PROPOSAL
OLEH :
RICCA ANDRIANI
NIM. 1821312024
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada kehadirat Allah SWT, karena berkat
Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Hema Malini, S.Kp, MN,
PhD dan Ibu Reni Prima Gusty, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing, yang telah
memberikan arahan dan masukan sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan
1. Ibu Prof. DR. dr. Rizanda Machmud, M.Kes, FISPH, FISCM selaku
2. Ibu DR. Yulastri Arif, M.Kep selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Universitas Andalas.
Universitas Andalas.
5. Semua pihak yang dalam kesempatan ini tidak dapat disebutkan satu
penelitian ini.
iii
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal
penelitian ini, karena keterbatasan ilmu dan kemampuan peneliti. Untuk itu
peneliti mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan dari semua pihak agar
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR SKEMA................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................11
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................12
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................12
1.4.1 Bagi pasien DM....................................................................................12
1.4.2 Bagi Pelayanan Keperawatan................................................................12
1.4.3 Bagi Profesi Keperawatan.....................................................................12
1.4.4 Bagi Pendidikan Keperawatan..............................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................17
2.1 Konsep Diabetes Melitus.........................................................................17
2.2 Konsep Manajemen Diri.............................................................................20
2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri..............................21
2.2.2 Perilaku Manajemen diri.......................................................................25
2.3 Peran Program Edukasi Terstruktur InGDEP Terhadap Manajemen Diri
Pasien DM..........................................................................................................32
2.4 Teori Perubahan Perilaku........................................................................36
2.4.1. Tahap Perubahan perilaku....................................................................36
2.4.2 Teori Perubahan Perilaku......................................................................42
2.5 Kerangka Teori Penelitian.......................................................................44
v
DAFTAR SKEMA
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif
peningkatan kadar glukosa darah yang terjadi akobat kelainan sekresi insulin
atau menurunnya kerja insulin (Isnaini, 2018). Ada 4 (empat) klasifikasi jenis
Penyakit Diabetes melitus tipe 2 (DM Tipe 2) merupakan lebih dari 85 % dari
yang tidak sehat, pola makan yang berlemak, obesitas, kurangnya aktivitas
empat kali lipat dari tahun 1980 yaitu sekitar 108 juta dan tahun 2014
1
tahun 2015 sebanyak 415 juta jiwa dan pada tahun 2040 diperkirakan akan
meningkat
1
2
menjadi 642 juta jiwa. Indonesia menempati urutan ke- 4 jumlah pasien DM
terbanyak di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat (IDF, 2017).
Menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi DM pada tahun 2013 sekitar
(PERKENI,2015).
merupakan penyakit ”the silent killer” karena sering tidak disadari oleh
pasien dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi (Carolan, Holman, &
Ferrari, 2014). Menurut data dari WHO (2016) DM menyebabkan 1,5 juta
kematian pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 2,2 juta kematian pada
tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar gula darah dan
adalah kebutaan, serangan jantung, stroke , gagal ginjal dan amputasi kaki
dan stress yang berlebihan. Beban penyakit yang besar dalam menjalani
(Indelicato et al., 2017; Lin et al., 2017). Kondisi stress dan emosional
rendah perilaku perawatan diri seseorang (Schinckus .et al, 2018; Januar,
Putra, Widayati, & Sutawardana, 2017; Rahmadhanie, 2018). Oleh karena itu,
mengontrol kadar gula darah untuk tetap normal. Hal ini menjadikan upaya
metabolisme yang baik dengan menjaga agar kadar gula darah berada dalam
Salah satu upaya yang penting dilakukan oleh individu dalam pengelolaan
perawatan, gaya hidup, aspek psikologis, budaya dan spiritual (Martz, 2018).
Manajemen diri yang dimiliki oleh pasien merupakan sebuah perilaku yang
terjadi seperti teori perubahan periku green, roger, teori planned behavior..
bahwa proses perubahan perilaku melalui beberapa tahap (Irwan, 2017). Kar
social secara langsung dengan lima kunci faktor intrafisik dan faktor ekternal
individu dalam memutuskan sesuatu dan tindakan. Teori Kar ini banyak
terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah dan membantu pasien dalam
Peran perawat sebagai edukator dan motivator sangat penting dan sangat
(Siwi, et.al, 2013). Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang
efektif sangat dipengaruhi oleh pendidikan tentang diabetes. Salah satu usaha
yang positif sehingga perilaku akan bertahan lama (Martz, 2018 ; Ramadhan
et al., 2018).
terstruktur dan bertahap dapat meningkatkan aspek kognisi dan afeksi secara
bagaimana manajemen diri pasien. Manajemen diri yang baik pada pasien
2018).
puskesmas yang telah diberi pelatihan InGDEP yaitu dokter, perawat, ahli
gizi dan tenaga kesehatan masyarakat lainnya. Metode yang digunakan adalah
behaviour pasien DM, hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
kesehatan menjadi sebuah tim yang saling bekerja sama dalam memberikan
Program edukasi InGDEP yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan yang
care activity dan diabetes distress pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
menghasilkan sebuah tindakan yang sesuai, ini ditandai dengan hasil kontrol
dengan baik. Namun masih ada kondisi glikemik yang belum optimal yang
partisipan (78%) belum mencapai target glikemik (HbA1c < 7,0 mmol) dan
yang penting yang memiliki efek langsung terhadap kontrol glikemik pada
tipe 2 kurang optimal, ditandai dengan lebih dari setengah sekitar 74,18 %
HbA1c diatas normal (Lin et al., 2017a). Pemantauan nilai HbA1c pada
al., 2018). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ligita, et al, (2019),
11
sampling. Penelitian ini menggunakan teori dasar dari data dimana teori dapat
menjadi 1,6 % pada tahun 2018 (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan data dari
yang besar yaitu jumlah estimasi penderita DM tahun 2018 sekitar 4796
komplikasi dan mencapai kualitas hidup yang baik dengan pemanfaatan biaya
Kegiatan home care dilakukan oleh perawat pada pasien yang mempunyai
luka (ulkus) yang tidak dapat datang kontrol ke puskesmas dan pasien yang
mempunyai kadar gula darah yang tinggi terus- menerus dan bertujuan untuk
Buaya berjumlah 277 pasien yang terdiri dari pasien prolanis dan non prolanis
bahwa kegiatan edukasi ini sangat bagus dan mendapatkan banyak ilmu
makanan, aktivitas fisik termasuk senam kaki, dan pengobatan.. Dua orang
makanan yang sesuai. Dua pasien telah melakukan aktivitas fisik seperti
tujuan yaitu dengan peningkatan self care activity. Namun, masih kurangnya
tindakan pasien belum banyak diteliti. Hal ini ditandai dengan masih terdapat
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk lebih memahami dan
InGDEP.
14
diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi perawat dalam memberikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam
pemberian edukasi.
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diabetes melitus yang paling sering ditemui dan merupakan penyakit yang
2017). Diabetes melitus tipe 2 adalah jenis DM yang paling banyak, sekitar
dalam tubuh yang berfungsi dalam transportasi glukosa dari aliran darah ke
sel tubuh sehingga glukosa dapat diubah menjadi energi. Jika kondisi
16
17
1. Komplikasi Akut
a. Hipoglikemia
- Hipoglikemia ringan
- Hipoglikemia sedang
- Hipoglikemia berat
b. Hiperglikemia
2. Komplikasi Kronis
a. Komplikasi makrovaskuler
b. Komplikasi mikrovaskuler
seseorang mengatur dan mengelola diri sendiri sehingga dapat tercapai tujuan
hidup yang ditentukan oleh individu yang bersangkutan (Yuanita & Susanto,
dari beberapa penelitian ada tiga proses dalam manajemen diri yaitu:
koping, adaptasi dan integrasi kondisi dan menemukan makna) (Martz, 2018).
jasmani, terapi medis dan pemantauan kadar glukosa darah dan perawatan
Sassen, 2018). Untuk melakukan suatu perubahan perlu ada proses yang
dilakukan untuk mendapatkan tujuan akhir yang akan dicapai. Secara teori
perubahan perilaku ini melalui 3 tahap yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan.
1. Umur
2. Jenis kelamin
laki-laki.
3. Lama menderita DM
4. Perawatan
5. Pendidikan
6. Pendapatan
7. Pengetahuan tentang DM
9. Diabetes distress
Karuncharernpanit, 2017).
24
diri yaitu :
DM adalah:
mengurangi kecemasan
simulasi
diterima
hasil yang positif baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat
anggota tim (dokter, ahli gizi, perawat serta pasien dan keluarganya ).
yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa
adalah lemak jenuh <7 % , lemak tidak jenuh <10% dan lemak tidak
jenuh tunggal. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah makanan yang
mg/hari.
28
- BB kurang <18,5
- BB Lebih>-23,0
- Obesitas II >-30
29
1. Jenis kelamin
2. Umur
4. Stress metabolik
5. Berat badan
terhitung dan komposisi ersebut dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan
pagi (20%), makan siang (30%), dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan
3. Latihan jasmani
Latihan fisik dianjurkan 3-5 kali seminggu selama kurang lebih 30-45
4. Terapi farmakologis
menjadi 5 golongan :
- Sulfonylurea
sekresi insuli oleh sel beta pankreas. Efek samping utama adalah
lainnya adalah gangguan faal hati dan ginjal pada orang tua.
- Glinid
adalah hipoglikemia.
- Metformin
- Tiazolidindion (TZD)
linagliptin.
glukosa SGLT-2.
a. Insulin
akut, stroke)
34
jenis yaitu :
b. Agonis GLP-1
nafsu makan.
c. Terapi kombinasi
Manajemen diri diabetes yang efektif sangat penting untuk mencapai kontrol
Manajemen diri adalah proses terlibat secara aktif dalam kegiatan perawatan
et al, 2014).
dokter dengan pasien, kepatuhan diet dan latihan fisik, akses sumber
Pasien DM
masyarakat Indonesia dalam hal budaya, etnis, ketersediaan sumber dan isu
memberikan pelatihan pendidik bagi tim tenaga kesehatan yang terkait seperti
yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi dan petugas kesehatan masyarakat
manajemen diri dalam meningkatkan status kesehatan. Selain ini program ini
puskesmas. Kolaborasi antar tim yang terdiri dari tenaga kesehatan yang
informasi yang diberikan dapat jelas, dapat bertahan lama dan mudah
Edukasi terstruktur InGDEP ini terdiri dari dua hari pelatihan pendidik bagi
tim tenaga kesehatan, dan empat sesi yang diberikan tim pendidik pada
kelompok pasien setiap satu minggu sekali selama satu bulan. Materi program
2. Manajemen diet
pemeriksan saraf tepi, kaki, mata. Saat akan olahraga minum air
dan teratur
keberhasilan pengobatan
apa yang mereka pelajari dari diri sendiri , keluarga, teman dan
1. Faktor internal
a. Jenis ras/keturunan
b. Jenis kelamin
c. Sifat fisik
d. Kepribadian
42
e. Intelegensia
keputusan.
f. Bakat
2. Faktor ekternal
a. Pendidikan
keputusan
b. Agama
c. Kebudayaan
d. Lingkungan
e. Sosial ekonomi
1. Pengetahuan
tingkat yaitu :
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
yang dimiliki.
f. Evaluasi (evaluation)
2. Sikap
a. Menerima
yang diberikan
b. Menanggapi
c. Menghargai
d. Bertanggung jawab
3. Tindakan
a. Persepsi
b.Respon terpimpin
c.Mekanisme
d.Adopsi
tersebut.
Perilaku merupakan hasil resultan dari berbagai faktor internal dan eksternal
teori Lawrence Green (1980), Snehandu B.Kar (1983), dan WHO (1984).
yang kompleks dari multi dimensi yaitu interaksi sosial, psikologis, dan
lengkap dan sesuai dengan tahap perubahan perilaku (Irwan, 2017). Teori
dan perawatan. Biasanya perilaku dimotivasi oleh suatu keinginan dan niat
(variable independen).
sosial yang berasal dari luar, baik dari keluarga, teman dan masyarakat
sekitar.
48
ini termasuk ke dalam faktor internal yaitu hak otonom seseorang dalam
eksternal.
Keterangan :
B = Behavior
f = fungsi
BI = Behaviour Intention
SS = Sosial Support
AI = Accessebility of Information
PA = Personal Autonomy
AS = Action Situation
Pengetahuan
Sikap Perilaku manajemen diri
Tindakan
(PERKENI,2015)
Teori Kar :
- Diet
1. Keinginan/ niat
- Aktivitas fisik
2. Dukungan social
3. Ketersediaan - Pengobatan
informasi
kesehatan
4. Kemampuan
mengambil
keputusan
5. Tindakan
mendalam dan membuktikan teori dasar atau konsep yang berkaitan dengan
3.2 Partisipan
Partisipan pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan dengan DM tipe 2
Lubuk Buaya Padang pada bulan Januari 2019 – bulan Maret 2019. Pemilihan
memilikiinfomasi
51
52
yang banyak tentang fenomena yang akan diteliti sesuai dengan tujuan
munculnya konsep atau teori yang ditemukan dari data yang diperoleh.
pendekatan kualitatif pada studi grounded theory. Pada tehnik ini besaran
sampel teoritis ditentukan oleh saturasi data penelitian, dimana peneliti akan
Susilo dkk (2015) prinsip sampling dasar dalam penelitian kualitatif adalah
saturasi data yaitu sampling sampai pada titik kejenuhan, maksudnya dimana
tidak ada informasi baru lagi yang didapatkan dan pengulangan data telah
tercapai. Titik jenuh data juga diartikan sebagai data yang didapatkan melalui
makna pada topik tertentu dan apabila ditambah sampel baru tidak akan
- Normal – tinggi
- Tinggi - normal
saling percaya diri antara partisipan dan peneliti. Setelah terbina hubungan
saling percaya diri, peneliti dapat membuat kontrak waktu dan tempat
wawancara.
Penelitian ini akan dilakukan di rumah partisipan yang telah terpilih yang
Menurut Miller et.al (2005) dalam Afiyanti & Rachmawati ( 2014), prinsip-
yaitu :
rekaman diberi kode dan disimpan di file khusus dengan kode partisipan
yang sama. Partisipan juga memiliki hak untuk dihargai dan memiliki
55
personal.
Penerapan prinsip ini bahwa semua partisipan memiliki hak yang sama
penelitian.
keuntungan dan potensi risiko dari penelitian termasuk hak untuk tidak
tidak berpartisipasi atau mengundurkan diri. Ada dua tahapan dalam PSP
penelitian.
terbuka agar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tujuan penelitian. Voice
sembilan dimensi utama situasi social, yaitu ruang (gambaran rumah tempat
aktifitas (kegiatan atau kebiasaan apa saja yang partisipan lakukan sehari-
hari), actor (peneliti, partisipan, anggota keluarga lainnya), waktu, tujuan, dan
Setelah memperoleh izin dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, peneliti
karakteristik dan nilai HbA1C pasca edukasi. Peneliti melakukan uji coba
secara lisan wawancara dengan waktu dan tempat yang telah disepakati.
pertanyaan.
58
data yang diperoleh saat wawancara pertama. Proses ini berlanjut sampai
selama 45-60 menit. Hasil wawancara direkam pada alat tape recorder ditulis
melakukan validasi melalui sumber data yang lain yaitu petugas kesehatan
yang terdiri dari dokter umum prolanis, perawat pemegang program prolanis
harian tentang pengaturan diet, aktivitas fisik dan pengobatan yang dilakukan
selama 7 hari. Setelah itu peneliti melakukan observasi melalui recall ulang
dan verifikasi tentang manajemen diri yang terkait dengan pengaturan diet,
aktivitas dan aspek fisik lingkungan yang terkait. Kegiatan observasi ini
tanggal, waktu, suasana lingkungan, ekspresi wajah, perilaku, dan respon non
terkait ini untuk membandingkan tema-tema dan hasil teori yang terbentuk
yang didapatkan melalui tape recorder dan catatan lapangan disimpan dan
60
pembimbing.
simultan dengan proses pengumpulan data. Data yang diperoleh dari hasil
ditulis dalam bentuk transkrip data. Transkrip data ini selanjutnya dianalisa
diteliti.
Streubert & Carpenter (2011) ada 2 tahapan proses yang penting dilakukan
peneliti untuk mendapatkan variable inti yaitu (1) tahap pembentukan konsep
dan (2) tahap pengembangan konsep. Data diberi kode secara manual
Pada tahap selective coding, peneliti menyeleksi hasil hubungan kategori inti
kategori utama yang akan menjadi dasar konsep teori yang dikembangkan.
kategori yang masih dalam bentuk deksriptif menjadi skema analitik. Dalam
proses ini ada 3 tahap yaitu analisa dilakukan dengan mengurangi jumlah
tema sehingga menjadi konsep yang memiliki sifat abstraksi dari suatu teori.
menulis cerita tentang inti dari fenomena yang ditemukan dari hasil penelitian
Observasi/Catatan
Wawancara Lapangan Dokumen Literatur
Mendalam
Analisa Data
Pembentukan Konsep :
Pengembangan Konsep :
Reduction Sampling
Grounded Theory
Keabsahan data adalah salah satu bagian penting dalam menentukan kualitas
data dari keseluruhan hasil penelitian. Ada empat istilah yang pada umumnya
digunakan yaitu :
1. Credibility (Kepercayaan )
2.Transferability
konteks lain.
13. Konfirmabilityl
14. Dependability
poses auditing seluruh hasil penelitian ini membutuhkan orang luar dalam
Rachmawati, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
PENJELASAN PENELITIAN
Saya akan menjelaskan beberapa hal yang terkait dengan penelitian yang akan
saya lakukan :
(Peneliti)
Lampiran 2
(Informed Consent)
No BP : 1821312024
Padang
dari pihak manapun. Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan merugikan
saya sebagai responden, oleh sebab itu saya bersedia menjadi responden.
Partisipan
(………………….)
Lampiran 3
DATA DEMOGRAFI
Nama / Initial :
Umur :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Suku :
Pendapatan /bulan :
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
3. Kegiatan apa saja yang ibu lakukan setelah mengikuti program edukasi
InGDEP?
Perilaku manajemen diri : (kegiatan yang sulit dan mudah dilakukan, apa
alasannya dilakukan)
- Diet
- Aktivitas fisik
- Pengobatan
4. Pengalaman apa yang Bapak /Ibu dapatkan setelah mengikuti program
edukasi InGDEP?
6. Coba ceritakan informasi apa saja yang Bapak / Ibu dapatkan dari kegiatan
tersebut? Darimana lagi informasi yang ibu dapatkan tentang manajemen
diri ( Koran, TV, petugas kesehatan di puskesmas, internet, teman,
keluarga?
7. Bagaimana menurut pendapat Bapak/Ibu petugas kesehatan dalam
memberikan informasi kesehatan yang dibutuhkan ?
- Dokter umum, spesialis, perawat, gizi, petugas kesehatan lainnya
- Kualitas perawatan
- Sikap petugas kesehatan
BUKU HARIAN
Nama :
Tempat /Tanggal Lahir (umur) :
Tinggi badan/ Berat Badan :
Alamat :
Snack Pagi
Makan Siang
Snack Siang
Makan Malam
Snack malam
Lampiran 6
LEMBAR DOKUMEN
Nama :
Umur :
Alamat :
No.MR :
Diagnosa :
Hasil Laboratorium :
- Nilai GDS :
- Nilai GDP :
- Nilai GD 2 jpp:
- Nilai HbA1C :
JADWAL PENELITIAN
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Barat
PENDIDIKAN
PERKERJAAN