prapti dan Tim Lentera., 2003)
2. Penyebab timbulnya Diabetes Melitus
a. DM Tipe 1
Kerusakan sel β pankreas akibat autoimun (kegagalan fungsi
sistem kekebalan tubuh), sehingga menyebabkan seseorang
mengalami defisiensi (kekurangan) insulin dalam tubuhnya.
b. DM Tipe 2
Gaya hidup penderita diabetes (seperti : kelebihan kalori, kurang
olahraga dan obesitas) menyebabkan berkurangnya sensitifitas
terhadap insulin yang melibatkan reseptor insulin di dalam
membran sel.

3. 10 kebiasaan Pemicu Timbulnya Diabetes Melitus


a. Teh manis
Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah
melonjak tinggi. Belum resiko kelebihan kalori. Segelas teh manis
kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan).
Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per
hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat
1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta
lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori.
Ujungnya adalah obesitas dan diabetes.

 Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi


gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

b. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita.
Padahal gorengan adalah salah satu faktor resiko tinggi pemicu
penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan
stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah
adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu
faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah
kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan
kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta
penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah.
Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan
kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi
lemak, termasuk gorengan.
 Pengganti: Kacang Jepang atau pie buah.

c. Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam
bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum
kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan
seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik
kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang
tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua
makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks
tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di
dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam
darah.

 Pengganti: Buah potong segar.

d. Kurang tidur
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi
terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago
mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan
kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya,
resiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang
sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong
rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan
berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

 Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya


8 jam sehari.

e. Malas beraktivitas fisik


Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus
diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam
20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita
diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini,
masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,”
kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak
Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang
sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi
dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas
lainnya.
 Solusi: Bersepeda ke tempat tujuan.
f. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi
banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi
hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada
cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang
sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula
darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan
keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
 Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah
atau ceritakan pada sahabat terdekat.

g. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572
relawan pria dan wanita menemukan bahwa resiko perokok aktif
terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa
naiknya resiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi
berbagai gaya hidup atau lifestyle yang tidak sehat, seperti pola
makan dan olahraga.
 Pengganti Permen bebas gula.
 Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi.
Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan
bersertifikat resmi.

h. Menggunakan pil kontrasepsi


Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon
estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering
menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr. Dyah
Purnamasari., S,Sp.PD., dari Divisi Metabolik Endokrinologi
RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja
insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja
lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan,
pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
 Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan
lebih dari 5 tahun.

i. Takut kulit jadi hitam


Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi
vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe
2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar
matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah
mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa
penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American
Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga
membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
 Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di
bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.

j. Sering mengonsumsi soda


Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health
Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan
bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat
badan dan resiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti
mengatakan, kenaikan resiko itu terjadi karena kandungan pemanis
yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair
tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum
lebih banyak.

4. 10 Gejala Diabetes Melitus


a. Sering kencing (Polyuria)
b. Banyak Minum (Polydipsia)
c. Banyak Makan (Polyphagia)
d. Berat badan menurun
e. Sering mengantuk
f. Luka susah sembuh
g. Badan gatal-gatal
h. Kesemutan
i. Gairah Sex Menurun
j. Lahir Lebih dari 4 Kg

5. Jenis-jenis Diabetes Melitus


a. DM Tipe 1
disebut dengan Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM), yaitu
diabetes yang bergantung pada insulin.
b. DM Tipe 2
disebut dengan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM), yaitu diabetes yang tidak bergantung pada insulin.

6. Obat Alami untuk Diabetes Melitus


Obat alami yang kami pilih untuk mengobati diabetes adalah pare.
Karena pare telah familiar di kalangan masyarakat awam, dapat
dimanfaatkan dalam berbagai pengolahan dan harganya yang relatif
murah.

Pare (Momordica charantia L.)


Tanaman pare (Momordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia
Tropis. Pare digunakan untuk obat herbal selama berabad-abad. Pare
pada umumnya digunakan untuk mengobati diabetes di Cina dan
negara-negara Asia lainnya. Penelitian yang diterbitkan di Asia Pacific
Journal of Clinical Nutrition membuktikan bahwa pemberian secara
oral ekstrak biji pare sebanyak 150mg per kg berat badan selama 30
hari ada penurunan secara signifikan gula darah. Tetapi dilaporkan
bahwa pemberian ekstrak buah pare 250-500 gram pada pasien
diabetes bisa menyebabkan nyeri perut dan diare. Perlu diketahui juga
bahwa pare mengandung momorcharin, yang berefek antifertilitas atau
susah punya anak. Pare bisa bersifat racun pada orang dewasa jika
diberikan dalam dosis 400-1000 ml. Jadi, penggunaan pare sebagai
obat alami harus sesuai dengan dosis yang tepat agar tidak
menimbulkan efek seperti yang diatas.

Kandungan Senyawa dalam Pare


Kandungan senyawa dalam buah pare adalah saponin, flavonoid,
dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida cucurbitacin,
momordicin, dan charantin, karatin, hydroxytryptamine, vitamin A, B,
dan C. Sementara itu bijinya mengandung momordisin. Hampir semua
bagian tanaman ini, baik biji, bunga, daun, maupun akar, berkhasiat
untuk obat.

Efek pare dalam menurunkan gula darah pada hewan percobaan.


Bekerja dengan mencegah usus menyerap gula yang dimakan oleh
hewan tersebut. Selain itu diduga pare memiliki komponen yang
menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes paling tua dan banyak
dipakai). Obat jenis ini menstimulasi sel beta kelenjar pankreas tubuh
untuk memproduksi insulin lebih banyak, selain meningkatkan deposit
cadangan gula glycogen di hati. Efek pare dalam menurunkan gula
darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme
insulin. Selain itu insulin mengandung saponin (triterpen) yang bekerja
dengan aktivitas yang mirip dengan insulin, sehingga dapat
memasukkan glukosa dalam darah ke dalam sel.

Mekanisme Kerja Pare


Cara Penggunaan Pare
 Cara pertama :
Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan lalu tambahkan setengah gelas
air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang
selama 2 minggu.

 Cara kedua :
Untuk penggunaan biji pare, yaitu dengan cara sediakan 200 gram biji
pare, kemudian biji pare disangrai sampai kering dan ditumbuk halus.
Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara pemakaiannya seduh 10
gram bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 3 kali sehari.

Kesimpulan :
Diabetes Melitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan
menurunnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas.
Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang
dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara sempurna, sehingga
kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat.

Tanaman pare (Momordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia


Tropis. Tanaman satu ini terkenal karena buahnya yang pahit. Justru
dibalik rasa pahitnya itulah pare bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare mengandung protein,
karbohidrat, dan sedikit lemakmineral pare kaya akan kalsium, zat
besi dan fosfor. Vitamin yang menonjol terdapat di dalamnya adalah
vitamin A dan vitamin C. Hampir semua bagian tanaman ini, baik biji,
bunga, daun, maupun akar, berkhasiat untuk obat. Namun, buah pare
paling sering digunakan untuk bahan ramuan obat terutama Diabetes
Melitus.

Efek farmakologis dari tanaman ini rasanya pahit dan sifatnya


dingin, pare berkhasiat sebagai antiradang, menurunkan kadar glukosa
darah, untuk mengobati batuk, radang tenggorok, radang mata merah,
rematik dan sariawan disentri.. Cara pemanfaatan pare untuk
mengatasi Diabetes Mellitus, yaitu dengan cara Ambil 2 buah pare,
cuci dan lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan
peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu.
Untuk penggunaan biji pare, yaitu dengan cara sediakan 200 gram biji
pare, kemudian biji pare disangrai sampai kering dan ditumbuk halus.
Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara pemakaiannya seduh 10
gram bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 3 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai